Bayi Gula Tuan Ed
Awal
Nama: Edward Chen
Usia : 28 th
Tinggi: 190 cm
Orang sering menyebutnya, si tampan tak tersentuh. Seorang Direktur utama dari sebuah perusahaan APK
Nama: Sky Stephanie A
Usia : 18 th
Tinggi: 158 cm
Si centil dari SMA High School. Hoby tebar pesona dan ngabisin duid.
Semua berawal dari sebuah ketidaksengajaan.
Saat ini, Sky sedang bergosip ria bersama sang sahabat.
Sky Stephanie
"Ah syalan..."
[menggerutu]
Lea Michele
[Mendengus malas.]
"Ada masalah apa, ndoro?"
[Seperti biasa. Dia pendengar setia keluh kesah Sky.]
Sky Stephanie
[Menatap sedih.]
"Pengen beli tas. Duit tabungan gue bulan ini dikurangin sama papih😭"
Lea Michele
"😑"
[Tidak bisa berkata-kata.]
Sky Stephanie
"Le..." 🥺
[Meratap.]
Lea Michele
"Kagak ada ya, mek. Gue juga ada keperluan."
[Ujarnya menjelaskan.]
Sky Stephanie
"Huwaaa... Keperluan apa?"
[Bertanya dengan lesu.]
Lea Michele
😁
"Beli tas. Hehe."
Sky Stephanie
[Rengekan itu berubah jadi jeritan kesal.]
😫
"Tuh kan. Gue juga pengen, ih!"
Lea Michele
[gadis itu nampak berpikir. Seutas senyum nakal terbit di bibir seksinya.]
"Mau saran gak?"
Sky Stephanie
"Saran apa?"
Lea Michele
[Tersenyum sesat.]
"Mau gak jadi bayi gula om-om? Lumayan. Om gue banyak duitnya."
[Mulai promosi.]
(◍•ᴗ•◍)
Sky Stephanie
[Menganga tak percaya. Punya temen gini amat.]
"Le, seriously?"
Lea Michele
"Yap. I'm serious, babe."
[Tersenyum lebar.]
Sky Stephanie
"Mmmm... Gue pikir-pikir dulu deh."
Pada akhirnya, kedua gadis itu menyudahi obrolan mereka. Karena guru sudah datang. Pembelajaran pun dimulai.
Sky Stephanie
"Buset. Udah penuh aja. Pada lapar kayaknya."
Lea Michele
[Tertawa pelan.]
"Mau makan apa, mek?"
Sky Stephanie
"Mmm... Gak tau. Kita antri aja dulu."
Setelah mengantri untuk mendapatkan giliran. Akhirnya mereka pun mencari tempat duduk untuk makan.
Sky Stephanie
"Mari makan."
Sky Stephanie
"Duluan ya. Mobil jemputan gue udah dateng."
[Ucapannya seraya melambaikan tangan. Berlari kecil ke arah dimana mobil jemputan nya terparkir rapih di depan gerbang.]
Lea Michele
"Oke. Hati-hati."
"Jangan lupa sama tawaran gue tadi."
[Teriaknya seraya tertawa keras.]
Sky Stephanie
[Seketika gadis itu berhenti berlari kecil. Dan membalikkan tubuhnya.]
🖕
"Br*ngsek lu!"
Lea sama sekali tidak tersinggung. Gadis itu justru tertawa terbahak-bahak.
Sky Stephanie
"Iya."
Sky segera masuk. Lalu segera bertanya.
"Papi udah pulang, Pak Eddy?"
Eddy
"Sudah, non. Tadi sekitar jam sepuluhan."
Gadis itu mengangguk mengerti. Kemudian mobil mewah itu melaju.
Tak ada obrolan lagi setelah nya. Sky lebih memilih memutar musik lewat earbud. Lalu memejamkan matanya.
Tapi ketenangan itu tak berlangsung lama.
Kepalanya terkantuk ke kursi depan.
Eddy
Pak Eddy segera meminta maaf dan menjelaskan.
"Maaf, non. Tiba-tiba saja ada orang yang loncat ke tengah jalan."
Sky Stephanie
Menatap keluar dan berdecak tak senang.
"Lindes aja, pak. Itu paling modus aja." Gerutunya.
Tapi melihat sang anak majikan, dia pun bersiap menyalakan kembali mobil.
Tapi, seseorang yang rupanya sedang dalam perjalanan pulang sama seperti dirinya, mulai turun dari dalam mobil.
Edward Chen
"Mau minggir atau mati?!"
Kata-kata nya begitu tajam.
Sky yang melihatnya begitu terpesona.
Sky Stephanie
"Omaygat... Ahjussi ganteng dari mana ini."
Dia mulai merapihkan rambutnya yang sempat berantakan.
-
Sky Stephanie
"Eh tapi lagi males caper ah. Biarin aja Pak Eddy yang beresin."
[Sky kembali duduk tenang dan memilih tak peduli.]
Sementara diluar, terjadi keributan yang cukup alot.
?
"Saya kena tabrak lho. Ganti rugi gak?!"
[Peringatnya masih terduduk tak segera bangun.]
Edward Chen
[Mendengus dingin]
Eddy
[Pria paruh baya itu menggaruk sebelah alisnya dengan heran.]
"Maaf, apa yang perlu diganti rugi, ya? Tadi kan anda sendiri yang tiba-tiba loncat ke tengah jalan."
[Paparnya seadanya.]
?
"KAMU... DASAR TIDAK BERTANGGUNG JAWAB. AKU AKAN LAPORKAN KE POLISI."
[Berteriak murka. Ini bukan seperti perkiraan nya.]
Eddy
"Silahkan."
[Masih tenang.]
"Silahkan laporkan ke kantor polisi, itupun jika memang saya yang bersalah. Tapi, tolong jangan menghalangi jalan, ada majikan saya yang harus segera saya antar pulang."
[Mode kerja~Tegas~]
Edward Chen
[Menatap datar.]
"Ekhem.. Kebetulan saya juga sedang terburu-buru."
"Oh.."
[Menatap sekitar.]
"Ada cctv diarah sebelah kanan jalan. Bagaimana kalau kita periksa?"
?
[Panik.]
"Si*lan. Tiba-tiba kakiku sembuh. Awas saja kalian."
Si pria stranger itupun langsung lari tunggang langgang. Tak menoleh sama sekali ke arah belakang. Rencananya gagal. Dia gagal mendapatkan uang.
Pak Eddy pun segera pamit pada si pria yang tadi membantu menyelesaikan masalahnya.
Eddy
"Terimakasih, tuan. Kalo begitu saya pamit duluan."
Edward Chen
"Ya. Sama-sama."
Matanya tak sengaja menatap kearah dalam. Disana terlihat seorang gadis cantik sedang menatapnya. Tiba-tiba saja melayangnkan kedipan maut.
Sky Stephanie
"gak jadi deh. sayang banget kalo gak gatel"
🤭🤭
Edward Chen
"Astaga, anak zaman sekarang."
😮
Tidak tahu saja dia, bahkan keponakan nya sendiri sudah mengobralnya bagai barang dagangan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!