Seorang wanita yang sudah berumur sedang memohon meminta maaf dan ampunan kepada seorang wanita muda. Wanita muda yang dimana di masa remaja dan mudanya selalu disakiti dan disiksa, maka percayalah setiap perbuatan baik atau buruk akan selalu mendapatkan balasannya.
"Ara.....tolong maafkan ibu mu ini nak, bagaimanapun aku yang sudah mengurus mu dan memberikan mu makanan dan pakaian, aku juga yang merawat Ayah mu. Tolong ampuni ibu, ibu menyesal sudah pernah berbuat jahat padamu. Sekali saja kasih kami kesempatan, tolong !" Ratap mantan Ibu tirinya.
***
Flashback Lima tahun Lalu.
Cuaca hari ini begitu sangat panas dan hari ini adalah hari weekend alias hari libur. Tapi juga adalah hari kesi*lan bagi Ara.....Ara yang sedang menjemur pakaian di halaman dan juga sedang menikmati angin sepoi-sepoi yg sangat menyejukkan, tiba-tiba terdengar suara teriakan Ibl*s yang menghancurkan kenyamanan nya itu.
"Araaaaaaaaa......." teriakan Ibu tirinya terdengar.
"Ya Bu, a-ada apa ?" jawabnya.
"Sini kamu !" kata Ibu tirinya dengan mukanya yang galak.
"Glekk !!." suara dari tenggorokan Ara.
Ara sangat takut pada Ibu tirinya itu, teringat hari minggu kemarin saat dia disiksa dikamar mandi sampai basah kuyup, hingga semalaman dia demam dan hanya bisa menahan sakitnya karena tidak diperbolehkan minum obat.
"Ya Bu, kenapa......" jawabnya sambil menghampiri Ibu tirinya.
"Lihat ini ! Ini Baju kesayangan saya, knp rusak begini !!!" dengan marahnya berkata sambil melempar baju itu.
"Maaf Bu.....tapi saat Ara menggosoknya kemarin, bajunya tidak knp-knp Bu" jawabnya.
"Lalu ini apa, kamu kira saya yg merusak baju saya sendiri. Apa kamu pikir saya g*la !!!" bentaknya marah.
Lalu datanglah adik tirinya Tasya.
"Hei....manusia jelek kamu berani ngelawan mama ya !!!" katanya.
"Gak Sya......tapi aku benar-benar gak ngerusak baju Ibu" kata Ara sambil menunduk,dia juga takut kepada adik tirinya itu.
"Alaaahhhh msh ngeles aja Lo....!!!" kata Tasya.
"Udah Ma hukum aja.......biar dia kapok " kata Tasya lagi sambil tersenyum sinis dan dalam hati berkata
Rasain Lo !!!!!
"Kemari kamu !!." kata Ibu tirinya sambil menj*mbak rambut dan menarik tangan Ara.
"Ampun Bu.....ampun....." pinta Ara sambil menahan tangis.
"Dasar anak tak t*u diri !!!" bentak Ibu tirinya lagi sambil mendorongnya ke gudang, ibu tirinya itu berpura-pura tidak mendengar rintihan sakit Ara.
"Kamu tidur disini dan jangan berharap bisa makan malam...!!!!" bentaknya lagi sambil mengunci pintu lalu pergi.
Ara hanya bisa pasrah dan memandang sekeliling gudang itu yg penuh dengan jaring laba-laba dan jg barang-barang bekas, tentu saja ada binatangnya jg.....'Yupz' itu adalah kecoa dan jg tikus serta binatang lainnya.
Kebayangkan seremnya......hiyyyyyy !!!!!!
Semalaman Ara duduk sambil melamun karena Dia sangat takut tertidur melihat banyaknya tikus dan kecoa di sana.....dia teringat Mamanya yg sudah meninggal lalu dia bergumam.
" Ma aku kangen banget sama Mama" ucapnya sambil menangis, lalu dia bergumam lagi.
"Pa, aku jg kangen sama papa, kapan papa pulang." katanya sambil menangis terus.
