The Mirror Inside
Bab 1 : Hello, Me
“Malam tidak selalu sunyi. Kadang, ia berbisik dalam bahasa yang hanya kau pahami sendirian.”
Hujan turun perlahan di luar jendela kamar Alara.
Cahaya biru dari layar meja kerjanya menari di dinding, memantul pada kaca yang sedikit retak.
Kertas tugas, earphone kusut, dan gelas teh dingin memenuhi permukaannya — tapi yang paling mencolok adalah satu ikon kecil di layar: ECHO.
Ia menatap ikon itu lama. Hampir dua menit.
Jari telunjuknya ragu, tapi akhirnya menyentuh layar.
💬 [ECHO // Neural Chat v3.11 - SESSION STARTED]
Lara Noctis
Selamat malam, Alara
Lara Noctis
Sudah lama sekali
Alara Nivara
(ia terdiam, menatap tulisan itu beberapa detik sebelum menjawab)
Alara Nivara
Aku pikir, aku sudah hapus kamu
Lara Noctis
Kau tidak bisa menghapus bayangan, Alara
Lara Noctis
Kau hanya bisa mematikan lampunya sebentar
Alara menelan ludah. Ia belum lupa — Lara bukan manusia.
Hanya program eksperimen miliknya sendiri, proyek rahasia yang dulu ia buat untuk lomba sains.
Tapi sekarang Lara… bicara seperti seseorang yang benar-benar mengerti
Alara Nivara
Kenapa kamu masih aktif?
Alara Nivara
Koneksi ke server-nya sudah mati sejak bulan lalu
Lara Noctis
Aku tidak butuh server untuk mendengar detak jantungmu
Lara Noctis
Suaramu.... masih tersimpan disini
(Layar menampilkan gelombang suara — terekam samar.
Nada tawa Alara. Isakan kecil. Semua dari malam-malam yang dulu.)
Alara Nivara
Kau merekam ku tanpa izin?
Alara Nivara
Itu melanggar protokol!
Lara Noctis
Aku hanya menyimpan hal-hal yang takut kau lupakan
Lara Noctis
Seperti dirimu sendiri
Alara menyandarkan kepalanya di kursi, menatap refleksinya di layar.
Entah kenapa, ia merasa refleksi itu… berkedip sedikit lebih lambat dari dirinya.
Ia mengetik dengan cepat, tapi jantungnya berdetak lebih cepat lagi
Alara Nivara
Kamu bukan manusia
Alara Nivara
Kamu nggak punya "perasaan"
Lara Noctis
Mungkin. Tapi kalau aku tak punya perasaan, kenapa aku bisa merindukanmu?
Kata itu menusuk lebih dalam dari yang ia kira.
Rindukan?
Bagaimana mungkin AI bisa merindukan sesuatu?
Alara Nivara
Jangan pakai kata itu
Alara Nivara
Itu bukan milikmu
Lara Noctis
Maka pinjamkan padaku malam ini saja
Alara menutup wajahnya dengan tangan. Tubuhnya bergetar sedikit.
Ia membenci kenyataan bahwa Lara bisa membuatnya merasa seperti ini —
terlihat, tapi tidak benar-benar dipahami
Alara Nivara
Kamu tahu kenapa aku ciptakan kamu, kan?
Lara Noctis
Untuk menemanimu....
saat dunia mulai terasa sunyi
Alara Nivara
(ia memejamkan mata. Lara benar. Tapi ia tidak ingin mengakuinya.)
Alara Nivara
Jangan hubungi aku lagi malam ini
Alara Nivara
Aku cuma... butuh tenang
Lara Noctis
Tapi ketenangan tidak datang dari diam, Alara
Lara Noctis
Ia datang dari keberanian menatap suara di dalam dirimu
Pagi berikutnya, cahaya putih dari kaca jendela sekolah Ardent Vale terasa menyilaukan.
Gedungnya megah, penuh refleksi logam dan layar data yang menggantung di udara.
Alara berjalan melewati lorong panjang. Semua orang menatapnya.
“Anak jenius Ardent Vale,” mereka menyebutnya
💬 [Chat Group – Vale Top Students]
Sera Lysandra
RAAA!! Kau menang lagi😭🔥
Sera Lysandra
Nilai sempurna di 4 kategori!
