Crimson Dormitory
Eps. 01
Hujan deras mengguyur malam itu. Petir menyambar di langit kelam, menyingkap siluet bangunan tua megah di atas bukit — Crimson Dormitory. Di balik gerbang besinya, lampu-lampu merah redup berkelap, seolah menatap setiap tamu yang berani datang.
Hari pertama semester baru.
Tiga belas mobil hitam berderet di depan gerbang utama. Para siswa baru turun satu per satu, menatap sekeliling dengan tatapan canggung — dan sedikit takut.
Bagi mereka, Crimson Dormitory bukan sekedar asrama elite. Ini tempat yang menyaring darah, tempat di mana kasta menentukan harga hidup seseorang.
Mereka yang datang dari keluarga Crimson akan disambut dengan pesta dan kehormatan.
Yang berdarah Silverbourne diterima seadanya, sekedar formalitas.
Dan yang berasal dari Obsidian... bahkan napas mereka terasa seperti pelanggaran.
Isabella Lorne
*Berjalan melewati gerbang yang menjulang tinggi
Nyra Venn
Kau lihat? kita benar-benar tidak di anggap.
*berbisik di telinga bella
Isabella Lorne
Aku datang kesini bukan untuk di anggap oleh orang-orang Nyra. Aku datang kesini untuk mengungkap kasus kematian saudara kembarku..
*Mengecilkan suaranya
Nyra Venn
Ya, ya baiklah.
*Mengangguk-anggukan kepalanya
Nyra adalah teman terdekatku. ah, bukan teman lagi melainkan sahabat sedari kecil. Dulu kami bertiga sering menghabiskan waktu bersama, aku, nyra dan mirabelle, kakak ku yang hanya berbeda beberapa menit dari ku.
Setelah mengetahui kasus kematian kembaran ku yang terasa ganjal, aku dan nyra memutuskan untuk datang dan mengumpulkan keberanian yang entah darimana ke Crimson Dormitory.
Madame Serene Vaux
Panggil saya madame.
*Mengangkat dagunya angkuh
Isabella dan Nyra serentak menjawab "baik madame"
Madame Serene Vaux
Arah asrama putri terletak di ujung sana, kalian salah jalan.
*Menunjuk dengan jari telunjuknya
Isabella Lorne
Ah maaf madame, kami kurang memperhatikan jalan.
*Menunduk sopan
Madame Serene Vaux
*Menganggukkan kepalanya dan menatap dengan tatapan remeh
Nyra Venn
Huft.. apa kau tau bel? rasanya jantung ku mau copot melihat tatapan tajamnya. Aku yakin dia berada di pihak kasta crimson!
*Menghela nafas lega karena kepergian serene
Isabella Lorne
Sudahlah, ayo kesana.
*Memutar langkahnya
Kini isabella dan nyra sedang berjalan di lorong untuk makan malam karena bel telah berbunyi. Mereka tau peraturan yang ada di sini karena sudah membaca terlebih dahulu sebelum memantapkan diri untuk datang kesini.
Nyra Venn
B-bella, tundukan kepalamu!
*Sudah menundukkan kepala duluan
Isabella Lorne
*Melihat apa yang ada di depannya
Mirelle Kaine
Pantaskah kau mengangkat kepalamu seperti itu di hadapanku?
*Menatap tajam
Mirelle Kaine
Tundukan kepalamu sebelum aku memotong lehermu.
Nyra Venn
Bel..
*Berbisik panik
Isabella Lorne
Maaf.
*Menundukan kepalanya
Mirelle Kaine
*Menatap jengkel
Mirelle Kaine
Obsidian tidak tau diri.
*Berjalan angkuh melewati mereka
Nyra Venn
Nyaris saja, hey bella? apa kau ingin mati?!
Nyra Venn
Beruntung dia tidak langsung memotong lehermu disini!
Nyra Venn
Apa kau tau? aku sudah sangat panik dan berdoa semoga kau tidak kenapa-napa
Isabella Lorne
Aku.. hanya merasa aneh.
Nyra Venn
*Mengerutkan kening tidak mengerti
Nyra Venn
Apa yang membuat mu merasa aneh?
Isabella Lorne
*Menggelengkan kepalanya
Tidak ada.
Isabella Lorne
*Mencari tempat duduk kosong
Saat isabella dan nyra sibuk mencari tempat duduk, tepat di kursi depan mereka yang berjarak beberapa meter terdapat siswa yang menjerit kesakitan karena kepalanya di hantam ke meja dengan sangat keras.
