Arista Andriawan nama lelaki tampan dan mandiri yang selalu bersikap konyol dengan caranya sendiri.Aris adalah anak pertama laki-laki satu-satunya dari 3 bersaudara,ia memiliki kedua adik perempuan yang bernama Rania Andriawan umur 19 tahun dan Alika Andriawan berumur 16 tahun.Setelah kepergian sang ayah Aris menjadi satu-satunya lelaki yang berada didalam keluarganya dan semua tanggung jawab ada padanya,maka dari itu dia harus melepaskan cita-cita nya menjadi Arsitek dan memilih membuka usaha kecil-kecilan yang beromzet jutaan.
★
★
★
★
Awal mula usaha Aris dimulai setelah setahun kepergian sang ayah,waktu itu pas hari kelulusannya ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di bidang yang ia minati dan ia impikan tetapi ia sadar bahwa untuk saat itu dia tak mampu.Meskipun dengan beasiswa tapi ia perlu memikirkan tempat tinggalnya dan apa yang ia tinggalkan dirumah.Beasiswa di Universitas terkenal di Ibukota sedang menunggu nya,tapi ia tak sampai hati untuk meninggalkan Ibu dan adik-adiknya yang masih kecil.
Aris sedang duduk didepan rumah dengan secangkir kopi yang berada ditangannya sambil ia mendengarkan lagu-lagu klasik yang tengah membawa pikirannya melanglang buana.
"Sedang apa kamu Le?"tanya ibu Rusmi pada anaknya sambil menepuk bahu Aris.
"Eh...ibu,ngagetin aja"sahut Aris hampir saja menumpahkan kopi yang berada di tangannya.
"Lah...kok ibu se yang disalahin,lha wong kamu yang ngelamun kok..ada apa sih?"
Aris cengengesan "Nggak ada apa-apa lho buk,Aris cuma kangen sama ayah..Udah setahun ya buk ayah pergi"
Ibu Rusmi mengangguk"Ayah udah tenang le,kita cuma bisa kirim do'a buat ayah dan lanjutin hidup kita.. jangan sampai terpuruk"Ibu Aris memberi pengertian pada anak sulungnya itu karna ia tau Aris lah yang paling kehilangan saat ayahnya tiada karna sakit yang sudah lama diderita.
Aris mengangguk "Nggeh buk.. Aris paham.."sahut Aris lalu terdiam sejenak "Oh iya buk,Aris mau buka angkringan gimana menurut ibuk?"lanjutnya sambil menoleh ingin mendengar jawaban sang ibu.
"Lah.. bukane kamu dapet beasiswa to le buat kuliah,kok malah mau buka angkringan tu gimana to?"tanya Bu Rusmi bingung.
Aris menggeleng "Ndak buk, Aris ndak bisa ninggalin ibuk sama adek-adek sendiri disini.. Nanti kalo Aris udah punya banyak uang InsyaAllah Aris bakal nerusin kuliah,tapi untuk sekarang biarin Aris bantu ibuk cari uang"sahut Aris berpindah berjongkok didepan sang ibu.
Ibu Rusmi sehari-harinya berjualan nasi kuning yang dititip-titipkan sekolah dan beberapa warung,dengan hasil yang lumayan bisa mencukupi kehidupan mereka sehari-hari.Bersyukurlah bu Rusmi memiliki 3 orang anak yang memiliki otak cerdas sehingga mereka mendapatkan beasiswa untuk sekolah.Apalagi setelah kepergian sang ayah,ibunya seorang diri menghidupi Aris dan kedua adiknya membuat Aris tak sampai hati jika membebani ibunya lagi dengan biaya kuliah.
★
★
★
★
Mata ibu Rusmi sudah berkaca-kaca mendengar penuturan anaknya.Sungguh ia sangat bangga memiliki anak seperti Aris yang sangat dewasa dan selalu mengutamakan keluarganya.Ia membelai rambut cepak Aris dengan penuh kasih sayang.
"Kayaknya baru kemarin kamu masih nangis owek-owek lah sekarang udah mau cari duit dewe..biuhh cah bagus ku wes gede..."ucap Ibu Rusmi "Tak restui kamu le.. ibuk doakan semoga usahamu lancar"lanjut Ibu Rusmi memberi doanya kepada Aris.
Akhirnya dengan bantuan dari keluarga besar ibu Rusmi,Aris bisa membuka usahanya dengan pinjaman uang yang diberikan oleh Pamannya.
