NovelToon NovelToon

First Love (Pengorbanan Perjuangan Cinta)

bab 1 (Awal Kisah)

Aluna zhiva seorang gadis remaja yang terkenal cantik, pintar, jutek dengan orang yang baru dikenal, salah satu primadona disekolah SMK Wilnorth, emosional bila menyangkut tentang sahabatnya (Milia, Dhifa dan Resya).

Milia Hasna Salah satu sahabat baru Luna yang tidak kalah cantik, baik, ramah namun akan berubah menjadi Srigala saat ada orang yang menjelekan sahabatnya.

Nadhifa Sahabat baru Luna yang periang, hitam manis, baik, paling dewasa diantara 3 sahabatnya.

Resya Sanjana sahabat Luna sejak SD yang paling ceria, jutek, cantik, dan sangat membela ketiga sahabatnya.

Samuel Arga seorang laki-laki yang ganteng, tinggi, pintar, Memiliki lesung pipi dan sangat menyukai Luna sejak pertemuan pertamanya pada saat kelas 3 SMP.

Zakaria Mahendra kakak Luna yang baik, manis, pintar dan merupakan pria paling populer disekolah.

Anggara Jordie Sahabat kecilnya Zaka laki-laki dengan hidung mancung dan memiliki kumis tipis yang memberikan kesan manis pada wajahnya yang selalu usil ketika bertemu dengan Luna dan sahabatnya terutama Milia.

Fathan Ghifary sahabat dekat Samuel dan merupakan adik dari Angga menyukai Resya sahabat Luna yang paling jutek, meski sudah ditolak berkali-kali tapi tidak membuat dirinya menyerah bahkan semakin gencar untuk mengejar Resya, memiliki sikap pantang menyerah, sangat petakilan, ramah, baik dan ganteng.

Semua kisah berawal dari hari pertama masuk sekolah, dimana Aluna, Milia, Dhifa, Resya, Samuel, dan Fathan yang merupakan anak baru disekolah SMK Wilnorth itu mengikuti kegiatan tahunan sekolah yaitu Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dilaksanakan oleh seluruh anggota Osis SMK Wilnorth.

Angga dan Zaka yang melihat adik-adiknya sedang istirahat sambil tertawa bersama dengan sahabatnya pun menghampirinya dan ikut bergabung bersama mereka.

"Luna, abang sama bang angga boleh gabung gak?" tanya Zaka pada adik kesayangannya.

"Boleh ko bang, sekalian ini Luna bawain bekelnya abang ketinggalan tadi dirumah" jawab Luna. "Oh iya abang Lupa, kamu nanti pulangnya dijemput atau sama temen kamu?" tanya zaka.

"Luna pulang sama ni bocah bang, sekalian mau pada main kerumah katanya kangen sama bunda" jawab luna.

"Ehhmmm" tiba-tiba angga angkat bicara karena dirinya merasa diasingkan oleh kakak beradik itu. "Kenapa bang? Aus? tu minum mati muda baru tau rasa lo" kata Fathan yang tak lain adalah adik dari angga.

"Ciihh dasar ade gaada akhlak nyumpahinnya abangnya mati muda" jawab angga dengan kesal karena guyonan dari adiknya. seketika semuanya menertawakan perdebatan ade abang yang sering terjadi setiap bertemu.

Tapi, ada yang mengganggu pemandangannya saat melihat sesosok perempuan cantik yang sedang tersenyum kepadanya dan mampu membuat emosi angga mereda saat melihat senyumannya.

"Lun, lo gamau ngenalin temen-temen lo sama gua apa? kali aja ada yang nyangkut di hati, lagian emangnya lo mau abang kedua lo ini jomblo terus?" kata angga dengan wajah memelasnya.

"Pengen banget lo kenalan? lagian lo juga udah kenal gue, sama Resya" Saut Samuel. "Tau lo bang" timpal Resya.

"Cihhh kalo lo berduamah gua udah bosen banget asal pulang kerumah ketemunya samuel giliran main kerumahnya zaka ketemunya sama siResya" ujar Angga

"Udah diem ngga, lo berisik ganggu gue makan dari tadi ngomong mulu, gak pegel tuh mulut" kata Zaka yang merasa terganggu makannya oleh angga

"Yaudah sini gua kenalin bang" kata Luna kepada Angga dan Zaka. "Kenalin ini Namanya Milia Hasna temen baru kita" sambil menunjuk Mili dan Milipun menjabat tangan Zaka dan Angga sambil melempar senyuman manisnya.

"Nah kalo yang ini namanya Nadhifa" lalu Luna menunjuk Dhifa dan Dhifa pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh Mili tadi.

bab 2 (Teman Baru)

Setelah menyelesaikan kegiatan MOS dihari pertama, mereka semua pun pulang kerumah Aluna dengan kendaraan masing-masing tak terkecuali Aluna yang menumpang dimobil milik Dhifa karena kebetulan hanya Dhifa dan Samuel yang membawa mobil hari ini.

