NovelToon NovelToon

Cinta Karang Samudra

Prolog

_Prolog _

"Abang! " Panggilan tersebut sukses membuatku teringat olehnya.sang penyembuhan luka sekaligus, pelindungku .buliran air mata luruh seketika membasahi pipi ku,

"Rindu " gumaman yang selalu ku layangkan, ketika pelupuk mata ini terbuka.berharap sosoknya datang memberikan . kehangatan seperti dulu, pagi ini aku membuka pelupuk mata ku ,untuk ke sekian kalinya tak mendapati sosok yang ku rindukan. Yang selalu ku sebut namanya .di setiap ku berdoa yang selalu ku pikirkan ...

Berharap dia baik- baik saja di sana, yang selalu membuat ku tersenyum riang, dia yang membuatku kuat dan bertahan di dunia gelap ini dunia yang menusukku hingga berdarah- darah ..."Bang!" aku merenung memenatap langit tua yang berwarna biru, terlintas pikiran tentang nya sang malaikat pelindungku yang membawaku pada titik terangnya kehidupan..

Sang penyembuhan luka, sang pelindung ku ...malaikat pelindungku yang berhasil menuntut ku keluar dari gelapnya dunia ini ,aku menghembuskan napas ku teringat oleh kenangan kita berdua kenangan yang .memang sudah hilang di setiap jalan yang pernah kita lewati namun tak pernah hilang dan benak kita - yang menjalaninya...

Setiap katanya membawa ku pada keindahan dunia . Kata-kata yang manis membuatku merasa seperti wanita beruntung hingga ---dengan kata manis itu ia pergi ,raga nya pergi jauh!

Saat aku membuka pelupuk mata ku ,sosoknya hilang aku menangis sejadi-jadinya menatap tiap sudut kamarku,berharap ia datang dari balik pintu kamar seperti dulu.

Di dalam kegelapan kamar yang sepi aku merenungkan semua- perkataan nya ,aku teringat oleh sebuah lintasan kenangan kami kenangan yang cukup rumit pada kisah kita,. terbilang unik rumit dan bahagia hingga akhirnya ... Kita belajar untuk "merelakan!"

"Katanya jatuh cinta itu anugrah.lantas mengapa kau menghilang?"

_Zenny arrasya _ 2025

"Bang rose rindu"

@Biddarii__

Bagian 1 "Minim akhlak"

"Zenny! " Gaungan suara tersebut membawa zenny pada kenyataan.ia mendengus kesal saat mendapati seorang gadis rambut sebahu yang tersenyum, di hadapan nya dengan wajah tanpa dosa nya. setelah membuatnya kaget

"Kenapa kau suka sekali mengusik ku?" Tanya zenny saat melihat aca sedang menghampaskan bobot tubuhnya ke kursi panjang yang berada di kedai nasi uduk nek rati .gadis itu hanya tercengir kuda ,

"Huh!"gerutu zenny pandangannya kini fokus ke depan ke arah pasar.tempat dirinya berjualan nasi uduk .ia menghembuskan nafas kasar menatap orang yang hilir mudik,melewati kedai nasi uduk milik sang nenek yang sekarang jadi miliknya karna sang nenek sakit keras .

"Kau usianya berapa?" Sontak zenny menoleh ke arah sang sahabat nya . Mendengar pertanyaan aca membuat zenny terdiam ia bergumam pelan " Empat belas tahun " Aca terbelalak mendengar pernyataan sang sahabat " sangat muda ,mengapa tak lanjut sekolah?"tanya aca gadis berusia dua puluh tiga tahun zenny berdecak sebal "kau seperti tidak,tahu ku saja .bukankah kamu tau kalau putus sekolah SMP karna apa?"

Aca Menggigit bibirnya "sangat disayangkan .aku bangga pada mu ...kita sama orang buangan Zen..."ada sebuah emosi yang tak bisa di deskripsi kan di bola matanya

"Huh...Sudah jangan bahas masa lalu!"

"Zen..kamu lusa menikah kan sama bang Aris? Mengapa masih .jualan kenapa tidak sibuk dengan acara Pernikahan tersebut?.."

Zenny memandang sang sahabat lalu . Pandangannya fokus ke orang yang berlalu lalang di depan kedai nasi uduk nya yang tak ada niat untuk singgah dan membeli nasi uduk yang sudah tersedia dari jam lima subuh..

