NovelToon NovelToon

Farland Isekai

Chapter 1.1: Truck-kun

“Aku ingin menjadi raja iblis,” ucapnya di dalam hatinya.

Terlihat seorang pria yang sedang bermain game di ruangan gelap dengan diselimuti oleh selimut berwarna biru yang terlihat jelas karena berdekatan dengan layar televisi yang memancarkan warna putih cerah. Televisi itu terlihat sebuah game bernama Devil king it’s me (game fiksi atau tidak nyata bahkan tidak ada sama sekali di dunia kita ini dan kemungkinan besar hanya ada di cerita yang kubuat ini saja).

Ia berekspresi datar setelah menamatkan game dengan munculnya sebuah karakter yang terlihat ganas, menyeramkan, memakai mahkota, duduk di sebuah kursi megah kayak di kerajaan-kerajaan gitu sambil memegang botol wine, duduk normal, dan tertawa terbahak-bahak dengan bagian belakangnya layar hitam dan tulisan end yang berarti tamat.

Dirinya langsung mematikan televisi, mencabut semua alat untuk memainkan PS 2 ini dan semua yang berhubungan dengan PS 2, ia simpan di bawah ranjangnya yang ada di belakang tempat ia duduk. Ia memasukkannya dan langsung berdiri dengan selimut yang berasal dari kasur tergeletak di atas lantai kamar tidurnya ini.

Ia berjalan ke arah tombol untuk menghidupkan lampu dan ruangan yang asalnya gelap menjadi terang. Ia berjalan menuju tirai jendela yang ada di sebelah kanannya. Tirai putih yang tertutup dengan sempurna layaknya jendela yang tertutup sempurna, dibuka dan muncul sebuah cahaya baru dari luar sana.

Dirinya langsung membereskan kamarnya ini. Ranjang putih dengan dipan coklat megah ini ukuran kecil (cocok untuk satu orang tidur), satu bantal putih, satu guling putih, dan satu selimut biru di bawah, ia bereskan dengan cepat dan ranjangnya langsung kembali menjadi normal dan muncul percikan-percikan putih mengkilat yang merupakan tanda bersih dan kembali normal.

“Oke. Game yang kumainkan dari jam 21.00 sampai jam ...” melihat ke sebelah kanan yang merupakan laci coklat kecil yang berdekatan dengan pintu masuk dan keluar yang juga berwarna coklat ada sebuah jam di laci itu dan waktu menunjukkan pukul 07.00. “07.00 selesai dan ku taruh kembali di bawah ranjang dan ... kasur sudah ku rapikan dan sekarang hanya tersisa ...” ia menutup matanya sebentar untuk berpikir dengan ekspresi datarnya itu. “Fufufu,” tawa kecil dengan muka penuh percaya diri dan ... “Aku telat kerjaa!” teriaknya kecil dengan wajah terkejut dan kedua tangannya di taruh di kepalanya.

Terlihat seorang pria dengan rambut warna hitam (bentuk rambutnya kayak bentuk rambut Cid Kagenou dari anime Eminence In Shadow), kepala oval, dagu lancip, bola mata hijau, mata sipit, hidung pesek, telinga normal, leher besar, tanpa kumis, tanpa jenggot, memakai kaos putih lengan pendek + celana putih pendek yang hanya menutupi pahanya saja, dan kulit putih bersih + ikemen (ganteng) + tinggi badannya 167 cm (ideal lah ya? untuk karakter umur 25 tahun).

Ia yang terlihat terkejut langsung menjadi panik dan dengan cepat langsung melesat menuju kamar mandi, balik lagi ke kamar, tiba-tiba ada di dapur langsung makan dengan cepat nan lahap (kayak cara makan Luffy One Piece), langsung berada di depan pintu masuk, memakai sepatu pantofel hitamnya, dan langsung berada di depan pintu masuk dan keluar.

“Oke. Hari ini adalah hari pertama aku bekerja sebagai seorang polisi abal-abal atau bisa dibilang ... hanya pakai seragam doang sih, ahahaha,” ucapnya dengan penuh rasa bangga.

Dirinya saat ini memakai seragam polisi dengan kemeja biru di dalam rompi hitam bertuliskan police (ditulis memakai warna putih) yang kedua-duanya lengan pendek dan memakai celana kemeja panjang berwarna hitam, kaus kaki putih yang menutupi sampai mata kaki dan tertutup sempurna oleh celana, memakai sepatu hitam pantofel ukuran 41, dan terakhir disaku celana maupun saku baju dan rompi terdapat alat-alat polisi kayak pistol, dsb. Dan yang paling hebat adalah ... cosplay jadi polisi, wkwkwk.

