NovelToon NovelToon

Our Night Group Chat

Chapter 1 - Di Balik Sifat Ceria Serena

DUN—DUM!!!
Serena
Serena
A-apa?... Jadi... Selama ini... Kaulah yang menghantuiku?!
×××
5 tahun yang lalu...
...
SMA Bintang, waktu istirahat.
TRINGGGG!
Serena
Serena
Teman-teman! Ayo ke kantin!
Emily
Emily
Iya, iya, sebentar...
Monika
Monika
Tunggu aku!
Nadia
Nadia
Siapa yang traktir? Aku lagi? Ah, males...
Tiara
Tiara
Buruan, nanti telat. Ren, ayo kita jalan dulu.
Serena
Serena
Aku dan Tiara duluan ya!
Serena memutar tubuhnya dan berjalan cepat menuju kantin usai berpamitan duluan bersama Tiara, meninggalkan teman-temannya yang lainnya yang masih merapikan buku jadwal sebelum istirahat ke dalam tas mereka.
...
Di kantin.
Serena
Serena
Yah, rame banget!
Tiara
Tiara
Kita telat lagi... Hadeh~
Lia
Lia
Eh, Rena! Telat ya? Nih, kebetulan aku kebeli cilok 2. Teman-teman yang lain gak mau. //Ucapnya, sambil memberikan 1 cilok ke Serena.//
Serena
Serena
Wah? Yang benar? Makasih! Lia baik banget deh! //Tanpa basa-basi langsung mengambilnya, dengan senyuman lebar yang manis dan memamerkan gigi kuningnya.//
Lia
Lia
Hehe, ada-ada aja... Dah, ya. Aku mau ke mejaku dulu.
Serena
Serena
Yaudah, makasih ya!
Lia
Lia
Iya... //Balasnya, lalu melambaikan tangan dan berjalan pergi.//
Serena hanya terus tersenyum sambil memandangi punggung Lia yang perlahan menghilang di kerumunan.
Tanpa di sadarinya, ada seseorang yang sedang menatapnya di balik kerumunan yang sesak itu...
Tiara
Tiara
Wah, bagi-bagi dong!
Serena
Serena
Nih~ Aku tidak terlalu lapar, sama kamu aja sekalian. //Ucapnya, sambil memberikan Tiara cilok miliknya.//
Tiara
Tiara
Makasih~!
Monika
Monika
Aku juga mau!
Nadia
Nadia
Me too~
Emily
Emily
Aku juga dong!
Di tengah keasyikan mereka, seseorang tanpa sengaja menabrak Serena.
Bruk!
Andy
Andy
Eh! Serena? Sorry! Kamu gapapa?
Serena
Serena
Aduh~ eh? Andy! Gapapa kok~ lain kali kamu jalannya hati-hati ya!
Andy
Andy
Iya~ maaf ya! //Lalu Andy pergi dengan perasaan bersalah.//
Melihat itu, malahan Serena yang jadi ikutan khawatir.
Yah, itu memang suatu hal yang wajar.
Karena Serena cukup terkenal karena keceriaan dan kebaikan hatinya, bahkan jika ada seseorang yang menyindirnya pasti akan dibenci satu sekolah.
Namun, untung saja Serena adalah tipe yang gak enakan, jadi setiap permasalahan yang berkaitan dengannya diselesaikan dengan aman dan damai.
Tiara
Tiara
Tidak apa-apa, kamu jangan khawatir. Orang lain pasti bisa memakluminya kok! //Ucap Tiara lembut, mencoba menenangkan Serena yang selalu masuk dalam masalah besar padahal puncanya hanya sekecil hama.//
Serena
Serena
Yah... Tetap saja... Tapi, makasih ya! //Jawabnya, kembali tersenyum ceria khas Serena.//
Begitu teman-teman yang lainnya kembali, mereka pun lanjut istirahat dan mengobrok bersama sembari mengunyah makanan mereka masing-masing.
...
Sepulang sekolah.
TRIIIIINGGG!
Monika
Monika
Emmy, pulangnya bareng lagi gak?
Emily
Emily
Iya, jarak rumah kita 'kan cukup dekat...
Tiara
Tiara
Nadia, kita juga barengan lagi ya?
Nadia
Nadia
Iya...
Serena
Serena
Kalau begitu, aku pulang dulu ya! Dadah~! //Ucapnya riang, sambil melambaikan tangannya bye-bye ke arah teman-temannya lalu berjalan pergi.//
Jarak di antara rumah Monika dan Emmy memang cukup dekat, wajar jika mereka selalu pergi dan pulang sekolah bersama.