4 Tahun sudah berlalu,usaha Angkringan yang ia dirikan berkembang dengan pesat.Meskipun dengan krikil yang terus menghadang tapi ia tak pernah pantang menyerah untuk mencapai kesuksesan dan sekarang Aris bisa memboyong keluarganya pindah ke Ibukota karna dia membuat beberapa Angkringan dan Coffe shop disana.
Malam ini kembali hujan membasahi jalanan kota,aroma aspal yang terguyur hujan tadi menimbulkan bau yang membuat Aris tenang.Ia sangat menyukai cuaca yang dingin selepas hujan.
Aris duduk di sudut cafenya mengarahkan pandangannya ke jalanan yang masih ada genangan air.
Sebuah mobil BMW berwarna hitam masuk ke area cafe membuat Aris berdecak.
"Ck... dateng lagi biang rusuh"gerutu Aris.
Kling
"Wow...wow...wow...Bos Angkringan mojok ndirian aje nih"ucap Ega pada sahabatnya.
"Dia mah kurang belaian Ga,kelamaan sendiri ya gini nih.. mojok sendiri sambil ngayal c*p*k*n sama bidadari"timpal Egy sambil menepuk punggung sahabatnya itu.
"Br*ngs*k emang klean upin ipin.. pegi sana jauh-jauh,noh..dicariin Kak Ros disuruh balik beli aiskrim metropop"
Mereka pun tertawa bersama sambil menyruput kopi hitam yang telah dibuatkan oleh barista dicafe Aris.
★
★
★
★
Ega Hendrawan dan Egy Hendrawan adalah anak kembar,mereka berteman dengan Aris saat ia duduk dibangku SMP dan mereka bertemu kembali saat Aris mendirikan beberapa Cafe di Ibukota.
"Ris,gimana hubungan lo sama si Niken? Gue liat dia jarang kesini?"tanya Egy pada Aris yang masih asik menatap luar jendela cafe.
Aris menoleh "Gue baik-baik aja sama dia,tumben lo nanyain?"
"Ya nanya aja c*k,gitu aja sewot.. gue nggak bakal ngembat juga,bekas lo mah gue ogah"sahut Egy
Aris terkekeh mendengar jawaban Egy "Sialan lo.. gue sih ikhlas kalo lo minat hehe..kalo nggak gara-gara dia anak temen ibu,gue nggak bakal mau dijodoh-jodohin sama tu anak..."ucap Aris "tu anak cerewetnya beuh... ngalah-ngalahin ibu-ibu dikomplek rumah gue lagi ngrumpi,apalagi manja nya yang kadang bikin gue jijik sendiri.."lanjutnya sambil membayangkan tingkah tunangannya itu membuat Aris langsung bergidik.
Membuat si kembar upin ipin ikutan bergidik.
(Gitu tuh Bang Aris kalo ketemu upin ipin mode ghibahnya on dia,parahnya yang dighibahin tunangannya sendiri... parah..parah...)
"Kita ke club aja kuy... bosen gue dimari"ajak Ega yang sedari tadi hanya menyimak sambil memainkan ponselnya.
"Sape lagi yang lo kecengin Ga,pasti ada mangsa ni anak jadi semangat ngajak ke club"ucap Aris yang sudah hafal dengan tingkah para sahabatnya yang suka sekali berganti-ganti wanita untuk melakukan ONS.
Ega menyodorkan ponselnya "Noh liat.. body kayak gitar spayol,cantiknya gak kalah sama Selena Gomez"
Egy mendelik tajam pada abangnya "Br*ngs*k lo,ini gebetan gue ***...." ia memukul kepala belakang abangnya.
Ega terkekeh karna ketahuan meambil hati gebetan adik kembarnya itu.Aris yang melihat pertengkaran kakak beradik itu hanya bisa tersenyum,sudah biasa seperti ini pikirnya.
"Yaudah gue mandi dulu,abis cafe tutup kita cabut"ucap Aris sambil berjalan menuju lantai 3 cafenya yang digunakan Aris sebagai rumah keduanya.
★
★
★
★
"Aaarrggghh..... br*ngs*k....br*ngs*k....dasar b*j*ng*n,awas ya lo Lex gue bakal ancurin lo sama j*l*ng lo itu...aaarrgghh.."ucap wanita itu mengerang frustasi sambil menjenggut rambut panjangnya.
Asisten pribadinya pun hanya bisa meawasi dari sudut kamar tuan putri yang sedang frustasi karna diselingkuhi oleh pacarnya.
Setelah puas dengan ulahnya wanita yang sering disapa tuan putri Jojo itu masuk kekamar mandi untuk menengkan diri dengan berendam di bathtub kesayangannya.
