Vana adalah gadis remaja yang mempunyai paras cantik natural tanpa polesan make up sedikitpun mempunyai badan yang bak gitar spanyol dengan tinggi dan berat badan yang ideal maka tak heran dia di gemari para kaum laki-laki di sekolahnya,vana bersekolah di SMA pelita bangsa.
"VANAAAAAAAAAA" teriak seorang dari belakang
Yaaa yang berteriak itu adalah araa sahabat vana sekaligus teman sekelas vana,Ara juga mempunyai paras yang cantik smaa seperti vana tapi bedanya Ara adalah gadis yang bar-bar dan ceplas-ceplos
"Iiiii araaaa bisa GK si Lo kalo manggil gak usah teriak-teriak kan bisa manggil biasa aja,udah tau suara kaya toa masjid"ucapa vana dengan jengkel karna Ara selalu memanggil nya dengan teriak-teriak.
"Iya maaf deh,eh Lo tau kasus yang beredar di kota kita GK..?"tanya Ara pada vana
"Kasus tentang apa"jawab bingung vana
"Isss kudet Lo mah,masa kasus semenggemparkan ini Lo GK tau sih"ujar Ara
"Yeee gue mah GK ngurusin hal yang gak menguntungkan buat gue"ucap vana
"Yaa deh,eh Lo tau GK kabarnya banyak korban yang jadi mangsanya"ucap Ara
"Emang kasus apa si sampai makan korban..?"tanya vana
"Katanya si korban pembunuhan dan pengambilan organ dalam manusia buat dijual gitu si katanya"jelas Ara
Belum sempat bertanya bell masuk sudah berbunyi.
Mereka berdua masuk kelas,tapi vana dan Ara tidak duduk sebangku Karana setiap bulan teman sebangku akan diacak menggunakan undian nama, pelajaran pertama akhirnya berakhir juga mereka akhirnya pergi kekantin.
"Eh Van Lo mau makan apa..?"tanya Ara
"Emmm aku makan apa aja deh atau samain aja sama Lo"jawab vana
"Oky deh,gue pesen bentar yaa"ucap Ara sambil berjalan mendekati pedagang mie ayam
"Bu pesen mie ayam 2 porsi Sama es teh 2,tolong anter ke meja sisebelah sana ya Bu"tunjuk Ara ke arah meja vana
"Baik non cantik"jawab sang ibu penjual
"Eh Van Lo kan tinggal di sama nenek Lo,kenapa GK tinggal bareng ayah Lo aja kan bisa Bawak motor setiap hari kesekolahan"tanya Ara
"Emmm karna gue lebih milih rumah yang Deket kesekolahan,biar bisa jalan kaki pagi jadi lebih kuat deh kakiku nantinya awokawok "ucap vana sambil tertawa
"Yeee malah ketawa"Ara jengkel atas jawaban vana tadi
"Ya deh,Karna motor ayah akutu sering macet jadi kalo aku jalan kaki dari rumah ayahku mungkin akan membutuhkan waktu 1 hari baru sampek kesekolahan sedangkan dari rumah nenekku beberapa menit doang nyampe,jadi aku lebih milih rumah nenekku"jeles vana kepada Ara
"Owhh jadi gituh"ucapa Ara
Karana mereka hari ini pulang cepet karna guru mau rapat jadi yang harusnya mereka pulang sore ganti untuk hari ini mereka pulangnya siang.sesampainya vana dirumah ia melihat rumahnya tidak ada siapa pun.
"Nek,nek,dimana"panggil vana kepada nenknya
"Nenek kemana yaa kok GK ada dirumah,apa pergi keluar ya"vana bertanya tanya kemana neneknya pergi
"Dah lah lebih baik aku bersih-bersih dlu"ujar vaan
Setelah vana bersih-bersih ia pun pergi makan siang karna tak sempat makan siang disekolah dikarenakan pulang nya dipercepat,setelah makan vana pun duduk diruang tamu sambil main hp,tapi sudah sore neneknya belum pulang padahal vana sudah menunggu dari ia pulang sekolah.
"Nenek kemana si kok dari tadi belum pulang"ucap cemas vana
Karna vana tau neneknya sudah tua jadi dia sedikit khawatir akan neneknya saat pergi keluar sendirian.