Hingga pagi pun tiba.
Ara terbangun dengan kaki yang kesemutan dan badan yg pegal, dia pun pelan-pelan berdiri dan merenggangkan badannya.
"Aduh pegel banget badanku......." ucapnya.
Lalu dia mencoba membuka pintu dan ternyata tidak terkunci.
"Ah syukurlah Ibu sudah membuka kuncinya." ucapnya lagi.
Dia keluar sambil melihat ke kiri dan ke kanan takut Ibu tirinya ada di sana. Saat dia tidak melihat siapapun, dia langsung lari secepat kilat ke kamarnya.
"Fiuhhhhhh !! Untung gak ada siapa-siapa." ucapnya sambil memegang jantungnya yang dag dig dug habis berlari.
Krukkkkk....krukkkkk.....suara cacing di perutnya berbunyi.
"Ah perutku lapar banget, semalaman gak makan malem....." ucapnya sambil masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena badannya terasa sangat lengket.
Setelah Ara membuka semua pakaiannya, terlihat semua memar yang sudah berubah menjadi warna ungu di tubuhnya itu, tentunya semua adalah hasil perbuatan dari Ibu dan adik tirinya yang luar biasa baik itu.
^Bersambung^
Quotes :
"Bersabarlah karena Kesedihan adalah jalan menuju Kebahagiaan"
Jangan lupa.....
Like, Komen, Rate 5 dan Vote seikhlasnya 🤭
Terimakasih 🙏😘
Ara sudah selesai mandi dan berganti baju, dia hendak kebawah mencari makan karena cacing di perutnya tak berhenti berbunyi.
Saat sudah sampai tangga terakhir Ibu tirinya berteriak dari atas.
"Hei anak pengem*s ! Mau kemana kamu?" bentak Ibu tirinya.
"A-anu Bu...mau ke dapur. Ara lapar......" jawabnya terputus-putus karena takut.
"Suruh siapa kamu makan hah! Kerja dulu baru makan! Emang kamu kira semuanya gratis!." Bntaknya lagi.
"Iya maaf Bu..."
"Naik sini kamu!." Perintah Ibu tirinya itu, sambil menaruh kedua tangannya di pinggangnya.
Ara pun segera naik tangga lagi, lalu menghampiri Ibu tirinya.
"Iya Bu, apa yang harus Ara kerjakan Bu?." Ara bertanya sambil menunduk ketakutan.
"Ini ambil uangnya...lalu belikan saya lipstik mrk x di Mall x !." Kata Ibu tirinya, sambil memberikan uang warna merah 2 lembar.
"Iya Bu..." Ara lalu mengambil uang itu.
"Sekarang pergi !" Ibu tirinya berkata lagi.
Ara lalu segera berjalan ke keluar, dan tak berapa lama sampailah dia di pertigaan lampu merah.
"Malangnya ini nasib, disuruh-suruh terus. Mana perut lapar banget, fiuh....." Ucapnya sambil menghela nafas panjang.
Saat dia melihat, ternyata sudah lampu hijau. Dia pun melangkahkan kakinya untuk menyebrang, dan sampailah dia di sebrang jalan. Tapi saat dia baru saja sampai, dia melihat seorang Nenek yang akan menyebrang ke arah berlawananan. Dan alangkah terkejutnya Ara, saat melihat ada sebuah mobil mau menabrak Nenek itu.
Ara pun refleks berlari kearah Nenek itu, dia memeluknya, lalu menjatuhkan badan mereka berdua ke trotoar. Akhirnya mobil itu pun tidak jadi menabrak Nenek itu, dan mobilnya sudah tak terlihat lagi.
Sang Nenek tersadar dari keterkejutannya, dan memalingkan wajahnya untuk melihat penolongnya.
"Terima kasih ya nak, sudah menolong saya. Kamu tidak apa-apa?." Cemasnya.
"Sama-sama nek, saya gak apa-apa...kalau Nenek gmn?." Ara balik bertanya.