Ia membalikkan badannya dengan terlihat sebuah kastil super megah yang terletak di sisi jalan dengan bagian-bagian samping kanan, kiri, dan depan merupakan perumahan biasa dan hanya bangunan ini saja yang beda.

Bangunan ini mirip kayak kastil yang ditinggali oleh Kazuma dkk (dari anime Konosuba), hanya saja bedanya adalah isinya saja.

Kenapa ia bisa tinggal di kastil megah kayak gini? Apakah beliau orang kaya? Lebih tepatnya ini adalah kastil horror dan beliau yang tidak takut hantu asal klaim aja tempat ini dan ia tinggali sendiri. Bagaimana dengan kedua orang tuanya? Kakak dan adik atau keluarganya yang lain? Beliau tidak punya keluarga sama sekali atau bisa dibilang seorang anak bangsawan yang punya segalanya (rumah besar + pekerjaan), tapi juga tidak punya segalanya (keluarga besar + pacar).

Setelah melihat sebentar, ia langsung jalan yang membuatnya langsung berada di tengah-tengah jalanan. Ia berdiam diri sebentar dan langsung berbicara sendiri di dalam hatinya. “Boby Goloberg, tidak punya keluarga, umur 25 tahun, hidup sendiri, dulu ada yang merawatku dari umur 0 tahun sampai 7 tahun.”

Gambaran seorang pria tua dengan jenggot panjang berwarna putih dan kumis tebal berwarna putih, kepala botak tanpa rambut, kepala berbentuk oval, bola mata berwarna biru, memakai baju kaos putih polos lengan pendek, memakai celana hitam lengan pendek, memakai sandal jepit swallow warna merah dan putih, memakai kacamata putih, mata terbuka, hidung pesek, dagu normal, telinga normal, alis tebal abu tua atas mata, alis tipis hitam di kelopak mata, dan terakhir memegang tongkat coklat tua dengan tangan kanannya dan terlihat membungkuk beserta tinggi badannya adalah 150 cm + umurnya 78 tahun.

Di latar belakang hitam ini, ia berbicara sendiri di dalam hatinya. “Kakek tua baik hati bernama Founder Houko atau biasa ku panggil Foun-jichan. Ia adalah kakek tua yang merawatku selama 7 tahun dan diakhir hayatnya ia bilang...

Terlihat kakek Foun yang terbaring lemah dengan napas terengah-engah dan mata tidak bisa diatur, tongkat yang ia pegang erat di tengah-tengah badannya dan ia masih bisa tersenyum lebar sambil berbicara sedikit di atas ranjang putih ini.

“Boby ... ada satu hal yang ingin ku katakan padamu: jadilah anak baik. Aku serahkan kastil ini padamu.”

Sang kakek meninggal dan Boby yang berdiri di sebelah kanannya, hanya bisa tertunduk dan menangis keras sambil memegang tangan kanannya.

Ia kembali tersenyum dengan melihat kastil atau tempat tinggalnya ini. “Kastil besar ini adalah milik kakek. kakek bilang ini adalah bangunan turun temurun keluarga Goloberg. Benar juga ... namaku yang asalnya hanya Boby saja, diangkat menjadi anaknya dan aku memakai marganya.”

Ia melihat sekeliling, dimana ada beberapa orang lewat yang ketakutan dan langsung lari tunggang langgang menjauh dari kastilnya. Boby hanya bisa tertawa. “Bwa hahaha,” tawa kecilnya.

“Benar juga ya. Rumornya ada yang meninggal dan terkubur di dalam rumah ... aku yang buat, ahahaha. Siapapun yang mendekati rumah ini akan mendapatkan kutukan mati, ahahaha ... yahh ... itu juga aku yang buat sih,” ucapnya sambil terus melihat tempat tinggalnya ini.

“Oke, saatnya bekerja. Apa yang akan ku kerjakan? Ahahaha, jalan-jalan saja.” Ia langsung membalikkan badannya ke arah kiri dan berjalan lurus sambil agak jalan miring atau zig-zag dan gaya-gayaan tanpa melihat sekelilingnya.

Sekelilingnya yang tak ia lihat adalah jalan aspal abu tua kemuda-mudaan yang halus dan disinari dengan terik matahari pagi yang cerah, awan putih halus berbentuk apapun yang terlihat indah, langit biru pagi yang sangat keren juga terlihat, dan diakhiri dengan burung gereja yang terbang dari sana kesini. Bagian ia jalan adalah bagian sisi kiri dan ia berjalan santai sambil gaya-gayaan bahkan kayak lagi nge-dance yang membuatnya tidak melihat arah sana sini.

