"Memang apa gunanya kecantikanmu? Pada akhirnya tetap saja kau hanyalah seorang monster!"
Caterine... lagi-lagi dia. Aku tidak habis pikir dengan apa yang ada di dalam otaknya. Aku bahkan menyangsikan kalau peri satu ini mempunyai otak. Tiap hari rutinitas yang dia lakukan hanyalah menebar gosip tentangku, yang bahkan aku sendiri tidak tahu yang dia bicarakan adalah aku. Menebar fitnah seolah olah dia mengenalku melebihi aku mengenal diriku sendiri.
Jika kalian ingin mengenalku, sebaiknya tanyakan padaku. Jangan padanya. Dan akan kujawab...
Namaku Akana, bukan nama asliku. Tapi hampir semua orang mengenalku dengan nama itu. Untuk nama asliku, itu adalah hal tabu untuk dikatakan. Draenor, raja Peri Hutan Selatan menamaiku Akana yang berarti Hilang. Ya, bisa dibilang aku adalah anak yang hilang dari bangsa yang hilang. Usiaku menginjak 21 tahun pada bulan Desember nanti. Saat bangsaku punah dan hanya menyisakan diriku. Dwynnor, ayah dari Draenor saat itu menyelamatku di masa perang dan membawaku ke bangsanya. Usiaku terlalu kecil untuk mengingatnya. Tapi aku tak akan lupa akan kebaikannya padaku. Karena jika dia tidak membawaku, aku pasti akan menjadi tawanan perang.
"Kau monster beruntung karena walaupun raja Dwynnor meninggal 10 tahun lalu, Raja Draenor tetap melindungimu. Bahkan dia mengenalkanmu di hadapan umum sebagai putri angkatnya," lanjut Cat yang masih tidak terima karena kuacuhkan
"Ya, kau benar, setidaknya selain kecantikan, aku masih mempunyai banyak keburuntungan," jawabku dengan nada mengejeknya
Aku memang terlahir cantik, itu yang orang lain segera tahu begitu mereka melihatku. Siapa yang tidak terpesona melihat wajahku. Jika memang aku boleh sombong, meskipun aku bukanlah bangsa peri namun kecantikanku bisa dibandingkan dengan mereka.
Jika bisa kugambarkan fisikku, mungkin bayangkanlah diriku seperti ini...
Tinggiku hanya 167 cm. Peri terpendek yang pernah kutemui selama aku hidup di hutan ini adalah 188 cm. Jadi bisa kau bandingkan betapa kerdilnya aku hidup berdampingan dengan mereka. Warna rambutku pun hitam berbanding 180 derajat dengan mereka yang berambut putih atau keperakan. Kulitku tak seputih mereka dan memang tidak mungkin bisa menyamai mereka yang memiliki kulit seputih salju. Namun, keluarga kerajaan disini selalu memuji kecantikanku yang tidak membosankan dan terkesan sedikit misterius dan elegan.Ditambah dengan sikap cuek dan acuhku, mereka sering memanggilku dengan sebutan 'Ice Princess'. Walaupun aku bukanlah pribadi yang dingin, tapi kemisteriusanku selalu mencuri perharian mereka. Mungkin alasan utama aku selalu terlihat menarik di hadapan kaum peri adalah aku memilki aura monster di dalam tubuhku.
Singkat cerita, seperti yang kujelaskan sebelumnya, aku adalah keturunan dari klan yang sudah punah. Bangsaku, yang tidak bisa kusebut sekarang, terlibat dalam suatu perang. Tidak banyak yang mengetahui penyebab perang ini, begitupun dengan aku. Tapi rumor beredar ini hanyalah perebutan kekuasaan antar bangsa. Setidaknya itulah yang tertulis di buku sejarah. Bahwa bangsaku berkhinat dan menyatakan perang, bahwa bangsaku adalah musuh dari semua bangsa, dan bahwa mereka adalah tokoh antagonisnya. Apakah aku mempercainya? Saat ini aku aku tak punya pilihan lain selain mempercayainya. Hanya itu yang bisa kulakukan setidaknya untuk membalas kebaikan Raja Peri Dwynnor padaku. Aku tak tahu alasan pasti dia menyelamatkanku. Tapi fakta bahwa sampai sekarang aku masih hidup adalah sesuatu yang wajib aku syukuri bukan?
