Didalam sebuah gubuk kayu tua di pinggir sebuah hutan tampak seorang Gadis pelayan sedang menangis tersedu sedu. didalam gubuk itu terdapat sebuah ranjang kayu yang diatasnya terbaring seorang wanita muda, yang wajah yang tertutup oleh cadar, dan mata yang terpejam serta terlihat sangat pucat.
"putri, mengapa putri tega meninggalkan Nubi sendirian disini" kata pelayan itu di sela sela tangisnya. "putri, bangun jika Anda ingin pergi, harus nya bawalah Nubi ikut bersama dengan putri,hiks...hiks...hiks."tangis wanita itu.
Dan disaat pelayan itu menangis, tiba tiba tampak pergerakan samar dari jari jari wanita yang ditangisi nya itu. dan perlahan lahan gerakan tadi semakin nyata dikala tangan itu perlahan terangkat dan mulai menyentuh kepalanya.
"Ukh,...kepalaku pusing banget" erangnya. dan disaat itu juga mata yang terpejam tadi perlahan mengerjab sambil menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam Nerta matanya. sedangkan pelayan yang tadi sedang menangis, kini tampak terkejut dikala ia menyaksikan pergerakannya dari wanita yang ditangisi nya itu. tapi sesaat kemudian ia mulai tersadar dari keterkejutannya disaat ia melihat majikannya itu sedang berusaha untuk duduk.
"Putri, putri sudah bangun..??" ucap pelayan itu Tampak tidak percaya.
"trimakasih dewa karna engkau sudah mengembalikan Tuan saya. hiks hiks.." ucap pelayan itu lagi.
Sedangkan wanita yang baru bangun itu, tampak menyerngit bingung, dikala mendengar tangisan dan ucapan dari gadis yang bersimpuh di sampingnya itu.
"Putri??"ucap nya Pelan sembari memyerngitkan dahinya. ia kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling. dan tampaklah ruangan berdinding kayu lapuk yang dinding dindingnya sudah banyak yang bolong.
"ini dimana??" ucap nya Bingung.
Pelayan yang Bersimpuh di sampingnya pun menjawab," ini ada di pinggir hutan Tengkorak putri. lebih tepatnya, di tempat kita di asing kan." jawab Gadis itu kebingungan pasalnya sudah hampir dua bulan mereka disini. Dan orang yang ia Panggil dengan panggilan Putri itu, malah bertanya tempat yang harusnya sudah Familiar baginya itu.
"Putri??
Hutan tengkorak??
di asingkan??" ucap wanita itu penuh tanya. "dan tunggu dulu, mengapa kamu memakai Hanfu, Dan siapa kamu..?" ucap wanita itu yang heran dengan pakaian yang di gunakan olah orang di sampingnya.
" putri, apa putri lupa terhadap Nubi..??hiks,...hiks.. "tangis pelayan itu semakin pecah dikala melihat majikannya itu Melihat dan memanggilnya layaknya orang asing yang tidak di kenal nya.
"Putri, Nubi adalah xi yuan. pelayan setia putri. hiks,.. "
"Xi Yuan?" ulang wanita itu sembari kebingungan.
"tunggu dulu" ucap wanita itu dalam hati. "terakhir kali aku mengingat, aku beserta beberapa anggota mafiaku sedang melaksanakan sebuah misi. yaitu, menyelamatkan anak seorang Mentri dari tangan seorang narapidana yang korupsi sebanyak lima puluh milyar. dan ia membawa anak itu, ke tingkat paling atas dari sebuah hotel berlantai seratus. lalu ia mengancam bahwa ia akan menjatuhkan anak itu kebawah bila kami masih nekat untuk mendekat. dan bodohnya salah satu anak buahku malah tidak peduli dengan kata kata nara pidana itu. dan tetap menjalankan rencana awal yaitu menyelamatkan anak dari Mentri tersebut saat Nara pidana itu teralihkan perhatiannya. dan naas, pergerakan dari anak buahku tersebut terlalu terburu buru hingga Nara pidana tersebut menyadarinya.
seketika itu juga ia mendorong anak itu dari ketinggian sepuluh ribu kaki tersebut. beruntung setelah anak itu didorong, aku sempat berlari untuk menyelamatkan anak itu, tapi saat itu juga kakiku tergelincir, hingga aku pun terjatuh dari ketinggian tersebut. aku jatuh melayang dari lantai seratus itu hingga tubuhku menubruk sebuah mobil yang terparkir di area hotel. saat itu yang kurasakan hanya rasa sakit yang luar biasa. aku merasakan bahwa kepalaku rasanya akan pecah dan seluruh tulangku rasanya seperti diremukkan. hingga rasa sakitku mencapai puncaknya dan kesadaranku pun perlahan lahan menghilang. tapi anehnya, mengapa saat ini aku bisa berada disini? bukannya seharusnya aku sudah berhadapan dengan dewa kematian?? " batin wanita itu kebingungan
.