Dibagian belakang ada sebuah truck putih dengan terlihat bergerak melewati kecepatan dan sangat cepat sampai ugal-ugalan dan orang-orang yang berada di sisi jalan hampir tertabrak dan saat mereka menyingkir dengan cepat, mereka langsung marah-marah.

“Lihat-lihat kalau menyetir.”

“Nak, kau tidak apa-apa kah?”

“Aku tidak kenapa-kenapa bu.”

Setelah itu, truck itu semakin mendekat dan Boby yang lagi ngedance asik-asiknya langsung membalikkan badannya, membuka mata, dan terlihat sebuah truck yang berada di tengah-tengahnya dengan seorang pengemudi yang terlihat rambut hitam kecoklatan gaya ikal, wajah kulit putih agak keriput, mata tertutup, alis hitam tebal dibagian atas mata, alis tipis dibagian kelopak mata, hidung mancung, dagu normal, telinga normal, leher besar, memakai kaos abu-abu muda kotor, dan memakai celana jeans hitam pekat pendek, yang dimana pengemudi ini tertidur dan dengan cepat ... truck itu menabraknya.

Chapter 1.2: Truck-kun

Truck itu langsung belok ke arah kiri, bagian depan truck hancur dan Boby terlihat tergeletak di bawah sambil tersandar dengan penuh senyuman dan mata terbuka lebar juga kepalanya melihat ke arah kiri. “Oyy ... apa ini?” tanyanya kepada dirinya sendiri dengan mata yang mulai tertutup. “Sepertinya darah bercucuran di tubuhku dan ... aku ... sepertinya akan mati ya. ahahaha ... aaahhh .... tuhan ... mimpiku belum tercapai lho!”

Sebuah bayangan dari karakter game yang ia mainkan sebelumnya terlihat dengan jelas dan ia berkata yang sama seperti saat game berakhir.

“Aku adalah raja iblis, hahahaha. Aku punya segalanya. Kekayaan, harta, wanita, keluarga, teman, ahahaha ... good ending.”

Saat mendengarnya ia langsung lanjut berkata di dalam hatinya dengan tergambarkan dirinya yang terbaring dengan badan penuh darah yang keluar dari dada dan mulutnya dengan mata yang berusaha tetap terbuka. Ekspresi saat ia berbicara sendiri di dalam hatinya terus tersenyum lebar dan napas agak terengah-engah seperti lelah dan air mata keluar sedikit dari matanya dengan kepala tetap melihat ke arah kiri.

“Raja iblis ... benar sekali. aku ingin menjadi raja iblis dan ingin punya keluarga. Apa-apaan ini? hidupku masih panjang. Oyy ... jangan dulu mati ... jangan dulu ... ma—ti.” Dirinya menutup matanya dan tidak membuka-bukanya lagi.

Badannya menjadi dingin penuh akan darah dan berhenti bernapas. Sosoknya saat ini hanyalah seorang mayat. Pengemudi truck itu langsung membuka matanya perlahan dan mata biru terlihat jelas dengan dirinya langsung terkejut, menjerit ketakutan dengan kedua tangan di kepala dan dirinya langsung ikut pingsan.

Orang-orang yang melihat kejadian ini langsung berteriak histeris ketakutan dan beberapa dari mereka langsung memangil ambulance. Peristiwa ini masuk koran dan berita. Berita hari ini, sekitar satu jam kemudian berbunyi:

[Pada hari ini seorang pemuda bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, tertabrak oleh truck. Pemuda asal Tokyo ini mati mengenaskan dengan darah bercucuran dari tubuhnya dengan tercampurnya pecahan-pecahan kaca di tubuhnya. Sang tersangka, Borobidu Homort, berusia 30 tahun ditangkap dan dipenjara. Kasihan sekali nasib pemuda ini dan dimohon lebih berhati-hati lagi saat berjalan dan mengemudikan kendaraan kalian. Segitu saja, terimakasih.]

Dirinya langsung berbicara sendiri di dalam hatinya. “Apa yang terjadi?.” Ia membuka matanya dan melihat sekelilingnya gelap. Dirinya langsung berdiri dan menghadap depan dengan keadaan tidak tahu apa-apa.

“Aku mati ya, ahahaha ... tempat apa ini?” tanyanya sambil melihat-lihat ke arah kiri dan kanan bagian ia berdiri.

