NovelToon NovelToon

Jodohku Berondong Tajir

Pengenalan karakter

Salsabila Azzahra

Salsabila Azzahra adalah seorang gadis cantik dan seksi. Memiliki kulit putih dan berumur 25 tahun yang bekerja sebagai seorang karyawan di bagian pemasaran di sebuah perusahaan besar yang sangat terkenal, yaitu Raharja Group. Sikapnya yang selalu ramah pada semua orang, membuat banyak orang menyukainya.

Karena berasal dari keluarga yang kekurangan, membuat dirinya menjadi sosok wanita pekerja keras dan selalu perhitungan dalam mengeluarkan setiap sen uangnya. Menurutnya, mencari uang, bagaikan mencari sebuah jarum di antara tumpukan jerami.

Sehingga membuatnya selalu berhati-hati dalam mengelola keuangannya. Dirinya selalu menyimpan uang hasil kerja kerasnya dan tidak pernah ikut bersenang-senang bersama teman-temannya, sehingga membuatnya mendapat julukan wanita pelit oleh rekan-rekan kerjanya.

Karena dari dulu ia mempunyai keinginan untuk mencari seorang calon suami yang umurnya lebih tua darinya. Menurutnya, pria dewasa akan lebih bisa mengayomi dirinya dan bisa bersabar dengan semua tingkahnya yang ingin selalu dimanja.

Dan dirinya sangat membenci para pria muda yang berasal dari keluarga berada yang kerjanya hanya bersenang-senang dengan menghabiskan uang orang tuanya, tanpa pernah tahu bagaimana susahnya mencari uang. Menurutnya, orang-orang seperti itu hanya akan menjadi sampah masyarakat yang hanya akan merugikan negara.

Dan kebenciannya semakin bertambah parah saat dirinya tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang lebih muda darinya, yang menjadikannya bahan taruhan oleh anak-anak muda penerus keluarga kaya yang selalu disebutnya para anak mama yang manja.

Saat dirinya dengan lantang menghina pria yang telah bertaruh dengan teman-temannya untuk menciumnya, membuat kehidupannya yang semula tenang dan damai, berubah menjadi sebuah neraka saat dirinya mengetahui pria yang telah dihinanya habis-habisan adalah calon penerus perusahaan tempat dirinya bekerja.

Dan dalam semalam, pertemuannya dengan pria yang sangat dibencinya itu mengubah seluruh kisah kehidupannya.

Arthur Tsaqif Wijaya Raharja

Arthur Tsaqif Wijaya Raharja adalah pria berumur 21 tahun, pewaris tahta generasi ke 2 yang merupakan putra pertama dari Abymana Wijaya Raharja dan Qisya Anastasya yang memiliki wajah tampan, perpaduan dari kedua orang tuanya.

Karena semenjak kecil selalu hidup bergelimang harta dan selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya, membuatnya tumbuh menjadi pria yang arogan dan suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Ia terbiasa mendapatkan sesuatu yang diinginkannya dengan mudah, ibarat membalikkan telapak tangan.

Meskipun mempunyai sikap yang arogan, namun dirinya memiliki kecerdasan tinggi dan selalu menjadi panutan, dan dirinya menjelma menjadi pria paling populer di Universitas. Karena dirinya memiliki tubuh yang sempurna dan wajah rupawan yang selalu membuat para wanita rela mengantri untuk bisa menjadi kekasihnya.

Dari dari dulu tidak pernah ada wanita yang menolak dirinya. Namun, dirinya merasa terhina setelah bertemu dengan sosok wanita yang sama sekali tidak tertarik pada pesonanya dan malah mempermalukannya di depan umum. Dan ia ditolak mentah-mentah oleh seorang wanita yang umurnya berada di atasnya.

Hingga dirinya memiliki sebuah rencana untuk membalas dendam pada wanita yang mempermalukannya itu dengan berpura-pura mengejar-ngejar wanita bernama Salsabila Azzahra tersebut dengan membuatnya jatuh cinta kepadanya. Dan langsung membuangnya setelah berhasil mendapatkan tubuhnya.

Namun, rencananya malah membuatnya terjebak dalam permainannya sendiri yang mulai jatuh cinta dan tergila-gila pada wanita yang berumur lebih tua darinya tersebut.

