Love Plan Gone Wrong
Ep 1
Langit sore di rumah keluarga Nakamoto terasa damai saat suara Yuta memecah keheningan.
Na Yuta
“Nana, ayah mau bicara sebentar denganmu.”
Jaemin langsung menoleh. Wajahnya polos tapi penuh rasa curiga.
Na Jaemin
“Apa, Yah?”
tanyanya sambil duduk di samping bundanya, Winwin.
Yuta menatap putrinya dengan serius.
Na Yuta
“Ayah ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabat ayah.”
Na Jaemin
“Ayah jangan bercanda dong!”
Nana spontan merengek.
Na Jaemin
“Aku gak mau dijodohin!”
Na win-win
“ayah kamu gak bercanda, sayang.”
suara Winwin ikut menimpali, lembut tapi tegas.
Na Jaemin
“Bunda!”
rengek Nana sambil memeluk lengan bundanya,
Na Jaemin
“Masa ayah jahat banget? Aku kan masih sekolah…”
Na Jaemin
“Udah lah, sayang. Terima aja. Anak itu orangnya baik, ganteng lagi.”
Ia menatap Yuta, lalu keduanya saling bertukar senyum rahasia.
Na Jaemin
“Ih! Bunda sama ayah sama aja!”
Nana manyun.
Yuta menarik napas dalam.
Na Yuta
“Ayah udah siapin kafe buat besok. Kalian ketemu di sana.”
Na Jaemin
“Ayah! Aku gak mau!”
Na win-win
“Dengerin dulu, Nana. Temuin aja dulu. Kalau kamu gak suka, perjodohannya bisa batal.”
Na Jaemin
Nana terdiam sejenak, lalu berpikir licik.
(“Hmm... gimana ya biar batal? CEO kan pasti benci sama cewek matre... Yaudah! Aku pura-pura aja jadi cewek matre super norak. Hehehe... Nana memang jenius.”)
Na Jaemin
“Baiklah,” ujarnya akhirnya, pura-pura pasrah.
Na Yuta
“Nah, gitu dong. Ini baru anak ayah.”
Nana tersenyum manis — tapi senyum itu menyimpan rencana rahasia.
Na Jaemin
“Oh iya, Yah. Nama anak sahabat ayah itu siapa?”
Na Yuta
“Namanya Jung Jeno. CEO perusahaan JJ Corporation.”
Na Jaemin
“😯 CEO?! YA AMPUN!”
Kantor megah JJ Corporation berdiri megah di tengah kota Seoul.
Seorang pria muda berjas hitam tengah membaca laporan keuangan dengan ekspresi tenang — Jung Jeno, CEO muda yang dikenal dingin dan perfeksionis.
Jung Mark
“jeno,” suara Mark, hyungnya, memecah kesunyian.
Jung Mark
“Daddy sama Bunda bilang besok kamu bakal ketemu calon tunanganmu?”
Jung Jeno
menghela napas. “Iya. Daddy dan bubu bilang itu anak sahabat lama mereka.”
Jung Mark
Mark nyengir. “Lucu banget sih, padahal lo tuh gak suka urusan cinta.”
Jung Jeno
“Dan aku gak akan suka besok juga,” jawab Jeno datar.
Jung Mark
Mark tertawa kecil. “Yakin? Kadang cinta suka datang dari orang yang paling gak kamu sangka.”
Jung Jeno
Jeno hanya menggeleng pelan. “Kita lihat aja nanti.”
Ep 2
Nana berdiri di depan cermin. baju berkilau, tas branded, perhiasan berlebihan, dan riasan mencolok.
Winwin sampai menahan tawa.
Na win-win
“Sayang... kamu yakin mau tampil kayak gini?”
Na Jaemin
Nana tersenyum licik.
Na Jaemin
“Yakin banget, Bun. CEO itu pasti ilfeel sama penampilan ku ini.”
Na Yuta
Yuta cuma bisa geleng-geleng. “Semoga kamu gak nyesel nanti.”
Dengan percaya diri, Nana melangkah menuju kafe tempat pertemuan.
Dia sudah siap tampil norak maksimal — demi satu tujuan: bikin Jeno ilfeel total.