Dirinya langsung melihat ke arah bawah dan ia langsung terkejut.

“Aaaa ... pakaian apa yang ku kenakan ini!” teriaknya kecil sambil melihat pakaian yang ia kenakan.

Sebuah pakaian yang terbuat dari kulit sapi lengan panjang dan berwarna coklat, celana kulit panjang juga terbuat dari kulit sapi berwarna putih, kaus kaki putih, dan sepatu kulit berwarna hitam terlihat seperti dirinya adalah orang desa. “Aku seperti orang-orang yang tinggal di desa. Aaa ... yang penting sekarang adalah ...” menarik napas dan ... “Aku ada dimana!!” teriaknya cukup kencang sampai suaranya menggema di tempat gelap ini.

Ia masih melihat ke arah depan dengan kepala digelengkan ke arah kanan dan kiri secara berulang-ulang dan tiba-tiba muncul sebuah angin yang meniup dirinya dari belakangnya. “Waaa ... angin ...” ia membalikkan badannya ke belakang dan ia langsung terkejut. “Aaaaa ... pintu apa yang ada di depanku sekarang?” tanyanya kepada kedua pintu yang ada di depannya.

Terlihat pintu coklat dengan tinggi 180 cm dan pintu merah dengan tinggi 180 cm juga. Bagian atas pintu merah bertuliskan Alam baka dan bagian atas pintu coklat bertuliskan Farland. “Alam baka ... Farland ... apa maksudnya ini?” tanyanya setelah menyebutkan dua buah pintu yang ada di depannya.

Setelah ia membaca seperti itu, tiba-tiba muncul seekor burung hantu yang berdiri di tengah-tengah kedua pintu. Burung hantu itu terlihat seperti burung hantu pada umumnya, hanya saja ia memakai topi penyihir berwarna hitam yang ukurannya pas dengan kepalanya. “Waaa,” ucapnya kaget saat tiba-tiba ada burung hantu di depannya. “Wahhh,” kagum saat melihat burung hantu yang memakai topi penyihir. “Burung hantu milik siapa ini ya? dan juga ... matanya kok melihat aku dan kenapa matanya seperti mata manusia ya?” tanyanya.

Mata burung hantu yang biasanya kuning dan bulat putih, terlihat mata bulat dengan bola mata berwarna biru muda dan bentuknya kayak bentuk mata manusia. Burung hantu yang mendengar hal itu langsung tersenyum dengan paruh kuning kecilnya itu dan ... “Hohoho ... selamat datang di tempat pilihan, Boby Goloberg.” Burung hantu itu tiba-tiba berbicara dan membuat Boby langsung ketakutan dan terkejut.

“Aaaaaa ... ke-ke-ke-kenapa ... KAU BISA BICARA, BURUNG HANTU!” tanyanya sambil teriak kencang ke arah burung hantu yang tiba-tiba bisa berbicara sambil dirinya ketakutan dan terkejut sekali.

Burung hantu itu langsung lanjut berbicara. “Hohoho,” tawa kecilnya dengan membuka tutup matanya.

“Namaku Tototo ... panggil aku Totto-jichan, Boby Goloberg,” ucapnya dengan belum menjawab pertanyaannya.

“Oh iya, kenapa aku bisa bicara? Sebelum kesitu, apakah kau tahu dirimu sekarang ada di mana, Boby Goloberg?” tanyanya kepadanya.

Kedua mata Boby langsung menjadi warna putih dan langsung berekspresi marah. “Mana aku tahu. Yang jelas Totto-jichan, kenapa kau bisa bicara?” tanyanya lanjut dengan pertanyaan yang sama dengan berbicara sambil terburu-buru juga sedikit teriak.

“Hohoho,” tawanya. “Tempat ini adalah pilihan. Aku sudah bilang tadi bukan?” tanyanya kepadanya setelah menjawab tempat apa yang ia pijak saat ini.

Ia mengingat sebentar yang ia ucapkan sebelumnya saat tiba-tiba muncul dan dirinya langsung tersenyum kecil dengan terus menatapnya. “Aaaa ... benar juga ya. jadi, apa maksudnya pilihan? Aku harus memilih antara dua pintu inikah?” tanyanya kepadanya.

Beliau langsung tersenyum dan langsung tertawa kecil. “Ehehehe ... kau benar. Lalu, mana yang mau kau pilih? Ingin langsung mati dan tidak tahu apa-apa atau biasa dibilang alam sana atau sebuah tanah jauh yang berisi akan kehidupan baru yang biasa dibilang isekai? Mana yang akan kau pilih?” tanyanya lanjut kepadanya dengan menjawab pertanyaannya sebelumnya.

