"Akh, kenapa ini motor nya lagi mogok" gumam Nasya kesal
"Kalau ke bengkel nanti bayar nya pake apa lagi" gumam nya lagi
"Akh, gue bawa pulang aja, lebih baik gue pergi pake ojek online ke Kampus dari pada telat, pulang nya ntar gue pikirin lagi" gumam nya
Nasya Pradipta, 20 tahun, Mahasiswi semester 5 di Sebuah Kampus Swasta, Nasya yang sehari-hari kuliah pagi dan sore bekerja di salah satu Restaurant mewah membuat nya berhasil membiayai biaya kuliah sejak diri nya sendiri, tanpa bantuan siapa pun, karena kedua Orang Tua Nasya telah meninggal dan dia hanya memiliki seorang Tante yang tinggal di Desa, Nasya yang memang sejak lama ingin melanjutkan kuliah di kota, akhir nya berhasil masuk ke Universitas swasta yang menyediakan beasiswa hanya untuk yang benar-benar berbakat saat itu dan Nasya terpilih salah satu nya, maka nya Nasya bisa kuliah di Universitas Swasta yang bayaran nya pasti mahal dan Nasya bisa bekerja di salah satu Restauran mewah berkat teman nya yang telah menjadi Sugar Baby seorang Pria yang memiliki Restauran tersebut
Begitu lah menurut review singkat tentang hidup Nasya jika di tanya Orang
"Enak gak sih jalanin hidup dengan Pria yang telah punya Istri?" tanya Nasya saat berdua saja dengan Raisa yang menjadi teman dekat nya saat mulai kuliah pertama hingga kini
"Ya enak lah, coba lo bayangin, kita hanya nunggu panggilan mereka dan melayani nya, setelah itu kita dapat black card nya dan puas berbelanja sepuas nya setiap hari" ucap nya terkekeh
"Apa lo mau? Ada tuh teman nya Daddy, lagi cari sugar baby baru, syarat nya polosan dan belum pernah di apa-apain" cerita Raisa
"Lo gak akan capek kerja kayak gini terus Sya, terus bentar lagi kan kita selesai kuliah dan kalau lo jadi Sugar Baby nya teman Daddy, dia hanya sama lo sampai lo lulus kuliah aja, terus kalau udah selesai kontrak kita ke dia, lo bisa punya uang dari dia dan uang nya bisa kita jadikan modal untuk kerja atau pun buka usaha" ucap nya
"Apa dia tua? Atau sudah punya Istri?" tanya Nasya yang tergiur juga dengan ajakan Raisa, karena sejujur nya dia pun capek ngejalanin hidup seperti ini dan benar apa kata Raisa, kalau dia selesai kontrak, maka uang nya bisa dia kasih kan Tante nya untuk usaha di Desa dan sisa nya dia akan pakai untuk mencari kontrakkan saat ijazah nya keluar dan bekerja di Kantoran
"Gue dengar dari Daddy, dia belum menikah dan telah memiliki tunangan, jadi nya pasti nya sebentar lagi bakalan nikahin tunangan nya, kan pas tuh, dia nikahin calon nya dan lo lepas dari dia, gimana?" tawar Raisa
"Boleh deh, tapi lo sama Daddy lo, ikut ya, kita janjian di mana gitu, soal nya ini kan pertama kali nya buat gue" ucap Nasya yang telah mengenal Daddy Raisa yang menjadi Bos tempat nya bekerja sekarang
"Oke, kita janjian di Bar aja, ntar malam jam 9, gimana?" tanya Raisa
"Oke deh" sahut Nasya yang mengangguk setuju
Malam Hari nya
Saat ini Nasya yang memakai pakaian biru malam selutut dengan rambut di urai panjang sebahu serta make up tipis membuat setiap Pria di Bar tersebut terhipnotis dengan kecantikan alami Nasya saat ini
Suara dentuman musik dan lagu terdengar hingga keluar
"Hei Sya, gue kira lo gak jadi datang" ucap Raisa yang menjemput nya di luar Bar saat ini
"Jadi lah, gue kan udah janji, terus tu Om udah datang belum?" tanya Nasya