Putra Sanjaya

Putra Sanjaya adalah pria berusia 30 tahun yang memiliki wajah manis, merupakan kekasih dari Salsabila Azzahra. Dirinya bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang farmasi. 1 tahun menjalin hubungan dengan kekasihnya, membuatnya dengan mantap ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius dengan wanita yang menurutnya memiliki hati sebaik bidadari.

Namun, semua mimpinya hancur saat wanita yang sangat dicintainya itu terjerat oleh seorang pria yang berusia lebih muda, yang tak lain adalah putra pemilik perusahaan tempat wanita yang sangat dicintainya tersebut bekerja.

Dari sini, kisah akan di mulai! Selamat membaca 🥰

*************

Salsabila Azzahra 25 tahun

"Aku tuh paling benci melihat para anak manja yang kerjaannya cuma bisa ngabisin duit orang tuanya, mereka semua pasti hanya akan jadi sampah masyarakat jika tidak ada orang tuanya."

"Apa anak-anak konglomerat itu nggak berpikir, jika suatu saat usaha orang tuanya bangkrut, terus tiba-tiba jadi miskin bagaimana? Apa mereka bakal kuat hidup miskin? Atau mereka akan marah dan mengamuk pada orang tuanya yang sudah tidak memiliki apa-apa?" ucap Salsabila Azzahra dengan bersungut-sungut saat melihat tingkah beberapa anak muda yang sangat belagu di kantin perusahaan.

"Jangan pernah membenci sesuatu secara berlebihan Salsabila. Bisa-bisa, nanti kamu termakan sendiri omonganmu itu. Karena setahuku, benci dan cinta itu cuma beda tipis. Karena terkadang orang tidak menyadari bahwa benci itu bisa juga bisa diartikan dengan benar-benar cinta."

"Bagaimana jika jodoh kamu nanti adalah salah satu dari mereka yang paling kamu benci itu?" Aisyah menanggapi rungutan sahabat baiknya yang selalu merasa emosi saat melihat tingkah para pewaris konglomerat.

Salsabila langsung mengetuk-ngetuk meja dengan tangannya yang sudah dia kepalkan. "Iih ... amit-amit! Aku nggak sudi ya, seumur hidup menghabiskan waktu bersama dengan anak-anak manja seperti mereka. Memikirkannya saja, sama sekali tidak pernah. Bikin bulu kudukku merinding saja."

"Lagipula, aku sudah punya kekasih. Seorang pria dewasa yang sangat pekerja keras seperti Putra Sanjaya, mungkin sebentar lagi dia akan melamarku dan kami akan segera menikah."

"Aku merasa hidupku terasa sempurna semenjak aku bertemu dengan dia. Karena sikapnya sangat dewasa dan selalu mengalah saat aku ngambek atau merajuk padanya. Pria sepertinya bukankah adalah idaman semua wanita?" tanya Salsabila pada sahabat baiknya.

Aisyah telah menyelesaikan ritual makan siangnya, kini dirinya minum es jeruk di gelas kaca berukuran besar di depannya seraya menatap sahabat baiknya yang masih sibuk menikmati makanan yang ada di depannya.

"Tapi belum tentu juga kekasihmu itu adalah jodohmu, Salsabila. Karena jodoh tidak ada yang tahu. Hanya Tuhan yang Maha mengetahui yang mengatur siapa laki-laki tulang rusuk kita. Jadi pesanku, lebih baik kamu jangan terlalu berharap besar deh. Karena aku tidak mau melihat kamu jatuh terpuruk saat kehilangan seseorang yang terlalu kamu harapkan."

"Mending jalani saja semuanya seperti air yang mengalir. Biarkan saja kita mengikuti kemana arah air akan membawa kita. Aku bukannya mendoakanmu tidak berjodoh dengan si Putra, tapi cuma jaga-jaga saja, agar kamu tidak terlalu patah hati saat tidak berjodoh dengan dia. Bahkan orang yang sudah berumah tangga saja bisa bercerai, apalagi cuma sepasang kekasih seperti kalian."

Salsabila langsung merengut mendengar perkataan sahabatnya yang lebih terkesan menakut-nakutinya. "Kamu hari ini salah makan ya, Syah? Kenapa bisa berbicara setega ini pada sahabatmu sendiri?"

