ALEXANDER KEMAL MALIK
Putra tunggal dari raja properti dan ritel, Emir Kemal Malik dan istrinya, Arimbi. Pria blesteran Turki-Indonesia itu berwajah tampan dengan mata biru kehijauannya yang tajam dan menghanyutkan, hidung mancung, serta bibir penuh yang seksi. Alex terkenal dingin, minim ekspresi, berwajah datar, dan jarang tersenyum.
Dalam dunia bisnis pria kelahiran Turki, 30 tahun yang lalu ini bertangan dingin dan kejam. Hingga perusahaannya Malik's Corporation menjadi perusahaan besar yang memiliki cabang di banyak Negara, termasuk Indonesia.
Meski dikenal kejam dan tidak berperasaan, tetapi sebenarnya Alex tipe pria setia dan manis.
Alex tidak pernah mengejar wanita, karena semua wanita tergila-gila padanya.
Meski mendapat julukan billioner player yang memiliki banyak wanita di mana-mana dan sering berganti-ganti pasangan, tapi dia hanya memiliki satu kekasih yang ingin dinikahinya, Monica Young. Wanita yang sudah menjadi kekasihnya dari semenjak kuliah di Harvard.
Ketika kedua orang tuanya memaksanya untuk segera menikah, dia kembali melamar Monica. Namun sayang, gadis pujaan hati masih ingin berkarier di dunia model. Dan gilanya lagi, Monica meminta Alex untuk menikah kontrak dengan gadis lain dalam waktu satu tahun hingga dirinya siap meninggalkan kariernya dan menikah dengan Alexander.
Cinta tak bisa dipaksa, cinta juga tidak bisa diduga. Alex malah jatuh cinta pada istrinya, gadis polos dan cantik, Rianti Azalea Jauhar.
MONICA YOUNG
Wanita cantik, model internasional, dan memiliki banyak talenta. Monica memiliki karier yang gemilang. Bahkan sebagai pemilik perusahaan fasion “Young Enterprise”. Wanita cantik yang luar biasa ini sangat mencintai kariernya. Ketika kariernya mencapai puncak, Alex, kekasihnya melamarnya. Monica ingin sekali menerima lamaran itu. Tapi, dia butuh waktu sampai dia bisa meninggalkan pekerjaannya.
Tapi karena syarat dari orang tua Alex yang mendesak, Monica terpaksa memberikan ide gila. Meminta kekasihnya untuk menikah kontrak dengan wanita lain dalam waktu satu tahun. Dan setelah dia siap, dia akan meminta Alex menceraikan istri kontraknya dan menikah dengannya. Tapi ternyata kenyataan tidak sesuai harapannya, Alex ternyata jatuh cinta dengan istri kontraknya.
Monica gadis yang ambisius dan tak pernah gagal dalam hidupnya, wanita ini berusaha bagaimanapun caranya untuk kembali mendapatkan Alex dan menyingkirkan istrinya.
RIANTI AZALEA JAUHAR
Gadis cantik yang lugu dan polos. Baru berusia 19 tahun dan menjadi mahasiswa kedokteran semester pertama di kampus paling terkenal di Jakarta. Berasal dari keluarga sederhana yang harmonis. Ayahnya hanya seorang pegawai negeri dan ibunya, ibu rumah tangga biasa. Kedekatannya dengan Dori, sang Ketua BEM dan karena kesederhanaannya membuat gadis ini kerap dibully. Rianti sama sekali tidak punya teman di kampus. Semua teman-temannya ketika ospek menjauhinya karena takut jika mengalami bullying seperti yang dialami Rianti.
Pertemanannya dengan gadis cantik, Lyca Anabela Malik membuatnya terjebak dalam pusaran permainan orang-orang kaya. Rianti terjebak menjadi istri Alexander Kemal Malik, Billioner Muda yang paling panas abad ini, meski hanya sekadar menjadi istri kontrak.