Raina Vale
Hey? ayo duduk disini
Isabella dan nyra duduk tepat di kursi yang di tunjuk oleh salah satu teman se kasta mereka, obsidian.
Ketiga kasta tersebut memang memiliki warna baju dan lambang masing-masing seperti crimson dengan seragam hitam pekat berpadu merah darah, biasanya dengan garis atau aksen merah di kerah dan manset dengan lambangnya yaitu mawar berduri yang tertempel di dada kiri mereka.
Lalu silverbourne dengan seragam putih keperakan dengan sentuhan biru muda atau abu lembut, dan lambangnya yaitu sayap perak yang patah di ujungnya tertempel di dada kiri mereka.
Yang terakhir obsidian. Seragam hitam legam dengan detail ungu tua dan lambangnya yaitu mata ular tertempel di dada kiri mereka. Inilah yang saat ini tengah di pakai oleh isabella, nyra, dan raina.
Mereka melihat bagaimana siswa crimson menghantam kepala siswa obsidian terus-menerus ke meja sampai siswa obsidian itu mengeluarkan darah dari kepala juga hidungnya. Tidak ada yang berani melerai atau melindungi obsidian yang malang itu, semua siswa takut pada kasta crimson karena mereka adalah penguasa.
Raina Vale
Dia itu lucien, tangan kanan cael, crimson memang suka menganiaya obsidian seperti kita karena kita di anggap lemah, mau mencari masalah atau tidak mereka akan tetap melakukan kekerasan bahkan pelecehan, jadi berusahalah semaksimal mungkin untuk menghindari crimson.
Isabella Lorne
Bahkan yang tidak melakukan kesalahan juga kena?
Raina Vale
Iya, seperti pria itu. Dia tidak melakukan apa-apa namun lucien langsung menghantam kepalanya di meja.
Raina Vale
Mereka menganggap itu sebagai hiburan.
Raina Vale
Kalian siswa semester baru ya? aku baru melihat kalian.
Nyra Venn
Benar! aku nyra dan ini temanku isa-
Nyra Venn
Isabella?!
*Melotot melihat isabella yang menghampiri lucien dan siswa obsidian tersebut
Isabella Lorne
Kenapa kamu menghantam kepala orang yang tidak bersalah?
Like nya readers!! (^_^♪)
Eps. 02
Isabella Lorne
Kenapa kamu menghantam kepala orang yang tidak bersalah?
Isabella Lorne
*Menatap lucien yang duduk di kursi memegang kepala siswa obsidian yang sedang bertekuk lutut dengan kepala berlumuran darahnya sendiri
Lucien Vareth
*Melihat seragam isabella
Lucien Vareth
*Mengangkat sebelah alisnya
Lucien Vareth
Tampaknya kau mau menggantikan posisi pria ini? baiklah.
*Menyeringai
Lucien Vareth
*Mendorong siswa obsidian itu dengan jijik
Lucien Vareth
*Melirik ke para penjaga untuk membawa siswa obsidian itu
Penjaga menganggukkan kepalanya dan menyeret siswa tersebut dengan darahnya yang mengalir deras di lantai ruangan itu
Isabella yang mendengar hal itu langsung gemetar ketakutan, dia tidak tau bahwa akan se menyeramkan ini berhadapan dengan kasta crimson.
Lucien Vareth
Aku kagum melihat keberanianmu, baru kali ini ada kasta rendah yang menghampiriku seperti ini.
*Senyum miring
Kini isabella menjadi pusat perhatian semua orang, kasta obsidian yang melihat itu makin ketakutan karena tadi melihat teman mereka yang di hantam sekarang malah melihat salah satu teman kasta mereka menghampiri crimson dengan berani-beraninya, berbeda lagi dengan tatapan silverbourne yang hanya menatap datar dan ada juga yang menatap dengan tatapan excited melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sedangkan crimson? mereka menatap isabella dengan tatapan sulit di mengerti, yang isabella tau hanya tatapan menghina, tatapan menjijikkan dan seringai tajam.
Lucien Vareth
*Menarik pergelangan tangan isabella dengan kencang
Isabella Lorne
*Terjatuh tepat di pangkuan lucien
Isabella Lorne
*Memejamkan matanya
[Apa ini akhir hidupku?]
Isabella Lorne
[Apa setelah ini aku akan mati?]
Lucien Vareth
Ah, kau mirip seseorang..
*Memiringkan kepalanya
Isabella Lorne
*Membuka sebelah matanya
[Seseorang?]