"Bukannya malah kasih semangat dan dukungan untukku, tapi kamu malah seperti sengaja buat aku down tahu nggak! Sebal banget aku mendengar perkataanmu, aku jadi tidak selera makan jadinya." Refleks Salsabila langsung bangkit berdiri setelah minum air hangat yang dipesannya tadi, dia pun meninggalkan Aisyah yang terlihat terkejut karena ditinggalkannya begitu saja

"Hei Salsabila, tungguin dong! Main pergi-pergi begitu saja!" Aisyah langsung berlari-lari kecil untuk mengejar sahabat baiknya yang sedang merajuk karena perkataannya. Kini mereka telah memasuki sebuah lift untuk menuju ke lantai 5 tempat mereka bekerja.

"Sorry Salsabila, aku nggak bermaksud apa-apa sama kamu. Aku hanya ingin kasih saran saja, kalau kamu nggak menerima saran dariku, aku pun nggak akan marah. Lagipula kan kamu yang menjalani semua, bukan aku. Jadi semuanya terserah kamu."

Salsabila hanya tersenyum masam dan masih diam membisu, tidak menanggapi perkataan wanita dengan tubuh agak gemuk itu. Bunyi denting lift menandakan pintu akan segera terbuka. Begitu pintu besi tersebut terbuka, Salsabila dan Aisyah langsung berjalan beriringan menuju ke meja kerjanya yang bersebelahan.

Dengan kasar, Salsabila menghempaskan tubuhnya pada kursi putar empuk miliknya, lalu mulai membuka laptopnya. Dirinya langsung menoleh saat salah satu wanita yang satu divisi dengannya bertepuk tangan untuk mencari perhatian.

"Pengumuman kawan-kawanku. Hari ini, aku akan mentraktir kalian semua makan-makan dan berkaraoke di tempat yang sangat asyik. Jadi, nanti sepulang kerja, kita langsung ke sana bersama-sama, oke!" Wanita dengan name tag Ayu tersebut menatap beberapa orang yang berada di depannya.

"Horee ... kita bisa bersenang-senang hari ini, bisa makan gratis sekalian membuang stres akibat beban pekerjaan dengan berkaraoke," ujar salah satu karyawan wanita.

"Waah ... asyik nih. Dalam rangka apa kamu mentraktir kita semua? Dapat jackpot ya?" Aisyah yang selalu berbicara ceplas-ceplos langsung menyahut.

Ayu langsung menunjukkan jari manisnya yang saat ini terdapat cincin yang melingkar pada jari tengahnya sambil tersenyum malu-malu. "Semalam aku dilamar, mungkin sebentar lagi akan resign dan fokus jadi ibu rumah tangga. Karena calon suami bilang agar fokus mengurus rumah tangga setelah menjadi istrinya."

"Cie ... cie ... cie ... yang mau nikah."

Semua orang langsung bersorak-sorai dan mengucapkan selamat pada Ayu. Setelah jam menunjukkan waktu bekerja, semua orang mulai kembali berkutat dengan pekerjaannya masing-masing.

"Kamu ikut kan Salsabila? Kapan lagi kita bisa bersenang-senang gratis seperti ini." Aisyah berbicara pelan agar tidak menggangu konsentrasi yang lain.

"Aku masih belum bisa memutuskan sekarang, karena aku belum meminta ijin sama Putra. Aku nggak tahu dia akan mengijinkan aku apa nggak? Jika dia memintaku untuk tidak pergi, maka aku akan menurutinya." Salsabila menjawab pertanyaan Aisyah tanpa mengalihkan tatapannya dari komputer yang ada di depannya.

"Parah banget cowokmu jika sampai dia nggak kasih ijin ke kamu Salsabila, lagian kalian kan belum nikah. Buat apa sih kamu pakai ijin-ijin segala sama cowokmu itu, ribet banget hidupmu semenjak menjalin hubungan dengan si Putra. Seharusnya kamu nikmati masa lajangmu sebelum menikah."

"Karena setelah kamu jadi ibu rumah tangga, kamu nggak bakal bisa lagi bersenang-senang seperti ini." Aisyah mencoba merubah pola pikir sahabat baiknya agar mau ikut bersenang-senang bersama yang lain.

Mendengar perkataan Aisyah yang menurutnya masuk akal, membuat Salsabila menimbang-nimbang kata-kata sahabatnya. "Benar juga kamu Syah, aku mungkin tidak akan bisa bersenang-senang bersama kalian setelah aku menjadi nyonya Putra nanti."

