NovelToon NovelToon

Dibalik Topeng Sang Antagonis

Bab 1

Seorang wanita paruh baya terlihat sedang memberi makan ikan. "Apakah Shuang'er memasuki istana hari ini? "

Dia adalah Permaisuri Da Zhao. Fu Ting'er. Yang juga adalah adik kandung Perdana Menteri. Yang dipanggil Shuang'er menjawab dengab riang.

"Apakah Bibi merindukanku hari ini? "

Warna merah menyala berlari mendekat. Jika saja Permaisuri Fu tidak mendengar suara Fu Ningshuang dikejauhan dia mengira ada api yang berlari menuju kearahnya.

Inilah ponakan tersayangnya. Fu Ningshuang.

Gadis ini sangat ceria dan sedikit keras kepala. Tapi sifatnya sangat baik. Dia memang manja. Tapi seluruh keluarganya bersedia memanjakannya.

"Anak ini. Kenapa berlari seperti itu? " Permaisuri Fu menyeka keringat halus didahi Fu Ningshuang.

Gadisa yang sebentar lagi berusia 15 tahun itu mengerutkan hidungnya. "Itu karena Shuang'er merindukan Bibi. "

Permaisuri Fu terhibur oleh mulut manisnya. "Dasar anak nakal. Apakah kau memakan madu hari ini? Kenapa mulutmu manis sekali? "

"Apakah Bibi tidak menyukainya? Masih banyak kata kata manis yang belum Shuang'er katakan! Oh ya, dimana Man'er? " Tanya Fu Ningshuang sambil celingukkan mencari sepupunya itu.

Permaisuri Fu melahirkan 2 anak. Satu adalah pangeran yang sekarang menjadi putra makhota. Zhao Ling. Satu lagi seorang putri yang seumuran dengan Fu Ningshuang bernama Zhao Man. Niat awal Permaisuri Fu adalah menikahkan Fu Ningshuang dengan putranya, Zhao Ling. Tapi karena sifat Fu Ningshuang yang ceria sama sekali tidak cocok dengan kehidupan istana yang penuh intrik. Jadi Permaisuri Fu mengubur keinginannya itu. Yang dia inginkan adalah Fu Ningshuang yang bahagia. Dia sangat menyayangi Fu Ningshuang. Tapi bukan berarti bahwa dia tidak menyukai putra putrinya sendiri. Rasa sayang pada mereka sama besar seperti rasa sayangnya pada Fu Ningshuang.

"Man'er sedang mengantarkan cemilan untuk Ling'er. "

Fu Ningshuang langsung cemberut. "Bibi pilih kasih. Kenapa tidak menyisakan untukku? Aku sudah laam tidak memakan cemilan buatan Bibi."

Permaisuri Fu tertawa. "Aku tahu bahwa kamu yang paling rakus. Jadi aku menyisakan yang paling banyak dan paling enak untukmu."

Lalu Permaisuri Fu mengisyaratkan pada Bai Li, pelayan dekatnya untuk membawa cemilan yang sudah dia siapkan. Melihat Bai Li membawa sepiring besar cemilan membuat Fu Ningshuang tertawa terbahak bahak sampai matanya tidak terlihat. Dia langsung melemparkan dirinya pada Permaisuri Fu.

"Aku tahu Bibilah yang paling menyayangiku!"

Tiba tiba suara mencibir terdengar dari luar paviliun. "Hanya Ibuku yang menyayangimu? Aku dan kakakku tidak menyayangimu sama sekali. Baiklah, Kak sepertinya kami tidak perlu mengajak Shuang'er untuk berlatih kuda. Biarkan dia disini dan menyenangkan ibuku!"

Fu Ningshuang menoleh dan melihat dua sepupunya yang berjalan mendekat. Zhao Ling adalah pria tampan sedikit feminim tapi secara keseluruhan tetap terlihat sangat jantan. Sedangkan Zhao Man, dia secara alami cantik dan secara sekilas dia terlihat seperti Fu Ningshuang. Tapi alisnya seperti Kaisar Da Zhao. Gen keluarga Fu memang yang terbaik.

