NovelToon NovelToon

One Night Stand With Mr.Axel

BAB 1

...Cerita cinta manis yang berawal dari sebuah kesalahan fatal 🔥 Wellcome guys....

..........

Zea berlari tak tau arah disepanjang club ketika puluhan bodyguard tengah mencari nya dan kali ini Zea tidak akan terelakkan dari kemarahan Daddynya yang entah kenapa tiba-tiba saja pulang dari luar negeri malam ini juga.

Tadinya Zea ke club bersama teman-temannya namun mereka semua sudah pada mabuk sedangkan Zea menolak minum karena niatnya datang ke club hanya untuk bersenang-senang.

" Kemana lagi aku harus bersembunyi" cemas Zea yang langsung kabur begitu menyadari beberapa bodyguard nya memasuki Club.

Setelah beberapa saat Zea berlari menuju pintu keluar club namun kembali bersembunyi sudut ruangan ketika semua bodyguard itu memutuskan keluar club karena tidak menemukan nya .

" Sepertinya Nona di club yang lain " kata kepala bodyguard itu segera mengajak seluruh anak buahnya pergi karena tidak menemukan Zea .

" Huhhh, aku harus cepat-cepat pulang sebelum Daddy sampai dirumah" kata Zea dengan tergesa-gesa akan berlari namun kaget ketika puluhan bodyguard memasuki Club .

" Tidak, tidak Zea itu bukan bodyguard Daddy " kata Zea yang tidak mengenali salah satu dari mereka.

" Nona Zea telah melampaui batas tuan Jordan meminta kita untuk membawanya langsung keruangan nya malam ini juga " seketika jantung Zea seperti berhenti berdetak mendengar niat jahat calon tunangan nya itu .

" Tidak Jordan, aku tidak mau " batin Zea menggeleng .

" Itu dia " tunjuk Bodyguard itu langsung berlari mengejar Zea .

" Tidak " teriak Zea berlari kesana kemari dan langsung masuk begitu melihat sebuah kamar dengan pintunya masih terbuka .

" Nona Zea keluar " bodyguard itu mengetuk pintu dengan sangat kasar .

" Hei siapa ku berani mengganggu Tuan Axel " tiba-tiba sekelompok bodyguard juga menghampiri mereka dan baku hantam tidak terelakkan.

" Jangan berani-berani menganggu tuan Axel jika tidak ingin mati " kata bodyguard itu setelah menghajar mereka .

" Kami datang untuk menjemput wanita yang masuk kedalam ruangan ini bukan mengganggu Tuan mu " kata mereka segera menghubungi Jordan .

" Heiii, apa kau tidak melihat ini adalah ruangan khusus pemilik club bagaimana bisa seseorang masuk tanpa permisi dan izin kedalam nya " ucap Bodyguard itu tidak percaya

...........

" Huhhh, aku benar-benar takut " batin Zea yang duduk didekat pintu kenapa masalah seperti datang bertubi-tubi.

Zea benar-benar tidak ingin menjadi istri Jordan sementara keluarga nya terus memaksa , Zea datang ke club hanya untuk bersenang-senang dan melupakan semua masalahnya.

" Siapa kau ?" suara berat seorang pria yang berjalan sambil membawa sebotol wine dengan langkah sempoyongan.

" Maaf, tuan, aku hanya bersembunyi" kata Zea berdiri dengan gemetaran menatap pria itu dan segera menekan gagang pintu yang tidak bisa dibuka .

" Kenapa pintunya tidak bisa dibuka " kata Zea dengan panik sementara pria itu terus mendekat .

" Kemarilah , Sayang aku akan memberimu banyak uang setelah ini " kata pria itu melempar botol wine yang dipegangnya lalu menarik Zea .

" Tidak , aku bukan wanita seperti itu" kata Zea mendorong pria dengan kuat sampai jatuh kelantai .

" Kurang ngajar " pria itu berdiri dengan cepat dan menggendong Zea lalu melempar keatas ranjang nya .

" Tidak ada seorang pun yang berhak menolak ku " pernyataan pria itu dengan marah .

" Enggak , lepaskan aku " Zea melawan nya .

" Diam atau aku bunuh " kata pria itu menindih Zea dan mengarahkan pistol di pelipis Zea .