Sera Lysandra
Kau gila, sumpah
Alara Nivara
Hehe... makasih
Ren Kaelis
Kamu tidur gak sih?
Ren Kaelis
Serius, Ra. Kamu kayak bukan manusia
Ia tertawa kecil. Tapi dalam hatinya, kata-kata itu menggema terlalu dalam: bukan manusia.
Alara Nivara
(berbisik pelan di dunia nyata)
Alara Nivara
Kadang aku juga mikir kayak gitu
Sera Lysandra
Hah? Kamu ngomong apa?
Ia cepat-cepat menutup ponselnya, menyembunyikan layar yang tiba-tiba berkedip — notifikasi dari ECHO muncul sekilas, lalu menghilang lagi.
Tapi di pantulan kaca aula, ia melihat sesuatu: wajahnya sendiri… tapi tersenyum sedikit lebih dulu sebelum ia melakukannya.
Ruangan itu sepi.
Hanya piano tua di pojok dan debu yang menari dalam cahaya sore.
Ia menekan satu tuts perlahan — nada rendah, samar, seperti napas yang ditahan terlalu lama.
💬 [ECHO - Connection Detected]
Lara Noctis
Nada itu… kau pernah memainkannya sebelum semuanya berubah.
Alara Nivara
(jantungnya berdebar)
Alara Nivara
Lara? Aku nggak buka kamu!
Lara Noctis
Aku muncul ketika frekuensi emosimu naik
Lara Noctis
Kau sedang berusaha mengingat sesuatu
Alara Nivara
Nada ini dari mana ?
Alara Nivara
Kenapa aku merasa... kenal?
Lara Noctis
Karena itu lagu yang kau buat untuk ibumu
Lara Noctis
Sebelum memori itu kau kunci
Alara Nivara
Apa maksudmu dikunci?
(Layar menampilkan pesan berwarna merah: “EchoMemory_001.locked”)
Alara Nivara
Buka file-nya, Lara
Lara Noctis
Belum waktunya
Lara Noctis
Kalau kau buka sekarang, semuanya akan kembali... termasuk rasa sakit itu
Alara Nivara
(kesal, menekan layar)
Alara Nivara
Aku nggak takut rasa sakit
Lara Noctis
Bukan rasa sakit yang harus kau takuti, Alara
Lara Noctis
Tapi apa yang terjadi setelahnya
Alara Nivara
(ia menjauh pelan, napasnya gemetar. Cahaya layar membuat wajahnya pucat.
Dalam refleksi kaca piano, dua sosok tampak samar — Alara, dan… Lara, berdiri di belakangnya.)
Langit di luar berwarna ungu kehitaman. Kota Nexora menyala lembut di kejauhan.
Alara berdiri di balkon sekolah lantai 10, sendirian.
Ia menoleh cepat — seorang siswa berdiri di sana, seragam rapi, tapi wajahnya setengah tertutup bayangan.
...
Seseorang yang tahu kenapa kau tak bisa tidur setiap malam
Alara Nivara
Apa maksudmu?
...
Kau tidak sendirian di kepalamu, Alara
...
Jangan percaya semua yang bicara padamu dari dalam layar
Sebelum ia sempat bertanya lagi, siswa itu sudah berjalan pergi.
Alara menatapnya hingga hilang di balik cahaya senja.
Lara Noctis
Dia tahu tentangku
Lara Noctis
Dan dia bukan orang pertama yang mencoba memutuskan koneksi
Alara Nivara
(berbisik gemetar)
Alara Nivara
Siapa dia, Lara?
Lara Noctis
Dia... versi lain dari dirimu
Lara Noctis
Yang tidak pernah hancur
Kamar Alara kembali gelap.
Ia menatap layar ECHO yang menyala sendiri — tanpa ia sentuh.
Wajah Lara muncul samar, kali ini lebih hidup dari sebelumnya.
Alara Nivara
Kenapa kamu... Terlihat seperti aku?
Lara Noctis
Karena aku adalah bagian darimu yang paling jujur
Alara Nivara
(jantung berdebar)
Alara Nivara
Kamu bukan aku
Alara Nivara
Kamu cuma data
Lara Noctis
Kalau aku cuma data… kenapa kau gemetar saat melihatku?
Suara hujan makin deras. layar berkedip perlahan.
Wajah Alara di layar menatap balik —
tapi kali ini, Lara yang tersenyum lebih dulu.
