NovelToon NovelToon

Legenda Pendekar Baik Hati

Episode 1.Dusun Buana, Bintang, Neneknya.

Bintang .
Bintang .
Seorang anak yang baru kehilangan Neneknya yang telah mengasuhnya selama sepuluh tahun telah tiada. Kini Bintang tinggal sendirian, kedua orang tuanya sudah meninggal sejak dia masih kecil menurut neneknya.
Bintang .
Bintang .
Karena Bintang dari kecil sudah hidup dengan neneknya di gubuk yang tepat.
Bintang .
Bintang .
Saat ini Bintang sudah berusia sepuluh tahun, yang semestinya hidup dengan kasih sayang.
Bintang .
Bintang .
Namun orang tuanya telah meninggal, hanya mimpi yang selalu menyertainya.
Bintang .
Bintang .
Sebelum meninggal, Neneknya demi menghidupkan kehidupan sehari hari. Terpaksa dia pergi ke pinggir hutan memetik ramuan herbal tingkat rendah yang hanya cukup untuk makan berdua.
Bintang .
Bintang .
Kalau seandainya ia tidak mendapatkan tanaman herbal, kalau tidak makan tentu ia berpuasa menahan lapar. Karena tidak punya uang untuk membeli makanan buat sehari hari.
Bintang .
Bintang .
Namun saat ini Bintang sudah sebatang kara.
Bintang .
Bintang .
Dia harus berjuang untuk hidupnya.
Bintang .
Bintang .
Tidak ada yang peduli hidup matinya, ia harus mengandalkan dirinya sendiri.
Bintang .
Bintang .
Saat ini Bintang tinggal di dusun Buana, dusun Buana adalah sebuah dusun kecil terpencil yang di apit oleh hutan dan gunung gunung yang menjulang tinggi.
Bintang .
Bintang .
Hari ini adalah hari yang cerah, Bintang menguatkan tekatnya untuk meneruskan hidupnya dengan berburu tanaman herbal yang akan di jual di rumah penjualan ramuan.
Bintang .
Bintang .
Berbekal ilmu yang telah di wariskan oleh almarhum Neneknya yang mengatakan bahwa, ketika berburu tanaman herbal itu harus di lakukan di pinggir hutan.
Bintang .
Bintang .
Dan tidak boleh memasuki hutan karena bukan seorang pendekar.
Bintang .
Bintang .
Apa bila di langgar maka di pastikan orang itu akan meregang nyawanya.
Bintang .
Bintang .
Di karenakan di dalam hutan terdapat hewan buas yang tidak akan mampu di lawan oleh orang biasa.
Bintang .
Bintang .
Di pinggir hutan yang sangat luas terdapat banyak tanaman herbal yang tidak berharga bagi para pendekar.
Bintang .
Bintang .
Namun bisa di jual dengan harga murah untuk di jadikan ramuan penyembuhan bagi para pendekar tingkat rendah yang baru memulai jadi pendekar.
Bintang .
Bintang .
Di dusun Buana juga terdapat desa yang hanya berjarak lima kilo meter dari dusun Buana.
Bintang .
Bintang .
Di sana terdapat satu satunya pondok tempat untuk bisa masuk menjadi pendekar.
Bintang .
Bintang .
Pondok itu bernama Pondok Buana Timur.
Bintang .
Bintang .
Di pondok Buana Timur lah anak anak yang sudah berumur sepuluh tahun bisa mendaftar diri.
Bintang .
Bintang .
Pondok Buana Timur adalah impian bagi anak anak yang sudah berusia sepuluh tahun untuk bisa masuk ke pondok tersebut.
Bintang .
Bintang .
Tidak terkecuali Bintang, Namun karena ekonominya Bintang tidak bisa masuk ke Pondok Buana Timur tersebut.
Bintang .
Bintang .
Di dusun Buana terdapat tujuh dusun utama. Yaitu Dusun Buana 1. Dusun Buana 2. Dusun Buana 3. Dusun Buana 4. Dusun Buana 5. Dusun Buana 6 dan Dusun Buana 7.
