spanyol,2004
Fernando Orlando lelaki berwajah Eropa dengan karismatik yang tampan dan rupawan tengah berdiri menikamati rokok yang ada di tanganya, berhadapan langsung dengan laut biru dan berpijak pada hamparan pasir putih.
Untuk kesekian kalinya dia selalu menemani Ayahnya saat berada pada pertemuan rahasia. mengingat status keluarganya adalah klan mafia,
"kau memikirkan sesuatu nak?"
menyadarkan lamuna ketika suara itu terdengar samar ditelinganya. Jhan Orlando yang tak lain adalah ayah dari Fernando seseorang yang amat berarti dalam hidupnya yang telah mengajarkan banyak hal dalam hidup. setelah kepergian Ibunya hanya Jhan yang Dia punya.
"semuanya tampak baik."
"aku mengenalmu sejak lama, kau tak bisa menyembunyikan sesuatu dalam raut wajahmu.aku melihat kecemasan."
"aku melihat seorang wanita dia manis seperti ibuku"
Jhan tidak bisa menjawab perkataan putranya karna pada kenyataannya diapun merindukan Istrinya.
"lihat aku nak. kau tak perlu khawatir ibumu bahagia disana."
"aku tau itu"
"Berhentilah bermain-main carilah wanita yang pantas dijadikan pendamping dan pelengkap dari kehidupanmu. sudah saatnya kamu menentukan hidupmu supaya aku lebih tenang."
"aku tenang bersamamu Dad."
"aku tidak akan selamanya ada disisimu bukan? lihat aku sudah tidak segagah dulu."
"tapi kau tetap tampan Dad. kau masih mampu berburu hamster hamster kecil bersamaku bukan?."
"kau ingin kita menghabisi lawan?"
"itu menarik."
Tanpa di sadari sejak tadi sudah ada yang mengawasi mereka dari kejauhan untuk menghabisi Jhan Orlando mangsa yang mereka incar. mereka kehilangan pengawasan para anak buah dan di persekian detik terdengarlah "Dooorrrr".
empat pelurut tepat mengenai badan Ayah dan seorang putranya.tanpa jeda dua lelaki itu pun terjatuh ketanah dengan darah yang mulai bercucuran.
Fernando mencoba membuka matanya dan melihat sang ayah yang tak berdaya di sampingnya dengan mata terpejam. seorang ayah yang dia kenal sangatlah kuat, ayah yang selalu berjalan dengan gagah, badan yang kekar di balik Jasnya. kini terlihat sangatlah lemah dan tak pernah Dia sangka bahwa hari itu akan terjadi.
Dengan jiwa setengah sadar dia mencoba memandangi langit berharap ini hanyalah mimpi namun yang dia lihat adalah seorang wanita dengan paras cantik, sorotan indah matanya yang menyejukan, pahatan wajah yang hampir sempurna, seorang yang sama. yang dia lihat beberapa menit yang lalu sebelum waktu pahit itu terjadi. wanita yang terlihat nyata namun tak tau keberadaanya.
sebelum akhirnya semua terlihat gelap.
"bagaimana dengan kondisi master fernando Dok?"
"kondisinya semakin membaik kita tunggu saja hingga dia beranjak dari siuman"
"tapi ini sudah lebih dari 2 hari!"
"ku harap kau bisa bersabar tuan Peter, luka jahita oprasinya pun perlahan mengering.kita hanya tunggu waktu pemulihan. kalau begitu saya permisi tuan peter."
telihat raut wajah cemas pada peter yang tidak bisa disembunyika terlebih lagi dengan berita penting yang harus dia bicarakan pada Fernando. Peter adalah pengacara sekaligus asisten pribadi Jhan Orlando. sudah sejak lama peter mengabdi pada Jhan tidak heran jika peter melihat dan mengenal secara langsung tumbuh kembang seorang Fernando Orlando.
jadi untuk berita kali ini dia tidak tega untuk menyampaikannya tapi bagaimanapun Fernando harus tau mengenai hal ini.
beberapa menit berlalu...
peter masih setia menunggu tuan mudanya siuman.
"peter kau kah itu?"
terdengar suara yang sangat Dia kenal. tanpa menunggu lama peterpun beranjag dari duduknya.
"ya master saya disini"
"dimana dady aku ingin menemuinya". tidak ada jawaban
"peter!! kau tidak mendengarkanku!"