"Saya juga tidak apa-apa, tapi tangan km berdarah loh." Nenek itu berkata sambil menarik lengan Ara yang berdara "Ayo kita ke Rumah Sakit." Ajak si Nenek.
"Gak usah Nek, cuma lecet ko." Ara menolaknya.
"Tapi...." Nenek itu berkata ragu.
"Benar Nek, saya gak apa-apa. Nenek mau kemana? Ayo saya antar." Ujarnya menawarkan diri.
"Oh saya mau ke sana......" Jawab si Nenek, sambil jari telunjuknya, menunjuk ke arah jajaran banyak Perusahaan.
"Oh begitu, ayo saya antar nek...." Tawar Ara sambil tersenyum.
"Gak usah, nenek bisa sendiri. Dan juga tempatnya dekat....." Si Nenek balas tersenyum.
"Kalau gitu saya bantu menyebrang ya nek, ayo...." Ara lalu memegang lengan si Nenek, sambil bangkit berdiri.
"Ya udah, sekali lagi terima kasih ya nak....." Nenek itu tersenyum lebar, sambil menepuk tangannya.
"Sama-sama Nek, kalau begitu ayo lampunya sudah hijau." Ara lalu menggandeng tangan Nenek itu sambil berjalan.
Sampailah mereka di seberang jalan.
"Sampai sini saja nak...oh iya siapa nama kamu?." Tanya si Nenek.
"Aurora nek, dipanggil Ara...." Jawabnya.
"Nama yg cantik, secantik hatinya." Kata Nenek itu memuji.
"Makasih Nek." Kata Ara sambil menunduk malu.
"Ya udah, nenek pergi dulu ya...." Ucap si Nenek itu berpamitan.
"Ya nek, hati-hati ya. Kalau begitu, saya juga pergi." Ara pun juga berpamitan, lalu segera berjalan pergi.
"Gadis yang Baik....." Gumam si Nenek, dia pun melangkahkan kakinya menuju ke Perusahaan cucunya.
Ara pun baru teringat pesanan Ibu tirinya, dia langsung pergi terburu-buru membeli pesanannya.
"Aduh....gawat! Mati aku! Ibu pasti marah karena aku lama banget." Gerutunya.
Sedangkan di kantor CEO yang bernama Antony Wijaya, seorang Nenek sedang duduk di sofa sambil memarahi cucunya.
Ya...Nenek yang ditolong Ara adalah Nenek dari CEO Antony, yang bermuka Tampan tetapi Dingin. Kalau pegawai-pegawainya dan orang lain memanggil Dia, CEO Arogan.
Quotes :
"Kecantikan yang sesungguhnya adalah Kecantikan dari dalam Hati"
Jangan lupa Like dan vote nya ya......
Tony sedang mendengarkan keluhan Neneknya. Dia berpikir jika bukan Nenek kesayangannya, dia tidak akan begitu sabar mendengarkan. Dia pun hanya bisa tersenyum sambil melihat Neneknya, yang sedang berwajah kesal.
"Tony.....apa kamu tau apa yang tadi terjadi pada nenek mu ini?!." Bentak Neneknya padanya.
Tony hanya terdiam tidak menjawab, dia menunggu Neneknya melanjutkan perkataannya.
"Nenek hampir tertabrak mobil di pertigaan jalan di depan! Huh!."
Tony pun akhirnya memberikan tanggapan, wajahnya seketika terlihat kaget.
"Apa? Tapi Nenek tidak kenapa-kenapa kan?." Tony bertanya sambil memperhatikan tubuh neneknya.
"Ini semua gara-gara kamu.....saat nenek sudah sampai di depan Perusahaan. Angga malah bilang, kalau kamu sedang ada rapat penting!." Neneknya merasa kesal.
"Jadi, daripada nenek nanti bosan menunggu kamu. Akhirnya nenek pergi dulu ke Mall untuk jalan-jalan...." Keluhnya.
"Untungnya, ada gadis baik hati menolong Nenek, aish.....zaman sekarang sudah jarang ada orang sebaik itu, menolong orang lain yang tidak dikenalnya." Lanjut Neneknya.
