NovelToon NovelToon

Bidadari Bumi

Chapter 1 : Pengenalan Tokoh

...بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ...

~ Zhivana Khoirun Nisa ~

Seorang wanita bercadar yang teduh parasnya, Auratnya terjaga, pergaulannya terjaga, perilakunya terjaga, matanya berkilau oleh mata takwa, bibirnya basah dengan untaian petuah, rambutnya tertutup oleh juluran jilbab, bicaranya dakwah, pendengarannya tilawah, gerakannya jihad fii sabilah.

Berusia dua puluh tahun. Sedang melanjutkan pendidikannya disalah satu Univeraitas di kota bandung. Mengambil jurusan Ilmu kedokteran. Bercita-cita ingin menjadi dokter ahli bedah.

Terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga sederhana. Zhivana terlahir dari pasangan bernama Rama Haiden dan Maryam Khoirun Nisa. Ya, nama belakang zhivana diambil dari nama belakang maryam.

Sejak kecil zhivana selalu di didik agar menjadi wanita sholehah dan berendah hati. Saat lulus SD zhivana langsung masuk pondok pesantren sambil sekolah SMP dan SMA. Enam tahun sekolah sambil pesantren zhivana selalu aktif tidak pernah mengeluh karena mempunyai semangat dan tekad yang luar biasa.

Di saat berusia sembilan tahun zhivana mulai memakai cadar sampai saat ini diusia yang dua puluh tahun. Karena zhivana ingin selalu mejaga auratnya seperti sang umi yang sama-sama memakai cadar. Menjaga aurat dan akhlaknya. dan ingat dibalik tekad yang luar biasa zhivana adalah seorang wanita pemalu.

Zhivana selalu berusaha agar selalu dekat dengan sang khaliq. Dirinya selalu mengingat asma alloh dalam hati, tak ingin menjadi manusia lalai dalam perintah sang khaliq ingin berusaha menjadi seorang muslimah yang mengejar cintanya pada sang maha pencipta.

~ Gea Salamah An Nur ~

Merupakan sahabat zhivana saat masuk pondok pesantren mereka bertemu saat menjadi teman sekamar saat di pondok. Mempunyai cita-cita yang sama, tujuan yang sama, disanalah mereka menjalin ikatan persahabatan yang seperti saudara dua bidadari bercadar yang dikenal sangat aktif dalam melakukan hal apapun.

Gea Salamah An Nur seorang wanita bercadar berusia dua puluh tahun. Wanita cerdas dan ceria. Terlahir dari keluarga kaya raya. Tapi gea adalah sesosok wanita sederhana. Dibalik sikapnya yang ceria gea memiliki kesedihan yang mendalam karna kehilangan sang ibu yang meninggal saat umurnya sebelas tahun. Dimana sang ibu mengidap penyakit kanker hati. Alm. Zhulaikha An Nur, dan Ardi sanjaya.

Pengusaha yang sukses dibidang properti dan kuliner. Ardi sangat menyanyangi gea baginya kini gea adalah hidupnya semenjak sang istri meninggal ardi tidak ingin menikah ia tidak ingin mengkhianati cinta mendiang istrinya. gea juga diasuh oleh pembantu paruh baya karena ardi sibuk dalam mengurus bisnisnya.

Gea merupakan anak tunggal sama seperti zhivana. Semenjak bertemu zhivana gea merasa mempunyai seorang kakak walau umurnya sama tapi baginya zhivana adalah sosok wanita yang pikirannya dewasa dan bijak.

Wanita yang penuh dengan sejuta semangat untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Ya gea tertarik dan termotivasi dari sosok zhivana yang seperti bidadari yang membawa cahaya pada diri gea yang sempat putus asa karna selalu teringat pada mendiang ibunya.

Gea sangat bersyukur memiliki seorang sahabat seperti zhivana karena baik hati dan luas ilmu agamanya otaknya brilian dan tutur kata yang lembut.

Prov Zhivana Khoirun Nisa

"Hijab tak sekadar pelindung bagi wanita melainkan menggambarkan seberapa besar kekuatan dan keindahannya."

Itulah kata-kata zhivana saat gea belum memakai cadar. Dia selalu menasihati dengan kata-kata bijaknya, ucapanya dipenuhi oleh dakwah tutur katanya lembut dan sopan. Itulah sahabatku Zhivana Khoirun Nisa yang seperti bidadari bumi.