"Apa aku cari aja"ucapa vana
"Emmm tunggu sebentar lagi deh"ucap vana kembali
Tak berselang lama vana mendengar neneknya memanggil dari depan rumah.
"Vana,vana bantu nenek sebentar"panggil nenek dengan meminta vana membantunya
"Itukan suara nenek"vana tergesa-gesa melihat neneknya,dan ternyata neneknya sedang mengumpulkan kayu bakar.
"Yaampun nek,nenek dari mana..?
Vana khawatir nyariin nenek karna sudah sore belum pulang"ujar vana dengan muka khawatir nya
"Nenek hanya mencari kayu bakar dihutan sana vana Karna nenek sudah tidak ada uang untuk membeli gas"jelas nenek vana padanya
Mendengar hal itu vana menjadi sedih Karna mungkin dengan kehadirannya cukup membebani neneknya
"Kenapa nenek GK bilang vana kalo gas habis kan vana bisa bantu nenek cari kayu bakar dihutan,jadi nenek GK sendirian didalam hutan"ucap panjang lebar vana
"Udah kamu GK usah pikirin hal itu, fokus aja sekolah"ujar nenek vana
"Tapi vana khawatir kalo nenek sendirian didalam hutan"ucap vana dengan sedih
"Sudah-sudah jangan sedih,mari bantu nenek menyusun kayu kebelakang"pinta sang nenek
Akhirnya vana membantu nenknya menyusun kayu bakar kebelang rumah agar lebih mudah diambil saat maska menggunakan api,setelah vana selesai membantu menyusun kayu bakar vana bergegas mandi soreh karena badanya terasa lengket akibat keringatan.
Setelah vana mandi ia melihat neneknya memasak makanan favorit vana yaitu sambal udang dan tumis kangkung.yaaa itulah makanan favorit vana sangat sederhana bukan,tapi itu sangat mewah bagi vana,karna vana tau mereka dari kalangan yang kurang mampu dan ia tau harga udang perkilonya berapa
"Waahh nenek masak udang buat aku ..?"tanya vana pada neneknya
"Eh sini ndok makanan nya sudah siap,mari makan bersama"ajak neneknya
Saat sedang menikmati makanannya vana teringat neneknya dapat dari mana uang untuk membeli udang, sedangkan harga udang sangat mahal.
"Nek,nenek dapat dari mana uang untuk membeli udang..?"tanya vana pada neneknya
"Kata nenek kan nenek sedang tidak punya uang sama sekali,lalu dari mana udang ini..?"tanya lagi
"Nenek dapet dikasih ndok,tadi pas nenek ngambil kayu nenek ketemu ibunya teman mu ardiano kamu GK lupa kan sama ardiano"tanya neneknya
"Ardiano..?"vana bertanya-tanya kenapa ibu ardiano membelikan nenek nya udang
"Tunggu sebentar nenek ketemu dimana..?"tanya vana pada neneknya
"Ketemu dijalan pas nenek jalan pulang,udah-udah makan cepet nanti keburu dingin makanya"jeles nenknya
Karana vana tak mau memikirkannya terlalu berlebihan jadi ia lanjut makan hingga kenyang, setelah makan ia pamin pada neneknya untuk masuk ke kamar nya sedangkan neneknya menonton TV diruang tengah.
Saat vana membuka hp nya banyak sekali postingan tentang pembunuhaan,vana bingung kenapa banyak kasus yang tidak jelas mana sedang ada kasus pembunuhan akhir-akhir ini didekat desanya,jadi vana berfikir lebih hati-hati lagi jika berkenalan dengan orang asing walaupun sekedar bertanya
"Ngeri juga yaaa kasus pembunuh hanya"ucaka merinding vana
Keesokan harinya vana berjalan kesekolah sendirian
Sekolah vana itu lumayan dekat lah tapi jalan menuju sekolah vana itu masih banyak huntan dan jalanya juga belum bagus masih jalan tanah berbatu tapi hal itu tak membuat semangat vana patah,yaa vana memang bukan gadis yang pintar tapi vana juga bukan gadis yang bodoh.tapi saat diperjalanan vana melihat seseorang menggunakan pakaian serba hitam dan sangat tertutup bahkan ia menutup wajahnya menggunakan topeng menyeramkan mungkin berjarak beberapa meter dari tempat vana berdiri.karana sosok itu melihat vana ia langsung berlari.