"Bibi, lihat. Mereka secara bersamaan merundungku! " Keluh Fu Ningshuang.

Zhao Man memang sangat suka menggoda Fu Ningshuang. SementaraZhao Ling hanya akan menggelengkan kepalanya tidak berdaya. Seringkali dia terjebak antara adik kandungnya dan sepupunya. Untung setiap kali akan ada seseorang yang akan menengahi mereka.

Sebenarnya Fu Ningshuang memikili 2 kakak laki laki. Kakak pertamanya bernama Fu Housheng dan yang kedua bernama Fu Houning. Fu Housheng adalah teman belajar Zhao Ling. Mereka selalu bersama sama. Sedangkan Fu Houning lebih suka mempelajari seni bela diri.

Permaisuri Fu berkata dengan tidak berdaya. "Baiklah. Kenapa kalian seperti anak kecik. Tahun depan kalian akn genap berusia 16 tahun! Kenapa masih sangat kekanak-kanakkan. "

Kedua gadis itu tertawa melihat Permaisuri Fu yang tak berdaya menghadapi mereka berdua.

"Shuang'er, ayo ikut kami berkuda. " Ajak Zhao Man .

Fu Ningshuang menggelengkan kepalanya. "Ibuku akan pergi kekuil besok. Dia memintaku untuk ikut serta. Jadi aku akan kembali sebentar lagi. "

Zhao Man kecewa. Tapi hanya sebentar sebelum berkata "Bagaimana jika aku ikut denganmu dan Bibi ke kuil? "

Kedua gadis itu menoleh dan menatap Permaisuri Fu yang sedang berbicara dengan Bai Li. Merasakan tatapannya, Permaisuri Fu mengangkat alisnya.

"Pergilah jika kau ingin pergi. Tapi ingat untuk berhati hati dan jangan merepotkan Bibimu. Ling'er, kau juga ikut saja. Jangan terlalu memaksakan dirimu. " Ucap Permaisuri Fu.

Zhao Ling mengangguk. "Lalu aku akan mengantar keduanya keluar istana sekarang. "

Permaisuri Fu mengangguk dengan enggan.

Ketiganya menaiki kereta kuda menuju Manor Perdana Menteri. Ketika sampai, hanya Zhao Man dan Fu Ningshuang yang turun. Dan Zhao Ling tidak turun. Bagaimanapun identitasnya sebagai putra mahkota ada disana.

...----------------...

Keesokan harinya sekelompok orang sudah sibuk mondar mandir di Manor Perdana Menteri. Nyonya Fu, Ling Yun, sudah menunggu di gerbang kedua.

Dia bertanya pada Pengasuh Ling yang ada disebelahnya. "Apakah kau sudah membangunkan dua gadis nakal itu? "

Pengasuh Ling tersenyum. "Mereka sudah bangun sejak pagi. Bagaimana jika pelayan ini meminta seseorang untuk memanggil mereka. "

"Pengasuh Ling tidak perlu repot. Kami sudah disini! " Suara ceria terdengar dari belakang mereka. Ling Shi* dan Pengasuh Ling menoleh kebelakang dengan cepat. Mereka melihat dua gadis yang berlari mendekat.

Ling Shi menghela nafas. "Lain kali jangan pernah berpikir untuk menyatukan dua monyet nakal ini bersama. "

Pengasuh Ling tertawa dan menjawab Ya. Mereka sepupu bagaimana bisa dipisahkan dengan mudah. Kecuali jika ada gadis dari keluarga Gu yang sedang berkunjung. Maka Putri Zhao Man tidak ada berkunjung ke Manor Perdana Menteri.

"Ibu, kami sudah siap. "

"Bibi, aku juga siap. "

"Salam Putri... " Sapa semua pelayan yang ada disana.

