NovelToon NovelToon

Dipaksa Menikahi Alula

Prolog

Siang hari di SMA Auckland Hills tengah berlangsung pertandingan basket antara tim Phoenix yang diketuai oleh Kaivan dari kelas 3 A, dan tim Ball yang di ketuai oleh Cleon dari kelas 3 B. Semua siswa dan siswi membentuk lingkaran untuk menonton pertandingan basket itu, hampir semua siswi menyemangati Kaivan yang tengah bermain basket.

Kaivan yang kerap disapa Kai, adalah siswa paling populer di SMA Auckland Hills. Tidak hanya populer karena dia ketua tim basket Phoenix, tetapi dia juga adalah laki-laki paling tampan di sekolah itu dan juga merupakan anak tunggal dari seorang konglomerat Inggris.

Ayahnya adalah seorang pengusaha dan pemilik salah satu merk fashion ternama di dunia, sedangkan ibunya adalah keturunan bangsawan Inggris. Akan tetapi, dibalik kesempurnaannya sebagai seorang siswa yang memiliki segalanya, nyatanya Kai adalah seorang laki-laki yang suka membully orang lain. Dia terkenal angkuh dan hanya mau berteman dengan teman teman pilihannya, mereka adalah Nino dan juga Alden. Nino dan Alden adalah sahabat dekat Kai dan juga seorang anak konglomerat Inggris.

"Kai, ayo semangat!" teriak siswa dan siswi di pinggir lapangan.

Para siswi berteriak-teriak histeris melihat Kai dengan lihainya memasukan bola basket ke dalam keranjang lawan, karena memang Kai bertugas sebagai Forward dalam pertandingan yang memiliki waktu 4x10 menit itu. Semua siswa-siswi SMA Auckland Hills menonton pertandingan basket antara tim Phoenix dan tim Ball, tetapi hanya satu siswi yang tidak menonton pertandingan itu, ia adalah Alula Claire.

Alula Claire saat ini adalah siswi kelas 3. Alula adalah siswi pindahan dari salah satu SMA di kota Liverpool, Inggris. Ia pindah saat menginjak kelas 2 SMA ke kota Birmingham untuk mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan. Kedua orang tua Alula adalah seorang tenaga pendidik di salah satu universitas di kota Liverpool, akan tetapi mereka dipindah tugaskan ke salah satu universitas yang ada di Birmingham, jadi mau tidak mau Alula ikut serta untuk hijrah bersama kedua orang tuanya.

Alula adalah siswi yang sering dibully oleh teman teman lainnya di SMA Auckland Hills. Alula sering dibully karena penampilannya yang masa bodoh dan terkesan urakan, rambutnya yang lurus sengaja ia biarkan kusut sehingga membuat penampilannya begitu tidak terawat, wajahnya pun tak teroles sama sekali dengan make up, bedakpun tak ia oleskan diwajahnya yang mulus itu. Alula sengaja melakukannya agar pengalamannya yang buruk semasa dia bersekolah di kota Liverpool tidak terulang kembali di sekolah barunya, dan sifatnya ia buat-buatkan agar orang lain ilfeel terhadapnya.

Alula sering mengunyah permen karet dan dengan sengaja dia memainkan dan meniup niup permen karet itu agar menjadi balon di bibirnya, cara makannya pun tidak ada anggun-anggunnya sebagai seorang perempuan. Alula selalu makan dengan rakus dan dengan porsi yang besar membuat semua lawan jenis yang melihatnya menjadi ilfeel akan tingkahnya. Ya, ini semua memang tujuan Alula.

Saat siswi menonton pertandingan basket, Alula memilih menghabiskan waktunya dikelas untuk membaca novel-novel kesukaannya. Saat Alula sedang membaca novel, tiba-tiba ada yang menyaut novel itu dari tangannya

"Ayolah, Al! Kita nonton basket sebentar, pertandingannya seru banget. Tim Kai dan tim Cleon bermain dengan sangat baik," seru Chelsea.

