Via Aprilia, gadis 18 tahun yang baru lulus dari SMA ternama, dan sekarang Daftar di Salah satu Universitas ternama di Universitas XIX.
Via aprilia yang sering di panggil Via oleh teman-temannya, Via adalah gadis yang cantik, sopan dan penurut kepada orang tua, dan dia sangat setia kawan.
Hari ini, hari pertama Via masuk kuliah di Universitas XIX
"Via, cepetan bangun. ini udah siang sayang, apa kamu nggak terlambat buat kuliah di hari pertama mu nak". ibu Yanti mama Via memanggil dan mengetuk pintu Via dari luar kamar.
"iya ma, ini Via baru selesai mandi dan baru ganti baju ma". jawab Via di dalam kamar.
"segeralah turun, ayo kita sarapan. papa dan adik kamu sudah nunggu dari tadi Via". kata bu Yanti
ceklek... (Via membuka pintu kamar)
" Iya mamaku sayang, pagi-pagi nggak boleh marah-marah dong. entar cantiknya hilang lhoo". sambil menggandeng tangan sang mama tercinta menuju meja makan
" Kamu ini, anak gadis kalau bangun jangan kesiangan terus Via. malu sama adek kamu yang udah rapi dari Tadi". Omelan sang ayah pak Mizan ayah Via
Via hanya membalas senyum dan unjuk gigi jika sang ayah sudah angkat bicara, karena Via tidak mau membantah sedikitpun ucapan sang ayah yaitu pak mizan.
Di lain sisi Heni Tyani, teman via dari TK,SD,SMP meski SMA meraka berbeda tapi kini heni dan via 1 UNIVERSITAS meskipun beda jurusan. di universitas via mengambil jurusan pertanian, sedangkan heni mengambil kuliah jurusan arsitektur.
"woy, malah bengong. entar kesambet baru tau rasa lu". via menepuk pundak heni dan berniat mengagetkan heni.
" Lu nya sih, udah di tungguin dari tadi malah molor ngebo tidur mulu". jawab Heni sewot
"hehehe, maaf Hen, semalem gue begadang. biasa, lu kan tau kalo gue udah nonton drakor kaya gimana". jawab Via sambil bergelayut manja di lengan temannya tersebut.
"ya udah ayok, naik mobil. sampai kapan lu mau narik-narik tangan gue kaya gini". kata Heni
"siap bosku" jawab via
Heni mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, dan tidak sengaja menabrak mobil di depannya saat ada lampu merah menyala.
BRUUAAKKKK
"Wah mampus kita Hen, elu kenapa ngebut-ngebut segala sih. lihat tuh mobil di depan kita sampai remuk gitu dasbornya." kata Via
"Gue kan takut telat Vi, makanya gue ngebut. gimana nih Vi, orangnya mau turun tuh yang punya mobil." sahut Heni
" Ya udah kita turun aja dulu, kita minta maaf. siapa tahu orangnya baik hati kan mau maafin kita." kata Via
Mereka berdua turun dari mobil, dan menghampiri mobil Hitam yang ada di depan nya.
seorang laki-laki yang ganteng dan gagah turun dari mobil sambil memegangi dahi yang memerah akibat benturan yang diakibatkan tabrakan dari belakang mobil.
"kalian punya mata nggak sih, apa kalian nggak bisa bedain warna lampu rambu lalu lintas. kalau nggak bisa nyetir mending nggak usah nyetir, dasar anak kecil." bentak Fico
" Apa, anak kecil ?? maaf ya mas. kita udah 18 tahun dan bentar lagi kita 19 tahun, kita juga udah punya KTP dan SIM. jadi, kita bukan anak kecil." jawab Heni
" Udah salah, masih aja jawab" jawab Fico
" Maaf ya mas, kita yang salah. kita berdua minta maaf mas, soal mobil kita pasti ganti rugi kok". sahut Via sambil menundukkan kepala
" Karena kamu udah berniat mau ganti rugi, ini nomer saya. nanti saya akan menghubungi kalian soal biaya perbaikan mobil. dan uangnya bisa kalian transfer di nomer rekening ini". jawab Fico sambil menyodorkan hp bertulisan nomer telefon beserta nomer rekening
"kalau begitu kita pamit dulu mas, soalnya kita buru-buru". kata via
Fico hanya diam dan langsung pergi meninggalkan Via dan Heni.
sesampainya di kampus heni segera parkir mobil. setelah parkir, Heni dan Via berlarian karena mereka takut terlambat masuk kelas di hari pertama mereka berdua.