Sedangkan rumah Tiara dan Nadia memiliki arah yang sama, namun jarak rumah yang bisa dibilang cukup jauh.
Berbeda dengan Serena, yang rumahnya jauh di desa pedalaman. Cukup jauh dengan kota dan sekolah, pulang dan pergi ke sekolah sendirian itu sudah biasa baginya.
...
Di rumah Serena.
Serena mendapati bahwa ada mobil mewah di luar, namun tidak terlalu memperdulikannya.
Begitu pintu dibuka, Serena menarik nafas yang dalam lalu menghembusnya pelan.
Serena
Serena
Haaa... (Semoga ayah masih belum pulang...)
Begitu ia mengambil langkah memasuki rumah, ia melihat sosok Sang Ibunda yang berpakaian rapi sambil membawa kopernya.
Serena
Serena
I-ibu?...
Maryam
Maryam
Ah, kamu sudah pulang? //Ucap Sang Ibunda, sambil menutup kopernya.//
Serena
Serena
Ya... Ibu mau ke mana?
Maryam
Maryam
Masih tanya? Sudah jelas, ibu mau pergi dari rumah ini.
Deg...
Ucapan Sang Ibu membuatnya terdiam, jantungnya seolah berhenti berdetak.
Serena
Serena
A-apa?... Apa maksud ibu? Ibu mau ke mana?
Maryam
Maryam
Hah... Jangan banyak tanya. //Lalu tanpa basa-basi langsung keluar dari rumah, tidak lupa juga untuk menyenggol bahu putri kandungnya.//
Serena
Serena
Ibu...! Ibu mau—?! //Nafasnya terhenti begitu melihat Sang Ibunda memasuki mobil mewah yang terparkir itu, mobil itu sepertinya dimiliki oleh kekasih ibu yang seorang pengusaha.//
Brak!
Pintu mobil mewah itu ditutup kuat seolah harganya sangat murah, lalu supir yang memandu itu pun menancap gas dan bergerak pergi dari tempat itu.
Meninggalkan Serena sendirian di belakang, dengan ekspresi bingung sekaligus sedih.
Serena
Serena
I-ibu... B-bagaimana... Bagaimana dengan saya?... B-bagaimana dengan ayah?... Bagaimana dengan kami?... //Gumamnya lirih, dengan tangan yang masih terangkat seolah untuk menghentikan Sang Ibunda gemetaran.//
Bruk...!
Tubuhnya jatuh ke tanah, pupil matanya mengecil, keringat dingin jatuh dari dahi, bibirnya gemetaran, matanya berkaca-kaca.
Sudah jelas, itu adalah ekspresi panik sekaligus takut.
Bukan tanpa alasan, itu dikarenakan Sang Ayah bukanlah seorang ayah yang penyayang. Tidak heran Sang Ibunda pergi dari rumah karena sudah tidak tahan dengan suaminya.
Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena tempat ini adalah satu-satunya rumah baginya...
...
...
...
Bersambung...

Chapter 2 - Serena Yang Malang

Audio~
Audio~
Not support
Audio~
Audio~
Song: MIA - Dynasty
Audio~
Audio~
Dimohon untuk hidupkan Audio sambil membaca bagi menghidupkan suasana~ Tidak ada paksaan bagi mendengar ini, Author hanya ingin mendalami suasana.
...
Ting!
Begitu mendapat notifikasi dari Group Chat, Serena langsung gercep menghampiri HP-nya dan mengecek grup mereka.
...
💬Group Chat - Night Slay Girls
Monika
Monika
💬Teman-teman, kalian lagi ngapain?
Monika
Monika
💬Tes.
Monika
Monika
💬Halo? Apa ada yang lagi on?
Monika
Monika
💬Tes.
Monika
Monika
💬Hello?
Monika
Monika
💬Tes.
Tiara
Tiara
💬Apa ini spam-spam? Orang lagi makan malam.
Monika
Monika
💬Hehe, sorry~
Monika
Monika
💬Bosan nih!
Tiara
Tiara
💬Makan dulu baru on!
Serena
Serena
💬Sudah, sudah.
Serena
Serena
💬Kalau berantem terus nanti malah gangguin yang lain.
Tiara
Tiara
💬Bukan aku, Monika!