Chelsea adalah teman Alula di SMA Auckland Hills. Sifat Chelsea sangat cerewet, akan tetapi dia mau berteman tulus dengan Alula. Hanya Chelsea dan seorang siswi lagi yang bernama Beverly yang mau berteman dengan Alula. Alula beruntung mempunyai 2 teman di SMA barunya karena saat di sekolahnya dulu dia tidak memiliki teman 1 pun. Hanya Chelsea dan Beverly temannya di SMA Auckland Hills. Selebihnya tidak ada yang mau dekat dengan Alula, karena mereka merasa dekat dengan Alula hanya akan membuat mereka tidak disukai oleh murid-murid laki-laki.

"Tidak, Chel. Aku ingin di kelas saja. Kau saja yang menonton sana!" sahut Alula sambil mengambil kembali novelnya dari tangan Chelsea.

"Ayolah, Al! Beverly menyuruhku untuk menyusulmu supaya kita bisa nonton basket bersama," Chelsea mendudukan dirinya disamping Alula.

"Aku malas sekali," Alula membuka kembali novelnya

"Ayolah jangan seperti ini, Al! Kau sudah 1 tahun di sekolah ini, tetapi kau selalu menutup diri dari kegiatan-kegiatan yang ramai seperti ini."

"Baiklah, ayo! Aku akan ikut menonton denganmu!" Alula menghela nafas, kemudian dia menutup novelnya dan memasukannya kedalam tasnya yang berwarna biru muda.

Di lapangan Basket

"Alula, Chelsea duduk di sini !!" Beverly berteriak memanggil kedua sahabatnya.

Alula dan Chelsea menghampiri Beverly yang tengah duduk di samping barat lapangan basket. Mereka pun duduk di samping perempuan cantik itu. Beverly adalah siswi yang sangat cantik dan juga baik. Beverly adalah primadona di SMA Auckland Hills, semua laki-laki menyukai Beverly yang cantik, baik dan juga anggun tak terkecuali Kai. Laki-laki itu menaruh perasaan terhadap Beverly sejak dari kelas 1 SMA. Hanya saja saat Kai mengajaknya berkencan, ajakan kencannya ditolak oleh Beverly karena Kai sudah memiliki kekasih yang bernama Emily.

Saat mereka tengah asyik menonton pertandingan basket tiba-tiba...

Buuukkkk.....

"Aww, sakit sekali!!!" pekik Alula kesakitan

Alula terkena bola basket tepat dibagian wajahnya, dia tersungkur dari tempat duduknya saking kerasnya hantaman dari bola basket itu. Kai adalah orang yang melempar bola basketnya.

"Kau tidak apa-apa, Al?" Beverly dan Chelsea seketika berdiri dari duduknya dan berjongkok dihadapan tubuh Alula yang terjatuh dari kursi, mereka memperhatikan wajah Alula yang terkena hantaman bola basket.

Alula mengangkat wajahnya, darah keluar dari hidungnya. Mungkin lemparan bola yang dilakukan oleh Kai sangat keras sehingga membuat hidung gadis itu berdarah.

"Ya ampun, Al! Hidungmu berdarah !!" Teriak Beverly panik begitupun dengan Chelsea. Tanpa aba-aba, Chelsea mengeluarkan sapu tangan yang ada di dalam tas hitamnya.

"Sakit ga, Al?" tutur Chelsea seraya mengelapkan sapu tangannya ke hidung Alula yang berdarah. Alula hanya menggelengkan kepalanya sambil menekan sapu tangan yang diberikan Chelsea ke hidungnya yang berdarah.

Team Kaivan dan Team Cleon dan semua siswa siswi pun mendatangi Alula yang masih terduduk di tanah lapangan. mereka tertawa sinis melihat hidung Alula berdarah.

