Paman, Kita Tidak Sedarah!!
cahaya dalam gelap
kisahku di mulai saat aku bertemu dengannya, sosok yang tampan dan menawan, terlihat anggun, dia bersinar di kegelapan. malam yang dingin di bawah derasnya hujan, aku Anna (12thn) meringkuk dan terlantar . di sisa tenagaku sayup terdengar suara decitan mobil yang berhenti. barisan orang² yang berbaju hitam berbaris , terdengar suara langkah kaki yang tegas berjalan menghampiriku . begitulah pertemuan pertamaku dengan paman Guyanzo (25thn) .
Guyanzo
" Kucing kecil ini lucu sekali , siapa yang tega membuangnya pdhal dia terlihat menggemaskan "
Anna
"paman, tolong aku...
Guyanzo
"oooh... aku kira kucing ini bisu. , anak kecil kamu tau siapa aku? "
aneh, aku kira akan takut sama orang asing ini tapi entah dari mana asalnya dia menenangkanku.
tangan besarnya mengangkat tubuh ringkihku, hangat dari tubuhnya menyalur dalam ragaku.....
Guyanzo
" pulang kerumah kita , mulai hari ini kamu bagian dari keluarga Gu.... "
akankah aku punya Rumah untuk pulang? ,
setibanya di rumah paman, ada puluhan ART di sampingku, paman memanjakan ku dengan kasih sayang, merawat dan mengajarkan ku bahwa aku juga layak di hargai , 10 tahun berlalu setiap tahun di hari ulang tahunku, paman tidak pernah melupakan hari kelahiranku. entah sejak kapan aku mulai mengagumi paman, sosoknya yang gagah dan tatapannya yang lembut seolah menggodaku. apa karna aku sudah dewasa. batas2 kecil mulai terlihat.
Guyanzo
tok tok tok,
"Anna,.... kamu akan terlambat kuliyah. kmu sudah umur 22thun . tapi masih saja susah bangun pagi "
Alarm yang biasa ku dengar selama 10 tahun terakhir, suara paman yang berat dan penuh kelembutan, sebnernya aku selalu bangun lebih awal hanya saja aku senang mendengar paman membangunkanku,... terdengar suara pintu kamar terbuka dan langkah dermawan itu menghampiri tempat tidurku.
aku tetap berpura-pura tidur, agar tangan paman menyetuh pipiku dengan lembut.
Guyanzo
" Anna .. ayo bangun, kamu akan terlambat kuliyah " belaian lembutnya membuka mataku.
Anna
"paman tidak bisakah aku libur untuk hari ini? aku lelah sekali, anna ingin main dengan paman hari ini ". rengekku sembari memeluk leher paman.
Guyanzo
"baiklah, tapi hanya hari ini yah. paman ad rapat jam 10 pagi ini. kmu baik-baik lah di rumah "
Anna
"Anna ingin ikut paman.. "
Guyanzo
" nurutlah anna, kamu akan bosan di sana. "
Anna
"pokoknya mau ikut paman, " nadaku memanja dan melas.
aku tau, paman tidak akan menolakku.
aku beranjak dan duduk di pangkuan paman.
paman kaget dan sedikit mendorong tubuhku, berusaha menurunkan ku dari tempat tidurku.
aku sudah dewasa
Guyanzo
"Anna... kamu sudah besar, sudah waktunya kamu dewasa, jangan sembarangan duduk di pangkuan laki-laki . "
aku tetap duduk sembari memeluk paman dengan erat. pipiku menyetuh leher paman, lembut dan hangat. aku tidak mau kehilangan paman, satu2nya cahaya dalam hidupku.
Anna
"ahhhh... paman apa itu sakit " erangku
paman langsung menurunkan ku dari pangkuannya. sembari mengambil bantal dan menutupi pangkuannya.
Guyanzo
" anna sebaiknya kmu mandi dlu sna. apa kamu tidak jadi ikut? "
muka paman sangat merah telinganya juga memerah, ada apa dengan paman?
Anna
"paman.. apa paman demam. " sembari meletakkan telapak tanganku di dahi dan di leher paman.
Guyanzo
"tidak ana, cepatlah mandi.. " ujarnya. tersipu malu.
Anna
"Baiklah.. paman tunggu anna "
aku beranjak dan bersiap2 ikut paman ke kantor.. pewaris satu-satunya perusahaan Gu. perusahaan nomor 1 se antera, setelah siap-siap, aku segera turun menghampiri meja makan, paman sudah menunngu dengan anggun. aaahhh senangnya pemandangan pagi yang menyehatkan mata .
Guyanzo
"Anna sinih, sarapan dlu stelah itu kita berangkat. "
Anna
"paman , aku ingin di suapin " manjaku pada paman.
paman menyodorkan sandwich di tangannya kemulut ku.. aku sengaja membiarkan tangan paman menyentuh bibirku. aku lihat paman salah tingkah. tapi sayangnya paman hanya menganggapku sebagai anak kecil. padahal aku sudah 22tahun , dan sudah punya ketertarikan pada lawan jenis.
Anna
"paman, bolehkah aku punya pacar ? "
paman kaget, matanya memerah seperti menahan amarah.
kisah di mulai
apa paman marah, matanya seakan berkata kamu masih kecil , dan akan selalu kecil.
Anna
"paman... " sembari memeluk tangan paman dan bersender di bahu paman.
Guyanzo
"Anna, kmu masih kecil "
aku melihat tangan paman mengepal seakan ada amarah yang dia pendam.
Anna
"paman Anna sudah 22tahun , teman-teman anna sudah punya pacar, malah ada yang sudah berganti berkali-kali " celotehku ke paman.
Guyanzo
"Baiklah, tapi siapa pun pacar mu nanti harus melewati paman dlu, mengerti "
aku tau paman tidak mengijinkan hanya saja dia tidak rela menolak ku..
Anna
"aaaa... paman yang terbaik " sembari memeluk paman dengan erat.
setibanya di perusahaan, paman langsung bergegas ke ruang rapat.
Guyanzo
"Anna tunggu di ruanganku, paman akan rapat sebentar. "
Anna
"oke siap paman " sembari mengecup pipi paman.
lagi-lagi aku sengaja melakukannya.
Jhian
"pak Gu, sebentar lagi rapat di mulai ".
jhian(25tahun) , sekertaris sekaligus orang paling terpercaya paman, jhian juga sangat tampan. meski tak setampan paman tapi dia masih lumayan. urutan nomor 2 dari paman. kadang aku senang menggodanya.
Anna
"kak jhian , apa kakak juga ikut rapat? kak jhian nemenin Anna saja yah? " godaku.
melirik ke arah paman, dia tampak mengerutkan keningnya.
Guyanzo
"keruang rapat " tegasnya pada jhian.
Jhian
" maaf nona Anna, saya harus ikut rapat. " sembari menunduk. dan langsung mengikuti langkah paman.
aku berjalan menuju ruangan paman. tapi tiba-tiba langkah ku terhenti. sembari melihat ke arah ruang rapat. di mana di samping paman ada sosok yang selama ini familiar, dia Nuan (35thun) , salah satu asisten sekertaris. dia cantik dan menawan. dewasa dan pintar.
Anna
"hmmmm... paman kenapa begitu dekat dengan kak nuan " aku menghela nafas.
paman dan kk Nuan melihat kearahku, tatapan lembut paman. tapi aku tau kak nuan tidak suka dengan kehadiranku. seakan menganggapku saingan cintanya. yuppss betul sekali kk nuan menyukai pamanku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!