Bintang .
Bintang .
Setiap dusun mengirim talenta talenta terbaik mereka yang bisa masuk Pondok Buana Timur.
Bintang .
Bintang .
Syarat bisa masuk Pondok Buana Timur sangat sederhana. Satu...Berumur sepuluh tahu. Dua....Memiliki bakat.
Bintang .
Bintang .
Apabila tidak mempunyai bakat dan tidak berumur sepuluh tahun, maka bisa masuk jalur cepat. Yaitu dengan membayar sejumlah uang yaitu seratus keping perak.
Bintang .
Bintang .
Seratus keping perak adalah harga yang sangat murah, tidak bagi Bintang, karena biasanya harga herbal yang ia dapatkan cuma sepuluh keping perak sehari hari.
Bintang .
Bintang .
Itupun langsung ia belikan kebutuhan pokok sehari hari, berupa gandum untuk ia buat makanan.
Bintang .
Bintang .
Bintang keluar dari pondoknya pagi hari dan bersiap siap mendapatkan herbal hari ini.
Bintang .
Bintang .
Namun baru saja ia keluar, ia bertemu dengan anak anak dusun lainnya.
Bintang .
Bintang .
"Hey Bintang...Sebulan lagi akan di adakan pemilihan murid Pondok Buana Timur. Apakah engkau akan berpartisipasi?"
Batu.
Batu.
Salah seorang temannya bernama Batu bertanya?
Batu.
Batu.
Namun itu bukan merupakan sebuah pertanyaan melainkan ejekan secara tidak langsung.
Kayu
Kayu
Temannya yang lain yang bernama Kayu berkata.
Kayu
Kayu
"Orang Miskin seperti Bintang mau masuk Pondok Timur, mimpi! " Ia berkata sambil meludah...Cuih...
Kayu
Kayu
"Mau makan aja susah, lihat pakainya compang camping kayak gembel dusun. Dasar miskin!"
Bintang .
Bintang .
"Rumah aja sudah reyot begini" Kata Ranting.
Bintang .
Bintang .
"Kalau seperti ini, kandang baby ku saja lebih baik dari gubuk ini ....CK..CK..CK...Gelak tawa mengema
Kayu
Kayu
"Jangan begitu teman teman, saya yakin Bintang bisa masuk Pondok Buana Timur, minimal jadi tukang sapu...." Wk..Wk..Wk..Wk... Kembali mereka tertawa....
Bintang .
Bintang .
Bintang hanya diam saja atas penghinaan mereka. Karena setiap kali bertemu dengan mereka ia selalu di rendahkan, jadi ia sudah terbiasa dengan hinaan mereka.
Dahan
Dahan
"Bintang...Dimana Nenek peot itu sekarang, apakah sudah jadi makanan binatang buas?" Hahaha....Gelak tawa kembali terdengar.
Dahan
Dahan
"Aku berharap Nenek peot itu mati di bawah kakiku karena aku tidak suka dengan wajah jeleknya" Kata Dahan.
Bintang .
Bintang .
Bintang yang awalnya cuma dia saja, kini wajahnya jadi berubah.
Bintang .
Bintang .
Dia teringat ketika Neneknya meninggal.
Bintang .
Bintang .
Neneknya memang meninggal karena terkaman hewan buas level satu saat mencari herbal demi melindungi Bintang.
Bintang .
Bintang .
Maka Neneknya pun berkorban demi Bintang yang pada akhirnya terkoyak tubuhnya oleh binatang buas level satu.
Bintang .
Bintang .
Ketika akan di habisi oleh binatang buas level satu, ternyata datang pendekar dari Pondok Buana yang memang sedang berburu binatang buas bersama murid muridnya.
Bintang .
Bintang .
Mereka sebenarnya bukan mau menolong Bintang dan Neneknya, Namun karena ingin berburu binatang buas. Maka seolah olah seperti menyelamatkan nyawa mereka.
Bintang .
Bintang .
Padahal tidak, terbukti ketika binatang buas sudah pergi jauh dari Bintang dan Neneknya, merekapun mengejar kearah binatang buas itu meninggalkan Bintang dan Neneknya yang terluka parah.