"Aku harap kau segera menyusul klanmu, punah dari muka bumi ini" ujar Cat
"Aku harap kau punya keberuntungan untuk mewujudkan hal itu. Sayangnya saat ini, keberuntungan masih berpihak padaku. Aku tidak tahu kapan keberuntunganku pergi. Tapi bisa kupastikan saat itu terjadi, aku akan menjadikanmu sebagai mahkluk tersial yang pernah ada di bumi ini"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi ini hutan selatan tampak begitu pengap. Terlalu banyak peri berkumpul disini layaknya akan ada sebuah karnaval besar. Sesungguhnya ini bukan karnaval, mereka hanya sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun Gwen, Putri Gwen tepatnya, putri tunggal Raja Draenor yang akan diadakan dua hari lagi. Sebagai pewaris tahta istana Schadozdelf, tidak mungkin ulang tahun ke dua puluh lima tahunnya ini diadakan dengan sederhana. Para tetua, petinggi dan raja-raja dari kerajaan lain turut menjadi undangan, sama halnya dengan ulang tahun sebelumnya.
Para penduduk menghias rumah mereka dengan lampu-lampu yang indah. Begitu pula dengan jalanan di sekitar rumah mereka. Mereka tampak bersemangat setiap tahunnya dalam merayakan hari kelahiran Putri kesayangan mereka itu. Kuakui, Putri Gwen memang sangat layak untuk disayangi. Tidak hanya berparas sangat cantik, tapi dia juga sangat baik, lemah lembut selayaknya Putri kerajaan Peri lainnya. Dia juga terkenal sangat dekat dengan rakyatnya.
Meskipun aku tinggal di lingkungan kerajaan selama kurang lebih sepuluh tahun, aku tidak begitu mengenal sosok Putri Gwen. Saat aku di istana dari usia tujuh hingga tujun belas tahun, dia berada Solelfes. Solelfes adalah satu-satunya tempat para pewaris belajar menjadi pemimpin kerajaan selanjutnya, terletak Severelf, Kerajaan Peri Hutan Utara. Dan saat dia pulang, aku sudah berada di luar istana. Karena menurut aturan, jika kau bukan keturunan asli kerajaan atau anggota kerajaan, maka di usia tujuh belas tahun kau harus keluar istana. Statusku yang hanya sebagai putri angkat mewajibkanku 'pergi'. Namun Raja Draenor memberikanku villa kerajaan sebagai kediaman baruku yang jaraknya bisa aku tempuh dengan 30 menit berjalan kaki. Awalnya dia ingin memberikanku pengawal kerajaan untuk melindungiku, namun aku menolaknya. Jujur, aku 'cukup' kuat untuk melindungi diriku sendiri.
Aku ingin sekali membantu mereka untuk mempersiapkan pesta ini. Sayangnya pagi ini Raja mengutusku untuk pergi ke Kerajaan Kurcaci Barat, Zakavec. Para Kurcaci yang terkenal sangat keras kepala, sombong dan arogan ini tidak akan datang hanya dengan selembar undangan. Mereka akan menunggu utusan kerajaan datang untuk mengundang mereka secara langsung. Dan sayangnya itu AKU. Tidak ada pilihan lain karena memang aku dekat dengan raja Kurcaci Barat saat ini. Sesunguhnya aku kenal dengan beberapa Raja karena aku sering dijadikan utusan khusus Raja Draenor. Terlebih sifatku yang sangat ekstovert dan diplomatis membuat mereka mudah akrab dan nyaman denganku.
Menggunakan pakaian tugas kerjaan lengkap, aku berangkat ditemani Haldir, salah satu dari enam penjaga utama kerajaan Peri Hutan Selatan. Salah satu orang istana yang paling dekat denganku. Mungkin karena dia satu-satunya peri yang paling paham dengan sikap menyebalkanku dan paling bisa memakluminya. Banyak yang bilang kami cocok bersama dan sering menjodohkan kami. Tapi bagi kami, hubungan ini tak lebih dari sahabat dan tak ada sedikitpun niat kami untuk merusak hubungan ini dengan "asmara"
"Kau akan datang di pesta kali ini?" tanya Haldir
"Setiap hari ulang tahun Putri Gwen, Raja selalu mengutusku keluar istana atau menugaskanku dengan hal-hal lain. Dia selalu menghindarkanku dari istana selama pesta berlangsung"
"Kenapa dia melakukan itu?"