"Baiklah, aku ikut saja hari ini. Hari ini kita akan bersenang-senang sepuasnya, mumpung ada yang traktir. Kalau bayar sendiri-sendiri, aku mah ogah. Mending uangnya aku tabung untuk masa depan aku," ucap Salsabila dengan tertawa.

"Dasar gadis pelit, buat apa kamu sibuk mencari uang jika tidak pernah kamu nikmati? Salsabila ... Salsabila," ujar Aisyah sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang selalu perhitungan jika menyangkut urusan rupiah.

Salsabila hanya mengerucutkan bibirnya. "Aku akan menikmatinya nanti setelah aku menjadi orang yang sukses."

"Mending cari aja orang tajir biar kamu cepat sukses Salsabila, kamu kan cantik. Kamu bisa dengan mudah menggaet para pengusaha sukses untuk merubah peruntungan. Siapa tau jodoh kamu adalah seorang CEO perusahaan. Yang namanya mimpi kan boleh saja." Aisyah mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda wanita yang duduk di sebelahnya.

"Kalau mimpi tuh jangan ketinggian, nanti jatuh terhempas ke tanah, kan sakit. Orang biasa seperti kita, jangan pernah bermimpi bisa mendapatkan jodoh orang kaya. Karena hidup para konglomerat tuh sepertinya ribet banget."

"Para orang tua pasti berpikir untuk mencarikan pendamping anaknya dengan bibit, bebet, bobot yang mumpuni. Nah kita apa? Nggak bakalan masuk nominasi lah. Jadi harus tahu diri juga kali. Sudah ah ... lebih baik cepat selesaikan pekerjaanmu! Agar kita bisa pulang cepat dan bersenang-senang bersama yang lainnya," jawab Salsabila menanggapi perkataan sahabatnya yang menurutnya sangat konyol.

Mendengar perkataan Salsabila, membuat Aisyah tersadar dengan beberapa pekerjaannya yang masih menumpuk. Akhirnya dirinya langsung mengalihkan pandangannya pada komputer yang ada di meja kerjanya.

Bersambung ...

Taruhan

Arthur Tsaqif Wijaya Raharja, 21 tahun

Di salah satu universitas ternama yang merupakan milik keluarga Raharja, ada 3 pria tampan yang selalu menjadi idola dari kampus tersebut. Sehingga saat ketiga pria itu lewat, selalu saja membuat para gadis-gadis bersorak kegirangan karena terpesona pada pesona ketampanan mereka.

Di sebuah base camp pribadi yang khusus dibuat oleh papanya, Arthur Tsaqif Wijaya Raharja terlihat tengah berbincang dengan 2 sahabatnya yang bernama Aldo Samudra dan Freddy Budiman.

"Hari ini kita bersenang-senang, gue akan mentraktir kalian di tempat biasa. Anggap saja ini untuk memperingati hari dimana gue memutuskan hubungan dengan si Stella yang super cerewet itu."

"Memangnya dia pikir gue akan bertahan lebih dari 1 bulan dengannya? Yang ada, 2 minggu, gue sudah ilfiil sama tuh cewek yang posesifnya minta ampun." Pria yang tak lain adalah Arthur, bersungut-sungut saat membicarakan mantan kekasihnya yang ke 99.

"Wah ... gila banget lo Bro, si Stella kan cewek paling cantik dan populer di kampus kita. Tapi lo cuma bertahan sama tuh cewek sekitar 2 minggu? Memangnya lo cari cewek yang seperti apa? Si Stella aja ditendang, atau lo lebih suka dengan cewek yang buruk rupa?" Aldo sahabat Arthur langsung terbahak setelah berhasil menggoda sahabat baiknya.

Begitu pun dengan Freddy yang ikut terpingkal menertawakan perkataan Aldo. "Iya Bro, gue tuh penasaran banget dari dulu. Kenapa lo nggak pernah bisa bertahan berpacaran dengan cewek-cewek di kampus ini? Sebenarnya selera lo, cewek yang seperti apa?"

Arthur terdiam seperti seseorang yang tengah memeras otak saat mendapat pertanyaan dari para sahabatnya. "Gue bosan dengan cewek-cewek manja yang bertingkah sok manis dan sok imut seperti mereka."

"Kayaknya wanita dewasa akan lebih menarik dan menyenangkan. Apa gue coba saja berkencan dengan wanita dewasa yang umurnya berada di atas gue? Gue sangat penasaran, kira-kira seperti apa berhubungan dengan wanita yang lebih tua, sepertinya sangat menarik dan lebih hot."