WILLIAM SEAN WASTON
Seorang pria tampan dan mapan. CEO Waston Grup. Perusahaan sofware terkemuka di dunia. William nama kecilnya adalah seorang pria berotak encer, ahli programer dan juga hacker paling terkenal.
Willian sahabat Alexander ketika sama-sama menempuh pendidikan di Harvard University. Semasa kuliah, Will cinta mati pada Monica. Bahkan mempersiapkan acara untuk melamar gadis itu dengan spektakuler. Menyewa Central Park dan semua papan iklan elektronik untuk mengungkapkan cintanya. Tapi ternyata, Monica lebih memlilih Crazy Rich Turkey. Anak taipan kaya dari Turki, Alexander Kemal Malik. Bahkan wanita itu mencium Alex di depannya. Monica bahkan menjebak Alex untuk menjadi kekasihnya dan tinggal bersama.
Dari situlah dendam berawal. Will memutuskan persahabatan. Hingga kemudian Will bertemu dengan Rianti. Pria itu berusaha merebut Rianti dengan segala macam cara.
DORIAN BARQI ABBASY
Pemuda tampan dan berprestasi. Dori memiliki watak yang lemah lembut, penuh perhatian, dan penuh kasih sayang. Dari pertama bertemu di awal ospek, Dori sudah menyukai sosok Rianti. Gadis lugu dan polos yang datang dari desa. Karena kedekatannya itulah membuat Rianti dibuly para wanita-wanita pemuja Dori.
Dori selalu memendam perasaannya karena takut membuat Rianti canggung terhadapnya. Dan ketika dia berusaha mengungkapkannya, semua sudah terlambat, karena gadis itu sudah menikah dengan Alexander Kemal Malik.
🍁🍁🍁
Readers tersayang, terima kasih banyak sudah mampir ke novel saya Nikah Kontrak. Untuk informasi novel saya yang lain bisa diintip di IG saya @tya952. Di ig ada novel saya yang bagi-bagi hampers untuk setiap pembaca tanpa diundi. Syarat dan ketentuan berlaku. Bisa diintip di ig saya ya teman2. Masih sampai April 2022 loh. Jangan sampai ketinggalan.
Alex mendengus pelan. Pria itu masih menatap keluar kantornya dari jendela kaca besar di hadapannya. Menatap padatnya bagungan-bangunan pencakar langit dengan mata elangnya.
"Shit."
Pria blesteran Turki-Indonesia itu mengumpat berkali-kali. Vivian sekretarisnya menciut di belakangnya. Wajahnya tertunduk tidak berani menatap tampang bos-nya yang menyeramkan. Meski pria itu berdiri membelakanginya tapi aura yang dikeluarkannya terlalu menakutkan.
"Jadi, Budianto Grup tidak mau menadatangani kesepakatan? Kau yakin?" suara baritonnya terdengar berat.
"Benar, Sir. Direktur Budianto ingin bertemu dengan Anda sebelum menandatangani kontrak, Sir. Jika Anda tidak mau menemuinya. Beliau membatalkan kontrak secara sepihak," kata Vivian menunduk takut-takut.
“Damn it! Apa maunya?" Alex kembali mengumpat.
Baru kali ini ia menjumpai perusahaan kecil yang bermain tarik ulur dengannya.
Jika tidak merasa sayang keuntungan dari proyek yang nilainya ratusan juta dollar, Alex juga malas bertemu. Biasanya semua cukup diselesaikan oleh Vivian, sekretarisnya, atau Tommy–tangan kanannya. Tidak perlu dirinya sendiri yang turun tangan.
"Baiklah. Aku ikuti permainan mereka. Kapan meeting-nya?"
"Sepuluh menit lagi, Sir."
Alex mengangguk tegas.
"Ok. Lebih cepat lebih baik. Aku tidak mau bertele-tele. Segera persiapkan semuanya."
Vivian mengangguk, "Baik, Sir."
Alex segera bersiap-siap ke ruang meeting. Vivian dengan cemas mengikutinya. Pria tampan itu memencet tombol lift dengan kasar. Ia tidak habis pikir. Baru kali ini ada perusahaan yang bermain-main dengan perusahannya.