"HEI BERHENTI"vana meneriaki sosok itu dan langsung menuju tempat sosok itu berdiri tadi.
"Dia cepat sekali"ucapnya terengah-engah
Lalu vana melihat kebawah tempat ia berdiri ia menemukan kalung yang memiliki gantungan kupu-kupu.
"Pasti ini untuknya"ujar vana sambil mengantongi kalung itu
"Apapun masalahnya aku harus kesekolahan dlu lah, bisa-bisa aku kena marah kalo GK pergi sekolah hanya karna mengejar sosok itu"omelnya sambil melanjutkan perjalanan menuju sekolah
Sesampainya ia disekolah vana langsung duduk ditempatnya kebetulan ia duduk sebangku dengan Ara bulan ini,vana tidak langsung memberi tahu Ara karna vana tau kalo Ara adalah tipe gadis yang mudah berteriak vana takut Ara berteriak.
"Woy ngelamun aja ni bocah"Kata Ara sambil memegang pundak sahabat nya itu.
"Iiii bisa GK kalo manggil tu GK usah sambil ngagetin orang,kalo gue jantungan gimana"ujar vana karna ia sangat jengkel ketika ada yang mengagetkannya tapi kecuali Ara.
"Sorry"
"Eh Lo mikirin apa sampe dipanggil berkali-kali GK nyaut-nyaut"ujar Ara
"Emmm GK mikirin apa-apa,cuman lagi pusing aja banyak bgt pr"ucap bohong vana pad Ara
"Hemmm,ngapain si dpikirin mending kita kekantin aja,yookkk"ajak Ara
"Emmm GK dlu deh Ra gue lagi hemat soalnya banyak kebutuhan gue yang udah abis"jelas vana pada Ara
"Udah gue yang bayar"ucap Ara sambil menarik nurunkan alisnya
"Yang bener"tanya vana
"Bener lah"ucapa Ara
"GK ah gue GK enak sama Lo selalu aja Lo yang traktir gue padahal gue GK perna traktir Lo"jawab vana
"Yeee kayak sama siapa aja Lo,denger yaa kita udah sahabat lama jadi GK masalah kalau kita saling bantu"jelas Ara
"Tapikan gue GK pernah bantu Lo"jawab vana
"Yakin GK pernah bantu gue Lo"tanya Ara
"Yakin"jawab vana
"Lo selalu bantu gue saat gue GK bisa ngerjain pelajaran yang gue GK bisa,jadi itu juga termasuk membatu gue Lo"jelas Ara pada vana
Vana tersenyum manis pada sahabat nya itu.
"Oky deh kalo gitu"ujar vana
"Berati MARI KEKANTIN"ucap Ara kegirangan karna Ara tau membuat vana mau diteraktir itu sangat sulit .
Saat dikantin semua siswa-siswi sangat heboh dengan berita yang menggemparkan.
"Mereka pada kenapa..?"tanya vana pada araa
"Ehh Lo GK tau apa berita pagi ini..?"ucap Ara
"Enggak"jawab vana
"SUMPAH DEMI APA LO GK TAU VANA,KASUS SEVIRAL INI LO BENAR-BENAR KUDET BAGET SUMPAH" ucapa Ara dengan sangat keras
"Bisa gak biasa aja ngomongnya,sakit tau telinga gue"ujara vana dengan expresi yang sedikit kesakitan Karana telinganya diteriaki Ara.