Boby berpikir sebentar dan langsung tersenyum lebar. “Kalau aku memilih pintu merah, aku hanya berdiri diam menunggu sampai hari akhir tiba bukan, Totto-jichan?” tanyanya kepadanya.

“Ya kau benar,” jawabnya akan pertanyaan yang ia berikan kepadanya.

Ia tersenyum lebar dan langsung berjalan menuju ke depan pintu masuk berwarna coklat dan langsung memegang erat gagang pintu bulat pintu tersebut. “Kalau begitu, aku akan memilih farland. Aku ingin tahu isekai itu seperti apa,” ucapnya sambil mau membuka pintu dengan melihat ke depan pintu coklat.

Totto-jichan langsung tertawa terbahak-bahak dan langsung tersenyum lebar. “Bwahahaha... hahahaha... haaaa... kalau begitu, masuklah ke dalam, Boby Goloberg!” perintahnya kepada dirinya dengan menghadap ke arah ia berdiri.

“Tentu saja.”

Dengan cepat, ia membuka pintu masuk tersebut dan langsung berjalan masuk serta dirinya kaget, saat melihat tempat yang ada di depannya itu.

“A-APA-APAAN TEMPAT INIIII!!!” teriaknya keras saat berdiri di tempat keluar setelah membuka pintu dan menutupnya kembali.

Apa yang membuatnya terkejut?

Apakah itu sesuatu yang hebat atau tidak?

Apakah tempat yang ia buka itu jelek atau bagus atau keren?

...Bersambung......

Chapter 2: What's This Place?

Terlihat pohon dengan daun hijau, batang coklat bercabang, tinggi dua meter, bagian tengah tangkai yang bercabang ada sarang burung yang tidak dikenal nama burung tersebut apa, bagian yang dipijak Boby merupakan tanah rumput super luas yang membentang sampai ujung bagian depannya.

Bagian depannya terlihat bangunan yang sangat besar dan luas sekali dengan bentuk bulat setengah yang hanya terlihat warna putih, abu muda, dan abu tua yang dicampurkan dan bergerak lambat gitu. Entah apa yang ada di dalamnya, yang pasti itu sangatlah besar seperti berisi desa, kota, atau mungkin sebuah kerajaan.

Bagian depan sisi kanan luar bangunan besar bulat setengah terlihat sebuah tempat bernama Borfly dengan bangunan berbentuk persegi panjang, atap datar, nama ada di atas bangunan dengan kotak persegi panjang bagian tengah paling atas berwarna coklat muda dan tulisan berwarna merah pekat. Bagian tengahnya terlihat terbuka lebar dan hanya ada bagian bawah yang kayak meja dengan bagian atasnya ada kertas-kertas, tinta, dan kuas dengan bagian belakang penuh akan barang-barang aneh juga kertas-kertas lagi.

“Tempat apa ini?” tanyanya sambil melihat kesana dan kemari. Tiba-tiba ada sebuah suara yang dikenalnya muncul dari dalam dirinya. “Selamat datang di Farland, Boby Goloberg.” Suara Totto-jichan terdengar jelas dan Boby langsung melihat ke arah kanan-kiri bagian depan dan ia tidak melihat Totto-jichan ada di manapun itu.

Totto-jichan langsung berkata lagi dengan suara jelas dan tampak sedang tersenyum terus dari awal bicara sampai yang akan ia katakan selanjutnya dari nada suaranya itu. “Aku ada di dalam tubuhmu, Boby Goloberg.”

Setelah mendengar hal itu, dirinya langsung berpikir sebentar sampai otaknya ngelag dan langsung kembali seperti semula setelah 5 menit berlalu. Ia langsung tersenyum, mengembuskan napas, dan langsung berbicara kepadanya sambil menghadap depan bangunan setengah bulat. “Sebelum aku bertanya lebih lanjut, kenapa kau tahu namaku?” tanyanya kepadanya.

“Kenapa aku bisa tahu namamu? Setiap orang yang mati, namanya tercatat dalam buku kematian. Setiap orang yang mati akan ada satu burung hantu yang mengawasi satu pemilik mereka selama satu kesempatan. Kesempatan selanjutnya adalah dirimu sendiri tanpa aku. Lalu, setiap orang yang dapat burung selalu dihadapkan dengan dua pilihan itu dan hanya sebanyak 80% manusia di dunia ini yang mau masuk ke isekai dan 20% sisanya memilih untuk pergi ke surga. Sebagai pengawasmu, aku sudah pasti harus sudah tahu siapa yang akan ku awasi selama beberapa waktu ke depan. Ada lagi yang mau ditanyakan kah?”

