NovelToon NovelToon

Special Girl

Chapter 1

March 20xx.

Gwanak - gu,Seoul, Korea Selatan.

Seoul National University.

"Cumlaude - ui hagsulsang - eun.......,(Penghargaan akademik Cumlaude jatuh kepada...),"

"Miss Reyna Adipura..," umum sang MC.

"Miseu Reyna Adipura naol geos - eulo yesangloebnida,(Kepada Nona Reyna Adipura diharap maju ke depan)," kata MC itu lagi.

Para peserta dan wali wisuda bertepuk tangan,melihat orang yang dipanggil maju,Reyna Adipura. Berjalan dengan sedikit senyum yang terlukis apik diwajahnya,tidak seperti biasanya yang terkesan kaku dan dingin.

Sesampainya dipanggung,dia disambut oleh Dekan dan para staff kampus lainnya.

"Seong - gong eul chughabnida,Miss.(Selamat atas keberhasilan nya,Nona)," ucap mereka.

"Gamsahabnida,(Terima kasih)," balas Reyna.

"Miss,hal mal - i iss - eoyo?,(Nona ada yang ingin disampaikan?)," tanya MC.Reyna nampak berpikir sejenak,lalu menggeleng,"Aniyo,opsemnida.(Tidak,tidak ada)," kata Reyna.

Reyna turun dari panggung,membawa trophi dan sertifikat dengan rasa bangga.Dia masih tetap menyunggingkan senyumnya,membuat kaum adam terpesona dan kagum.

"Chughabnida Rey!!,(Selamat Reyna!!)," teriak salah satu peserta wisuda.Reyna hanya menjawab dengan anggukan dan senyum.

"Perjuanganku belajar di negeri orang tidak sia - sia," batin Reyna,dia berjalan ke kursi belakang.Di mana pengawal,paman,dan bibi asuhnya duduk.

Mereka menyambut Reyna dengan senyum bangga,"Selamat nona,kami bangga pada Nona Rey," ucap paman asuhnya,Paman An.

"Terima kasih Paman An," balas Reyna.

Acara masih berlanjut dengan pidato,salam perpisahan,pertunjukan Tari Kipas Korea Selatan.

Dan tibalah diacara terakhir.

"Eum - ag bu seoui junieo gong - yeon eul hwan - yeonghabsida....Kim Rae,(Mari kita sambut penampilan junior dari departemen musik....Kim Rae)," ucap MC.Lalu masuklah orang yang dipanggil,Kim Rae.

"Annyeonghaseyo!!,(Halo!)," sapa.Kim Rae ramah,pandangannya tertuju pada Reyna."Annyeonghaseyo, Kim Rae.. (Halo Kim Rae)," jawab mereka.

"Ibeon - euneun Monsta X Kihyunwa Jooheon -ui gog 'Attracted Woman' leul gong yoon hal yejeong - ida,(Kali ini aku akan membawakan lagu 'Attracted Woman',oleh Kihyun dan Jooheon Monsta X),"

"Dang - yeonhi neohui deul eun wae naega mudaeeseo honjanji mudgoisseo,(Pasti kalian bertanya - tanya kenapa aku sendiri diatas panggung)," ucap Kim Rae.

"Ne,mullon gung geumhabnida,(Ya,tentu kami penasaran)," jawab mereka.Kim Rae menatap Reyna sebentar,lalu berkata,"Geulaeseo Rey seonbaenim deul - eul dyues pateuneolo mudaelo chodaehaesseubnida,(Maka dari itu aku mengundang senior Rey naik ke atas panggung untuk jadi teman duetku)," kata Kim Rae.

"Seobaenimdeul - i gikkeoi ap - eulo na ao syeoss - eumyeon johgossseubnida.Ibeon - i majimag dyues - ija yeonseub - i doel goes - ibnida,(Aku harap senior berkenan maju,ini akan jadi duet dan latihan terakhir kita.Bukankah senior akan pulang ke Indonesia)," ucap Kim Rae.