" Kau benar-benar cantik , aku tidak pernah melihat wanita secantik dirimu " kata pria dewasa itu menyentuh wajah Zea .

" Enggak " Zea menepis tangan pria itu dengan kasar .

" Lepaskan aku " .

" Tentu tidak akan " ucap pria dewasa itu melepas bajunya dan memaksa menikmati tubuh Zea .

" Aku bilang lepaskan " kata Zea melawan sekuat tenaga dan berhasil mendorong pria mabuk itu sampai jatuh kebawah ranjang.

" Berani nya kau menolak ku untuk yang kedua kalinya" emosi pria itu dengan sekali tarikan saja baju Zea sudah robek sampai lepas dibuatnya.

" Enggak , aku mohon jangan " tangis Zea ketakutan.

" Ini akibatnya jika berani menolakku " ucap nya mencumbui Zea dengan paksaan.

" Kau masih ingin melawan " kata pria itu mengarahkan dua pistol sekaligus pada Zea .

" Turuti aku , atau , mati " kata pria itu yang perlahan mulai berada diambang kesadaran.

" Bunuh saja aku " kata Zea lebih memilih mati dari pada harus dinodai .

" Baiklah aku akan membunuhmu , tapi setelah ini " Pria itu melakukan apa yang diinginkan nalurinya dan mendesak Zea untuk bisa menerima kenyataan pahit bahwa mereka telah menyatu .

" Aku benar-benar tidak akan mengampuni orang, yang, berani menambahkan perangsang, dalam minuman, ku untuk , merusak keturunan ku " teriak Pria itu dalam racauan nya dan terus mendominasi menguasai tubuh Zea yang sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa sekarang.

4 jam kemudian.

Axel terbangun karena mendengar tangis seseorang yang semakin pilu dan juga kesakitan.

Axel melepaskan pelukannya dari wanita itu dan menatapnya untuk beberapa saat , membayangkan apa yang terjadi .

Axel duduk dan menyingkap selimut untuk beberapa saat tertegun menatap noda diatas ranjang.

" Zea " suara kecil Axel membaca liontin di kalung wanita yang kini duduk menangis disebelah nya .

Axel memakai kembali pakaian nya dan memberikan satu kemejanya untuk wanita itu .

Zea yang masih menangis sesenggukan itu segera memakai pakaian yang diberikan oleh pria itu dengan gemetaran.

" Mau kemana Girls?" tanya Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu .

" Mau pulang " tangis Zea sejadi-jadinya benar-benar takut dan tidak tau harus melakukan apa .

Axel yang berdiri mengancingkan kemejanya itu menoleh kearah pintu yang terdengar keributan bahkan baku hantam seperti tidak terelakkan lagi.

Axel segera membuka pintu yang membuat seluruh bodyguard nya berhenti " Ada apa ini ?" tanya Atlas menatap pasukan besar yang tiba-tiba menyerang bahkan beberapa sudah tergeletak tidak sadarkan diri .

" Maaf Tuan Axel , mereka memaksa untuk masuk kedalam ruangan tuan sejak beberapa jam lalu makanya kami cegah " kata pimpinan bodyguard.

Axel yang berdiri didekat pintu menatap kedalam memandangi wanita yang masih menangis diatas ranjang nya .

" Dimana putriku itu " salah seorang pria mendobrak masuk kedalam kamar itu .

" Daddy " tangis Zea .

" Akkkkh" Zea ketakutan saat Daddy akan menamparnya namun ditahan oleh pria itu .

" Lepaskan , aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri " emosi Daddy Zea yang membuat Axel terkejut .

" Kau bilang dia putrimu lalu kenapa ingin membunuhnya?" pertanyaan Axel dengan begitu dingin .

" Dia harus mati , benar-benar wanita penghianat " teriak Jordan mengeluarkan pistol .

" Berani kalian melukai dia sedikit saja aku pastikan kalian tidak akan selamat keluar dari sini " pernyataan Axel memandang kedua pria itu dengan tatapan psikopat.

" Siapa kau ?" tanya mereka dengan waspada karena tiba-tiba bodyguard pria itu hampir memenuhi seisi ruangan .