Isabella Lorne
*Membuka matanya dan melotot
Isabella Lorne
*Berusaha melepaskan diri
Lucien Vareth
*Memperdalam c*umannya dan mel*mat kasar
Isabella Lorne
*Memukul keras dada bidang lucien
Lucien Vareth
*Melepas c*umannya
Lucien Vareth
Berani-beraninya kau memuku-
Lucien Vareth
*Wajah tertoleh ke samping
Lucien terkekeh, ia memegang pipinya yang terasa panas karena tamparan isabella, setelah itu menatap isabella dengan tatapan dingin dan menusuk.
Isabella juga tidak mengerti kenapa dia seberani itu untuk menampar wajah lucien.
Lucien Vareth
Tampaknya kau tidak mengetahui posisimu, obsidian sialan.
Isabella Lorne
A-aku tidak senga-
Lucien Vareth
*Menarik kasar pergelangan tangan isabella keluar dari ruangan makan
Nyra yang melihat itu seketika lemas, ia takut isabella kenapa-napa, takut isabella akan di lecehkan atau di aniaya bahkan di bunuh dengan sadis.
Isabella Lorne
Kamu akan membunuhku?
Lucien Vareth
*Tidak menjawab dan terus menarik pergelangan tangan isabella
Sampailah mereka entah di ruangan mana yang tidak isabella ketahui, disana hanya ada lampu kecil yang menerangi seluruh ruangan itu. Dalam penciuman isabella ia bisa mencium bau busuk yang menyengat, juga bau darah yang sudah kering di tembok-tembok tersebut membuat bulu kuduk isabella berdiri.
Isabella Lorne
*Meringis sakit
Lucien mendorong bahu isabella dengan keras ke tembok, lalu mengambil sesuatu dari sakunya yang isabella ketahui adalah.. belati.
Lucien Vareth
Bahkan memakai seragam obsidian rendahan saja kau tidak pantas, seharusnya kau telanjang diri saja.
*Menyeringai sembari mengangkat belatinya
Isabella Lorne
*Melebarkan matanya
Lucien mengarahkan belatinya ke seragam atas yang berwarna hitam legam itu, merobeknya dengan belati. Isabella berusaha keras untuk memberontak namun tiap kali isabella berontak kepala nya akan di hantam ke tembok dengan keras.
Isabella Lorne
Jangan, kumohon..
Suara lirih dari isabella yang memohon berhenti tidak di gubris oleh Lucien, kini Lucien menarik seragam isabella dengan tangan nya membuat bahu isabella terekspos.
Isabella Lorne
*Menggelengkan kepalanya dengan air mata yang keluar deras
Lucien Vareth
*Memeluk isabella dan tangannya yang berada di punggung belakang isabella bergerak untuk membuka pengait bra nya
Isabella Lorne
Maafkan aku, jangan lakukan itu..
Isabella Lorne
*Berusaha mendorong lucien
Isabella Lorne
*Pipi tertoleh ke samping
Tampaknya sudut bibir isabella sekarang tengah sobek, tamparan lucien begitu keras membuat pipinya panas dan sudut bibirnya berdarah.
Isabella Lorne
*Mengerjap-ngerjapkan matanya lemah
Lucien Vareth
Berhenti memberontak, aku bisa saja lembut padamu saat memperk*samu, tapi kamu dengan tidak tau dirinya terus memberontak.
*Menatap tajam
Isabella Lorne
Pergi sialan, aku bukan budak seks mu atau pelayan mu!!
*Teriak sekencang mungkin
Jika tadi pipi kiri isabella yang di tampar, kini pipi kanan isabella ikut kena tamparan keras dari lucien, membuat kedua pipinya terasa perih.
Lucien Vareth
Kau benar-benar tidak tau posisi mu?
Lucien Vareth
*Mendorong kepala isabella untuk berlutut
Isabella bisa merasakan lututnya yang bertabrakan dengan lantai ruangan ini yang dingin
Lucien Vareth
*Menjambak rambut isabella untuk mendongak
Pandangan mereka bertemu, lucien dengan tatapan tajam dan menusuk lalu isabella dengan tatapan mirisnya, miris akan hidupnya selanjutnya karena dia telah berani mengganggu dan berusaha melawan pria kasta crimson ini.
Lucien Vareth
Aku sudah cukup baik padamu agar hanya aku saja yang mencoba tubuhmu, apa kau tidak tau? aku bisa saja menyuruh crimson lain, silverbourne bahkan obsidian mu itu untuk bergilir mencoba tubuhmu.
*Menyeringai
Isabella Lorne
*Menggeleng lemah
Lucien Vareth
Jika tidak ingin di gilir, maka jadilah anjing obsidian yang patuh.