"ku mohon tenang master, kau baru saja pulih"
"aku hanya ingin dady jadi di mana dia"
"sebenarnya tuan besar meninggal sejak hari itu master"
bagaikan di timpa batu besar disiang hari, untuk kesekian kalinya Fernando harus kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
"kufikir hidup ini tidak adil untuk ku, kenapa semua orang yang aku cinta meninggalkanku secara perlahan."
Jakarta, 2014
"ya ampun cuaca panas banget ini tolong"
Keluh seseorang yang masuk dalam mobilnya.Dialah Gianna Tahalea seorang aktris, model, presenter, tak heran jika dia dijuluki artis multitalen oleh para teman karirnya.
wawasanya di bidang umum membuat dia tidak kewalahan berada di dunia entertaiment yang sudah melambungkan namanya sejak lama bahkan dia sudah bisa dibilang senior dengan keaktifan Gianna di dunia entertaiment. Anna panggilan akrab orang-orang sekitarnya.
"ya ampun anna, ini tuh lagi musim kemarau mana mungkin Jakarta dingin."
keluh sahabat Gianna yang sudah tak asing lagi dengan tingkah cerewet Gianna. Ambarcitra teman dekat dari Anna juga tak kalah cerewetnya. Ambar bekerja didunia Hiburan sama seperti Gianna bahka karna kekompakan dan kebersamaan mereka yang bagaikan anak ayam yang kemana-mana bareng membawa mereka menuju kesuksesan bersama bahkan banyak produser Tv yang mengontrak mereka untuk menjadi host di salah satu perusahaan Tv swasta.
"malam minggu enaknya kemana?"
"yuk pergi nonton ada film baru"
"heh kita kan bisa nonton di apartemen buat.apa beli tv segede papan tulis kalo kita nontonnya di bioskop?"
karna keakraban merekalah yang mereka seperti saudara kandung dan lagi mereka kenal sejak Smp gak heran kalo mereka bisa sedeket ini. Ditambah lagi mereka tinggal bersama di salah satu Unite apartemen mewah di kawasan Jakarta Utara.
"Ambar?"
"Hmmmm"
"Lu tidur yahh?"
"kenapa?"
"Gua mau cerita woy?"
"lu malam ini mau makan apa?"
"Ambar, Lu bisa bisanya mengalihkan perhatian bilang aja lu males kan dengerin cerita gue?"
"ya emang abisnya lu cerita hampir tiap hari"
"terserah gua lah"
"iya gua tau masalah hidup lu banyak"
Tapi dari semua tingkah laku mereka yang layaknya seperti orang sahabat yang tidak bisa di pisahkan tanpa banyak orang tau sebenernya mereka memiliki masalah hidup pribadi yang bahkan tidak semua masalah yang di alami Gianna diketahui oleh Ambar begitupun sebaliknya.
15 menit berlalu,
Mobil Mercendes Benz E400 mendarat sempurna di parkiran basement apartemen mewah mereka.
sebelum mereka naik ke lantai atas mereka menyempatkan waktu pergi ke market yang ada dilantai bawah pasalnya mereka akan membeli beberapa cemilan dan juga minuman untuk menemani mereka menonton Film malam ini sesuai permintaan mereka menghabiskan waktu mereka dengan menonton film selama tidak ada proses syuting dan jadwal acara lainnya mengingat mereka selalu di sibukan dengan pekerjaan.
"gua mau ini" ketus ambar
"jangan yang manis manis semua loh..yang ini enak keliatannya."
"hiii kalo makan yang pedes pedes gini nonton film engak, diare iya!"
"udahlahh yang ini aja"
"enak aja gak bisa gitu lah"
"yang pedes udah banyak semua yang milih lu Anna udah lah sekarang giliran gua milih yang gua mau"
"serah luh deh"
"hah Lodeh?itu mah sayur"
"Bodoamat!"
selama perjalanan menuju apartemen mereka masih di sibukan dengan banyak hal yang mereka ributkan kenyataannya mereka memang susah untuk akur selalu ada yang mereka ributkan.
"Ambar kenapa sih lu tuh suka banget grecokin hidup gua terus?"
"justru itu yang buat kita langgeng"
"gua pengin sehari bebas tanpa lu"
"eiiitt.. mana bisa"
"bisalah"
"aku butuh bukti bukan sekedar ngiming-ngiming"
"ngomong-ngomong!!"