Zhao Man melambaikan tangannya dan berkata "Tidak perlu sopan. "

Ling Shi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan berkata "Kalau begitu, ayo berangkat. "

Keduanya menaiki kereta kuda yang sama. Ling Shi menggunakan keretanya sendiri.

"Shuang'er, bagaimana hubunganmu dengan Tuan Muda Hu? " Zhao Man tiba tiba bertanya tentang Hu Gaoming.

Fu Ningshuang tersenyum saat mengingat pria yang selalu menemaninya selama beberapa tahun ini. "Kami baik baik saja. Dia bahkan berkata bahwa dia akan melamarku setelah tahun baru. "

Zhao Man mendengus. "Apakah kau sudah melihat sifatnya dengan baik? Bagaimana jika aku memberitahumu bahwa Hu Gaoming memiliki hubungan dengan Gu Yue'e. "

Fu Ningshuang tersenyum. "Baiklah baiklah. Aku tahu. Jangan membicarakan mereka yang akan membuatmu marah. "

Fu Ningshuang tidak mempercayai apa yang dikatakan Zhao Man. Menurutnya Gu Yue'e adalah sahabatnya dan Hu Gaoming adalah kekasihnya. Jika mereka bersama, kenapa mereka begitu asing saat bertemu.

Zhao Man juga tahu bahwa Sepupunya itu tidak mempercayai apa yang dikatakannya. "Apakah kau tahu bahwa mereka berdualah yang menyebarkan bahwa kau orang yang kejam, arogan dan mendominasi. Dia menyebarkan rumor yang begitu jelek tentangmu tapi kau tetap tidak mempercayaiku! "

Fu Ningshuang terdiam. "Aku akan lebih memperhatikan mereka sebelum tahun baru! "

Bab 2

Perjalanan menuju Kuil Anning memakan waktu selama 4 jam. Sepanjang perjalanan Fu Ningshuang dan Zhao Man tidak pernah berhenti mengobrol. Tapi mereka sengaja tidak membahas Gu Yue'er dan Hu Gaoming. Mereka mengobrolkan segala sesuatu yang terlihat disekitar mereka.

4 jam kemudian mereka akhirnya tiba di Kuil Anning. Kedua gadis itu turun dengan cepat.

"Hah... Akhrinya aku tidak perlu lagi duduk dikereta kuda selama berjam jam. Shuang'er, apakah kau merasa lelah? Aku merasa sangat lelah karena harus duduk selama 4 jam dikereta kuda! " Keluh Zhao Man setelah dia melakukan peregangan kecil.

"Apakah kau melihatku duduk dengan nyaman disana? " Fu Ningshuang menjawab dengan ketus.

Jelas jelas dia yang lebih dulu mengeluh tentang betapa lelahnya perjalanan menuju Kuil Anning. Ling Shi juga turun dari kereta kuda. Dia melihat dua gadis itu sedang bertengkar kecil. Jadi dia memanggil mereka.

"Man'er, Shuang'er. Ayo naik! " Ajaknya.

Kedua gadis itu menghentikan pertengkarannya dan berjalan bergandengan menuju tangga yang mengatah kekuil.

Kuil Anning adalah Kuil yang terkenal sejak dinasti sebelumnya. Konon Kuil Anning adalah Kuil yang dibangun oleh Kaisar pertama dinasti sebelumnya untuk menyimpan papan roh mendiang Permaisuri tercintanya. Fu Ningshuang merasa bahwa Kaisar itu adalah orang yang romantis. Dia bahkan sangat iri dengan Permaisurinya yang bisa dikenang oleh Kaisar dan dikenang oleh banyak orang hingga bertahun tahun.

Fu Ningshuang juga berharap bahwa hubungannya dengan Hu Gaoming akan seperti Kaisar dan Permaisuri dinasti sebelumnya.