" Aku malas , memikirkan itu buat apa susah - susah ca kita tinggal terima jadi . Saja lagipula keluarga bang Aris tidak mau aku campur tangan aneh bukan?" Tutur zenny aca manggut - manggut mendengarnya

Aca berdecak sebal lalu berkata " Aku tuh heran ya sama keluarganya.abang Aris itu memang kaya tapi minim akhlak!" Mengingat perilaku Keluarga barawirata yang minim akhlak membuat aca kesal

"Aku tau tapi ,sudahlah biarkan saja toh yang penting hutang ku dan nenek lunas !" ujar zenny Legawa

"Tapi, masa keluarga mu memiliki hutang lima ratus ribu saja di tagih.dan di paksa kamu dan bang Aris menikah Zen!" Kesal aca mengingat kan kejadian lima hari yang lalu..zenny hanya menghembuskan nafas nya ... kejadian lima hari silam.terlintas kembali di benaknya.

* Satu Minggu yang lalu *

"Saya mohon paman Wira ...Saya butuh bantuan dana sebesar lima ratus ribu..untuk membeli obat nenek yang sudah habis apakah bisa saya meminjam uang ke paman Wira?"

"Lima ratus ribu?"ulang Wira sambil meneguk kopi pahit yang tersedia di meja ruang tamu ia menatap lekat manik netral berwarna kecoklatan milik zenny,

Gadis itu manggut - manggut mendengarnya Wira mengangkat wajahnya dengan sombong nya ia meletakkan beberapa lembar uang berwarna merah ke meja ruang tamu yang berada di tengah - tengah mereka sebelum zenny mengambil uang itu Wira melayangkan sebuah ancaman pada nya "Kalau satu bulan,uang ini tidak kamu kembalikan kamu akan tau akibatnya! Dan ingat Kalau kamu pinjam lima ratus ribu ...kamu harus mengembalikan --dua juta uang itu sudah sama bunga nya apakah kamu siap?"

"Dua juta?"ulang zenny seraya menelan ludah yang tercekat di tenggorokan nya pasalnya.uang dua juta di desa ini mampu membeli seambrek beras di pasar . Uang dua juta sangatlah besar bagi orang di desa ini untuk , mendapatkan uang sebesar itu pastinya tak mudah namun di pikirannya sang nenek sedang membutuhkan obat- obatan untuk perpanjang hidupnya ...

"Kenapa kamu takut? Apakah lupa saya adalah bos renternir ...zenny! Oh ya satu lagi hampir saya lupa apa yang ingin kamu gadai untuk berjaga - jaga kalau kamu tak membayar nya?" Ucap Wira dengan suara penuh tekanan "Rumah ?...ah tidak rumah mu jelek!" Tebak Wira lalu tertawa

Zenny meremas jemari lentiknya.yang berada di pangkuan nya ia berkata dengan suara serak menahan tangis " aku tak memiliki apa apa lagi selain..rumah mungkin paman Wira bisa milih ingin apa?" Sebuah senyuman licik terukir di wajah nya ia berkata dengan suara penuh semangat "Kalau kau tak . Memiliki apa yang digadaikan gadaikan saja dirimu- mungkin anakku Aris akan menerima gadis dekil jelek seperti mu kalau dia tidak mau ...Biar aku jual kamu ke tengkulak beras!"

Zenny mengigit bibir dalamnya lalu berkata "apakah tidak,ada cara lain paman Wira?"

"Tidak!, Mau apa tidak?" Tanya Wira tegas

Dengan sekali anggukkan . dan sebuah tanda tangan di materai Rp 1000 . Uang itu sudah ada di tangan zenny .ia menghembuskan napas kasarnya saat mengulang kembali ingatan nya ia tersadar akan kejadian beberapa hari lalu dan tersadar akan . Tegang waktunya ...

_Hari penagihan! Lima hari yang lalu_

Sebuah suara Pintu di gedor di iringi teriakan orang dengan kata - kata kasar memenuhi sebuah rumah yang jauh dari pemukiman warga. rumah yang terbuat dari gubuk reyot yang tinggal nya kedua manusia malang .

Dengan penuh amarah Wira menyuruh anak buahnya yang berkerja sama dengannya di bidang perenterniran. Mengetuk pintu dengan kasar rumah nek rati.

"BUKA KAMU ZENNY!BUKA BAYAR HUTANG!"

TOKKK...TOKKK..TOKK!

"BUKA BAYAR HUTANG KAMU!"

"BUKKA!!! BUKKA PINTU NYA!"

TOKKK...TOKKK..TOKKK!!!

Decitan terdengar. Jelas menandakan pintu yang sudah tua karna termakan waktu dari balik daun pintu reyot tersebut. Menampilkan sosok gadis sederhana berkuncir kuda. Ia tertunduk menatap lima anak buah Wira yang badannya kekar semua membuat zenny ketakutan ia menghembuskan napas dalamnya ia meremas jemari tangannya .

"Mana uang yang kau janjikan?!...ini sudah masuk bulan nya kau harus , mengganti uangku!" Teriak Wira dengan suara lantang

"Anu...paman Wira aku minta maaf ....Aku hanya... memiliki uang --- lima ratus ribu. Untuk sisanya bisakah nanti?" ucapan itu meluncur tepat di hadapan bos renternir tersebut dengan suara yang bergetar ...

