NovelToon NovelToon

Shofiyyah Perempuan Yang Di Rindukan

Ch1 akhir sekolah

Seorang gadis berjalan dengan gontai ke arah halte dengan wajah murung.hari ini hari kelulusan yang berarti dia harus menentukan langkah selanjutnya yang akan dia pilih.

gadis itu shofiyyah,gadis berambut hitam panjang dengan wajah cantik ..saat tersenyum terdapat lesung pipi yang menambah daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya..

 

duduk menunggu angkutan umum lewat sambil menerawang jauh ke dalam pikiran nya.memikirkan cita-cita menjadi seorang dokter .

suatu saat nanti dia bisa menolong orang-orang yang membutuhkan .

mengabdikan diri dengan keahlian nya untuk masyarakat .apa lagi di jaman sekarang banyak sekali orang yang tak sanggup berobat.biaya operasi yang sangat lah mahal.

tunduk pada sumpah seorang dokter.

Bagaimana aq bisa lanjut kuliah sedang untuk biaya hidup saja orang tua ku harus bekerja dari pagi sampai malam,pikir nya.

Untuk masuk universitas kedokteran bukan la main-main.mulai biaya pendaftaran,biaya praktek ini itu dan lain nya.

Bagai mana orang tuanya sanggup memenuhi itu semua,sedang makan saja kadang hanya dengan tahu tempe.

 

Bapak nya hanya buruh di pabrik batu bata.gaji dihitung dari berapa ribu bata yang di buatnya setiap hari.Bapak akan mendapat upah 80 ribu sehari apa bila bisa memproduksi seribu batu bata.

 

Sedangkan emak nya tidak bekerja.emak hanya menanam daun singkong dan beberapa sayuran kampung lainnya..

 

Fifi juga mempunyai seorang adik laki-laki yang juga tahun ini tamat dari sekolah menengah pertama nama nya Imam.tahun ini adik nya akan masuk SMA.dan tentu menggunakan biaya.

 

Di tengah lamunan nya Fifi di kejutkan suara teriakan kernek angkot yang di tujukan ke arah nya.cepat-cepat fifi melangkahkan kaki nya menaiki angkutan umum yang sudah berhenti.Fifi memilih duduk di sudut belakang tampa menyadari seseorang sedang menatap nya tajam .

Duduk melihat keluar jendela dengan berbagai pikiran memenuhi benak nya.

 

Sampai pada akhirnya angkutan umum itu berhenti.angkutan umum itu hanya bisa berhenti di jalan besar saja.Fifi turun dan melanjut kan langkah nya menuju rumah.

Fifi berjalan santai sambil sesekali menyepak kerikil kecil di jalanan.dia senang dengan hari ini karna lulus dengan nilai terbaik.namun dia juga sedih karna setelah ini dia tidak akan bisa melanjutkan sekolahnya.ini lah batas akhir cita-cita nya.karna dia yakin orang tua nya tidak akan sanggup membiayai kuliah nya.

Walau ada tawaran beasiswa untuk murid berprestasi sperti Fifi.namun dia menolaknya.untuk biaya kuliah ok beasiswa.tapi pihak kampus tidak membiayai untuk praktek,foto copy dan lainnya.belum lagi biaya makan dan kos.karna beasiswa itu dari kota Jakarta.sedang untuk ongkos angkot saja Fifi harus bekerja membantu ibu kantin sekolah..

 

Akhirnya Fifi sampai di depan rumahnya..

Assalamu'alaikum..

Wa'alaikum salam,,,

Jawab dari dalam rumah.

 

Emak yang sedang memasak menyambut kedatangan anak sulung nya dengan tergesa-gesa membuka pintu.Fifi mencium tangan sang emak sambil tersenyum.

Bagaimana nak ???

Apa kamu lulus .??

Bagaimana nilai mu ?

Apa kamu juara lagi ?

Berbagai pertanyaan keluar dari mulut wanita paruh bawa itu.

Anak nya pulang bukan di suruh masuk malah wawancara mak jawab Fifi.

hehehehe....

Maaf nak emak dari tadi nunggu kamu pulang,mak penasaran kamu lulus atau tidak jawab Emaknya.

Iya mak Fi lulus dengan nilai terbaik mak jawab Fifi dengan senyum sumringah.

Alhamdulillah...

Emak senang dengarnya Fi.

Tapi mak..

Fifi menatap mata emak nya..

Kenapa nak.?

