NovelToon NovelToon

DERITA NONA MUDA

MUSIBAH YANG TAK TERDUGA

"Aisyah yakin kamu mau pulang sekarang? Masih ujan loh."

"Gak apa-apa Rei. Aku takut umi sama abi khawatir."

"Aduhhhh...Ini zaman udah canggih non. Kan kamu bisa telpon atau WA umi kamu, klo kamu belum bisa pulang disini masih ujan gede."

"Ah kamu kayak belum kenal abi aku aja. Emang abi langsung bisa terimah dengar alasan seperti itu."

"Hehehe iya sih abi kamu susah orangnya."

"Eittt...Gak boleh gitu. Gimanapun itu abi aku loh "

"Iya iya maaf."

Aisyah dan Reina adalah dua sahabat yang sudah seperti anak kembar. Kerena dimana ada Aisyah pasti disitu ada Reina. Kalau ada orang yang mau bertemu dengan Aisyah pasti juga akan bertemu dengan Reina, begitupun sebaliknya. Mereka sudah seperti paket hemat. Kerena dimana-mana mereka selalu terlihat berdua.

Pernah suatu hari dikampus ada teman kuliah mereka menggoda Reina. Ketika itu Reina sedang mau ketoilet.

"Rei pacar kamu gak kamu ajak sekalian ketoilet." Salah satu teman kuliah mereka menggoda Reina.

Kerena seringnya mereka terlihat bersama sehingga teman kuliah mereka menggoda Reina seperti itu.

"Ahhh...sialan lo." Raina hanya menyengir mendengar ledekan teman kuliahnya itu. Reina tidak marah, kerena Reina tau temannya itu hanya bercanda dan tidak ada maksud lain.

Reina adalah gadis yang agak sedikit tomboi. Tapi walau pun tomboi Reina tetap terlihat cantik. Meskipun Reina tidak kenal make up. Reina memiliki kulit putih bersih, rambut panjang terurai sampai kepunggung. Tatapan matanya tajam. Bibirnya juga terlihat merah walaupun tidak tersentuh lipstik. Memiliki tinggi badan diatas 160 cm. Untuk ukuran orang indonesia wanita yang memiliki tinggi badan diatas 160 cm itu tidak bisa disebut pendek.

Aisyah wanita yang berpenampilan selalu tertutup. Aisyah dari kecil sudah terbiasa memakai jilbab dan selalu memakai rok panjang yang menutupi sampai mata kakinya. Aisyah memiliki kulit kuning langsat, mata sayu, hidung Aisyah terlihat sedikit mancung. Aisyah terlihat sedikit lebih tinggi dari Raina.

Kalau Reina memiliki sifat tomboi tapi tidak dengan sahabatnya. Aisyah wanita yang agak pemalu. Aisyah tidak terbiasa bicara dengan orang yang tidak terlalu akrab dengannya.

"Udah ada belum taxi online nya?" Reina bertanya pada aisyah.

"Udah ni, paling bentar lagi sampe."

Setelah ditunggu beberapa menit kemudian taxi online yang ditunggu Aisyah sudah ada didepan pagar rumah Reina. Terlihat seorang laki-laki muda keluar dari mobil sambil membawah payung. Kerena hujan makin besar maka sopir taxi online itu terpaksa pakai payung, agar dia tidak kehujanan.

"mbak Aisyah ya?" Sopir taxi online itu bertanya dari luar pagar ingin memastikan kalau dia tidak salah orang.

"Ya benar."

"Cieee...Mirip drama drama korea dijemput pangeran ganteng ni ye." Reina menggoda Aisyah.

Sopir taxi online itu selain masih muda memang terlihat ganteng seperti apa yang dibilang boleh Reina.

"Boleh saya masuk?" Sopir taxi online itu bertanya dengan ramah.

"Oh ya masuk aja mas tuan putri udah nunggu."

"Apain sih Rei." Aisyah jadi malu mendengar godaan sahabatnya itu.

"Bukannya ini mbak aisyah?" Sopir taxi online itu terlihat bingung.

"Ya benar mas saya Aisyah."

"Oh saya kira saya salah orang"

"Ini mbak payungnya silahkan ambil" Sopir taxi online itu memberikan payung yang dibawahnya pada Aisyah.

Melihat itu Reina menyikut pinggang Aisyah.

"He em em udah ambil, dirumah aku gak ada payung loh. Daripada kamu basah kuyup." Reina lagi-lagi menggoda Aisyah.

"Nanti mas nya gimana?" Aisyah ragu menerimah payung yang diberikan padanya.

"Yang penting mbaknya gak basah. kalau saya gampang tinggal lari."

"Benar mas gak apa-apa?" Aisyah merasa tidak enak pada sopir taxi online itu.

"Lagian gak mungkinkan mbaknya bisa lari dengan pakaian seperti ini." Sopir taxi online itu menunjuk kearah Aisyah.

"Benar sekaleeee...." Reina menjawab dengan suara yang dibuat-buat.

"Ya udah mbak saya duluan ya." Lalu sopir taxi online itu lari seperti buru-buru sengaja ingin menghindar berlama-lama untuk berada didekat mereka berdua.

"Udah mau apa lagi pangeran ganteng nya udah nunggu tuh." Reina masih terus menggoda sahabatnya.

"Tunggu dulu." Aisyah masih belum mau pergi.

"Apa lagi sih nonnnnnn...?" Reina heran melihat tingkah sahabatnya itu.

"Emang kamu gak nyium aroma yang aneh Rei?"

"Ya aku nyium aroma-aroma pangeran ganteng." Lalu reina mengendus seperti hewan.

"Aku serius Rei."

"Ya aku juga serius, noh-noh aroma pangeran gantengnya berasal dari dalam mobil itu." Reina menunjuk kearah taxi online yang berada didepan pagar.

"Benaran tadi aku nyium bau-bau aneh gitu." Aisyah mencoba meyakinkan Reina kalau dia tidak salah mencium aroma aneh.

"Udah sono kasihan sama masnya klo kelamaan nunggu." Lalu reina mendorong aisyah agar segera berjalan kemobil.

"Ya udah, salam mualaikum."

"Wa'alaikum salam, daaaa..." Reina melambai tangan kearah sahabatnya.

"Daaaa..." Aisyah membalas lambaian Reina.

"Jangan lupa kasih tau klo nanti udah sampai rumah."