"Entahlah, seakan akan dia tidak ingin aku berada di pesta itu. Apa menurutmu dia malu memiliki aku sebagai putri angkatnya?" terkaku
"Tidak mungkin. Jika dia malu kenapa dia selalu mengirimmu sebagai utusan penting memenuhi undangan dari kerajaan lain? Faktanya banyak raja-raja yang sudah mengenalmu sebagai putri angkat kebanggaannya,"
"Aneh bukan?"
"Mungkin kau hanya pengacau pesta. Karena itulah kau tidak pernah diajak," candanya dengan muka sedingin es
" Sangat tidak lucu!" jawabku sambil memukul ringan punggungnya, "tapi jika dipikir-pikir, tidak hanya di pesta ulang tahun Putri, aku hampir tidak pernah datang ke pesta kerajaan baik di sini atau kerajaan lain," ingatku
"Benarkah? Sama sekali tidak pernah?" tanyanya kaget
"Ya, jika pesta itu berhubungan dengan kerajaan lain, aku tidak pernah ada,"
"Apa kau ingin merasakan pesta kerajaan?"
" Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja...,"
"Minggu depan aku mendapat undangan pesta. Bukan pesta kerajaan, hanya pesta kecil untuk para pengawal dari beberapa kerajaan,"
"Pesta untuk apa?"
"Hanya pesta rutin. Kau mau ikut?"
"Dimana?"
"Di RedFlaw"
"Pack Redflaw? Pack Timur werewolf?"
Haldir mengangguk ringan
"Bagaimana kau mengenal mereka?"tanyaku lanjut
"Kami sering latihan bersama,tidak hanya redflaw dan tidak hanya kaum werewolf. Ada beberapa pengawal dari bangsa lain,"
"Well, aku sama sekali tidak ingin berhubungan dengan para serigala,"
"Mungkin ini bisa kali pertamamu berhubungan dengan mereka."
"Hm. Sesunguhnya bukan kali pertama. Justru pengalaman pertamaku itulah yang membuatku enggan bertemu dengan werewolf. Tapi akan kupikirkan lagi. Mungkin tidak semua werewolf seperti werewolf menyebalkan yang kukenal,"
"kenapa? Kau bahkan pernah latihan bersama dengan beberapa dari mereka."
"entahlah, hanya saja hatiku sedikit tidak tenang mendengar nama Redflaw,"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Aku ingin menghadap ke Raja Drainor, dia mengundangku untuk datang ke istana malam ini," kataku pada penjaga gerbang istana
Dia menunduk padaku untuk sesaat sebelum akhirnya membuka gerbang istana. Salah satu penjaga kemudian mengulurkan tangannya ke depan dengan sopan seakan mempersilahkan aku untuk mengikutinya. Tanpa banyak kata aku mengikuti langkah kaki jenjangnya.
"Kudengar kau baru pulang dari istana Raja Orik?" tanyanya membuka kesunyian di istana megah ini
"hm...," jawabku singkat. Jujur aku terlalu lelah untuk bicara. Kunjunganku di istana Kurcaci Barat membuatku kehabisan kata-kata. Raja Orik benar-benar tipe kurcaci yang suka bicara. Aku kewalahan dalam meladeni semua pertanyaan dan kisah-kisahnya
"Kau terlihat berbeda. Kau kewalahan meladeni raja pendek yang cerewet itu?" candanya
Aku menyunggingkan senyumku. Ya, kukira apa yang dia katakan benar. Mungkin karena di kerajaan peri ini tidak ada yang secerewet Raja Orik. Dia baik, hanya... sedikit membuat pekak telingamu.
"Jadi dia akan datang di pesta besok malam?"
