NovelToon NovelToon

Aku Yang Kamu Nikahi,Dia Yang Kamu Perjuangkan.

bab1

Seorang laki laki bersimpuh didepan sang kekasih.

" Aku mencintaimu lebih dari apapun didunia ini mauka kamu menikah dengan ku,menjadi pendamping dalam hidupku dan menjadi ibu dari anak anakku"

Mendapati sang kekasih yang bertekuk lutut dihadapannya, Seila mangut mangut.perasaannya bercampur aduk bagaimana tidak sudah 4 tahun lamanya mereka berpacaran dan finishnya sang kekasih akhirnya melamarnya.

Dengan cepat Gavin menyematkan sebuah cincin emas putih yang bertuliskan namanya dan Seila Kejari manis Seila.

Pemandangan yang begitu indah seolah menjadi saksi kebahagiaan mereka.

"'aku mencintaimu sayang dan akan selalu begitu" ucap Gavin memeluk erat sang kekasih.

Hari itu juga Gavin kerumah orang tua Seila, untuk meminta izin sekaligus memberitahukan rencana pernikahan mereka.

Namun seperti biasa orang tua Seila tidak pernah menyambut Gavin dengan ramah.

Profesi Gavin yang hanya sebagai karyawan biasa disebuah perusahaan menjadi alasan orang tua Seila tidak pernah suka dengan Gavin. menurut mereka putri mereka cantik dan bisa mendapatkan laki laki kaya yang lebih dari Gavin.

" Apa kamu melamar anak saya,dan kalian berencana ingin menikah,omong kosong apa ini,kamu mau kasih makan anak saya apa,batu?"

Tangan Gavin mengempal dibawah meja,sekuat tenaga ia menahan emosinya,baginya ini penghinaan untuk seorang laki laki,harga dirinya seperti terinjak injak.

" Papa,cukup!!,aku mencintai mas Gavin dan aku akan menikah dengannya dengan restu atau tanpa restu dari papa dan mama"

" Apa yang kamu katakan Seila,mama membesarkan mu dengan susah payah tapi kamu malah memilih laki laki ini dibandingkan kami,kami ini orang tuamu,kami tahu mana yang baik untuk kamu,dan kami hanya ingin kamu bahagia itu saja nak"

" Kalau kalian memang ingin melihatku bahagia restui aku dan mas gavin menikah"

Rahang Dodi mengeras ketenganngan seolah memnnguak diudara dan bisa meledak kapan saja.

Ibu Vina memegang tangan suaminya, seolah mengisyaratkan agar suaminya bisa menahan emosinya.

" Baiklah ,aku akan memberi kalian restu tapi dengan satu syarat,papa akan meminta mobil,rumah dan tentu saja beberapa aset lainya sebagai mahar dan jangan lupa uang tunai 10 m"

Gavin reflek menoleh kearah Dodi,buku buku jarinya mengeras,rasanya ada sesuatu dikepalanya yang saat itu juga ingin meledak,tapi cintanya pada seila mampu menenamkanya.

" Papa gila itu sama saja papa memberikan jalan yang sulit untukku dan mas Gavin untuk bisa bersatu"

" Itu satu satu jalan,kamu itu putri satu satunya papa.apa kata orang jika kamu hanya diberikan mahar sebuah cincin.dan cincin itu bukanlah cincin yang mahal."

" Benar kata papa kamu,mama juga akan malu jika putri mama menikah tapi tidak ada yang bisa dibanggakan dari calon suaminya"

Seila hanya bisa mengeleng tidak habis fikir dengan sifat mantrealistis dari kedua orang tuanya.

" Bagaimana Gavin,kamu setuju atau tidak"

Dengan satu tarikan nafas.

" Saya setuju pak,saya akan bekerja keras untuk meminang putri bapak,saya akan usahakan mobil ,rumah dan beberapa persyaratan yang bapak minta"

Dari sudut mata indah Seila terlihat jelas bulir bulir air mata yang tertahan,dia tidak mampu lagi berkata apa apa.