.
.
.
.
.
.
.
*hai hai hai, cerita ini adalah karya pertama author. jadi bila ditemukan typo yang bertebaran, mohon untuk dimaklumi. dan satu lagi. jangan lupa ya buat
like
koment
rate bintang lima
and vote yahhh 🙏🙏🥺
see you in the next chapter 🙏😇😇*
Saat wanita yang mengaku sebagai pelayan itu melihat orang yang ia panggil sebagai putri itu melamun, ia pun segera mencoba menyadarkan wanita muda itu..
"Putri....putri..." ucap pelayan itu pelan sembari melambaikan tangan di hadapan wanita yang masih terbaring di sampingnya itu. dan
seketika wanita muda yang di panggil putri itu, tersadar dari ingatannya setelah mendengar wanita yang di samping nya itu memanggil.
"Bisa tidak kamu diam.." ucap Wanita itu dengan nada datar Dikala ia merasa bahwa wanita yang memakai hanfu di sampingnya itu terlalu berisik.
Dan seketika wanita yang mengaku bernama Xi Yuan itu langsung bersujud di lantai yang beralas tanah, sambil mengucapkan kata maaf. Ia juga langsung menghantuk-antukkan kepalanya ke lantai dan berkata, "Maafkan Nubi putri, Nubi pantas untuk di hukum karna telah menggangu putri."
Wanita yang di sedari tadi di panggil putri itu pun terkejut melihat respon gadis di samping nya itu. yang bertindak seakan ia adalah Nara pidana yang akan dihukum tembak mati.
"hei..hei... bangun apa yang kamu lakukan...?" aku menyuruhmu untuk diam, tapi knapa kamu malah bersujud begini...?" ucap wanita itu padanya. sembari langsung berdiri dan membantu gadis yang mengaku sebagai pelayan ku ini bangkit.
" Ada apa denganmu, mengapa kamu bersujud begitu...?"
"Maafkan Nubi putri, maafkan kelancangan Nubi yang telah menggangu putri dan membuat putri marah."
"Aku tidak marah kepadamu. aku hanya sedang sedang bingung. ini dimana, dan mengapa aku berada disini bukankah seharusnya aku sudah mati karna terjatuh dari ketinggian 10 ribu kaki itu..? tapi knapa aku malah berada disini. dan siapa yang kau panggil putri."
"Namamu Xi Yuan bukan..?" ucapku sekali lagi padanya. bisa kamu jelaskan kita sekarang ada dimana....??"
" putri, apa benar putri hilang ingatan...??
maaf kan Nubi putri, ini semua karna kesalahan Nubi yang tidak bisa menjaga putri dengan baik sehingga mengakibatkan putri jadi begini. seharusnya tadi Nubi tidak membiarkan putri ke sungai sendirian. seandainya tadi Nubi ikut pergi menemani putri ke sungai, pasti putri tidak akan jatuh ke dalam sungai hingga kepala putri terantuk batu. "
ucap gadis dihadapan ku ini sambil menangis.
" Sudahlah jangan menangis, ini bukan kesalahan mu. dan daripada kau menangis lebih baik kau menjelaskan tentang tempat kita saat ini berada. dimana ini, dan siapa aku." ucapku lagi kepadanya sambil kembali duduk di ranjang tempatku tadi berbaring.
"Baiklah putri, Nubi akan menjelaskan tentang semuanya kepada putri." ucap wanita itu kembali.
" Pertama tama nubi akan menjelaskan dari keluarga putri dulu. nama putri adalah Han yuna. anda adalah seorang Putri mahkota di kekaisaran Han. ayah putri adalah seorang kaisar yang bernama kaisar Han Bei Tang dan ibunda putri adalah seorang permaisuri yang bernama Hua lien." Ucap gadis bernama xi Yuan itu sembari langsung berwajah murung menundukkan kepalanya.
"kenapa ada apa, mengapa wajahmu tiba tiba muram begitu. apa ada yang salah..??"
"i..itu putri, ibunda putri.." ucap wanita itu terbata. "
"Ada apa dengan ibundaku..??"