Malik's Corporation, perusahaan properti dan ritel yang bermarkas di Ankara, Turki dan memiliki cabang di mana-mana. Bahkan sekarang Malik's Corp sudah merambah bisnis pertambangan. Itulah sebabnya ia membutuhkan bahan tambang. Dan Budianto Grup memiliki semua itu.
Vivian membuka pintu ruang meeting untuk Alex.
Pria itu menarik sudut bibirnya sinis. Ketika masuk di ruang meeting, sudah ada pria tua botak sedang berbicara serius dengan Tommy, tangan kanannya Alex.
Alex berdeham sejenak. Tommy menoleh dan buru-buru berdiri serta membungkuk hormat.
"Selamat datang, Sir."
Alex mengangguk tegas. Dipandangnya kembali dengan sinis pria tua botak di depannya itu dengan sudut matanya.
Well, ini orangnya yang bernama Direktur Budianto. Direktur perusahaan pertambangan paling terkenal di pulau Kalimantan-Indonesia. Yang merupakan penguasa batu bara terbesar di Kalimantan.
Seakan mengerti Direktur Budianto berdiri dan mengulurkan tangannya.
“Welcome, Sir Malik Jr. CEO Malik's Corp. Anda memang benar seperti di rumor. Masih muda, smart, dan tampan," Direktur Budianto tersenyum menjilat.
"Silakan duduk," Alex mengacuhkan uluran tangan Direktur Budianto.
Pria itu lantas duduk di kursi kebesarannya sambil menyilangkan kakinya.
Pria tua itu menggeram dan menarik tangannya kaku. Suara baritone Alex membuat nyali Direktur Budianto sedikit menciut.
Sambil menghela napas panjang Direktur Budianto pun duduk di hadapan Alex.
Sial.
Direktur Budianto mengelap keringat di dahinya meski ruang meeting itu memiliki pendingin udara.
Ia sadar, pria muda di depannya itu bukan sembarang CEO. Perusahaan yang berdiri megah di Jakarta saja hanya anak cabangnya. Bahkan perusahaan itu lima kali lipat lebih besar dari perusahaan Budianto Grup di Kalimantan. Tapi perusahaan Alexander sedang membutuhkan kerja samanya sekarang. Harusnya dia bisa membuat kesepakatan. Pikir Direktur Budianto licik.
"Saya dengar Anda akan membatalkan kerja sama jika tidak bertemu saya?" tanya Alex tanpa basa-basi.
Direktur Budianto berdeham sebentar, "Anda terlalu terburu-buru, Sir."
"Saya tidak suka buang-buang waktu."
"Baiklah," Pria tua itu tersenyum licik.
"Perusahaan Anda yang di Kalimantan membutuhkan asupan bahan tambang dari saya. Saya menawarkan kesepakatan."
"Kesepakatan macam apa yang Anda tawarkan?" Alex lagi-lagi tersenyum sinis.
"Saya akan menyuplai batu bara ke perusahaan Anda dengan satu syarat," Direktur Budianto berdeham sejenak.
"Syarat?"
Direktur Budianto mengangguk, "Iya. Syaratnya adalah Anda harus menikahi putri saya, Elena."
Alex tertawa.
Merasa di atas angin, Direktur Budianto tersenyum senang.
"Tommy, kau tahu siapa Elena?" Alex menghentikan tawanya lantas menyeringai samar. Pria itu mengetuk-ngetukkan jemarinya pada meja kaca di hadapannya.
Tommy segera membuka macbooknya dengan cepat.
"Elena Budianto adalah model yang lagi naik daun saat ini, Sir. Saat ini nona Elena ada di bawah naungan RF Agency milik Rafi Ahmad."
Alex kembali mengetukkan jemarinya pada meja kaca di hadapannya. Suasana hening sejenak. Tampak Tommy menahan nafas melihat ekspresi bos besarnya itu. Vivian bahkan sudah mengerut di belakangnya.