" Axelsen Ferdinand" dia memperkenalkan namanya yang begitu familiar ditelinga orang-orang.

BAB 2

" Hiks," Zea yang sudah frustasi dengan keadaan mengambil salah satu pistol yang ada diatas ranjang dan akan menembak dirinya sendiri .

" Jika kau berani melakukan itu aku juga akan membunuh Daddymu tepat sedetik setelah kematian mu " kata Axel yang juga sedang memegang pistol mengarahkan nya pada Daddy Zea .

" Turunkan pistol nya " perintah Axel yang dengan perlahan Zea menurunkan nya karena tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri jika Daddy harus dibunuh juga .

" Rich ambil pistol itu darinya " perintah Axel yang dengan cepat dilakukan asisten nya .

" Zea aku tidak akan pernah memaafkan pengkhianat sepertimu" ucap Jordan menatap Zea dengan tangan mengepal.

" Bawa dia " perintah Jordan .

" Zea kamu ikut Daddy pulang " kata Daddy menarik tangan Zea yang berada diatas ranjang .

Axel menatap kedua pria itu bergantian yang dari tatapan nya saja sudah seperti akan melakukan kekasaran bahkan mungkin membunuh Zea .

" Lepaskan " Axel menarik Zea dari kedua pria itu dan membawanya masuk kedalam pelukan

" Tuan Axel kenapa kau melarang kami membawanya?" tanya Daddy Zea dengan tenang karena tau siapa pria yang berdiri dihadapan nya saat ini, tapi amarah dan rasa sakitnya benar-benar tidak terbendung lagi menatap putrinya.

" Karena kalian akan mencelakan nya , Dia tidak melakukan kesalahan ini dengan sengaja dan keadaan yang membuat semuanya terjadi diluar kendali " kata Axel yang tadinya mengira bahwa Zea adalah seorang wanita malam .

" Tetap saja dia pengkhianat" kata Jordan menatap Zea yang telah berhubungan dengan pria lain penuh dendam bahkan Zea seperti tidak akan selamat dari amukan nya .

" Zea kau benar-benar telah membuat kesalahan fatal yang akan mempermalukan keluarga kita dan kali ini Daddy benar-benar akan membunuhmu " teriak Daddy Zea dengan begitu marah dan kecewa .

" Iya, tanpa Daddy bunuh pun aku akan tetap memilih mati " kata Zea dengan suara gemetaran .

Apa lagi yang bisa Zea harapkan didunia ini Keluarga nya telah begitu kecewa dan tidak akan menerima sementara jika hidup Zea juga tidak akan pernah berhenti menangisi kenyataan bahwa dia sudah dinodai .

" Sekarang berikan putriku , aku akan membawanya pulang entah dalam keadaan hidup atau mati " kata Daddy dan Jordan menarik Zea dengan kasar dari dalam pelukan Axel .

" Tutup pintunya" ucapan Axel menghentikan semua orang .

Daddy dan Jordan menatap ke sekeliling mereka yang dipenuhi oleh bodyguard Axel yang bahkan mengepung mereka dari segala sisi .

Axel membenamkan wajah Zea di dadanya sementara pistol di tangan kanan nya mengarah tepat pada mereka berdua .

" Tuan " seluruh bodyguard Jordan dan Daddy Zea yang ada didalam mengeluarkan pistol mereka namun dicegah Jordan karena dia tau jumlah bodyguard Jordan lebih banyak dari mereka.

" Sekarang katakan padaku pilihan kalian , ingin keluar dengan selamat dari ruangan ini atau mati ?" pertanyaan Axel yang terdengar tidak main-main.

Tangan kiri Axel menopang tubuh Zea yang perlahan mulai lemas dalam pelukan nya dan suhu tubuhnya sangat tinggi yang bisa Axel rasakan ketika mengenai kulitnya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Jordan menyadari bahwa mereka telah terkepung.

" Aku akan menikahi Zea " pernyataan Axel yang mengejutkan semua orang .

" Nikahkan aku dengan putrimu atau aku yang akan membunuh kalian dulu sebelum kalian menyakiti nya " kata Axel .

............

30 menit kemudian.

" Tuan Axel , maaf sebelumnya jika aku mempertanyakan keputusan mu tapi ," Rich terlihat ragu-ragu untuk bertanya pada Boss nya .