Jovanka Lovata adalah putri semata wayang dari pasangan Jonathan Bayu Anggara dengan seorang dokter kecantikan yang bernama Vallencia Agista.Jonathan pemilik Jova Group yang bergerak di bisnis perbankan, rumah sakit dan real estate.
Nathan yang menginginkan anaknya untuk meneruskan perusahaan sepertinya akan sulit untuk diwujudkan.Karna putri semata wayangnya begitu acuh dengan segala macam urusan yang bersangkutan dengan perusahaannya.Bahkan putrinya membuat usaha sendiri yaitu membuka Club malam,bahkan wanita yang sering disapa tuan putri Jojo itu sudah memiliki 5 Club Malam Hitz di Ibukota.
Setelah cafe utama milik Aris tutup,ketiga lelaki itu lansung meluncur ke Club yang sering mereka datangi.
Suara memekakkan telinga menyambut kedatangan mereka,dengan langkah santai mereka berjalan melewati wanita-wanita yang berdiri dengan berleggak lenggok dan sesekali melempar senyum nakal pada ketiga pemuda itu.
Mereka duduk di table yang sudah Ega pesan sebelumnya,lalu ia memesan Tequilla dan wiski untuk menemani malam kali ini.
Aris memang sering datang kesini semenjak kembali bertemu dengan kedua sahabatnya itu,sebagai hiburan penghilang stres saat penat dengan kerjaannya.Apalagi semenjak ia bertunangan dengan wanita yang sama sekali tak ia suka,membuat Aris lebih suka menghabiskan waktu untuk Clubbing daripada bertemu dengan Niken tunangannya yang selalu memaksanya untuk bermalam di Apartemen wanita itu.
Wanita yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang,dengan pakaian seksi yang lebih pantas dikatakan itu hanya handuk yang melilit tubuh seksinya membuat Ega dan Egy menatap rakus santapan didepannya.Tonjolan dada yang begitu sesak terlihat begitu menggiurkan membuat Ega susah payah menelan ludahnya.
"Duduk sini neng montok"ucap Ega meraih jemari wanita yang bernama Melly.
Dengan senyum malu-malu ia duduk disebelah Ega.
"Oh ya.. ini Egy kembaran gue,lo pasti udah kenal kan? dan itu sahabat gue Aris,tapi jangan natap dia terus ntar lo bisa jatuh cinta berabe urusannya.. "Ega memperkenalkan Egy berseta Aris pada Melly.
Melly mengulurkan tangan pada kedua pemuda itu sambil mengenalkan dirinya.Dengan jailnya Egy malah mencium punggung tangan Melly yang membuat dia mendapatkan geplakan dari abangnya.
"Main sosor aja punya orang"
"******...dia inceran gue,lo yang ngerebut ***"sahut Egy yang berbicara disebelah Ega,untung saja Melly tak mendengar karna suara musik yang membuat sulit mendengar percakapan orang lain.
Entah berapa lama Aris menikmati pemandangan di lantai dansa saat ia menoleh ternyata Ega dengan wanita itu sudah bercumbu dengan panasnya.Ega memangku Melly yang sudah terkungkung oleh gairahnya.
Aris hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,ia mencari sosok Egy yang pergi entah kemana.Ternyata Egy sudah mencari mangsa di tempat yang tak jauh dari table mereka.Terlihat sekumpulan wanita yang tak jauh dari duduknya sedang asik bercengkrama dengan Egy,salah satu wanita yang duduk disebelah Egy tampak dir*m*s bokong sintalnya oleh Egy.
Aris kembali menyandarkan kepalanya pada sofa tempatnya duduk.
"Ngamar sana lo nyet...."teriak Aris pada Ega yang terlihat tangannya sudah tak bisa dikendalikan.
Ega tersenyum menatap Aris lalu beranjak dari duduknya menggiring wanitanya ke room yang memang disediakan untuk pelanggan sudah tak sabar untuk bergulat diatas ranjang.
"Gue gulat dulu boy.. Lo tunggu sini"
"Tayi lo nyet"
★
★
★
★
Aris mengendarai mobil Civic nya dengan kecepatan standar,ia sadar saat ini kewarasannya tinggal setengah karna menenggak Tequilla yang ia pesan tadi.
Tiba-tiba ada mobil sport dari arah belakang menyalip dan mengendarai dengan liar.
"Ck..sialan..."Aris menggeram karna hampir saja menjadi sasaran empuk mobil yang menyalipnya.
Aris yang terpancing emosi,menjajak gas mobilnya untuk menyalip mobil sialan tadi.Ia sudah kehilangan jejak mobil sport warna pink tadi,membuat Aris terus mengumpat sambil memukul setir mobil.