Aku menggeleng ringan, "Ada apa dengan kalian dan para kurcaci? Hubungan peri dan kurcaci membuatku benar-benar kewalahan,"
"well,,, hubungan kita tidaklah buruk," jawab penjaga itu
"ya, tapi juga bukanlah hubungan yang baik," sanggahku
Penjaga itu tiba-tiba berhenti dan dan memberi hormat pada seseorang. Aku mengikuti arah matanya dan kulihat disana ada Putri Gwen. Entah apa yang dia lakukan malam hari sendirian di dalam taman istana.Aku pun turut menundukan kepalaku memberi hormat padanya. Dengan anggun dia membalas salam hormat kami dengan senyum yang terasa sedikit menyedihkan bagiku.
" Akana" katanya dengan nada memanggil
Aku diam untuk sesaat tidak menjawab atau menghampirinya. Ini adalah kali pertama aku bertemu dengannya secara langsung sekalipun aku pernah tinggal di istana selama kurang lebih 10 tahun. Bahkan setelah aku keluar dari istana, dan sering berkunjung pun, aku tidak pernah bertemu dengan Putri Gwen yang dikenal ramah dan baik ini.
"Ayahku sedang ada tamu. Jika kau ingin bertemu dengannya lakukan esok hari. Tamu ini kukira akan berkunjung dalam waktu yang lama" terangnya dengan senyum manis yang ,,,tidak begitu kusukai
Aku masih terdiam sambil melihat ke dalam matanya. Untuk saat ini tidak ada niatku untuk mendekatinya dan memperdulikan dia.Aku adalah orang yang selalu mengikuti kata hatiku. Dan kata hatiku kali ini mengatakan aku tidak boleh terlalu dekat dengannya. Aku lahir memiliki insting yang tajam dan karena itulah aku menjadi orang yang kuat dalam berprinsip. Mungkin ini bawaan sifat dari Klanku.
"Nona Akana, Putri Gwen sedang berbicara denganmu," kata penjaga yang sedikit menyadarkanku dari ilusiku
Aku membuang tatapan mataku dari Putri Gwen yang kurasa kurang sopan dan menghindari kontak mata dengannya
"Tidak apa. Kukira kau tidak nyaman denganku Akana, karena akupun merasa hal yang sama,"
Ah, aku lupa bahwa Putri Gwen bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Bakat yang dia terima dari kakeknya, raja yang pernah menyelamatkanku
"Antarkan dia kembali ke villa kerajaan," katanya pada penjaga ."Apa yang ingin kausampaikan pada ayahku, mengenai jawaban Raja Orik atas undangan pesta besok, aku yang akan menyampaikannya. Aku sudah mengetahuinya," katanya sambil menunjuk ke arah tubuhku
Aku benar-benar tidak nyaman berada di sekitar Putri yang satu ini. Lebih tepatnya energi dalam tubuhku yang membuatku terlihat sangat enggan berlama-lama dengannya.
Putri Gwen segera berjalan menjauhi kami. Aura tidak nyaman yang kurasakan tadi perlahan menghilang
"Baiklah Nona Akana, aku akan mengantarmu kembali ke Villa kerajaan." kata penjaga itu lagi-lagi membuatku sadar dari lamunanku
"Tidak perlu, aku akan pulang sendiri," kataku lalu berbalik meninggalkan penjaga itu
"Aku tahu kau adalah putri angkat kesayangan Raja. Namun sikapmu ke Putri Gwen tadi sangatlah tidak sopan. Dia adalah pewaris kerajaan ini, kau harus menaruh hormat padanya," kata penjaga itu
Aku menoleh padanya dan memikirkan apa yang penjaga itu katakan
"Aku tahu, tapi bagiku raja yang kulayani hanyalah Raja Draenor. Saat putri Gwen nanti naik tahta, aku akan keluar dari kerajaan ini. Toh aku bukanlah kaum peri. Tidak ada kewajiban bagiku untuk menghormatinya," jawabku dengan tersenyum lalu melangkah benar-benar pergi dari istana.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Pesta besar kerajaan diselenggarakan malam ini, dan kau malah berada disini," kataku pada Haldir sembari menyajikan secangkir teh padanya
Haldir hanya membalas perkataanku dengan senyumnya yang dingin.
"Kau akan datang ke pesta kali ini? Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Raja tidak memberimu tugas,"
"Kau mengejekku?"