Monika
Monika
💬Apa sih?! Aku kan hanya bosan!
Nadia
Nadia
💬Kenapa tidak ngobrol dengan Emmy aja?
Monika
Monika
💬Dia lagi makan.
Nadia
Nadia
💬YA KAMI JUGA LAGI MAKAN!
Serena
Serena
💬Sudah, sudah!
Emily
Emily
💬Bisa kali makan sambil ngetik.
Nadia
Nadia
💬AAAARGHH!
Tiara
Tiara
💬Nah, semuanya udah on tuh. Ada apa emang?
Monika
Monika
💬Gak ada, ngobrol yuk!
Nadia
Nadia
💬EMANG MAU NGOBROL APA??? UGHHHHH!
Serena
Serena
💬Nadia, jangan marah-marah.
Nadia
Nadia
💬Ughhh! Yaudah, mau bahas apa?
Monika
Monika
💬Lusa nanti aku ulang tahun, gimana kalau kita ngerayainnya di pantai? Mau piknik soalnya!
Monika
Monika
💬Kebetulan lusa itu kan Sabtu, jadi gak ada sekolah!
Monika
Monika
💬Gimana?
Serena
Serena
💬Kalau aku sih, terserah kamu.
Emily
Emily
💬Same as Rena.
Nadia
Nadia
💬Terserah.
Tiara
Tiara
💬Aku ikut-ikut aja.
Monika
Monika
💬Yaudah, good night everyone~!
Monika pun mengakhiri obrolan seperti biasa, melihat itu, Serena pun menutup HP-nya. Dan keluar kamar, namun...
Serena
Serena
E-eh?... A-... A-ayah sudah pulang ya?... //Ucapnya dengan terbata-bata, mengepal erat tangannya dengan waspada.//
Ayahnya adalah seorang pemabuk, hidup Sang Ayah sudah bsia dibilang sangat buruk. Bangun pagi minum arak lalu jalan entah ke mana, lalu kembali di malam hari dengan kondisi mabuk.
Joshua
Joshua
Kamu... Cih... //Balas Sang Ayah, sambil menatap putrinya sendiri dengan kekesalan entah karena apa.//
Serena
Serena
A-ayah... Sudah makan? //Meski takut, Serena tetap mencoba memberanikan untuk menghadapi Sang Ayah.//
PLAKK!
Lalu tiba-tiba saja, ayahnya berdiri dan menampar wajah Serena tanpa aba-aba maupun pikir panjang.
Serena
Serena
A-ayah? Apa ada masa—
Joshua
Joshua
–DIAM KAMU! //Bentaknya, sambil menunjuk-nunjuk ke arah Serena.//
Deg...
Serena
Serena
S-saya...
Joshua
Joshua
KUBILANG DIAM!
Joshua
Joshua
KE MANA PERGINYA J*LANG ITU?!
Joshua
Joshua
MANA?!
Serena
Serena
I-ibu?...
Joshua
Joshua
IYA!
Serena
Serena
I-ibu... Ibu pergi dengan...
PLAKK!
Sekali lagi, Serena mendapatkan tamparan keras dari Sang Ayah yang lagi mabuk.
Joshua
Joshua
BICARA YANG BENAR!
Joshua
Joshua
KE MANA J*LANG ITU PERGI?!
Joshua
Joshua
DENGAN SIAPA?!!
Serena
Serena
A-ah... I-ibu pergi... D-dengan pria asing...
PLAK!
Joshua
Joshua
SIAPA PRIA ASING ITU?!
Joshua
Joshua
JAWAB!
Serena
Serena
T-tidak tau... //Dengan tubuh gemetaran, ia menyentuh pipinya yang terus ditampar oleh Sang Ayah.//
Joshua
Joshua
JANGAN BOHONG!
Serena
Serena
S-saya tidak bohong...
Joshua
Joshua
KAU ITU SAMA SAJA DENGAN J*LANG ITU!
Joshua
Joshua
TIDAK ADA BEDANYA!
Joshua
Joshua
SAMA-SAMA J*LANG DAN TIDAK BERGUNA!
Joshua
Joshua
SIA-SIA SAJA AKU MENGHIDUPKAN KELUARGA INI!
Deg...
Kata-kata menyakitkan yang dilontarkan oleh Sang Ayah membuat Serena terdiam, tidak tahu harus berkata apa-apa lagi.
