VIP : Doctor Al'S Favorite Thug
01
semua orang sudah pergi dari pemakaman,kini yang tersisa disana hanya Alaric kraveda - dan bayi mungil yang baru lahir 1 Minggu lalu.
Perpisahan paling menyakitikan adalah kematian.
Kata itu sangat cocok dengan Ku sekarang.
Orang yang paling aku sayangi,pergi untuk selamanya.
Aku tidak pernah menyangka bahwa kemarin adalah pertemuan terakhir kita berdua.
Takdir memang tidak ada yang tahu,selain tuhan.
Alaric Kraveda
kenapa. Kenapa kau pergi dengan cara seperti ini Aretha?.
*lirih..
Alaric Kraveda
Kenapa kau mengakhiri hi*up mu setelah melahirkan anakmu.
Alaric menunduk,menatap sendu bayi yang berada di gendongannya.
Alaric Kraveda
Maaf,karna aku gagal menjaga ibumu.
*mengusap pipi
Bayi itu menggeliat dan perlahan mata itu terbuka,netra hazel itu menatap Alaric dengan berkaca-kaca.
Seolah tahu, kalau Alaric tengah bersedia dan berduka sekarang.
Alaric Kraveda
Ssttt..it's oke, paman disini,paman akan menjagamu, seperti janji paman pada ibumu.
Satu tahun sudah berlalu, sampai sekarang Alaric masih berduka, tapi ia harus melupakan itu dan dan mengikhlaskan semuanya lalu kembali melanjutkan hidupnya.
Apalagi sekarang ia harus menjaga seseorang yang menjadi penyemangat baru dalam hidupnya.
Alaric Kraveda
Ugh.. Come to papa baby boy..
Alaric mengambil Asael- bayi yang ia Adopsi satu tahun lalu, itu Adalah anak Aretha.
Alaric Kraveda
papa disini.Apa kau menyusahkan bibi Yang kemarin hum?
Asael Kraveda
Bwa bwa.. 😆👏
Alaric Kraveda
Hahah oke oke, kau tidak paham apa yang aku ucapkan.
*keluar kamar.
Alaric membawa asael ke ruang makan,dimnaa bibi Yang berada.
Bibi Yang
Selamat pagi Tuan Al..
Alaric Kraveda
Selamat pagi bibi.
Alaric Kraveda
*menggelitik perut asael.
bibi Yang tersenyum tipis, ia menyiapkan makanan untuk Alaric dan juga susu untuk asael.
Bibi Yang
Berikan tuan kecil pada saya tuan.
Alaric Kraveda
Sama bibi dulu ya.
*menyerahkan asael.
Bibi Yang
Kemari tuan kecil.
*menggendong.
Asael Kraveda
Ee.. Huaaa bwa bwa ma bwa bwa, huaa.
*memberontak.
Asael terus memberontak dan menjulurkan tangannya ke arah Alaric.
Bibi Yang
Tuan kecil, biarkan papa makan dulu ya, tuan kecil bersama bibi dulu.
Asael Kraveda
Ergg huaaa.. Bwa bwa.
Alaric Kraveda
Kemarikan bibi, kayaknya dia hanya ingin dengan saya saja.
Alaric Kraveda
tidak apa, saya bisa makan nanti.
Alaric berdiri,lalu mengambil asael dari bibi Yang.
Alaric Kraveda
Sssttt... Cup cup anak papa.
*menepuk pantat asael
Alaric Kraveda
Kemarikan susu asael bibi.
Alaric Kraveda
Saya ke atas dulu,nanti Makanan bisa bibi hangatkan kalau saya ingin makan.
Bibi Yang
Baik tuan.
*sedikit membungkuk
Alaric Kraveda
Cup cup.
*pergi
Alaric Kraveda
Nah el udah ganteng sekarang, tunggu sebentar disini ya, papa mau mandi dulu.
Baru saja ingin berdiri, Alaric di kejutkan dengan panggilan masuk di ponselnya yang ada diatas nakas.
Alaric Kraveda
*mengambil ponsel.
Alaric Kraveda
📲 / Halo Af.
Alaric Kraveda
📲 / ada di rumah, sama el.
*memainkan tangan asael.
Asael Kraveda
*Menggigit tangan alaric
Alaric Kraveda
📲 / lagi cuti, mau kesini ya kesini aja gapapa.