Fi mau kuliah mak .

 

Emak yang awal nya senyum bahagia kini menjadi murung mendengar ke inginan anaknya..

Maafkan emak dan bapak Fi.kami belum bisa mendaftarkan kamu kuliah nak.kamu kan tau kita dari keluarga tak mampu .

Sedang kan adik mu baru tamat sekolah menengah pertama tahun ini dan akan menggunakan biaya untuk lanjut sekolah lagi nak.

Emak harap kamu mengerti nak.tutur emak sambil berurai air mata.iya mak fi ngerti mak.

Bu**kan emak tak bisa memenuhi keinginan mu.namun emak belum sanggup berpisah jauh dari mu.engkau anak perempuan satu-satu nya..engkau adalah harta emak yang sangat berharga..

namun emak janji ..

suatu hari nanti kamu bisa mencapai

apa yang menjadi impian mu nak..

beri emak sedikit waktu agar emak bisa ikhlas melepas mu .

 

Fifi tersenyum manis sambil mengusap air mata emaknya.Fi gak apa- apa kok mak.

Fifi memeluk orang yang paling di sayanginya itu.

Mak fi laper..ucap fifi manja ke emak nya..

Ya sudah ayo kamu ganti seragam dulu mak akan siapkan makan siang. emak sudah masak tumis daun singkong dan dadar telur .. ucap emaknya lagi..

Iya mak.Fifi langsung melangkah menuju kamar nya.

Di dalam kamar nya Fifi terduduk lesu di atas kasur nya.harus kah ia menyerah batin nya...

Aaaaahhhhh....

Nanti aq pikirkan lagi gimana cara nya pikir nya.cepat di ganti seragam nya dan kedapur mencari emak nya.dengan wajah yang bahagia fifi menyantap masakan emak nya dengan lahap.

Dia tak ingin memperlihat kan wajah sedih nya di hadapan sang emak.biar bagaimana pun emak adalah orang yang paling dia sayangi.

emak tau kamu pasti sedih tak dapat melanjutkan study mu .

Setelah makan fifi kembali ke kamarnya untuk istirahat.Dia merebahkan badannya di kasur yang hanya bisa di huni satu orang saja.kalau pun berdua harus impit-impitan.

Fifi kembali termenung,apakah yang harus ia lakukan setelah ini.harus kah ia menghapus semua impian dan cita-cita yang dia impikan dari kecil.

A**ndai saja orang tua ku kaya ..pasti aq bisa kuliah kedokteran.

aku tidak akan menyerah dengan keadaan..

besok aku akan mencari pekerjaan saja di pasar ..nanti uangnya aku tabung buat kuliah kedokteran ..siapa tau tahun depan aku bisa kuliah batinnya.

Sampai akhir nya Fifi tertidur dengan mimpi-mimpi nya.tampa terasa hari sudah semakin sore.Fifi bangun dari tempat tidur dan langsung membersihkan diri karena dia belum mengerjakan sholat azhar ..

 

Dalam do'anya fifi meminta kesehatan keluarganya dan semoga apa yang di cita-cita kan terwujud.tiada yang tak mungkin jika Allah berkehendak..

Setelah slesai sholat Fifi hendak keluar mencari angin.Dia ingin menenangkan pikirannya .

Fifi mencari emaknya di dapur ingin minta izin.namun yang dicari tak nampak batang hidungnya.

Fifi keluar rumah.dia tau emaknya pasti berada di kebun belakang.biasanya setiap sore emaknya akan menyiram tanaman cabe.

Fifi melangkahkan kaki nya menuju kebun belakang.

Namun belum sempat keluar ternyata??..

Ch2 bapak

Baru saja keluar Bapak sudah menunggu di depan pintu.Bapak yang baru pulang kerja langsung menemui Fifi di kamarnya.

Mau kemana Fi tanya Bapak?

Mau ke kebun pak jawab Fifi.

Menyalami Bapak yang baru pulang. namun ada sedikit perasaan yang tidak enak sejak bertemu dengan bapak.

Ah mungkin hanya perasaan ku saja.

pikirnya.

Dibelakang rumah Fifi ada sisa tanah yang di tanami Emaknya daun singkong dan beberapa tanaman lain.ada juga pohon seri yang rindang dan di bawah nya ada bebangkuan untuk duduk.di situ lah Fifi sering menghibur diri kala kesepian.

 

"Bapak mau bicara sebentar.ucap bapak sambil berlalu menuju keruang tamu."

