Cherry Blood
PROLOG
Langit Seoul malam itu tak berbintang. Hujan turun tanpa suara, hanya gemericik halus di atas atap apartemen tua di distrik Mapo.
Lampu-lampu jalan memantulkan cahaya pucat di genangan air, seperti nadi kota yang perlahan kehilangan detaknya.
Luca berdiri di depan pintu apartemen 604, tubuhnya tegap dalam mantel hitam panjang.
Wajahnya tersembunyi di balik topi dan masker, hanya matanya yang tampak dingin, gelap, dan penuh amarah yang ditahan.
★Luca Ashes Moretti ★
Mia…
Bisiknya lirih, seolah nama itu saja sudah cukup untuk merobek dada.
Pintu itu terbuka dengan satu dorongan kecil. Bau khas apartemen lembap menyergap hidungnya.
Tapi di baliknya, ada sesuatu yang lain aroma samar yang masih tertinggal di udara. Cherry. Manis, lembut, dan menusuk.
Aroma itu sama seperti laporan yang dikirim informannya. Aroma parfum cherry yang ditemukan di tubuh adiknya.
Di lantai, masih ada bekas noda gelap yang telah dikeringkan oleh waktu. Luka di hati Luca kembali terbuka.
Polisi Korea menyebutnya bunuh diri. Tapi Luca tahu bagaimana tubuh seseorang yang mati karena melompat, dan bagaimana tubuh seseorang yang dibunuh.
Mia tidak bunuh diri. Mia dibunuh.
Ia berlutut, jemarinya menyentuh lantai dingin itu, lalu menggenggam sesuatu yang tertinggal di bawah meja kecil. Sebuah permen lolipop dengan stik patah.
Luca menatap benda itu lama, hingga rahangnya mengeras.
★Luca Ashes Moretti ★
Cherry…( gumamnya ) Aroma itu lagi.
Seketika wajahnya berubah. Semua rasa sedih berubah menjadi tawa kecil, getir dan mengerikan.
★Luca Ashes Moretti ★
Baiklah. ( katanya dalam bahasa Italia yang nyaris seperti bisikan setan.)
★Luca Ashes Moretti ★
Jika kamu mencuri satu-satunya keluarga yang kupunya, aku akan mencuri seluruh duniamu.
Luca Ashes Moretti ( 30 tahun ). pemimpin mafia paling ditakuti di Italia, hidup dalam bayang-bayang kekuasaan dan darah.
Wajahnya jarang terlihat publik hanya segelintir orang tahu bagaimana rupa pria kejam yang dijuluki “The Masked Devil of Naples.”
Di balik keangkuhannya, satu-satunya orang yang ia cintai hanyalah adik perempuannya, Mia Esther Moretti, gadis lembut yang menjadi cahaya di balik kehidupannya yang gelap.
Namun dunia Luca runtuh ketika kabar datang dari Seoul Mia, yang tengah menjalankan penyamaran sebagai mahasiswi dengan nama Mia Meadow, ditemukan tewas di apartemennya.
Polisi menutup kasus itu begitu saja dengan alasan “bunuh diri akibat depresi.”
Tapi bagi Luca, itu kebohongan.
Mia tidak mungkin bunuh diri. Ada yang membunuhnya.
Menurut hasil penyelidikan bawahannya, sebelum kematian, Mia menjalin hubungan rahasia dengan Frankie Han Millicent ( 32Th )
Pemimpin gengster Korea yang terkenal sama kejamnya dengan Luca sendiri.Dingin, protektif, tapi tak kenal belas kasihan bagi musuhnya.
Dan Luca bersumpah akan menghancurkan Frankie serta seluruh hidupnya termasuk adik kesayangannya, " Lucy Penelope Millicent ".
Lucy, mahasiswi berusia 24 tahun, dikenal di kampus sebagai gadis cantik, polos, dan sedikit “aneh.”
Lucy seperti anak kecil yg terperangkap dalam tubuh wanita dewasa selalu membawa permen lolipop dan beraroma parfum cherry yang khas.
Lucy, pribadi lembut dan kekanak-kanakan.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Di balik senyum polosnya, tidak ada yang tahu bahwa wanita itu memiliki sisi lain: cerdas, mematikan, dan mampu membelokkan nasib orang lain sesuai keinginannya.
Tapi hari itu, semua orang melihatnya sebagai gadis manja yang manis, imut, dan selalu bermain dengan permen lolipopnya.
Hanya keluarga Millicent yang tahu rahasia ini dan mereka melindunginya mati-matian.
Luca datang ke Seoul dengan identitas palsu sebagai mahasiswa pindahan dari Italia, berencana mendekati Lucy untuk menjadikannya alat balas dendam terhadap Frankie.