"Minta RF Agency memutuskan semua kontrak dengan Elena. Dan satu hal lagi jangan ada agency manapun baik di Indonesia ataupun luar negeri yang menerimanya menjadi model."
"Baik, Sir," Tommy membungkukkan badannya.
"What?"
Direktur Budianto pucat pasi, "Wait... Wait, Sir. You know. Saya hanya bercanda dengan tawaran saya. Tolong jangan lakukan itu pada putri saya. Saya salah. Saya tidak akan memberi syarat apapun."
"Segera lakukan, Tommy."
“Sir, Anda bisa meminta apapun dari saya. Tapi tolong. Jangan hancurkan putri saya," Pria tua itu kembali menghiba. Ia menatap Alex dengan pandangan memohon.
Bagaimanapun dia sudah membangunkan singa sekarang. Apa jadinya jika putri kesayangannya kariernya harus hancur begitu saja.
"Apapun?" Alex memajukan wajahnya.
Direktur Budianto mengangguk lemah, "Apapun."
"Ok. Anda tahu bukan jika harga batubara Anda terlalu tinggi. Saya minta harga diturunkan 30%, dan segera kirimkan ke pabrik saya di Kalimantan. Vivian, sekretaris saya akan segera membuatkan surat kontraknya, dan salinannya akan dikirimkan pada Anda. Secepatnya."
Rahang Direktur Budianto mengeras. Matanya melotot. Tiga puluh persen? Tidak ada pilihan lain. Ia bagai makan buah simalakama. Tetapi tiga puluh persen di bawah harga pasar adalah harga terlalu mahal yang harus dibayar untuk kecerobohannya?
"Bagaimana? Anda menolak?" Alex mengerutkan keningnya.
“No... No... No, Sir. I Agree. Saya setuju."
Alex tersenyum. "Ok. Segera urus kontraknya, Vivian! Senang berbisnis dengan Anda, Tuan Budianto," Alex mengulurkan tangannya.
Ragu-ragu, Direktur Budianto menjabat tangan Alex, "Terima kasih, Sir. Senang berbisnis dengan Anda juga."
Alex tersenyum manis. Damn. Pria ini memang tampan. Tapi senyumnya terlalu manis hingga mematikan.
Dan bisnis kali ini pun Alex bisa meraih keuntungan besar. Suplai batu bara dengan harga tiga puluh persen di bawah pasar.
Pencapaian yang luar biasa. Tomy dan Vivian bahkan sampai menggelengkan kepala. Semua terasa mudah buat Alex.
Pria tampan itu melenggang dengan santai keluar dari ruang meeting meninggalkan Direktur Budianto yang masih terpaku di tempatnya.
Alex kembali menuju ruang kerjanya. Ia berjalan tegap dengan satu tangannya di masukkan ke saku celananya.
Tidak dapat dipungkiri memang, bahkan dari belakang pun punggung pria tampan itu terlihat sangat menggoda.
Alexander Kemal Malik, pria paling panas se-Asia pada abad ini versi majalah Forbes.
"Vivian usap liurmu," bisik Tomy di telinga Vivian.
Gadis itu menegang, perlahan diusap sudut bibirnya.
"Shit. Kau menipuku," Vivian menggeram.
Tommy tertawa.
🍁🍁🍁
Ini visualnya Alexander Kemal Malik
Kalau kurang pas, bisa dikasih saran ya...
🍁🍁🍁
Dan bagi yang ingin tertawa ngakak loss gak rewel. Ada novel somplak.
Dia bernama Monica Young. Gadis cantik, model internasional, smart, anak taipan kaya blesteran Tarakan-Hongkong.
Cinta pertama Alexander Kemal Malik. Teman satu kampus saat di Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
Saat ini, Monica sedang membangun kerajaan bisnisnya sendiri di Hongkong.
Ketika orang tuanya bercerai, Monica lebih memilih ikut Mommy-nya pulang kembali ke Hongkong daripada mengikuti daddy-nya yang asli Tarakan-Kalimantan.