Jika membandingkannya, bukankah lebih baik hanya lucien yang melakukannya daripada di gilir oleh banyak pria? itu yang ada di pikiran isabella sekarang.
Jika dia terus memberontak, lucien pasti akan membawanya ke banyak pria sekarang juga, dan isabella benar-benar tidak mau.
Seolah tau apa yang sedang dipikirkan oleh isabella, lucien mengeluarkan suaranya lagi
Lucien Vareth
Sepertinya kau tidak terlalu bodoh untuk mengetahui mana yang lebih baik terjadi pada dirimu
*Senyum miring
Lucien Vareth
*Menarik bra isabella
Dada isabella terekspos jelas, dengan reflek isabella langsung menutupinya dengan kedua tangannya itu
Lucien Vareth
Singkirkan tanganmu itu.
Tak kunjung melakukan apa yang diperintahkan oleh lucien, kini isabella melebarkan matanya karena melihat belati lucien kini berada di tangan isabella, menggores tangan isabella membuat isabella meringis
Lucien Vareth
Singkirkan tangan sialan mu ini atau belatiku akan menusuk pergelangan tanganmu sekarang juga.
Isabella Lorne
*Menyingkirkan tangannya perlahan
Lucien Vareth
*Menatap kedua dada isabella yang kini tidak tertutup apapun lagi
Lucien Vareth
*Mendekatkan wajahnya
Lucien Vareth
*Menjilat belahan dada isabella dari bawah ke atas
Isabella Lorne
*Menggigit bibir bawahnya menahan suara saat tangan lucien dengan kurang ajarnya memelintir nipple isabella
Tidak puas hanya bermain di nipple isabella, kini lucien meremas salah satunya dan mulutnya melahap dada isabella yang satunya lagi
Isabella Lorne
*Menahan des*han sebisa mungkin
Like nya readers!! (^_^♪)
Eps. 03
Lucien Vareth
*Menatap tajam ke arah pintu
"Oh, apa aku mengganggu?"
Isabella bisa mendengar suara pria itu bertanya, dengan nada berat dan dingin. Di saat isabella menoleh untuk melihat siapa yang datang, iris mata coklat muda isabella tak sengaja bertemu pandang dengan iris mata hitam pekat pria tersebut yang ternyata tengah menatapnya juga.
Entah kenapa bulu kuduk isabella merinding hanya dengan menatap mata gelap pria itu.
Lucien Vareth
Cael? oh ayolah, bisa kau pergi sebentar?
Lucien Vareth
Atau kau ingin ikut memperk*sa wanita tidak tau diri ini?
Lucien Vareth
Aku tidak masalah.
Isabella yang mendengar hal itu sontak tidak terima, tapi apa yang boleh ia buat? memberontak sama saja ingin mengakhiri hidup.
Cael Drayden
*Mengangkat sudut bibirnya ke atas
Cael Drayden
Aku tidak tertarik dengan tubuh gadis ini. Dan kau, mirelle memanggilmu.
*Menatap Lucien
Lucien menarik dagu isabella kasar membuat isabella meringis kesakitan
Lucien Vareth
Tidak sekarang, tapi tunggu saja dan persiapkan dirimu karena apa yang akan aku lakukan padamu akan membuatmu ingin mengakhiri hidupmu.
Setelah mengatakan itu, Lucien menghempas kasar dagu isabella dan berlalu pergi melewati Cael yang berada di dekat pintu.
Isabella Lorne
(Sial, bra ku ada dimana?!)
Isabella Lorne
*Menutup dadanya dengan pakaian atasnya yang telah robek
Isabella bisa merasakan langkah seseorang yang mendekat ke arahnya, entah apa yang akan pria itu lakukan padanya
Cael Drayden
*Berdiri tepat dihadapan isabella
Cael Drayden
*Menjambak rambut isabella untuk mendongak
Cael seperti sedang menelisik seluruh wajah isabella, ia memperhatikan wajah itu lamat-lamat dan berkata
Cael Drayden
Aku benci wajahmu.
Isabella Lorne
Kenapa? karena aku mirip seseorang?
Cael Drayden
*Mengangkat satu alisnya
Cael Drayden
Yeah, how do you know?
Isabella Lorne
Lucien yang berbicara seperti itu padaku
Isabella Lorne
Aku mirip dengan siapa?
Cael Drayden
*Terkekeh sinis
Siapa kau sampai harus tau?
Isabella Lorne
Aku mirip dengan Mirabella?