"Udah, dari tadi nungguin lo" ajak Raisa yang menggandeng tangan Keisha ke dalam Bar tersebut agar tak di ganggu Pria di sana, karena Nasya begitu polos tak pernah sedikit pun masuk ke Bar semacam ini
"Mana teman mu Baby?" tanya kekasih Raisa yang bernama Cristian
"Ini, Dad" ucap Raisa yang muncul bersama dengan Nasya, Anak buah nya di Restauran milik nya
"Hai Om Cristian" ucap Nasya yang menatap kekasih Raisa dan Pria yang di sebelah nya yang menatap dari atas hingga bawah pakaian yang Nasya kenakan saat ini hingga rasa nya Nasya tak nyaman di pandang seperti itu
"Dad, kenalin itu teman nya" pinta Raisa yang tau jika Nasya saat ini merasa tak nyaman berada di sini
"Sya, ini Devan dan Devan kenalin ini yang gue ceritain ke lo tadi" ucap Cristian
Tak lama Nasya dan Devan pun berkenalan satu sama lain
"Van, Nasya ini gak pernah ke tempat ginian, mendingan lo bawa aja ke mana kek buat kenalan dan ngobrol bareng dia" ucap Cristian sambil memeluk Raisa saat ini
"Have fun Sya, jangan lupa yang gue ajarin ke lo kemaren-kemaren" bisik Raisa dan Nasya hanya mengangguk patuh
"Oh gitu, oke deh" ucap Devan yang menggandeng tangan Nasya saat ini menuju keluar dari Bar tersebut
Devan Stolles Fernandes, 33 tahun, seorang CEO terkenal di beberapa Perusahaan yang sedang naik daun dan sebentar lagi akan menikah dengan wanita hasil perjodohan Orang Tua nya yang telah di kenal kan beberapa bulan lalu, wanita itu bekerja sebagai seorang model papan terkenal papan atas di Negeri ini
Devan ini yang sehari-hari nya hanya sibuk bekerja dan tak pernah melakukan hal aneh-aneh dalam hidup nya, ingin sekali merasa kan memiliki sugar Baby seperti yang di miliki sahabat nya yang bernama Cristian yang sekarang menjadi Daddy Raisa tadi dan Devan pun telah mengenal Raisa sebagai sugar baby Cristian sejak setahun belakangan, menurut Devan yang melihat Cristian yang lebih lengket dengan Raisa di bandingkan Istri nya Cristian yang bekerja sebagai Desain Interior, membuat nya ingin mencoba memiliki Sugar Baby seperti Cristian sebelum diri nya menikahi wanita hasil perjodohan Orang Tua nya tersebut
Nasya yang melihat Pria di depan nya menggunakan kaos santai dan celana panjang santai, membuat nya begitu tampan, apalagi tangan nya yang saat ini telah di gandeng oleh nya, yang menampakkan otot nya yang begitu kekar sekali, Nasya jadi membayang kan bagaimana rasa nya di bobol malam ini dengan Pria yang membawa nya saat ini
Mesum banget gue ih! Ini gara-gara Raisa, liat gitu aja jantung dan otak gue langsung travelling! Gumam nya bergidik
"Kamu mau kita ke mana?" tanya nya
"Terserah Om aja deh" ucap Nasya pelan
"Om? Tua banget Saya, panggil Devan aja, umur ku masih 33 dan Aku yakin kamu masih 20an kan, kayak Raisa" ucap nya
"Iya, aku masih 20 sekarang genap, gak sopan manggil nama aja, umur kita jauh Om" ucap Nasya lembut yang terdengar di telinga Devan saat ini
"Terserah kamu deh, seenak kamu aja panggil Aku apa" sahut nya sambil menjalankan mobil nya
"Kita makan di Restauran ya" ucap nya
"Ya Om, aku ikut aja" sahut Nasya pasrah
Sesampai nya di Restauran
Devan langsung menggandeng tangan Nasya dan memesan ruangan private untuk nya makan bersama Nasya saat ini