'

'

Bersambung

Chapter 2 : Keluarga

Bismillahrirrohmanirrohim.

Dengan menyebut nama alloh yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kita awali semua niat baik di hari ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sang fajar sudah meninggi membuat seorang wanita dengan balutan mukena itu harus menutup al-qur'an. Karna sudah waktunya untuk sarapan pagi dengan kedua orang tua tercintanya. Membereskan mukenna dan al-qur'an ke dalam rak sambil bersenandung kecil melantunkan shalawat nabi.

Tok tok tok

" Zhi ayo sarapan" teriak sang umi didepan pintu kamar putri tunggalnya.

"Ah iya umi, sebentar ini zhi sedang memakai jilbab" Sahut zhivana dengan setengah berteriak.

"Kalau begitu umi sama abi nunggu di meja makan ya" Ucap maryam, seraya melangkah pergi meninggalkan kamar zhivana menuju sang suami yang sedang duduk dimeja makan sambil menyesap kopi hitamnya.

Rama menoleh, mendapati istrinya yang sendirian, biasanya zhivama selalu mengekor dibelakang.

" Zhivananya, mana umi?"

"Zhi kayanya sedang menghafal al-qur'an jadi telat" Ucap maryam.

"Sebentar lagi juga dia kesini." Imbunya kembali.

Setibanya didapur, zhivana selalu memberi ucapan selamat, hampir setiap hari dirinya seperti itu. Mungkin sudah menjadi kebiasaan.

"Assalamualaikum. Selamat pagi umi, selamat pagi abi" Ucap zhivana dengan ceria.

"Waalaikumsalam" Jawab keduanya, seraya tersenyum merekah penuh kehangatan.

"Pagi. Kamu ini zhi, cepat duduk!" Titah maryam.

"Nak, kenapa telat? Biasanya kamu yang paling duluan bantuin umi mu masak" tanya rama dengan menatap zhivana dalam.

Zhivana tersenyum kecil, lalu berkata.

" Maaf, tadi setelah shalat shubuh zhi langsung melanjutkan hafalan al-qu'an. Biasanya hanya sekedar membaca tapi tadi zhi berniat menghapal ulang, jadi lama" Ucap zhivana dengan tersenyum-tersenyum.

Rama mengangguk mengerti.

"Tak apa nak itu bagus abi sangat bangga padamu."

" Makasih, abi emang paling oke." Komentarnya dengan bercanda.

Sementara, maryam hanya menatap suami dan anak semata wayangnya itu. Keluarga kecil yang penuh kasih sayang.

"Ya sudah mari sarapan! Nanti lanjut ngobrolnya"

Maryam memberikan nasi goreng plus telur dadarnya pada sang suami.

"Terima kasih" Ucap rama, dengan menatap hangat ke sang istri tercinta.

"Isstt, umi dan abi ini disini ada zhi. Jangan saling bertatapan seperti itu." Protes zhivana, namun tertawa juga. Melihat keromantisan kedua orang tuanya.

"Kamu ini. Cepat habiskan sarapannya! Nanti telat kuliahnya" Ucap maryam dengan malu.

Rama hanya mengeleng-gelengkan kepala.

"Iya, iya. Ini juga udah mau abis" Ucap zhivana dengan cemberut.

"Alhamdulilah. Udah abis ini"

Zhivana beranjak, membawa piring kotor ke bak wastafel.

"Aku langsung pergi kuliah aja. Soalnya hari ini, ada kelas pagi" Ucapnya seraya menyalami maryam dan rama bergantian.

"Yasudah hati-hati! Dijalannya." Ucap rama mengusap ujung kepala zhivana yang tertutup hijab syar'i.

"Iya. Abi zhi berangkap dulu ya."

"Hati-hati zhi ingat!! Sesibuk apapun kuliah kamu jangan tinggalkan shalat 5 waktu dan shalat dhuha ya nak" Nahasihat rama yang kini mengusap pipi zhivana yang tertutup kain cadar.

Zhivana. mengagguk patuh.

"Insya alloh, zhi akan selalu ingat pesan dari abi dan umi" Jawab zhivana.

"Kalau begitu zhi berangkat dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Seraya menatap kepergian putrinya, maryam berdoa dalam hati.

Semoga alloh selalu melindungimu nak, umi dan abi mu sangat menyayanggimu. batin maryam

"Putri kecil kita telah beranjak dewasa ya, sayang" Ucap rama sambil mengusap hangat tangan sang istri.