" Katakan saja Rich jangan ragu " kata Axel yang duduk disofa itu menghisap rokok nya dengan penuh kenikmatan.

" Mengapa tuan memilih menikahi Nona Zea dan ini juga diluar sepengetahuan tuan dan Nyonya besar" kata Rich menatap dokter yang tengah mengobati Zea yang sudah terbaring lemah diatas ranjang.

" Ada 2 alasan untuk itu Rich, pertama aku menikahinya untuk menyelamatkan dia dari kedua pria keji itu sekaligus menebus kesalahan ku dengan cara menyelamatkan hidupnya " ucap Axel meneguk minuman nya .

" Lalu yang kedua?" pertanyaan Rich .

" Karena dia bukan seorang wanita malam atau wanita nakal seperti yang kita bayangkan, dia masih suci ketika aku merenggut hal itu dengan paksa darinya " kata Axel yang membuat Rich terkejut .

" Jika dia bukan seorang wanita malam , maka dia berpotensi mengandung anakku dan aku tidak bisa membiarkan nya . Prinsip dan nilai dalam keluarga ku tidak membolehkan aku untuk melakukan perbuatan tercela apalagi jika sampai dia mengandung anakku sementara kami tidak ada hubungan pernikahan" pernyataan Axel .

" Tapi tuan jika anda memang tidak menginginkan Nona Zea hamil kita bisa segera melakukan tindakan terhadap nya. " saran Rich .

" Bukan pada Zea kita harus bertindak tapi pada orang yang memasukkan perangsang kedalam minuman ku " tegas Axel mengepal tangannya ingin mendapat kan pelaku itu hari ini juga .

" Tuan , tuan Axel " dokter itu berlari menghampiri Axel .

" Ada apa?" tanya Axel .

" Nona Zea, tidak mau minum obat dan malah meminta aku memberinya racun " kata dokter itu.

Axel berjalan menghampiri Zea dan segera menggendong nya keluar dari ruangan ini" Siapkan mobil sekarang juga " ucap Axel berjalan dengan langkah tegap nya menggendong Zea yang masih begitu lemah dalam gendongan nya .

" Tuan, apa kau akan menepati janji mu sekarang?" tanya Zea dengan suara kecil menatap Axel yang duduk di mobil tetap menggendong nya .

" Janji ?" ulang Axel meminta Rich segera jalan .

" Kau, berjanji , akan membunuhku , setelah, melakukan"

" Tidak , aku tidak bisa membunuh istriku sendiri " pernyataan Axel .

" Ist, istri " kata Zea yang bahkan tidak tau kapan mereka menikah .

" Iya , aku telah meminta Daddy mu menikahkan kita dan aku juga tidak membiarkan dia membawamu pergi bersamanya" tegas Axel yang bisa membayangkan betapa kejinya hal yang akan dilakukan kedua pria yang tengah marah itu pada Zea.

" Kenapa kau melakukan ini tuan , aku sudah lama menantikan saat ini tapi kau merampas hak itu dariku " ucap Zea yang membuat Rich me rem mendadak mendengar nya .

" Jadi kau benar-benar ingin mati ?" pertanyaan Axel .

" Jika saja bunuh diri tidak berdosa mungkin aku sudah mati sedetik setelah Mommy ku tiada " ucap Zea .

" Tapi aku masih punya Daddy, dia membesarkan aku dengan penuh kasih sayang sampai dewasa tapi aku benar-benar tidak bisa memenuhi keinginan nya untuk menikah dengan Jordan " tangis Zea yang terlihat penyesalan.

" Jordan itu pria jahat namun Daddy tidak tau kebenaran yang sebenarnya, Daddy sangat marah dengan kesalahan fatal yang aku lakukan bahkan tidak ingin melihatku lagi " tangis Zea .

" Sekarang hidupku sudah hancur , aku sudah tidak,"

" Diam , jangan mengatakan itu lagi aku berjanji akan bertanggungjawab atas itu " ucap Axel menutup bibir Zea .