"Kau sengaja kan melakukannya, Kai?" tanya Nino seraya tertawa

"Tentu saja tidak. Mungkin bola basketnya tidak mau dia ada di sini," sahut Kai sambil menaikan bibirnya keatas

"Kenapa tidak bibirnya saja yang berdarah agar dia tidak bisa memainkan permen karet yang menjijikan itu lagi haha," Alden menimpali

"Hey, jaga bicaramu! Dia terluka!! Apa kau tidak melihatnya? Cleon menatap tajam kepada Kai, Nino dan Alden

"Kau sangat berlebihan sekali! Lihatlah lukanya saja tidak parah!! Hidungnya yang berdarah bukan otaknya," Kai menyauti dengan kesal

"Kau benar-benar keterlaluan! Dia wanita Kai!!" Bentak Cleon

"Di mataku dia bukan seorang wanita!" Kai menatap sengit Cleon

"Sudah sudah... Mengapa jadi kalian yang bertengkar" Teriak Chelsea

"Alula terluka karenamu, tidak bisakah kau meminta maaf bukan malah mengejeknya?" Beverly berdiri dan menatap Kai dengan tatapan marah

"Bukan seperti itu, Bev. Aku hanya merasa dia sengaja duduk di sana agar terkena bola, supaya kita semua bersimpati padanya," Kai berbicara dengan lembut kepada Beverly

"Sudah, Bev !! Lukaku tidak apa-apa kok," Alula berbicara

"ayo, aku antarkan kau ke UKS !!" Chelsea membantu Alula berdiri dan memapahnya ke UKS. Beverly pun memusatkan perhatiannya kembali kepada temannya yang sedang terluka dan membantu memapah Alula. Sementara siswa lainnya hanya memandang sinis ke arah Alula yang berlalu dengan di rangkul oleh Chelsea dan Beverly.

...Visual Para Tokoh...

1. Alula

...Alula saat berpenampilan berantakan...

...Alula saat berpenampilan rapi...

2. Kaivan Allen

3. Cleon

4. Beverly (teman Alula)

4. Chelsea (Teman Alula)

5. Alden (Teman Kaivan)

5. Nino (Teman Kaivan)

Source Images : Instagram and Pinterest

Ini hanya visual versi author ya readers, kalian bisa berimajinasi dengan pilihan visual sendiri 🤗

Dear para readers : Tolong tinggalkan jejak berupa like, coment dan vote untuk mendukung author. Terima kasih 🤗🤗

Ketua Cheerleaders

2 tahun yang lalu

"Alula....." Rein tergopoh-gopoh menghampiri Alula di pinggir lapangan sekolah.

Alula menoleh ke arah Rein yang tengah berlari padanya, Alula menghentikan langkahnya yang tengah berjalan menuju ruang ganti pakaian.

"Al, aku sangat takjub akan penampilanmu tadi, kau memang benar-benar ketua cheers yang hebat!!" puji Rein sambil memamerkan deretan giginya yang putih

"Terima kasih, Rein," Alula tersenyum ringan

"Ini bunga untukmu. Ambilah!" Rein menyodorkan bunga mawar merah kepada Alula

"Untuk apa kau memberikanku bunga?" Kening Alula berkerut heran

"Karena tadi penampilanmu benar-benar luar biasa, team cheers mu benar-benar yang terbaik. Kau terlihat cantik sekali tadi!!" Rein tersenyum.

"Rein, jangan seperti ini! Kau kan kekasih temanku Arabella. Kalau Bella lihat nanti dia marah dan bisa salah paham," Alula menolak bunga dari Rein

"Tidak akan, Al. Arabella tidak akan marah. Aku mohonlah terima bunga ini !! Aku sudah jauh-jauh membelinya tadi saat akan berangkat ke sekolah," tatap Rein kecewa

"Tapi-"

"Ambil saja! Jangan kau khawatirkan Bella!! Dia tidak tahu dan kalaupun tahu dia tidak akan marah," Rein memotong Alula

Alula tak bergeming dan masih menatap bunga mawar ditangan Rein dengan tatapan ragu

"Ayolah, Al !! Kalau kau tidak menerima bunga ini aku akan sangat kecewa. Anggaplah ini bunga pertemanan dariku," tukas Rein, dia menyimpan paksa bunga itu di telapak tangan Alula

"Baiklah, terima kasih," Alula tersenyum kaku karena dia merasa sangat tidak enak karena Rein adalah kekasih dari temannya yang bernama Arabella.

