Yuna
Yuna (1)
Di suatu masa, seorang putri bangsawan menderita sebuah penyakit mematikan yang merenggut nyawanya
Di usianya yang masih muda dan baru saja akan menikmati kekayaan keluarganya, kematian telah datang untuk menjemputnya
Yuna (Past Life)
Aku tidak terima ini! Cepat kembalikan aku ke duniaku!
Jiwa Yuna mati dengan tidak tenang di alam baka
Goddess
Permintaanmu terkabulkan
Percikan cahaya muncul dihadapan jiwa Yuna dan mengambil wujud yang sama persis dengannya
Goddess
Tetapi, hidupmu tidak akan bergelimang harta ataupun dikelilingi oleh para pelayan yang melayanimu
Jiwa Yuna tidak terima dan ingin melakukan protes
Jiwa Yuna terlempar kembali ke dunia tanpa sempat melakukan protes apapun mengenai kehidupan selanjutnya
Yuna berada disebuah lorong yang kecil dengan cahaya yang bersinar sangat terang berada di ujung lorong tersebut
Yuna berjalan menuju ke jalan keluar dari lorong kecil, mengejar cahaya yang ada dihadapannya
Begitu Yuna telah sampai diluar lorong, dirinya berada tepat didepan sebuah rumah yang sudah tua dengan sebuah papan yang bertuliskan jika rumah ini akan segera dirubuhkan
Yuna marah besar begitu melihat sekelilingnya dan tanpa sadar mencoba merusak papan yang ada didepan rumah tua tersebut
Seorang pria datang menghampiri Yuna yang sedang marah-marah
Yuna berhenti dan langsung menggertak pria tersebut dengan kasar
Hyo
Nona, maaf, rumah ini sudah akan dihancurkan
Yuna marah dan menendang papan tersebut hingga jatuh, kemudian pergi duduk didekat bebatuan, menangis keras
Yuna
Kenapa jadi seperti ini....!!!
Hyo
’Sepertinya nona ini tidak punya tempat tinggal lagi’
Hyo
’Mungkin ada baiknya aku meminjamkan salah satu kamar perusahaan untuknya saat ini’
Pria tersebut pun panik dan mencoba menghampiri Yuna dengan perlahan
Hyo
Nona, saat ini tidak baik berada ditempat seperti ini sendirian
Hyo
Saya bisa meminjamkan kepada anda tempat tinggal untuk anda berna-
Yuna
TIDAK!!! PERGI DARI SINI!!!
Yuna berteriak dengan sangat keras kepada pria tersebut sampai membuatnya menjauh beberapa langkah darinya
Hyo
’Duhh..hari sudah akan gelap dan mungkin bisa hujan’
Pria tersebut berlari
meninggalkan Yuna
Hyo
’Payung! Setidaknya dia bisa berlindung dari hujan’
Tak berselang lama, pria tersebut kembali dengan sebuah payung yang sudah terbuka dan memberikannya pada Yuna yang sedang menyendiri
Pria itu berjalan beberapa langkah menjauh dari Yuna
Yuna berbicara dengan suara yang masih lemah karena menangis begitu lama
Pria tersebut berpaling kembali ke Yuna dan menghampirinya
Yuna
Aku tidak ada rumah saat ini.....
Yuna
Jadi..pinjamkan aku...tempat tinggal.....
Yuna menatap ke arah pria tersebut dengan matanya yang bengkak
Yuna mencoba untuk bangkit berdiri namun, tubuhnya masih lemas dan tidak bertenaga
Pria tersebut membantu Yuna berjalan dengan memapahnya
Hyo
Nona, perkenalkan, nama saya Hyo. Saya pekerja kantoran yang kebetulan saat ini tinggal tidak jauh dari sini
Hyo
Apakah nona Yuna sudah makan?
Yuna menggeleng-gelengkan kepalanya lemah karena tidak sanggup lagi untuk berbicara
Hyo
Kalau begitu, kita pergi ke restoran dulu untuk makan
Yuna menganggukan kepalanya untuk setuju atas tawaran dari Hyo kepadanya
Hyo
Oke, kita akan pergi dulu ke restoran
Hyo pun membawa Yuna pergi ke sebuah restoran di pinggir jalan
Hyo
Anda duduklah dulu disini
Hyo membantu Yuna duduk di kursi sofa, kemudian pergi untuk mengambil buku menu
Yuna
’Kehidupan kali ini pasti akan berat’
Yuna (2)
Hyo kembali dengan dua buku menu ditangannya
Hyo membuka buku menunya dan memperlihatkan menu-menu yang ada kepada Yuna
Saat Hyo tengah menjelaskan, mata Yuna tertuju pada satu menu yang menarik perhatiannya
Yuna menganggukan kepalanya
Hyo
Lalu, untuk minumannya?
Hyo membukakan halaman minuman untuk Yuna
Pandangan Yuna langsung mengarah ke jus Mangga, tepat sebelum Hyo akan menjelaskan satu per satu menu minuman yang ada
Yuna menunjuk ke gambar jus Mangga yang ada di buku menu
Hyo
Jus buah Mangga ya? Baiklah
Hyo bangkit dari meja sekali lagi, kemudian pergi meninggalkan Yuna sejenak
Hyo
Bagaimana? Apakah enak?