*****

Setelah berada dalam mobil Aisyah semakin mencium aroma yang sangat menyengat. Sehingga membuat Aisyah sedikit tidak nyaman. Aisyah baru sadar aroma yang dia cium dari tadi adalah bau alkhohol, lalu Aisyah melihat kiri kanan mencari berasal dari mana bau alkohol itu, dan betapa kagetnya Aisyah setelah melihat dikursi sebelah dia duduk, Aisyah malah menemukan sebilah pisau.

"Prempuan tadi itu temannya ya mbak?" Suara sopir taxi online itu membuat Aisyah kaget.

"Ya" Aisyah menjawab singkat.

"Temannya cantik mbak."

"Ya" Lagi-lagi aisyah menjawab dengan singkat.

"Kok gugup mbak?"

"Gak" Aisyah mencoba untuk bersikap tenang.

"Tapi lebih cantikan mbaknya kok."

"Ya"

Sekarang Aisyah bukan lagi sekedar gugup, tapi sudah mulai ketakutan. Aisyah merasa ada niat lain dibalik pujian sopir taxi online itu.

"Benaran loh mbak lebih cantik kok dari temannya." Sopir taxi online itu mulai terdengar kurang ajar.

"Makasih" Aisyah menjawab sekenanya.

"Mbak sudah punya pacar?" Sopir taxi online itu terdengar semakin kurang ajar.

"Saya gak suka yang namanya pacaran."

"Kenapa bisa begitu mbak? Terus gimana kalau ada laki-laki yang suka sama mbak?"

"Gak ada laki-laki yang suka sama saya." Aisyah berbohong.

Dikampus sebenarnya ada beberapa laki-laki yang suka dengan Aisyah. Tapi Aisyah menolak setiap ada laki-laki yang mencoba mendekatinya. Kerena Aisyah berpikir pacaran itu cenderung mendorong orang kearah perzinahan.

"Siapa bilang gak ada laki-laki yang suka dengan wanita secantik mbak? Pasti banyak yang suka sama mbak. Termasuk saya juga suka sama mbak." Sopir taxi online itu semakin kurang ajar.

"Tolong jaga bicaranya mas." Aisyah mulai kesal mendengar kata-kata sopir taxi online itu.

"Saya hanya mengatakan yang sebenarnya mbak. Kalau saya bersikap jujur apa saya salah?"

"Klo jujur itu gak salah. Tapi Kata-kata mas yang salah...!"

"Mbaknya gimana katanya jujur gak salah? Tapi Kata-kata jujur saya dibilang salah." Sopir taxi online itu memang sengaja membuat Aisyah menjadi kesal.

"Saya tegaskan sekali lagi, jujur itu harus. Tapi ucapan mas itu tidak pantas mas ucapakan pada saya." Nada bicara Aisyah mulai terdengar meninggi kerena emosi.

"Kalau begini sikap mbak menghadapi laki-laki, selamanya mbak tidak bakal punya suami."

"Cukupppp...! Cukupp...! stop turunkan saya disini." Aisyah tidak tahan lagi menghadapi kekurang ajaran sikap sopir taxi online itu.

"Tapi kita belum sampai mbak, lagi pula hujan masih lebat." Sopir taxi online itu mencoba menahan agar Aisyah tetap berada didalam mobil.

"Gak apa-apa biarin saya turun disini."

Aisyah berpikir akan lebih baik dia basah kehujanan, paling-paling nanti dia demam, daripada dia terus berada didalam mobil bersama sopir taxi online itu. Aisyah mulai merasa ada ancaman bahaya kalau terus-terusan berada didalam mobil.

"Buka pintunya...!"

Aisyah mencoba keluar dari mobil secepat mungkin. Tapi pintu mobilnya masih terkunci. Belum dibuka sama sopir taxi online itu. Aisyah terlihat tambah ketakutan.

"Tunggu mbak biar saya buka dari luar."

Lalu sopir taxi online itu keluar dan membuka pintu mobil belakang dari luar seperti apa yang dia bilang tadi.

Setelah pintu mobil terbuka Aisyah buru-buru mau keluar dari mobil. Tapi betapa kagetnya Aisyah sopir taxi online itu malah mendorong Aisyah lagi kedalam mobil, sehingga membuat Aisyah jatuh terlentang dikursi mobil.

"Apa yang coba akan kamu lakukan?" Aisyah bertanya dengan ketakutan.

"Mbak tidak seharusnya bersikap sekasar itu pada saya." Sopir taxi online itu seperti tersinggung dengan sikap kasar Aisyah.

"Saya mohon biarkan saya pergi. Maafkan saya kalau kata-kata saya membuat mas tersinggung." Aisyah menangis ketakutan.

Tangisan Aisyah itu sedikit banyak membuat sopir taxi online itu kasihan. Sehingga dia menghentikan tindakan kasarnya pada Aisyah.

Merasa ada kesempatan Aisyah segera berdiri dan coba lari keluar secepat mungkin dari dalam mobil.

Tindakan aisyah itu malah memancing sopir taxi online itu untuk berbuat kasar lagi. Sopir taxi online itu tiba-tiba memegang kepala Aisyah dengat kuat dan mencium bibir Aisyah dengan sangat bernafsu.

Perbuatan sopir taxi online itu sejenak membuat darah Aisyah jadi memanas. Kerena ini pertama kalinya bibir Aisyah bersentuhan dengan bibir laki-laki. Tubuh Aisyah bergetar seperti kena strum listrik. Sebagai wanita normal tubuh Aisyah tidak bisa menolak sentuhan yang diberikan oleh sopir taxi online itu. Tapi beberapa saat kemudian akal sehat Aisyah berfungsi kembali.

Dengan sekuat tenaga Aisyah mendorong tubuh sopir taxi online itu agar menjauh dari dia. Dorongan kuat Aisyah berhasil membuat sopir taxi online itu melepaskan bibirnya dari bibir Aisyah. Setelah lepas dari bibir sopir taxi online itu mulut Aisyah terasa pahit dan jadi bau alkhohol. Aisyah tahu itu disebabkan kerena bibirnya dicium oleh sopir taxi online itu. Ternyata sopir taxi online itu sedang mabuk akibat terlalu banyak minum alkhohol. Wajar sejak masih dirumah Reina ketika berada didekat sopir taxi online itu Aisyah mencium bau aneh, dan beberapa saat lama kemudian setelah berada didalam mobil Aisyah baru menyadari kalau itu bau alkhohol. Sekarang menjadi lebih jelas kalau bau alkhohol itu berasal dari sopir taxi online yang mencoba memperkosanya.