"Sya, pesan semua kesukaan mu ya" ucap Devan tersenyum sedikit menatap Nasya yang nampak gugup berada dekat nya
"Aku pesan ini aja Om" tunjuk nya dan Devan pun mengangguk, lalu memanggil pelayan untuk memesan makanan yang sama dengan yang Nasya pesan saat ini
"Apa ini pengalaman pertama mu?" tanya Devan
"Iya Om, sebelum nya aku gak pernah kayak gini, ini karena Raisa yang ngajakin, oh ya Om udah kenal Raisa sejak kapan?" tanya Nasya yang baru sadar saat Devan yang menebak umur nya tadi sama dengan Raisa
"Sejak dia jadi pacar Cristian" sahut Devan jujur
"Oh begitu" ucap Nasya canggung ingin bertanya apa lagi topik dengan Devan yang baru di kenal nya beberapa jam lalu
Untung saja makanan cepat di sajikan, jadi nya saat ini mereka makan dalam diam dan hanya terdengar suara bunyi sendok dan garpu
"Apa setelah ini kita langsung ke Apartemen Om?" tanya Nasya gugup
"Ya, kita ke sana setelah ini, emang kita mau ke mana lagi selain ke Apartemen ku" sahut nya terkekeh sesaat dan Nasya pun mengangguk setuju, karena pertemuan nya ini pasti ujung-ujung nya akan ke sana, apa lagi setelah ini dia akan di bayar sesuai pekerjaan nya
Nasya yang telah di ajarin oleh Raisa mulai dari satu tahun lalu di setiap pertemuan nya di Kampus dengan berbagai cara, membuat otak nya begitu menghafal setiap gerakkan di video yang di berikan Raisa pada nya, apalagi kemaren malam setelah dia setuju untuk mencoba nya menjadi seperti nya, Raisa gencar sekali menghabiskan memori card nya untuk memberikan berbagai bentuk gaya untuk melayani Daddy nya selama setahun terakhir dengan berbagai video yang di kirimkan nya kemaren malam
Tak berapa lama sampai lah Devan dan Nasya ke salah satu unit Apartemen mewah milik Devan, lalu Devan mulai membuka nya dan membawa Nasya masuk ke dalam Apartemen milik nya saat ini
"Apa aku harus mengganti pakaian ku sekarang Om?" tanya nya yang mulai gugup saat ini
Devan pun tersenyum geli melihat gadis yang masih sangat polos di depan nya ini, walau pun Devan tak pernah gonta ganti wanita, Devan bisa melihat dari tingkah laku serta pembawaan nya jika wanita itu pernah pacaran atau pun belum
"Santai aja Sya, kita duduk dulu dan mengobrol, malam ini kan masih panjang, kita harus kenalan dulu lebih jauh" sahut Devan santai sambil menaruh kunci mobil nya di meja
"Ayo sini, temani Saya, kita santai dulu ya" ucap nya dan Nasya mengangguk pelan
"Cerita kan tentang kehidupan mu, biar kita sama-sama kenal dan nyaman menjalankan hubungan ini" sahut nya sambil memeluk Nasya dari samping
"Aku berkuliah di tempat yang sama dengan Raisa Om dan di sana aku kuliah hanya mengandalkan beasiswa dari Kampus itu, lalu sehari-hari aku jika gak kuliah, aku ambil kerja part time di Restauran punya Om Cristian hingga saat ini" ucap Nasya
"Lalu di mana Orang tua mu?" tanya nya
"Aku sejak kecil tinggal bersama Tante ku di Desa dan kedua Orang Tua ku telah meninggal sejak kecil, lalu saat ada pengumuman beasiswa di Kampus, aku awal nya coba-coba tes di sana dan ternyata aku lulus dengan jalur beasiswa Om" cerita Nasya lembut
"Oh, berarti kamu Mahasiswi Berprestasi dong, terus kenapa mau jadi Sugar Baby kayak gini?" tanya Devan tegas karena diri nya tak ingin di belakang hari memiliki masalah dengan wanita, apalagi jika diri nya telah menikah