"Anak ini...,kenapa harus menangis?," batin Reyna. Reyna menatap bibi asuhnya, Bibi Yun seolah bertanya dan meminta izin darinya."Terserah nona,tapi saran saya nona harus maju.Agar kalau kita pulang ke Indonesia, Nona Rey tidak merindukan para junior nona di departemen musik," kata Bibi Yun.

Reyna mengangguk,lalu berdiri dan maju kembali.Senyum mengembang diwajah putih Kim Rae.

Reyna mengambil mikrofon dan berkata,"I'm rap,you vocal,".Kim Rae mengangguk setuju.

Musik pun mulai di putar.

'Attracted Woman,Monsta X Kihyun,Jooheon.OST Orange Marmalade part 5'

Hey girl

I don't want to think about that

Just I love you

Jeogi jeo yeoja waenji jom gunggeumhae

Jakku nungiri meomchuji anha

Barami bulja nallineun meoritgyeore

Simjangi meomchwo beoril geosman gata

Oh baby wae ireojyo nae mami isanghaeyo

Geudae moseubman tteoolla

Hanbeonjjeum iraetdamyeon hetgallijineun anha

Ige sarangiraneungeol

Jeogi kkeullineun yeoja geunyeoreul dwijjocha

Isesang eodirado naneun joha

Geunyeol bojamaja modeungeol ijge hae

Nae mameul hayahge muldeurin

Jeogi kkeullineun yeoja

(Tturuttuttuttuttuduttu) nal heundeuneun yeoja

(Tturuttuttuttuttuduttu) jeogi kkeullineun yeoja

(Tturuttuttuttuttuduttu) nareul danggineun yeoja

Jamkkanman hey kkeullineun yeoja

Museun mareul geonnegido jeone sarajyeo beorigo

Gakkai gagi jeone meoreojyeo beorine

Mwoga geurido bappeunji wae geudaen nal neukkiji mothae

Jaseogcheoreom nareul geujjogeuro danggineun

Geudaen eodikkaji gaya nareul *** geongayo

Hey What do you think about me girl

Turn around

Oh baby nareul bwayo hanbeon deo nareul bwayo

Nae nunen geudaeppuniya

Geudaereul nohchindamyeon idaero kkeutilkka bwa

Jakku dwittaragage dwae

Jeogi kkeullineun yeoja geunyeoreul dwijjocha

Isesang eodirado naneun joha

Geunyeol bojamaja modeungeol ijge hae

Nae mameul hayahge muldeurin

Jeogi kkeullineun yeoja

Eojjeomyeon neodo nal bwatneunji molla

Ni nunbich ni momjit hanahanae nan nolla

Ni ilsang ni kkum

Geu ilbuga doego sipeo

Neoegero nan josimseure seumyeodeuneun jung

Na mareul geolkka malkkaleul gominhadaga

Jakku jinachyeo beorine

Jeogi kkeullineun yeoja geunyeoreul dwijjocha

Isesang eodirado naneun joha

Geunyeol bojamaja modeungeol ijge hae

Nae mameul hayahge muldeurin

Jeogi kkeullineun yeoja

(Tturuttuttuttuttuduttu) nal heundeuneun yeoja

(Tturuttuttuttuttuduttu) jeogi kkeullineun yeoja

(Tturuttuttuttuttuduttu) nareul danggineun yeoja

Jamkkanman hey kkeullineun

'Prokk,prokk,prokk'

Mereka bertepuk tangan riuh sedang Kim Rae, dia mencoba membendung tangisan.

"Cengeng!,begini saja menangis," gumam Reyna.Reyna berjalan mendekati Kim Rae dan memeluknya."I will be missing you," ucap Reyna.Kik Rae membalas pelukan Reyna.

Setelah perform,para mahasiswa berkumpul untuk lempar topi toga.