"Sama-sama," Rein tersenyum

Tatapan Rein tak lepas dari wajah Alula yang saat ini sangat menawan. Walaupun saat ini keringat tengah mengucur dari wajahnya. Keringat itu membuat sebagian rambut di tepi wajah Alula basah, karena tadi gadis itu dan teamnya tengah tampil di lapangan untuk menjadi pemandu sorak team basket sekolah yang tengah bertanding melawan team basket dari SMA lain. Wajah Alula yang berhambur keringat tidak mengurangi kecantikan gadis itu, malah membuatnya semakin cantik.

"Dia benar-benar sangat cantik," gumam Rein menatap Alula sambil tersenyum.

Alula memang sangat cantik, rambut kemerahannya sangat indah walaupun dia tengah menguncirnya saat ini. Mata Alula sayu dan meneduhkan bagi siapapun yang melihatnya, hingga membuat yang menatapnya betah untuk berlama lama menatap mata yang berwarna hazel itu. Pipinya berona merah alami, bulu matanya panjang dan sangat lentik, hidungnya mancung dan bibirnya berwarna pink alami .

"Ya sudah Rein, aku pamit dulu ke ruang ganti ya !! Aku mau ganti baju," Alula berpamitan kepada Rein

"Baiklah," Rein tersenyum.

Alula pun berlalu dan masuk ke ruang ganti untuk mengganti seragam cheersnya yang berwarna ungu itu.

Tanpa mereka sadari 2 pasang mata tengah mengamati mereka dari kejauhan

"Tuh kan apa aku bilang, Bell. Si Alula itu ingin merebut Rein dari tanganmu," Lovita berkacak pinggang dihadapan Arabella

"Kenapa kau selalu baik kepada si Alula itu? Lihatlah dia menikammu dari belakang" sambungnya

"Diamlah kepalaku sungguh pusing!!" Arabella memijit keningnya, amarah didadanya belum hilang selepas melihat kekasihnya memberikan bunga untuk temannya itu

"Kau harus memberikan perhitungan kepadanya!! Apa kau mau dia merebut Rein dari tanganmu?" Lovita mempengaruhi Bella

"Aku tidak mau itu!!" Bella menggelengkan kepalanya

"Kau kan tahu aku sangat mencintai Rein, tapi Alula juga temanku," Arabella memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Jika dia memang temanmu dia tidak akan menerima bunga dari kekasih temannya. Buatlah perhitungan dengannya!!" Lovita kembali menghasut

Arabella hanya diam karena bagaimana pun Alula adalah teman yang dekat dengannya di kelas.

"Kenapa kau diam? Dia itu wanita yang picik, dia menjadi temanmu hanya untuk mengambil Rein darimu. Kalau jadi aku, aku tidak akan menerima bunga pemberian dari kekasih temanku," Lovita berdecak kesal melihat teman satu ekskulnya itu

"Buatlah perhitungan dia agar dia tidak mengambil hal yang sudah jadi milikmu!!!"

"Kau benar, Lov. Aku harus membuat perhitungan dengannya," Arabella terbakar dengan hasutan Lovita, dia mengepalkan tangannya dengan geram

"Nah itu jawaban yang kutunggu darimu," Lovita tersenyum licik.

Lovita memang tidak menyukai Alula. Dulu saat masa orientasi sekolah, Lovita memang selalu baik terhadap gadis itu, karena menurutnya Alula gadis yang keren dan cantik. Fashionnya juga sangat kekinian. Akan tetapi semua berubah sejak laki-laki yang disukai Lovita menyukai Alula, bahkan laki-laki itu terang-terangan meminta Lovita untuk mendekatkannya dengan Alula. Lovita begitu membenci Alula kala itu, sehingga dia selalu meminta semua teman-temannya untuk menjauhi dan memusuhi Alula.

Ketika itu di depan loker wanita, Alula hendak mengambil baju ganti miliknya selepas dia performance di lapang tadi. Alula terpilih sebagai ketua Cheerleaders yang menjadikannya menjadi siswi famous di sekolahnya di Liverpool. Dia memegang posisi Flyer karena tubuhnya yang sangat ramping.