Ya Allah apa ini takdir yang akan kau berikan padaku? Aisyah berkata dalam hati.

Perbuatan sopir taxi online itu semakin mengila. Tangan kirinya mulai meraba-raba dada Aisyah sedangkan tangan kanannya coba membuka rok Aisyah.

Ingin rasanya Aisyah berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta tolong, tapi dia tidak berdaya kerena mulutnya berada dalam lumatan bibir sopir taxi online itu.

Setelah tenaganya mulai melemah Aisyah terlihat tidak melawan lagi. Kesempatan itu benar-benar dimanfaatkan oleh sopir taxi online untuk melanjutkan aksi bejatnya.

Setelah hampir 15 menit sopir taxi online itu melakukan aksi bejatnya akhirnya dia selesai juga.

Selesai merapikan pakaiannya, sopir taxi online itu itu memandang kearah Aisyah. Aisyah masih terbaring tak berdaya, masih ada sisa-sisa air mata Aisyah yang belum sempat menetes keluar. Tatapan mata Aisyah terlihat kosong.

Melihat kondisi Aisyah yang sangat kacau begitu, rasa penyesalan mulai menghantui sopir taxi online itu. Sopir taxi online itu mencoba membantu Aisyah untuk duduk. Aisyah sudah seperti boneka hanya menuruti saja apa yang dilakukan oleh sopir taxi online itu padanya.

"Mbak aku minta maaf." Sopir taxi online itu tiba-tiba menangis sambil memeluk tubuh Aisyah.

Terlihat sopir taxi online itu benar-benar menyesali berbuatannya dan bersungguh-sungguh meminta maaf pada Aisyah.

Aisyah masih diam membisu, tatapan matanya semakin kosong. Bagi Aisyah percuma sopir taxi online itu meminta maaf sampai berjuta-juta kali, itu tidak akan membuat keadaan kembali seperti semula.

Aisyah menurut saja ketika sopir taxi online itu mencoba merapikan kembali pakaiannya. Sampai pakaian Aisyah selesai dirapikan oleh sopir taxi online itu, Aisyah masih terlihat diam dengan tatapan kosong.

Tiba-tiba ada motor yang berhenti didekat mobil. Ternyata yang mengendarai motor yang baru datang adalah wanita muda yang terlihat berpakaian rapi.

kedatangan wanita muda yang mengendarai motor itu tentu saja sangat membuat sopir taxi online menjadi kaget. Sopir taxi online itu menjadi sangat ketakutan, kalau wanita muda yang baru datang mengendarai motor itu mengetahui apa yang sudah dia lakukan pada Aisyah.

Tanpa pikir pajang lagi sopir taxi online itu lalu lari meninggal tempat itu sebelum ada lagi yang datang. Entah lupa atau memang disengaja sopir taxi online itu lari tanpa memperdulikan lagi mobil yang tadi bawahnya.

Setelah sopir taxi online itu tidak terlihat lagi, wanita muda yang datang mengendarai motor tadi mendekat kearah Aisyah. Walaupun wanita itu tidak mengetahui pasti apa yang terjadi pada Aisyah, tapi setelah melihat kondisi Aisyah yang terlihat berantakan wanita itu sedikit banyak bisa menebak apa yang kira-kira baru saja dialami oleh Aisyah.

BERSAMBUNG

*****

Setelah menyadari apa telah terjadi pada dirinya Aisyah berniat melakukan niat bunuh diri, kerena Aisyah tidak sanggup menerimah apa yang telah terjadi pada dirinya.

Apakah wanita muda yang baru datang mengendarai motor bisa mencegah Aisyah untuk melakukan niat bunuh diri?

Kenapa setelah memperkosa Aisyah sopir taxi online itu terlihat seakan-akan terlihat sangat menyesal?

Bagaimana perasaan Reina nanti setelah mengetahui sahabatnya mengalami musibah pemerkosaan?

PERTOLONGAN WANITA BEDA AGAMA

Aisyah masih terduduk dengan tatapan mata kosong. kondisi Aisyah saat itu tidak ubah seperti mayat hidup. musibah yang barusan menimpahnya membuat Aisyah sangat terpukul dan membuat mental Aisyah jatuh.

Wanita muda yang baru datang mengendarai motor itu sangat prihatin melihat kondisi Aisyah. Ingin rasanya wanita itu masuk kedalam mobil memeluk Aisyah.

"Jangan mendekat...!" Aisyah berteriak pada wanita itu agar tidak mendekat kearah dia.

Mendengar teriakan Aisyah wanita itu menghentikan niat untuk mendekat dan memeluk Aisyah.

Mata Aisyah bergerak liar seperti orang yang sedang mencar-cari sesuatu. seingat Aisyah dikursi mobil tadi dia melihat ada sebilah pisau. Sekarang Aisyah tidak melihat dimana keberadaan pisau itu. Pisau yang sedang dicar-cari Aisyah ternyata ada didekat pintu mobil. Mungkin pisau itu jatuh tak sengaja ketika sopir taxi online itu sedang melakukan aksi bejatnya pada Aisyah.

Wanita muda yang baru datang itu mengikuti arah pandangan mata aisyah. wanita itu sangat sadar apa yang akan diperbuat oleh aisyah dengan benda yang sejak tadi dia cari-cari.

Dengan gerakan yang sangat cepat Aisyah langsung menyambar pisau itu dan langsung menghunjam pisau itu kearah perutnya.

Walau pun wanita itu sudah dapat menduga apa yang akan diperbuat Aisyah setelah melihat pisau yang ada didekat pintu mobil tadi. Tapi tetap saja wanita itu terkejut dengan apa yang akan diperbuat oleh Aisyah.

Sebelum pisau sampai keperut Aisyah, dengan sigap wanita itu menangkap tangan Aisyah untuk mencegah apa yang akan diperbuat oleh Aisyah.

"Lepaskannn...! tidak ada gunanya lagi aku hidup." Aisyah berteriak sambil menangis.

Yang memyebabkan Aisyah nekat melakukan bunuh diri bukan hanya dia takut hamil diluar nikah. Tapi jauh lebih besar dari sekedar itu. Aisyah memikirkan kedua orang tuanya. Abi Aisyah adalah salah satu imam besar disuatu masjid. Uminya adalah ustadzah yang sering diundang untuk memberikan tausiyah atau ceramah.