Setelah lempar toga selesai,dilanjutkan foto bersama dan individu.

"Sillyehabnida doum - eul yecheonghal su issnayo?,(Permisi,bisa minta tolong?)," kata Reyna. Orang itu berbalik dan tersenyum ramah.

"Mullon ibnida.Museos - eul dowa deulikkayo?,(Tentu,apa yang bisa aku tolong?)," tanya orang itu dengan mata berbinar.

"Uli sajin jjig - eo jullae?,(Bisakah kau memotret kami?)," tanya Reyna sambil menunjuk Paman An, Bibi Yun, dan ke lima pengawal nya. "Mullon hyudae jeonhwa leuljuseyo,(Tentu saja,kemarikan poselmu)," ucap orang tersebut.

Selesai memotret pria itu menatap Reyna,lalu berkata, "Neo sajin jjig - eodo doelkka jagbyeol insalo saeng - gaghae Indonesialo dol - a ondago deul eoss - eo,(Bisakah aku memotret dirimu,anggap saja sebagai foto perpisahan, ku dengar kau akan pulang ke Indonesia)" ucap orang tersebut,yang merupakan teman 1 jurusan (Management Bussiness) dan angkatan.

Reyna berpikir sejenak,"Hamkke sajin jjig, (Baiklah,kita foto bersama saja)," saran Reyna,dan langsung diangguki orang tersebut.

__________________

"Ya!!,jib - e gani?,(Hei!,kau benar akan pulang?)," tanya teman Reyna,Lee Eun sambil sesenggukan.Reyna memeluk Lee Eun,"Mullon aboejiwa daleun salamdeul - eulbogi wihae jib - e gayahaessneunde geudeul - eul bonji olaedoeeossseubnida,(Tentu,aku harus pulang menemui ayah dan yang lain.Sudah lama aku tidak bertemu mereka)," ucap Reyna masih memeluk Lee Eun.

"Naneun 5 gaeul sigdang - eul tteonago dangsin - i tongjehago nae chugbog - eul dangsin - ege matgibnida,(Aku titip 5 resto,kau yang pegang kendali.Aku percayakan restoranku padamu)," ucap Reyna.

"Dang yeonhi dangsin - ui sigdang - eul jal gwanlihagessseubnida,(Pasti,aku akan mengurus restoranmu dengan baik,)" jawab Lee Eun.

Reyna mundur beberapa langkah,"Joh - a,geuleom naega meonjao ganghong - e galge neol mannaseo momjosim hae,(Baiklah,kalau begitu aku berangkat ke bandara sampai jumpa dan jaga diri,)" pamit Reyna membungkuk hormat dan mereka juga membalas.

Dia melambaikan tangan pada Lee Eun,para staff,dan mahasiswa yang mengantar keluar Reyna.Reyna tersenyum ramah,senyum perpisahan dengan teman - temannya.

"Neodo dolbwa!!,(Kalian juga jaga diri!!)," teriak Lee Eun. "Dasi mannayo chingu!!,(Sampai jumpa lagi kawan!!!)," teriak mahasiswa lainnya.

•••••••

Thank you.

Tbc.

Chapter 2

Reyna POV.

Let me introduce my self,my name is Reyna Adipura. Gadis remaja yang baru menyandang status S3 Management Bussiness dan gelar Cumlaude di Seoul National University.

Aku merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara. Dari pasangan suami istri Aryo Adipura dan mendiang Kemala Adipura (Kemala Jung).Ibuku sudah meninggal setelah beberapa menit berjuang melahirkan ku.Walaupun keadaanku masih berlumuran darah dia kukuh ingin memelukku.Dan pelukan itu merupakan pelukan pertama dan terakhir dari mendiang ibuku.