" Aku tidak minta pertanggungjawaban tapi , aku meminta kau membunuhku " ucap Zea

BAB 3

" Lakukan tuan , bukankah kau sudah mengambil hal yang paling berharga dalam hidupku sekarang untuk membayar itu semua aku meminta kau membunuhku" ucap Zea memohon .

" Dengar Zea , aku tau kesalahan ku fatal tapi aku tidak akan membunuhmu . Mintalah berapapun yang kau inginkan tapi jangan minta aku membunuhmu " ucap Axel menurunkan Zea dari atas pangkuan nya .

" Jika uang bisa memberikan kebahagiaan maka hidupku tidak akan seperti ini , bahkan hidup ku lebih pedih dari kematian dalam setiap harinya " ratap Zea .

" Semenjak pria jahat seperti Jordan hadir dalam kehidupan ku, dia membuat hari-hari yang aku rasakan seperti neraka dengan segala obsesi nya " ucap Zea menatap Axel .

" Dan sekarang kau juga datang dalam kehidupan ku merenggut kesucian dalam diriku , namun kau lebih buruk dari Jordan bahkan setelah apa yang kau lakukan padaku kau sama sekali tidak bisa memenuhi satu permintaan ku " ucap Zea menatap kearah jalanan hujan dimana hujan sedang begitu deras .

" Zea sudah aku katakan aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahan ku tapi tidak dengan membunuhmu " tegas Axel yang tidak mungkin membunuh istrinya sendiri .

" Kenapa? Kenapa kau tidak mau membunuhku bahkan tangan ini sudah membunuh ratusan orang " kata Zea mengangkat sebelah tangan Axel .

" Kenapa kau tidak memberikan aku hak untuk merasakan kematian dari tangan ini " tangis Zea .

" Zea , kamu tau siapa aku ?" pertanyaan Atlas .

" Siapa yang tidak tau dengan mu tuan Axel , itulah sebabnya aku meminta kau membunuhku karena kau adalah orang yang tidak punya hati dan belas kasih " pernyataan itu keluar dari mulut Zea namun anehnya itu membuat hati Axel bergetar hebat .

" Kau bisa membunuh orang dengan kibasan tangan dan bahkan menghabisi nyawa ku detik ini juga, jadi sekali lagi aku minta padamu bunuh aku " ucap Zea mengatupkan kedua tangannya meminta Axel segera membunuhnya.

" Zea , aku tidak mengerti kenapa kau begitu menginginkan kematian ?" Axel memegang tangan Zea yang perlahan mulai dingin .

" Pertama aku sudah lelah dan ingin mengakhiri semua ini namun sekarang aku bahkan tidak punya hak untuk menentukan hidup dan mati ku karena kau Tuan , jadi bunuh aku sekarang " tegas Zea .

" Daddy ingin membunuhku namun kau menikahi aku dan melarang Daddy membawa aku pulang , sementara jika aku bunuh diri kau juga mengancam untuk membunuh Daddy ku " Zea menangis dengan pasrah kenapa dia selalu bertemu dengan orang-orang bengis seperti mereka .

" Itulah sebabnya aku meminta kau membunuhku maka semuanya akan selesai aku,"

" Diam Zea , aku tidak ingin mendengar satu katapun lagi tentang hal itu " tegas Axel memegang lengan Zea dengan kedua tangannya.

" Aku menikahi mu karena kita sudah berhubungan intim dan berkemungkinan setelah 1-2 bulan kemudian kau akan mengandung anakku , jadi jangan berpikir aku tidak mau membunuhmu karena alasan yang lain " tegas Axel mengatakan satu hal .

" Ya justru karena itu, jika kau membunuh aku saat ini maka aku tidak akan berkemungkinan mengandung anakmu tuan " ucap Zea yang akan lebih merasa bersalah lagi jika sampai hamil dalam keadaan mental seperti ini.

" Diam " teriak Axel yang merasa tidak terima ketika Zea seolah tidak menginginkan benih pertama nya tumbuh .

" Dengar baik-baik, aku tidak akan melepaskan mu selama 2 bulan ini sebelum kenyataan mengatakan bahwa kau benar-benar tidak mengandung anakku dan selama itu aku tidak akan melepaskan mu Zea " ucap Axel yang membuat tangisan Zea semakin pilu .