"Lo tau kasus yang gue ceritain kemaren tentang kasus pembunuhan akhir-akhir ini..?"tanya Ara pada vana
"Owh tau yang Lo ceritain kemarin kan"ucapa Vana
"Yeah"jawab Ara
"Emang kenapa kasusnya.udh ketangkep atau udah dihukum..?"tanya vana pada araa
"Ehhh bukan,katanya si ada anak sekolah kita yang jadi korbannya tadi pagi"ucap Ara
"Hah,yang bener Lo,kok bisa..?"tanya vana dengan kaget
"Yaa gue GK tau kenapa bisa,kabarnya si korban di bunuh dengan cara sadis"ucap vana
"Innalilahiwainailahirojiun"ucap w
"Ngomong-ngomong si korban anak kelas mana..?"tanya vana
"Katanya si anak 12.6,kalo GK salah namanya Dinda ayu putri"jawab Ara
"Owh,trus kayak mana"tanya vana lagi
"Yaaa katanya si masih diselidiki"jawab Ara
"Owh oke-oke"ujar vana
"Udah ah ayok kita makan aja"ajak vana
Selesai dari makan mereka pergi kekelas lagi untuk menunggu pelajaran berikutnya sambil bergosip tentang kasus pembunuhaan yang lagi viral dikalangan masyarakat.
"Sumpah serem banget"ujara Ara pada teman sekelas
Ara adalah anak yang akrap dengan semua siswa-siswi dikelas berbeda dengan vana yang memang dikenal dikelas tapi ia bukan gadis yang suka bergosip.
Akhirnya bell pulang sekolah berbunyi,para siswa-siswi pulang jerumah masing-masing.
Vana pun sama tapi bedanya vana berjalan kaki pulangnya tidak seperti teman-temannya yang lain ada yang dijemput ada yang bawa motor sendiri.taoi vana tak perna sedikitpun merasa iri pada anak seusianya karna ia tau bagaimana ekonomi keluarganya.
"Ceritakan pada ku bagaiman tempat tinggal mu yang baru adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi air susu"senandung vana saat berjalan dengan lagu berjudul gala bunga matahari ku,tapi saat vana berada dijalan yang sepi vana merasa ada yang mengikutinya,vana melihat kebelakang tidak ada orang.
"Kok kayak ada yang ikutin aku yaa atau perasaan aku aj"bisik vana pada dirinya sendiri
"Udah lah mungkin ada hewan lewat"pikir positif vana
Sebenarnya vana tau jika ada yang mengikutinya dari belakang tapi ia berusaha untuk tenang.vana mempercepat langkah nya untuk sampai ditempat keramayan,tapi yang tidak vana tau seseorang yang mengikutinya itu tau gerak gerik vana.karana vana sudah tak tahan akhirnya ia melihat kebelakang dan benar ia melihat seorang laki-laki sedang berdiri dengan baju serbah hitam,vana benar-benar syok dan kaget saat sosok laki-laki itu menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.
"Apakah aku akan jadi korban ia selanjutnya"tanya vana dengan dirinya sendiri,dengan expresi muka ketakutan dan gelisah.
Sosok laki-laki beraju hitam tersebut perlahan mendekati vana,entah kenapa kaki vana tak bisa digerakkan seperti ada yang menahan pergelangan kaki nya hingga akhirnya mereka berhadapan dengan jarak beberapa senti.meraka beradu tatapan untuk beberapa detik hingga akhirnya laki-laki itu membuka pembicaraan duluan.
"Apa kau gadis yang bernama vana..?
"Apa kau yang membawa kalungku..?" Tanya sang laki-laki itu,Vana tak menjawab sepatah kata pun sangking gugupnya sampai akhirnya laki-laki itu menarik tangan vana untuk lebih dekat dengannya.vana semakin terkejut sampai ingin berteriak tapi langsung ditutup dengan tangan mulutnya.
"Syutttt diam jangan bersuara"laki laki itu berkata sambil membawa vana ketempat lebih sepi,yang membuat vana sangat ketakutan
"Yallah tolong vana,vana GK mau jadi korban dia selanjutnya"ucap vana dalam hati
Saat sudah berada ditempat yang lumayan sepi baru lah laki-laki itu melepaskan bungkamanya terhadap mulut vana.
"Lo mau apain gue"tanya vana memberanikan diri
Tanpa menjawab laki-laki itu mengulurkan tangannya seperti meminta sesuatu.
"Apa,kalo mau duit gue GK punya"ujar vana
"Kalung"ternyata laki laki itu meminta kalung miliknya yang ditemukan vana
"Siapa Lo kenapa Lo bunuh semua orang yang GK bersalah,trus kali ini Lo mau bunuh gue Karna gue Nemu kalung Lo"ucap berani vana
Laki-laki itu hanya menatap tajam ke arah vana.
