NovelToon NovelToon

Nasib Cinta Alina

tentang Alina

hai pembaca semua, mohon dukungannya untuk cerita ini jangan langsung nyerah baca episode awal menjelaskan kenapa Alina sangat menolak pernikahan setelah semua kesulitan masa kecilnya dan saat ia baru dapat memiliki seperti orang lain miliki kebebasan, dapat berteman namun harus menikah...

Alina gadis 20 tahun, anak ketiga dari 4 bersaudara, Alina mempunyai 1 orang Kaka laki laki dan 2 saudara perempuan. ibu Alina hanya mempunyai warung kecil dirumahnya. ayah Alina meninggal karena serangan jantung saat Alina berumur 6 tahun, adiknya Alia berumur 4 tahun, Kaka nya Rena berumur 8 tahun dan Kaka laki laki nya Dani berumur 10 tahun. ayah Alina seorang pegawai negeri sipil, saat itu ibu Alina hanya seorang ibu rumah tangga.

meninggalnya ayah...

saat itu suruh jam 5 ayah Alina mengisi air di sumur seperti biasanya, tak biasa ayah Alina kekamar karena merasa sakit di dada kirinya keringat membasahi tubuh, Alina duduk disamping ayahnya yang merasa kesakitan, ayah zikir terus. lalu ibu menyuruh Alina memanggil kakeknya Alina yang tinggal tidak terlalu jauh dari rumah Alina. Alina berlari menuju rumah kakeknya tanpa alas kaki dan kembali kerumah lalu duduk lagi disamping ayah nya yang masih tak henti berdzikir. lalu tak lama ayah minta agar di baringkan dan tiba tiba menutup matanya pas jam 7 pagi hari itu. Alina sudah berumur 6 tahun saat ayahnya meninggal, Alina sudah cukup mengerti apa artinya meninggal. sedangkan adiknya Alia yang berumur 4 tahun belum mengerti dan membangunkan ayahnya

" ayah bangun...disini banyak orang ayah kenapa tidur terus..." kata Alia sambil mencium jenazah ayah.

keluarga dan tetangga sudah banyak yang datang, teman kantor ayah juga banyak yang datang. Alina hanya melihat dan menangisi ayahnya. saudara ayah sudah banyak yang datang, kakak ayahnya, adik ayah juga saudara lainnya. jenazah ayah pun selesai di makamkan. ibu Alina hanya duduk dan menangis melihat ke empat anaknya yang masih kecil-kecil. bahkan Alia belum mengerti kalau ayah nya sudah meninggal. Alina hanya terdiam disamping ibunya.

Rena dan Dani juga menemani ibu nya. setelah seminggu ayah meninggal rumah mulai sepi, keluarga ayah sudah pulang ke kota tempat mereka tinggal.

ayah Alina meninggalkan rumah , 1 motor dan sedikit perhiasan. ibu Alina yang sebelumnya tidak bekerja kesulitan memikirkan cara untuk menghidupi ke 4 anaknya.

uang pensiun ayah tidak banyak. demi menghidupi Alina dan ke 3 saudara satu satu perhiasan ini terjual. keluarga ayah sendiri orang mampu namun tidak mau membantu karena berfikir ibu pasti akan menikah lagi.

setahun meninggalnya ayah, ibu menjadi buruh cuci, Alina baru kelas 3 SD bersama Rena kelas 5 SD sudah membantu ibu mencuci pakaian orang. semakin lama kehidupan semakin sulit. untuk makan saja sangat sulit, Alina sering membantu orang mencuci piring agar mendapat uang untuk membeli telor untuk Alia makan. sedangkan Alina sendiri hanya makan dengan minyak bekas gorengan.

walau hidup susah Alina dan saudaranya tetap bisa sekolah. Alina sudah kelas 1 SMP Alia kelas 5 SD kak Rena kelas 3 SMP dan kak Dani kelas 1 SMA. Alina dan Rena membatu ibu mereka mencuci baju. tiap pulang sekolah Alina dan Rena mengambil pakaian kotor yang akan di cuci dirumah. Alina sangat senang melakukan itu, karena saat mengambil pakaian kotor Alina harus memeriksa pakaian kotor itu apa ada yang tertinggal di saku bajunya.