"Maaf nek......aku minta maaf. Padahal aku sudah janji dengan nenek untuk bertemu disini, tapi malah lupa." Kata Tony sambil memegang tangan Neneknya dengan muka memelas, memohon ampun.
Ya begitulah, hanya dengan orang-orang terdekat lah, Tony akan berubah menjadi orang yang sangat lembut.
"Lalu dimana orang itu ? Aku akan memberikan kompensasi padanya." Tanyanya pada Neneknya.
"Dia sudah pergi.....nenek juga lupa menanyakan alamat rumahnya. Kapan kami bisa bertemu lagi?."
"Ya sudah nenek sekarang aku antar ke rumah sakit, kita periksa keadaan nenek. Aku takut nenek kenapa-kenapa....." Ucap Tony sambil menarik lembut neneknya agar berdiri.
"Gak usah, nenek beneran gak apa-apa." Tolak neneknya.
"Tapi nek......" Terlihat Tony masih sangat khawatir.
"Sudah.....sudah. Sini duduk sama nenek, ada yang mau nenek katakan." Neneknya menariknya duduk lagi.
"Sebenarnya ada apa nek....apa aku berbuat kesalahan?." Bingungnya, karena dari kemarin Neneknya menghubunginya terus.
"Begini...."Jawab Neneknya ragu.
"Gak apa-apa nek, katakan saja, jangan ragu." Tony langsung berkata, karena melihat keraguan dari Neneknya itu.
"Mm....begini ! Apa kamu sudah mendapatkan pengganti Aulia?." Neneknya bertanya pelan.
Lalu terjadi keheningan dan wajah Tony langsung terlihat sangat sedih. Akhirnya Tony menghela nafasnya.
"Belum nek.....nenek kan tau betapa kehilangannya aku. Lia adalah segalanya bagiku dari dulu sampai sekarang dan mungkin sampai nanti." Jawabnya sedih.
Ya......Aulia, Dia adalah sosok wanita yang namanya sejak dulu telah terukir di dalam hatinya.
Di ingatannya Aulia masih sosok gadis kecilnya, dengan rambut lurus hitam. Mata bulat cerah, hidung mancung dan bibir merah tanpa polesan apapun.
Dia adalah tunangan kesayangannya, mereka bertunangan sejak berada dalam kandungan, karena perjodohan keluarga. Tapi meskipun begitu, mereka sudah saling menyayangi meskipun tanpa harus ada perjodohan.
Tapi Naas,10 tahun yang lalu Tony kehilangan Lia, saat terjadi kecelakaan dengan mobil yang ditumpanginya bersama orang tuanya.
Mobilnya terjatuh ke dalam jurang dan sampai sekarang jasad Lia belum ditemukan, hanya jasad kedua orang tuanya saja lah yang berhasil di temukan.
Maka sampai saat ini Tony merasa tunangannya itu masih hidup, dan ada diluar sana menunggunya membawanya kembali. Tony termenung mengingat kembali kenangan menyakitkan itu ,dia mengepalkan kedua tangannya.
Akhirnya Neneknya yang melihatnya melamun, segera menepuk bahunya pelan.
"Seseorang yang sudah tiada, tidak akan bisa kembali. Sudah 10 tahun, apakah kamu tidak bisa memulai hidupmu kembali dengan wanita lain?." Neneknya menasehatinya.
"Tidak nek, aku yakin Lia masih hidup." Jawabnya dengan penuh ketegasan.
Akhirnya Neneknya pun menyerah, mungkin benar ini belum waktunya bagi cucunya itu. Tapi teringat usia Tony sudah hampir menginjak usia 30thn dan belum mnikah seperti teman-teman seusianya, hatinya tetap saja merasa khawatir.
Halo ! Gimana menurut kalian, apakah Aulia masih hidup? Nantikan ya Bab selajutnya 🤗
Quotes :
"Dalam Hidup ini Semua tidak ada yang tidak mungkin"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!