Aisyah sangat takut membayangkan nasib kedua orang tuanya. Seorang imam besar beristri ustadzah. Tapi anaknya hamil diluar nikah. Bahkan tidak tahu siapa ayah bayi yang sedang dikandungnya. Nanti apa kata masyarakat tentang kedua orang tuanya. Dan hal itulah yang menyebabkan Aisyah nekat mengakhiri hidupnya.

"Nama saya Natalie dan beragama kristen." Wanita yang bernama Natalie itu menunjuk keliontin berlambang salib yang ada dikalungnya.

Natalie sadar ketika orang sedang menghadapi masalah orang itu bukan butuh nasehat, tapi butuh teman bicara.

Mendengar keterangan Natalie itu tanpa sadar membuat Aisyah menghentikan hujaman pisau yang sedang diarahkan keperutnya.

Wanita ini apa-apaan...? tidak ada yang menanyakan namanya, apa lagi agamanya.

"Kamu tahu tuhan jesus terlahir tanpa seorang ayah?. Diagamamu mengatakan kalau nabi isa terlahir dari seorang ibu bernama maryam tanpa seorang suami. Jadi apa yang kamu takutkan?."

Natalie seolah-olah ingin mengingatkan pada Aisyah ada wanita hamil tanpa nikah atau diluar pernikahan.

Diajaran agama kristen bunda maria melahirkan jesus tanpa seorang ayah. Sedangkan diagama islam menyebut kalau nabi isa terlahir dari seorang wanita bernama siti maryam tanpa memiliki suami.

"Bunda maria dan siti maryam dihina, dicaci maki sebagai wanita kotor. Tapi mereka tidak ada niat sekalipun untuk melakukan bunuh diri. Kamu adalah wanita pilihan tuhan yang membawah takdir siti maryam dizaman modern."

Natalie berharap dengan keterangannya bisa membuat Aisyah menjadi sedikit lebih tenang.

Dengan beruraian air mata setelah melepaskan pisau yang sedang digenggamnya Aisyah memeluk natalie.

kata-kata natalie itu ternyata sanggup menyadarkan Aisyah

"Kamu harus kuat, aku yakin kamu pasti bisa." Natalie mengelus punggung Aisyah.

Apa yang dilakukan natalie itu sedikit banyak bisa membuat aisyah sedikit lebih tenang.

"Kita harus telpon polisi."

Natalie bermaksud melapor musibah yang telah dialami Aisyah pada polisi.

"Jangannn...!" Aisyah langsung melarang Natalie

Aisyah tidak mau dengan melaporkan apa yang telah terjadi dengan dirinya pada polisi itu akan menyebabkan semua orang akan tahu dengan aib yang telah terjadi padanya. dia tidak mau nama kedua orang tuanya tercemar gara-gara itu.

"Terus sekarang gimana?" Natalie jadi bingung dengan keputusan Aisyah.

"Aku mau pulang." Aisyah menangis dipelukan Natalie"

"Ya udah aku antar, rumah kamu dimana?"

Lalu Aisyah menyebutkan alamat perumahan tempat tinggalnya.

"Naik biar aku antar kerumah kamu."

Natalie segera mengambil ponsel yang ada disakunya dan Natalie langsung menghubungi salah satu nomor yang ada diponselnya.

"Bang tolong datang kesini." Natalie menyebut alamat dimana tempat dia berada sekarang.

"Bang ini darurat, motornya aku tinggal disini."

"Oke bang terimah kasih." Selesai bicara Natalie langsung mematikan ponselnya.

"Kita pulang kerumah kamu pakai mobil ini aja." Natalie bicara pada Aisyah.

"Tapi mobil ini bukan punya saya." Aisyah bingung kenapa Natalie mau membawah mobil itu.

"Aku yakin mobil ini berguna untuk menjadi petunjuk siapa pria yang telah memperkosa kamu."

Aisyah hanya diam, dia tidak menjawab perkataan Natalie. Kerana Aisyah tidak paham apa yang dimaksud oleh Natalie

*****

"Ini benar rumah kamu?." Natalie bertanya pada Aisyah setelah mereka sampai didepan gerbang rumah yang terlihat sangat mewah.

Natalie tidak menyangka kalau Aisyah ternyata anak orang kaya. Rumah orang tua Aisyah terlihat paling besar diantara rumah yang ada disekitarnya. Natalie berpikir orang yang memperkosa Aisyah itu mencari penyakit berani berurusan dengan orang kaya seperti Aisyah. Natalie yakin kalau orang tua Aisyah sekaya ini untuk menemukan siapa pelaku yang memperkosa Aisyah bukanlah hal yang sulit. Kerena biasanya kalau orang kaya pasti memiliki relasi dimana-dimana. Termasuk penegak hukum atau polisi.

"Ya ini rumahku." Aisyah membuyarkan lamunan Natalie.

"Ada satpamnyakan didalam." Natalie bertanya pada Aisyah.

Lalu Natalie membunyikan klakson mobil agar ada yang membuka pintu gerbang dari dalam.

Setelah mendengar suara klakson mobil dari luar gerbang satpam yang didalam langsung keluar.

"Cari siapaaa...?" Satpam itu bertanya setengah membentak.

"Satpam kamu galak." Natalie menyengir kearah Aisyah.

Aisyah hanya senyum mendengar kata-kata Natalie.

"Saya pak." Aisyah menbuka kaca mobil.

"Oh non Ais, maaf non saya kira siapa. Soalnya mobilnya gak saya kenal."

Setelah pintu gerbang dibuka lebar Natalie segera memasukan mobil.

"Masuk dulu tal." Aisyah memanggil Natalie dengan panggilan tal.

"Kalau nyebut nama aku jangan disingkat gitu. Jadi gak enak dengarnya. aku kurang suka kalau dipanggail tal. Panggil aja Natalie lebih enak didengar."

"Oke baiklah ayok kita masuk dulu Natalie." Aisyah tersenyum pada Natalie.

"Tuhkan lebih enak natalie daripada tal." Natalie membalas senyuman Aisyah.

Sesampainya didalam rumah Aisyah lari kekamar uminya. Aisyah langsung menangis dalam pelukan wanita yang telah melahirkannya itu.

Sebenarnya sejak diperjalanan tadi Aisyah menahan tangisnya. Kerena ada Natalie didekat dia makanya Aisyah mencoba sekuat mungkin untuk menahan supaya tidak menangis. Tapi ketika sudah berada dipelukan uminya Aisyah seperti ingin menumpahkan semua kesedihannya.