"Maaf kan Nubi putri, tapi ibunda putri telah meninggal 15 tahun lalu tepat setelah berhasil melahirkan putri." ucapnya dengan nada yang semakin kecil....
" Sudah meninggal,.. bagaimana bisa ia meninggal setelah melahirkan ku." ucap Han Yuna sembari menatap lekat gadis bernama xi Yuan itu.
"Kata tabib, itu karna permaisuri mengalami pendarahan yang parah setelah melahirkan. hingga permaisuri kehabisan darah dan tidak bisa lagi untuk diselamatkan.
karna itu pulalah makanya ayahanda putri tidak pernah menyayangi putri, dan menganggap bahwa putri adalah penyebab kematian permaisurinya."
" Bagaimana bisa aku yang baru lahir dijadikan sebagai penyebab dari kematian Ibundaku sendiri, dasar konyol dan tak berperasaan." ucap Han Yuna sembari meremas tangan nya.
.
.
.
.
.
.
.
*hai hai hai, selamat membaca semuanya.
jangan lupa ya buat
like
koment
rate bintang lima
and vote yahhh 🙏🙏
see you in the next chapter 🙏🙏*
"Lanjutkan ceritamu." ucap Han Yuna kepada pelayan yang sedari tadi bercerita itu.
"Ayahanda putri memiliki 3 orang selir,
selir pertama atau selir agung bernama
Qi Murong, tingkat kultivasi master tahap 6.
Dari selir pertama, anda memiliki 3 saudara dengan 2 pangeran dan 1 putri
pangeran pertama bernama Han Chen
usianya saat ini 23 tahun, tingkat kultivasi master tahap 5.
Pangeran kedua bernama Han Liu
usia 21 tahun, tingkat kultivasi master tahap 2.
putri pertama bernama Han Yan Li.
usia 19 tahun, tingkat kultivasi senior
tahap 7.
Dan selir kedua bernama Xie Yun xi.
tingkat kultivasi master tahap 6.
Dari selir ke dua, anda memperoleh
2 orang saudara dengan satu pangeran dan satu putri.
pangeran ke tiga bernama Han Moran.
usia 22 tahun, tingkat kultivasi master tahap 4.
putri kedua bernama Han jianyi
usia 20 tahun, tingkat kultifasi master tahap 1
Sedangkan selir ketiga bernama An Xiao Yan
tingkat kultivasi master tahap 5.
dari selir ketiga putri memperoleh satu orang saudara yaitu pangeran ke empat
yang bernama Han Lian
usia 14 tahun, tahap kultivasi senior tahap 4." ucap Xi Yuan sembari menarik nafas.
" Hanya itu keluarga yang anda miliki saat ini. dan mereka semua sedang berada di istana, saat ini.
dan, oh... untuk selir pertama dan kelir kedua, nubi mengingatkan agar anda lebih berhati hati dengan mereka. karna jalan fikiran mereka itu dipenuhi oleh rencana jahat." ucap Xi Yuan menambahkan.
"Selir pertama dan selir kedua..?? sejahat apakah mereka hingga kau sampai menyuruhku untuk berhati hati terhadap mereka?"
" mereka itu sangat jahat putri, mereka bahkan tidak layak untuk disebut sebagai manusia, mengingat kejahatan-kejahatan yang mereka perbuat terhadap anda dan ibunda anda selama ini."
" memang apa yang telah mereka perbuat hingga kau bahkan menyebut mereka tidak layak di sebut sebagai manusia?" tanya han Yuna penasaran.
" mereka adalah mahluk yang suka menyiksa anda dengan tanpa perasaan. mereka semua suka mengejek anda dan bahkan berani mempermalukan anda di depan umum. mereka tidak menghormati anda dan bahkan selalu mencari waktu untuk bisa mencelakai anda. dan bahkan dalang dari mengapa putri berada disini sekarang, adalah mereka. para mahluk yang tak tahu malu itu." ucap Xi Yuan sembari meremas tangan nya dan memukulkan nya ketanah.
" Mereka sejahat itu??"
" Iya putri, makanya nubi bilang kalau mereka itu tidak layak di sebut sebagai manusia. karna mereka bahkan tidak memiliki perasaan yang biasanya dimiliki oleh manusia terhadap sesamanya."
" oh ya, tadi kau bilang bahwa mereka adalah penyebab dari keberadaan kita disini. apa yang mereka lakukan, hingga kita sampai berada disini?"