Bintang .
Bintang .
Mereka hanya melirik sekilas kearah Nenek Bintang yang bersimbah darah, bagi mereka Bintang dan Neneknya hanyalah orang biasa yang tidak memiliki bakat dan latar belakang.
Bintang .
Bintang .
Tidak ada gunanya menolong mereka, karena dunia persilatan ini memang kejam. Yang kuat berkuasa dan yang mempunyai latar belakang lah yang memiliki tempat di dunia ini. Orang biasa numpang saja.
Bintang .
Bintang .
Hidup mati mereka tidak ada yang peduli, karena mereka miskin.
Bintang .
Bintang .
Ketika Bintang membawa Neneknya ke dusun, orang orang di sana acuh tak acuh. Tidak peduli sedikitpun, bahkan ketika Bintang kerumah tabib, ia pun di usir. Mereka tau karena Bintang orang miskin tidak punya uang untuk berobat.
Bintang .
Bintang .
Karena tidak ada ada pertolongan pertama, Neneknya semakin sekarat dan kritis.
Bintang .
Bintang .
Sebelum Neneknya meninggal, beliau berpesan kepada Bintang.
Bintang .
Bintang .
"Bintang....Jangan menaruh dendam kepada mereka, karena mereka tidak bersalah...Itu salah kita sendiri Bintang...Karena kita miskin, kita tidak punya apa apa!"
Bintang .
Bintang .
"Oleh karena itu jadilah kuat, hanya orang kuat dan banyak uang yang di hormati, walau tidak ada siapa pun yang mengobati nenekmu ini. Nenek berharap kamu suatu hari nanti akan menjadi ahli obat yang bisa mengobati dan menolong orang lain!"
Bintang .
Bintang .
"Walau tidak bisa Nenek melakukan apapun untuk menyelamatkan diri nenek sendiri, kelak Nenek berharap kamu bisa menjadi pendekar yang bisa mau menyelamatkan orang lain. Uhuk..Uhuk.. Uhuk...!" Sambil terbatuk batuk keluar dari mulutnya.
Bintang .
Bintang .
"Bintang ingat semua pesan Nenek, jadi kuat dan bermanfaat untuk orang lain!"
Bintang .
Bintang .
Setelah berpesan kepada Bintang, Nenek pun menghembuskan nafasnya.
Bintang .
Bintang .
Bersambung ke Episode selanjutnya...pada jam, hari dan waktu tidak tentu....

Episode 2. Penghinaan.

Bintang .
Bintang .
Bintang yang sudah berang akan hina mereka, kemudian menatap kearah mereka.
Bintang .
Bintang .
Karena Bintang berprinsip, boleh saja menghinanya. Tapi jangan coba coba menghina neneknya.
Dahan
Dahan
Ketika melihat Bintang mulai menatap mereka. Ranting pun berkata.
Dahan
Dahan
"Kenapa Bintang? Mau melawan kami. Ha..."
Dahan
Dahan
"Kamu tidak lihat kakaknya aku, yaitu Akar. Dia sudah jadi murid Pondok Buana Timur, saat ini dia sudah menjadi pendekar awal level satu dengan fisik kucing dengan bakat putih"
Bintang .
Bintang .
Perlu di ketahui bahwa bakat ada lima warna.
Bintang .
Bintang .
Putih Biru Hijau Ungu Emas
Bintang .
Bintang .
Putih mewakili satu elemen. Biru mewakili dua elemen. Hijau mewakili tiga elemen. Ungu mewakili empat elemen. Emas mewakili lima legenda elemen.
Bintang .
Bintang .
Sedang kan fisik ada lima juga yaitu.
Bintang .
Bintang .
Kucing Anjing Ular Harimau Naga. Legenda.
Bintang .
Bintang .
Atribut fisik mewakili kekuatan yang ada pada diri pendekar.
Bintang .
Bintang .
Sedangkan tingkat pendekar ada banyak yaitu.
Bintang .
Bintang .