"Kau tidak tau diri sekali menerima bunga dari kekasihku !!" Arabella merebut bunga dari tangah Alula, Alula berniat untuk memasukan bunga itu ke dalam loker baju miliknya

"Bel, ada apa?" Sahut Alula

"Kau tidak usah sok polos! Ini bunga dari kekasihku kan?" Arabella membuang bunga itu ke lantai dan menginjaknya dengan kasar hingga bunga itu tidak berbentuk

"Maafkan aku, Bell !! Rein tadi memaksaku untuk menerima bunga darinya, lagi pula itu adalah bunga pertemanan," Alula memandang Arabella dengan sedih

"Mana ada laki-laki memberikan bunga mawar kepada seorang wanita hanya untuk pertemanan. Kau fikir aku bodoh?? Kau merayu Rein dibelakangku kan?" Arabella melotot dan mendorong tubuh Alula dengan kasar, tetapi Alula tidak bergeming, tubuhnya masih berdiri tegap memandang Arabella temannya yang ia kenal sangat baik terhadapnya

"Kau kenapa jadi seperti ini, Bell?" Mata Alula berkaca-kaca.

"Kau jangan playing victim di depanku!! Kau sungguh tega mendekati kekasih temanmu!!" Arabella menjawab dengan berapi-api, jelas sekali dia sangat emosi dengan Alula

Teman-teman Cheers yang baru saja mengganti pakaian pun, mendekati asal keributan antara Arabella dan Alula. Mereka tersenyum sinis, karena mereka juga tidak menyukai Alula. Walau mereka se team dengan gadis itu, tetapi mereka tidak menyukainya, karena yang selalu dipuji dan di sorot dalam team Cheers adalah si ketua cheers itu sendiri, yang tak lain adalah Alula. Saat kumpul dan latihan ekskul pun, mereka enggan untuk mendekati dan bergaul dengan Alula. Mereka hanya berbicara seperlunya saja dengan Alula perihal masalah team mereka, selebihnya mereka tidak sama sekali mengajak bicara ketua teamnya itu.

"Tidak, Bell. Aku tidak menyukai Rein. Lagi pula bunga ini tidak ada arti apa-apa untukku!!" Alula menggelengkan kepalanya, sifat Alula memang polos. Dia tidak pernah terbawa perasaan dengan laki-laki yang mendekatinya

"Diam kau!! Aku sungguh ingin sekali menampar muka ularmu itu. Tetapi, aku masih ingat kita berteman. Mulai sekarang kau jauh-jauh dariku!! Aku tidak ingin berteman denganmu lagi! Aku sungguh muak terhadapmu Alula Claire !!!"

"Bell, aku minta maaf. Aku sungguh tidak ada niat mendekati Rein," Air mata Alula berderai dipipi

"Diam kau!! Sekali lagi kau bicara aku tak segan-segan menampar wajah munafikmu itu !!" Arabella memandang Alula dengan bengisnya, kemudian dia berlalu dari ruang ganti wanita sambil menabrakan bahunya ke bahu Alula dengan kasar

Lutut Alula lemas, tubuhnya merosot hingga dia terduduk dilantai dibawah loker miliknya

"Kenapa kejadian seperti ini selalu terulang?" air mata Alula tumpah dipipinya yang merah itu.

Sudah tak terhitung berapa kali Alula dilabrak oleh teman perempuan atau perempuan yang tak dikenalinya, hanya karena kekasihnya atau laki-laki yang dekat dengan mereka menyukai Alula. Bahkan peristiwa ini sudah terjadi sejak Alula duduk dibangku menengah pertama. Nasib Alula saat SMP pun tak jauh berbeda. Awalnya Alula mempunyai teman, lalu teman-temannya meninggalkan Alula saat laki-laki yang mereka sukai mengejar Alula.

Sementara itu semua teman-teman Cheers nya yang melihat Alula bersimpuh di lantai hanya tersenyum dan mereka berlalu meninggalkan Alula sendirian di ruang ganti.

Dear para readers : Tolong tinggalkan jejak berupa like, coment dan vote untuk mendukung author. Terima kasih 🤗🤗

Aku Menyukainya

Alula terbuyar dari lamunannya, kenangan buruk 2 tahun yang lalu terungkit kembali di kepalanya. Sejak saat itu tidak ada yang mau berteman dengannya. Teman terakhir yang Alula miliki adalah Arabella, tetapi dia juga ikut-ikutan membenci Alula. Bahkan saat kepindahannya ke kota Birmingham tidak ada satu pun teman perempuan satu kelasnya yang sekedar memberikan ucapan perpisahan.