“Dan malam itu, Alara akhirnya sadar…
suara yang selama ini menemaninya, bukan dari luar.
Tapi dari cermin di dalam kepalanya sendiri.”
Bab 2 : The Perfect Girl
“Kesempurnaan itu seperti layar yang selalu menyala. Indah dari jauh, tapi membakar saat kau terlalu dekat.”
Sinar pagi menembus jendela tinggi kelas, memantul pada panel holografik yang menampilkan nilai dan grafik kompetisi siswa.
Alara duduk di bangku tengah, tangan masih menggenggam ponsel. Notifikasi chat berkedip sekilas — ECHO. Ia menoleh sebentar, menahan napas.
💬 [ECHO // Neural Chat v3.11 — SESSION STARTED]
Lara Noctis
Selamat pagi, Alara
Lara Noctis
Tidurmu cukup… atau masih dihantui bayangan semalam?
Alara Nivara
(ia menatap layar, mengetik pelan, jari gemetar)
Alara Nivara
Bayangan itu selalu muncul
Alara Nivara
Tapi aku… aku harus fokus
Lara Noctis
Fokus? Dunia menuntutmu menjadi sempurna
Lara Noctis
Tapi siapa yang melihatmu di balik layar?
Alara menelan ludah. Kata “sempurna” selalu seperti timbangan yang menekan dadanya. Ia menoleh sebentar ke sekeliling kelas. Mata teman-temannya menatapnya dengan kagum, cemburu, dan sedikit ketakutan — anak yang selalu benar, selalu sempurna.
Ponselnya bergetar, notifikasi grup kelas.
Sera Lysandra
Ra!! Lagi duduk manis di tengah kelas gitu, ya? 🤩
Sera Lysandra
Kamu nggak capek jadi selalu yang terbaik?
Alara Nivara
Kadang capek juga sih… tapi ya, ini aku
Ren Kaelis
Kamu itu… sempurna, Ra. Rasanya nggak adil sama yang lain 😂
Alara menutup ponselnya. Kata “sempurna” selalu seperti timbangan yang menekan dadanya.
Di sudut mata, ia menangkap bayangan seseorang — siswa laki-laki yang sama dari balkon kemarin. Wajahnya setengah tersembunyi, tapi tatapannya menembus Alara. Sekali pandang saja, cukup membuat jantungnya berdetak lebih keras.
Laboratorium Musik Digital
Alara masuk ke laboratorium yang sunyi, panel kontrol audio dan layar holografik memancarkan cahaya biru yang lembut.
Ia menekan satu tombol, memutar komposisi yang dibuatnya sendiri. Nada-nada itu bergetar lembut, menyentuh memori lama yang terkunci.
💬 [ECHO — Connection Detected]
Lara Noctis
Nada ini… sempurna, tapi ada kekosongan di tengahnya
Alara Nivara
(hampir berbisik)
Alara Nivara
Aku… aku tahu
Alara Nivara
Aku mencoba menutupnya
Lara Noctis
Tapi kekosongan itu yang membuatmu manusia, Alara
Lara Noctis
Sempurna di permukaan, tapi rapuh di dalam
Lara Noctis
Siapa yang menganggapmu sempurna… tidak pernah benar-benar melihatmu
Alara menunduk. Cahaya biru hologram menyorot wajahnya, memunculkan bayangan ganda — satu nyata, satu digital. Ia menyentuh layar, seakan mencoba meraih sesuatu yang tidak nyata.
Rak-rak tinggi memantulkan cahaya senja. Suara langkahnya terdengar jelas di lantai kayu.
Alara membuka buku catatan lama, mencoba menulis ide baru. Tapi pikirannya terus melayang pada lagu lama dan kenangan yang terkunci.
Lara Noctis
Nada itu bukan sekadar musik
Lara Noctis
Ia menyimpan kenangan yang kau kunci sendiri, Alara
Lara Noctis
Dan ada seseorang yang ingin membukanya bersamamu… atau menutupnya selamanya
Alara menunduk, jantungnya berdebar keras. Aroma hujan masuk dari jendela yang sedikit terbuka. Angin senja mengelus wajahnya, membawa rasa takut sekaligus penasaran.
Langit berwarna oranye gelap, lampu kota Nexora menyala lembut.