Aku merupakan anak keturunan Jawa - Korea. Ayahku dari Jawa dan mendiang ibuku dari Korea Selatan. Aku dan kakakku memiliki kondisi fisik yang sama dengan mendiang ibuku.Kulit putih sedikit pucat,kebanyakan orang bilang kami seperti mayat hidup.Tapi mau bagaimana lagi?,memang kenyataan nya jika kami seperti mayat hidup.

Sekarang disinilah aku,di Negara Korea Selatan.Menimba ilmu untuk membantu ayah menjalankan perusahaannya,Adipura Corp,bersama dengan kakak laki - laki ku.Perusahaan besar yang bergerak hampir di seluruh bidang,walau terpisah jarak.Tapi tidak membuat keinginanku bergerak di balik layar menyusut.Selama ini aku lah orang dalam yang bergerak di balik layar,mencari para koruptor - koruptor dalam perusahaan ayahku.

Hari ini aku akan langsung pulang ke Indonesia tanpa sepengetahuan ayah setelah acara wisuda.Aku Paman An dan Bibi Yun satu mobil sedang ke 5 pengawal terpecah menjaga dari belakang dan depan.

Aku terus menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.Sesekali Paman An dan Bibi Yun melirikku dari kaca.Suasana canggung terus bergejolak di perjalanan pulang kami.

"Aduh kok suasana nya kaku banget ya.," pikir Bibi Yun.Aku yang mendengar isi pikiran Bibi Yun hanya bisa menggeleng.Ada 3 hal yang perlu kalian tau,aku bisa membaca pikiran dan hati orang lain,tanpa memiliki batas jarak tertentu.Aku bisa membaca pikiran dan hati orang lain,jika orang tersebut masih satu ruangan atau lingkungan denganku.Dan jika jarak orang itu beratus - ratus meter denganku,aku akan tetap bisa membaca pikiran dan hati orang itu asal orang itu masih terlihat dalam pandanganku.Ringkasnya selama orang itu masih didekat dan masuk dalam penglihatanku setiap isi pikiran dan hati mereka akan terdengar jelas ditelingaku.

Kemampuanku ini terkadang menguntungkan dan terkadang merugikan ku.Seperti simbiosis mutualisme dan simbiosis parasitisme.

Kemampuanku ibarat pepatah "Jauh dimata,dekat dihati,".Dan yang tau kemampuan ku ini hanya keluarga inti dan orang - orang tertentu,kecuali para pengawal dan pelayan yang ada dirumah ayahku,termasuk Paman An dan Bibi Yun dan adik angkat ayahku.Dan kemampuanku yang terakhir adalah.................

Aku bisa berkomunikasi,berteman,dan memanggil hewan.Dan anehnya para hewan itu mengerti apa yang aku katakan dan ku perintahkan.Selain manusia hewan juga merupakan temanku,terutama burung Elang kesayanganku.Kemana pun aku pergi dia pasti akan mengikuti,tapi aku tidak mendengar suaranya.Mungkin mereka bersama dengan pengawal di salah satu mobil.

"Apa nona yakin langsung ke bandara,tidak ingin besok atau nanti?," tanya Paman An melirikku dari kaca."Yakin," jawab ku singkat.

"Nona,nona.Nona sudah banyak berubah.Dulu Nona Rey yang ku kenal tidak seprti ini,dia ceria dan manis walau pendiam.Sekarang,dia kaku dan dingin," batin Paman An.

Aku hanya terdiam membaca isi hatinya,tapi kalau boleh dikata memang aku dulu orang yang ceria dan manis meski pendiam.Tapi karena kematian teman dan seseorang yang paling ku sayang setelah ayah dan kakakku,membuat hatiku dirundung rasa bersalah dan sedih yang amat kuat.Yang mengubah diriku menjadi sosok yang tengil dan dingin.Kematian mereka penyebabnya karena dendam adik angkat ayahku,si brengsek Yugha Diar.

Sudahlah jangan terus bersedih,mendiang kedua orang tersebut menasihatiku agar jadi orang yang penuh dengan semangat dan tekad yang kuat.