"haduh mampus, kuliah udah mulai. mana dosen udah mulai absen lagi" batin Via yang masih di depan pintu
" Tok tok tok, maaf pak saya terlambat." kata Via sambil menundukkan kepala tidak berani menatap wajah dosen nya itu.
" Ya sudah, silahkan masuk dan cari tempat duduk kosong." kata Fico selagi dosen yang mengajar, awalnya Fico kaget ternyata yang menabrak mobilnya adalah siswi di universitasnya dia mengajar.
.
.
.
.
.
.
.
NOTE : Selamat membaca readers, maaf kalau banyak typo dan salah kata. karena ini adalah karya pertama author 🙏😁
.
.
SELAMAT MEMBACA........ ❤️🖤
Via mengambil duduk di bangku nomer 2 dari depan, karena di sanalah hanya ada bangku yang kosong. dan saat via meluruskan pandangan dia tersentak kaget.
" Kenapa cowok yang mobilnya tadi heni tabrak bisa disini." batin Via
setelah kelas usai, via segera keluar kelas dan berjalan cepat. dan tiba-tiba 'seettt' ada yang tarik tangan Via hingga Via berbalik badan dan menabrak seseorang berbadan tegap dan berdada bidang yang ada di depan nya.
" Kamu mau kemana?" tanya Dito.
Ya, Dito adalah cowok yang ngejar-ngejar via sejak dia SMA, dia bahkan rela pindah jurusan demi bisa bersama Via, Dito yang awalnya di jurusan Olahraga kinipun pindah di kuliah di jurusan pertanian seperti Via.
" Ah lu ngagetin aja bisanya." kata Via
" Lah lah lah, dari tadi di panggil- panggil kagak denger juga kamu nya." sahut Dito
" Hehehe, sorry deh." sambil senyum ke arah Dito
Dilain sisi ada seseorang yang sedang memperhatikan via dari jarak jauh, yups dia adalah Fico, dosen Via.
" Siapa tuh cowok, apa hubungan nya dia dengan cewek itu. apa dia pacar dari cewek itu?" batin Fico
" Eh kamu, tolong panggilkan Via dari jurusan perkebunan untuk datang ke ruangan saya." kata Fico sambil nunjuk salah satu siswa yang sedang lewat.
Saat sedang asyik mengobrol dengan Dito, Via pun di panggil salah satu siswa dan diberi tahu kalau Via harus datang menemui dosen di ruangannya, yaitu dosen Fico.
tok tok tok
" Assalamualaikum pak, apa bapak benar memanggil saya ke sini, ada apa ya pak. apa bapak mau saya ganti rugi soal mobil bapak yang di tabrak temen saya itu. kalau masalah itu bisa nggak pak, saya kasihkan uangnya besok ke bapak, soalnya saya nggak bawa uang lebih pak." jelas Via panjang lebar
" Siapa yang mau bahas mobil, saya disini mau kamu ambil kunci ruangan praktek besok, karena saya besok hadir agak siang. jadi kamu yang buka ruangan itu dulu." sahut Fico dengan nada ketus
" Oalah, baik pak. kalau sudah tidak ada perlu lagi, saya permisi pak." kata Via
Fico hanya diam dan memandangi Via yang berjalan menjauh.
Sepulangnya Via dari kuliah, Via langsung mengerjakan tugas kuliah di ruangan keluarga. Dan tiba-tiba ayah dan mama Via mendekati dan mengajak berbicara sesuatu yang penting.
" Via, apakah ayah boleh meminta sesuatu padamu nak" kata pak Mizan ayah Via dengan lembut
" Ada apa yah, kenapa muka ayah dan mama serius seperti itu. apa yang ayah minta dari Via?" jawab Via
" Via, kebetulan ayah mempunyai teman yang bernama pak Rusdi, beliau adalah teman ayah dari SMA yang udah membantu ayah merintis usaha ayah. dan malam ini beliau akan datang kemari nak, nanti kamu dandan yang cantik ya nak." kata pak Mizan
" Iya yah, tapi ada apa. kenapa Via harus dandan. biasanya ayah suka Via yang biasa-biasa seperti ini." jawab Via
" Sudahlah nak, cepetan mandi dan dandan yang cantik. nanti malam kamu juga akan tahu." sahut mama Via
Malamnya, semua anggota keluarga pak Mizan dan juga via menunggu kedatangan pak Rusdi teman dari pak Mizan
Tok tok tok "Assalamuaikum"
" Waalaikumsalam Rusdi, wah tamu agung kita sudah datang mah." kata pak Mizan sambil teriak memanggil sang istri
Pak Mizan mempersilahkan masuk pak Rusdi beserta anak lelaki satu-satunya yang datang bersama nya...