Namun...
Begitu pintu kafe terbuka dan matanya bertemu dengan pria tampan berjas hitam yang duduk dengan aura berkelas...
Nana langsung terpaku.
Na Jaemin
“Omo... semua orang ngeliatin aku... berhasil banget tampilannya,” bisiknya pelan sambil senyum licik.
Na Jaemin
“Itu... dia...?” bisiknya.
Na Jaemin
Matanya langsung menemukan sosok Jeno.
(“Itu pasti dia. Aura CEO-nya gak bisa disembunyiin. Huh, bentar lagi misi pembatalan perjodohan dimulai~”)
Na Jaemin
“Kenapa malah ganteng banget sih?!”
Nana melangkah mendekat dengan gaya sok elegan — bahkan sempat hampir nyandung karpet.
Untung aja dia langsung berpose biar gak ketahuan malu.
Na Jaemin
“Hai~ Kamu Jeno, kan? CEO ganteng itu?” katanya dengan nada centil berlebihan.
Jeno menatapnya sekilas. Tenang. Datar.
Jung Jeno
“Iya. Kamu... jaemin?”
Na Jaemin
“Iya~ tapi kamu boleh panggil aku Baby NaNa aja,” katanya sambil memainkan rambutnya.
Mark (yang duduk tak jauh untuk mengawasi diam-diam) hampir tersedak minuman.
Jung Mark
“Astaga... apa-apaan gaya nya itu terlalu mencolok haha...” bisiknya menahan tawa.
Nana duduk dan langsung membuka tasnya.
Dari dalam keluar ponsel tiga sekaligus, lip gloss, dan... cermin berbentuk hati.
Na Jaemin
“Uhh~ tempat ini lucu juga, ya... tapi kurang chandelier kristal. Kafe aku di Jepang lebih mewah sih,” katanya sok pamer sambil menatap kuku nya
Jeno diam. Matanya fokus padanya, tapi bukan karena kagum — lebih ke... bingung.
Jung Jeno
Kafe kamu di Jepang?” tanya Jeno, datar.
Na Jaemin
“Iya dong~ aku tuh suka koleksi kafe mewah, tas mahal, dan cowok mapan.”
(Dalam hati: “Ayo... cepat ilfeel... ayo batalin sendiri!”)
Tapi bukannya ilfeel, Jeno malah menyandarkan tubuhnya dan tersenyum kecil untuk pertama kalinya.
Jung Jeno
“Kamu... menarik,” katanya tiba-tiba.
Na Jaemin
“Hah?? Menarik?!”
Dalam hatinya: Kok malah suka?! Harus lebih parah nih peran matre-nya!
Na Jaemin
“Kamu tahu gak, aku cuma mau pacaran sama cowok yang bisa beliin aku mobil mewah, diamond, sama rumah di Seoul Sky View,” lanjutnya sambil memainkan gelang palsunya.
Jung Jeno
“Mobil, diamond, dan rumah?”
Jeno menatapnya dalam.
“Berapa luas tanahnya yang kamu mau?”
Nana nyaris jatuh dari kursinya.
Na Jaemin
“Hah?! Jadi kamu gak marah???”
Jung Jeno
Jeno tersenyum tipis.
“Aku suka orang yang tahu apa yang dia mau. orang yang jujur tentang ambisinya itu langka.”
Na Jaemin
“.........”
(Nana bengong.
Ini... bukan reaksi yang kuharapkan. 😭)
Mark yang dari jauh memperhatikan menutup wajahnya.
Jung Mark
“Ya Tuhan... Jeno malah tertarik...”
Setelah beberapa menit canggung, pelayan datang membawa menu.
Pelayan: “Silakan, ini daftar menunya, Nona.”
Nana pura-pura sibuk memilih.
Na Jaemin
“Aku mau semua dessert yang ada di menu ini~ dan minuman yang paling mahal, ya. Hehehe.”
Pelayan menatap Jeno, tapi Jeno malah berkata tenang,
Jung Jeno
“Turuti saja permintaan calon tunangan saya.”
Nana langsung tersedak air putih.