Dengan harapan penuh, Fu Ningshuang berjalan menapaki tangga yang tak terhitung jumlahnya. Katanya tangga ini berjumlah 199 anak tangga. Fu Ningshuang bahkan menyeret Zhao Man yang lagi lagi berhenti karena kelelahan.

Setelah sampai dipuncak, Zhao Man terduduk dilantai tanpa mempedulikan statusnya sebagai seorang Putri.

"Shung'er, aku sudah tidak sanggup lagi. Mari beristirahat sebentar! " Zhao Man melambaikan tanggannya pada Fu Ningshuang.

Bukan hanya Zhao Man yang berkeringat deras. Fu Ningshuanh juga berkeringat deras. Tapi hatinya sangat gembira. Karena dia bisa menyelesaikan anak tangga yang begitu banyak tanpa bantuan orang lain.

Ling Shi dan Pengasuh Ling sendiri menaiki kereta kuda yang disediakan oleh Kuil. Karena ada banyak bangsawan yang akan datang kekuil Anning, maka Biksu kepala disana sengaja menyediakan kereta kuda untuk mereka.

Ling Shi menghampiri kedua gadis yang hampir tidak bisa bangun dari duduknya. Dia menyeka keringat mereka dengan sangat lembut. Lalu ada seorang biksu kecil yang menghampiri mereka.

"Salam Nyonya Ling. Tuan Muda Ling dan Tuan Muda Zhao sudah menyiapkan kamar untuk kalian beristirahat. Silahkan ikuti saya. " Ucapnya sambil menangkupkan tangannya didepan dada.

Ling Shi segera mengucapkan terima kasih dan mengajak dua gadis itu untuk mengikuti biksu kecil ini.

Sesampainya dihalaman, Ling Shi mengatur agar dua gadis tidur dikamar yang bersebelahan yang berada disisi bagian timur halaman yang disewa oleh Zhao Ling dan Fu Housheng. Sedangkan dirinya menempati kamar yang berada disisi barat.

"Kalian istirahat saja. Nanti sore aku akan mendengarkan Biksu kepala membacakan sutra. Jika salah satu dari kalian ingin ikut beri tahu aku. " Ucap Ling Shi

Dua gadis itu pergi kekamar mereka yang sudah disiapkan.

Fu Ningshuang meminta Ru'er dan A Lin, pelayannya untuk menyiapkan air hangat agar dia bisa mandi. Tubuhnya terasa sangat lengket akibat berkeringat deras.

Ru'er dan A Lin adalah pelayan yang tumbuh bersama Fu Ningshuang. Mereka berdua sangat setia pada Fu Ningshuang. Jika Fu Ningshuang mengatakan A maka tidak ada satupun dari pelayan itu yang akan mengatakan B.

Ru'er mengingatkan. "Nona, anda tidak boleh berendam terlalu lama. Sekarang udara sangat dingin. Bagaimana jika anda masuk angin? "

A Lin dengan sigap mengambil kain untuk mengeringkan tubuh Fu Ningshuang. Mau tak mau Fu Ningshuang harus bangun dari bak airnya.

A Lin bertanya "Nona, apakah anda ingin makan dulu atau tidur dulu? "

Fu Ningshuang menguap. "Aku akan tidur dulu. Sangat melelahkan perjalanan kali ini. "

Ru'er menggoda Fu Ningshuang. "Apakah Nona meminta berkah budha agar bisa menikahi Tuan Muda Hu? "

"Omong kosong apa yang kau bicarakan? Jangan sampai ucapanmu terdengar oleh Man'er. Jika tidak dia akan mengamuk. " Ucap Fu Ningshuang dengan ekapresi malu malu diwajahnya.

Dua pelayan itu saling memandang. A Lin memberanikan diri untuk mengatakan apa yang selama ini dia lihat.