Serena
Serena
(Ibu... Ibu pergi ke mana? Kenapa meninggalkan saya? Kenapa...? Apa saya juga tidak ada bedanya dengan ayah di mata ibu? Bukankah... Bukankah ibulah yang merusak segalanya? Tapi kenapa aku yang diperlakukan seperti yang bersalah?... Kenapa?!)
Begitu Sang Ayah pergi, Serena ambruk seketika ambruk ke tanah. Dengan tangis yang sudah tak tertahankan, ia memeluk lututnya. Mencoba untuk menenangkan diri sekaligus membuat perlindungan diri.
...
Keesokan harinya, di SMA Bintang.
Tiara
Tiara
Re~na— Eh? Loh? Pipimu kenapa, Ren?
Serena
Serena
I-ini? Oh~ tadi bangun pagi kupikir masih di mimpi.
Serena
Serena
Soalnya orang tuaku masak sarapannya banyak banget! Hehe~
Tiara
Tiara
Hadeh~ lain kali jangan menyakiti dirimu sendiri lagi.
Monika
Monika
Iya ih, bikin khawatir aja.
Emily
Emily
He'eh.
Nadia
Nadia
Sana ke UKS, olesin obat biar cepat sembuh. Tamparnya keras kali...
Serena
Serena
Oke, hehe~
Benar, teman-temannya tidak mengetahui kebenaran soal masalah keluarga Serena.
Dan Serena selalu berbohong meskipun terpaksa, agar teman-temannya tidak terlalu mengkhawatirkannya.
Serena
Serena
(Teman-teman... Maaf ya karena aku membohongi kalian... Tapi... Aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir...)
Serena hanya bisa tersenyum memikirkan betapa menyedihkannya posisi dan kehidupannya.
Semasa di perjalanan menuju UKS, Serena yang terus menunduk tidak sengaja menabrak seorang pemuda.
Bruk!
Serena
Serena
Ah! M-maaf! //Ucapnya sambil mengambil langkah ke belakang, lalu perlahan melihat ke atas tepat ke wajah orang yang ditabraknya.//
???
???
Lain kali kalau jalan itu pake mata... //Lalu seseorang itu langsung pergi tanpa menoleh.//
Melihat itu, tentu membuat Serena sedikit kebingungan.
Namun ia tidak terlalu memperdulikannya dan melanjutkan langkahnya menuju UKS.
...
Time skip ke waktu pulang.
Monika
Monika
Guys! Soal pikniknya gimana?
Tiara
Tiara
Gimana gimana?
Nadia
Nadia
Gak jadi? Yaudah.
Monika
Monika
Bukan!
Monika
Monika
Maksudku tuh, kalian udah buat persiapannya?
Nadia
Nadia
Untuk apa? Males...
Emily
Emily
Aku sih, udah. Kan kita udah berdiskusi semalam?
Monika
Monika
Hehe, iya juga sih. Gimana, Tia? Rena? Nad?
Serena
Serena
Um... Gimana ya... Um... Oh! Bagaimana kalau aku aja yang beli makanan dan keknya?
Tiara
Tiara
Ide bagus! Nanti aku bawa tikar dan tendanya!
Nadia
Nadia
Tenda untuk apa?
Monika
Monika
Sip! Kalau begitu kita naiknya mobil siapa?
Emily
Emily
Nanti aku boncengan pakai sepeda dengan Nika, kalian aja yang kasih surprise-nya.
Tiara
Tiara
Kalau gitu pake mobilnya Nad aja!
Nadia
Nadia
Mobilku bukan angkotan.
Serena
Serena
Yaudah ya... Kalau gitu kita lanjut aja di Group Chat aja, aku duluan ya!
Setelah berpamitan, Serena langsung pergi melanjutkan perjalanannya kembali menuju rumah.
Di sepanjang perjalanan, pikirannya tidak bisa dikosongkan.
Serena
Serena
(Sebaiknya aku beli apa ya? Sandwich? Pancakes? Kue mini? Atau es krim?)
Serena
Serena
(Kebetulan juga... Tabungan 4,3 juta Rupiah yang kusembunyikan itu masih belum ketahuan oleh ayah... Apa kugunakan saja ya?)
Serena
Serena
(Iya aja deh, Monika 'kan orangnya juga periang dan baik!)
Serena
Serena
(Kami juga udah sahabatan dari SMP!)
Dengan antusias, Serena melanjutkan perjalanannya dengan senyum tipis di bibir pink dan manis miliknya.
...
...
...
Bersambung...