"Eum, pengen coba, kan Om bentar lagi nikah dan hubungan kita bisa selesai saat Om nikah, aku berencana ingin pergi dari kota ini, jika hubungan kita sudah selesai, Om, aku kan gak mungkin dan gak mau jadi Orang kedua di antara Om dan Istri Om" ucap Nasya dan perkataan Nasya membuat Devan terdiam sesaat dan berpikir sebentar
"Memang kamu yakin hubungan kita selesai saat Aku telah menikah?" tanya Devan
"Emang mau nya Om, hubungan kita berlanjut?" tanya Nasya balik menatap Devan dari jarak dekat
"Eum, kita liat aja nanti, sekarang Aku mau liat kamu mulai menggoda ku, pasti nya Raisa sudah mengajarkan pengalaman nya pada mu kan Key" ucap Devan
"Iya Om" sahut nya yang langsung menelan saliva nya perlahan agar menutupi kegugupan nya saat ini
Nasya pun langsung duduk di atas pangkuan Devan, kemudian mulai menc1vm b1b1r nya saat ini yang awal nya hanya saling menempel saja, namun perlahan malah membuat Devan tak kuasa menahan gejolak yang ada di diri nya dan mulai menahan tengkuk Nasya saat ini, lalu memperdalam ciuman mereka berdua hingga Nasya yang baru pertama masih merasa sangat kaku saat ini mulai perlahan mengikuti Devan dan ciuman ini di dominasi oleh Devan seluruh nya
Nasya yang kehabisan oksigen pun akhir nya menghirup nya dengan kasar saat Devan baru melepas nya tadi karena Devan tau ini pertama kali baru Nasya, membuat nya melepas nya terlebih dahulu tapi nanti diri nya akan meminta nya terus menerus
"Manis banget" ucap nya pelan, namun Nasya masih mampu mendengar nya tapi tak mengerti dengan apa yang di maksud Devan barusan
"Ini juga pertama kali buat mu, Nasya?" tanya nya menatap lembut Nasya yang saat ini masih berada di atas nya
"Iya Om" ucap Nasya malu saat ketahuan diri nya belum ada pengalaman sama sekali
"Jangan malu, Aku bahkan menyukai nya, jika ini pertama kali buat mu, jadi Aku merasa beruntung banget" sahut nya tersenyum
"Om kalau senyum gini, tampan banget deh" goda Nasya pelan dan Devan hanya mengangkat alis nya satu menatap Nasya yang berusaha menggoda nya saat ini
"Apa kita lanjut ke tempat tidur, Om?" bisik nya yang membuat Devan terhipnotis saat ini mendengar godaan dari Nasya
"Mesum, aku gak secepat itu melakukan nya, Nasya" ucap nya sambil melayangkan sentilan di kening Nasya yang hanya melongo di buat nya bingung sesaat
"Aduh sakit Om" gumam nya sambil mengelus kening nya yang warna nya pasti merah saat ini
"Aku saat ini hanya membutuhkan teman bicara saja, c1vman tadi hanya selingan seberapa hebat kamu memu as kan gelora ku" ucap nya
"Jadi malam ini, aku gak di bayar Om, yah sia-sia dong, pada hal aku udah siapin pakaian seksi untuk malam ini" sahut Nasya kecewa
"Memang kalau ketemu harus gitu duluan, dengan ku kamu harus terbiasa mengobrol dahulu sebelum memulai apa pun" ucap Devan
"Tapi aku tetap di bayar kan Om, kalau di panggil?" tanya Nasya yang berharap tak sia-sia dia datang malam ini
"Ya Sya, masalah bayaran, kamu tenang aja" ucap Devan meyakinkan Nasya, jika tak melakukan apa-apa dia tetap membayar Nasya sesuai ketentuan
"Siap Om, apa pun perintah Om, aku akan lakukan, mau cerita apa lagi? Aku siap dengerin" sahut nya kembali ceria tanpa malu seperti awal tadi dan itu membuat Devan tersenyum melihat tingkah Nasya yang baru di kenal nya beberapa jam sebagai Anak pendiam dan sekarang terlihat cerewet dan ceria
