NovelToon NovelToon

Terjebak Teman Asrama

bab 1

(di SMA Bima Sakti)
Fuaiz
Fuaiz
Aaaaa, jangan...jangan Sana pergi.. (sambil menutup mata)
Jenny
Jenny
Aiz, kamu kenapa? (sambil menepuk pundak Fuais)
Fuaiz
Fuaiz
(menggelengkan kepala) Jangan...pergi...
Fuaiz mulai menangis sambil menutup wajah menggunakan kedua tanganya
Jenny
Jenny
(mengambil ponsel) Halo..
Fiona
Fiona
Halo bu, ada apa ya?
Jenny
Jenny
Maaf bu Fio, sepertinya Fuaiz melihat sesuatu lagi.
Fiona
Fiona
(menghela nafas pelan) Baik bu, saya ke sekolah sekarang.
Bu Jenny mematikan ponsel, dia berjongkok sambil menemani Fuaiz yang terduduk menangis di koridor sekolah.
Fuaiz
Fuaiz
Aiz mau pulang..hiks..Aiz takut.
Jenny
Jenny
Sebentar ya Aiz, mama kamu sedang perjalanan ke sini. (mencoba menenangkan Fuaiz)
Beberapa menit kemudian, Fiona datang bersama Bondan.
Bondan
Bondan
Fuaiz, ada apa nak?
Jenny
Jenny
Maaf menganggu waktu kerja kalian.
Fiona
Fiona
Tidak apa-apa bu Jenny, terima kasih sudah menemani putra kami.
Bondan membantu Fuaiz berdiri.
Bondan
Bondan
Ayo kita pulang.
Fuaiz
Fuaiz
(mengangguk)
Bondan
Bondan
Kami permisi dulu bu Jenny
Kedua orang tua Fuaiz membawa Fuaiz menuju mobil.
Fiona
Fiona
Kamu baik-baik aja?
Fuaiz
Fuaiz
(mengangguk sambil celingukan)
Bondan
Bondan
Kali ini apa lagi yang kamu lihat?
Fuaiz
Fuaiz
Aiz lihat cewek badannya penuh darah pah, rambutnya panjang. Aiz takut, pokoknya Aiz mau pindah sekolah. Aiz nggak tahan sekolah di sekolah penuh hantu itu.
Fiona dan Bondan saling tatap. Mereka mulai kasihan pada putranya yang setiap hari melihat hantu di sekolah.
Fuaiz
Fuaiz
(menatap kedua orang tuanya sambil mengerucutkan bibir)
Fuaiz
Fuaiz
Dasar hantu sialan, mulai besok gue nggak mau lagi sekolah.(ucapnya dalam hati)

bab 2

Mark
Mark
Shoot!
Jay
Jay
(berdiri sambil melemparkan bola ke ring)
Terdengar suara riuh penonton saat Jay berhasil memasukkan bola ke dalam ring.
Martin
Martin
Good job Bro (merangkul pundak Jay)
Peluit terdengar melengking, dua klub basket mengakhiri pertandingan antara kelas 10 dan 11. Anggota kelas 11 minggir ke tepi lapangan lalu duduk.
Neo
Neo
Mantap, kali ini kita menang lagi.
Gavin
Gavin
(melemparkan sebotol air pada Mark)
Mark
Mark
Thanks Vin. (menerima dengan baik lalu membuka dan meminumnya)
Neo
Neo
Nanti sore ada acara basket di GOR sebelah, mau nonton?
Mark
Mark
Itu akal-akalan lo doang karena mau ketemuan sama cewek lo kan?
Gavin
Gavin
C'mon Mark, mereka ketemu seminggu sekali.
Martin
Martin
Ikut nggak Jay?
Jay
Jay
(mengangguk) Ikut, gue pengen lihat teknik sekolah sebelah.
Neo
Neo
Tapi lo jangan bikin masalah disana.
Martin
Martin
Sekalian, anak buah lo nggak usah diajak. Ngrepotin.
Jay
Jay
(tersenyum miring lalu memejamkan mata)
Martin
Martin
Akh!!! Jay sialan. (mengusap lengannya yang serasa dicubit)
Mereka tertawa saat dengan jahilnya Jay menganggu Martin.
Gavin
Gavin
Udah jam segini, yuk balik asrama.
Mereka mengangguk lalu berdiri.
Mark
Mark
(merangkul pundak Gavin) Pelan-pelan.
Neo
Neo
(melirik ke belakang) Tcih, budak cinta!

bab 3

Fiona
Fiona
Gimana sekolah Aiz pah? Mama kasihan sama dia kalau lama-lama di sekolah Bima Sakti.
Bondan
Bondan
(menghela nafas) Papa juga bingung mah.
Fiona
Fiona
Papa cari gih sekolah yang bagus buat Aiz.
Bondan
Bondan
Apa nggak kita coba cari paranormal lagi mah buat sembuhin Aiz. Siapa tahu bisa sembuh dan sekolah lagi dengan normal.
Fiona
Fiona
Kita mau cari dimana lagi pah? Mama udah angkat tangan deh, ngikut aja sama papa.
Kedua orang tua Fuaiz sedang berbicara di runag tengah. Mereka memutuskan tak kembali ke kantor untuk menemani sang putra di rumah sendiri.
Fuaiz
Fuaiz
(mengintip dibalik tembok)
Bondan
Bondan
Sebenarnya papa punya teman, kebetulan anaknya sekolah di SMA khusus laki-laki. Tapi apa Aiz mau sekolah disana?
Fuaiz
Fuaiz
Apa? Sekolah khusus laki-laki? (bergumam)
Fiona
Fiona
Apa Aiz mau?
Bondan
Bondan
Kita nggak akan tahu kalau nggak tanya Aiz langsung.
Fiona
Fiona
Tapi mama heran deh pah, kenapa Aiz bisa melihat hantu saat di sekolah saja? Kenapa kalau di rumah atau di tempat lain nggak bisa lihat?
Bondan
Bondan
(mengedikan bahu) Papa juga nggak tahu mah.
Fuaiz
Fuaiz
(berjalan mendekat ke arah orang tuanya) Mah Pah.
Bondan
Bondan
(menoleh)
Fiona
Fiona
(menoleh) Aiz, sini nak.
Fuaiz
Fuaiz
(duduk disebelah mamanya)
Bondan
Bondan
Gimana? Jadi pindah sekolah?
Fuaiz
Fuaiz
(mengerucutkan bibir sambil menatap kedua orang tuanya) Aiz bingung.
Fiona
Fiona
(mengelus rambut Fuaiz) Kalau Aiz mau pindah nggak papa kok, mama papa bakal dukung kamu. Iya kan pah?
Bondan
Bondan
(mengangguk) Iya, Aiz mau sekolah seperti apa? Biar papa carikan dan kita urus kepindahan kamu.
Fuaiz
Fuaiz
Ke sekolah khusus juga boleh pah.
Fiona
Fiona
(membelakan mata) Jadi, kamu dengar obrolan kami?
Fuaiz
Fuaiz
(mengangguk)
Bondan
Bondan
Kamu yakin? Di sana hanya bisa pulang seminggu sekali.
Fuaiz
Fuaiz
Iya pah, siapa tahu di sana nggak ada hantu lagi.
Bondan
Bondan
Kalau kamu yakin, papa urus kepindahan kamu dulu.
Fiona
Fiona
Yah, nggak bakal ketemu mama dong..
Fuaiz
Fuaiz
Aiz janji deh bakal selalu telpon mama setiap hari.
Fiona
Fiona
(mengangguk)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!