Bandar Udara International Incheon.

Sekarang kami sudah sampai di bandara Incheon.Kami masih menunggu jam penerbangan,karena kami terlalu awal datang.

Jika boleh jujur,aku tidak suka bandara,rumah sakit,dan tempat ramai yang lainnya.Karena isi pikiran dan hati mereka akan langsung terdengar ditelingaku,kadang aku bisa frustasi sendiri mendengar nya.Aku memutuskan memakai earphone ku.

Setelah puluhan menit menunggu,akhirnya pesawat kami mengudara,perjalan dari Korea Selatan ke Indonesia membutuhkan waktu tempuh sekitar 4 jam.Jika saat ini di Seoul pukul 11.00 siang maka kami akan tiba di Indonesia pukul 13.00 siang WIB.Bibi Yun duduk disampingku,dia terus menatap ku tanpa berpikir ataupun membatin,dan tentunya membuatku bingung.

"Apakah bibi ingin mengatakan sesuatu?," tanyaku menatap Bibi Yun. Bibi Yun gelagapan,"Tidak,tidak ada.Bibi hanya tidak menyangka,bibi merasa baru kemarin bibi membantu Nona Rey berjalan,tapi hari ini bibi menemani Nona Rey berdiri diatas panggung menerima status S3 Management Bussiness," ucap Bibi Yun,manik matanya menyorotkan rasa bangga dan bahagia.Aku hanya bisa tersenyum kecil.

4 jam kemudian...

Bandara Halim Perdanakusuma,Jakarta,Indonesia.

Pesawat telah mendarat apik di landasan pacu.Para penumpang berhamburan keluar,seperti nya mereka telah dijemput keluarga.Sedang aku, Paman An, Bibi Yun, dan ke lima pengawal di jemput oleh anggota mata - mata ayah.

"Paman yakin semua aman?," tanya ku pada Paman An. "Sudah Nona Rey, paman sudah mengkoordinasi para mata - mata ayah nona untuk tidak melapor kepulangan nona.Paman juga sudah menyisir jalanan sekitar menuju perumahan.Tidak ada yang mencurigakan!," ucap Paman An. Aku hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil.

"Nona kita mau pulang dulu atau ke makam nyonya?," tanya si supir padaku."Kita ke pemakaman ibu!," ucapku.Sebelum ke pemakaman ibu,aku sempat membeli bunga mawar putih kesukaan mendiang ibuku dan bunga tulip untuk orang yang kusayangi tadi.

Pemakaman...

Sekarang kami telah sampai.Pemakaman ibuku bertempat di lahan khusus anggota Keluarga Adipura, di mana setiap anggota keluarga, pelayan ataupun pengawal meninggal disinilah mereka akan dimakamkan tanpa dibedakan status nya.Pemakaman ini berada di dekat pemakaman umum.

Aku berjalan menuju nisan mendiang ibuku dan orang yang sangat berjasa dalam hidupku,dia adalah Paman Arjasa.Pengawal pertamaku sedari kecil bersama Bibi Yun sebagai rekannya,sebelum digantikan oleh Paman An. Dia adalah sosok ayah ke dua dan ibu bagiku,walau sudah ada Bibi Yun.

Aku duduk bersimpuh meletakkan seikat mawar bodas dan tulip."Paman,ibu aku datang.Bagaimana kabar kalian di sana?," ucapku sedih."Aku disini baik - baik saja,dan paman tau.Aku sudah memenuhi janjiku pada paman,aku harap Paman Arja senang," ucapku lagi.

Lalu samar - samar aku mencium 2 bau wewangian yang akrab di hidungku,bau lavender dan bau segar mint.Itu adalah bau parfum mendiang ibu ku dan Paman Arja. Jika sudah begini artinya mereka membalas sapaanku dan berada di sekitarku.