Chapter 3 - Ulang Tahun Monika

Malam hari, di rumah Serena.
Serena yang gabut membuka HP untuk mengecek Group Chat-nya dan yang lain. Pas sekali, ada yang memulai obrolan.
Group Chat - Night Slay Girls
Tiara
Tiara
💬Ren, Nad. Telponan yok!
Nadia
Nadia
💬Ogah, lagi sibuk.
Serena
Serena
💬Sorry Ra, keknya aku gak bisa.
Serena
Serena
💬Ortuku lagi sibuk.
Tiara
Tiara
💬Yaudah, Private Chat aja yok!
Monika
Monika
💬Heh, kenapa ini main private-private?
Tiara
Tiara
💬Gak seru kalau strategi HBD-nya ketahuan.
Monika
Monika
💬Yaudah, yang bener ya strateginya!
Di Private Chat Tiara-Serena.
Nickname: Tiara Ra_sis~
Tiara
Tiara
💬Rena~
Tiara
Tiara
💬Rena-ku yang baik nan syantik~
Serena
Serena
💬Iya, kenapa?
Tiara
Tiara
💬Kamu mau beli apa aja makanannya?
Serena
Serena
💬Gak tau lagi, mungkin pancakes, sandwich dan lain-lain.
Tiara
Tiara
💬Cari yang pink-pink ya, sesuai selera Monika pokoknya!
Serena
Serena
💬Iya~ iya~
Tiara
Tiara
💬Kalau bisa sekalian beliin boneka imut-imut!
Serena
Serena
💬Iya, by the way jalannya kapan?
Tiara
Tiara
💬Kalau kita sih jam 3 sore, Emi dan Nika bakal datang 1 jam lagi. Jadi mulainya tepat pas lagi sunset-sunset-nya.
Serena
Serena
💬Oke, aku tidur dulu.
Tiara
Tiara
💬Bye-bye, good night~
Tik!
Serena menghela nafas pelan lalu berbaring di kasur yang tak empuk miliknya. Pelan tapi pasti, ia mengintip dicela-cela pintu. Untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh Sang Ayah.
Seperti biasa, siluet Sang Ayah yang dilihatnya pasti akan terus meneguk arak yang sudah disimpan berhari-hari.
Ayahnya yang malang, sudah dibutakan oleh perasaan kesal karena diselingkuhi oleh istri kesayangannya.
Namun apa boleh buat?
Ia sendiri tidak ingin keluar dari masalahnya.
Dan malah menyalahkan Sang Putri yang tak bersalah dan polos, sungguh menyedihkan bukan?
Ya, itulah yang membuat kehidupan Sang Ayah menjadi rusak.
Semua ini dikarenakan Sang Ibu.
Tapi malah Serena yang terkena dan menghadapi kemarahannya.
...
Keesokan paginya, sekitar jam 8 pagi.
Serena
Serena
Apa kulkas masih berfungsi? //Gumamnya, sambil berjalan menuju pintu kulkas dan membukanya.//
Yang benar saja, semuanya dipenuhi dan diisi oleh makanan basi dan arak.
Serena
Serena
Haaaa... Kalau begitu aku beli saja di jam 1 sore.
Serena
Serena
Nadia pasti datang jam 3 tepat... Yah, sisanya hanya pergi ke tempat seperti biasa.
...
Time skip ke jam 1 siang.
Serena pun keluar rumah usai bersiap-siap dan membeli semua yang diperlukan.
Serena
Serena
(Pancakes, es krim, sandwich dan makanan pembuka lainnya!) //Batinnya, sambil memilih semua makanan dessert yang diperlukan dengan warna merah jambu kesukaan Monika.//
Begitu selesai, ia langsung pergi ke kota untuk menunggu Nadia dan Tiara.
TIIIN!
Serena
Serena
(Ah, sampai juga.)
Kaca mobil pun diturunkan, tampak ada Tiara yang melambai-lambaikan tangannya dan Nadia yang hanya mengangguk ala boss pengusaha.
Seperti biasa, Serena akan duduk di kursi belakang.
Nadia
Nadia
Semuanya sudah selesai? Sudah pas?
Serena
Serena
Iya~
Nadia
Nadia
Yaudah, kita ngebut ya.
Tiara
Tiara
Yay!
Broom!
Mobil pun jalan dan kami pun berangkat ke pantai tidak jauh dari kota.
...
Di tempat tujuan.