"Aku tidak tertarik dengan pesta itu," kata Haldir sembari menyeruput teh manis buatanku
"Ini bukanlah hal yang kau suka atau tidak suka. Kau adalah satu dari 6 penjaga kerajaan. Sudah seharusnya kau disana mengawal raja,"
"Apa kau melupakan kalau kau juga salah satu dari 6 penjaga utama kerajaan?"tanyanya
Aku terdiam sembari duduk berhadapan dengannya di meja makan bundarku yang kecil. Ada banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikiranku dari pagi tadi. Salah satunya adalah tentang pesta hari ini. Seperti kata Haldir, di tahun-tahun sebelumnya raja pasti akan mengasingkan aku dari kerajaan di hari ulang tahun Putri Gwen. Aku menunggu sedari pagi tadi, kira-kira tugas apa yang akan dia berikan padaku tahun ini. Tapi tak ada kabar apapun sampai Haldir datang sore ini.
"Aneh bukan? Tidak ada kabar, tidak ada tugas," kataku pada Haldir
Haldir hanya diam seakan tidak mendengar ucapanku. Dia kemudian berdiri mendekati jendela dapurku yang pemandangannya langsung mengarah ke istana yang megah
"benar, tapi juga tidak ada undangan," kata Haldir
"Kau menerima undangan?" tanyaku berdiri mendekatinya
Dia mengulurkan secarik kertas padaku. Tidak terlihat seperti undangan, hanya seperti sebuah surat. Aku membuka surat itu dan sepintas surat itu tidak jauh berbeda dengan surat tugas yang kuterima tiap tahunnya.Aku tak sempat membacanya, sampai Haldir memberitahuku isi tentang surat itu
"Raja memintaku membawamu ke pesta kali ini, sebagai pasanganku"
"Pasangan?"
"Dengarkan aku Akana, aku akan menceritakan sesuatu padamu. Semua hal yang kuketahui. Ketahuilah, bukan hanya para rakyat yang ingin tahu tentangmu. Akupun juga seperti itu. Bagaimana mungkin seorang yang bukan Peri bisa tinggal di kerajaan ini dan mendapat posisi penting di kerajaan. Bukannya aku mencurigaimu atau tidak menyukaimu. Tapi murni ini hanya keingintahuanku. Aku mencari tahu selama beberapa tahun ini semua informasi tentang dirimu. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dan aku tak akan memaksamu untuk mengatakannya. Setelah kau mendengar apa yang kukatakan, maka kau bisa memutuskan akan datang ke pesta itu atau tidak"
Aku terdiam sejenak mencerna kata-katanya. Aku mengerti kenapa mereka selalu penasaran dengan jati diriku.Aku pun juga tak sepenuhnya mengenal siapa diriku. Mungkin ini ide yang bagus untuk lebih mengenal diriku dari orang yang kupercayai.
"Baiklah, ceritakan semua yang kau tahu,"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Klan mu adalah klan yang spesial. Sebetulnya aku tak bisa menyebutnya sebagai klan, tapi jika bangsa lain menyebutnya begitu, aku tidak bisa berkata apa-apa. Kami menyebutnya clan "Misc" yang berarti campuran. Kau tahu dahulu kala pernikahan antar bangsa adalah hal yang dilarang. Siapapun yang melakukannya akan mendapat hukuman yang sangat berat. Sampai muncullah seorang yang bernama Vittore. Dia seorang werewolf yang entah bagaimana mendapat mate seorang dari bangsa Huli,"
"Huli? Bangsa yang bisa merubah wujud sebagai hewan dan dapat mempermainkan ruang dan waktu?"
"Benar. Bangsa yang tidak terlalu besar wilayah kekuasaanya. Namun karena kelicikan mereka, perlahan wilayah mereka menjadi sangat besar,"
"Licik? Kukira mereka adalah bangsa yang sangat cerdik," bantahku
"Biar kulanjutkan. Vittore tidak peduli dengan aturan yang ada pada saat itu, hingga akhirnya dia menikahi matenya, Kitsu, sesosok Black Dragon. Ayahnya yang pada saat itu adalah seorang Alpha sangat marah padanya dan mengusirnya. Namun bangsa lain yang mengetahui hal ini tidak tinggal diam. Mereka menuntut keduanya di hukum mati. Saat itu bangsa Huli melindungi mereka. Mereka yang juga menguasai dimensi ruang dan waktu menyembunyikan sepasang suami istri itu hingga mereka memiliki anak. Bangsa Huli menganggap hasil pernikahan campuran dapat menjadi keuntungan bagi bangsa mereka."