Gadis yang luar biasa cantik ini bergelut di bidang fashion. Jika Malik's Corp dan Young Enterprise bergabung pasti akan menjadi perusahaan raksasa di Asia yang bisa menguasai pasar dunia.
"Halo, Alex," suara renyah dari bibir mungil Monica membuat Alex tersenyum simpul meski tak melihat wajah cantik itu secara langsung.
Ya. Alex dan Monica memang sedang LDR.
Alex yang diberi tanggung jawab mengurus cabang perusahaan di Indonesia dan Singapura sedangkan Monica menjalankan bisnisnya di Hongkong.
“Hai. Bagaimana kabarmu, Sayang?" Alex tersenyum, meski sekarang ia masih ada di meeting room.
Pria itu duduk dengan santai sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi walau diiringi dengan tatapan heran dari beberapa petinggi perusahaan karena Alex menghentikan begitu saja meeting mereka hanya karena panggilan telepon.
Pastilah telepon itu sangat penting. Kalau tidak, mana mungkin bos yang sangat perfecksionis seperti Alex mengangkat tangannya untuk menghentikan meeting?
Bahkan saat direktur bagian pemasaran tengah melakukan presentasi?
Tetapi, ketika melihat bos besar mereka yang biasanya bermuka datar itu sedang tersenyum dengan wajah bahagia, mereka seakan rela meetingnya ditunda.
“Aku baik. Kamu tahu, aku akan kembali ke Indonesia." Monica tersenyum bahagia. Membayangkan akan segera bertemu dengan Alex saja sudah membuat wajahnya merona.
“Benarkah?"
“Ya. Hari ini. Aku ada pemotretan di Bali selama beberapa hari."
"Oh.
“Baiklah. Sampai bertemu lagi. Aku sangat merindukanmu."
"Aku juga merindukanmu," Alex tertawa.
Oh God. Bos besar yang minim ekspresi itu tertawa? Rasanya akan banyak karyawan wanita Malik's Coorporation yang patah hati masal karenanya.
"Ok. Lanjutkan presentasinya!" Suara baritone Alex kembali terdengar mengintimidasi begitu panggilan dari ponselnya dimatikan.
🍁🍁🍁
Sementara itu di Kowloon, Hongkong.
Monica tersenyum tipis. Bibirnya yang merah merona itu tak henti-hentinya menyunggingkan senyum indahnya.
“Alex. Sebentar lagi kita bertemu. Aku sangat-sangat merindukanmu," gumam Monica sambil segera berkemas untuk menuju ke Hongkong International Airport. Langkahnya ringan dan lebar.
"Anda akan langsung ke Bandara, Nona?" Tanya Lucy, sekretaris Monica memastikan.
“Tentu."
"Tidak pulang dulu ke rumah?"
“Tidak."
"Mommy Anda?"
Monica mengernyit tak suka. "Katakan pada Mommy, aku pergi ke Jepang untuk kerja. Jangan katakan apapun tentang Indonesia."
“Yes, Miss," Lucy menganguk pasrah.
"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan."
Monica berdecak.
Mommynya pasti akan melarangnya ke Indonesia. Selain karena trauma rumah tangga dengan Daddy-nya, juga karena Alex.
Entah kenapa Nyonya Alycia Young melarang keras hubungan putrinya dengan CEO muda Malik's Corporation itu.
🍁🍁🍁
"Kamu tahu sayang, kau tidak boleh berhubungan dengan Aexander. Keyakinan kita berbeda. Dan lagi, Alexander anak dari istri keduanya Mr. Malik. Mommy paling tidak suka dengan pelakor." Kata Nyonya Alycia berapi-api dalam bayangan Monica.
“Pelakor? Apa semua istri kedua pelakor, Mom?"
"Bukan seperti itu, tapi kamu tahu kan, orang biasa menikah dengan bangsawan kaya. Bisa jadi karena harta."
Monica mendengus. "Bagaimana Mommy tahu tentang keluarga Malik Mom?"