"Ada apa? kamu kenapa nak?." Umi Aisyah terlihat bingung apa sebenarnya yang terjadi pada putri tunggalnya itu.

Mendengar bertanyaan orang tuanya itu Aisyah menjadi tambah sedih. Aisyah bingung harus menjelaskan seperti apa pada orang tuanya, atas kejadian yang menimpahnya.

"Ada apa ini?." Ternyata abi Aisyah juga sudah berada didalam kamar.

"Gak tau bi. Aisyah pulang tiba- tiba nangis gini."

"Mi bi maafin Aisyah." Aisyah bicara sambil menangis.

"Maaf kenapa nak?."

Kedua orang tua Aisyah bertambah bingung apa sebenarnya yang membuat Aisyah terlihat sangat terpukul dan sedih.

"Pak bu sebenar Aisyah baru saja mengalami hal buruk." Tiba-tiba Natalie sudah berada dikamar juga.

Kedua orang tua Aisyah langsung melihat kearah Natalie. Kedua orang tua Aisyah bingung siapa wanita yang datang tiba-tiba kekamar mereka.

Setahu mereka Aisyah selama ini hanya punya satu sahabat, yaitu Reina. Tapi wanita yang sekarang sedang berdiri dipintu itu bukanlah Reina. Mata kedua orang tua Aisyah langsung tertuju kearah liontin yang ada dikalung Natalie. Orang tua Aisyah tahu apa arti liontin yang tergantung dileher Natalie.

"Kenalkan pak bu nama saya Natalie." Natalie mencium punggung tangan kedua orang tua Aisyah.

Lambang liontin dan namanya sudah sangat menjelaskan identitas siapa wanita muda yang datang bersama putri mereka itu. Tapi walaupun abi Aisyah seorang imam besar dan uminya ustadzah mereka berdua bukanlah orang yang tertutup dengan orang-orang yang berbeda agama dengan mereka.

Kedua orang tua Aisyah bukan orang yang berpikiran sempit, yang selalu membenci apa saja yang berbeda dengan mereka. Bagi mereka justru suatu yang berbedalah yang semakin menambah ilmu. Justru ada yang berbedalah sesuatu itu bisa terlihat mana yang benar mana yang salah. kalau semuanya sama sesuatu itu tidak akan bisa dinilai salah dan benarnya.

"Apa yang terjadi dengan putri kami?" Abi Aisyah bertanya pada Natalie.

"Sebaiknya putri bapak sendiri yang menjelaskan pada bapak atau ibu. Kalau saya memberi tahu saya rasa itu kurang pantas."

"Beri tahu apa yang terjadi pada kamu putriku." Abi Aisyah tidak sabar ingin tahu apa yang telah terjadi pada putrinya, sehingga membuat putrinya itu sangat sedih.

"Maafin Aisyah mi." Aisyah seperti tidak sanggup menjelaskan pada kedua orang tuanya apa yang telah terjadi padanya.

"Nak tenangkan dirimu lalu cerita apa yang terjadi sama kamu." Umi Aisyah membelai kepala putrinya agar bisa tenang.

"Sudahlah tolong kamu saja yang jelaskan pada kami apa yang telah terjadi pada putri kami." Abi Aisyah meminta pada Natalie yang menceritakan apa yang terjadi dengan putrinya.

Ditanya seperti itu Natalie melihat kearah Aisyah. Natalie seolah-olah ingin meminta persetujuan pada Aisyah apakah Natalie boleh yang menjelaskan apa yang telah terjadi pada Aisyah.

Aisyah masih menangis dalam pelukan Uminya. Tidak memberi respon apa-apa.

Umi Aisyah mengangguk kearah Natalie memberi tanda agar Natalie mau menjelaskan apa yang telah terjadi pada putri tunggal mereka.

"Putri ibu baru saja mengalami musibah pemerkosaan." Natalie menjelaskan pada orang tua Aisyah agak ragu-ragu. kerena merasa kurang enak dengan Aisyah.

"Apaaa...?" Abi Aisyah sangat kaget mendengar keterangan dari Natalie.

Umi Aisyah langsung menangis memeluk erat Aisyah. Umi Aisyah tidak menyangka putrinya akan mengalami musibah seberat itu.

"Bagaimana ini bisa terjadiii...?" Abi Aisyah terlihat sangat kaget sekaligus marah.

"Entahlah pak bagaimana hal itu bisa terjadi. Waktu saya datang itu sudah terjadi. Tapi kalau bapak mau menangkap pelakunya saya rasa tidak susah."

"Maksud kamu." Abi Aisyah tidak paham apa yang dimaksud oleh Natalie.

"Mobil pelaku sekarang ada dirumah bapak. Tadi kami bawah mobil itu kesini. Jadi bapak cek siapa pemilik mobil itu. Kalau sudah tahu siapa pemilik mobil itu berarti bisa tahu juga siapa pelakunya. Kerena pemilik mobil itu lah pelakunya.

Malam itu juga Abi Aisyah pergi kekantor polisi untuk melapor apa yang terjadi pada putrinya. Sekaligus meminta polisi menyelidiki siapa pemilik mobil yang dibawah Natalie kerumahnya. Setelah melakukan penyelidikan beberapa jam polisi akhirnya bisa menemukan atas nama siapa mobil yang dibawah Natalie kerumah orang tua Aisyah itu.

*****

Tok tok

Terlihat ada dua orang polisi mengetuk pagar rumah yang didatanginya.

Beberapa menit kemudian keluar pemilik rumahnya.

"Selamat malam pak. Apa ini rumah pak wijaya kusuma." Polisi bertanya pada pemilik rumah.

"Ya benar itu saya sendiri."

"Apakah bapak pemilik mobil." Polisi menyebut tipe mobil serta nomor plat mobilnya.

"Ya benar itu mobil saya."

"Apakah bapak tahu kenapa kami menanyakan mobil bapak?."

"Tidak tahu. Sebaiknya kita masuk dulu. Lebih enak kalau kita bicara didalam."

Pria yang bernama wijaya kusuma itu bersikap ramah pada dua polisi itu.

Setelah berada didalam rumah.

"Silahkan duduk."

"Terimah kasih. Kita langsung saja kemaksud kenapa kami mendatangi rumah bapak."

"Sebenarnya ada apa?."

"Dari pukul 18:00 sampai 20:30 bapak berada dimana?."

"Dari tadi siang saya sama istri saya tidak kemana-kemana."