★
★
★
★
Sesampainya di daerah cafe utamanya Aris melihat mobil yang tak asing baginya terparkir di pinggir jalan depan Cafenya.Aris memasukkan mobil nya kepekarangan Cafe.Lalu menghampiri mobil sport pink yang masih berada disana.
Tak
Tak
Tak
"Permisi"Ucap Aris yang melihat seorang wanita berjongkok dengan membenamkan wajah di sela kakinya.
Wanita itu lalu mendongak dengan lelehan air mata yang masih membasahi wajahnya.Senyum...iya wanita itu tersenyum pada Aris,membuat Aris yang semula ingin mengumpat karna kejadian di jalan tadi meurungkan niatnya.
"Ya Tuhan... nikmat mana yang kau dustakan,tiba-tiba aja ada bidadari didepan mata"batin Aris girang melihat wanita yang sedang tersenyum kearahnya.
"Oh nona... jangan nangis,rasanya pengen gue apus tuh air mata"pikir Aris
Wanita itu perlahan berdiri sempoyongan untuk berjalan kearah Aris.
"Sayang..."panggil wanita itu dengan suara serak sambil mengalungkan tangan nya pada leher Aris.
Aris gelagapan mendapat perlakuan yang tiba-tiba dari wanita yang tak ia kenal.Ia mencoba melepas tangan wanita itu,tapi wanita itu semakin meeratkan tangannya dengan bibir yang sudah M*l*m*t rakus bibir Aris.
"Yaampun wajah bidadari tapi kelakuan bar-bar gini bikin panas dingin... mana cuaca mendukung lagi,kan jadi enak..eh"batin Aris mulai buthek.
Tiba-tiba tangan lentik wanita itu mulai menggerayangi badan tegap Aris,membuat Aris semakin keenakan.Ia memejamkan sejenak matanya untuk merasakan sensasi dari jamahan tangan wanita itu.Astaga......Si Dori mulai klojotan,tapi untung malaikat ditubuhnya mulai menyadarkan Aris bahwa ia dan wanita itu masih dipinggir jalan.Aris langsung menyentak tangan yang sudah membuka beberapa kancing kemejanya membuat wanita itu terhuyung mundur.Akhirnya cekalan tangannya terlepas dan Aris mengancing kembali beberapa kancing yang sudah terbuka.
"Lo apa-apaan sih?"Aris membentak wanita yang masih terpengaruh dengan alkohol.
"Sayang.. kamu bentak aku"sahutnya lirih dengan mata yang mulai berkaca-kaca kembali.
"Maaf ye,gue bukan cowok lo.. gue nggak kenal sapa lo"ucap ketus Aris
Saat wanita itu hendak menangis kembali,tiba-tiba dari arah belakang terlihat wanita dengan setelan jas seperti bodyguard datang dengan berlari.
"Tuan putri...tuan putri gapapa"ucap khawatir wanita berjas itu yang sebelumnya menangkap tubuh tuannya yang hendak terjatuh.
"Del,dia bentak aku.... dia jahat Del huhuhuhu....."Jojo mengadu pada asisten pribadinya,Jojo masih mengira bahwa Aris itu adalah Alex kekasihnya.
Matanya menyalang menatap Aris "Apa yang kau lakukan padanya?"tanyanya pada Aris.
"Kau tanya sendiri dengan wanita gila itu..."
"Jaga mulutmu tuan.. jangan sampai kau menyesal dengan perkataanmu sendiri"
"Gue nggak akan nyesel.. yang ada tuh dia yang akan nyesel,tu cewek hampir bikin gue celaka tadi dijalan dan sekarang apa... dia mau lecehin gue"sungut Aris tak trima
Wanita necis itu tak mendengar ucapan Aris ia memilih untuk memapah tubuh nonanya untuk masuk kedalam mobil,meskipun nonanya memberontak dengan racauannya.
"Tuan putri biar saya yang menyetir demi keselamatan anda"pinta wanita necis itu pada Jojo.
"Nggak Adel... Lo denger nggak sih kata-kata gue.."bentak Jojo
"Ayolah tuan putri..Papa anda akan memecat saya jika terjadi sesuatu dengan anda dan sekarang amda dalam pengaruh alkohol,saya tidak mau terjadi sesuatu seperti tadi"
Tanpa Aris sadari mobil sport itu sudah melaju jauh dsri tempat ia berdiri.
"Woy....urusan kita belom selesai..."Teriak Aris sambil mengacungkan jari tengahnya pada mobil itu. "Dasar wanita gila"umpat Aris sambil berjalan menuju cafenya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!