"serah gua lah"
"cepet buka kuncinya"
"kan lock card nya ada di lu"
"ohh iya"
Tanpa menunggu lama pintu pun terbuka secara otomatis beberapa lampu diruangan menyala bersamaan dengan masuknya mereka.
Kehadiran mereka di ruangan menghidupkan suasana setidaknya ruangan itu tidak terlihat sepi karna hanya di tempatkan oleh mereka berdua saja.
Mereka bedua memilih untuk tidur dikamar terpisah Gianna di lantai bawah dan Ambar dilantai atas pasalnya mereka juga memiliki perbedaan Gianna yang tidak suka terang dan Ambar yang takut gelap.
selepasnya tiba mereka kembali ke kamar mereka masing masing untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing .
"ambarrr?? yuhuuuuuuuuu come on honeyyy" Teriak Gianna dari bawah sana.
"bisa gak, gak usah teriak-teriak?
"lagian lu lama"
"sabar napa". sautan ambar yang tak kalah keras dari lantai 2.
Ambar tengah duduk di meja kebesaranya apalagi kalo bukan meja riasnya yang panjangnya hingga 3 meter. Dengan duduk manis di kursi kecilnya sembari mengoleskan masker wajah yang telah Dia persiapkan untuk merawat kulit wajahnya. ambar merasa senang melakukannya.
Hingga 10 menit berlalu Ambar merasa terganggu dengan teriakan Gianna dari bawah sana akhirnya Ambar memutuskan untuk menemui Gianna tanpa di sangka.
Gianna sedang meminum dengan posisi berdiri menghadap Tv.
byuuuuuuurrrr..
muncratan air yang tengah Gianna minum membasahi lantai karpet berbulu.
"Astaga Mumun!" dengan wajah kagetnya Anna.
"Ambaaarrrr ada Mumuunnnnnnn" teriak Anna.
"Ambaaaarrrrrrrrr Tolonggg"
"Anna ini guaaa"
"hiks hiks hiks" Suara tangisan anna yang meringkuk ketakutan.
"coba nyalain lampu" ucap ambar dengan panik
"Anna ini gua"
"Mumun pergi sana!"
"di Indonesia ga ada mumun adanya Kunti,pocong,kuyang".
.
.
.
.
♡♡♡♡
07:45 WIB
seorang wanita dengan paras cantik masih terlelap dalam tidur mengingat dia baru tidur jam 3 pagi karna terlalu bersemangat menonton film. Diatas double bed dan selimut tebal berwarna putih menyatu dengan warna kulitnya, dia masih terlelap.
tanpa terasa matahari mulai naik hingga memasuki celah-celah jendela balkon dan menyinari bahu polosnya.
Dan satu panggilan masuk namun tidak Anna hiraukan hingga berkali kali ponsel itu berbunyi menjadi penganggu tidurnya, Dengan setengah kesadaran.
"Hallo, ada apa?"
"Anna aku menghubungimu sejak malam"
yang ternyata Ferra yang telah mengecowkan waktu tidurnya, Ferra selaku managernya selama 5 tahun belakangan ini.
"untuk apa?"
"kau tak ingat hari ini ada syutting dan pemotretan kau!"
"tidak ada konfirmasi sebelumnya"
"ku bilang aku menghubungimu sejak malam,kemana saja kau." ocehan ferra dengan logat bataknya.
"aku sibuk"
"ish kau nih, seberapa sibuknya hingga kau mengabaikan telfonku. kau tau wanita tidak suka diabaikan."
"hmmmmm, jadi sakarang aku harus apa"
"hah bersiaplah kau, 20 menit lagi ku jemput kau di apartement."
"yah."
"Dan ingattt jam 3 jadwal kau mendatangi Doctor hans untuk Chek up inget ituu.. kesehatanmu juga penting."
"hmmmmm"
"pergilah mandi!! bau kau sampai sini"
spontan Anna mengendus bagian kiri dan kanan secara bergantian yang di cium hanyalah wangi farhum mawar kesukaanya.
"heiii aku wangi "
"benarkah lalu bau siapa ini?"