Saat Via menghampiri dan menyambut menyalami tangan pak Rusdi, sesosok laki-laki di belakang pak rusdi tersentak kaget " kenapa dia lagi, kenapa dia bisa ada di sini". batin Fico
.
.
#NOTE : jika ada salah kata, atau typo mohon maaf para pembaca, karena ini karya pertama author 🖤❤️🙏
SELAMAT MEMBACA ❤️🖤
" Kamu..." kata Fico
" Loh pak Fico, kenapa bapak ada disini." tanya Via heran
" Wahh wahh wahh, bagus sekali kalian sudah saling kenal. jadi, perjodohan ini akan berjalan lancar." sahut pak Mizan sambil tertawa
" APA.... ?" jawab Via dan Fico kompak
" Iya nak, niat kedatangan kami adalah untuk melamar kamu jadi mantu om. dan om senang kalau kamu sudah kenal dengan Fico. ini hal yang baik, kalian tinggal saling kenal lebih dalam lagi setelah nikah." kata pak Rusdi
" Pi, kenapa papi tidak kasih tau kalau yang di jodohkan dengan Fico adalah dia. Dia itu siswi di kampus aku pi." kata Fico terhadap papi nya
" Yang penting kamu kan sudah menerima perjodohan ini Fico, dan kamu sudah tidak bisa menolak lagi. karena kamu sudah bersumpah di depan makam mami kamu." kata pak Rusdi
Mami Fico sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat sakit jantung, keinginan mami Fico terakhir adalah Fico menikah dengan gadis yang baik dari pilihan papinya, maka dari itu Fico setuju dengan adanya perjodohan itu. awalnya Fico berusaha menolak juga, tapi Fico tidak ingin mengecewakan keinginan terakhir dari almarhumah mami tercinta.
Fico dan Via saling berdiam diri. Fico hanya memandang Via dengan tajam, sedangkan Via dia tidak berani sama sekali memandangi wajah calon suaminya itu.
" Gimana sayang, kamu mau kan di jodohkan dengan anak om ini. kalian kan sudah saling kenal, tinggal pendekatan aja biar tambah akrab." kata pak Rusdi buka suara
" Pasti Via mau Rus, Via tadi sudah saya ajak bicara. dan dia anak nya penurut sama orang tua." sahut pak Mizan
" Padahal tadi ayah nggak bilang masalah perjodohan, ayah cuma bilang di suruh dandan yang cantik. kalau tau ada acara perjodohan seperti ini, mending tadi aku kabur ke rumah Heni. mana yang di jodohkan sama dosen galak di kampus lagi." batin Via jengkel
" Sial banget bisa di jodohin sama anak kecil seperti dia, udah tadi pagi nabrak mobil gue, eh sekarang malah mau jadi istri gue." batin kesal Fico
Kedua keluarga tersebut terus berbincang masalah pernikahan, dan pernikahan akan di adakan 10hari lagi.
" Pih, apa 10 hari tidak terlalu cepat. bahkan menyiapkan semua nya butuh waktu Pih." kata Fico
" Kamu tenang saja, semua udah di atur Papi. kamu tinggal hafalin ijab aja biar cepet SAH." kata pak Rusdi sambil tertawa di ikuti tertawaan pak Mizan
" Kami pulang dulu zan, nanti saya akan kabari kamu masalah pernikahan ini lagi." kata pak Rusdi
" Baiklah, hati-hati dijalan." kata Pak Mizan
Via menyalami dan mencium tangan pak Rusdi ketika Pak Rusdi berpamitan pulang.
" Lhoo, kok yang di salami cuma calon mertua aja Via, calon suaminya juga dong." goda mama Via
" Kan baru calon ma, masih belum boleh pegang-pegang, belum muhrim." sahut Via
Pak Rusdi, ayah dan mama hanya tertawa bersama mendengar apa yang saya katakan
Malamnya Via tidak bisa tidur, dia kefikiran kenapa dosen yang galak seperti Fico bisa jadi calon suami nya.
Sedangkan Fico juga terus kefikiran masalah perjodohan tersebut, hingga tidak bisa tidur sampai larut malam.
.
.
.
#NOTE : Terima kasih sudah membaca. mohon maaf jika masih banyak typo bertebaran ❤️🙏
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!