Pesan Yang Tak Pernah Terkirim
Bab 1 Chat yang Salah Kirim
Revan
Hai… kamu udah sampai sekolah?
Titik tiga muncul… lalu menghilang
Revan
Eh, lupa. Kamu biasanya datang agak telat ya 😅
Naya
Iya… barusan turun dari angkot.
(Pesan Revan berikutnya: Belum terkirim…)
Revan
Aku suka kamu, Nay. Tapi aku takut kamu menjauh kalau aku jujur…
Revan cepat-cepat menghapus pesan itu.
Naya
Kamu kenapa sering banget ngetik terus hapus?
Naya
Kelihatan kok… aku lihat “Revan is typing…” udah kayak notifikasi rutin setiap pagi 🙃
Naya
Gapapa kok.
Mungkin kamu cuma bingung mau bilang apa.
Revan terdiam cukup lama, jantungnya deg-degan.
Revan
Naya… nanti istirahat kamu ada waktu?
Revan
Aku… mau bilang sesuatu.
Naya tak membalas. Hanya tanda typing muncul… lama… lalu hilang.
Revan (private chat dengan sahabatnya – Arga)
Revan
Bro, gue mau ngomong ke Naya nanti
Arga
Akhirnya juga lo berani, Van. Semangat! 🔥
Kalau gagal… gue pura-pura gak kenal lo ya
Arga
Wkwk bercanda. Sikat!
Bell sekolah berbunyi.
Revan sudah siap mental…
Namun di layar ponsel
Naya
Revan… jangan bilang apa-apa ya.
Tolong.
Pesan itu membuat dunia Revan tiba-tiba hening.
Bab 2 Tolong Jangan Bicara
Revan
Kenapa?
Aku salah ya?
Revan
Revan menatap layar, gelisah.
Ia menatap Naya dari jauh di kelas sebelah.
Naya terlihat menunduk, memegang ponsel erat-erat.
WhatsApp — Grup Kelas XI IPA 3
Arga
Woy, yang jual lem fotokopian mana?
PR Kimia gue mau dikumpulin 😭
Sinta
Ke Naya aja. Dia selalu rapi tugasnya.
Nama “Naya” muncul lagi… dan lagi.
Rasanya makin berat.
Revan
Kalau aku ada salah… bilang aja sama aku.
Aku beneran nggak ngerti…
Naya
Aku cuma… gak mau kamu kecewa.
Revan
Kecewa?
Kenapa aku harus kecewa?
Naya kembali lama mengetik… lalu menghapus.
Naya
Revan… bisakah kita tetap seperti sekarang?
Teman.
Revan
Siapa yang bilang kita lebih dari teman?
(walaupun hatinya berteriak sebaliknya)
Naya
Kamu.
Gestur kamu.
Cara kamu lihat aku.
Revan terhenyak.
Dia tidak pernah menyangka Naya menyadarinya.
Arga
Kenapa tiba-tiba ciut??
Lo takut penolakan ya?
Revan
Bukan.
Dia yang Takut…
Revan menguatkan diri, lalu menekan tombol kirim:
Revan
Bilang sama aku…
Apa kamu benci kalau aku jujur?
Naya
Aku…
Takut kamu pergi kalau aku jawab.
Beberapa detik… seperti satu jam…
Naya
Kalau kamu tahu aku suka kamu duluan…
kamu tetap nggak akan pergi?
Revan terpaku.
Matanya tak percaya membaca itu.
Tangannya gemetar menulis balasan:
Pesan Belum Terkirim
Sinyal lemah.
Revan panik.
Saat sinyal kembali—
ada balasan dari Naya:
Naya
Maaf. Anggap aja aku gak pernah bilang itu.
Lupa aja semuanya ya.
Revan hanya menatap satu pesan yang menghantam perasaannya
Anggap aja aku gak pernah bilang itu.
Ia ingin membalas banyak hal…
Tapi lagi-lagi
Pesannya jadi
Pesan yang tak terkirim.
Bab 3 Janji di Taman Belakang Sekolah
Revan tidak bisa tenang.
Kelas terasa seperti suara yang dimute.
Semua memudar… kecuali nama Naya di pikirannya
Bel pulang berbunyi.
Revan langsung mengambil ponsel, mengetik cepat:
Revan
Kita ketemu.
Di taman belakang sekolah.
Sekarang.
Status pesan: ✅ terkirim — ✅ dibaca.
Revan menunggu di taman yang sepi, angin sore pelan menyapu daun-daun kering.
Satu menit… lima menit… sepuluh menit…
Hingga akhirnya
Naya datang.
Wajahnya pucat, langkahnya ragu.
Revan mendekat.
Tidak ada chat-chat lagi sebagai perantara.
Kini langsung tatap mata dan jantung.
Revan
Kenapa kamu bilang begitu… lalu pergi?
Naya terdiam, menatap tanah.
Naya
Takut kamu berubah…
Takut semua jadi canggung…
Takut kehilangan kamu…
Revan menahan napas.
Ia ingin memeluk, tapi terlalu kaku untuk berani.
Revan
Kamu bilang kamu suka aku duluan…
Itu salah satu hal terbaik yang pernah aku dengar.
Naya mengangkat wajahnya, dengan mata berkaca.
Naya
Tapi kamu nggak bales apa-apa…
Revan
Pesanku… gak terkirim.
Tapi kalau terkirim pun…
Jawabannya tetap sama.
Revan mendekat
suara lebih pelan
lebih jujur
Revan
Aku suka kamu, Naya.
Naya terdiam.
Bukan karena ragu… tapi karena hatinya terlalu penuh untuk bicara.
Revan
Kalau kamu masih takut…
Aku bakal tetap di sini.
Dan aku gak akan pergi.
Naya mengusap sudut matanya, tersenyum tipis yang sangat rapu..
Naya
Kalau suatu hari kamu capek?
Dan kamu pergi?
Revan
Aku nggak akan pergi.
Kecuali kamu yang nyuruh aku pergi…
Keduanya saling tatap.
Ada bahagia di dalam duka.
Ada cinta yang baru berani mengintip dunia.
Ponsel Revan bergetar — sebuah pesan baru masuk
Arga
Bro, kamu dimana?
Mau nongkrong gak?
Lain kali.
Aku lagi sama seseorang yang penting 😊
Naya membaca ekspresi Revan
dan untuk pertama kalinya…
ia tertawa kecil.
Bukan tawa lepas
tapi cukup untuk mengembalikan warna yang sempat hilang.
Saat mereka berjalan keluar bersama, Naya menerima sebuah pesan.
MAMA
Nak, kita harus pindah bulan depan.
Papa sudah mutasi kerja.
Jari Naya gemetar.
Dunia yang baru saja ia izinkan masuk…
hampir kembali runtuh.
Revan memperhatikan wajah Naya berubah.
Naya ingin berkata jujur…
tapi ketakutan lama kembali menahannya.
Naya
Tidak apa-apa…
Benar-benar tidak apa-apa…
Tapi di dalam chat—
Naya menatap layar kosong…
Andai kamu tahu…
Aku hanya punya sedikit waktu untuk mencintaimu.
Pesan itu tak pernah ia kirimkan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!