Tapi rencananya hancur perlahan ketika ia terjebak dalam pesona gadis itu antara tawa polos.
Dan di balik mata lembut Lucy, ada bayangan dingin yang mengingatkannya pada dirinya sendiri.
Chapter_01
Hujan ringan turun di Seoul malam itu. Butiran air memantul di kaca jendela penthouse merah Cherry,menciptakan garis-garis tipis yang mengalir seperti air mata.
Di dalam, aroma manis cherry perfume memenuhi udara aroma khas yang selalu mengiringi Lucy Penelope Millicent, gadis yang tak pernah benar-benar diam.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Oppa~! Aku bosan!
Suara itu menggema dari ruang tengah, bernada renyah tapi menyelipkan keluhan manja.
Frankie Han Millicent, yang sedang duduk di sofa dengan laptop terbuka, menghela napas pelan.
Lelaki berusia tiga puluh dua tahun itu mengenakan kemeja hitam rapi, wajahnya teduh tapi matanya menyimpan sesuatu yang berat.
Frankie Han Millicent
Lagi? Baru lima menit lalu kamu bilang mau menulis tugas kuliah.
Lucy,rambut panjangnya diikat dua,mendekat dan menjatuhkan diri ke sofa sebelah kakaknya.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Tugas bisa nunggu. Tapi kalau aku bosan, nanti aku bisa mati.😗
Frankie Han Millicent
Kalimat dramatis lagi😒
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Serius! Bosan itu penyakit berbahaya, Oppa!
Frankie Han Millicent
( menutup laptopnya ) Kamu mau apa kali ini? Permen? Balapan di lintasan lagi?
Lucy memiringkan kepala, tersenyum seperti anak kecil yang menyembunyikan rencana.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Boleh dua-duanya?😸
Frankie Han Millicent
( menatapnya tajam ) Tidak. Permen boleh. Balapan tidak.
Frankie Han Millicent
Kamu tahu itu memancing sisi ‘itu’ keluar.
Senyum Lucy sedikit goyah. Untuk sesaat, matanya yang biasanya jernih berubah tajam.
Tapi hanya sedetik lalu kembali lagi jadi mata manja penuh cahaya.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Aku baik-baik aja, Oppa. Aku janji ~
Suara itu lembut, tapi ada sesuatu di bawah permukaannya.
Frankie menatap adiknya lama sebelum akhirnya berdiri, berjalan ke ruangan lain dan kembali dengan sekotak lollipop warna merah muda.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
( bersorak ) Yay! Cherry flavor!
Lucy Membuka bungkusnya cepat, mengisap ujung permen dengan mata tertutup, menikmati rasa manisnya
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Lihat, Oppa, hidup itu manis kalau kamu tahu cara menikmatinya.😸
Frankie Han Millicent
( tersenyum samar ) Kamu terlalu mirip Ibu kalau bicara begitu.
Hening sejenak. Hanya suara hujan dan gumaman musik jazz lembut dari speaker yang menemani.
Lucy menatap jendela, lalu bertanya pelan.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Oppa… kalau suatu hari aku hilang, kamu akan mencari ku, kan?
Frankie Han Millicent
( Terkejut ) Apa?
Lucy tersenyum lagi, tapi kali ini lebih lembut, hampir menyedihkan
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Nggak apa-apa. Aku cuma penasaran.😸
Frankie berjalan ke ruangan lain, dan saat punggungnya menghilang, ekspresi Lucy berubah.
Bibirnya tidak lagi tersenyum. matanya kosong, tajam, seperti seseorang yang baru terbangun dari mimpi panjang.
Lucy menatap bayangan dirinya di jendela dan bergumam, suaranya lebih dalam dari sebelumnya berbeda.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Kalau aku yang hilang… mungkin itu bukan kecelakaan.
Lalu Lucy berkedip, dan seolah tidak ada yang terjadi, wajahnya kembali ceria.
Lucy menggoyang kaki, menyalakan lagu pop dari ponsel, dan mulai menari kecil di ruang tamu, rambutnya bergoyang seirama.
Frankie kembali membawa dua cangkir cokelat panas.
Frankie Han Millicent
Jangan dekat jendela, sayang. Dingin.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Arasseo, Oppa😸~ ( mencomot cangkir )
Uap cokelat panas mengaburkan wajahnya sesaat, menciptakan bayangan ganda di kaca.
Satu Lucy yang tersenyum, satu lagi menatap balik dengan tatapan dingin.
Beberapa jam kemudian, ketika Frankie sudah tertidur di ruang kerja, Lucy duduk sendirian di balkon.
Hujan telah reda. Langit Seoul gelap, tapi lampu kota berkilau bagai permata.
