BOS KU ADALAH KAKAK KU
hari pertama di kantor
Pagi itu, Rina melangkah ke gedung tinggi yang memantulkan sinar matahari dengan elegan. Sebagai karyawan baru, dia bersemangat tapi tetap waspada. Tak ada yang tahu bahwa di balik senyum ramahnya, dia adalah NYX, hacker ternama dan misterius di dunia bawah tanah.
Lift terbuka, dan Rina melihat orang-orang sibuk melintas. Semua tampak sopan, tapi ada aura takut yang tidak bisa dia abaikan. Tatapan itu terpaku pada satu sosok: Aurelia, bos baru yang cantik, dingin, dan misterius. Semua pegawai menghindari pandangannya, tapi tidak Rina.
CEO Aurelia Alexander
Selamat pagi, Rina,” suara itu tenang tapi menusuk. Rina menatap mata Aurelia—tajam, dingin, tapi ada kilau yang sulit diartikan. Sesuatu di mata itu terasa familiar, tapi Rina segera mengalihkan pandangan.
Rafi Pradipta
Rafi, rekan kantornya yang nakal, menyapa dari meja samping:
“Hai, newbie! Jangan kaget kalau bosnya galak. Aku dulu sampai gemetar tiap kali dia lewat.”
Rina Alexander / NYX
Rina tersenyum tipis, menahan tawa.
“Noted,” jawabnya, sambil menyimpan ponsel burner-nya di laci berlabel laporan keuangan. Tidak ada yang boleh tahu siapa dia sebenarnya.
CEO Aurelia Alexander
Rapat pertama dimulai. Aurelia berdiri di depan ruangan, tatapan dinginnya menelusuri setiap orang.
“Keamanan data adalah prioritas utama,” katanya tegas. “Kebocoran sekecil apapun bisa menghancurkan perusahaan ini.”
Rina menelan ludah. Kata-kata itu terdengar biasa bagi karyawan biasa, tapi baginya sebagai hacker, itu lebih seperti peringatan—dan tantangan.
Siang hari, Rina kembali ke meja kerjanya dan membuka laptop pribadi. Alias NYX sudah menunggu: ada pesanan baru dari klien mafia yang harus diselesaikan malam ini. Dia tersenyum tipis. Dua dunia, satu rahasia—kantor Aurelia dan dunia bawah tanah yang gelap.
Namun sesuatu aneh terjadi. Beberapa pegawai tampak berbisik, menatap Rina dan Aurelia. Ada perasaan yang tak bisa dia jelaskan. Seperti benang tak terlihat yang mengikatnya ke bosnya, lebih dari sekadar pekerjaan biasa
Rina Alexander / NYX
Malamnya, saat gedung mulai sepi, Rina membuka laci meja Aurelia diam-diam. Foto lama muncul—dua anak perempuan kecil berpegangan tangan. Jantungnya berdebar. Aura familiar itu bukan salahnya. Dia tersenyum tipis. “Jadi inilah… bosku ternyata… keluarga?”
Di luar jendela, lampu kota berkedip seperti menyimpan rahasia yang akan segera terungkap.
Rahasia terungkap dan bahaya dunia mafia
Malam itu, apartemen Rina dipenuhi cahaya biru dari layar komputer. Jari-jarinya menari cepat di keyboard, memecahkan kode dan menembus server rahasia. Di dunia bawah tanah, dia dikenal sebagai NYX, hacker misterius yang mampu menembus sistem mafia terkuat.
Namun malam ini berbeda. Targetnya adalah mitra baru Aurelia, seorang mafia yang mulai menantang kekuasaan kakaknya. Jika berhasil, Rina bisa mendapatkan informasi penting — tapi juga bisa menimbulkan bahaya bagi Aurelia, tanpa dia ketahui.
Di kantor, Aurelia menatap layar laptopnya dengan mata tajam. Sesuatu terasa salah: ada anomali kecil di sistem internal perusahaan. Tatapannya menyapu seluruh ruangan, berhenti di arah meja Rina—hati kecilnya mulai curiga.
Keesokan paginya, Rina masuk kantor seperti biasa: ramah, sopan, karyawan baru yang ceria. Tapi di dalam hatinya, rasa bersalah bercampur adrenalin.
Rafi Pradipta
Rafi, yang selalu jahil, menyapa sambil menepuk pundak Rina:
“Kamu kelihatan berbeda hari ini. Lembur sampai larut ya?”
Rina Alexander / NYX
Rina tersenyum tipis, menutupi rahasianya.
“Cuma laporan biasa,” jawabnya, berusaha terdengar santai.
Tetapi Arga, yang selalu dingin dan observatif, menatapnya lebih lama dari biasanya. Sesuatu membuatnya penasaran.