"Nona, Pelayan ini ingin mengatakan sesuatu tentang Tuan Muda Hu. Tapi tidak tahu apakah harus mengatakannya atau tidak. "

Wajah Fu Ningshuang yang memerah mereda banyak. Dia berkata "Katakan saja. Tidak masalah.. "

A Lin memandang Ru'er. Melihat Ru'er mengangguk, dia akhirnya memberanikan diri untuk berkata "Nona, selama ini kami para pelayan sebenarnya sering melihat Tuan Muda Hu bersama dengan Nona Muda Gu. "

Ru'er menyahut. "Nona, Coba pikirkan. Setiap kali Nona bertemu dengan Tuan Muda Hu. Disana selalu ada Nona Muda Gu. Meskipun mereka selalu terlihat jauh. Tapi setiap kali ada Tuan Muda Hu disana ada Nona Muda Gu. Dan teman-teman mereka akan selalu memusuhi Anda. Menurut Pelayan ini, apa yang dikatakan oleh Putri Man benar. Lebih baik kita berhati-hati dan lebih memperhatikan Tuan Muda Hu dan Nona Gu. "

Meskipun Fu Ningshuang sangat menyukai Hu Gaoming. Tapi dia tidaklah bodoh. Jika hanya Zhao Man yang mengatakannya, mungkin itu karena ketidaksukaan Zhao Man sendiri.

Tapi kali ini dua pelayan setianya yang mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan Zhao Man. Tidak mungkin Zhao Man menyuap pelayannya. Karena sebelumnya Ru'er dan A Lin juga sangat menyukai Hu Gaoming.

Setelah memikirkannya dengan cermat. Fu Ningshuang akhirnya mengambil keputusan. "Ru'er utus orang untuk mengamati kedua orang itu. "

Ru'er mengangguk dan segera pergi untuk meminta seseorang untuk pergi mengawasi dua orang itu.

Sedangkan A Lin tetap mengeringkan rambut Fu Ningshuang yang setengah seletah mandi.

"A Lin, aku mengantuk. Biarkan saja kering sendiri. Juga jika Man'er datang, bilang saja aku tidak akan ikut ibu mendengarkan sutra. Suruh dia pergi dan jangan menggangguku. " Ucap Fu Ningshuang dengan nada yang mengantuk.

"Ya Nona. " A Lin membantu Fu Ningshuang berbaring sebelum pergi untuk menjaga pintu.

Fu Ningshuang tidak tahu berapa lama dia tertidur. Tapi saat bangun, dia mencium bau darah yang sangat menyengat. Awalnya dia berpikir bahwa dia sedang datang bulan. Tapi saat hendak bangun, dia menyadari bahwa di tempat tidurnya tidak hanya ada dia seorang. Ada lagi seorang pria sepertinya sedang terluka.

Sebelum Fu Ningshuang menjerit. Dia mendengar pria disampingnya berkata dengan lirih. "Bantu aku.... "

Bab 3

Benar saja, sebelum Fu Ningshuang bisa bereaksi, terdengar suara gaduh dari luar halamannya. Dia bisa mendengar suara seorang pria yang sepertinya penjaga berbicara dengan Ru'er.

"Maaf mengganggu istrirahat Nona Fu dan Putri Man. Tapi kami sedang memburu pembunuh yang berlari kearah sini. "

Ru'er berbicara dengan sopan. "Tuan Penjaga sudah berusaha keras. Tapi Nona kami sedang tidur siang. Tidak akan pantas jika anda masuk untuk menggeledah kamar Nona kami. Bagaimana jika anda mencari ketempat lain dulu. Nanti setelah Nona bangun, anda bisa memeriksa kekamar. "

Penjaga itu termenung. Dia sangat bimbang. Disatu sisi dia harus menangkap pencuri itu. Disisi lain dia tidak bisa menyinggu Fu Ningshuang.