Diterans Gavin dan Seila menatap hujan yang terlihat jatuh mulai membasahi bumi.

" Maafkan kedua orang tua ku mas,mereka memang selalu mengukur semuanya dengan uang,bahkan untuk kebahagiaan aku"

Gavin mendekati kekasihnya itu ,memegang kedua pundaknya,ia menatap Seila lekat lekat.

" Kamu tidak usah fikirkan,aku akan berusaha mewujudkan semua persyaratan yang orang tua kamu berikan,aku mencintaimu dan aku akan mengusahakan apapun agar aku bisa bersamamu"

Mereka saling berpelukan satu sama lain cinta diantara mereka begitu kuat.

" Aku pulang dulu ya?

" Tapi diluar masih hujan mas"

" Hujannya,ngak deras kok"

Gavin berlari kearah dimana motornya terparkir, dengan cepat ia memakai helm,sebelum ia menyalakan mesin motornya.

Ia menyempatkan diri menoleh kearah Seila mereka saling berbalas senyum tidak ada lagi kata,tapi dibalik senyuman itu bukti kalau mereka saling menguatkan.

Dibawah guyuran hujan,Gavin menjalankan motornya dengan pelan.

( " Mau kamu kasih makan apa anakku,batu?")

Kalimat itu terus mengema difikirnya,air matanya jatuh ketika mengingat kalimat yang menyakitkan itu.

Hari ini dimana harusnya ia bahagia karena pada akhirnya ia meyakinkan dirinya untuk melamar sang kekasih,tapi dia malah mendapatkan penghinaan yang tidak seharusnya ia dapatkan.

Belum lagi ia harus memikirkan bagaimana dia bisa mendapatkan uang untuk memenuhi persyaratan dari kedua orang tua Seila, sedangkan penghasilannya yang hanya sebuah staff biasa disebuah perusahaan yang gajinya hanya pas Pasan.

Motor Gavin akhirnya terparkir dihalaman rumahnya,sebuah rumah yang sederhana yang ditepatinya dengan bapaknya,ibunya sudah meninggal sedari Gavin masih kecil.

" Astagfirullah Gavin,kenapa kamu sampai basah kuyup seperti ini"

" Aku lupa bawa mantel pak"

" Astagfirullah,lain kali kamu jangan teledor seperti ini, Sekarang kamu mandi bapak siapkan makan malam untuk kita berdua"

Gavin membersihkan tubuhnya,lalu ia kemeja makan dimana pak Rudi sudah menunggunya untuk menikmati makan malam bersama.

Pak Rudi menyantap makan malamnya dengan lahap berbeda dengan Gavin yang terlihat tidak berselera tidak seperti biasanya.

" Kamu kenapa nak,ada masalah dikantor?"

Gavin meletakan kembali sendoknya diatas piring.

" Gavin sudah melamar Sheila pak"

Uhuk uhuk uhuk

Pak Rudi tersendak mendegarkan ucapan dari Gavin. Dengan cepat Gavin memberikan segelas air putih untuk pak Rudi.

" Minum dulu pak,makanya pelan pelan"

Sama seperti kedua orang tua Seila dari dulu pak Rudi tidak pernah setuju dengan hubungan Gavin dan Seila, bukan karena ia tidak menyukai Shila justru ia sangat menyukainya tapi sifat kedua orang tua Shila yang mantre membuatnya enggan menyetujui hubungan mereka.terlebih lagi pak Rudi mempunyai janji untuk menjodohkan Gavin dengan anak sahabatnya.

" Kamu serius melamar seila? Tapi kenapa kamu kelihatan tidak bahagia"

" Orang tua Seila meminta mahar yang terlalu tinggi pa,mereka meminta uang 10m,mobil rumah,papa tahu sendiri kan aku hanya staff biasa mana punya aku uang sebanyak itu"

Helaian nafas pak Rudi terdengar berat,ia tahu betul semua ini akan terjadi.