Yuna yang sedang menikmati makanannya di setiap suapan tiba-tiba meneteskan air mata begitu pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Hyo padanya
Yuna menghapus air matanya sambil tetap mengunyah makanannya
Yuna menelan suapan makanannya yang telah dikunyahnya barusan
Yuna
Makanan-makanan mewah seperti ini disajikan dan dihidangkan kepadaku oleh para pelayan
Yuna
Tidak hanya satu atau dua jenis. Melainkan seisi meja panjang
Hyo
’Gadis ini dulunya orang kaya..?’
Yuna
Tapi, setelah aku mati....
Yuna
Aku tidak punya apa-apa.....
Jantung Hyo berdetak keras karena kaget mendengar perkataan Yuna
Hyo
Ja-jadi, anda ini.....
Yuna
Ya, aku terlahir kembali di dunia ini tanpa apa-apa
Yuna
Tanpa orang tua, harta, maupun tahta
Pandangan Hyo seketika menjadi tak bertenaga setelah mendengarnya
Yuna
Jujur saja, aku takut kalau dikehidupan ini aku akan menderita
Yuna melanjutkan makannya
Yuna
Hyo...? Namamu..? Benar, kan?
Yuna
Maaf karena sudah bertindak kasar kepadamu tadi
Yuna
Juga, terima kasih sudah menyambutku seperti ini
Hyo
Tidak apa, jangan dipikirkan
Hyo terdiam sejenak sambil memakan makanannya
Hyo
Kebetulan saya ini mempunyai anak gadis yang masih kecil di rumah....
Yuna seketika terhenti dari makannya
Hyo
Jika tidak keberatan....
Yuna
Kau sudah mempunyai istri..??
Hyo
T-t-t-tidak! Bukan begitu!
Hyo
Dulu saya menemukan Luna saat dia masih bayi di sebuah taman
Hyo
Saat itu, disamping Luna ada sebuah surat jika kedua orang tua Luna telah meninggal dan keluarganya tidak ada yang mau merawatnya
Hyo
Maka, saya pun merawatnya seperti anak saya sendiri
Hyo
Lalu, selama ini saya membesarkan Luna dengan perhatian yang kurang, karena pekerjaan saya cukup banyak
Hyo
Jadi, jika boleh, maukah nona membantu saya menjaga Luna?
Yuna berhenti sejenak dan menghela nafas
Yuna
Aku tidak berpengalaman dalam mengurus anak-anak
Yuna
Tapi, kalau kau mau mengajarkanku, aku bisa membantumu
Hyo
Saya dengan senang hati akan mengajarkannya pada anda!
Yuna
Tetapi, membuatku menjadi pengasuh anakmu, apakah tidak akan membebani keuanganmu?
Hyo
Sejauh ini mengenai hal keuangan, saya yakin bisa mencukupi biaya hidup tiga orang
Yuna (3)
Seusai makan, Hyo mengajak Yuna pergi ke tempat tinggalnya dan Luna
Bel pintu ditekan oleh Hyo
Dari balik pintu terdengar suara anak kecil
Lubang pintu terbuka, sepasang mata muncul dari sana melihat siapa yang datang
Luna datang berlari menghampiri Hyo dengan kaki kecilnya yang kemudian memeluk kakinya
Hyo mengelus lembut kepala Luna
Yuna tanpa sadar bergerak dengan sendiri menghampiri Luna dan mencubit pipinya
Luna melirik ke Hyo tanpa menghiraukan Yuna yang masih mencubit pipinya
Hyo
Panggil saja kakak Yuna
Luna melepas pelukannya dari kaki Hyo dan mendekati Yuna
Luna
Kakak Yuna...cantik....
Luna terpesona dengan Yuna
Yuna memeluk Luna dengan penuh rasa gemas
Luna dengan erat memeluk Yuna dan membuatnya menggendongnya masuk ke ruang tamu
Yuna
’Dia wangi sekali..!’
*Yuna masuk kedalam rumah dengan Luna yang masih menempel padanya
Hyo
Selamat datang dirumah kami yang sederhana ini
Hyo mengajak Yuna berkeliling rumah, menjelaskan apa saja yang terdapat di berbagai ruangan rumah
Hyo
Jadi, sampai disini....
Hyo
Apakah ada yang mau ditanyakan, nona...Yuna...?
Yuna
Ahh..panggil saja Yuna
Hyo
Ada yang mau ditanyakan, Yuna?
Yuna
Sejauh ini sudah jelas, Hyo
*Hyo menarik nafas sejenak
Hyo
Ehmm..lalu mengenai kamarmu.....
Hyo tidak terpikirkan mengenai ruang yang bisa dipakai oleh Yuna selama tinggal dirumahnya
Yuna
Aku akan tidur di kursi panjang saja
Hyo
Ahh..maaf soal itu. Aku akan segera mencarikan tempat untukmu beristirahat
Yuna
Tidak apa, mempunyai tempat bernaung seperti ini juga sudah cukup
Luna bergerak-gerak
digendongan Yuna
Yuna mengayun-ayunkan Luna perlahan sambil menepuk-nepuk bahunya
Hyo
Sepertinya dia nyaman bersamamu
Hyo
Oh ya, mengenai pakaian, aku akan mencari waktu untuk kita mencari pakaian bersama
Yuna
Baiklah. Terima kasih
Yuna
Aku akan melakukan yang terbaik untuk mengurus tempat ini selama kau pergi bekerja
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!