"coba kamu tanyakan pada dirimu sendiri"
~thuuuuutttt panggilan terputus.
tak selang lama Ferra mencium bajunya sendiri dan berguma "rupanya aku yang bauuu"
♡♡♡♡
Gianna bergegas keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapih dan wangi seperti biasnaya.
"lu bangun sejak tadi?" tanya Anna yang melihat ambar sudah di meja makan.
"gua lapar jadi gua turun"
"dari dulu juga gitu, luh turun pas lagi laper aja"
"lu mau pergi?"
"gua ada syuting sama mau chek up"
"semalem lu bilang ga ada kerjaan besok"
"yaa biasa kan lu tau sendiri maneger gua doyan miss komunikasi."
"yang sabar yaa.. Doi emang doyan gitu"
"gua lagi ngomongin manager bukan doi emang luh yang doinya ga terhitung"
"ishh gua mah biasa aja mereka aja yang kebaperan" ucap ambar dengan gaya tengilnya.
Antara Ambara Dan Gianna. Ambar lah badgrils nya, sampai saat ini Ambar berpacaran hanya 1 kali saat masih duduk di bangku SMA. Itu pun cinta pertaman Ambar hingga kini Dia tidak lagi menjalanin hubungan dengan lelaki. tapi Dia yang lebih banyak berteman dengan lelaki, karna Ambar dia orang yang mudah bergaul,semua lelaki yang mendekati Ambar dia anggap seperti teman biasa. Berbeda dengan Anna yang tebih tertutup dengan masalah Percintaan bahkah hingga saat ini di usianya 21 tahun belom juga merasakan pacaran itu sebabnya Anna lebih tertutup soal ketertarikan terhadap lelaki. Tapi Ambar dan Gianna tidak pernah mempermasalahkan hal itu sebab mereka percaya bahwa cinta akan datang di waktu yang tepat.
bahkan seluruh Infotainment pun sering bertanya tanya status mereka berdua pasalnya mereka sama sama seorang aktris papan atas namun jarang malah sepertinya tidak pernah tertangkap media menggandeng pasangan.
Tak selang lama suara Bel berbunyi.
"hello kawan" sapa ferra pada Ambar.
"masuk" ajakan Ambar dengan ketus
"kau kenapa? mukanya asem gitu?"
"karna ga ceriaaa."
"aku tau, Anna ada?"
"lagi makan"
mereka pun akhrinya menuju ruang makan Ferra yang datang bersama dengan onad selaku make up artis dan Assistent Gianna.
"ya Ampun Anna sudah aku katakan berapa kali haruskah aku mengulanginya lagi? kamu tuh ga boleh makan Nasi, Daging merah dan lagiii uhhh ini susu ya ampunn Anna kamu harus diet 1 bulan lagi kau akan jadi brend ambassador ternama kamu harus tampil cantik yah." melihat itu membuat Ambar menggeleng ngeri seumur dia karir dia tidak terlalu di push oleh management nya untuk selalu melakukan diet ketat.
"oh onad siapkan seluruh perlengkapan yang akan Anna gunakan." seru ferra
Anna yang melihat perlakuan Ferra itu membuatnya badmood dan memilih menjauh karna dia malas meladeni.
Ambar yang melihat sikap ana berubah dia lantas mencarinya. Ternyata Anna tengah duduk di balkon.
"Kenapa musti sendiri?" tanya ambar dengan halus.
"cari angin"
"ga mungkin cari angin doang kan?"
"gua cape mbar."
"cape untuk?"
"kerja di dunia hiburan gua ngerasa ga punya kebebasan. lu tau sendiri ini bukan untuk pertamanya kalinya. melakukan hal yang gua ga suka lu tau sendirikan, gua ga suka di atur orangnya."
" ya gua tau.. jadi sekarang? lu mau berhenti jadi artis?"
"penginya tapi ada satu mimpi yang belom tercapai mbar"
"hah apa? selama ini lu ga pernah cerita apa apa ke gua"
Gianna hanya terdiam.
"Naa, lu itu udh kaya duit udh banyak, bisnis lu juga banyak yang sukses. kosmetik, cake, baju, salon semuanya udh berkembang lu kurang apa lagi sih na? lu mau nyari apa lagii? gua sendiri ngeliat lu yang udh ga nyaman ada panggung Hiburan. udah lah lu ga akan miskin dengan beberapa bisnis yang lu punya."
"itu yang lu blom tau mbar."
.
.
♡♡♡
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!