" Kamu mundur saja,dan menikalah dengan anak sahabat bapak"

" Papa stop menjodoh jodohkan ku aku akan menikah dengan Seila hanya Shila sampai kapanpun aku akan memperjuangkanya."

bab2

Sejenak hanya hening yang tercipta diantara mereka.pak Rudi tahu ini bukanlah situasi yang baik untuk membicarakan perihal perjodohan Gavin, Gavin sedang kalut tapi ia seperti terdesak oleh keadaan.

" Nama perempuan itu,Yuna.sama seperti kamu dia hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya,cuma bedanya sekarang bapak Yuna sahabat bapak dalam keadaan sakit parah,dan dia menagih janji yang pernah kami ucapkan"

" Bapak jangan membuatku bertambah pusing,kepalaku cukup terasa berat dengan masalahku dengan Seila dan sekarang bapak malah menambahnya"

" Nak,tolong mengerti keadaan bapak,bapak hanya kasihan kepada mereka,selain kita tidak ada lagi yang mereka miliki didunia ini,jika kamu menikah dengan Yuna .kita bisa menjaga Yuna.dan sekarang pak Rusli ingin bertemu dengan mu"

Gavin menjabak rambutnya frustasi.

" Jika kamu tidak mau menerima perjodohan ini,apa yang akan bapak katakan pada Rusli nak"

" Aku yang akan mengatakannya pak,aku yang akan mengatakan secara langsung pada pak Rusli kalau aku tidak bisa menikah dengan anaknya,aku hanya mencintai Seila dan hanya Seila yang akan menikah dengan ku,tidak akan ada wanita lain dihidupku selain Seila."

" Baiklah, besok kita akan kekampung bertemu dengan pak Rusli,semoga pak Rusli mengerti.kalau kita tidak bisa memaksakan kehendak kita."

Keesokan harinya dengan hanya mengedarai motornya Gavin dan pak Rudi berangakat kekampung,tempat dimana Gavin menghabiskan masa kecilnya disana,namun dia kesana bukan untuk bernostalgia ataupun menenamkan diri dari masalahnya dengan Seila,tapi ia kembali kekampung itu untuk membatalkan perjodohan yang pernah dibuat pak Rudi sewaktu dia dan Yuna masih kecil.

Sepanjang perjalanan ia hanya disuguhkan oleh pemandangan yang indah mulai dari bukit yang menjulang tinggi hingga hijaunya persawahan,tapi hanya bayangan wajah cantik Seila yang terlintas dibenaknya bahkan keidahan alam pun tidak mampu menarik perhatiannya dari wajah cantik Seila.

Dan akhirnya mereka sampai disebuah rumah kecil tapi terlihat asri dengan banyaknya tanaman hias yang berjejer rapi dihalaman rumah.

" Ini rumahnya pak,tapi kok kelihatan sepi"

" Mungkin mereka ada didalam nak"

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar,Yuna berlari kecil untuk membukakan pintunya.

Yuna membuka pintunya dengan wajah yang basah karna dijatuhi air mata.sekarang akhirnya Gavin melihat wajah Yuna.selama ini pak Rudi sering sekali bercerita tentang hal hal kecil tentang Yuna kepada Gavin,tapi Gavin tidak pernah memperdulikannya.

Untuk Sejenak Gavin mengamati wajah Yuna.ia memang cantik sama seperti yang dikatakan pak Rudi,Gavin adalah laki laki normal bohong jika dia tidak nengangumi kecantikan Yuna.tapi dengan cepat ia mengeleng dan kembali mengingat wajah Seila.

" Om.ayah" ucap Yuna dengan suara parau.

" Ayah kamu kenapa nak."

Tidak ada jawaban dari Yuna ,ia segera menarik tangan pak Rudi untuk melihat kodisi pak Rusli.