Na Jaemin
“C-Calon tunangan???”
Jung Jeno
“Kenapa? Kamu yang bilang sendiri, kan? Kamu suka cowok mapan,” jawab Jeno dengan senyum menggoda.
Wajah Nana langsung merah.
Kenapa rasanya malah jantungku yang berdebar sekarang?! Aku kan yang mau ngebatalin perjodohan ini!
Malamnya, di rumah, Winwin dan Yuta menatap putra mereka yang masih bengong di sofa.
Na Yuta
“Gimana pertemuannya?” tanya Yuta.
Nana menatap kosong ke depan.
Na Jaemin
“Gagal total... dia gak ilfeel... malah ngajak aku dinner lagi besok.”
Na win-win
Winwin langsung ngakak. “Hahaha, berarti dia suka kamu, sayang.”
Na Jaemin
“Bunda!! Ini gak lucu!!”
(Dalam hati: Tapi... kok senyumnya tadi gak bisa aku lupain, ya...)
Ep 3
Pagi itu, Nana masih meringkuk di tempat tidur, menatap langit-langit kamar dengan wajah muram.
Na Jaemin
“Kenapa sih dia malah suka sama aku… padahal aku udah tampil se-matre itu kemarin,” gumamnya sambil menutup wajah dengan bantal.
Dari ruang makan terdengar suara Winwin dan Yuta yang sedang tertawa kecil.
Na win-win
“Sepertinya perjodohan mereka berhasil,” ucap Winwin sambil tersenyum nakal.
Na win-win
“Kamu lihat aja nanti, Nana pasti luluh.”
Na Jaemin
“Ayah! Bunda!” Nana berteriak dari tangga.
“Aku gak luluh! Aku cuma... gagal bikin dia ilfeel!”
Yuta nyengir sambil menyeruput kopi.
Na Yuta
“Berarti dia suka kamu.”
Na Jaemin
*mendengus keras.
Na Jaemin
“Ih, gak mungkin! CEO sekelas dia? Suka sama kayak modelan aku? Nggak logis banget!”
Tapi dalam hati, Nana tahu — senyum Jeno waktu di kafe itu masih jelas banget di pikirannya.
Setiap kali dia ingat cara Jeno bilang
Na Jaemin
“Kamu menarik,” jantungnya berdetak sedikit lebih cepat.
(“Astaga… jangan bilang aku yang malah suka duluan…”)
Di sisi lain – JJ Corporation
Mark memasuki ruang kerja Jeno sambil menenteng dua gelas kopi.
Jung Mark
“Nih, kopi favoritmu. Jadi, gimana kencanmu kemarin?” tanyanya dengan nada menggoda.
Jung Jeno
*menatapnya datar.
Jung Jeno
“Itu bukan kencan. Itu… pertemuan formal.”
Jung Mark
tertawa kecil.
“Oh ya? Tapi aku dengar kamu ngajak dia dinner lagi malam ini.”
Jung Jeno
“Itu cuma untuk mengenalnya lebih baik,” balas Jeno, tapi matanya sedikit melunak.
Jung Mark
Mark tersenyum nakal.
“Ih, Jeno bungsu kita mulai jatuh cinta rupanya~”
Jung Jeno
“Mark hyung,” Jeno menatapnya tajam.
“Jangan ganggu.”
Jung Mark
“Tenang aja. Aku cuma mau... memastikan adikku gak ditipu sama cowok matre.”
Jung Jeno
“Matre apanya?” tanya Jeno, sedikit kesal.
Jung Mark
“Kamu gak liat dandanan dia?” Mark meledek sambil menirukan gaya Nana.
Jung Mark
“‘Aku cuma mau cowok yang bisa beliin aku diamond dan mobil mewah~’”
Jung Jeno
Jeno menahan senyum kecil.
“Justru itu lucu.”
Jung Mark
*menatap adiknya lama.
Jung Mark
“Lucu? Jeno, kamu tuh aneh banget.”
Tapi dalam hati dia senang — sudah lama gak melihat adiknya tersenyum seperti itu.
Jung Mark
Sampai sini dulu ya bay bay
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!