"Mau kembalikan atau"laki-laki itu menggantung perkataanya membuat vana penasaran.
Tapi tak sempat laki-laki itu menjelaskan vana sudah mengambil ancang-ancang untuk kabur
Vana berlari sekencang mungkin tanpa melihat kebelakang,vana trus berlari ke tempat yang lebih ramai untuk menyelamatkan diri nya dari kejaran laki-laki itu. melihat ada warga yang lewat vana ingin berteriak mintak tolong tapi belum sempat berteriak.
"Tol...aaaaaaaaaaaaaaa"vana tertangkap laki-laki itu
Vana berusaha melepaskan diri dari pelukan laki-laki itu,sampai Mereka berada dibelakang pohon yang besar disana vana tidak bisa menggerakkan badannya karna sudah dikunci oleh laki-laki itu.
"Diam atau mati"ancam laki-laki itu,hingga vana terbungkam sangking takutnya pada laki-laki tersebut.dengan terpaksa vana menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Oke, langsung keintinya aja mana kalung yang Lo pungut tadi"tanya laki-laki itu
"Siapa lo"tanya vana
"Lo GK perlu tau"jawab nya
Tanpa pikir panjang vana menarik topeng laki-laki tersebut.
"Lo"tunjuk vana
akhirnya vana melihat waja laki-laki itu,sedetik vana terpesena dengan wajah tampan bak dewa Yunani itu dengan sorot mata yang tajam bak elang,hidung yang mancung dengan rahang yang tegas,badan bak gapura kabupaten,dengan kulit sawo matang pokonya sangat tampan,yaa itulah Sagara Alexander anak dari mafia terkenal yaitu Jonathan Alexander,saat ini Sagara berusia 28 tahun tapi kini sedang melakukan misi rahasia pemburuan pengedar senjata ilegal yang dicuri dari markasnya,kenapa Sagara langsung turut langsung ke masalah jawabannya karna dia tau masalah ini bukan masalah kecil.
Mata mereka bertemu membuat satu sama lain tatap-tatapan beberapa saat.
"Eh vana sadar"batin vana
"Lo pasti cari kalung ini kan"tunjuk vana pada kalung yang digenggam
"Balikin"minta Sagara pada vana
"GK"jawab vana
"Gue bakal kasih bukti ini kekantor polisi biar Lo ketangkep"ancam vana
Vana tidak tau manusia seperti apa yang dihadapinya, mungkin jika ia tahu maka ia akan memberikan kalung itu.
"Kamu ngancem saya"ujar Sagara sambil berjalan mendekati vana dan menyudutkan vana di sebuah pohon besar.
"Kamu GK tau saya siapa"tanya Sagara,digelengkan oleh vana
"Saya kasih tahu saya siapa"ucap sagar
"GK perlu gue GK mau tau tentang Lo"ucap vana sambil melepaskan diri dari Kungkungan Sagara
Saat vana ingin pergi lagi,sagar berucap yang membuat vana diam sejenak ditempat.
"Nama kamu vana kan..? yang sekarang sedang tinggal bersama nenek semata wayang mu kan dan katanya nenek mu juga sudah sakit-sakitan,kamu juga bukan gadis dari kalangan elit,apa kamu yakin akan bisa menang dari saya...?"jelas Sagara
Vana langsung berbalik menghadap Sagara setelah mendengar penjelasan Sagara tadi.
"T-tau dari mana Lo"tanya vana gugup
"GK perlu saya tau dari mana yang penting saya bisa saja membuat nenemu hanya tinggal nama jika kamu tidak memberikan kalung itu"ucapa Sagara
"Lo mau kalung ini kan nih ambil tapi ingat jangan berani sentuk keluarga gue terutama nenek gue"ancam vana dengan sangat dekat dengan sagara
"Wow santai girl"ujar Sagara
"Bagaimana kita buat perjanjian saja"tanya Sagara pada vana
"Perjanjian"tanya ulang vana
"Yeah, bagaimana..?"tanya Sagara
"GK mau"jawab lantang vana
"Yaa itu si terserah kamu kalo kamu GK mau jangan salahkan saya kalau salah satu keluarga mu jadi korban saya selanjutnya"ancam Sagara pada vana yang membuat vana terdiam
"Oky apa perjanjian nya"tanpa pikir panjang vana mau Karana ia tak mau keluarganya jadi korban.