Gavin pun ikut mengekori langkah mereka. hingga mereka berhenti disebuah kamar. Terlihat diatas tempat tidur pak Rusli terbaring lemah dengan tubuh yang ringkih namun wajah yang pucat itu menghadirkan sebuah senyuman ketika melihat kedatangan pak Rudi dan Gavin.

" Akhirnya kalian datang.aku rasa aku sudah tidak punya banyak waktu lagi,ini saatnya menikahkan mereka sebelum aku pergi"

" Ayah bicara apa, jangan bicara yang tidak tidak ayah pasti akan sembuh"

" Ini saatnya nak.ayah pernah bercerita tentang anak pak Rudi.gavin kan teman kamu semasa kecil,ini dia orangnya nak,dia yang akan menjaga kamu kelak saat ayah sudah tidak ada didunia ini"

Pak Rudi menatap Gavin,ia berharap Gavin tidak menolak perjodohan ini apalagi ketika melihat keadaan pak Rusli.

Dan benar saja Gavin merasa lidahnya keluh,entah kenapa kalimat kalimat yang sedari semalam sudah ia persiapkan untuk menolak perjodohan ini tidak ada satu katapun yang mampu keluar dari mulutnya.

Apalagi setelah melihat keadaan pak Rusli yang sepertinya sebentar lagi akan benar benar pergi untuk selamanya.

" Nak Gavin.apa kamu bersedia menikah dengan putri ayah.apa kamu berjanji menjaga dia untuk ayah."

"Sebelum saya menjawabnya boleh saya bicara berdua saja dengan Yuna"

Mereka keluar menjauh dari pak Rudi dan pak Rusli.

" Sebelumnya aku minta maaf,tapi sebenarnya aku dan bapak datang kesini untuk menolak perjodohan ini,tapi setelah melihat keadaan ayah kamu.aku rasa kita benar benar harus menikah,tapi aku minta ketika kita menikah kamu tidak boleh baper dengan aku, tidak boleh jatuh cinta dengan ku karna aku punya wanita yang kucintai yang sedang kuperjuangkan dan kamu tidak boleh mengangu hubungan ku dengannya"

" Apa maksud anda,jika anda menolak perjodohan ini katakan saja langsung kepada ayah,jangan mengasihani kami."

" Ini tidak semudah yang kamu fikirkan Yuna!kamu lihat ayah kamu,apa kamu tega tidak mewujudkan keinginan terakhirnya,jika dia benar benar pergi tanpa melihat kita menikah apa kamu fikir dia akan tenang disana."

Sejenak Yuna terdiam ,mencerna semuanya.

" Ya Allah apakah aku harus menikah dengan laki laki yang tidak mencintaiku dan akupun tidak mencintainya.dia benar ini adalah keinginan terakhir dari ayah dan aku tidak bisa mewujudkannya."

Dengan satu tarikan nafas lalu dihembuskannya kembali Yuna akhirnya menyetujui untuk menikah dengan Gavin untuk memenuhi keinginan terakhir dari sang ayah.

" Baiklah,aku setuju"

Mereka pun kembali kedalam kamar dimana pak Rusli sedang berbaring.melihat kedatangan Yuna dan Gavin membuat pak Rusli tersenyum.

" Bagaimana keputusan kalian?"

" Ia pak aku bersedia menikah dengan yuna" dan entah sejak kapan jantung Gavin berpacu dengan cepat saat mengatakan kalimat itu.

Dan untuk pertama kalinya ia merasa iba melihat keadaan pak Rusli,ia tidak bisa menolak.

Pak Rudi menoleh kearah anaknya dengan tatapan heran.dia tidak menyangka jika anaknya akan menerima perjodohan ini, padahal dia sangat tahu kalau dari awal ia menentang perjodohan ini.

Dihadapan pak Rusli saat itu juga Gavin mengucapkan ijab kabul.

" Saya terima nikah dan kawinnya Seila dengan mas kawin" ini sudah yang kedua kalinya Gavin menyebut nama Seila,semenjak ia memutuskan untuk melamar Seila ia sering latihan mengucapkan ijab kabul sehingga nama Seila begitu lancar keluar dari mulutnya.