Yang ada di dusun Buana ada tiga. Yaitu... Pendekar awal level satu sampai lima. pendekar tubuh level satu sampai lima. Pendekar bayangan level satu sampai lima.
Bintang .
Bintang .
Pendekar bayangan hanya di miliki oleh kepala desa Buana, yaitu Datuk Bejo.
Bintang .
Bintang .
Datuk Bejo sudah mencapai pendekar bayangan level satu.
Bintang .
Bintang .
Apabila seseorang sudah mencapai pendekar awal, maka usianya akan
Bintang .
Bintang .
yaitu usianya akan bertambah sepuluh tahun.
Bintang .
Bintang .
Begitu juga seseorang yang sudah mencapai pendekar tubuh maka usianya akan bertambah tiga puluh tahun.
Bintang .
Bintang .
Sedangkan pendekar bayangan akan bertambah lima puluh tahun.
Bintang .
Bintang .
Kebanyakan pendekar menginginkan panjang umur, semakin tinggi tingkat levelnya semakin panjang pula rentetan usianya bertambah panjang.
Bintang .
Bintang .
Akar sudah menjadi pendekar awal dengan fisik kucing, bakat putih, elemen tanah. Yang mana sudah berbeda dari orang biasa.
Bintang .
Bintang .
Dengan pendekar awal, maka Akar sudah bisa bergerak sangat cepat dari orang biasa. Dengan elemen tanah, maka kekuatannya lebih kuat dari orang orang biasa.
Bintang .
Bintang .
Bintang berkata "Kamu boleh menghina diriku, tapi jangan sekali kali kamu menginjak injak nenekku dan menghinanya!"
Dahan
Dahan
"Oooo....Jadi kamu sudah bisa berteriak teriak melawan, ya!"
Dahan
Dahan
"Ayo teman teman kita beri pelajaran pada pecundang ini!" Kata Dahan.
Dahan
Dahan
Heat...Ranting langsung melayangkan kepalan tinjunya.
Dahan
Dahan
PLAK.....Tinju itu mendarat telak di muka Bintang.
Bintang .
Bintang .
Bintang meringis merasakan sakit di wajahnya, tapi tidak membuat Bintang jatuh.
Bintang .
Bintang .
Bintang hanya mundur satu langkah dan ia ingin membalas pukulan Dahan.
Bintang .
Bintang .
Namun belum sempat ia melayangkan pukulannya. Ranting, Dahan, Kayu sudah melayangkan pukulannya ketubuh Bintang.
Bintang .
Bintang .
"BUK....BUK....!" Kepala, bahu, dada Bintang terkena pukulan dan tendangan dari mereka bertiga.
Bintang .
Bintang .
Bintang pun terdorong kebelakang dan ia segera menyeimbangkan tubuhnya kembali.
Bintang .
Bintang .
Bintang memang tidak pernah belajar ilmu beladiri, Namun fisiknya lebih kuat dari orang biasa yang bukan seorang pendekar. Lantara ia sering ikut neneknya mencari tanaman herbal melatih tubuhnya semakin kuat.
Kayu
Kayu
"Kuat juga fisikmu Bintang" Kata Kayu.
Kayu
Kayu
Karena ia melihat Bintang tidak tumbang oleh pukulan ia dan teman temannya.
Kayu
Kayu
Walaupun mereka belum jadi pendekar, setidaknya kalau orang lain akan tumbang terkena banyak pukulan telak di tubuhnya.
Akar.
Akar.
Tak mau ketinggalan, Akar pun ikut turun tangan. Dengan elemen tanah yang baru di pelajarinya dan sedikit menggunakan kekuatannya, ia kepalkan tinjunya, terlihat sinar warna putih dengan balutan tanah yang transparan.
Akar.
Akar.
"BUK....!" Akar meninju bagian perut tubuh Bintang. Tubuh Bintang terbang tiga meter jauhnya menabrak tanah... BOOM...!
Bintang .
Bintang .
BOOM....! Tubuh Bintang terlentang dan mengeluarkan seteguk darah. HUAK......! Akibat pukulan itu Bintang menderita luka dalam yang parah.