"Maksudmu keturunan Vittore dan Kitsu?"
"Benar. Tidak ada yang bisa menduga sebesar apa kekuatan anak dari pernikahan campuran bukan? Singkat cerita, mengetahui niat dari bangsa Huli yang terselubung, Kitsu akhirnya menggunakan kekuatan yang dia miliki untuk mengunci seluruh bangsa Huli di dimensi lain hingga tidak ditemukan hingga hari ini.Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, pasti ada sesuatu yang kulewatkan. Tapi yang kutahu bangsa Huli selalu menjadi ancaman bagi bangsa lain dengan kemampuan mereka. Dan konon kabarnya Kitsu membuat kesepakatan dengan raja-raja bahwa dia bisa mengatasi kekuasaan bangsa Huli asalkan dia dan suami serta keluarganya dibiarkan untuk hidup,"
"Kitsu, apa dia punya kekuatan sebesar itu untuk mengunci satu bangsa?"
"Ah, aku lupa mengatakan sesuatu. Kitsu adalah reinkarnasi dari pendiri clan Huli, Mitsu. Dia memang tidak terlahir sebagai keluarga kerajaan, namun kekuatan tersembunyinya telah diketahui oleh banyak orang pada saat itu. Dia adalah satu-satunya orang di bangsa itu yang merubah dirinya menjadi seorang Naga,"
" Jadi akhirnya Kitsu dan Vittore diselamatkan?"
"Benar. Namun dia tidak diterima di bangsa manapun. Mereka akhirnya mendiami wilayah Huli sebelumnya, dan entah bagaimana mereka bisa mendirikan bangsa yang bernama Misc."
"Aku tahu bagaimana mereka berkembang," kataku
"Mereka tidak menceritakan padaku,"
"Bukan hal yang spesial. Hanya karena banyaknya pasangan-pasangan yang serupa dengan mereka berdua. Pasangan yang jatuh cinta dengan terlarang dan takut hukuman, akhirnya melarikan diri ke Misc dimana Kitsu membuka tangan lebar untuk mereka,"
"Tapi bukankah beberapa tahun kemudian, kerajaan lain mencabut aturan itu? Akhirnya pasangan beda bangsa diperbolehkan. Meski saat ini tidak banyak jumlah mereka karena pernikahan beda bangsa terlanjur mendapat sentimen negatif sehingga beberapa dari mereka dikucilkan. Mengapa masih banyak yang datang ke Misc?"
"Kukira kau salah sangka. Meskipun banyak pasangan antar bangsa, namun saat itu Kitsu tetap melakukan seleksi siapa-siapa saja yang bisa masuk ke kerajaannya. Jangan lupa, dia memiliki darah bangsa Huli yang cerdik"
"Berdasar apa?"
Aku terdiam sejenak. Aku tidak tahu harus mengatakan ini atau tidak pada Haldir, Dia memang orang yang kupercaya, tapi aku tahu tidak semua rahasia dari klanku harus kuceritakan padanya.
Diamku dipahami oleh Haldir. Dia tersenyum kecil sejenak kemudian melanjutkan ceritanya
"Baiklah, jadi.... setelah bangsa mereka berkembang dan diisi oleh mahkluk-mahhluk campuran yang cukup kuat, mereka mengisolasikan diri. Tidak berhubungan dengan siapapun dan menutup rapat gerbang kerajaan mereka selama ratusan tahun. Kecurigaan mulai menjalar ke beberapa kerajaan terutama peri. Kaum peri merasa perlu tahu apa yang mereka lakukan. Konflik demi konflik muncul hingga berakhir seperti yang kau tahu, perang puluhan tahun lalu yang membinasakan klanmu,"
"Ya, tidak diketahui konflik apa yang terjadi hingga satu kaum dimusnahkan tanpa alasan yang jelas,"
"Kabarnya mereka mengurung diri karena menciptakan sosok monster.... yang diyakini orang-orang ada dalam dirimu,"
Aku tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang diucapkan Haldir
"Aku tidak akan kaget jika Cat yang mengatakan itu. Bagaimana mungkin kau percaya jika Klan ku menciptakan monster dan menaruhnya dalam diriku?"