Serena, Tiara dan Nadia sudah mendekorasi tempat untuk ulang tahunnya Monika dengan baik.
Lalu mereka melihat sebuah mobil angkotan yang berhenti tidak jauh dari mereka, terlihat ada Monika dan Emily yang keluar dari mobil itu.
Tiara
Tiara
Katanya naik boncengan?
Serena
Serena
Mungkin ada masalah...
Nadia
Nadia
Aneh emang.
Terlihat betapa kegirangannya Monika begitu melihat teman-teman yang merayakan ulang tahun-nya mendekorasi tempat sesuai seleranya.
...
Audio~
Audio~
Not support
Audio~
Audio~
Song: NEONI - Darkside
Audio~
Audio~
Dimohon untuk hidupkan Audio sambil membaca bagi menghidupkan suasana~ Tidak ada paksaan bagi mendengar ini, Author hanya ingin mendalami suasana.
...
Time skip ke sehabis menyanyikan lagu ulang tahun.
Tiara
Tiara
Ayo keknya dipotong~
Monika
Monika
Kok ada Hello Kitty-nya? Kan aku jadi gak rela buat motongnya!
Serena
Serena
Hehe~ itu 'kan cuman kue...
Nadia
Nadia
Iya, dipotong aja napa. Laper nih...
Emily
Emily
Sabar dulu, ladies.
...
Di tengah tawa dan kemeriahan 5 sahabat itu, Serena justru mendapatkan firasat buruk.
Serena
Serena
(Kenapa... Rasanya akan ada sesuatu yang mengerikan terjadi ya?... Apa perasaanku aja?...)
Namun, ia mencoba untuk mengabaikannya dan fokus ke teman-temannya...
...
Jam 6, usai mengambil gambar buat kenang-kenangan.
Monika
Monika
Ayo pulang!
Emily
Emily
Naiknya pake mobilnya Nadia aja.
Tiara
Tiara
Iya! Ayok!
Serena
Serena
Ayok~
Nadia
Nadia
Hah... Barang-barang yang lainnya simpan di bagasi mobil ya, jangan ngerepotin aku mulu.
Monika
Monika
Iya~
Time skip ke dalam mobil, di tengah perjalanan.
Serena
Serena
(Kenapa aku terus mendapat firasat buruk ya?...)
Berbeda dengan yang lainnya yang sedang bersenang-senang, Serena justru merasa semakin gelisah dan khawatir.
Nadia yang menyadarinya pun bertanya.
Nadia
Nadia
Ren, ada apa?
Serena
Serena
Eh? A-apa? Tidak ada apa-apa kok...
Nadia
Nadia
Jangan bohong, sepanjang perjalanan ini kau terus kelihatan murung.
Emily
Emily
Benar, aku juga menyadarinya.
Emily
Emily
Kamu tidak apa-apa?
Serena
Serena
T-tidak apa-apa kok... Mungkin hanya karena aku lagi kelelahan...
Nadia
Nadia
Jangan bohong.
Nadia
Nadia
Selama ini kamu jarang memberitahu kami soal masalah pribadimu.
Nadia
Nadia
Meski itu pribadi, kami sebagai sahabat juga berhak mendengar semua kesulitanmu.
Nadia
Nadia
Agar kami bisa membantumu keluar dari bayang-bayang yang terus menghantuimu.
Nadia
Nadia
Apa kau—
CKIIIIITTT!
Karena terus memberi nasihat, Nadia jadi tidak memperhatikan jalan.
Tiara
Tiara
Eh?! Eh?!
Monika
Monika
NADIAAA!
Emily
Emily
Nad—
BRUAKKK!
Dikarenakan ada mobil yang melaju di belakang, mobil mereka terhempas jauh.
DUGH!
Tidak hanya itu, kebetulan juga ada truk yang tidak jauh dari tempat itu dan ikutan terhempas karena ditabrak oleh mobil milik Nadia.
TIIIIIN!
Belum puas dengan kecelakaan yang cukup tragis itu, ada batu besar yang jatuh karena jalannya berdekatan dengan tepi bukit.
BUAGHH!
Entah apakah ini adalah sebuah kebetulan atau tidak, tapi batu besar itu jatuh tepat di atas mobil yang dinaiki mereka.
Alhasil, mereka yang duduk di kursi belakang itu terkena batu besar.
CRAKK!
Darah segar berceceran di mana-mana, membuat suasana menjadi semakin mengenaskan...
...
...
...
Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!