NovelToon NovelToon

Helena Dan James: Kode Cinta Sang Ilmuwan

episode 1 : pertemuan kembali tengah misi

Jakarta yang bergemuruh menjadi saksi bisu pengejaran antara pasukan khusus dan komplotan mafia. Helena, dengan sigap melumpuhkan satu per satu musuh. Di tengah kekacauan, ia menerima panggilan dari ayahnya, Komandan Arya, yang mengabarkan tentang bantuan baru dari seorang ilmuwan bernama James. Helena terkejut saat mengetahui bahwa James adalah teman masa kecilnya. Pertemuan mereka di markas pasukan khusus dipenuhi kecanggungan namun juga kehangatan. James memperkenalkan robot AI ciptaannya, "Gatotkaca," yang siap membantu misi penangkapan Marco.
Jakarta, malam itu, berdenyut dalam ritme yang berbeda. Bukan lagi irama kemacetan dan hiruk pikuk kota, melainkan detak jantung yang berpacu kencang karena adrenalin. Di sebuah gudang tua di kawasan Jakarta Utara, baku tembak sengit terjadi. Pasukan khusus Garuda, yang dipimpin oleh Helena, tengah menggerebek sarang komplotan mafia pimpinan Marco si Cobra.
komandan  Arya
komandan Arya
Di tengah kekacauan, dering ponsel memecah konsentrasinya. "Helena, cepat kembali ke markas," suara berat Komandan Arya terdengar di seberang sana. "Kita dapat bantuan baru. Seorang ilmuwan jenius akan datang membawa teknologi yang bisa membantu kita meringkus Marco."
Helena
Helena
Helena mengerutkan kening. Bantuan dari ilmuwan? Ini bukan gaya ayahnya. Biasanya, Komandan Arya lebih percaya pada kekuatan otot dan taktik konvensional. Namun, ia tetap menuruti perintah dan segera kembali ke markas.
Setibanya di markas, suasana terasa berbeda. Beberapa teknisi sibuk memasang peralatan baru. Di tengah ruangan, berdiri seorang pria dengan kacamata tebal dan rambut sedikit berantakan. Ia tampak canggung di antara para prajurit yang kekar dan bersenjata lengkap.
komandan  Arya
komandan Arya
"Helena, kenalkan, ini James," Komandan Arya memperkenalkan pria itu. "Dia yang menciptakan teknologi yang akan membantu kita."
Helena tertegun. James? Mungkinkah ini James yang sama? James, si kutu buku yang selalu menemaninya bermain di taman saat kecil? James, yang selalu membuatnya tertawa dengan lelucon-leluconnya yang aneh?
james
james
"Helena?" James tampak sama terkejutnya. "Ya Tuhan, aku tidak percaya ini kamu!"
Suasana di antara mereka mendadak berubah. Kecanggungan bercampur dengan kehangatan masa lalu. Helena memperhatikan, James memang sedikit berubah. Ia tampak lebih dewasa, lebih percaya diri, namun mata birunya tetap sama, menyimpan sejuta kenangan.
Helena
Helena
"Jadi, kau ilmuwan jenius yang akan membantu kami?" tanya Helena bertanya, mencoba mencairkan suasana.
james
james
James tersenyum. "Bukan jenius, hanya sedikit lebih pintar dari yang lain," jawabnya merendah. Ia kemudian menunjuk ke sebuah robot humanoid setinggi dua meter yang berdiri di belakangnya. "Perkenalkan, ini Gatotkaca. AI canggih yang dirancang untuk membantu pasukan khusus."
Helena menatap Gatotkaca dengan tatapan skeptis. Robot? Apakah benda ini benar-benar bisa diandalkan di medan perang? Namun, ia tahu, ia harus memberikan kesempatan pada James dan ciptaannya. Misi penangkapan Marco terlalu penting untuk dipertaruhkan.
Helena
Helena
"Baiklah, James," kata Helena, mengulurkan tangan. "Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan Gatotkaca."
James menjabat tangannya, merasakan sengatan listrik kecil yang menjalar di tubuhnya. Ia tahu, pertemuan kembali ini akan membawa mereka ke petualangan yang tak terduga. Petualangan yang tak hanya menguji kemampuan mereka, tetapi juga hati mereka.