"Bisakah bapak memanggil istri bapak untuk memberikan saksi kalau bapak memang dari tadi siang berada dirumah."

"Baiklah biar saya panggil istri saya."

Tidak lama kemudian wijaya kusuma sudah datang bersama istrinya.

"Selamat malam bu"

"Selamat malam"

"Apakah benar kalau ibu dan suami ibu sejak tadi siang memang berada dirumah?."

"Benar"

"Ibu tahu kenapa kami kesini?"

"Tidak"

"Mobil yang beratas nama wijaya kusuma sekitar pukul 19:00 sopirnya melakukan pemerkosaan."

Wijaya kusuma dan istrinya terlihat kaget mendengar keterangan polisi itu.

"Sopir yang membawah mobil bapak itu punya hubungan apa dengan bapak?"

"Itu orang yang memakai mobil kami untuk dijadikan taxi online."

"Hubungan bapak sama dia?"

"Dia salah satu orang yang ngekos dirumah kami."

"Seberapa banyak bapak mengetahui tentang pria itu."

"Saya tidak terlalu mengenal dia. Kami hanya tahu kalau dia orang yang berasal dari sumatra. Kami memanggilnya dengan panggilan yan."

"Kalau bapak tidak terlalu mengenal tersangka kenapa bapak bisa mempercayai mobil bapak sama dia?"

"Kerena kami kasihan setelah hampir satu bulan disini dia tidak dapat pekerjaan. Akhirnya kami menawarkan dia untuk jadi sopir taxi online. Kerena selama berada disini dia selalu menunjukan prilaku baik."

"Benarkah bapak tidak tahu pasti alamat dan nama tersangka?"

"Ya pak. Kerena kami tidak berpikir akan terjadi hal semacam ini. Makanya kami tidak terlalu memperdulikan identitas dia"

"Bapak terlalu berani menampung orang yang bapak tidak tahu siapa orang yang bapak tampung.

BERSAMBUNG.

PENYESALAN MENDALAM SEORANG PRIA

Beberapa saat kemudian setelah kedua polisi itu pergi.

"Paaa...Kenapa papa berbohong pada kedua polisi itu." Istri Wijaya Kusuma kurang senang dengan apa yang dilakukan oleh suaminya.

"Ma papa merasa ada yang tidak beres."

"Ya memang laki-laki yang sekarang papa coba lindungi, laki-laki yang tidak beres." Istri Wijaya Kusuma terlihat kesal.

"Dia laki-laki yang baik ma." Wijaya Kusuma tidak sependapat dengan istrinya.

"Laki-laki yang melakukan pemerkosaan kok dibilang baik." Istri Wijaya kusuma terdengar sinis.

"Bukannya dulu mama yang bilang kalau kita harus menolong bastian?, kerena bastian anak yang baik."

"Itu dulu pa, tapi sekarang situasinya berbeda. Sekarang kita tahu orang seperti apa Bastian sebenarnya."

"Ma kita tidak boleh langsung memberikan penilaian seperti itu pada orang lain sebelum kita mengetahui kebenaranya."

"Memang susah ngomong sama papa." Istri Wijaya kusuma terlihat bertambah kesal.

"Ma papa tidak mau langsung mengambil kesimpulan sebelum kita mengetahui kebenarannya."

"Ingat pa mencoba melindungi pelaku kriminal itu bukanlah suatu yang baik."

"Siapa yang melindungi kriminal ma?." Wijaya Kusuma masih mencoba memberikan pengertian pada istrinya.

"Tadi papa bilang pada kedua polisi itu, kalau papa tidak tahu asal Bastian dari mana. Sedangkann papa tahu pasti kalau Bastian itu berasal dari palembang. Terus tadi juga papa bilang kita hanya mengenal dia bernama ian. Sejak kapan dia berganti nama ian?."

"Papa tidak berbohong, memang namanya ian atau Bastian."

"Mama tidak pernah dengar papa manggil dia ian. Perasaan mama dengar papa manggil dia selalu bastian."

"Itu cuman perasaan mama aja kan." Wijaya kusuma tersenyum pada istrinya, supaya istrinya tidak berpikir terlalu buruk pada Bastian.

"Hati-hati pa mencoba melindungi penjahat itu juga suatu kejahatan."

"Ya mama sayang, terimah kasih sudah mengingatkan papa. Mama dari dulu selalu perhatian sama papa."

"Ihhhh...amit-amit pa ingat umur." Istri Wijaya Kusuma memasang muka kesal. Tapi dalam hatinya dia selalu senang digoda suaminya seperti itu.

Wijaya Kusuma memang tahu cara terbaik menaklukkan istrinya agar istrinya tidak lagi marah pada dia.

Dia bilang ingat umur, tapi kalau digoda seperti itu mukanya selalu memerah. Justru mama yang bertingkah seperti anak ABG.

Wijaya Kusuma hanya berkata dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.

"Hati-hati pa nanti jadi gila kalau suka senyum-senyum sendiri." Istri Wijaya Kusuma masih memasang muka masam.

"Papa jadi gila benaran ma, kalau mama gak cepat-cepat memberikan kopi buat papa."

"Ujung-ujungnya pasti ada maunya."

Walaupun sambil menggerutu istri Wijaya Kusuma tetap pergi kedapur membuat kopi untuk suaminya.

*****

Beberapa jam sebelum kedatangan dua polisi kerumah Wijaya Kusuma. Saat itu Wijaya Kusuma dan istrinya sedang makan malam. HP Wijaya Kusuma berbunyi beberapa kali. Wijaya Kusuma tidak memperdulikan HPnya yang terus berdering kerena tidak mau makan malam bersama istrinya terganggu.

Biasanya istri Wijaya Kusuma selalu marah kalau suaminya mengangkat telpon ketika sedang makan malam. Makanya orang-orang terdekat Wijaya Kusuma tidak pernah mau menelpon Wijaya Kusuma ketika sedang jam makan malam, kerena mengetahui perihal itu. Tapi HP Wijaya Kusuma terus berdering.

"Siapa si pa?." Istri Wijaya kusuma terlihat mulai kesal.

"Gak tau ma."

"Udah angkat aja dulu pa daripada berisik."

"Udah biarin aja."

HP Wijaya Kusuma masih terus berdering. Tentu saja hal itu makin membuat istrinya kesal.

"paaaa...Angkat aja."