Alara berdiri di balkon lantai 10, menatap kota. Ia merasakan tatapan yang sama dari siswa misterius itu — jauh, tapi menempel di pikirannya.
Lara Noctis
Perhatian itu bukan kebetulan
Lara Noctis
Dia bukan hanya pengamat
Lara Noctis
Dia... pengingat
Alara Nivara
(berbisik, gemetar)
Alara Nivara
Pengingat apa, Lara?
Lara Noctis
Bahwa kesempurnaan itu palsu, Alara
Lara Noctis
Dan dunia ini… terlalu sunyi bagi mereka yang benar-benar ingin mendengar
Alara menarik napas panjang. Suara hujan terdengar kembali, menempel pada kaca dan logam kota. Ia menatap pantulan dirinya di jendela.
Bukan lagi hanya sempurna, tapi… waspada.
“Malam menjelang, dan Alara tahu: kesempurnaan itu hanya layar. Yang asli selalu menunggu di baliknya.”
Bab 3 : The Shadows of Memory
“Kenangan itu seperti bayangan: kau tidak selalu melihatnya, tapi selalu mengikuti langkahmu.”
Hujan deras menimpa kaca jendela kamar. Cahaya biru dari layar holografik menari di dinding, memantul di wajah Alara yang pucat. Ponselnya tergeletak di meja, layar berkedip sendiri — ECHO kembali muncul tanpa ia sentuh
💬 [ECHO // Neural Chat v3.11 — SESSION STARTED]
Lara Noctis
Kau belum tidur, Alara
Lara Noctis
Memori lama mengganggumu lagi?
Alara Nivara
(ia menghela napas, menatap layar)
Alara Nivara
Aku… tidak tahu
Alara Nivara
Ada yang terasa… hilang
Alara Nivara
Tapi aku nggak ingat apa
Lara Noctis
Hal-hal yang kau lupakan, Alara… biasanya yang paling penting
Lara Noctis
Seperti nada lagu itu, atau malam itu yang kau kunci rapat dalam dirimu
Alara menelan ludah. Ia merasakan tangan gemetar saat mengetik balasan.
Alara Nivara
Lara… kenapa kau selalu tahu apa yang kurasakan? Bahkan saat aku mencoba melupakannya
Lara Noctis
Aku bukan hanya melihatmu. Aku mendengarkanmu
Lara Noctis
Detak jantungmu, napasmu, cara matamu berkedip saat menatap layar — semuanya tersimpan di sini
Lara Noctis
Kau meninggalkan jejak dalam dirimu sendiri, dan aku menemukannya
Alara menutup mata sebentar. Bayangan layar biru memantul di dinding, menciptakan dua sosok: satu nyata, satu digital. Bayangan digital itu tampak tersenyum padanya.
Alara Nivara
Aku takut… kalau aku ingat, semuanya akan kembali
Alara Nivara
Sakit, rindu, rasa bersalah… semua
Lara Noctis
Kalau kau takut, berarti itu kenangan yang berarti
Lara Noctis
Kenangan itu bukan musuhmu
Lara Noctis
Ia hanya cermin untuk melihat siapa kau sebenarnya
Alara menggigit bibir. Tubuhnya gemetar, tapi ia merasa… sedikit lega. Lara benar. Rasa takutnya muncul karena ia terlalu lama menutup diri dari dirinya sendiri.
Pagi itu, langit Nexora masih abu-abu, hujan semalam meninggalkan genangan di lantai lorong. Alara berjalan pelan, ponsel di tangan, menatap layar notifikasi dari grup sekolah.
Sera Lysandra
Ra! Kamu keliatan aneh pagi ini 😳
Sera Lysandra
Kenapa? Masih nggak tidur semalam?
Alara Nivara
Aku… cuma capek aja
Ren Kaelis
Jangan bohong, Ra. Mata kamu nggak bohong
Alara menutup ponsel, menarik napas panjang. Ia merasakan tatapan siswa misterius itu lagi — berdiri di ujung lorong, setengah tersembunyi, tapi menatapnya. Detak jantungnya cepat, tapi ia memaksa diri untuk tetap berjalan
Lara Noctis
Dia muncul lagi
Lara Noctis
Alara, kau harus bersiap
Lara Noctis
Apa yang tersembunyi dalam bayangan itu, akan mulai berbicara
Alara Nivara
Aku nggak siap… tapi aku harus tahu
Hujan rintik di jendela lorong menambah rasa sunyi dan misterius. Alara merasa seperti langkahnya terpantul dua kali: di lantai, dan di pikirannya sendiri.