Lucy memegang lollipop yang tinggal setengah dan berbisik pelan, seolah berbicara pada udara.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Kadang aku merasa… ada seseorang yang sedang mencari ku.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Tapi bukan Oppa.
Angin membawa suara itu pergi.
Dalam mimpinya malam itu, Lucy berdiri di sebuah taman asing, penuh bunga mawar hitam.
Di kejauhan, ada suara langkah kaki mendekat. Seseorang tinggi, berjaket gelap, mata seperti bara yang bersembunyi di salju.
“Lucy…” suara itu memanggilnya, rendah, beraksen asing.
Lucy menoleh, tapi tak sempat melihat wajahnya.
Lucy terbangun dengan keringat dingin. Lollipop-nya jatuh ke lantai
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Luca… ( mengigau tanpa sadar, lalu mengerutkan dahi ) Siapa itu...
Tidak ada jawaban. Hanya detak jam di dinding, pelan, terus berdetak seperti waktu yang menunggu sesuatu.
Chapter_02
Pagi di Seoul seindah lukisan. Langit biru tanpa awan.
Matahari hangat menembus jendela mobil sport merah muda yang baru saja berhenti di depan gerbang utama Seoul University.
Dari dalam keluar dua perempuan yang kontras seperti kopi dan gula.
Yang pertama rambut pirang keemasan, kacamata hitam besar, outfit mewah dari Chanel, tumit tinggi yang mengklik lantai Sera Millicent.
Yang kedua berambut cokelat sedikit kemerahan lembut, mengenakan sweater oversized dengan motif kelinci dan rok pendek putih,
Menggenggam lollipop cherry di bibir Lucy Penelope Millicent.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Unnieee~ aku bilang jangan pakai heels segitu tinggi!
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Aku malu jalan bareng kamu, nanti semua orang ngira kita mau photoshoot. ( keluhnya pipi menggembung )
Sera meliriknya dari balik kacamata, tersenyum menggoda.
Sera Millicent
Sweetheart, semua orang memang harus tahu kita cantik.😎
Sera Millicent
Dan kamu, sayang, harus belajar pose kalau disorot kamera.😎
Sera menurunkan kacamatanya sedikit, menatap Lucy dari ujung kepala sampai kaki.
Sera Millicent
Aigoo... lihat Dirimu.
Sera Millicent
Seperti anak TK yang tersesat di universitas elit.😒
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Yak!
Lucy mengerucutkan bibir, menepuk bahu sepupunya.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Aku imut, bukan anak TK!😾
Lalu Lucy menatap lollipop-nya, menghisap pelan dengan suara kecil.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Lagi pula, siapa suruh Oppa nggak boleh aku make-up tebal.. ( gumamnya kesal )
Sera Millicent
( Mendengus ) Frankie Han Millicent itu memang terlalu protektif.
Sera Millicent
Seperti bodyguard dengan lisensi cinta berlebih..
Sera menatap langit sebentar, lalu menambahkan dengan nada setengah bercanda.
Sera Millicent
Kadang aku pikir, kalau bukan kakakmu, mungkin dia udah aku culik ke pesta pribadiku.
Lucy langsung meringis geli.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Ewww, unnie! Itu menjijikkan!
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Oppa cuma cinta aku, bukan kamu.
Sera Millicent
Ya ya ya, aku tahu, piccola principessa. ( kali ini dengan aksen Italia yang meniru-niru Frankie )
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
( langsung tertawa terbahak ) 😸Unnie, please, kamu jelek banget ngomong Italia!
Dua sepupu itu terus bercanda sambil berjalan melewati gerbang. Mahasiswa lain menatap mereka sebagian iri, sebagian terpukau.
Lucy menggenggam tasnya erat, matanya berkilau penuh semangat dan rasa ingin tahu.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Unnie, aku mau permen lagi~
Sera Millicent
( menghela napas dramatis ) Baru satu menit lalu kamu makan lollipop, baby girl..
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Tapi yg ini flavor-nya cherry, aku mau grape juga~ ( Rengeknya )
Nada manja itu membuat Sera mengangkat tangan pasrah
Sera Millicent
Fine, fine.
Sera Millicent
Nanti aku traktir di café kampus.
Sera Millicent
Tapi kamu harus janji,nggak kabur dari kelas hari ini!
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Um... 🤔
Lucy berpura-pura berpikir keras, lalu mengangkat jari kelingkingnya.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Janji!😸 ( dengan senyum lebarnya )
Sementara itu, di sisi lain kampus, seorang pria berdiri diam di bawah pohon gingko yang daunnya mulai menguning
Dia memakai hoodie abu-abu, kacamata bulat, dan earphone yang tak benar-benar terhubung ke apa pun.