Pagi Hari nya di Kontrakkan Nasya
Nasya yang malam tadi di antar pulang oleh Devan ke Kontrakkan nya menjelang tengah malam, merasa sangat bahagia, karena hingga saat ini diri nya belum juga di bobol dan mendapat transferan cuma-cuma hanya mengobrol dengan Devan malam tadi
Nasya pun langsung bersiap berangkat ke Kampus pagi ini, karena ada jadwal Kuliah hari ini
Sesampai nya di Kampus, Nasya yang melihat Raisa telah datang dengan wajah senang dan tersenyum terus melambaikan tangan nya pada sahabat nya yang baru datang tadi
"Gimana malam tadi? Have fun? Eh bentar kalau malam tadi di bobol, pasti nya pagi ini di pastikan gak akan bisa kuliah" sahut nya
Nasya yang mendengar perkataan Raisa hanya tersenyum mendengar perkataan tak bisa kuliah pagi ini
"Malam tadi gue hanya mengobrol dengan nya, Raisa" bisik nya
"Wah beruntung banget lo Sya, gue aja ketemu Daddy malam pertama langsung selesai hingga 3 hari gak bisa bangun, dia minta terus" ucap Raisa blak-blakkan
"Ya ampun Sa, ngeri banget, untung Om gue gak ganas gitu" ucap nya tersenyum
"Iya lo beruntung banget, eh tapi lo tetap di bayar kan?" tanya Raisa
"Iya Sa, dia tetap bayar gue walau pun malam tadi hanya b1 bir aja ketemu nya" sahut Nasya
"Syukur deh, gue kira karena gak gituan, lo gak di bayar, gimana Orang nya? Asyik gak?" tanya Raisa
"Eum, lumayan Sa, cuma masih belum terlalu kenal jauh sih, cuma ngobrol ringan aja, jadi belum tau asyik atau gak nya dia" ucap Nasya dan Raisa mengangguk pelan
"Kata Daddy, Devan itu termasuk Pria pendiam, dingin dan tegas kalau di Kantor, irit dia bicara sama Orang, kalau dengan lo gimana?" tanya nya
"Masih biasa aja Sa, kan baru ketemu sekali, eh tuh udah masuk Dosen, fokus dulu Sa" ucap Nasya dan Raisa pun terdiam saat Dosen mulai duduk di meja kelas nya
Saat jam istirahat, Nasya melihat ada satu pesan masuk ke Hp nya saat ini
"Jam berapa pulang? Langsung ke Apartemen nanti, kode sandi 221133"
"Ya Om" balas Nasya
Nasya yang baru keluar kelas dari Kampus nya langsung memesan ojek online dan pergi ke Apartemen Devan saat ini
Sesampai nya di unit Apartemen Devan, Nasya langsung masuk ke dalam nya, di dalam nampak sepi dan hanya terlihat beberapa barang yang agak berantakan saat ini
Nasya pun yang masih menunggu kedatangan Devan dari Kantor pun, memutuskan untuk memasakkan bahan yang ada di Kulkas Devan serta membersihkan barang-barang yang tergeletak di sana bekas tadi malam mereka bersama
Setelah makan malam siap, Nasya yang masih memiliki tugas kuliah, langsung membuka laptop nya dan mulai mengerjakan tugas Kampus nya saat ini
Tak lama pintu Apartemen terbuka, Devan yang melihat Nasya fokus dengan tugas nya saat ini, membuat Devan semakin terpesona dengan gaya dan cara Nasya yang menurut nya penuh dengan aura kecantikan yang tak dapat di ungkap kan
"Masih sibuk Nasya?" tanya Devan yang saat ini duduk di samping nya memperhatikan tugas Nasya dari Kampus
"Sudah gak Om, tadi aku nunggu Om datang sambil ngerjain tugas" ucap nya yang langsung ingin menutup laptop nya
"Kalau tugas nya di kumpus besok, kerjain aja dulu, santai aja Nasya" sahut Devan
"Ini tugas bulan depan Om, tapi aku udah selesai kok" ucap nya tersenyum dan Devan yang melihat senyuman Nasya langsung memalingkan wajah nya, ntah kenapa dada nya tiba-tiba berdebar melihat nya