Deg ..

 

"Bicara apa Pak?" tanya Fifi yang penasaran apa yang akan di bicarakan Bapak nya."

Dalam pikiran nya sudah berharap banyak kalo Bapak akan membicarakan kuliah nya.dengan semangat Fifi mengikuti langkah Bapak menuju ruang keluarga yang bisa di katakan menyatu dengan ruang tamu.

Duduk di kursi kayu menghadap bapak dengan senyuman tercantik nya menampakkan lesung pipi yang menambah pesona yang melihat.

"Bagai mana sekolah mu.apa lulus tanya Bapak basa basi".

 

"Iya pak Fi lulus dengan nilai terbaik."

Jawab Fifi dengan senyuman secerah mentari.berharap bapak akan menanyakan keinginannya untuk kuliah.

Kalau tadi Emak yang mengatakan tidak mampu membiayainya kuliah. itu kan karena emak tidak bekerja. sedangkan Bapakkan bekerja dan tentu Bapak akan berusaha keras untuk membahagiakan anaknya.

Bapak tersenyum dan mengatakan kalau dia bangga atas prestasi yang di capai anaknya.

Selanjutnya Bapak mulai bicara serius. dengan berdebar-debar Fifi mendengarkan kata - kata yang keluar dari mulut Bapak.

Bagai di sambar petir saat itu.sakit sungguh sakit mendengar kata-kata bapak.

Bapak yang tadinya menjadi tempat sandaran dan kekuatannya. kini hilang sudah.

Perlahahan senyuman itu hilang dari wajah Fifi. Emak yang sedari tadi menguping di balik tembok menutup mulut tak kuasa menahan kesedihan mendengar ucapan suami nya.

 

Cepat emak pergi sebelum ketahuan kalo dia mendengarkan semua yang suami dan anakbya bicarakan.

Setelah selesai mendengarkan Bapaknya bicara. Fifi langsung keluar rumah dan duduk menyendiri di bawah pohon seri di belakang rumahnya.

Fifi duduk dengan pikiran berkecamuk .memikirkan kata-kata bapak dan memikir kan cita-cita nya menjadi dokter.

 

Air mata yang sedari tadi di tahan nya akhirnya lolos menganak sungai di pipi mulusnya.

B**agaimana mungkin bapak nya bisa bicara seperti itu batin Fifi . apa yang harus dia lakukan ? bagaiman kalau seandainya bapak marah ? bagaimana kalo bapak memukulnya?

 

Bapak orang yang keras. jika dia mengatakan A ya A. tidak ada yang bisa menolak. pernah suatu kali Emak menolak apa yang Bapak katakan. satu tamparan berakhir di pipi wanita itu.

 

Sejak kejadian itu tak ada lagi yang berani menolak perintah bapak.

Fifi dan adik nya sangat takut kepada Bapak nya.selain ringan tangan Bapak juga suka mengurung mereka di gudang kosong di belakang rumah.ruangan yang sempit dan pengap .

Huuuffffhhhh....

Fifi menarik napas panjang agar pikiran nya tenang.

Di ayunkannya langkah karna hari sudah mau maghrib Fifi masuk ke dalam rumah .Fifi yang mau melangkah menuju kamarnya tak melihat adik laki-laki nya Imam memperhatikannya.

"Kakak kenapa ? tanya adik nya".

"Ah tidak apa - apa dek"..

Fifi tersenyum melihat Adik kesayangannya.

" Kakak habis menangis ya".

Selidik adiknya.

"Nggak kok dek"..

"Mata kakak merah gitu. kalau nggak nangis terus kenapa ?". Imam bertanya lagi.

" O ini kejatuhan bunga seri tadi". Fifi berbohong tak ingin adiknya tau kesedihan yang dia rasakan.

"Ya sudah kakak masuk kamar dulu ya mau mandi sudah mau maghrib ni."

"Iya kak".

Fifi berjalan cepat masuk kamarnya. tak ingin bertemu bapaknya. didalam kamar Fifi melihat wajahnya di cermin.

 

Haruskah aku begini ?

 

Dari kejauhan azan magharib terdengar..Fifi bergegas ke kamar mandi membersihkan diri mengambil wudhu dan melaksanakan sholat maghrib dengan pikiran tak khusuk.

Didalam do'a nya dia berharap ini bukan akhir segalanya .

 

Namun bagaimana jika semua ini terjadi ?