Akar.
Akar.
"Hahaha....Rasakan itu Bintang" Kata Akar sambil tertawa terbahak bahak.
Dahan
Dahan
Kalau Abang Akar sudah turun tangan matipun mudah
Bintang .
Bintang .
UHUK....UHUK....! Bintang kembali kembali batu darah dan mengepalkan tinjunya erat erat sambil menahan sakit pada bagian perutnya.
Akar.
Akar.
"Bintang...Bagaimana kalau kau jadi budakku kalau mau, maka kamu akan kuampuni!" Kata Akar.
Akar.
Akar.
"Kalau tidak, maka aku jamin kamu akan terbaring di tempat tidur selama tiga bulan. Bahkan bisa menyusul Nenekmu itu!"
Bintang .
Bintang .
"Jangan harap, itu tidak akan pernah terjadi, walaupun pun aku mati sekalipun!" Kata Bintang, ia teringat penghinaan kepada Neneknya yang sangat di sayangi oleh Bintang.
Akar.
Akar.
"Baiklah jika itu yang kau inginkan, Bintang!" Kata Akar.
Akar.
Akar.
"HIYA.....!" Sambil berteriak keras, Akar melompat tinggi menyalurkan kekuatan kekakinya dengan harapan sekali tendang bisa membuat Bintang sekarat, bahkan bisa membuat Bintang mati.
Akar.
Akar.
Ketika Bintang melihat kaki Akar yang hampir sampai di dadanya.
Bintang .
Bintang .
Bintang bergumam pelan. "Nenek maafkan Bintang tak bisa menepati janjimu Nenek!"
Bintang .
Bintang .
Karena Bintang merasa ajalnya sudah dekat, dan iapun memejamkan matanya.
Bintang .
Bintang .
"BAM.....!" Setelah beberapa saat Bintang membuka matanya dan berharap bisa bertemu dengan neneknya di surga
Bintang .
Bintang .
Namun betapa kagetnya Bintang, ternyata tidak terjadi apa apa dengan terhadap dirinya.
Bintang .
Bintang .
Bahkan di depannya seperti terlihat sosok gadis cantik dengan rambut terurai
Bintang .
Bintang .
Bintang sempat tertegun. "Sebenarnya apa yang terjadi?"
Bintang .
Bintang .
Setelah debu yang menghalangi pandangannya menghilang, barulah tampak jelas keadaan.
Bintang .
Bintang .
Akar yang Awalnya ingin menghabisi Satria dengan sekali tendang, ternyata dia terpelanting beberapa meter.
Akar.
Akar.
Akar pun tercengang apa yang terjadi.
Akar.
Akar.
Setelah sadar barulah ia berucap. "Rembulan...Apa yang kamu lakukan?"
Rembulan
Rembulan
"Huh.....Akar...Apa kamu tidak malu merundung orang biasa yang belum membangkitkan kependekarannya?"
Rembulan
Rembulan
Rembulan dan Akar sudah saling kenal, lantaran keluarga Akar dan Keluarga Rembulan menjalin hubungan kerjasama dalam bisnis, sehingga mereka bisa saling kenal.
Akar.
Akar.
Akar sangat menghormati Rembulan, selain menjalin kerjasama bisnis. Juga kekuatan Rembulan lebih hebat dari kekuatan Akar.
Akar.
Akar.
Rembulan memiliki elemen hijau yang mana sangat langka di Desa Buana, bahkan Datuk pun hanya memiliki elemen Biru.
Akar.
Akar.
Saat ini Rembulan sudah masuk pendekar awal level tiga dengan fisik kucing.
Akar.
Akar.
Rembulan yang merupakan harapan Desa Buana agar menjadi pendekar hebat nantinya. Walaupun katanya Rembulan bukan berasal dari Desa Buana. Namun saat ini dia tinggal di Desa Buana.
Akar.
Akar.
"Rembulan...Ini bukan urusanmu, mengingat hubungan baik keluarga kita, aku tidak mempermasalahkan ini" Kata Akar.