"Gila lo Bro! Jadi selera lo adalah tante-tante? Karena sudah merasa bosan dengan para gadis-gadis cantik di kampus ini yang hampir semuanya pernah lo embat? Kayaknya ini efek over dosis cewek-cewek nih, hingga membuatmu mengincar wanita yang jauh lebih tua. Apa perlu gue kenalin dengan tante gue, Bro?" Aldo berbicara dengan senyum mengejek.

Arthur langsung melayangkan tinjunya ke roti sobek sahabatnya tersebut. "Sialan lo Al, siapa juga yang doyan sama tante lo yang gendut itu. Kalau tante-tante seksi nan cantik, baru gue demen."

"Gue bilangin sama tante gue nanti, biar dijewer kuping lo saat main ke rumah gue biar tahu rasa." Aldo terkekeh saat membayangkan sahabatnya yang merupakan Rajanya kaum wanita itu diomelin oleh tantenya.

"Eh ... tapi bener Bro, lo pengen cari cewek yang lebih tua? Kalau benar begitu, berarti lo kalah saing dong sama bokap lo yang mendapatkan gadis muda, yakni nyokap yang umurnya terpaut jauh dari bokap lo. Apa lo nggak mengikuti jejak Om Aby yang lebih menyukai daun muda seperti Tante Qisya?"

"Bahkan sekarang, tante Qisya terlihat masih sangat cantik, padahal sudah memiliki anak segede lo." Freddy mulai mencerca sahabatnya dengan semua pendapatnya.

"Jadi lo nyuruh gue suka dengan anak dibawah umur? Nyokap bokap gue terpaut jarak 12 tahun, jika gue ngikutin jejaknya, berarti gue harus nikahin anak umur 9 tahun, begitu? Terus semua orang bilang gue adalah pria pedofil, sialan!" Arthur kali ini melayangkan tinjunya pada perut berotot Freddy.

Kompak Aldo dan Freddy tertawa terbahak-bahak seraya memegangi perutnya yang terasa kaku akibat tidak bisa menghentikan tawanya setelah mendengar perkataan sahabatnya tersebut.

Aldo kembali menyahut, "Jadi lo nggak mau disebut pedofil dan beralih menyukai daun tua? Kalo Om Aby lebih suka dengan daun muda, nah ini anaknya malah suka dengan daun tua. Kambing aja sukanya dengan daun muda, eh elo yang merupakan seorang Arthur sang raja wanita malah ingin mencari pasangan hidup wanita yang lebih tua."

"Apa kata dunia jika mengetahui berita menggemparkan ini, seorang pewaris tahta kerajaan Raharja, King Arthur ingin mencari seorang tante-tante sebagai istrinya."

"Sialan lo pada! Sekali lagi kalian ngomong, maka gue nggak bakalan mau traktir di tempat biasa. Mending gue balik saja ke rumah biar Mama nggak ngomelin gue karena selalu pulang terlambat," jawab Arthur dengan bersungut-sungut.

"Yaelah ... kayak cewek aja Bro, gitu aja merajuk. Terserah lo mau suka sama cewek di bawah umur atau tante-tante, kan yang mau ngejalanin elo, bukan kita-kita. Ya nggak Al?" Freddy mengarahkan sudut matanya untuk memberi kode pada Aldo agar mau menganggukkan kepala, tanda mendukung perkataannya.

Mengerti dengan kode dari Freddy tersebut, membuat Aldo langsung mengangguk. "Iya Bro, lo cari aja cewek yang bisa ngebuat diri sendiri nyaman. Yang penting 1, meski cewek itu umurnya diatas lo, tapi kalau bisa dia harus cantik dan seksi, Bro."

"Biar nggak malu-maluin saat diajak pergi kemana-mana. Apalagi kan lo bukan orang sembarangan dan selalu menjadi incaran berita para awak media," sahut Aldo.

Arthur menatap jengah ke arah sahabatnya. "Jadi kalian masih meragukan selera gue? Bukankah selama ini yang jadi cewek gue adalah cewek-cewek cantik di kampusnya masing-masing?”