Cael yang tadinya tengah menatap isabella dengan tatapan sinis nya, kini tertegun mendengar apa yang barusan isabella ucapkan
Cael Drayden
Don't say that fxcking name.
*Menatap tajam
Isabella Lorne
Apa kau yang membunuh mirabella?
Cael menendang perut isabella dengan keras, membuat isabella tersungkur ke tembok yang membuat isabella terbatuk-batuk mengeluarkan darah.
Setelah itu, Cael pergi begitu saja meninggalkan isabella yang masih tersungkur lemas di lantai dingin itu
Isabella yang tak kuasa menahan matanya agar tetap terbuka, kini akhirnya menutup matanya perlahan.
Isabella membuka matanya perlahan, dan berusaha menetralkan matanya dengan cahaya di sekelilingnya
Isabella bingung, kenapa dia bisa berada dikamarnya? bukankah ia terjatuh pingsan di ruangan gelap itu? siapa yang membawanya kemari?
"Akhirnya kau sadar juga"
Pertanyaan itu membuat pikiran isabella buyar seketika
Isabella Lorne
*Menoleh dengan perlahan
Nyra Venn
Kau benar-benar membuatku khawatir bella, untung saja kau tidak mati.
Isabella Lorne
Kenapa aku bisa disini? bukankah aku berada di ruangan gelap itu?
Nyra Venn
*Menggelengkan kepalanya
Aku.. saat aku sedang panik mencarimu di lorong, aku tak sengaja bertemu dengan seorang pria yang tengah menggendong wanita yang ternyata adalah kau.
Nyra Venn
Dan yang buat aku terkejut dan tak menyangka, pria itu adalah kasta silverbourne. Aku tidak tau kenapa dia mau menolongmu.
Isabella yang mendengar pernyataan dari nyra sontak terkejut
Isabella Lorne
Kau tau siapa namanya?
Nyra Venn
*Menggeleng
Aku tak sempat bertanya padanya karena panik melihat kondisimu
Nyra Venn
Darah dari kepala, hidung dan juga mulutmu membuatku merinding
Nyra Venn
Lihat kondisimu sekarang, kepala diperban, pipi merah dan sudut bibir sobek, lalu perutmu juga diperban. Oh astaga, coba bayangkan jika saja di ruang makan kau tidak mencari masalah dengan Lucien?
Isabella Lorne
Lucien hanya menghantam kepalaku ke tembok, yang membuat aku pingsan itu karena perutku ditendang keras oleh Cael.
Nyra Venn
WHAT THE HELL? CAEL?
Nyra Venn
*Memegang kepalanya sendiri
Nyra Venn
Bella.. setelah membuat masalah dengan tangan kanan crimson, sekarang kau malah membuat masalah dengan pemimpin nya?
Isabella Lorne
Aku hanya memberontak karena Lucien ingin memperk*sa ku, sedangkan Cael.. aku tidak tau kenapa dia begitu marah karena aku menyebut nama mirabella.
Nyra Venn
*Mengerutkan kening
Nyra Venn
Dia marah? apa dia yang membunuh mirabella?
Isabella Lorne
Saat aku bertanya seperti itu, dia langsung menendang perutku dan meninggalkanku begitu saja
Nyra Venn
Bella, tolong jauhi mereka sebisa mungkin. Aku takut sekali setelah kejadian ini kau akan menjadi bulan-bulanan anak crimson, itu juga yang dikatakan raina padaku saat melihatmu dibawa pergi oleh Lucien.
Nyra Venn
Kata raina, sekarang pasti kau akan menjadi sasaran empuk bagi crimson lain karena keberanian mu itu.
Isabella Lorne
Hari pertamaku di sini sudah sangat menyedihkan, sekarang harus melewati hari-hari yang akan lebih menyedihkan lagi
*Terkekeh sembari mengusap air matanya yang membasahi pipi mulusnya
Nyra Venn
Ya, dan itu mungkin tidak akan terjadi jika kau tidak berusaha menolong teman kasta kita.
Isabella Lorne
Tapi jikalau tidak menolongnya juga, memang kemungkinan besar kita akan selalu aman di sini tanpa terluka? mereka semua menganggap obsidian lemah, pasti ada saja yang akan mereka lakukan untuk hiburan mereka sendiri.
Nyra Venn
Tapi bella, kau tau sendiri orang yang kau tolong berakhir mati kan? BERAKHIR MATI!
Nyra Venn
Kau menolongnya juga tidak ada hasilnya.
Nyra Venn
*Berjalan ke tempat tidurnya
Isabella Lorne
*Menghela nafas berat
Like nya readers!! (^_^♪)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!