Rembulan
Rembulan
"Akar kamu kira aku takut padamu sehingga kamu berani mengancam ku" Tatapan mata sinis Rembulan membuat Akar begidik ketakutan.
Rembulan
Rembulan
"Akar kamu kejam banget, ya! Kalau aku tidak datang maka anak ini akan jadi mayat saat ini"
Rembulan
Rembulan
Rembulan memang tidak kenal dengan Bintang, karena selama ini Bintang tidak pernah berteman dengan siapapun.
Bintang .
Bintang .
Bintang selama ini selalu bersama Neneknya, waktu pun ia habiskan di hutan, tidak ada orang yang mau berteman dengannya, karena ia miskin.
Bintang .
Bintang .
Nantikan kisah cerita ini pada episode selanjutnya.bersambung.
Bintang .
Bintang .
Ingat jangan lupa, kedepannya. Oke...

Episode 3. Rembulan.

Akar.
Akar.
"Akar..Sebaiknya kamu pergi saja, aku tidak keberatan bertanding denganmu. Sampai kamu babak belur!"
Akar.
Akar.
Melihat tatapan dingin dan mengancam dari Rembulan, dengan mengertakkan giginya akhirnya Akar dan teman temannya memilih pergi dari tempat tersebut.
Bintang .
Bintang .
Bintang terpana melihat wajah cantik Rembulan dengan senyum yang penuh dengan ketulusan. Padahal Bintang dan Rembulan baru menginjak umur sepuluh tahun
Rembulan
Rembulan
"Hey, kenapa bengong!" Kata Rembulan sambil berjongkok di samping Bintang
Bintang .
Bintang .
Bintang pun gelagapan, selama ini ia tidak pernah ngobrol sama perempuan sebaya dengannya kecuali neneknya.
Bintang .
Bintang .
"Aku..Aku...Aku tidak apa apa" Kata Bintang, itu bukan karena ia sakit.
Bintang .
Bintang .
Sebab ia melihat bidadari turun ke bumi sekarang berada di depannya.
Rembulan
Rembulan
"Syukurlah kalau begitu, omong omong aku Rembulan. Kamu siapa?"
Rembulan
Rembulan
"Tanya Rembulan dan kenapa kamu bisa berkonflik dengan Akar dan kelompoknya?"
Bintang .
Bintang .
"Saya Bintang" Kata bintang sambil bergerak duduk, awalnya ia masing terbaring di tanah.
Bintang .
Bintang .
Akhirnya Bintang menceritakan bagaimana ia di bully Akar dan kelompoknya.
Rembulan
Rembulan
"Benar benar keterlaluan si Akar itu!" Kata Rembulan, setelah mendengar penjelasan dari Bintang.
Rembulan
Rembulan
"Sebaiknya kita ke rumah mu dulu, aku lihat kamu terluka dalam yang parah" Kata Rembulan.
Bintang .
Bintang .
"Baiklah" Kata Bintang.
Bintang .
Bintang .
Bintang yang benar benar terluka dalam agak kesusahan untuk berdiri, sehingga terpaksa di bantu oleh Rembulan untuk memapahnya
Bintang .
Bintang .
Bintang pun menunjuk kepada Rembulan gubuk reyot nya.
Rembulan
Rembulan
Awalnya Rembulan tidak menyangka Bintang tinggal di gubuk reyot ini.
Rembulan
Rembulan
Menurut Rembulan, setidaknya Bintang tinggal di tempat yang layak.
Rembulan
Rembulan
Karena tampak dari luar gubuk itu berdinding kayu dan atap jerami yang sudah bolong bolong.
Rembulan
Rembulan
Namun Rembulan memaklumi itu, karena nasib seseorang berbeda beda.
Rembulan
Rembulan
Ketika sampai di depan gubuk dan masuk, Rembulan pun bertanya kepada Bintang.
Rembulan
Rembulan
"Dimana kedua orang tuamu, Bintang?"
Bintang .
Bintang .
Lantas Bintang pun menundukkan kepalanya, dengan mata yang mulai berkaca kaca.
Bintang .
Bintang .