" Jangan pernah melakukan percobaan bunuh diri atau apapun itu selama 2 bulan ini , jika itu terjadi aku akan membalaskan semua perbuatan yang kau lakukan pada Daddymu " ancam Axel dengan sengaja karena bisa melihat Zea sangat menyayangi Daddy nya .

Lama Zea menangis dalam keadaan tertekan sampai tiba-tiba dia mengambil tangan kanan Axel dan meletakkan tepat diatas kepalanya.

" Zea apa yang kau lakukan" kata Axel dan Rich menatap Zea .

Mobil mereka sedang melintasi jalanan sepi ditengah hujan deras dan kilatan yang membuat langit terus bergemuruh akibat petir .

" Baiklah jika itu yang kau inginkan tuan aku akan menunggu selama 2 bulan " kata Zea dengan suara bergetar tidak ingin juga menambah dosa dengan mengakhir hidup yang akan membuat bayi yang berkemungkinan ingin lahir kedunia menjadi sirna .

" Berjanjilah padaku , jika aku tidak hamil dalam waktu 2 bulan kau akan membunuhku " Zea memegang tangan Axel diatas kepalanya dan meminta pria itu berjanji .

" Zea " tubuh Axel tiba-tiba gemetar mendengar permintaan yang diikat dengan sebuah janji .

" Tidak tuan Axel " ucap Rich menggelengkan kepalanya karena itu adalah janji .

" Zea aku ," untuk pertama kali dalam hidupnya Axel berpikir berkali-kali untuk membunuh seseorang padahal biasanya selalu dia lakukan dengan senang hati .

" Jawab tuan" kata Zea menatap Axel dengan mata berkaca-kaca ditengah kilatan cahaya petir .

" Baiklah, tapi kau harus menuruti semua perkataan dan perintahku selama 2 bulan ini " ucap Axel yang benar-benar menyetujui hal itu setelah beberapa saat berpikir .

Zea melepaskan tangan Axel dan mulai hanyut dalam lamunan beriringan dengan air matanya .

...........

Karena Zea sudah sangat lemas bahkan tidak bertenaga untuk berjalan akhirnya Axel menggendongnya masuk kedalam apartemen.

" Berikan obatnya" Axel membantu Zea meminum obat yang sudah diresepkan dokter untuk memastikan Zea benar-benar meminumnya.

" Istirahat lah " kata Axel menyelimuti Zea dan pergi kebalkon kamar .

Axel menikmati segelas wine sambil menatap langit gelap yang perlahan terang karena sebentar lagi akan pagi .

Ucapan demi ucapan Zea benar-benar terus berputar seperti rekaman dalam pikiran Axel apalagi ketika dia meletakkan tangan Axel diatas kepalanya dan meminta sebuah janji .

Axel menepuk tangan nya beberapa kali dan seorang bodyguard datang menghampiri nya .

" Minta Rich mencarikan semua informasi detail tentang riwayat hidup Zea, aku tidak ingin satupun yang terlewatkan" perintah Axel lalu menyuruh bodyguard itu segera pergi .

" Mengapa takdir mempertemukan kami ?" pertanyaan Axel mengambil sebatang rokok lalu membakar ujungnya.

" Semua begitu tiba-tiba" kata Axel mencoba menenangkan pikiran nya dengan menghisap rokok.

" Permisi tuan Axel , Bime datang untuk memberikan beberapa informasi" kata seorang bodyguard.

" Suruh dia menunggu di ruang tamu " kata Axel segera keluar dari kamar karena sekarang ada Zea dikamar nya jadi tidak semestinya orang-orang masuk dengan bebas seperti biasa .

" Katakan bukti apa yang kau bawa ?" pertanyaan Axel.

" Tuan ternyata minuman dengan kadar perangsang tinggi yang anda minum semalam adalah minuman yang memang sudah diisi cairan khusus sejak dari pabriknya " jelas bodyguard pengintai itu .

" Apa ? " Axel mengepal tangannya.

" Iya tuan, di club tidak ada yang akan bisa melakukan ini mengingat ketatnya pengawalan khusus nya untuk anda tuan makanya mereka melakukan itu lewat jalur pengiriman barang yang tidak kita sadari " ucap Bime .

" Tapi apa motif mereka melakukan itu?"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!