Maryam tersenyum.

"Iya. Zhivana selalu berbakti kepada kita, dia tumbuh menjadi sesosok wanita sholehah"

Maryam memeluk tangan suaminya, merasa bahagia memiliki keluarga kecil yang diberkahi kebahagiaan dan penuh kasih sayang ini. Semoga alloh selalu memberi kesehatan dan kebahagiaan kepada keluarga kecilnya ini.

"Ya, sudah abi berangkat kerja dulu, nanti pulangnya mungkin sedikit telat karna kerjaan hari ini begitu banyak" Ucap rama melepaskan pelukan istrinya dan menatap hangat maryam.

"Hati-hati ya bi!! Semoga alloh melindungi abi dan melancarkan rezeki suamiku, ini" Ucap maryam tersenyum hangat dibalik cadarnya. Walau umurnya, sudah tidak muda lagi tapi maryam dan rama selalu romantis.

"Aamiin. Abi berangkat dulu" Ucap rama dengan mencium kening maryam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab maryam sambil menyalami tangan sang suami.

Rama melangkah pergi keluar dari rumah mengambil motor yang terparkir dihalam rumah. Rama langsung memacu kendaraannya itu menuju tempat kerja. Rama berkerja sebagai pemilik kafe yang cukup terbilang besar. Cafe yang ia bangun semenjak lulus kuliah dulu sampai sekarang ia masih mengurus cafenya untuk menafkahi keluarga.

Cafe bergaya klasik, milik rama sampai sekarang cafe ini selalu ramai dan banyak pengunjungnya terutama dari kalangan remaja dan pelajar.

'

'

Bersambung

Chapter 3 : Memanah

Islam mewajibkan wanita menutup aurat karena Islam melindunginya dari pandangan buas para lelaki.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Seorang gadis bercadar yang memakai pakaian syar'inya berwarna mocca senada dengan jilbab yang ia pakai. sepatu flat shoes berwarna putih. menemani langkahnya melewati lorong gedung universitas. Nampak ramai dan banyak mahasiswa lainnya yang belum masuk ruangan.

"Zhivana" Teriak seorang wanita dari belakang.

Dengan rasa penasaran, zhivana membalikan tubuhnya.

"Gea"

Ternyata sahabatnya, gea wanita itu tengah berjalan cepat kearahnya.

"Huh, zhi aku cape banget!! Dari parkiran lari sampai sini" Keluh gea dengan suara terpongoh-pongoh.

"Kenapa lari-lari padahal tidak akan terlambat" Tanya zhivana, merasa bingung kenapa harus lari-lari padahal masuk kelas masih ada waktu 18 menit lagi.

"Aku lagi ngejar, jodoh" Sahut gea asal.

"Iyakah?"

"Becanda ini, aku cuman ingin bareng sama kamu. Tapi, kamu gak denger." Gerutu gea.

"Iya, iya maaf, aku gak tau dan gak denger, maaf ya" Ucap zhivana dengan memelas.

Gea menghela napasnya.

"Iya, aku maafin, lagi pula aku bercanda!" Komentar gea, seraya menggandeng tangan zhivana dan berjalan menuju gedung B. Bersama.

"Aku denger kamu dapet juara satu, lomba memanah ya, zhi?" Tanya gea.

"Eh iya. Ahamdulilah, aku menang" Jawab zhivana malu-malu.

"Selamat ya sahabatku yang baik ini, emang hebat" Fuji gea sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Alhamdulilah, mungkin itu udah rezekinya" Sahut zhivana, rendah hati.

Memang benar zivana ahli dalam memanah, sejak saat dipondok pesantren zhivana selalu diajari memanah hingga kini ia sangat mahir dalam memanah.

***

"Yaudah, kita masuk" Ajak gea, dengan masih mengandeng tangan zhivana.

Saat masuk kelas, suasana kelas lumayan berisik kebiasaan sebelum ada dosen mereka selalu mengobral dan bermain ponsel.

"Assalamualaikum"

Ucap zhivana dan gea bersama saat masuk ke dalam kelas.

"Waalaikumsalam" Ucap semua orang dengan serempak.

Zhivana duduk dikursi depan gea dan gea dibelakang kursi zhivana, duduk dikursi ke dua dan gea ke tiga. Di ruangan fakultas kedokteran ini hanya ada 6 orang lelaki mereka ramah dan sopan. Wanitanya pun sama. kami sangat kompak dan saling membantu.