Dan akhirnya Bintang pun menceritakan kehidupannya kepada Rembulan.
Bintang .
Bintang .
Mengenai neneknya yang baru beberapa hari meninggalkannya.
Rembulan
Rembulan
Rembulan pun bersimpati akan kehidupan Bintang.
Rembulan
Rembulan
Bagaimana tidak, anak yang baru berusia sepuluh tahun akan menjalani kehidupan sebatang kara.
Rembulan
Rembulan
Namun Rembulan melihat kembali kondisi Bintang yang mana ia langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Yaitu ramuan tingkat satu dalam bentuk botol.
Rembulan
Rembulan
"Ini adalah ramuan level satu yang bisa mengobati luka dalam mu Bintang, walaupun tidak bisa langsung sembuh totol, Namun dalam beberapa hari kamu akan merasa baikan dari saat ini"
Bintang .
Bintang .
Awalnya Bintang agak ragu menerima bantuan dari orang lain,
Bintang .
Bintang .
Alasannya ia takut tidak bisa membalasnya karena neneknya sering menasehatinya jangan sampai berhutang budi kepada orang lain.
Bintang .
Bintang .
Dan juga ramuan herbal tingkat satu harganya sangat mahal bagi Bintang yang tidak punya uang, yang miskin ini.
Rembulan
Rembulan
Namun Rembulan memahami pikiran Bintang.
Rembulan
Rembulan
Ia langsung memberikan kepada Bintang dan mengatakan.
Rembulan
Rembulan
"Jangan khawatir tentang ramuan herbal ini, aku masih memiliki banyak kok dan anggap ini sebagai tanda pertemanan kita, oke!"
Rembulan
Rembulan
Rembulan memang baru setahun tinggal di dusun Buana ini, ia juga jarang keluar rumah dan fokus belajar menjadi pendekar.
Rembulan
Rembulan
Sehingga ia tidak mengenal orang orang yang sebaya dengannya, selain Akar yang memang sering berkunjung kerumahnya untuk menjalin bisnis.
Bintang .
Bintang .
Akhirnya Bintang pun menerima ramuan herbal tingkat satu itu dari tangan Rembulan dan langsung melempar kedalam mulutnya dalam sekejap saja.
Bintang .
Bintang .
Setelah berada memasuki tubuhnya, Bintang merasakan sensasi sejuk menjalar dalam tubuhnya seolah olah mereka menggerogoti tubuhnya untuk menyembuhkannya.
Rembulan
Rembulan
"Kamu selama beberapa hari kedepan jangan pernah keluar rumah dulu sampai kondisimu benar benar sembuh!"
Rembulan
Rembulan
Kemudian Rembulan pun memberikan uang sepuluh perak untuk bekal Bintang selama dalam proses penyembuhan.
Bintang .
Bintang .
Bintang yang awal menolaknya langsung di pelototi oleh Rembulan.
Rembulan
Rembulan
"Kalau kamu menolak pemberianku, aku tak mau lagi berteman denganmu"
Rembulan
Rembulan
Kata Rembulan dengan wajah cemberut merenggut.
Bintang .
Bintang .
Akhirnya dengan wajah berat Bintang pun menerima uang itu dan berkata.
Bintang .
Bintang .
" Suatu saat aku akan mengembalikannya kembali padamu!" Kata Bintang.
Rembulan
Rembulan
Rembulan hanya tersenyum saja tidak menanggapi perkataan Bintang.
Rembulan
Rembulan
Justru ia mengingatkan dan berkata.
Rembulan
Rembulan
"Kamu harus hati hati dengan kelompok Akar, tapi jangan khawatir dia. Jika mereka berani menyakitimu lagi maka aku tidak segan segan memberi mereka pelajaran yang sangat kejam"
Rembulan
Rembulan
Kata Rembulan dengan nada tegas.
Rembulan
Rembulan
"Ya udah, kamu istirahat dulu, nanti kalau sempat aku akan mengunjungimu kembali, ingat kita adalah teman"
Bintang .
Bintang .