Dari luar, ia tampak seperti mahasiswa baru biasa.
Tapi di balik tatapan tenangnya, pikirannya bekerja seperti mesin.
Usia tiga puluh tahun, pemimpin organisasi paling ditakuti di Napoli.
Kini berdiri di tengah kampus Korea seolah ia hanya seorang mahasiswa biasa.
Senyum tipis tersungging di bibirnya saat matanya menangkap sosok gadis dengan hoodie pink dan lollipop merah.
★Luca Ashes Moretti ★
Cherry…( gumam )
★Luca Ashes Moretti ★
Così innocente... troppo dolce per questo mondo. [ Begitu polos terlalu manis untuk dunia ini ]
Luca menyalakan ponselnya, berpura-pura mengetik pesan, padahal sedang mengambil gambar diam-diam.
Foto itu menampilkan Lucy yang sedang tertawa bersama sepupunya.
File terkirim: Target found.
Lucy sendiri tak menyadari tatapan itu. Ia tengah sibuk memotret bunga sakura terakhir musim itu dengan ponselnya.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Unnie, lihat! Cantik banget!
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Aku mau upload ke InstaStory!
Sera Millicent
Tambah filter biar makin aesthetic, baby. (tanpa menoleh, sibuk mengecek notifikasi pesan di ponselnya )
Sera Millicent
Dan tag aku, jangan lupa.
Lucy berputar, rambutnya terayun lembut.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Eh?
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
(menatap sekitar ) Rasanya kayak ada yang liatin aku.
Sera Millicent
( Mendengus ) Pasti cowok.
Sera Millicent
Siapa suruh kamu imut banget hari ini? Bahkan dosen pun bisa salah fokus.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
( tertawa kecil ) Aigoo~ Unii... lebay..
Tapi perasaan aneh itu tetap ada seperti bayangan di belakang punggungnya, yang tidak bisa ia lihat tapi terasa.
Lucy mengerutkan dahi, menggigit lollipop-nya sampai patah.
Park Ji Wook
Millicent Lucy Penelope?
Suara dosen memanggil dari podium kelas besar.
Lucy tersentak, lalu berdiri cepat.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
N-neh!
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Sera, yang duduk dua baris di belakang, nyaris tertawa melihat ekspresi panik Lucy.
Park Ji Wook
Presentasikan diri Anda.
Lucy menatap sekitar, lalu tersenyum manis, membungkuk sedikit.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Annyeonghaseyo~!😸
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Nama saya Lucy Penelope Millicent, mahasiswa baru jurusan Psikologi.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Umur dua puluh empat tahun, saya suka permen, kucing, dan....
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Ehm,tidur.😎😸
Seluruh kelas tertawa. Bahkan dosen tersenyum kecil.
Sera Millicent
( menepuk dahi ) Oh my God, Lucy...
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
( menoleh, berbisik pada Sera ) Kenapa? Aku jujur, kan?
Waktu makan siang, Sera dan Lucy duduk di café kampus.
Meja mereka penuh makanan manis: waffle, pancake, milkshake, dan tentu saja sekotak besar lollipop.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Unnieee, aku pengen main ke taman hiburan minggu depan. ( sambil mengaduk milkshake )
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Ne~! Oppa janji mau izinin asal aku nggak kabur dari kuliah.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Please, kamu temenin ya!😸
Sera Millicent
( berpura-pura berpikir ) Kalau kamu traktir aku kue stroberi di sana, maybe yes.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
( langsung bersinar ) Deal!
Tak jauh dari mereka, Luca duduk di pojok café, berpura-pura membaca buku.
Ia bisa mendengar suara tawa Lucy, riang dan ringan.
Tapi setiap tawa gadis itu menusuk bagian terdalam dadanya karena di balik tawa itu, ia mencari bayangan adiknya, Mia.
Wanita Manja itu punya sesuatu di matanya yang mirip Mia. Tapi bukan dia.
Luca mengepalkan tangan di bawah meja. Kalau gadis ini benar-benar dekat dengan Frankie Han Millicent dia akan jadi kunci.
Luca masih memastikan, apakah gadis manja itu adiknya Frankie atau hanya kerabat.
Di luar café, angin sore berhembus lembut.
Lucy berdiri di depan jendela, memandangi langit biru muda. Ia menekan ujung jarinya di kaca, lalu berbisik pelan.
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Seoul smells like cherry today...
🌸Lucy Penelove Millicent🌸
Dan aku suka banget.
Dari kejauhan, seseorang menjawab tanpa suara-,
★Luca Ashes Moretti ★
ragazza dolce... ( gumam dingin)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!