Aku tersenyum sedih,"Kalian menyapaku ternyata,sudah lama ya aku tidak berkunjung.Kira - kira hampir ada 6 tahun lamanya.Aku meminta maaf karena sudah lama tidak mengunjungi kalian.....," ucapku.

Aku berbincang sendirian,orang akan mengira aku gila.Tapi masa bodoh,ini hidupku bukan hidup mereka.

"Sepertinya Nona Rey benar - benar melepas rindu dengan nyonya dan Arjasa," ucap Paman An. "Iya,sepanjang perjalanan nona hanya diam," jawab Bibi Yun.

"Oh ya,An.Kau sudah menyuruh orang untuk membantu Nona Lee Eun mengurus restoran Nona Rey di Gwanak kan?," tanya Bibi Yun, aku hanya mendengar samar perbincangan mereka."Sudah,aku bangga pada Nona Rey. Di usianya yang baru menginjak 14 tahun dulu sudah mendirikan resto sendiri tanpa bantuan tuan besar," ucap Paman An memuji diriku.

Para pengawal dan Bibi Yun mengangguk setuju.

20 menit berlalu,benar - benar tak terasa.Kami pun pulang ke kediaman ayah."Kak aku pulang,kau harus siap - siap.Kita akan segera bertemu," batin ku.

Aku tersenyum kecil mengingat tantangan battle dari ayah untukku dan kakak ku.

•••••••

Thank you.

Tbc.

Chapter 3

Perjalanan menuju kediaman ayah memerlukan waktu sekitar 16 menit.

Setelah 16 menit berkendara kami memasuki perumahan.Jika perumahan akrab dengan rumah mewah dan dipenuhi para orang kaya,maka disini tidak.Orang - orang dari kalangan bawah hingga atas berbaur menjadi satu.Perumahan yang hijau,layaknya pedesaan.Suasana disini masih sama persis dengan 6 tahun yang lalu.Anak - anak kecil yang dulu sering bermain denganku sekarang sudah tumbuh menjadi remaja.Aku merasa sedih melihat ini,karena setiap aku bermain dengan mereka dulu, pasti mendiang Paman Arja akan selalu menemaniku.Memang terkesan lebay,tapi bagaimana perasaan kalian ketika melihat orang yang sudah kalian anggap ayah sendiri.Meninggal tepat di depan mata kalian dan menyelematkan kalian dari bahaya yang akan menerjang.

Para warga mengalihkan pandangannya ke arah mobil yang ku tumpangi.Bisik - bisik mulai terdengar."Eeh,siapa tuh?,jangan bilang itu fans anaknya Pak Adipura yang ngaku - ngaku hamil," ucap seorang ibu - ibu.

Aku menghela napas mendengar ocehan mereka,"Sabar nona," ucap Paman An. Aku hanya mengangguk, sepanjang jalan menuju rumah,para ibu akan menggosipkan kami.Masa bodoh,aku tidak peduli.Setidaknya mereka tidak menggangguku.

Mobil kami sudah berhenti didepan rumah besar dan luas bercat putih.

Kediaman Adipura...

Para pengawal berlalu - lalang dalam halaman.Mereka yang melihat mobil kami berhenti spontan siap siaga,dengan pistol yang siap ditarik pelatuknya.

Aku keluar dari mobil dengan kacamata hitam yang bertengger dihidungku diikuti Paman An, Bibi Yun, dan Pengawal lain.Mereka terlihat bingung, "Siapa gadis ini?," pikir mereka.

Aku cukup kaget mendengar pikiran mereka,"Berapa banyak aku berubah, hingga tidak ada yang mengenaliku," batin ku merasa lucu.

"Ya Tuhan...bagaimana mereka bisa lupa dengan Nona Reyna?," batin Paman An.Kami berjalan menuju gerbang, penjaga gerbang dengan sigap membuka gerbang,karena mereka tau kedatanganku,lalu membungkuk hormat.