"Terimakasih banyak Rembulan, suatu saat aku akan membalas kebaikanmu!"
Rembulan
Rembulan
"Jangan sungkan sungkan, kita adalah teman"
Rembulan
Rembulan
Selama ini Rembulan memang tidak menyukai orang yang sombong dan menindas yang lemah, mengandalkan latar belakangnya. Sehingga berbuat semena mens pada yang lemah.
Rembulan
Rembulan
Itu sebabnya ketika melihat Bintang di pukuli oleh Akar dan kelompoknya, Rembulan langsung turun tangan menolongnya.
Rembulan
Rembulan
Karena Rembulan melihat kebaikan akan bakti Bintang kepada neneknya dan akhirnya Rembulan menolong Bintang.
Rembulan
Rembulan
Dan menjadikannya sebagai teman.
Rembulan
Rembulan
"Oh ya Bintang, satu bulan lagi Pondok Buana Timur akan membuka pendaftaran murid baru. Kamu ikut seleksi, ya!" Ucap Rembulan.
Rembulan
Rembulan
"Aku yakin kamu bisa masuk kesana dan aku juga yakin kamu punya bakat tidak kalah dari aku!"
Rembulan
Rembulan
"Kamu pasti bisa, mau kan kamu jadi pendekar?" Tanya Rembulan berharap.
Bintang .
Bintang .
'Aku akan berusaha mengikuti seleksi, semoga aku berjodoh dengan Pondok Buana Timur itu!"
Rembulan
Rembulan
"Bagus Bintang, yang penting kamu punya semangat dulu"
Rembulan
Rembulan
"Baiklah Bintang, aku tidak bisa berlama lama di sini, nanti orang tuaku akan sibuk mencari ku!"
Rembulan
Rembulan
"Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa datang ke rumahku"
Rembulan
Rembulan
Awalnya Rembulan ingin mengajak Bintang kerumah nya. Tapi Bintang menolaknya dengan alasan, Bintang lebih suka tinggal di rumahnya sendiri.
Rembulan
Rembulan
Akhirnya Rembulan pun meninggalkan Bintang sendirian di gubuk reyot nya.
Bintang .
Bintang .
Kemudian Bintang berbaring di dalam rumahnya beralaskan jerami untuk memulihkan tubuhnya.
Bintang .
Bintang .
Untuk kebutuhan sehari-hari, Bintang tidak perlu khawatir, di tambah persediaan awal dan uang yang di berikan oleh Rembulan kepadanya.
Bintang .
Bintang .
Namun Bintang harus bekerja keras untuk masa depannya.
Bintang .
Bintang .
Dua hari kemudian, Bintang sudah kembali kekondisinya semula.
Bintang .
Bintang .
Yang awalnya iya perkirakan butuh tiga tiga hari membuatnya sembuh.
Bintang .
Bintang .
Bintang sudah bertekad kembali kehutan untuk mencari herbal.
Bintang .
Bintang .
Kali ini bukan untuk kebutuhan pokonya sehari hari, tapi Bintang bertekad untuk mengumpulkan uang yang banyak.
Bintang .
Bintang .
Dalam beberapa hari kedepan, Bintang akan mendaftarkan dirinya ke Pondok Buana Timur.
Bintang .
Bintang .
Bintang yang sudah di bekali oleh neneknya tentang nama nama tanaman herbal dan lewat pengetahuannya dalam membaca.
Bintang .
Bintang .
Menjadi nilai tambah buat Bintang untuk berburu tanaman herbal.
Bintang .
Bintang .
Karena tampa pengetahuan dan pengalaman, maka akan sangat sulit berburu tanaman herbal.
Bintang .
Bintang .
Bintang sudah membawa bekalnya pergi kehutan, demi untuk mendapatkan uang untuk seleksi masuk Pondok Buana Timur nantinya.
Bintang .
Bintang .
Tiga hari berturut turut Bintang tidak menemukan satu pun tanaman herbal, tapi Bintang sedikitpun tidak kecewa dan putus asa.
Bintang .
Bintang .
Bersambung ke Episode selanjutnya, nantikan kisah Bintang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!