bab 2 : uji coba Gatotkaca

Markas pasukan khusus berubah menjadi arena uji coba. Helena dan timnya mengamati dengan seksama saat James mendemonstrasikan kemampuan Gatotkaca. Robot itu bergerak dengan lincah, menembak dengan akurat, dan menunjukkan kemampuan analisis taktis yang mengagumkan.
james
james
"Gatotkaca dilengkapi dengan sensor canggih yang dapat mendeteksi keberadaan musuh, bahkan di balik dinding," jelas James. "AI-nya juga mampu mempelajari pola perilaku musuh dan memberikan rekomendasi strategi yang optimal."
Helena
Helena
Helena terkesan, namun ia masih memiliki keraguan. "Bagaimana dengan situasi yang tidak terduga? Apakah Gatotkaca bisa beradaptasi dengan cepat?"
james
james
James tersenyum. "Itulah keunggulan AI-nya. Gatotkaca dirancang untuk belajar dan beradaptasi secara real-time. Semakin banyak data yang ia terima, semakin pintar ia."
Untuk membuktikan kemampuannya, James meminta Helena untuk melakukan simulasi pertempuran. Helena setuju, namun ia memberikan tantangan yang berat. Ia memerintahkan Gatotkaca untuk menghadapi berbagai skenario sulit, termasuk penyergapan, penyanderaan, dan pertempuran jarak dekat.
Gatotkaca berhasil melewati semua tantangan dengan gemilang. Ia menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam melindungi sandera, melumpuhkan musuh tanpa membahayakan nyawa, dan mengambil keputusan taktis yang tepat dalam situasi yang serba cepat.
Helena
Helena
Helena akhirnya mengakui keunggulan Gatotkaca. "Kau benar, James. Robot ini memang luar biasa," katanya dengan nada kagum. "Tapi, ada satu hal yang masih mengganjal pikiranku."
Helena
Helena
Helena akhirnya mengakui keunggulan Gatotkaca. "Kau benar, James. Robot ini memang luar biasa," katanya dengan nada kagum. "Tapi, ada satu hal yang masih mengganjal pikiranku."
james
james
"Apa itu?" tanya James.
Helena
Helena
"Apakah kita bisa sepenuhnya mempercayai AI? Bagaimana jika Gatotkaca berbalik melawan kita?"
Pertanyaan Helena membuat James terdiam. Ia tahu, ia belum memiliki jawaban yang pasti. Teknologi AI memang memiliki potensi yang besar, namun juga menyimpan risiko yang tak terduga.
james
james
"Aku mengerti kekhawatiranmu, Helena," jawab James. "Aku akan terus mengembangkan sistem keamanan Gatotkaca untuk mencegah hal itu terjadi. Tapi, aku juga percaya bahwa teknologi ini bisa membawa kebaikan bagi kita semua."
Malam itu, Helena tidak bisa tidur nyenyak. Ia terus memikirkan tentang Gatotkaca dan potensi bahaya yang mungkin timbul. Ia tahu, ia harus berhati-hati dalam menggunakan teknologi ini.
Di sisi lain, James juga merasa gelisah. Ia menyadari bahwa tanggung jawabnya sangat besar. Ia harus memastikan bahwa Gatotkaca tidak disalahgunakan untuk tujuan yang jahat.
Keesokan harinya, Komandan Arya mengumumkan bahwa Gatotkaca akan diikutsertakan dalam misi penangkapan Marco. Helena dan timnya akan bekerja sama dengan Gatotkaca untuk menggerebek markas rahasia Marco di sebuah pulau terpencil. Helena merasa gugup, namun ia juga bersemangat. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan kemampuan Gatotkaca di medan perang yang sesungguhnya. Ini juga adalah kesempatan untuk lebih dekat dengan James, pria yang diam-diam masih ia cintai.

bab 3 : nyelonong ke pulau rahasia

Matahari Jakarta udah mulai nyengat pas kapal yang bawa Helena, James, dan tim Garuda mulai merapat ke sebuah pulau yang keliatan sepi banget. Tapi jangan salah, di pulau inilah markas rahasianya si Marco si Cobra berada.
komandan  Arya
komandan Arya
"Menurut info dari intel, markasnya Marco itu di bawah tanah, nyempil di antara gua-gua alami," Komandan Arya ngasih tau lewat radio. "Hati-hati ya, dia pasti udah masang banyak jebakan."
Helena ngangguk aja. Dia udah nyiapin rencana mateng kok. Gatotkaca bakal jadi yang paling depan, buat nyari jebakan dan ngelindungin mereka. Tim Garuda tinggal ngikutin dari belakang, siap buat ngehajar musuh.
Pas kapal udah deket pantai, suasananya langsung tegang banget. Helena ngasih kode, dan Gatotkaca langsung maju, nge-scan area sekitar pake sensornya.
Helena
Helena
"Terdeteksi ranjau di sekitar pantai," lapor Gatotkaca. "Ada juga kamera pengawas yang disembunyiin di balik batu-batu."
Helena langsung nyuruh timnya buat ngebersihin ranjau dan ngehancurin kamera pengawas. Gatotkaca nuntun mereka dengan akurat, jadi mereka bisa ngehindarin bahaya. Setelah pantainya aman, mereka mulai masuk ke gua yang jadi pintu masuk ke markasnya Marco. Gua-nya gelap banget dan lembap, banyak lorong yang nyabang ke mana-mana.
Helena
Helena
"Gatotkaca, jalan duluan," perintah Helena.
Gatotkaca langsung maju, nyorotin gua pake lampunya. Dia nge-scan setiap sudut, nyari tanda-tanda musuh.
Gatotkaca
Gatotkaca
Tiba-tiba, Gatotkaca berhenti. "Terdeteksi pergerakan di depan," katanya. "Ada beberapa orang bersenjata yang nunggu di balik belokan."
Helena langsung nyuruh timnya buat siap-siap. Dia sama Gatotkaca maju duluan, buat ngadepin musuh. Pas mereka belok, langsung deh hujan peluru nyambut mereka. Gatotkaca dengan sigap ngelindungin Helena dan timnya pake perisai energinya. Abis itu, dia bales nembak dengan akurat, bikin beberapa musuh langsung keok. Helena dan timnya langsung nyerbu maju. Baku tembak seru banget di dalem gua. Helena dengan lincah ngehindarin peluru dan ngehajar musuh dengan gerakan-gerakan cepetnya. Gatotkaca terus ngasih bantuan, nembakin musuh dari jauh dan ngasih info penting. Dia juga ngelindungin tim Garuda dari serangan yang tiba-tiba. Setelah beberapa menit, semua musuh berhasil dikalahin. Helena dan timnya lanjut jalan, makin dalem masuk ke markasnya Marco.
james
james
"Kita udah deket banget sama pusat markas," kata James lewat radio. "Marco pasti udah nunggu di sana."
Helena ngangguk. Jantungnya udah deg-degan banget. Pertarungan yang sebenernya bakal segera dimulai. Dia harus siap buat ngadepin apa aja. Di dalem gua yang gelap dan lembap, Helena dan timnya terus maju, menuju tempat persembunyiannya si Marco si Cobra. Mereka gak tau apa yang bakal terjadi, tapi mereka siap buat ngadepin semua tantangan demi keadilan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!