Setelah melihat raut wajah istrinya yang terlihat kesal, Wijaya Kusuma menuruti apa yang disuruh istrinya. Ada saatnya Wijaya Kusuma tidak berani membantah permintaan istrinya, terutama saat-saat istrinya sudah memasang muka seperti itu.

Walaupun Wijaya Kusuma sering menggoda istrinya ketika mencoba meredahkan kekesalan istrinya. Tapi tetap saja Wijaya Kusuma harus bisa membedakan dimana saat istrinya bisa diajak bercanda, dan dimana istrinya harus ditanggapi dengan serius.

"Siapa pa?."

"Bastian ma."

"Tumben dia nelpon papa jam segini?."

Istri Wijaya Kusuma menjadi heran tidak biasa bastian menelpon suaminya jam segini.

"Mungkin ada suatu yang penting ma." Wijaya Kusuma merasa ada suatu yang tidak beres. Tidak biasanya bastian mencoba menghubungi dia seperti ini. Bahkan bastian masih terus mencoba menelpon, walaupun dari tadi tidak diangkat oleh Wijaya Kusuma.

"Ya Bas ada apa?."

"Pak Bastian benar-benar minta maaf." Bastian bicara terdengar sambil menangis. Dari nada bicara bastian terdengar ada suatu yang sangat dia sesali.

"Minta maaf kenapa?." Wijaya kusuma tidak paham kenapa tiba-tiba bastian langsung bilang minta maaf padanya.

"Pak Bastian sudah melakukan kesalahan."

"Kesalahan apa Bas?." Wijaya Kusuma makin heran, kerena mendengar keterangan Bastian yang setengah-setengah.

"Bastian sudah khilaf pak."

"Bas coba kamu tenang. Terus cerita sama bapak sebenarnya apa yang terjadi?." Wijaya kusuma coba menenangkan Bastian.

"Pak Bastian tidak enak menceritakannya pada bapak. Bastian merasa sangat malu sama bapak. Selama ini bapak selalu baik sama bastian, tapi Bastian akhirnya membuat bapak kecewa. Pak Bastian sungguh-sungguh minta maaf kalau kesalahan Bastian ini sedikit banyak membuat bapak terlibat. Bastian berharap suatu saat ada kesempatan Bastian bisa membalas kebaikan bapak. Tapi setelah kejadian ini mungkin Bastian tidak ada kesempatan untuk membalas kebaikan bapak pada Bastian. Bastian harap tuhan mau membalasnya. Pak mungkin setelah kejadian ini akan ada polisi yang datang kerumah bapak bertanya tentang Bastian. Bapak sebaiknya menceritakan semua apa yang bapak tahu tentang Bastian. Bastian tidak mau gara-gara bapak mencoba melindungi Bastian bapak jadi terlibat atas kesalahan yang Bastian perbuat, tentu hal itu akan membuat Bastian menjadi bertambah merasa bersalah pada bapak."

Bastian bicara panjang lebar seolah-olah itu pembicaran terakhir sama Wijaya Kusuma sehingga menbuat Wijaya Kusuma tidak ada kesempatan untuk bertanya pada Bastian apa yang telah terjadi pada Bastian. Akhirnya Wijaya Kusuma hanya bisa mendengar suara Bastian makin terdengar pelan sebelum Bastian mengakhiri pembicaraannya.

"Kenapa pa?." Istri Wijaya Kusuma heran setelah melihat suaminya terlihat bingung.

"Entahlah ma papa juga tidak tahu pasti, apa yang telah terjadi pada Bastian."

Lalu Wijaya Kusuma menceritakan pada istrinya apa yang Bastian bicarakan tadi ditelpon dengannya. Istri Wijaya Kusuma jadi ikut bingung mendengar keterangan suaminya.

*****

Setelah kembali dari dapur membawah secangkir kopi istri wijaya kusuma melihat suaminya terduduk diam dikursi seperti memikirkan sesuatu.

"Pa ini kopinya"

"Ya ma" Wijaya Kusuma seperti tidak menyadari kalau istrinya sudah berada didekat dia.

"Masih memikirkan Bastian ya pa?." Kali ini istri Wijaya Kusuma terdengar seperti juga mengkhawatirkan Bastian.

"Papa heran apa yang memyebabkan bastian sehingga dia melakukan hal itu?."

"Ya pa, mama juga heran. Padahal Bastian itu anak yang selalu tenang dalam menghadapi segala hal."

Wijaya Kusuma dan istrinya tidak tahu kalau malam itu kenapa bastian memperkosa Aisyah, kerena bastian terpengaruh oleh alkhohol yang dia mimum. Niat Bastian minum alkhohol hanya sekedar untuk menghangatkan badannya yang terasa agak kedinginan kerena hujan, dan bastian juga berharap untuk bisa sekalian melupakan masalah yang sedang dihadapinya. Masalah yang sedang dihadapi bastian saat itu memang membuat bastian cukup tertekan.

Tidak sedikit orang berpikir kalau meminum minuman keras itu bisa membuat seseorang melupakan masalah pribadinya. Tapi kenyataannya justru membuat orang yang meminum minuman keras akan membuat darah seseorang menjadi lebih panas, dan akibatnya seseorang itu akan cepat menjadi emosi. Alkhohol juga cenderung mendorong seorang akan melakukan hal-hal buruk.

Kalau terlalu sering mengkonsumsi alkhohol sedikit banyak membuat jiwa orang itu jadi terganggu. Efek buruk lainnya akan membentuk seorang menjadi pribadi yang temperamental.

"Pa ada lagi yang datang tuh." Istri Wijaya Kusuma memberi tahu suaminya setelah mendengar bel berbunyi.

"Apa mungkin kedua polisi itu kembali lagi setelah menyadari ada yang salah dengan keterangan papa." Wijaya Kusuma terdengar bertanya pada istrinya. Tapi bertanyaan itu lebih tepatnya ditujuhkan pada dirinya sendiri.

"Papa sebaiknya tidak usah berbohong lagi." Istri Wijaya Kusuma coba memperingati suaminya.

Wijaya Kusuma pergi keluar untuk melihat siapa lagi yang datang. Ternyata yang datang bukan kedua polisi tadi. Tapi seorang laki-laki muda. Terlihat laki-laki itu datang membawah map ditangannya

"selamat malam pak apakah ini rumah bapak wijaya kusuma?." Laki-laki itu bertanya dengan ramah.

"Ya benar"

"Ada yang meminta saya mengantar map ini." Laki-laki itu memberikan map yang ada ditangannya pada Wijaya Kusuma.