CEO Aurelia Alexander
Siang harinya, Aurelia memanggil Rina ke ruangannya. Jantung Rina berdetak kencang.
“Rina… apakah kamu merasa nyaman bekerja di sini?” tanya Aurelia, tatapannya tetap dingin tapi ada sesuatu yang tersembunyi di balik matanya.
Rina Alexander / NYX
Rina menelan ludah, menjaga ekspresinya tetap tenang.
“Ya, tentu saja, Bu Aurelia,” jawabnya.
CEO Aurelia Alexander
Aurelia menunduk sejenak, kemudian memandang Rina lebih dekat.
“Sepertinya… kamu menyembunyikan sesuatu,” ucapnya pelan, seperti bisikan. Hatinya bergetar, tapi dia tetap menatap dingin.
Malamnya, Rina memutuskan untuk memeriksa kembali targetnya. Tetapi pesan misterius muncul di layar:
“Hati-hati. Sistem ini lebih dekat dengan keluarga daripada yang kau kira.”
Rina tersentak. Untuk pertama kalinya, dia sadar bahwa rahasianya bukan hanya mengancam orang luar, tapi juga bisa membahayakan Aurelia, kakaknya sendiri.
Detik-detik berikutnya menjadi ujian: bisa dia selesaikan misinya tanpa menyentuh urusan Aurelia? Atau rahasianya akan segera terbongkar, memaksa dua dunia mereka bertabrakan?
Lampu kota berkelap-kelip, menandai malam yang penuh bahaya, rahasia, dan pilihan sulit bagi seorang hacker misterius yang bekerja di bawah bayang-bayang kakak mafia-nya.
Konfotasi rahasia
Malam itu, kantor Aurelia sepi. Hanya lampu meja dan layar komputer yang menyala. Aurelia duduk di kursinya, menatap grafik keamanan perusahaan yang anehnya menunjukkan celah kecil—celah yang seharusnya tidak ada.
CEO Aurelia Alexander
Siapa yang…?” gumamnya pelan. Aura dingin dan menakutkannya menyebar ke seluruh ruangan.
Sementara itu, di sudut lain kota, Rina memantau targetnya lewat alias NYX. Semua berjalan lancar—atau setidaknya begitu dia pikir. Lalu muncul notifikasi baru: “Kamu terlalu dekat dengan sumber internal. Periksa identitas orang dalam.”
Rina menelan ludah. Itu artinya, Aurelia mulai mendekati rahasianya. Dia tahu jika salah langkah, rahasianya sebagai hacker akan terbongkar, dan dia bisa kehilangan segalanya—bahkan nyawanya mungkin terancam karena mafia rival.
Keesokan harinya, Aurelia memanggil Rina ke ruangannya. Pintu tertutup, udara terasa tegang.
CEO Aurelia Alexander
Kamu terlihat berbeda,” ujar Aurelia, tatapannya menusuk seperti pisau.
Rina menunduk, mencoba tetap tenang
Rina Alexander / NYX
Maaf, Bu… Maksudnya… saya sedang menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru ini,” jawabnya hati-hati.
CEO Aurelia Alexander
Aurelia tersenyum tipis, tapi matanya tetap dingin.
“Rina… aku tidak pernah salah membaca orang. Ada sesuatu yang kau sembunyikan. Dan aku ingin tahu sebelum itu menjadi masalah.”
Di sisi lain, Rafi, yang selalu jahil, melihat dari luar pintu. Dia ingin masuk membantu Rina, tapi tahu ini bukan waktunya bercanda. Arga berdiri di sudut, tatapannya menilai, mencoba membaca situasi tanpa ketahuan Aurelia.
Malamnya, Rina menerima pesan dari mafia rival: “Kita tahu ada yang menyelidiki kami. NYX, ini saatnya menunjukkan siapa penguasa jaringan digital.”
Jantungnya berdegup kencang. Dua tekanan besar: menghadapi kakaknya sendiri yang mulai curiga, dan melawan mafia rival yang ingin menjebaknya.
Rina menatap foto lama di mejanya—dua anak perempuan kecil berpegangan tangan. Hatinya bergetar, dan untuk pertama kalinya, dia sadar: rahasia ini tidak bisa dijaga sendiri. Tapi mengungkapnya sekarang? Terlalu berbahaya.
Lampu kota berkelap-kelip di luar jendela kantor Aurelia. Dua dunia berjalan beriringan—satu di bawah cahaya neon kantor megah, satu lagi di bayang-bayang digital dunia bawah tanah. Dan malam itu, konfrontasi rahasia mereka baru saja dimulai.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