Aku hanya mengangguk, sedang pengawal yang memegang pistol langsung mengepung kami.Namun belum sampai itu terjadi,pengawal yang berjalan dibelakang langsung berdiri di samping kanan kiri ku untuk membelah jalan.

"Hei!!,apa yang kau lakukan?," tanya salah seorang pengawal memegang pistol. Mereka tidak menghiraukan pertanyaannya dan mengangkat tangan,menandakan untuk menurunkan senjata.

Kami berjalan menuju pintu utama rumah besar ini,"Pengawalannya semakin ketat saja!," gumam ku.

Aku megetuk pintu, lalu pintu di buka seorang pelayan yang cukup berumur,Bi Sukma, si kepala pelayan."Maaf anda tidak di izinkan masuk.Tuan muda Rion tidak mungkin melakukan hal yang aneh - aneh,sampai menghamili anak gadis orang," ucap Bi Sukma menyebut nama kakakku,Rion Adipura.Tanpa melihat ke arah Paman An dan Bibi Yun.

"Apakah aku terlihat seperti itu 'Bi Sukma'?," ucap ku menekankan namanya,lalu melipat tangan di depan dada."Jika jam segini,mereka pasti sedang bersantai di ruang keluarga," pikir ku.Suaraku yang sedikit keras membuat penghuni rumah keluar.

Terlihat 3 laki - laki berdiri dan berkacak pinggang."Siapa lagi kau?,aku belum pernah melihatmu.Jangan mengaku kalau kau ku hamili!," hardik kakakku,Rion.

"Cihh!,narsis sekali kau!," ucapku sedikit keras.Dan ayahku pun turun,dia nampak mengamati ku bersama ke dua teman kakakku,Nanda Haris dan Dewa Jaka.

Kak Nanda dan Kak Dewa saling memandang lalu berteriak,"Reyna!!,". Mereka ingin memelukku,namun tangan kanan ku sudah terangakat pertanda berhenti.Ayah,Kak Nanda, dan Kak Dewa bahagia,tapi tidak dengan Kak Rion.Wajahnya yang tadi sangar jadi panik bukan main.

Pengawal dan para pelayan menghampiri kami,seolah tak percaya dengan kedatanganku setelah 6 tahun lamanya,tinggal di negara orang.

Aku menatap Kak Rion, "Ayo!,kita battle matematika sekarang!," ajak ku."Duh mendadak banget lagi pulangnya," batin Kak Rion, apakah dia lupa,jika aku bisa membaca isi hati nya.

Sesuai perjanjian awal,sebelum menyelesaikan battle matematika, maka tidak ada yang boleh menyentuh atau memelukku.Konyol bukan?.

______

"Ternyata sudah disiapkan dari dulu," pikir ku,melihat map berdebu yang berisi soal matematika dari kelas 1 sampai kelas 12."Yang membuat soal tidak disini?," tanyaku."Tidak!.Baiklah,sebelum mulai berdo 'a terlebih dahulu dan waktu mengerjakan 45 menit.Khusus Reyna,pakai earphone ini!," ucap ayahku.

Para pengawal dan pelayan menjadi pengawas battle matematika kami,ayah menunjukkan sebuah ponsel yang akan memutar lagu di earphone yang ku pakai.

Rasanya kembali ke masa dulu,dimana aku dan kakak sering berlomba menyelesaikan soal matematika dari ayah.Jika begini kami seperti sedang UN.Kakakku tenang di awal,namun lama - lama dia jadi garuk - garuk kepala.Sebenarnya fokus ku terpecah pada lagu dan soal matematika.

45 menit kemudian.....

Battle matematika usai,jawaban kami masih di scan.

Banyak mata memandangku terutama 3 pria ini,mereka ingin memelukku.

Kurang dari 20 menit hasil battle matematika telah keluar. Aku masih mengenakan earphone. "Pemenangnya adalah.....," kata ayahku,beliau melirikku dan kakak.