ibu mencuci pakaian 3 keluarga Alina dan Rena membantu ibu, karena ibu mencuci nya dirumah. begitulah beratnya masa kecil Alina dan saudara saudaranya. uang pensiun ayah hanya cukup untuk membayar uang sekolah.

sulitnya hidup

setiap hari Alina dan Rena pergi dan pulang sekolah jalan kaki, mereka sekolah disekolah yang sama. saat sekolah Alina sangat susah sepatu sudah koyak namun tidak bisa beli teman teman sekolah nya sangat suka mengejek Alina. hanya rumah peninggalan ayah lah harta mereka. jika tidak ada rumah itu pasti mereka sudah hidup gelandangan.

keluarga ayah tidak pernah membantu sama sekali padahal mereka sangat mampu. mereka berfikir ibu Elina akan menikah lagi, memang sejak ayah Elina meninggal ada juga yang ingin menikah dengan ibunya Alina, namun ibu tidak mau karena berfikir ibu punya anak perempuan 3 orang bagaimana jika suaminya tidak baik. dan ibu memilih tidak menikah lagi dan menjaga anaknya. kadang ada orang mengganggu ibu dan ibu disebut janda yang mengganggu suami orang.

kesulitan bertubi tubi datang pada Alina dan keluarga nya. ibu hanya memikirkan bagaimana caranya bertahan dan menghidupi Alina dan saudaranya. walau hanya makan telor dadar di bagi 4 namun Alina dan ke 3 saudara nya hidup rukun. bermain bersama walau masa kecil cukup sulit namun mereka tetap bisa bermain seperti anak lainnya walau tidak memiliki semua yang temannya miliki

begitulah kehidupan mereka. Dani Kaka lelaki Elina sudah tamat sekolah SMA dia tidak melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya. Dani menjadi tukang ojek untuk membantu ibu dan adik adiknya. setidaknya ia bisa dapat uang untuk membeli mi dan telor untuk adik adiknya. Rena sendiri tidak sambung ke SMA karena tidak ada biaya.

Rena lalu ikut Tante nya adik ayahnya dan membantu pekerjaan mereka dirumah, cukup lama Rena berpisah dengan Alina dan adiknya. Rena membantu tantenya untuk mencari uang untuk masuk SMA. setelah 1 tahun akhirnya Rena dapat uang untuk masuk SMK. saat itu Alina juga akan masuk SMA namun tidak ada biaya, mau ikut Tante nya seperti kak Rena dulu Alina tidak bisa karena tidak bisa jauh dari ibunya. akhirnya ada tetangga teman kerja ayah Alina dulu yang membayar uang masuk sekolah Alina.

ibu Alina membuka kedai kecil dirumahnya dan menjual gorengan, Alina sendiri masih mencuci pakaian orang untuk uang sekolah dan Alia. Alia paling bungsu, walau tidak bekerja seperti Alina dan Rena, hidup Alia juga sulit , Alia sangat suka makan telor, kadang dapatin 1 telor pun susah. ada tetangga yang sangat baik yang sangat suka pada Alia yang lucu yang sering memberikan telor pada Alia.

sulitnya hidup saat itu membuat Alia menjadi sosok yang kuat, mandiri dan pekerja keras dari kecil.

saat SMA, saudara saudara ayah Alina baru mulai baik pada ibu karena sudah belasan tahun ayah meninggal ibu tidak menikah juga. dulu saat ayah Alina baru meninggal saudara ayah Alina bahkan mau menjual rumah peninggalan ayah Alina namun karena tanah rumah itu pemberian kakek , ayah dari ibu Alina, jadi keluarga ayah tidak bisa menjualnya. dulu adik adik ayah juga ingin memisahkan Alina dan saudaranya. mereka ingin membawa satu satu namun ibu mempertahankan Alina dan saudaranya. Alina dan ke 3 saudara nya banyak hidup dengan bantuan dan rasa kasihan orang. namun sedihnya apabila melakukan sedikit aja kesalahan orang orang akan menghina Alina dan menuduh Alina karena anak yatim yang tidak diajar orang tua kata mereka pada Alina.