Setelah mendengar jawabannya, ia langsung bertanya lanjut kepadanya dengan posisi yang masih sama dan ekspresi yang masih sama. “Begitu ya. Kalau begitu, apa tujuanku di dunia isekai ini?” tanyanya kepadanya.

Ia langsung menjawabnya. “Tujuan Boby di sini adalah melawan raja iblis. Setelah Boby mengalahkannya, Boby akan menjadi raja iblis selanjutnya.”

Saat mendengarkan jawaban itu, ia langsung terkejut, karena itu adalah mimpinya. Ia langsung bertanya lanjut kepadanya. “Kenapa kau tahu mimpiku?” tanyanya kepadanya.

Totto-jichan langsung tertawa terbahak-bahak dan dirinya langsung menjawab perkataannya setelah selesai tertawa terbahak-bahak. “Aku hanya tahu namamu saja. Sisanya aku tidak tahu dan ... semua orang tugasnya sama. Kalau kau tidak bisa melakukannya, masih ada banyak orang yang mau melakukannya. Kebanyakan orang memilih untuk hidup santai dengan party, guild, teman, pacar, dan keluarga mereka.”

Saat mengatakan itu, Totto-jichan terlihat berekspresi sedih dan Boby langsung lanjut bertanya kepadanya. “Kenapa bisa demikian? Apakah raja iblis sangat kuat sampai orang-orang memilih untuk tidak mengalahkannya dan malah mau hidup damai saja kah?”

Setelah mendengarnya, Totto-jichan langsung menjawabnya singkat. “Raja iblis itu sangat kuat. Mereka menyerah dan seperti itulah. Kita kebanyakan bicara daritadi dan ... cepatlah ke tempat yang bernama Borfly yang kau sudah lihat tadi!” perintahnya kepadanya.

“Oke, aku akan kesana, Totto-jichan.” Ia langsung berjalan lurus ke sebelah kanan untuk mencapai tempat yang bernama Borfly.

Jaraknya 300 meter dari tempat ia berdiri. Sebelum berjalan, tatapannya melihat ke atas dan terlihat langit biru cerah, awan cumolunimbus + stratus yang berbeda-beda bentuk juga bergerak ke arah barat, terik sinar matahari, dan angin sepoi-sepoi sejuk meniup dirinya dan angin ini terus berhembus ke arah lebih kanannya lagi.

Ia berjalan dengan menginjaki tanah berwarna coklat tua agak kemuda-mudaan dengan adanya kerikil-kerikil kecil yang tidak sakit kalau diinjak memakai sepatu ataupun sendal dan sakit kalau diinjak tanpa memakai sepatu ataupun tanpa memakai sendal. Kerikil-kerikil kecil ini berwarna abu muda yang menjadi abu tua, karena tertutup oleh bayangan dirinya dan juga yang asalnya bersih menjadi kotor karena bekas injakannya menempel tanah di sepatunya.

Saat ia sampai di jarak 50 meter, ia langsung berbicara kepada Totto-jichan yang ada di dalam tubuhnya sambil tersenyum juga serius. “Totto-jichan, apakah bahasaku akan dimengerti oleh semua orang yang tinggal di dunia ini?” tanyanya kepadanya.

Sebuah pertanyaan yang benar-benar harus dipertanyakan. Jika Totto-jichan mengerti apa yang ia katakan dan Boby juga mengerti apa yang dikatakannya, apakah itu juga berpengaruh kepada semua orang ataupun semua makhluk yang bisa berbicara yang tersebar dipenjuru dunia ini? tanpa lama-lama, Totto-jichan langsung menjawabnya dengan terdengarnya nada penuh senyuman juga penuh keseriusan layaknya Boby. “Tentu saja orang-orang ataupun makhluk di dunia ini akan mengerti bahasamu.”

“Kenapa bisa begitu?” tanyanya kepadanya.

“Farland itu hanya menerima orang-orang Jepang saja. Itu saja dan jangan tanya-tanya lagi sebelum sampai kesana.”

Ia terlihat kesal dan marah dan Boby langsung hanya tersenyum dengan ekspresi serius yang menerima akan jawaban yang ia berikan kepadanya. Ia lanjut berjalan dan akhirnya sampai di depan tempat yang bernama Borfly. Terlihat bagian depannya sebuah bangunan dengan bagian depannya itu papan bagian bawah depan berwarna coklat muda agak ketua-tuaan tanpa adanya motif atau tulisan tertentu.