"Reyna!!," kata ayahku,namun tidak kudengar.Bibi Yun menggoncang tubuhku,aku melepas earphone. "Bagaimana?," tanyaku.Tidak ada yang menjawab,namun Kak Rion berjalan mendekat.Lalu mengulurkan tangannya,"Selamat!," ucapnya.Aku membalas ulurannya.Dan tak disangka,Kak Rion menarikku ke pelukan nya.

"Kenapa kau lama sekali??,apa kau tidak rindu pada kami?," ucapnya terus memelukku dan menangis.Mereka juga ikut memelukku.

"Lepaskanlah,aku tidak bisa bernapas!," ucapku.Mereka melepas pelukan."Aku juga merindukan kalian," ucapku.

"Saya sudah menata baju nona!," ucap Bibi Yun dan memberikan 3 koper lagi."Terima kasih,paman dan bibi istirahatlah," ucapku menerima 3 koper itu.Paman An, Bibi Yun, dan pengawalku pamit istirahat.

"Untuk kalian buka koper yang ini masing - masing 1!," ucapku pada pelayan dan pengawal.Lalu datanglah pengawal lain membawa 1 box dan 9 paperbag.

"Untuk kalian,sudah ada namanya,ini untuk yang lain," ucapku.Karena ke 3 kakakku ini orang yang kepo,mereka membuka 1 koper yang tersisa dan box itu.

"Wahhhh!!," teriak mereka, mereka melihat ke arah ku.Lalu mengangkat benda yang ada di dalam box.

"Dek piala,trophi,sertifikatmu banyak banget," ucap Kak Dewa. Mereka mengeluarkan semua piala,trophi, dan sertifikat yang ku dapat dari kelas 7 sampai lulus kuliah ini.

"Wahh dek,sepertinya kau punya banyak julukan ya di SNU,ku dengar kau punya 2 julukan," ucap Kak Nanda.

Aku menatap sebentar, "Ya begitu lah," jawabku.

"Ahh aku tau,kata Paman An julukanmu itu 'Princess Hip hop dan Princess Ice ya?," kata Kak Rion. "Hmm," jawabku berdehem.Mereka membuka koperku yang berisi koleksi pedang dan belati.

"Bukankah tidak boleh bawa senjata tajam dalam pesawat?," kata Kak Nanda. "Paman An punya segudang cara mengatasi masalah ini kak," jawabku bermin ponsel.

Kami berbincang - bincang melepas rindu,"Rey,ada apa?," tanya ayah."Aku tidak apa - apa ayah,hanya lelah," ucapku berbohong.Ayah menatap penuh selidik.

"Istirahat lah," ucap ayah,aku mengangguk dan menuju kamar.

Aku berjalan sambil mengamati foto, kebanyakan foto itu adalah foto ku. Foto saat manggung di cafe,lomba olimpiade,lomba dance,menyanyi,latihan bela diri,bermain musik dan saat aku mengangkat piala kemenangan.Semuanya terabadikan.

"Mereka benar - benar mengabadikan semua momen itu,bahkan kelas,waktu dan tanggalnya saja tertulis jelas.Aku saja yang menjalaninya lupa," gumamku.

'Ceklek'

Aku membuka pintu kamar,kamar yang kutinggalkan selama 6 tahun.Seperti perumahan ini,keadaan kamarku tidak berubah.

Aku menelusuri kamar ini,banyak tumpukan buku yang di urutkan dari warna.Kamarku berwarna dasar puti abu - abu,dengan vournicher senada.

Namun langkahku terhenti ketika aku menatap suatu benda.Tak terasa air mata ini menetes,aku kembali bersedih."Ini adalah boneka hadiah ulang tahun,dari Paman Arjasa," gumamku.Lalu aku tersenyum miris,"Andai saja waktu itu tidak ada bazar makanan,mungkin paman masih bisa menemaniku,"

•••••••••

Thank you.

Tbc.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!