Yuna meremas lututnya ketika mendengar nama Seila yang diucapkan oleh Gavin.

" Pelan pelan,kita ulangi sekali lagi"

Kali ini Gavin berusaha untuk fokus.

" Saya terima nikahnya yunandia bin Rusli Hermawan dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai"

Saat itu juga pak Rusli menghembuskan nafas terakhirnya.

Tangis Yuna pecah ketika ia melihat pak Rusli menghembuskan nafas terakhirnya setelah Gavin mengucapkan ijob kabulnya.

bab 3

Yuna bersimpuh didepan pusaran sang ayah,pak Rudi dan Gavin berdiri dibelakang Yuna.

" Ayah yang tenang disana yah.ayah tidak akan lagi merasakan sakit.Yuna janji akan sering kesini tengokin ayah"

Pak Rudi menepuk pundak Yuna.

" Sekarang kamu ikut bapak Sama Gavin ketota nak"

Saat itu juga Yuna bangkit dengan wajahnya yang masih basah dan hari itu juga ia pergi kekota ikut bersama Gavin dan pak Rudi.pak Rudi memilih naik bus dan membawa koper yuna.sedangkan Yuna dan Gavin mengedarai motor.

" Disepanjang perjalanan Yuna merasa sedikit takut,karna kadang Gavin mengemudikan motornya dengan kecepatan yang tinggi hingga reflek ia memeluk Gavin.

Sedangkan fikiran Gavin begitu kalut.disisi lain ia sungguh menyesal telah mengambil keputusan menikahi Yuna.sekarang ia pusing sendiri bagaimana jika Seila Sampai tahu jika dia telah menikahi perempuan lain,bagaimana jika kedua orang tua Seila tahu tentang Yuna.

Saat itu ia benar benar tidak bisa melakukan penolakan kepada pak Rusli,dia seperti orang yang seperti tersihir.

Tiba tiba saja dipertigaan jalan sebuah mobil melintas dan Gavin hampir menabraknya.

" Awas mas" teriak Yuna dengan panik,untung saja Gavin segera merem motornya.

" Kalau mas capek lebih baik kita istirahat dulu!"

Gavin mengiyakan ia menepikan motornya didepan sebuah warung dengan pemandangan gunung yang menjulang tinggi.

" Bu pesan mie rebusnya dua ya"

Gavin masih diam.ia sungguh lupa segalanya jika mengingat Seila.

" Mas Gavin kenapa?"

" Aku hanya teringat dengan pacarku,aku bingung harus menjelaskan pernikahan kita dari mana."

Yuna mengcekram gamisnya erat, sungguh pernikahan seperti ini tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. menikah dengan seseorang yang sangat mencintai wanita lain,entah harus bagaimana dia memposisikan dirinya saat ini.

" Masalahku dengan dia belum selesai tapi aku malah menambahnya lagi."

" Ini pesanannya mbak"

" Terimakasih" ucap Yuna tersenyum ramah.

" Makan dulu mas,nanti makanannya keburu dingin,

kalau udah dingin rasanya tidak enak"

Gavin menyantap mie rebus itu,sambil sesekali ia melirik kearah Yuna yang makan dengan lahap.

Jujur ini adalah pertama kalinya ia melihat seorang wanita makan mie rebus,sejak berpacaran dengan Seila ia tidak pernah sekalipun mengajak Seila ketempat biasa.ia selalu mengupayakan Seila agar selalu makan dilestoran mahal meskipun pada akhirnya itu akan menguras isi dompetnya.

Setelah sudah merasa kenyang dengan perutnya keduanya memutuskan kembali melanjutkan perjalanan.

Hingga akhirnya mereka sampai dirumah sederhana Gavin.disana pak Rudi sudah sampai duluan.