Bagian depan dalamnya selain kertas-kertasan terlihat dibagian lebih ke depannya lagi adalah sebuah peta yang menggambarkan bentuk bangunan besar yang ada dibagian depan Borfly. Selain map, bagian sisi kiri dan kanan hanya terlihat kayak alat-alat ilmuwan, karena terlihat botol yang digunakan ilmuwan untuk mencampurkan zat-zat, dsb.

Tanpa mempedulikannya, ia langsung diajak ngobrol oleh pria yang ada di depannya itu. “Selamat datang di Borfly. Apa ada yang bisa saya bantu, First?” tanyanya kepadanya.

First ... apa maksudnya? Ia langsung bertanya hal itu. “Apa maksudnya first?” tanyanya balik kepadanya tanpa menjawab pertanyaannya.

“Artinya pertama kali tiba atau lebih mudahnya para kesempatan pertama. Jadi, apa yang bisa saya bantu?”

Pria dengan rambut kuning muda agak ketu-tuaan dikit juga ada warna orange-orange gitu dengan gaya rambut Long hair, telinga runcing, dagu lancip, bibir merah muda kering, kumis tipis hitam, jenggot tipis hitam, hidung pesek, mata Monolid, bola mata hitam, leher besar, alis tebal hitam atas mata, alis tipis hitam di kelopak mata, memakai baju kemeja putih lengan panjang dengan lima kancing hitam dibagian tengah yang tertutup oleh rompi coklat lengan pendek dengan tiga kancing hitam dibagian tengah, memakai celana kemeja panjang berwarna hitam pekat + gesper coklat tua yang bagian tengah untuk buka-tutup berwarna coklat muda, memakai kaus kaki putih yang tertutup oleh celana, dan terakhir memakai sepatu kulit warna hitam + warna kulitnya coklat manis kayak bapak-bapak (umurnya 31 tahun dan tinggi badannya 170 cm dan tinggi bangunan ini 2,6 meter).

Beralih dari penampilannya, Boby yang tidak tahu harus berbicara apa hanya berekspresi datar dan Totto-jichan langsung berkata padanya. “Tolong berikan job yang sesuai untuk anak ini!” mohonnya kepadanya dengan terdengarnya suara tersenyum tulus.

Dirinya langsung tersenyum dan langsung muncul sebuah benda bulat berwarna silver, campur merah, dan campur kuning yang terlihat sangat keren, apalagi motifnya adalah burung phoenix yang digambarkan seluruh bagian tubuhnya berwarna orange + terletak di tengah-tengah benda bulat kecil ini. Benda bulat ini langsung mengeluarkan cahaya putih saat tiba-tiba muncul dan sesuatu yang hebat langsung terjadi.

“Wowww,” pukaunya saat melihat ada sesuatu yang keluar dari cahaya putih yang dihasilkan benda bulat kecil ini. “Lambang apa saja ini?” tanyanya ke empat buah lambang yang terjajar lurus vertikal di cahaya putih yang membentuk gelembung kata dengan bentuk persegi panjang juga empat lambang itu masing-masing ada di persegi yang sama ukurannya semuanya.

Orang itu langsung memperkenalkan dirinya sambil tersenyum. Tangan kanannya menyilang ke atas bahu kiri dan langsung sedikit membungkukkan badannya. “Izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu.”

Boby yang melihat permohonan orang itu dengan sangat sopan ke dirinya, langsung menyetujuinya. “Baiklah, silakan.”

Setelah dipersilakan, pria kurus ideal + cukup tinggi ini langsung memperkenalkan dirinya. “Nama saya Bonjou Musque, umur 31 tahun, dan seorang Job giver.”

Setelah mendengar hal itu, ia langsung bertanya kepadanya karena ada kata yang tidak ia mengerti lagi seperti sebelumnya. “Apa artinya?” tanyanya kepadanya.

“Artinya saya adalah pemberi pekerjaan tuan__” langsung melihat ke arahnya dengan berhenti menundukkan kepalanya dan tangannya kembali ditegak luruskan.

Ia langsung memperkenalkan dirinya dengan santai dan tersenyum. “Namaku adalah Boby Goloberg, panggil saja Boby, umur 25 tahun.”

“Ohh baik. Kalau begitu tuan Boby, letakkan tangan kanan anda di atas benda bulat yang disebut Blessings ini!” perintahnya kepadanya.