"Apa itu masih belum cukup untuk membuktikan seleraku? Gue akan membuktikan bahwa gue bisa ngedapetin cewek yang cantik dan seksi meskipun umurnya lebih tua dari gue. Lebih baik sekarang kita pergi ke Club, siapa tahu nanti di sana bertemu dengan wanita cantik seperti yang gue inginkan."

Arthur langsung berjalan keluar dari ruangan pribadinya. "Kalian kunci pintunya!" Lalu dirinya berjalan ke area parkir kampus yang berada di area depan.

Aldo dan Freddy langsung mengikuti Arthur ke arah mobil mewahnya yang terparkir rapi di depan kampus. Lalu, mereka masuk ke mobilnya masing-masing dan meninggalkan kampus menuju Club' yang biasa mereka datangi.

30 menit kemudian, 3 mobil mewah berwarna merah, hitam dan silver, kini telah memasuki area Club'. Arthur dan 2 sahabatnya kini sudah turun dari mobil BMW mewahnya. Ketiganya berjalan beriringan memasuki tempat hiburan malam tersebut.

Bunyi dentuman musik dari Disk Jockey, membuat suasana sore hari itu semakin membuat orang yang mendengarnya ingin menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan musik.

Arthur, Aldo dan Freddy, kini telah duduk di tempat biasa mereka yang tidak pernah ditempati oleh orang lain. Karena memang khusus disediakan oleh pemilik Club' untuk Arthur yang merupakan anak dari sahabat pemilik tempat tersebut.

"Lo berani nggak taruhan, Bro?" Aldo mulai mengeluarkan ide yang ada di kepalanya, "Hari ini lo harus bisa mendapatkan wanita yang sesuai dengan kriteria yang disebutkan tadi. Bagaimana, berani nggak?"

Freddy langsung menyahut, "Gila lo Al. Jadi lo nyuruh Arthur mencari wanita nakal yang suka keluyuran di tempat ini? Nggak salah?"

Aldo langsung menggelengkan kepalanya, "Jangan lo pikir tempat ini hanya dipenuhi oleh para wanita nakal. Siapa tahu ada wanita lugu secantik bidadari yang nyasar ke sini. Jadi, biarkan Arthur menentukan pilihan, kira-kira wanita seperti apa yang cocok dengan kriterianya tadi."

"Jika hari ini lo berhasil mendapatkan seorang wanita, gue akan menjadi jongos lo selama 1 bulan. Tapi jika lo hari ini gagal mendapatkan wanita, motor sport yang baru lo beli kemarin buat gue. Bagaimana, apa lo menerima tantangan dari gue?" Aldo menatap serius pria yang masih bersedekap dada tersebut.

"Lo yakin nantang gue? Nggak nyesel? Bukankah lo sendiri tahu bahwa tidak ada 1 pun wanita yang berani nolak pesona gue?" Arthur tersenyum sinis pada Aldo.

"Iya gue tahu itu Bro, tapi gue yakin lo hari ini nggak bakal nemuin wanita sesuai kriteria yang disebutkan tadi. Wanita yang umurnya jauh lebih tua dari lo dan juga harus cantik dan seksi." Aldo tersenyum menyeringai saat menatap Arthur.

"Gue bakal buktiin ke kalian, kalau hari ini gue bakal dapat cewek seperti yang gue sebutkan tadi." Dengan sangat yakin, Arthur mengungkapkan pendapatnya.

"Deal!" Aldo langsung bersemangat, karena merasa yakin bahwa sahabatnya akan kalah darinya.

Sedangkan Freddy hanya geleng-geleng kepala saat melihat 2 sahabatnya yang bersikap kekanak-kanakan. "Gue jadi penonton kalian saja, kira-kira siapa yang nantinya bakal menang."

Bersambung

Kalah

Kini, 4 pegawai wanita terlihat berwajah kecewa saat berada di pelataran tempat karaoke yang ternyata ada tulisan close pada pintu masuk dengan kaca besar tersebut.

"Yah, tempatnya tutup. Kita nggak jadi bersenang-senang dong? Apes banget nasib kita hari ini." Raut wajah penuh kekecewaan terlihat jelas di wajah Aisyah.

"Ya sudah, berarti belum rejeki kita kali. Lebih baik kita pulang saja, besok saja kita kembali ke sini lagi." Salsabila mulai menyerukan pendapatnya.

"Yah ... nggak asik dong, aku sudah bersemangat sekali pengen bersenang-senang hari ini." Ayu mulai melihat ke arah sebelah kiri tempat karaoke yang tertulis "AYR Club" dan menatap teman-temannya 1 persatu.