Akankah dia bahagia?

Aknkah hidup keluarganya akan sejahtera?

Akankah adiknya bisa sekolah dan kuliah seperti kata Bapak?

Ya Allah bagaimana ini apa yang harus aq lakukan. Fifi termenung duduk di sajadahnya sampai ketukan pintu membuyarkan lamunan nya.

Tok...tok..tok...

Cepat dihapusnya air mata dan beranjak  membuka pintu kamar.

"Nak Emak sudah siapkan makan malam. ayo kita makan bersama. Bapak dan Adikmu sudah menunggu di meja makan. ternyata Emak yang mengajak untuk makan malam."

 

"Iya mak sebentar Fifi bereskan mukena dulu" Fifi tersenyum melihat Emaknya.

"Ya sudah emak tunggu duluan ya. Emak berlalu pergi."

Cepat di lipatnya mukena dan diletakkan di atas kasur dan cepat menyusul Emaknya.

Fifi yang melihat bapak menjadi tak berselera makan. padahal biasanya dia yang paling semangat saat memakan masakan Emaknya.

"Sedikit sekali makan nya Fi ,,tanya emak saat melihat piring Fifi tak sepenuh biasanya."

"Iya mak Fi masih kenyang jawabnya berbohong."

Bapak melirik sebentar lalu meneruskan makan nya.semua kembali makan dalam diam.setelah makan Fifi membantu emaknya membereskan meja makan dan mencuci piring.

Emak menatap Fifi lama.

M**ungkin ini jalan terbaik untuk mu .

walau berat berpisah namun demi kebahagiaan mu Emak ikhlas..

seberat apa pun resikonya akan emak hadapi.

"Kenapa mak melihat Fii gitu."

Emak tersenyum lembut .

"Emak cuma senang ternyata anak emak sudah dewasa. jawab emak sambil memeluk ku lama."

B**agai mana Emak bisa sesabar ini menghadapi Bapak selama ini. Emak tidak pernah melawan Bapak. Emak juga selalu mengingatkan kami kalau Bapak itu orang baik .saat Bapak marah melihat masakan Emak itu-itu saja Emak tak pernah membantah..

Emak tak pernah menyalahkan bapak atas hidup yang sulit sperti ini.

Ada perasaan tenang di peluk emak. terasa hangat memenuhi rongga dada.

An**dai Bapak memang sebaik yang Emak ucapkan.mengapa Bapak memaksakan kehendak tampa memikirkan perasaan anaknya.mana ada orang tua yang baik ingin menukar anak gadisnya.

Setelah selesai membatu Emak Fifi kembali ke kamar. sungguh perasaan ini sangat menyiksa batinnya.

Fifi menutup mata berharap ini hanya mimpi.

*T*erkadang cobaan hidup sungguh sangat berat..

Ditengah malam Fifi seakan bermimpi Emak nya datang dan berbisik memanggil nama nya.serasa Emak membelai rambut dan mengelus pelan pipinya. setengah sadar Fifi membuka matanya saat tubuh nya di goyang pelan.

Emak.

Ucapnya dengan suara serak dan duduk menghadap emaknya.

*M*engapa emak membangunkan di tengah malam begini.??Apa ini hanya mimpi.

Ch3 Menjauh

Fifi membuka mata perlahan memastikan apakah ini mimpi atau tidak.ternyata emak yang menggoyangkan badan nya.

Emakk kata Fifi kaget.

Shhhuttt...

Emak meletakkan telunjuknya dibibir Fifi. agar anaknya tidak mengeluarkan suara. jika sampai suaminya bangun akan gagal semua rencannya.Fifi yang masih bingung dengan sikap Emaknya tengah malam itu hanya diam.

Dengan berbisik Emak berkata agar Dia segera mengemas pakaian.dengan perasaan bingung Fifi bangun dan memasukkan beberapa lembar pakaian ke dalam tas.karna memang Fifi tidak mempunyai banyak baju.

Ada apa dengan emak.kok aneh gitu ya.batinnya. apa emak mau mengusirku dari rumah sehingga menyuruhku memasukkan pakaian begini.

Emak lalu mengajak Fifi keluar diam-diam supaya tidak membuat keributan yang membuat suaminya terbangun. berjalan menyusuri jalan di tengah malam semakin menjauh dari rumah.fifi yang penasaran kemana emak nya membawanya bertanya.

" mak kita mau kemana?tanya fifi.".