" kejadian itu berlangsung pada dua bulan yang lalu. pada saat itu, kita sedang keluar dari kediaman untuk berkeliling di sekitar istana. tapi pada saat di tengah jalan, kita malah bertemu dengan dua orang saudara perempuan anda. dan pada kita bertemu mereka, mereka malah langsung menampar dirinya sendiri hingga bekas tamparan itu memerah. dan pada saat itu kaisar sedang lewat dan melihat hal itu. lalu kedua saudara anda langsung menuduh kalau anda yang menampar mereka. dan pada saat itu tanpa mendengar pembelaan diri dari anda, kaisar pun langsung marah besar dan langsung menjatuhi hukuman pengasingan selama setahun di hutan ini kepada kita." ucap Xi Yuna sembari mengangkat kepalanya.
" Tanpa mendengarkan penjelasan apapun, dan kaisar langsung menjatuhi kita hukuman. apa kaisar kalian itu sudah gila? bahkan hewan pun tak sejahat itu terhadap anaknya.
tak berperasaan sekali." ucap Han Yuna sembari menatap lekat xi Yuan.
" tapi.. oh.. bukan nya kau bilang yang mengakibatkan kita berada disini adalah selir pertama dan kedua, tapi kenapa dari ceritamu, malah saudaraku yang membuat kita disini? apa ulah mereka berdua, adalah suruhan dari selir pertama dan kedua?" ucap Han Yuna lagi.
" tepat sekali putri. perbuatan mereka memanglah suruhan dari kedua mahluk tua itu."
" Tapi kenapa selir pertama dan kedua sampai melakukan hal ini?"
" tentu saja karna selir pertama dan kedua ingin menyingkirkan putri dan merebut gelar putri mahkota, lalu menyerahkan nya ke anaknya. karna dengan begitu, mereka akan lebih berkuasa lagi di istana."
" ternyata begitu.. cih, apa enaknya jadi Putri mahkota. kenapa mereka tidak langsung meminta nya saja ke kaisar kesayangan nya itu. kenapa meraka malah lebih suka menyiksaku. apa untung nya bagi mereka. dasar tidak punya hati.
Selain mereka suka menyiksaku, apalagi yang mereka lakukan.. apa ada hal lain?" tanya han Yuna lagi
"Selain menyiksa dan menguasai apa yang menjadi milik anda, nubi rasa, mereka tidak berani melakukan hal lain lagi. karna selepas bagaimana pun keadaan anda di istana, masih ada putra mahkota yang mereka takuti. jadi mereka tidak pernah berani untuk bertindak lebih jauh.
tapi,.. sebenarnya ada sesuatu yang ingin nubi sampaikan. hal ini menyangkut kematian ibunda anda. dan hal ini belum diketahui oleh orang lain selain dari pada nubi sendiri. tapi nubi takut, anda tidak akan siap untuk menerimanya."
" oh, hal apa kah itu hingga kau takut untuk mengatakan nya padaku.."
" itu,.. se.. sebenarnya ibunda putri meninggal
bukan karna kehabisan darah, setelah melahirkan anda. tapi itu semua karna pada saat permaisuri sedang mengandung, selir pertama dan selir kedua serta tabib yang membantu persalinan permaisuri, telah memberikan racun dengan efek lambat. hingga puncaknya pada saat permaisuri melahirkan, racun itu mereka tambahkan dengan dosis yang tinggi. sehingga permaisuri pun meninggal sesaat setelah melahirkan putri..."
" ibundaku meninggal karna diracuni? bagaimana bisa... racun jenis apa yang mereka gunakan, dan apakah kaisar tidak mengetahuinya? dan satu yang paling penting. bagaimana bisa kau tau mengenai hal ini."
" i.. itu,.. karna ibu nubi adalah pelayan dari permaisuri. hingga beliau tau mengenai hal yang terjadi."
" kau mengatakan kalau ibumu adakah pelayan dari ibundaku. tapi kenapa ibumu tidak mengambil tindakan pada saat ibundaku diracuni, dan malah membiarkan nya hingga ibundaku meninggal tepat setelah melahirkan ku." ucap Han Yuna sembari menatap xi Yuan yang kini menunduk dalam.
" i..itu karna pada saat ibu ku tau permaisuri di racuni, semuanya sudah terlambat putri. tepatnya, ibu ku tau setelah seminggu permaisuri di makamkan.
pada saat itu, ketika ibu ku hendak membersihkan kediaman yang sebelumnya di tempati oleh permaisuri, dia melihat kalau selir pertama dan kedua bertemu dengan seorang yang merupakan seorang tabib yang saat itu membantu persalinan dari permaisuri. dan pada saat itu, ibuku mendengar semua nya. semua rahasia di balik kematian dari permaisuri, dan bayaran yang di terima sang tabib."