" Yuna.selamat datang di rumah bapak yang sederhana ini semoga kamu betah nak tinggal disini."

Yuna tersenyum.

" Insyaallah pak,aku pasti betah."

" Gavin kamu bawah koper Yuna masuk kedalam kamar kamu"

Meskipun malas Gavin tetap mengeret koper Yuna masuk kedalam kamarnya.

" Pak.aku mau bersih bersih dulu"

" Ya silahkan nak"

Setelah Yuna tidak terlihat lagi.pak Rudi menghampiri Gavin yang baru saja keluar dari kamarnya.

" Gavin bapak mau bicara"

" Mau bicara apa pak"

" Kamu sudah menikah dengan Yuna.jadi kamu harus memutuskan hubunganmu dengan Seila."

" Itu tidak akan terjadi pak.aku mencintai Seila dan aku sudah memberitahukan tentang hal ini kepada yuna kalau aku punya Seila,aku menerima perjodohan ini karna aku hanya kasihan pada pak Rusli"

" Jangan mempermainkan pernikahan! bapak tidak pernah mengajarimu untuk menjadi laki laki pengecut.ingat kamu telah berjanji dihadapan pak Rusli untuk menjaga Yuna."

" Maafkan Gavin pak,Gavin akui aku bodoh karena menerima perjodohan ini,tapi aku sudah berjanji pada seila akan memperjuangkanya"

" Lupakan Seila sekarang kamu punya Yuna yang lebih setara dengan kita,dan keluarga Seila itu matre."

" Seila wanita yang baik pak.yang matre itu kedua orang tuanya,jangan ikut campur urusan aku pak. coba aja bapak itu orang kaya orang tua Sheila pasti akan setuju jika anaknya menikah dengan ku."

plakkkkkkk

Satu tamparan mendarat di pipi Gavin.pak Rudi menatap tangannya dengan mata berkaca kaca.sedari kecil ia tidak pernah memukul Gavin walaupun Gavin nakal ataupun berbuat ulah dan untuk pertama kalinya ia menampar anaknya dengan tangan yang selalu ia pakai untuk bekerja keras untuk menafkahi anaknya.

" Sekarang bapak minta kamu pergi dari sini,jika kamu malu punya orang tua yang hanya seorang kuli bangunan seperti bapak"

Gavin menatap pak Rudi dengan mata merah.

"Baik.aku akan pergi dari rumah ini. akan kubuktikan aku bisa sukses dan aku bisa memberikan mahar kepada keluarga Seila"

Yuna yang baru saja menyelesaikan runitas bersih bersihnya mengrenyit bingung melihat Gavin memasukkan beberapa bajunya kedalam tas ranselnya.

" Mas Gavin.mau kemana malam malam begini kok bawa baju banyak banget"

" Aku akan pergi dari rumah ini! Bapak telah mengusirku."

Yuna yang tidak mengerti apa apa dengan segera meraih jilbab instannya dan mengikuti langkah Gavin.

Yuna menghentikan langkahnya ketika melihat pak Rudi masih diam ditempatnya menatap Gavin dengan mata yang masih memerah.

" Pak.apa yang terjadi"

Tidak ada jawaban dari pak Rudi.

Yuna kembali melanjutkan langkahnya.

Melihat Gavin yang menyalakan motornya, dengan cepat Yuna naik kejob belakang.

" Ngapain kamu ada disini,aku minta kamu turun!"

" Aku tidak akan turun mas.aku akan ikut kemana pun suamiku pergi."

" Terserah kamu."

Tanpa arah yang pasti Gavin mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang.suasana dingin dimalam hari membuat Yuna sedikit mengigil.

Hingga mereka sampai disebuah kontrakan sederhana.

" Ini kuncinya bro.perempuan itu siapa?gila juga Lo ya aku fikir kamu tuh cinta mati sama Seila ternyata nyeleweng juga."

" Usss jangan bicara yang tidak tidak itu adik sepupu gue.ini sewa rumahnya"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!