"Gea" Panggil zhivana, seraya berbalik badan menghadap ke arah belakang untuk melihat gea.

"Iya zhi ada apa?"

"Aku ke mesjid kampus dulu, biasa mau shalat dhuha dulu. Kamu mau ikut?" Tanya zhivana.

"Maaf ya zhi aku lagi ada halangan, jadi gak bisa ikut dan nemenin kamu."

"Baiklah"

"Yaudah gak papa aku pamit dulu ya." Ucap zhivana langsung beranjak dari tempat duduk.

"Yaudah hati-hati!! Kalau ada dosen mah, nanti aku bilangin" Ucap gea.

"Makasih, yaudah aku kemesjid dulu" pamit zhivana.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah gea menjawab salam dari zhivana.

Zhivana langsung berjalan keluar kelas dan melangkah pergi ke mesjid yang ada dikampus. Di kampus ini memiliki mesjid yang besar berfasilitas lengkap dan bergaya modern. Di depannya terdapat taman memiliki keindahan tersendiri terdapat rumput-rumput hijau , pohon-pohon kecil, kursi taman panjang, air mancur dan bunga masih banyak jenis lainnya sehingga udara sangat sejuk dan nyaman.

Zhivana melangkahkan kaki nya untuk pergi kesamping kanan mesjid khusus tempat wudhu wanita, dan sebelah kiri mesjid khusus tempat wudhu pria. Selesai berwudhu, zhivana masuk ke dalam mesjid. Ada banyak mahasiswa yang sedang melaksanakan shalat dhuha.

Lima belas menit lamanya, zhivana di dalam mesjid melaksanakan shalat dhuha.

Alhamdulilah yaalloh, hati ini sangat sejuk dan tenang setelah melaksanakan shalat dan memanjatkan doa-doa kepada mu. batin zhivana

***

Selesai sudah melaksanakan kewajibannya, zhivana langsung beranjak kembali.

Sampai didepan pintu. Terlihat pak dosen, sudah masuk.

"Assalamualaikum" Ucap zhivana mengucap salam sambil menunduk.

"Waalaikumsalam" Jawab pak dosen paruh baya.

"Maaf, saya tadi baru melaksanakan shalat sunnah dhuha." Ucap zhivana memberitahu.

"Baiklah"

"Kalau begitu silahkan masuk, saya juga baru masuk satu menit sebelum kamu tiba" Ucap dosen paruh baya itu.

Akhirnya. Zhivana bernapas lega.

"Terima kasih, pak."

"Iya. Silahkan, masuk." Titah pak dosen yang mempersilahkan zhivana masuk.

Pembelajaran dimulai dan berlangsung selama dua jam.

Akhirnya selesai dan sang dosen pun keluar.

"Zhi maaf ya, aku telat ngabarin kamu kalau ada dosen" Ucap gea dengan menghampiri zhivana.

"Iya, gak apa, kok."

" Zhi. Ke kantin yuk! Aku laper nih"

"Yasudah yuk, kita makan dulu" Ucapnya seraya beranjak dari tempat duduk.

Berjalan beriringan menuju kantin, sepanjang lorong gedung banyak mahasiswa lainnya sepertinya mereka juga akan ke kantin.

Sesampainya dikantin zhivana dan gea memilih tempat duduk dipojokkan dekat jendela.

"Gea, kamu mau pesan apa?" Tanya zhivana.

"Baso sama es teh, aja deh"

"Oke sama, biar aku pesan dulu"

" Eh, biar aku aja zhi. Kamu duduk aja disini."

" Yaasudah, aku tunggu"

Zhivana kembali duduk santai sambil melihat keluar kaca jendela.

Gea langsung melangkah pergi untuk memesan makanan.

5 menit kemudian

"Nih zhi, pesanan sudah dateng" Ucap gea, seraya menaruh dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh.

"Alhamdulilah. Makasih, gea" Ucap zhivana yang kini tengah mengaduk-ngaduk kuah bakso.

"Iya sama-sama. Yuk kita mulai makan!"

"Berdoa dulu ya ge, baru makan"

"Iya, iya." Ucap gea dengan diiringi tawa kecilnya.

Sementara itu zhivana hanya mengeleng-geleng kepala. Merakapun langsung berdoa dan memakan makanan yang telah di pesan.

'

'

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!