Setelah sampai dirumah Aluna langsung menghampiri sang bunda yang sedang memasak untuk makan siang anak perempuannya bersama sahabatnya karena sebelumnya Luna sudah menghubungi sang bunda untuk memberitahukan bahwa ia akan pulang dengan sahabatnya dan teman barunya.

"Assalamu'alaikum Bunda" ucap Luna, Resya, Fathan dan Samuel karena memang mereka sudah akrab dengan wanita paruh baya tersebut sejak 2 tahun lalu.

"Wa'alaikumsalam, eh kalian sudah pulang toh" ujar bunda sambil menyambut Anak tersayangnya dan temannya.

"Hayy bunda" kata Samuel dan Resya. "apa kalian berdua lupa sama bunda? sampai tidak pernah main kerumah ini semenjak kalian lulus SMP" kata bunda.

"Maaf bunda, bukannya aku gak mau main tapi tidak ada yang mengajak aku bermain kerumah ini" jawab Samuel sambil melirik Aluna. "Ceritanya udah mau blak blakan nih sama semua orang" sindir Fathan yang memang mengetahui bahwa sahabatnya itu memiliki perasaan khusus untuk sahabat kecilnya dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Aluna dan Samuel.

"sudah jangan berdebat, gimana sekolah pertama kalian hari ini sayang? dan siapa gadis cantik dan manis ini?" tanya bunda sambil melihat kearah Mili dan Dhifa.

"Hari ini berjalan lancar bunda, dan kenalin ini Mili dan ini Dhifa teman baru kami disekolah" jawab Resya sambil menunjuk mereka berdua.

"Halo tante aku Mili" ujar Mili. "dan aku Dhifa tante" sambung Dhifa. "Addduuhhh jangan panggil tante, panggil saja bunda seperti yang lainnya karena kalian teman dari anak bunda anggap aja seperti bunda sendiri ya sayang" titah bunda.

"mmm.. baik tan eh.. bunda" jawab Dhifa yang masih belum terbiasa. Bunda pun tersenyum sambil mengajak mereka untuk makan siang bersama.

"Tunggu bunda aku mau ganti baju dulu ya" ujar Luna, tidak lama setelahnya Luna pun menghampiri sang bunda dan sahabatnya diruang keluarga karena mereka lebih suka makan lesehan ketimbang harus makan dimeja makan.

Setelah makan siang bunda pamit untuk masuk kekamarnya dulu pada Luna. Samuel tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Luna sejak tadi dan Resya pun semakin yakin bahwa Samuel menyukai Aluna.

Bukan Aluna namanya kalau dia peka, karena ketidak pekaan Aluna tentang perasaan Samuel terhadapnyalah yang membuat Resya sangat gemas dengan sahabatnya itu yang selalu saja bercerita tentang Angga kepada Resya dan Samuel.

"Woyyy udah kali liatinnya ampe tuh mata mau nyeclek sih" ujar Resya sambil menyenggol bahu Samuel. "Tembak kalo lu emang suka nanti keburu digaet orang" timpal Fathan yg memang menyadari sikap sahabatnya.

Namun hanya senyuman yang dibalas oleh Samuel kepada kedua temannya. "Bagaimana gua bisa yakin mau nembak dia kalo ternyata dihatinya cuman ada angga yang tak lain adalah abang dari sahabat gua sendiri, gua gak mungkin menghancurkan persahabatan ini cuma gara-gara keegoisan gua semata" batin Sam.

"Kalian kenapa bisik-bisik terus sihh?" tanya Mili. "Biasa Mil ada yang gak berani menyatakan cinta hahaha" jawab Fathan spontan dan itu langsung membuat Aluna yang sedang bermain game online di hpnya menengok kearah sahabat dan teman barunya itu.

"Siapa yang gak berani nyatain cinta? gak mungkin lo lah!" sambil memandang fathan hanya menyengirkan giginya saja "Jangan bilang itu lo Sam?" lanjut Luna. "Ahh ... emmmm .. eng-gak kok" jawab Sam dengan terbata-bata. "Ciihhh makanya Lun jangan liatin Hp mulu dari tadi orang niat ngumpul mau Quality Time ini malahan main Hp kitanya dianggurin" celetuk Dhifa yang kesal dengan Luna.

"Tau nihh emang lo lagi ngapain si liatin hp mulu? nungguin chat dari pacar ya?" sambung Mili. "Kaya dia ngechat lo aja deh ditungguin mulu!!" ujar Resya yang sudah bosan melihat kelakuan temannya itu yang selalu menunggu chat dari Angga.

bab 3 (Sedikit Curiga)

Aluna menarik nafas dalam lalu menghembuskan nafasnya secara kasar "Lo bener, ngapain juga gua tungguin kalo dianya aja gak pernah chat gue" ujar aluna.

"Udah sih gausah galau kita havefun aja gayssss .. kan gaenak tau kita baru kenal masa udah galau aja" ujar Mili. "Nah beneer banget tuh mil" saut Fathan. "Yeehhh .. emang lo diajak curut?" sambung Resya.