"Hebat banget, tugas bulan depan udah selesai sekarang, emang nya ngambil jurusan apa Sya? Om jadi penasaran?" tanya nya dengan posisi mulai berdiri menjauhi Nasya
"Aku ambil jurusan Sekretaris Kantor Om" sahut nya pelan dan mengikuti Devan untuk membantu nya melepas dasi yang masih tergantung di leher nya dan membawa nya duduk di sofa kembali, Nasya pun langsung naik di atas nya dan menatap Devan saat ini yang langsung bergerak lincah membuka ikatan dasi nya yang belum selesai di lepas nya karena Devan yang tinggi nya 170 cm dan Nasya yang tinggi nya hanya 150an membuat nya tadi sempat kesulitan melepas nya
Devan yang melihat inisiatif Nasya saat ini, hanya mematung dan menikmati setiap perlakuan Nasya pada nya, walau pun debaran jantung nya masih ada, namun tak sekuat tadi, Devan bisa mengendalikan nya
"Om sudah makan?" tanya Nasya lembut menatap Devan sambil membuka kemeja nya perlahan, lalu melihat isi di dalam nya yang membuat Nasya langsung meneguk saliva nya karena tiba-tiba pikiran mesum nya datang dan ingin membelai setiap tingkatan Perut Devan saat ini
Devan yang melihat ekspresi Nasya saat ini sangat menikmati nya, karena baru kali ini Devan melihat seorang gadis yang melihat badan Pria sambil tercengang tak mengatakan apa pun
"Awas nanti ada yang menetes, Nasya" bisik Devan yang seketika mengembalikan alam bawah sadar Nasya yang tadi nya sudah berpikir ke arah mana-mana
"Hah" sahut nya tergagap dengan wajah merah merona karena malu
"Apa yang kamu pikirkan tentang aku? Pasti mesum kan?" tanya nya sambil mengangkat dagu Nasya saat ini
"Gak kok Om, mana berani aku nyentuh kalau Om gak boleh" sahut nya dan itu membuat Devan mengangkat alis nya satu
"Pegang aja kalau kamu pengen banget, Aku gak keberatan kok" sahut Devan terkekeh melihat tingkah Nasya yang menurut nya sangat menggemaskan di mata nya
"Emang boleh Om?" tanya nya memastikan dan Devan mengangguk mantap
Nasya yang hanya sering melihat di film-film, Pria dengan body kayak Devan ini, ingin sekali menyentuh nya dan merasakan seperti apa sih, rasa nya membelai dada yang berotot dan kotak-kotak seperti milik Devan
Nasya pun langsung melakukan nya tanpa malu-malu dan mulai bergerak membelai setiap ukiran pahatan yang sangat seksi di mata nya tersebut
Devan yang merasakan Nasya membelai nya dengan cara nya sendiri membuat nya hanya bisa memejam kan mata nya saat ini, entah kenapa rasa nya sangat nikmat setiap Nasya bergerak di sana
Rasa di tubuh Devan tiba-tiba memanas saat ini dan membuat hawa di dalam nya bergejolak hingga Devan pun yang tak tahan langsung mengambil bibir Nasya yang sejak pulang tadi sangat menggoda nya dan mulai mencium nya dengan sangat ganas sekali
Nasya yang tak siap saat Devan menyerang nya tadi membuat nya hanya terdiam tak bisa membalas setiap pergerakkan Devan di sana
"Buka Nasya!" Perintah Devan
Nasya pun langsung membuka akses bibir nya hingga Devan bisa mengakses gigi Nasya di dalam nya satu per satu
"Om" panggil nya saat Nasya tak kuat melawan Devan saat ini karena telah kehabisan Oksigen lagi dan Devan pun langsung melepas nya, lalu tersenyum pelan melihat Nasya tak bisa melawan permainan nya saat ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!