Sejak kepindahannya ke kota Birmingham, Alula mengubah penampilan cantik dan fashionable nya. Dia sengaja menjadikan penampilannya tidak menarik. Tidak hanya penampilan, tetapi juga sikapnya pun ia rubah total. Dulu Alula sangat anggun. Gaya berjalannya pun bak seorang model Vict*ria Secret yang melenggak lenggokan tubuhnya diatas catwalk, dia rubah menjadi gaya berjalan seperti seorang laki-laki. Gaya makan pun Alula rubah dengan begitu rakus. Saat istirahat tiba, Alula akan mengambil porsi makanan yang besar dan makan dengan tergesa gesa. Itu semua Alula lakukan agar tak ada laki-laki yang tertarik dengan dirinya, sehingga Alula tidak perlu merasakan labrakan, hinaan, cacian dan makian dari perempuan yang merasa Alula telah mengambil perhatian para pria. Bahkan tak jarang Alula sering kali dikatai perempuan murahan oleh orang-orang yang melabraknya. Hatinya merasa sakit mengingat itu semua.

Kini Alula sedang berada di UKS sekolah yang berada di sebelah ruangan ekskul scout. Kini darah dihidungnya sudah berhenti menetes.

"Kai benar-benar keterlaluan!! Untung dia tampan," Chelsea mengambil kotak obat-obatan yang berada disebelah ranjang yang diduduki oleh Alula dan Beverly

"Mengapa Kai terlihat sangat membencimu, Al?" Beverly merasa iba akan temannya itu

"Entahlah, mungkin karena penampilanku yang seperti ini," Alula mengangkat bahunya

"Sudah kubilang, kau harus mulai merawat tubuhmu. Lihatlah kau benar-benar sangat polos sekali!! Setidaknya pakailah pelembab dikulitmu atau bedak dan lip balm !" Chelsea berjalan ke arah Alula yang sedang duduk di tepi ranjang UKS dan ikut mendudukan dirinya disana

"Mana ku lihat lukamu !!" Sambung Chelsea sambil mengangkat wajah Alula

"Aku tidak apa-apa Chel, kau jangan berlebihan!!" Alula menepis tangan Chelsea lembut dari wajahnya. Chelsea pun berdiri dan menyimpan kembali kotak obat itu karena luka Alula terlihat sudah membaik, tidak ada darah lagi yang menetes dari hidungnya.

"Iya Al, kau akan cantik bila merawat dirimu dan berhentilah mengunyah permen-permen karet itu !" Tukas Beverly

"Aku sungguh tidak peduli. Bagiku yang terpenting adalah tubuhku sehat dan bersih," sahut Alula

"Oh iya Bev, bukannya si Kai menyukaimu?" Chelsea mengarahkan pandangannya kepada Beverly sembari terduduk kembali di samping Alula, kini Alula terduduk di atas ranjang UKS di tengah-tengah Chelsea dan Beverly.

"Iya waktu libur musim dingin dia mengajakku berkencan," Beverly membenarkan pertanyaan Chelsea

"Hah? Yang benar kau Bev?" Chelsea terkejut akan jawaban temannya itu

"Lalu lalu?" Chelsea terlihat antusias dengan jawaban Bev

"Aku menolak kencan dengannya karena dia masih menjadi kekasih Emily," Beverly menjawab dengan santai

"Gila sekali kau ini!! Tiidak ada perempuan yang menolak Kaivan Allen, bahkan waktu SMP dulu banyak wanita yang ditolak olehnya," Chelsea menimpali. Ya, Chelsea sangat mengetahui siapa itu Kai, karena Chelsea satu sekolah saat SMP dengan pemuda itu.

"Tapi kan setauku sekarang dia sudah putus dengan Emily Bev," Alula menimpali percakapan kedua temannya

"Kau mendengar berita itu dari mana, Al?" mata Beverly tiba-tiba berbinar mendengar pernyataan dari Alula, terlihat sekali dia senang akan berita itu

"Waktu itu aku tidak sengaja melihat mereka bertengkar saat pulang sekolah dan laki-laki menyebalkan itu memutuskan Emily," Tutur Alula

Alula melirik Beverly, wanita berambut blonde itu tersenyum senang mendengar penuturan sahabatnya.