"Kalo kamu bisa jaga rahasia saya maka saya akan buat hidup kamu aman,saya tidak akan mengusik kehidupan kamu dan keluarga kamu,trus tentang kalung itu kita bisa batter saya bakal tukar kalung itu dengan uang, bagaimana..? Saya yakin kamu butuh uang kan..?"Sagara menjelaskan perjanjian nya
"Emmmm,Oky setuju"ucap vana tanpa mikir panjang
"Oky sekarang mana kalung itu"tanya Sagara
"Enak aja mana dlu duitnya"tagih vana
Sagara menarik nafas dalam-dalam karna gadis didepannya ini sangat berbeda dari gadis lain.
"Baik, berapa nomer rekening km"minta Sagara pada vana, begitu pun vana yang langsung memberi nomor rekening nya.
Sagara memberikan nominal uang yang lumayan besar sampai membuat vana terdiam sejenak.
"I-ini beneran Lo ngasih gue segini"tanya vana
"Kenapa kurang..?"jawab vana
"Bukan kurang tapi lebih,Lo gila cuman kalung doang Lo sampai ngasih gue uang sebegini banyaknya"tanya vana
"Itu belum apa-apa dari yang kamu pikirkan,jadi mana kalung nya"pinta Sagara
Vana akhirnya memberikan kalung itu pada Sagara.
Setelah selesai dari masalah yang dihadapi vana,vana masih tetap saja tidak tenang dengan kejadian tadi sampai-sampai didalam kamar vana tetep kepikiran.
"Kok bisa yaa dia dengan entengnya kasih uang untuk gue, padahal kan itu jumlah uangnya besar loh bisa buat aku dan nenek hidup beberapa bulan"ujara vana ngomong dengan dirinya sendiri.
Karna terlalu memikirkan hal itu vana jadi mengantuk dan tertidur pulas sampai besok pagi.sekitar jam 00:38 vana terbangun Karna suara ribut disamping rumahnya tepatnya disamping kamarnya,karna vana penasaran ia membuka sedikit jendela kamarnya sedikit dan yang ia sangat kagetkan ada seorang yang masuk dengan sangat cepet lewat jendela kamarnya trus langsung membungkam mulut vana dengan tangannya lalu tangan satunya untuk menutup jendela kamarnya vana,vana berteriak tapi percuma Karna mulutnya dibekap.
"Diem,ini saya sagara"ucap Sagara, padahal vana tak mengetahui namanya Karana yaa emang GK tau
"Sagara siapa"tanya vana
"Gue GK kenal"ujara vana
"Diem mangkanya"ucap Sagara
Sagara membuka topengnya,baru vana tau siapa orangnya.
"Owhhh lo,kok Lo bisa ada disekitar rumah gue"tanya vana
"Atau Lo buat kasus lagi yaa..?"tanya vana
"Emmm apa loo bunuh orang lagi,kalu iya anak siapa yang jadi korban Lo sekarang..?"tanya vana sambil menunjuk ke wajah sagara sampai Sagara sendiri mundur karena vana terus-terusan maju.
"Apasi,heh kalau saya buat kasus emang urusannya Sama kamu apa..?"tanya Sagara pada vana
"Biarin"jawab vana
"Cepet kasih tau Lo ngapain ada disini"tanya vana lagi
"Oky saya kasih tau,saya sedang jalanin misi saya kebetulan korban saya ada disekitar rumah kamu,saya juga GK tau ini rumah kamu jadi apakah sudah jelas"jelas Sagara pada vana
"Lo kok bisa si ngebunuh orang tanpa merasa bersalah sedikitpun"tanya vana
Sagara tak menjawab sepatah kata pun dari pertanyaan vana tadi ia hanya menatap vana yang sedang mengoceh dan menasihati nya,dengan sangat dalam Sagara melihat kemata vana sampai ada sedikit rasa ketertarikan Sagara pada gadis didepannya ini,hingga akhirnya vana memanggil Sagara karna dari tadi hanya diam dan menatap wajah nya saja.
"Hey-hey
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!