Alaric Kraveda
📲 / oke, bye.
Afghan Groffil
Utututu.. keponakan paman.
*menoel hidup asael
Alaric Kraveda
Aku sepertinya akan resign dari rumah sakit.
*Menaruh ponselnya.
Afghan Groffil
*menoleh kaget.
Afghan Groffil
Kenapa? bukankah menjadi dokter di rumah sakit itu adalah impianmu?.
Alaric Kraveda
Itu memang benar, tapi setelah ada asael, aku tidak bisa terus meninggalkannya sendirian,dan lagi bibi Yang sudah sangat tua.
Alaric Kraveda
Aku takut dia akan kelelahan menjaga el sendiri.
Alaric Kraveda
Aku berencana akan membangun sebuah klinik.
Afghan Groffil
Itu terserah mu saja, tapi apa kau benar benar yakin?
Alaric Kraveda
Tentu saja, setidaknya aku masih mempunyai waktu untuk terus bersama dengan el, selama berada di rumah sakit aku selalu sibuk sampai tidak ada waktu untuknya.
Alaric mengelus kepala asael yang berada di pangkuannya.
Alaric Kraveda
*Keluar dari kamar mandi.
Alaric Kraveda
*menatap asael yang sudah tertidur diatas ranjang.
Malam ini asael akan tidur bersamanya,karna entah kenapa sejak pagi ia tidak ingin lepas darinya.
Mungkin karna satu hari ia tidak bertemu dengan papanya, makanya dia rindu dan ingin bermanja dengan Alaric.
Alaric Kraveda
*naik ke atas ranjang perlahan.
Alaric Kraveda
Selamat malam anak papa.
*mengecup kening asael.
02
Asael Kraveda
Bwa bwa eung bwa bwa.
*meninju dagu Alaric.
Asael Kraveda
Bwabwa
*menendang perut Alaric.
Alaric akhirnya terbangun, ia perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya mentari yang masuk melalui celah jendela.
Alaric Kraveda
Ada apa El?
*mengucek mata.
Asael Kraveda
Bwa bwa..
*merentangkan tangan.
Alaric Kraveda
*Membawa asael untuk tiduran di atas tubuhnya.
Asael Kraveda
*menggesekan wajahnya ke dada Alaric.
Alaric Kraveda
*Mengusap punggung.
Asael Kraveda
eng.. Hachi.🤧
Alaric Kraveda
* terkekeh.
Alaric Kraveda
Kebiasaan setiap pagi selalu bersin.
Alaric Kraveda
( dia semakin mirip dengan ibunya. )
Alaric Kraveda
*sedikit membungkuk.
Alaric Kraveda
Baik baik sama bibi Yang,jangan rewel oke?
Alaric Kraveda
Papa berangkat kerja dulu.
*mengelus rambut asael
Alaric Kraveda
Bibi, kalau nanti El mulai rewel, bibi telfon saja saya.
Alaric Kraveda
Bye bye anak papa.
Alaric Kraveda
saya pergi dulu bibi.
*pergi.
Bibi Yang
Hati hati saat berkendara tuan.
Perjalanan dari rumah ke rumah sakit memerlukan waktu 30 menit.
Beruntung jalanan tidak terlalu ramai hari ini.
Di lampu merah, Alaric menatap kanan kiri.
Alaric Kraveda
*Menatap keluar jendela.
Alaric Kraveda
Hari ini mendung lagi.
Alaric Kraveda
*Melajukan mobilnya.
Rintik hujan mulai mengetuk ngetuk kaca jendela mobil Alaric,Ia berdecak lidah,lalu membelokkan mobilnya ke arah jalan pintas untuk segera sampai ke rumah sakit tempatnya bekerja.
Suasana yang dingin dan sedikit gelap membuat Alaric sedikit tidak nyaman.
di tengah perjalanan, seseorang tiba tiba saja melompat ke tengah jalan mengehentikan mobilnya.
Alaric reflex menginjak rem,ketika mobilnya hampir menabrak orang itu.
keduanya sempat saling bertatapan, sebelum akhirnya orang itu pingsan.
Alaric tentu saja terkejut, ia segera keluar dari mobilnya dengan panik.
Alaric Kraveda
oh astaga!.
03
Alaric Kraveda
Ini luka tusuk, kita harus segera menjahitnya.