Fu Ningshuang yang sebenarnya sudah bangun menatap pria dalam kegelapan. Seolah tahu apa yang akan ditanyakan oleh Fu Ningshuang. Pria itu berkata dengan berbisik. "Aku bukan pencuri seperti yang mereka tuduhkan. Aku hanya tidak sengaja mendengar yang seharusnya tidak didengar. Dan mereka ingin membungkamku! "

Mungkin karena terdengar suara yang terdengar dari dalam kamar. Jadi penjaga yang awalnya akan pergi, berbalik dan menerobos masuk kehalaman tempat Fu Ningshuang tinggal.

Menyadari konsekuensi dari menyembunyikan seorang pria dikamarnya. Tanpa pikir panjang Fu Nningshuang memecahkan cangkir.

"Kau diam jangan bergerak! " Ucap Fu Ningshuang.

Tepat saat menjaga menerobos masuk kedalam kamar, Fu Ningshuang juga menggoreskan pecahan porselin ketangannya untuk menutupi bau darah yang kuat dari pria ditempat tidurnya. Dia juga sengaja jatuh agar terlihat seperti terkejut.

A Lin dan Ru'er yang awalnya fokus pada penjaga yang menerobos masuk, kini melihat tangan dan telapak tangan Fu Ningshuang berdarah segera memanggil penjaga milik Manor Perdana Menteri.

Kebetulan Fu Houning juga memasuki halaman. Mendengar teriakan Ru'er dan A Lin. Dia berlari memasuki kamar dan tertegun melihat adiknya sudah berlumuran darah. Dia memelototi penjaga yang menerobos masuk dan melihat tanda yang ada dilengan bajunya dan tahu bahwa penjaga itu milik keluarga Gu.

Tapi ini bukan saatnya dia untuk mengurus penjaga itu. Dia berlari menuju Fu Ningshuang yang sudah sangat pucat.

"Shuang'er, kau baik-baik saja? " tanyanya dengan penuh kekhawatiran.

Fu Ningshuang menggelengkan kepalanya dan berkata "Aku hanya terkejut karena mereka menerobos masuk saat aku hendak minum. "

Fu Houning menjadi sangat marah. "Bagaimana ini bisa tidak apa-apa. Jelas kau terluka! "

Fu Ningshuang tidak mempedulikan luka ditubuhnya. Meskipun terasa sangat sakit, tapi masih ada orang yang perlu pengobatan dari pada dirinya.

Demi mengusir kakak keduanya. Fu Ningshuang mulai merengek. "Kak, sakit sekali. Bisakah kau memanggilkan tabib untukku? "

"Aku akan pergi. "

Fu Houning dengan cepat pergi mencari tabib. Tidak lupa dia membawa penjaga yang sudah dilumpuhkan oleh pengawal pribadinya bersamanya. Dia ingin mengintrogasi penjaga yang membuat adiknya terluka itu sendiri.

Yang tersisa dikamar hanya Fu Ningshuang dan dua pelayannya. Fu Ningshuang buru-buru bangkit dan meminta Ru'er dan A Lin untuk membantunya.

Sebenarnya, Fu Ningshuang selalu menyediakan obat luka dikamarnya. Dia meminta Ru'er dan A Lin untuk mengoleskan obat luka pada pria yang bersembunyi dibawah selimut.

"Ru'er, A Lin. Pastikan apa yang kau lihat saat ini membusuk diperutmu. "

Awalnya Ru'er dan A Lin tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Fu Ningshuang. Hingga akhirnya mereka melihat Pria berdarah dibawah kasurnya.

Ru'er yang lebih peka menyadari bahwa pria inilah yang dicari penjaga itu. "Nona, apakah pria ini yang dicari oleh penjaga itu? "

Fu Ningshuang hanya mengangguk. "Bantu aku membalut lukanya sebelum Kakak kedua datang. Cepatlah. "

A Lin yang mengkhawatirkan kondisi luka Fu Ningshuang yang masih berdarah berkata dengan tidak setuju. "Luka Nona masih berdarah. Pria ini bisa menahannya lebih lama lagi. Tapi Nona tidak bisa. "

Fu Ningshuang juga tahu bahwa A Lin mengkhawatirkannya. "Dengan luka sekecil ini. Aku tidak akan mati. Tapi lukanya sangat parah. Jika dia mati ditempat tidurku, ini akan menjadi masalah besar. Jadi bantu aku membalutnya. "

A Lin juga tahu keseriusan masalah ini. Jadi dia tidak lagi membantah dan hanya membalut luka pria yang sudah pingsan itu dengan cepat.