"Kita ke sana saja yuk! Sekali-sekali masuk ke sebuah Club' kan nggak apa-apa, mumpung aku belum menikah. Anggap saja ini ritual sebelum melepas masa lajangku. Kalian mau kan?" Ayu menatap ke arah 3 sahabatnya. Yaitu, Salsabila, Aisyah dan Lia.

Sontak saja 3 wanita itu mengikuti arah telunjuk Ayu, dan sama-sama membulatkan mata mereka.

"Waah ... gila kamu Ayu. Kalau calon suamimu tahu kamu bersenang-senang di sebuah Club' malam, bisa-bisa kamu dimarahin habis-habisan. Kita-kita nggak mau ya, jika sampai kena imbasnya saat kamu bertengkar dengan calon suamimu."

"Lagian aku juga nggak mau masuk ke tempat itu, pasti banyak orang-orang mabuk di sana, Iih ... ngeri!" Salsabila mulai mengeluarkan pikiran-pikiran buruk yang ada di kepalanya.

"Eh ... tapi sekali-sekali nggak apa-apa lagi. Lagian kalau kita-kita nggak ngomong kepada tunangannya Ayu, dia nggak bakal ngerti." Lia mulai mengemukakan pendapatnya.

"Iya Salsabila, daripada kita pulang kan jadi nggak asyik. Ayo kita turuti saja kemauan terakhir Ayu sebelum dia resign dari perusahaan. Nanti kita minum yang nggak beralkohol saja, lagian kan kita rame-rame ke Club'-nya, jadi nggak mungkin ada laki-laki yang kurang ajar sama kita. Ya Salsabila ... ya!" Aisyah menggoyangkan tangan sahabatnya agar mau berubah pikiran.

"Iya Salsabila, biar kita tahu seperti apa sih suasana di sebuah Club' malam. Biar kita nggak di cap ketinggalan jaman dan kuper alias kurang pergaulan. Jadi, saat ada orang yang ngebahas tentang Club' malam kan kita nggak malu-maluin, karena sudah pernah masuk ke dalam sana."

"Ayo Salsabila, Please! Ini keinginan aku sebelum aku menikah." Ayu pun mulai menyatukan kedua tangannya, seolah ingin memohon pada sahabat yang dianggapnya paling susah untuk diajak bersenang-senang.

Salsabila menghembuskan napasnya dengan kasar setelah melihat tatapan penuh permohonan dari ketiga sahabatnya.

"Astaga ... kalian benar-benar ya, bikin aku nggak enak dan nggak bisa nolak saat kalian melihatku seperti itu. Baiklah, ini untuk pertama dan yang terakhir pokoknya. Karena aku nggak mau di cap sebagai wanita nakal oleh kekasihku, ini rahasia kita berempat, dan jangan sampai ada orang yang mengetahui kita pernah datang ke Club' ini!"

"Oke, sip." Dengan serempak 3 wanita di depan Salsabila mulai mengarahkan jari jempolnya ke arah sahabatnya yang paling cantik tersebut.

"Oke, let's go!"

Salsabila mulai berjalan paling depan menuju ke sebuah Club' yang tak jauh dari tempatnya berdiri, diikuti oleh ketiga sahabatnya. Saat dirinya hendak masuk, bunyi dering ponsel mengagetkannya.

Salsabila mulai membuka tas selempang miliknya dan mengambil ponsel pintarnya, matanya membulat sempurna saat melihat siapa yang menghubunginya. Dirinya langsung menoleh ke arah ketiga sahabatnya.

"Kalian masuk dulu gih! Pacar aku tiba-tiba menelfon nih. Padahal tadi aku sudah bilang ada janji makan-makan dengan kalian, tapi nggak tahu kenapa ini malah telepon segala."

"Ya sudah, kamu angkat dulu telepon dari pacar kamu! Kita-kita masuk dulu, nanti kamu nyusul ya, Salsabila," jawab Ayu mengungkapkan pikirannya.

Salsabila hanya menganggukkan kepalanya dan mulai berjalan sedikit menjauh untuk mencari tempat yang tenang agar bisa berbicara dengan kekasihnya tanpa ada suara berisik yang mengganggu. Sedangkan Aisyah, Ayu dan Lia mulai memasuki Club' malam tersebut dan mencari tempat duduk yang sekiranya pas untuk mereka berempat.