"Kau menyukainya?" Chelsea menangkap raut wajah Beverly

"Hanya perempuan yang tidak normal yang tidak menyukainya. Iya aku menyukainya, cuma aku tidak mau kalau mengambil kekasih orang dan aku tidak mau mendekati Kai duluan. Aku ingin dia yang mengejar-ngejarku," senyum masih merekah di bibir Beverly

"Berarti aku adalah perempuan yang tidak normal? aku sangat membenci laki-laki menyebalkan itu, aku tidak akan pernah menyukainya. Aku begitu heran, kenapa setiap wanita mengedepankan wajah yang good looking dan harta yang melimpah dibandingkan dengan attitude yang baik. Sudah jelas laki-laki menyebalkan itu tidak mempunyai attitude yang baik, tetapi tetap saja para wanita menyukainya termasuk Chelsea dan Bev**erly," gumam Alula dalam hati

"Ya tuhan, mengapa kau bisa menyukai laki-laki menyebalkan itu?" Alula memandang Bev

"Kau yang benar saja! Tidak ada perempuan yang tidak menyukai Kai. Kau tidak tahu orang tuanya? Mereka pemilik brand fashion ******** itu," sahut Chelsea menjawab pertanyaan Alula

"Aku sungguh tidak peduli siapa orang tuanya. Dari sikapnya yang dilakukan padaku selama ini, sudah jelas dia tidak dididik oleh orang tuanya dengan baik," Alula menimpali perkataan Chelsea dengan kesal, karena Kai selalu saja membully dirinya bahkan hidungnya berdarah pun Kai sama sekali tidak merasa bersalah

"Aku tahu betul walau dia seorang bad boy tetapi dia tidak pernah memperlakukan perempuan seperti dia memperlakukan kamu Al. Ada dendam apa sih dia kepadamu?" Chelsea memandang Alula dan merasa iba akan nasib sahabatnya itu

"Tapi memang sejak SMP tipe wanita yang disukai kai memang perempuan-perempuan anggun dan cantik seperti Beverly ini," sambung Chelsea

"Kau sepertinya tahu banyak tentang Kai?" Beverly mengernyit heran kepada Chelsea

"Ya, aku kan tahu karena kita 1 sekolah waktu SMP, aku punya mata dan telinga untuk menilainya," Chelsea menjawab dengan gugup

Alula pun terdiam melihat 2 sahabatnya itu, dia bisa menarik kesimpulan kalau Chelsea juga menyukai Kai laki-laki yang sangat menyebalkan baginya.

"Sudahlah, mengapa kita jadi membahas laki-laki menyebalkan itu? Aku juga tidak merasa rugi diperlakukan buruk olehnya. Masa bodoh dia mau memperlakukanku seperti apa, sudah jam 1 siang ayo kita makan siang perutku sangat lapar!" Alula melirik jam dinding yang ada di UKS

"Bukannya siang ini kita ada kelas Mr. Joseph?" Chelsea menepuk pelan bahu Al

"Hari ini kan semua kelas pelajaran diliburkan gara-gara tim basket sekolah kita bertanding, untuk menentukan team mana yang akan dikirim untuk olimpiade basket antar SMA di Birmingham," Jawab Beverly

"Oh iya, aku sungguh lupa kalau tadi ada pertandingan basket," Chelsea menepuk dahinya. Alula hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat Chelsea

"Ya sudah, ayo kita ke kantin saja perutku juga sangat lapar!" Beverly mengajak temannya untuk pergi dari UKS tersebut

"Oh iya Chel, nanti sapu tanganmu aku kembalikan kalau sudah dicuci ya?" sambung Alula, Chelsea mengangguk dan tersenyum. Mereka bertigapun berlalu dari ruang UKS menuju ke kantin.

Dear para readers : Tolong tinggalkan jejak berupa like, coment dan vote untuk mendukung author. Terima kasih 🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!