Haldir menatapku dengan serius. Menuntut penjelasan dariku
"Haldir, meskipun aku masih kecil saat itu terjadi tapi kupastikan, tidak ada monster yang kami ciptakan. Dan alasan kami mengurung diri adalah karena kami mencoba melindungi bangsa lain terutama bangsamu."
"Itu hanya pembelaan dari bangsamu bukan?"
"Dengarkan aku Haldir, jika bangsa kami mau, maka pasukan Misc cukup untuk memenangkan perang itu. Percaya atau tidak, bangsa Misc adalah bangsa yang kuat. Beberapa peranakan dari bangsa campuran memiliki kekuatan yang tak lazim. Alasan kami musnah bukanlah karena keinginan kalian, tapi mungkin itu keinginan kami menjaga keseimbangan alam yang ada. Aku tidak bisa menceritakan semuanya padamu Haldir, tapi ada pula alasan kenapa mereka masih menyisakan aku, seorang Misc berada di bangsa peri. Salah satu bangsa yang paling kubenci, yang telah membunuh seluruh duniaku,"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Haldir kembali terdiam. Raut mukanya seakan tengah menimbang haruskah ia percaya pada penjelasanku atau tidak. Tak lama ia kembali duduk lalu menyodorkan padaku surat dari Raja Draenor. Aku mengambil surat itu dan membacanya. Isinya kurang lebih sama seperti yang ia sampaikan padaku tadi. Bahwa Raja memintanya datang ke pesta Putri malam ini dengan membawaku sebagai pasangannya.
"Aku tidak mengerti apa hubungan surat ini dengan semua ini. Kau bilang aku bisa memutuskan akan pergi ke pesta atau tidak setelah mendengar ceritamu. Tapi aku tidak melihat korelasinya,"
"Karena ceritaku belum selesai."jawab Haldir kali ini melemah
"Kulihat dari air muka dan nada bicaramu, kau tidak ingin menyelesaikan cerita ini,"
"Aku berencana mengatakan semuanya jika kau juga mau menceritakan semua yang kau tahu tentang dirimu dan klanmu Akana. Namun sepertinya kau masih belum mempercaiku untuk mengetahuinya,"
"dan sebagai gantinya, kau pun tidak ingin menceritakan semua informasimu padaku?" terkaku sambil menyerahkan kembali surat itu padanya
Dia mengangguk berat. Seakan dia dihadapkan antara dua pilihan yang sangat sulit.
"Baiklah.Aku tak akan memaksamu untuk menceritakannya Haldir. Dan mengenai keputusanku untuk datang ke pesta malam ini atau tidak, semua di tanganmu," terangku
Kali ini Haldir menatap mataku dengan penuh tanda tanya
"Well, jika kau memintaku datang, aku akan segera membuka lemari pakaianku, memilih gaun terindah dan segera berdandan,"
Haldir lagi dan lagi terdiam. Ia menyilangkan tangannya di dada sambil memejamkan mata. Hal yang dilakukannya setiap dia mencoba mencari jawaban.
"Tidak.Aku tidak akan membawamu kesana," jawabnya dingin
"Baiklah, kalau begitu aku harus mengusirmu keluar. Karena saat ini, aku ingin segera berada di kamarku, di ranjangku tepatnya, menikmati kemeriahan malam ini dengan tidur panjang yang memuaskan,"kataku sambil mengambil cangkir sisa teh yang dia minum dan menaruhnya di wastafel untuk segera kucuci
"Atau... kau bisa ikut denganku melakukan hal yang jauh lebih menyenangkan daripada tidur di kamarmu yang suram itu," kata Haldir sambil mengulurkan tangannya, seakan memintaku untuk meraih telapak tangan yang besar itu.
"Kau akan mengabaikan perintah rajamu?"godaku
"Tidak ada pilihan lain. Setidaknya ini hal terbaik yang bisa kulakukan."
"Jadi kemana kau akan membawaku?"
" Tempat yang paling kita butuhkan saat ini!"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!