Alaric Kraveda
Alira, segera siapkan peralatannya.
Alira segera menyiapkan peralatan.
Sembari menunggu alira siap, Alaric mulai membersihkan luka yang masih mengeluarkan darah segar itu.
Alaric Kraveda
Nadinya lemah..
Setelah beberapa jam, kondisi pria itu akhirnya mulai stabil, Alaric dan asistennya -Alira- segera memindahkannya ke ruang perawatan.
Alaric Kraveda
Masuk!
*memeriksa berkas Pasien.
Alira
Dokter Al.
*Menyembulkan kepala di balik pintu.
Alaric Kraveda
Ada apa alira?
Alira
Apa dokter ingin makan siang bersama dengan kami?.
Alaric Kraveda
Lain kali saja Alira, saya sudah ada janji dengan seseorang siang ini.
Alaric berdiri,menaruh jas dokternya di gantungan baju.
Alira
!! – Apa anda akan makan siang dengan kekasih anda dok?
Alaric Kraveda
Jangan mikir aneh aneh kamu.
*menyentil kening Alira.
Alaric Kraveda
*membuka lebar pintu.
Alira
Aduh... Hehe, kalo gitu saya pergi dulu dok.
Alaric Kraveda
*Geleng geleng
Di restoran depan rumah sakit, Alaric mengedarkan pandangannya mencari temannya, temannya yang mengajaknya makan siang bersama.
Afghan Groffil
Di sini Al!
*Melambaikan tangan.
Alaric menoleh, matanya melotot melihat siapa yang di bawa Afghan.
Alaric Kraveda
*Jalan cepat menghampiri.
Alaric Kraveda
kau membawanya kemari?.
*Mengambil asael.
Afghan Groffil
Ya, Bibi Yang meneleponku, katanya dia ada urusan di rumah utama.
Rumah utama - Rumah kakek nenek Alaric.
Asael Kraveda
*memainkan kancing Kemeja
Afghan Groffil
Dia bilang tidak bisa membawa asael kesana karna kau melarangnya, makanya dia menitipkan asael pada ku.
Alaric Kraveda
Kenapa bibi Yang tidak langsung menelfon ku?.
Afghan Groffil
Dia sudah menelepon mu berulang kali, tapi ponselmu tidak bisa di hubungi.
Alaric Kraveda
*mengambil ponsel di saku celana
Alaric menyalakan ponselnya, tapi tidak bisa, daya ponselnya habis.
Alaric Kraveda
Ponselku lowbat.
*Menaruh di atas meja.
Afghan Groffil
Aku sudah memesankan makanan untukmu.
Alaric Kraveda
*Mengangguk.
Asael Kraveda
Bwa bwa.
*Mendongak, menjulurkan tangannya.
Alaric Kraveda
Ya sayang.
*menunduk.
Alaric Kraveda
W-wait,Af kau mendengarnya?
Afghan Groffil
Y-ya. he said " Papa "
Alaric Kraveda
Come,Say papa again.
Alaric Kraveda
Oh God, Dia memanggilku papa!!
*mengangkat asael dengan gembira.
Afghan Groffil
*terkekeh haru + geli.
Alaric Kraveda
Kau yakin tidak ingin pulang?.
*menggendong asael.
Afghan Groffil
Ya, Aku akan pulang nanti.
Alaric Kraveda
Kau sedang ada masalah?.
Alaric Kraveda
Ada apa alira.
Alira
Orang Yang anda selamatkan tadi pagi sudah siuman dok.
Alaric Kraveda
Baiklah, saya akan segera kesana.
Alira
Saya permisi dok, kak af.
Afghan Groffil
*mengangguk.
Alaric Kraveda
Aku akan memeriksa pasien, kau tunggu saja disini.
Alaric Kraveda
*melihat jam.
Alaric Kraveda
Sebaiknya kau cepat pulang, tidak baik juga jika asael terlalu lama di rumah sakit.
Alaric Kraveda
Aku akan menjemputnya setelah shift ku selesai.
Alaric Kraveda
*Geleng heran.
Alaric memakai jas dokternya, lalu keluar dari ruangannya.
Alaric Kraveda
Kau sudah sadar, Bagaimana perasaanmu?.
*Masuk.
Bibi Yang
Typo bertebaran🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!