"Terimah kasih"

Setelah laki-laki muda yang mengantar map pergi wijaya kusuma langsung masuk kedalam.

"Map apa itu pa?." Istri Wijaya Kusuma bertanya, setelah melihat map yang dipegang oleh suaminya.

"Gak tahu ma, tadi laki-laki yang mengantar map ini, hanya bilang ada yang menitipkannya buat kita.

"Mama gak ada order paket." Istri wijaya kusuma heran.

"Papa juga gak"

"Tapi biasanya paket gak dikirim pake map pa"

"Kita buka aja ma daripada bertanya-tanya sendiri."

Wijaya Kusuma membuka map itu terkesan baru-buru kerena penasaran dengan isinya.

"STNK mobil ma." Wijaya Kusuma memberi tahu pada istrinya.

"Berarti yang nyuruh bastian pa."

"Ya ma"

Lalu Wijaya Kusuma mencoba melihat lagi isi dalam map, dan Wijaya Kusuma menemukan ada sobekan kertas kecil. Lalu Wijaya Kusuma membaca tulisan pesan yang ada sebokan kertas itu.

#Kalau polisi menanyakan STNK bapak lebih baik bilang bapak tidak memilikinya. Kalau bapak bilang SNTKnya sudah ada pada bapak, maka polisi akan berpikir bapak tahu keberadaan saya. Bapak tidak usah bingung bagaimana cara bapak mengambil mobilnya. Bapak tinggal fotocopy STNKnya dan berikan fotocopynya pada polisi, maka dengan itu polisi tidak bisa lagi menahan mobilnya.#

Istri Wijaya Kusuma mengambil sobekan kertas pesan yang dibuat oleh Bastian dari tangan suaminya lalu membacanya.

"Kenapa Bastian bisa berpikiran sejauh itu. Dia seolah-olah tahu kalau polisi akan datang kerumah kita, dan dia juga bisa tahu kalau kita akan bingung bagaimana cara kita mengambil mobilnya." Istri Wijaya Kusuma diam-diam mengagumi Bastian yang sudah mengantisipasi semua kesulitan yang akan mereka alami.

"Inilah yang selalu membuat papa kagum pada anak itu. Dia menghadapi semua masalah seolah-olah sedang bermain catur. Dia selalu berpikir dua langkah lebih cepat. Dia selalu dapat membaca apa yang akan orang berbuat padanya. Lalu dia langsung menyiapkan cara untuk menghadapi."

"Sayang orang memiliki kapasitas kepintaran seperti Bastian harus menghadapi masalah seperti ini." Istri Wijaya Kusuma menyesali apa yang telah diperbuat oleh bastian.

"Sepintar apapun orang pasti pernah melakukan tindakan bodoh ma. Makanya ada pepatah mengatakan sepandai-pandai tupai melompat pasti suatu saat akan jatuh juga."

"Mama harap bastian akan baik-baik aja." Istri Wijaya Kusuma sekarang seperti mengkhawatirkan keadaan Bastian.

"Ya ma papa harap juga begitu. Bastian punya cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini."

Wijaya Kusuma sekarang bisa tersenyum lega, kerena istrinya tidak lagi kesal pada Bastian seperti pertama kali polisi mendatangi rumah mereka.

*****

Keesokan harinya dua polisi yang mendatangi rumah wijaya kusuma datang lagi.

"Selamat pagi pak" Salah satu polisi itu menyapa wijaya kusuma.

"Selamat pagi"

"Apakah laki-laki yang jadi tersangka pemerkosaan itu belum ada menghubungi bapak?." Polisi bertanya pada wijaya kusuma.

"Belum ada" Wijaya Kusuma berkata dengan hati-hati, supaya kebohongannya tidak dicurigai.

"Kedatangan kami kesini untuk memberi tahu pada bapak kalau mobil bapak sudah kami amankan dikantor polisi."

"Oh ya terimah kasih."

"Tapi kalau bapak berniat mengambil mobil bapak, bapak harus membawah perlengkapan surat-suratnya."

"Bagaimana saya membawahnya kalau surat-suratnya tidak ada pada saya."

Wijaya Kusuma sadar kalau polisi mencoba menjebaknya. Wijaya Kusuma sadar setelah ingat pesan yang ditulis oleh Bastian.

"Maksud bapak?"

Kedua polisi itu terlihat kaget mendengar perkataan Wijaya Kusuma. Kedua polisi itu jadi berpikir jangan-jangan Wijaya Kusuma tahu kalau mereka mencoba menjebaknya.

"Surat mobilnya dibawah oleh tesangka yang telah melakukan pemerkosaan itu." Lagi-lagi wijaya kusuma berbohong.

"Apakah laki-laki itu tidak mengembalikan surat-suratnya pada bapak?." Salah satu polisi itu masih mencoba memancing wijaya kusuma.

"Apakah kami tidak bisa mengambil mobilnya kalau kami tidak membawah surat-suratnya?." Kali ini istri Wijaya Kusuma yang bertanya.

"Begitulah prosedurnya bu"

"Memang tidak ada cara lain selain membawah STNK yang aslinya?."

Istri wijaya kusuma pura-pura bertanya untuk terus membohongi kedua polisi itu, dan sebenarnya istri wijaya kusuma sudah menyiapkan kata-kata apa yang akan dia katakan berikutnya.

"Maksud ibu?"

Kedua polisi itu jadi khawatir Wijaya Kusuma dan istrinya sudah menyiapkan fotocopy STNKnya untuk diperlihatkan pada mereka, dan akan terus mengatakan mereka tidak memiliki STNK aslinya.

"Apakah tidak cukup hanya membawah fotocopynya saja?."

"Darimana bisa ibu memiliki fotocopynya kalau ibu tidak memiliki STNK aslinya?" Salah satu polisi itu lagi-lagi mencoba menjebak istri wijaya kusuma seolah-olah sedang bertanya.

"Kami akan coba mencarinya, siapa tahu kami masih menyimpannya." Wijaya Kusuma yang menjawab. Wijaya Kusuma takut istrinya salah jawab.

"Ya siapa tahu masih ada fotocopynya. kalau harus menunggu STNK aslinya entah sampai kapan dia akan mengembalikannya pada kami"

"Bukannya hanya dengan fotocopynya itu sudah dapat membuktikan kalau kami pemilik sah mobilnya?." Wijaya kusuma mencoba mendukung kata-kata istrinya, agar polisi tidak sadar kalau mereka sedang berbohong.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!