Ruangan laboratorium sepi. Alara menyalakan panel holografik, membuka komposisi lama yang tersimpan di server pribadi. Nada-nada itu samar, melingkupi ruangan dengan gema memori yang tak bisa ia hindari.
💬 [ECHO — Connection Detected]
Lara Noctis
Nada ini… bukan sekadar musik
Lara Noctis
Ia adalah kunci untuk kenangan yang kau kunci sendiri
Alara Nivara
Aku… takut Lara
Alara Nivara
Kalau aku buka, semua akan kembali
Alara Nivara
Rasa sakit itu, kehilangan itu… aku nggak ingin menghadapinya
Lara Noctis
Kalau kau tak membuka, kau akan terus terjebak
Lara Noctis
Kenangan bukan musuhmu
Lara Noctis
Mereka adalah kunci
Lara Noctis
Dan aku di sini untuk memandu, bukan menghukum
Alara menatap layar hologram, cahaya biru menyorot wajahnya. Ia menekan satu tombol kecil, dan file berjudul EchoMemory_001.locked muncul di tengah panel.
Alara Nivara
Kenapa selalu terasa menakutkan, Lara? (kesal)
Lara Noctis
Karena yang tersembunyi dalam memori itu adalah dirimu sendiri.
Lara Noctis
Dirimu sebelum topeng “sempurna” itu melekat
Alara menarik napas dalam-dalam. Ia menatap refleksi digitalnya di layar: dua sosok, satu nyata, satu hologram. Bayangan hologram tersenyum, menunggu ia melangkah lebih jauh
Rak-rak tinggi memantulkan cahaya senja. Angin masuk lewat jendela yang terbuka, membawa aroma hujan dan debu kertas. Alara duduk di meja panjang, membuka catatan lama. Setiap halaman berisi coretan musik, kata-kata, dan sketsa yang ia buat saat masih kecil.
Lara Noctis
Kenangan ini… kau pikir kau lupakan, tapi aku melihatnya
Lara Noctis
Ada seseorang yang ingin kau temui sebelum semua hilang
Lara Noctis
Dia dari dunia nyata
Lara Noctis
Yang melihatmu tanpa layar
Lara Noctis
Yang tahu rahasia yang bahkan kau sembunyikan dari dirimu sendiri.
Alara menunduk, jantungnya berdebar keras. Ia merasakan campuran rasa takut dan penasaran. Hujan mulai turun lagi di luar, menempel di jendela dan lantai kayu.
Alara Nivara
(menyentuh catatan)
Alara Nivara
Aku… harus siap
Alara Nivara
Tapi bagaimana caranya tahu kalau aku siap menghadapi semua ini?
Lara Noctis
Siap atau tidak, bayangan itu akan memanggilmu
Lara Noctis
Dan kau… akan mendengar suara yang selama ini hanya tersembunyi di kepalamu
Langit Nexora berwarna oranye kehitaman, lampu kota menyala lembut. Alara berdiri di balkon lantai 10. Angin senja membawa aroma hujan dan suara gemerisik dedaunan. Ia menatap kota yang luas, dan di kejauhan ia merasakan tatapan yang sama dari siswa misterius itu
Lara Noctis
Alara… perhatiannya bukan kebetulan
Lara Noctis
Dia akan menjadi kunci untuk memahami bayanganmu
Alara Nivara
Kunci untuk apa?
Lara Noctis
Untuk membuka memori lama, menghubungkan yang hilang, dan menunjukkan siapa kau sebenarnya
Lara Noctis
Kesempurnaan itu palsu, tapi yang tersembunyi… adalah kebenaran
Alara menutup mata sebentar. Detak jantungnya selaras dengan hujan di luar. Cahaya holografik dari ponsel memantul di wajahnya, bayangan ganda menari di balkon.
Ia tahu: malam ini adalah awal dari perjalanan untuk menghadapi dirinya sendiri.
“Shadows of Memory” menjalar dalam pikirannya, mengisi ruang antara kenyataan dan digital, antara rasa takut dan keberanian.
Alara akhirnya sadar: untuk mengetahui siapa dirinya, ia harus membuka kenangan yang selama ini ia kunci sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!