" lalu, kenapa ibumu tidak melapor ke kaisar?"
" itu karna ibu ku tidak memiliki bukti apapun. hingga pada saat itu, ibu ku memutuskan untuk mencari bukti itu terlebih dahulu baru memberitahunya. tapi pada saat ibuku sudah menemukan nya, beliau malah tertangkap oleh selir pertama dan kedua. pada saat itu, ibuku di kurung di suatu ruangan yang di jaga ketat dan di siksa oleh mereka. dan tepat saat di tangkap, ibuku hanya bisa melemparkan bukti itu kesuatu tempat yang untungnya tidak dapat di temukan pada saat ibuku di gledah. saat itu, ibuku ditahan cukup lama.
hingga pada suatu malam, penjagaan di tempat ibu ku itu lemah. dan ibuku pun memanfaatkan kesempatan itu dan berhasil keluar dari tempat itu.
tapi saat itu, ibuku terluka dengan parah. untung saja ia bertemu dengan seorang teman yang bersedia membantunya. hingga ia ditolong dan di rawat. tapi saat itu, kondisi ibu ku terlalu buruk dan tidak bisa tertolong lagi. hingga ia hanya bisa menyuruh teman nya itu mengumpulkan bukti yang sebelum nya ia buang. lalu saat sudah ketemu, ibuku hanya bisa meninggalkan sebuah surat untuk ku bersama dengan bukti yang selama ini ia kumpulkan.
ia lalu menyuruh teman nya itu untuk mengantarkan nya kedesa tempat ku tinggal. sedangkan ibuku kembali ketempat ia dikurung, karna bagaimana pun, ia tau bahwa ia tidak akan selamat.
kalau ia kabur, ia akan dicari. dan pasti ketemu karna tempat teman yang menolong nya tidak terlalu jauh dari tempat ia di kurung. jadi nya ibuku kembali lagi ke kurungan itu, dan pada saat itu, ibuku langsung di eksekusi karna ketahuan kabur. beruntung nya mereka tidak curiga kalau ibu ku sudah meninggalkan bukti itu dan memberikan nya untuk ku lewat teman nya." ucap Xi Yuan sembari meneteskan air mata.
" jadi maksud mu ibumu juga sudah meninggal karna bukti itu?, lalu dimana teman ibu mu itu sekarang, apakah ia masih hidup? dan kenapa ia tidak menyerahkan surat itu ke kaisar??"
" beliau juga sudah meninggal putri. tepat dua tahun lalu beliau meninggal karna sakit. dan beliau lah yang menyuruh nubi untuk datang ke istana untuk menjaga anda sekaligus untuk mencari kesempatan yang bagus untuk menyerahkan bukti itu dan membalaskan dendam kematian dari permaisuri dan ibu ku. dan dan mengenai alasan kenapa ia tidak memberikan nya kekaisar, itu karna permintaan ibuku. ibuku takut kalau ia akan melibatkan terlalu banyak nyawa yang tidak bersalah. jadi ibuku hanya bisa menyuruh nya memberikan nya padaku"
" kalau begitu, dimana surat itu sekarang?"
" suratnya nubi sembunyikan di desa yang dulu putri tinggali, putri. surat itu terbungkus dengan aman."
" baiklah, beruntung suratnya masih ada. sehingga kita bisa mengungkap dan membalas dendam nanti pada saat kita kembali. dan untuk mu, aku mewakili ibundaku meminta maaf dan berterimaksih atas pengorbanan yang kalian lakukan terhadap kami." ucap Han Yuna sembari meraih tangan gadis itu dan mengganggap nya erat.
" eh, tidak putri. ini sudah kewajiban kami. tak baik untuk putri melakukan hal ini. kami tidak layak untuk menerima rasa terimakasih anda " ucap Xi Yuan sembari menarik tangan nya dengan gugup.
" tidak ada yang tidak layak. mengingat jasa kalian, seharus nya aku yang merasa tidak layak untuk menerima pengorbanan yang begitu banyak dari kalian. dan untuk menghargai hal itu, mulai sekarang, aku akan memanggilmu sebagai jie jieku. karna mulai sekarang, aku adalah adik mu." ucap Han Yuna sembari meraih kembali tangan itu dan memeluk xi yuan yang kini tampak gemetar menahan tangis.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!