"Jangan galak-galak samaa aku dongg baby, nanti kalo aku makin suka gimana? kamu mau nerima aku?" goda Fathan. Resya pun mendesah kesal membalas Fathan yang selalu menggodanya bahkan setiap kali selalu menyatakan perasaannya kepada dirinya.

Waktu terus berjalan diiringi dengan canda tawa mereka semua yang selalu menertawakan Fathan yang ditolak mentah-mentah oleh Resya tetapi penolakan itu tidak membuat perasaannya berubah sedikitpun hingga menjelang sore.

"Lun, gua pulang ya udah disuruh pulang sama mami" kata Dhifa. "Yahh kok udah mau pulang sih? padahal baru mau gabung" ujar Zaka tiba-tiba datang.

"Yaa lo aja yang balik sekolah bukannya langsung pulang malah ngayap dulu" cibir Sam. "Ciihhh .. dasar laki-laki penakut gausah komen lo, mau gak gue dukung?" sambil tersenyum sinis.

"Emang lo mau ngapain Sam sampe harus minta dukungan sama abang gue?" lanjut Luna. "Gak ngapa-ngapain ko lun, abang lo aja yang sensitif sama gue" sambil melotot kearah Zaka.

"Gak ada yang lo sembunyiin dari gua kan Sam?" cecar Luna. "Gak ada Lun beneran deh, kapan si gua bohong sama lo?" jawab Sam. Mendengar perkataan Sam yang memelas, Zaka pun mendesah kesal karena Sam masih tidak mau jujur tentang perasaannya kepada adiknya.

"Maafin gua lun, bukannya gua gamau mengakuinya tapi gua belom siap kalo harus berjauhan sama lo nantinya" batin Sam.

"Yaudah kita pulang yuk udah sore kasian Dhifa udh ditunggu sama maminya" ajak Mili dan mereka semuapun pamit pulang.

"Eh, teman kamu udah pada pulang nak?" ujar bunda. "Sudah bun baru saja" jawab Luna. "Lalu, abang kamu sudah kelihatan belum batang hidungnya?" tanya bunda lagi. "Sudah kok bun, abang ada di kamarnya" jawab Luna lagi.

Tiba-tiba "Zaaaakkkkaaaa!! dasar anak gaada sopan santun sudah pulang bukannya salaman sama bunda malah langsung kekamar" Teriak bunda sambil menghampiri kamar anaknya.

Bundapun dengan geramnya langsung mengetuk pintu kamar Zaka "Zaka buka pintunya" titah bunda. "Ada apasih bundaku sayang?" rayu Zaka. "Tidak usah sok manis kamu! Dari mana saja kamu jam segini baru pulang tidak memberi kabar bunda, bikin orangtua khawatir saja kerjaannya!" omel bunda.

"Hehehe .. Zaka habis main dirumahnya Angga bun" jawab Zaka cengengesan. "Berapa kali bunda harus bilang, kalau mau main bilang dulu, jangan bikin khawatir udah jam pulang sekolah tapi gak sampe-sampe kerumah mana belum makan siang! ingat jangan diulangi lagi Zaka! kamu ngertii??!" Nasihat bunda.

"Iya bunda, maafin Zaka ya, janji deh gak bakal ngulangin lagi" sambil menunjukan tangannya membentuk huruf V. "Hm.." balas bunda. "Jangan ngambek bunda, nanti cantiknya hilang lohh, nanti kalo Zaka punya pacar trus nikah bundanya udah tua mana belom punya cucu kan gak lucu bunda" ledek Zaka.

"Gausah ngomong pacar yang dideketin aja gaada!" ledek bunda. "Eitssss.. jangan salah bunda aku baru ketemu tadi sama calon pacar, pokonya dia itu hitam manis, cantik, baik, sopan lagi pokonya dijamin bunda pasti suka deh" jelas Zaka.

"Jangan sakitin anak orang nak, gausah pacaran deh kalo kamu gak serius, jangan numpukin dosa buat orangtua, kamu harus inget kamu punya bunda perempuan dan adik perempuan kalo kamu jahat takutnya karma bukannya kena kekamu tapi malah kebunda dan adik kamu karena sama-sama perempuan" Nasihat bunda.

"Iyaa bundaku sayang, Zaka akan selalu ingat nasihat bunda, tapi bunda jangan marah lagi ya" sambil memberikan wajah memelasnya. "Yasudah tapi jangan diulangi lagi ya nak, sekarang kamu mandi lalu istirahat, jangan lupa kerjakan tugas sekolahmu" perintah bunda

"Asshhiiiiaaaapppp kanjeng ratu" jawab Zaka. Bundapun berlalu kedapur untuk melaksanakan kegiatan rutinitas setiap sorenya yaitu memasak untuk suami dan anaknya makan nanti malam.

Maaf ya kalau ceritanya kurang greget. jangan lupa likenya yaaaa

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!