*****

Sementara itu, di tempat duduk Arthur dan 2 sahabatnya, mereka bertiga terlihat tengah serius mengamati para wanita yang memasuki Club' malam tersebut.

Arthur yang dari tadi berkosentrasi mencari mangsa yang akan membuatnya memenangkan taruhan dengan Aldo sedikit merasa khawatir, karena dirinya masih belum menemukan sosok wanita seperti yang diinginkannya.

Sial ... sepertinya aku akan kalah dari Aldo dan aku harus rela kehilangan motor sport yang baru dibelikan oleh Kakek. Kenapa tidak ada tante cantik yang datang ke sini? Kebanyakan hanya ada para gadis-gadis manja yang sok cantik dan asyik tebar pesona melihat cowok-cowok tampan, gumam Arthur.

"Sepertinya lo bakal kalah taruhan kali ini Bro, sampai sekarang belum ada yang pas seperti kemauan lo kan?" Aldo tersenyum menyeringai melihat Arthur yang masih fokus melihat ke arah pintu masuk.

"Eh ... lihat tuh! Ada 3 wanita karir yang baru masuk dan sedang mencari tempat untuk duduk. Kayaknya umur mereka jauh di atas kita, coba kamu perhatikan apa ada yang cocok dengan seleramu, Bro!" Freddy mengarahkan jari telunjuknya pada 3 wanita berseragam kantor yang sedang memandang ke sekeliling untuk mencari tempat duduk.

Arthur langsung mengikuti arah pandang Freddy dan memperhatikan dengan seksama 3 wanita yang saat ini sudah duduk di kursi empuk yang tak jauh dari tempat duduknya.

Dan ia langsung menggelengkan kepalanya. "Wajah para tante itu standard Bro, nggak level lah jika gue menjadikan wanita seperti itu sebagai pacar gue. Lo tahu sendiri kan semua pacar gue cantik-cantik dan seksi."

"Dasar, kalau selera lo nggak diturunin sedikit, maka sudah bisa dipastikan kali ini bakal kalah taruhan sama Aldo." Freddy melirik ke arah sahabatnya, "ya nggak Al, lo bakal ngedapetin motor sport cuma-cuma milik Arthur."

"Yes, betul sekali itu. Sudah Bro, mending ngaku kalah aja sama gue. Gue yakin lo bakal kalah kali ini." Aldo seketika menutup mulutnya saat melihat Arthur mengarahkan sebelah tangannya ke arahnya.

"Ternyata Tuhan selalu berpihak sama gue Al, lo jangan pernah mimpi untuk menang dari gue, karena gue yang akan selalu menang. Lo tahu arti nama gue kan? Seorang raja tidak akan pernah kalah. King Arthur selalu menang, sekarang lo lihat ke arah pintu masuk itu!"

Arthur mengarahkan jari telunjuknya ke arah pintu masuk. Dimana ada seorang wanita cantik nan seksi yang memakai kemeja dengan kerah berpita yang berwarna biru muda dengan rok pendek selututnya, terlihat tengah mengarahkan pandangannya menyusuri setiap sudut ruangan Club' seperti tengah mencari keberadaan seseorang.

Sontak Aldo dan Freddy mengikuti arah jari telunjuk Arthur dan melihat wanita cantik yang dimaksud sahabatnya tersebut.

"Waah ... gila bener. Tuh Tante, cantik dan seksi banget, Bro. Kayaknya nasib lo memang selalu mujur dalam hal perempuan. Sudah sana, lo embat saja tuh Tante cantik!" Freddy menepuk pundak Arthur, seolah memberi semangat dan dukungan penuh pada sahabatnya tersebut.

Sedangkan Aldo langsung bersungut-sungut melihat ulah Freddy. "Sialan lo Fred, bukannya dukung gue, tapi lo malah dukung Arthur. Gue bakal jadi jongos dia selama 1 bulan nih." Aldo menepuk jidatnya, karena sudah yakin akan kalah taruhan dari sahabatnya.

Baru beberapa menit yang lalu gue merasa di atas angin, tapi dalam hitungan detik, gue langsung terhempas ke bawah. Arthur memang selalu bernasib baik dari dulu. Sial ... sekarang gue termakan omongan gue sendiri, menjadi jongos seorang King Arthur.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!