Tanpa mempertanyakannya lebih lanjut, karena sudah mengerti, Boby langsung meletakkan tangannya di atas benda bulat yang dikeluarkan oleh orang ini ke hadapannya. Benda bulat itu langsung mengeluarkan sebuah sinar biru kotak yang bergerak cukup cepat dengan beralih dari lambang kotak pertama ke lambang kotak kedua, ketiga, keempat, dan kembali lagi ke pertama sampai berhenti di lambang kotak pertama.

Bonjou langsung berkeringat kecil dan berusaha tersenyum. “I-ini ... ya-yahh ... ahahaha, ini tidak buruk kok. Trader tidak seburuk itu kok tuan Boby,” ucapnya kepadanya dengan terlihat kayak merendahkan.

Ia yang tidak mengerti lagi langsung bertanya kepadanya dengan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya juga pertanyaan baru. “Trader itu apa dan kenapa kau seperti merendahkanku beserta lambang-lambang ini itu apa?”

Bonjou yang mendengarnya langsung berekspresi datar juga sedikit tersenyum. “Maaf kalau saya merendahkan, karena itu adalah fakta.” Ia membungkukkan kepalanya dan mengangkat kepalanya lagi. “Pfftt, ahahaha,” tawa kecil yang benar-benar merendahkan keluar. “Aaaaa ... tuan Boby, apakah kau apa saja empat lambang ini?” tanyanya kepadanya.

Boby menjadi kesal dan sedikit marah karena Bonjou merendahkannya bahkan sampai menghinanya dalam tawanya juga ia langsung menjawab pertanyaannya itu. “Aku tidak tahu!” teriaknya kepadanya. “Lagipula, memangnya trader itu seburuk apa?” tanyanya dengan tetap adanya kesal dan marah yang tergambar jelas di ekspresinya itu.

“Aaaaahhh, maaf-maaf, ahahaha.” Ia terus lanjut tertawa sampai memegang perutnya dengan kedua tangannya dan langsung serius + tersenyum. “Oke, cukup bercandanya.” Ia langsung membetulkan posisinya. “Lambang yang dapatkan adalah trader yang berarti pedagang dan kau akan menjadi pedagang level 1 dan berakhir di level 10. Tiga lambang sisa adalah Animal, Flower, dan magic.”

Boby langsung mengembuskan napasnya dan langsung bertanya lagi kepadanya. “Aku tidak bisa bahasa Inggris dan hanya bisa bahasa Jepang, jadi ... bicara saja dengan bahasa Jepang, Bonjou-san!” perintahnya kepadanya dengan menyebutkan diakhir kata sebuah kata hormat kepada yang lebih tua, yakni san.

Bonjou yang mendengarnya langsung tersenyum dan langsung lanjut menjelaskan. “Intinya pekerjaanmu itu adalah pedagang yang merupakan pekerjaan terlemah di dunia Farland ini. kalau kau berhasil menyelesaikan level 1 sampai level 10, 99,9% kemungkinannya adalah kau tetap menjadi pedagang dan hanya 0,1% saja kau bisa mendapatkan kekuatan hewan, tumbuhan, atau sihir.”

Ia melanjutkan pembicaraannya. “Fuahahaha, karena kau pedagang, aku tidak yakin kau bisa menjadi tingkat lain. Setelah sampai level 10 datanglah kemari lagi agar aku bisa menertawaimu lebih lanjut, fuahahaha.”

Sebuah cahaya putih tiba-tiba menyinari tubuh Boby. “Aaaa__ cahaya apa ini?” tanyanya kepadanya. Cahaya itu langsung menghilang dan dirinya langsung melihat kesana dan kemari dan tidak ada perubahan apapun yang terjadi kepadanya.

“Itu adalah bukti bahwa kau adalah seorang pedagang. Lebih baik kau sekarang ke tempat para pedagang berada. Tempatnya ada ujung paling kiri kalau kau melihatnya dari pohon trofu. Silahkan pergi dan saat kau ada di tempatmu, cahaya itu akan berubah menjadi sesuatu yang akan membuatmu terkejut.”

Setelah mendengar itu, ia langsung bertanya lagi kepadanya. “Apa yang akan membuatku terkejut?”

“Nanti juga kau akan tahu. Yahh ... semoga beruntung, tuan Boby dan ... fuahahaha, ahahaha, ahahaha...” Bonjou tidak bisa berhenti tertawa dan Boby yang kesal memilih untuk meninggalkannya.

...Bersambung......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!