Sambil setengah berlari mengejar langkah Emaknya.

Emak tidak menjawab dan terus berjalan dengan tengesa - gesa sampai di jalan besar.

Mobil mewah sudah menunggu dipinggir jalan raya. dan sudah berdiri Bapak - Bapak di dekat pintu mobil.

Setelah sampai di tepi jalan lintas. Emak mengambil napas dan membuangnya kembali.

" Fi Emak tidak rela kamu menikah dengan anak juragan batu bata itu.

Emak sudah mendengar apa yang bapak mu bicarakan tadi.jadi Emak mau kamu pergi ke luar kota.disana kejar la cita-citamu.Emak harap kamu bahagia.kata Emak dengan mata berkaca - kaca".

"Mak"..Fifi tak menyangka Emaknya sudah tau apa yang di inginkan Bapak.

Fifi yang mulai mengerti apa yang di inginkan Emaknya pun memeluk erat Emaknya.

Walau berat Fifi pergi meninggal kan Emaknya.Berbekal alamat yang di berikan Emak nya Fifi berangkat dengan pakaian seadanya dan uang yang di berikan emak yang tidak bisa di kategorikan cukup.

Di atas kendaraan yang di tumpanginya Fifi kembali teringat kata-kata Bapak yang ingin dia menikah dengan Bagas anak juragan bata tempat Bapak nya bekerja.

Bapak berkata kalau besok Bagas akan datang melamar nya. dan Fifi tidak boleh menolak.karna Bagas berjanji akan memberikan uang mahar 500 juta.

Bagas juga berjanji akan membelikan rumah dan membayar biaya sekolah Imam adik nya.hidup keluarga akan terjamin .begitulah kata Bapak nya.

Bagas anak juragan berumur 32 tahun itu sudah lama menginginkannya.namun Fifi tidak mau .

Selain sikap yang arogan dan tamak, Bagas juga di kenal suka foya-foya. Bagas suka balapan liar dengan kelompok geng motor nya.lelaki tidak bekerja dan hanya mengandalkan harta orang tuanya bagaimana mungkin bisa membahagiakan keluarganya.

Sudah berulang kali Bagas datang kerumah namun Emak selalu mengusirnya. Bagas tidak pernah menyerah. berbagai cara dia lakukan untuk mendapatkan Fifi.

Dengan kekayaan orang tuannya Bagas bisa melakukan hal yang nekat. pernah suatu ketika bagas menyuruh orang untuk menculik Fifi. namun gagal karna Fifi bisa kabur karna bantuan orang yang tak dikenalnya.

Lama nya perjalanan membuat Fifi kembali tertidur . saat terbangun matahari sudah tinggi.kendaraan yang di tumpangi Fifi akhir nya berhenti .

" Non kita sudah sampai di kota Jakarta." ucap sang sopir.

"Loh bukannya semalam Bapak mengatakan akan mengantar saya sampai tujuan. lalu kenapa saya diturunkan disini. ucap Fifi".

"Maaf non saya ada keperluan mendadak.ucapnya lagi."

"Baiklah." terima kasih pak.

"Alamat yang non tuju sudah dekat. non tinggal berjalan ke arah sana. sang supir menunjuk arah. dan bertanya kepada orang disana."

Fifi mengangguk pasrah.

Akhirnya Fifi turun dari mobil. Fifi di turunkan di pinggir jalan. Dia berjalan berjalan menuju warung di pinggir jalan ,membeli minuman.

Fifi meminum minuman.

huuuuhhhfff

Fifi menarik napas dalam..

Dalam hati dia berdo'a ya Allah mudahkan lah urusan ku..

fifi bertanya ke pemilik warung alamat yang di bawa nya.pemilik warung nenunjuk arah ..huuuhff kembali fifi manarik napas .

fifi melangkahkan kaki nya di ibuk kota jakarta menuju alamat yang tertulis di genggaman nya..entah alamat siapa yang di berikan emak nya.entah siapa pula yang menantinya di sana.karna merasa lelah fifi duduk di pinggiran jalan..huuhfff lelah nya..apakah masih jauh ni alamat ya pikir fifi...

laparrrr ..emakkk...fifi duduk menunduk kan kepalanya ingin menangis lagi..

mata nya berkaca-kaca merindukan emak yg baru sehari di tinggalkan nya..

hai cantik...

tiba-tiba ada yang menyapa.

fifi mendongak kan kepala menatap siapa yang menyapanya...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!