Alina sakit

Alina masuk SMA negeri dengan bantuan teman ayah. setiap pergi sekolah Alina naik angkutan umum kadang ada teman yang memberi tumpangan. Alina , Rena, dan Alia mempunyai paras yang cantik cantik. saat SMA Alina pernah di fitnah menjual diri oleh tetangganya. semua membicarakan Alina padahal Alina anak yang tidak bergaul, hanya pergi sekolah lalu pulang kerumahnya membantu ibu mencuci pakaian. karena hidup yang sulit ibu Alina mengontrakkan rumah mereka. ibu, Alina dan ke 3 saudaranya tinggal di satu kamar kecil dibelakang rumahnya. karena Alina dan saudaranya semakin besar ibu tidak bisa mengontrakkan rumahnya lagi dan Alina pindah lagi kerumah depan.

saat SMA Alina tidak sempat memikirkan pacar, hanya punya beberapa teman dekat yang sangat mengetahui keadaan Alina dan keluarga nya.

saat SMA Alina sakit keras, Alina di diagnosa ada penyempitan pembuluh darah di otak kiri dan mengharuskan Alina di operasi. saat itu lah keluarga ayah Alina baru membantu keluarga Alina. ayah Alina mempunyai 8 saudara kandung yang hidup mewah namun baru setelah Alina sakit baru datang membantu.

Alina di bawa kerumah sakit yang bagus diperiksa. yang mengharuskan Alina dioperasi. namun ibu Alina tidak mempunyai biaya. Alina di bawa oleh tantenya dengan paksa untuk diobati namun ibu nya tidak boleh ikut. ibu merelakan Alina di bawa Tante nya agar bisa mendapat perawatan. namun Alina memilih tinggal dengan ibu nya dan tidak berobat.

semakin hari, Alina semakin kesulitan, kepala nya sering sakit, pandangan jadi kurang jelas . sering izin pulang saat sekolah. ibu yang menjalani hidup yang keras menjadi orang yang sedikit kasar, suka marah marah dan kadang memukul Alina. saat Alina sakit ibu jadi jarang marah. ibu berniat menjual rumah untuk mengobati Alina namun memikirkan lagi nasib anak anak yang lain.

" jangan di jual buk, orang orang akan lebih menghina kita jika kita tidak punya rumah juga..." kata Rena pada ibunya

" tapi kita harus obati Alina" kata ibu

" Alina nggak apa apa buk, sakit tidak pantas untuk orang susah seperti kita, Alina kuat buk... rumah ini tidak boleh dijual, ini peninggalan ayah..." kata Alina

hari berganti Alina sudah mulai terbiasa dengan sakit kepalanya. kak Rena sudah mulai bekerja di restoran sebuah hotel, Rena membantu biaya dirumah. Alina sudah kelas 3 SMA karena jarang sekolah Alina diminta untuk mundur semester ini dan mengulang lagi tahun depan, tetapi ibu Alina memohon bantuan para guru agar Alina tetap bisa melanjutkan sekolahnya dan bisa mengikuti ujian akhir.

setelah sering memohon pada gurunya akhirnya Alina di izinkan meneruskan semester ini. Tante Alina akhirnya datang membantu. tantenya membayar uang sekolah Alina sampai tamat. Alina merasa lega. Tante Alina pun membawa Alina berobat ke Malaysia tiap bulan. karena ibu tidak mau Alina dioperasi karena resiko nya sangat besar. setiap sebulan sekali Alina ke Malaysia untuk berobat.

suatu hari Alina sedang menjemur baju dirumah kalau datang Tante Lia tetangga mereka yang menanyakan Alina kemana memakai rok yang sangat pendek sekali lalu pergi dengan laki-laki.

" kamu kemana Alina pakai rok pendek semalam

" Alina nggak kemana mana Tante, dan Alina nggak pernah pakai rok pendek

" kamu memang gatel bosan hidup susah? jual diri?

" jangan tuduh Alina gitu Tante, Alina cuma dirumah semalam tanya sama ibuk,

" Alina hanya dirumah kalau Mbak Lia kesini hanya u tuk memfitnah anak saya lebih baik pergi!!! kata ibu marah

" dasar nggak tau diri!..

" saya tau diri Tante, saya bukan anak kecil lagi yang bisa Tante hina sesuka Tante ya, pergi dari rumah saya! bentak Alina

" kenapa sih buk dari kecil sampai sekarang ada aja orang yang jahat sama kita padahal kita nggak pernah ganggu mereka buk...

" nggak apa, nggak usah dipikirin" kata ibu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!