"Aku tahu. Dari gosib. Majalah, televisi, semua menyiarkan keluarga itu. They are crazy rich Asian (Mereka orang yang sangat kaya). Siapa yang tidak tahu tentang mereka? Semua orang juga tau.”
Monica berdecak malas. Jadi, Mommy lebih percaya dengan gosib?
"No.. No.. No tidak akan ada asap kalau tidak ada api. You bisa cari pria manapun, selain Alexander. Selain itu, dia juga selalu berganti-ganti wanita. Seperti pengaman saja. Hanya digunakan sekali pakai.”
"What?" mata Monica melotot.
Nyonya Alycia menyeringai tajam, "Hei, kenapa kamu terkejut? Bukankah kenyatannya seperti itu? Alex dengan mudahnya mendapatkan dan mencampakkan wanita? Hanya sekali pakai."
Monica menggelengkan kepalanya jengah. Kenapa harus seperti itu peribahasa yang digunakan Mommy?
"Seperti daddy, bukan?"
“No. Daddymu menikah lagi semua karena kesalahan Mommy."
"No..No...No..., itu karena Daddy tidak setia."
“Dear, kamu harus bisa memaafkan Daddy.”
"No! Mom. Daddy meninggalkan Mommy demi wanita lain."
Nyonya Alycia mengambil napas panjang, "Mungkin bukan Daddy yang selingkuh, tapi Mommy yang salah. Mommy meninggalkan Daddy tanpa pamit. Ketika Grandpa sakit. Hingga Grandpa meninggal. Bertahun-tahun Mommy meninggalkan Daddy. Dan ketika Mommy kembali Daddymu sudah menikah, " mata Nyonya Alycia berkaca-kaca.
"I love him so much. And I hope he's happily ever after. (Aku sangat mencintainya dan berharap dia bahagia selamanya)."
"Meski Mommy terluka?"
"Ya. Daddy lebih bahagia dengan Mariana daripada sama Mommy. Kamu tahu, Indonesian's tradition, makan tidak makan asal kumpul. Mommy yang mewarisi perusahaan grandpa akan tetap tinggal di Hongkong. Dan Daddy-mu tidak akan mungkin meninggalkan Indonesia," Mommy terdiam.
"Bagiku, mencintai saja cukup. Dan melihat mereka bahagia, Mommy juga bahagia."
"Aku sayang Mommy.”
Alycia Young tersenyum.
“Please, lupakan Daddy. Mommy wanita cantik yang bisa dapatkan pria yang lebih segalanya dari Daddy."
Nyonya Alycia menyentil dahi putrinya, sayang.
"Kau. Anak nakal. Mommy tidak akan menikah sebelum kamu menikah."
"Benarkah? Dan artis muda yang mendekati, Mommy itu? Siapa dia?" Monica mengedipkan matanya.
"No... No... No. Itu hanya gosip," Nyonya Alicia tertawa.
Monica memeluk Mommynya erat. Itulah kenapa, Monica lebih memilih tinggal dengan Mommynya untuk mengurus perusahaan grandpa setelah beliau meninggal.
Hanya dia yang Mommynya punya. Karena setelah perceraiannya dengan Daddynya, Alycia Young, belum menikah lagi hingga sekarang.
🍁🍁🍁
"Nona, kita sudah sampai di bandara Sukarno-Hatta, Jakarta," Suara pilot mengagetkan Monica.
Ternyata cukup lama dia melamunkan Mommy-nya. Ada gelenyar aneh di hatinya. Perasaan bersalah karena tidak memberitahu Mommy kemana dia akan pergi.
Rasa rindunya yang membuncah pada Alex membuatnya tidak bisa berpikir jernih.
"Ok," Monica berjalan dengan tergesa diiringi dua bodyguardnya begitu tangga jet pribadinya terbuka.
“Sebentar lagi kita akan bertemu, Alex." gumamnya sambil tersenyum bahagia.
Penerbangan selama hampir lima jam membuat Monica meregangkan tubuhnya. Meski privat room-nya terasa nyaman tapi tetap saja capek mendera tubuhnya.