Tanpa mereka sadari bahwa pria yang awalnya mereka kira pingsan ternyata hanya memejamkan matanya. Sepertinya dia ingin melihat bagaimana putri perdana menteri ini mengatasi lukanya.

Setelah beberapa saat yang sibuk, mereka akhirnya menyelesaikan pekerjaan mereka. Dan dari luar terdengar suata Zhao Man dan Ling Shi yang terburu-buru.

Fu Ningshuang duduk diranjangnya dan menutupi pria yang masih pingsan dengan selimut. Dan meminta Ru'er dan A Lin berpura-pura untuk membersihkan lukanya.

Ling Shi masuk bersama Zhao Man. Mereka hampir pingsan saat melihat dari yang berceceran diselimut dan sprei.

Ling Shi mendekat dan berkata "Kenapa bisa terluka seperti ini? "

Fu Ningshuang tersenyum dengan wajah pucat. "Bu, aku baik-baik saja. Ini hanya cedera ringan tidak akan membunuhku. "

Zhao Man langsung memarahi. "Bagaimana ini bisa menjadi luka kecil. Lihat begitu banyak darah yang tercecer. Kenapa sepupu kedua masih belum datang. Aku akan meminta Kakakku untuk memanggil tabib kekaisaran! "

Fu Ningshuang langsung mencegahnya. "Man'er. Tidak perlu! Aku benar-benar tidak apa-apa. Aku hanya terkejut, kau hanya perlu memelukku untuk menenangkanku! "

Zhao Man menolah dan melihat betapa menyedihkannya wajah Fu Ningshuang. Akhirnya dia mendekat dan memeluk Fu Ningshuang dengan hati-hati.

"Jika aku tahu akan ada kejadian seperti ini. Aku akan membawamu untuk mendengarkan sutra bersama. Entah kau mau tau tidak! " Ucapnya sambil mengelus punggung Fu Ningshuang dengan lembut.

Tak lama kemudian, Fu Houning datang bersama tabib desa. "Bu, aku hanya bisa membawa tabib desa untuk sementara waktu agar luka Shuang'er cepat terobati. Nanti kita akan kembali kekota dan memanggil tabib yang lebih baik. "

Ling Shi mengangguk. Dia langsung meminta Pengasuh Ling untuk membereskan barangnya. Dia memutuskan kembali kekota agar Putri bungsunya mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Awalnya Ling Shi berniat menginap beberapa hari dikuil Anning. Sekalian mengajak putri dan ponakannya berlibur. Tapi siapa sangka bahwa kecelakaan seperti ini terjadi.

Tapi Fu Ningshuang langsung menolaknya. "Bu, aku masih ingin tinggal beberapa hari disini. Lagipula ini hanya luka kecil. Besok juga akn baik-baik saja. "

Dalam pikiran Fu Ningshuang, jika dia pulang, bagaimana dengan pria terluka yang disembunyikannya. Karena dia sudah memutuskan untuk menolongnya, maka dia akan melakukannya hingga akhir.

Fu Ningshuang tahu bahwa ibunya tidak akan setuju. Jadi dia sengaja bertingkah manja dengan menggoyang-goyangkan lengan baju Ling Shi agar membuatnya setuju.

Benar saja, Melihat sikap centil putrinya. Ling Shi langsung setuju. "Baiklah, tapi jangan berlarian dan jangan sendirian. Apakah kau mengerti? "

Fu Ningshuang mengangguk dan dengan patuh membiarkan tabib desa itu mengobati lukanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!