Mata Monica menyipit ketika hawa panas menyeruak saat Monica menginjakkan kaki keluar dari jet pribadinya yang terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Di terminal kedatangan, Monica berusaha mencari sesosok wajah yang sangat dirindukannya. Tapi wajah blesteran tampan itu sama sekali tidak kelihatan.
“Miss, siapa yang Anda cari?" seorang pria tampan berwajah oriental berjas rapi menjajari langkahnya.
Monica menggeleng lemah. "Seseorang, Anton. Dia pasti lupa. Oh.. shit. Aku lupa memberitahunya untuk menjemputku." Monica menghentakkan kakinya kesal.
"Monica?! Kamu benar Monica, bukan?" Seorang pria setengah baya, botak dan tambun tiba-tiba saja datang tergopoh-gopoh menghampiri.
Kedua bodyguard Monica sigap melindunginya dari sisi kiri dan kanan wanita itu.
"Ini Daddy, Monica. Daddy! Aku kira, Mommymu bercanda ketika menelpon Daddy tadi."
"Daddy?"
"Yes. Your Daddy," pria itu menunjukkan foto Monica dan ibunya, Nyonya Alycia yang ada di layar ponselnya.
"Ini nomor Mommy-mu, kan? Alycia Young. Apakah kamu melupakan Daddy-mu?"
Monica mengerutkan keningnya, matanya memicing,
"Daddy. I'm sorry. Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Apa yang daddy lakukan di sini?" Gadis itu kelihatan terkejut.
Sudah bertahun-tahun dan Daddynya berubah menjadi seperti ini?
Seorang pria setengah baya yang botak lagi gendut?
"Apalagi? Daddy menjemputmu!" Pria itu tersenyum.
"Hug me (peluk aku)," Pria itu melebarkan tangannya dan menarik putrinya lembut ke pelukannya.
Pria itu mengusap sudut matanya. Sudah sangat lama rasanya tidak memeluk gadis kecilnya itu seerat ini. Setelah bertahun-tahun hubungannya memburuk akibat perceraiannya dengan Alycia.
Monica membalas pelukan itu dengan canggung. Meski dulu ia masih sangat kecil saat perceraian kedua orang tuanya, tapi selama bertahun-tahun pria ini sama sekali tidak pernah menemuinya. Hingga Monica tidak mengenal Daddynya sendiri.
"Bagaimana Daddy tahu aku datang ke Indonesia?"
"Pagi tadi begitu Daddy selesai meeting, Mommy-mu menelpon Daddy. Dia sangat khawatir. Untung saja sekretarismu memberitahukan keberadaanmu. Mommy-mu segera meminta Daddy untuk memastikan keberadaanmu di sini.”
"Daddy masih berhubungan dengan Mommy?"
"Why not? Meski bukan suami istri lagi, tapi kita masih bisa bersaudara, bukan?"
Monica tertunduk,
"I'm Sorry Daddy. Aku memang tidak izin Mommy, karena Mommy pasti akan melarangku ke Indonesia seandainya dia tahu."
Pria itu mengacak rambut putrinya dengan sayang. Dia merasa benar-benar beruntung memiliki putri secantik ini. Monica memang seakan kloningan Park Min Young, model papan atas Korea Selatan.
"Jangan cemberut. Daddy akan mengajakmu pulang ke rumah. Adikmu sudah jadi model di Jakarta. Jadi kami membeli rumah juga di sini. Atau kau ingin pulang ke Tarakan?”
Alis Monica tertaut, " Oh Gosh. Rumah? Adik?"
Pria itu tersenyum lebar, “Yes, Bunda Marlina dan juga adikmu, Elena."
"No, aku bisa tinggal di hotel, Dad."
"Monica, sampai kapan kamu tidak bisa memaafkan Daddy? Daddy sayang sama kamu dan juga Mommy Alycia, nak. Tapi keadaanlah yang membuat semua menjadi rumit begini. Daddy mohon. Maafkan daddy."
🍁🍁🍁
Mencoba mencari visual Monica Young
Semoga cocok dengan espektasi yaa
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!