"lima ratus ribu?" Wira mengulang dengan nada mengejek ,zenny mengangguk pelan " Dapat apa dengan uang lima ratus ribu tersebut?"tanya Wira kepada anak buahnya dengan tatapan mengejek ke arah zenny.

"Ya sudah ...kalau kau tak punya uang dua juta perjanjian kita harus kamu kabulkan kebutlan anakku Aris ingin menikahi gadis kampung kayak kamu!" tegas Wira

"Tapi-"

"Ngga usah tapi tapi kamu itu,tak bersyukur masih mending anakku ingin menerima gadis miskin dekil seperti kau!" Potong Wira

Sebuah perkataan yang sungguh susah.untuk di tolak membuat zenny terjerat dalam kehidupan sekarang ia terikat oleh orang yang sama sekali tidak ia ,suka dan lebih parahnya lagi ia harus terikat oleh keluarga kejam tersebut...

Zenny memandang lurus orang yang hilir mudik.di depan kedai nasi uduk nya . seketika lamunan nya buyar saat kedua bola matanya.tak sengaja menangkap siluet seorang lelaki tampan berjas hitam yang melangkah mendekati warung nasi uduk nya.

"Bang Irsyad !" Panggil aca dengan suara cempreng khas nya saat melihat.lelaki tampan tersebut sudah di depan warung nasi uduk milik zenny lelaki tampan tersebut tersenyum hangat ke dua gadis tersebut

"Hai dek !" Sapa nya dengan suara berat khas nya

"Hai bang Irsyad apa kabar? "Tanya aca dengan antusiasme bertanya pada teman masa kecilnya dulu yang baru pulang.merantau ke Jakarta

"baik kalian macam mana? " Sahut Irsyad singkat

"Silakan duduk bang!" Titah zenny mempersilakan lelaki berusia tiga puluh tiga tahun itu duduk di bangku plastik yang berada di depan warung nasi uduk nya.

Irsyad menurut ia. Untuk duduk - di bangku tersebut zenny tersenyum tipis ia melangkah ke arah meja yang berada di sudut warung. Meja yang terdapat dua termos besar yang lebih besar dari tubuhnya, ia segera menyeduh kopi instan untuk Irsyad sementara aca? Sedang. Ngobrol panjang lebar dengan Irsyad salah satu lelaki tertampan di desa kembang jaya .

"Silakan di minum bang kopi nya." Zenny meletakkan secangkir kopi tersebut, ke meja yang tepat di hadapan Irsyad tersenyum singkat "terimakasih dek !" Sahut Irsyad

"Sama - sama bang!" Zenny menghampas bobot tubuhnya ke kursi panjang yang berada di depan kedai warung nasi uduk nya,ia menatap wajah Irsyad lekat - lekat.

"Kapan Abang Irsyad. Kembali ke kota?" Tanya aca dengan suara penuh penasaran

Irsyad menyeruput kopi tersebut lalu, meletakkan kembali cangkir tersebut ke meja "Lusa, setelah pernikahan. Aris dan Zenny ! Bukankah kamu dan Aris juga akan pindah ke sana?" Sahut Irsyad matanya menatap zenny lekat "ohh...berarti Resepsi pernikahan nya disana?" Tanya aca sekali lagi

"Yap ... Besok akad nikahnya, besok nya Resepsi nya !" Lanjut Irsyad

Zenny meremas jemarinya. Ada suatu yang membuat nya cemas yaitu-- besok hari.yang tak ingin ia lewati eh maksudnya -- hari dimana ia .akan memulai kisah baru sama orang yang tak ia cintai sahabat masa kecilnya yang pergi merantau bareng abangnya di Jakarta -- Yaitu Aris .

*Ilustrasi / Ciri-ciri PARA Karakter *

Zenny arrasya : kulit sawo matang, tinggi 162cm.bb 40 kg

Penampilan \= Suka di kuncir kuda

\= Suka pakai baju hitam

\= Suka pakai hoddie hitam

Sifat : ceria , periang

: Baik , dewasa

: Penyabar , perkerja keras

Sisi buruk : Suka nahan Lapar , selalu nahan sakit

: Sok kuat, polos ,naif

: Selalu merendah padahal udah rendah

: Pemalu.

Kelemahan : Alergi bunga tulip

: alergi susu sapi

: ngga suka kacang!

:ngga suka sawi

: darah rendah

: ngga suka jagung

\*Soo baca terus ya novel Cinta karang samudra !\*

“Sembuhkan luka, beri kebahagiaan lalu melindungi. Lantas pergi apakah itu indah?”

_Zenny arrasya _

( baca cinta karang samudra!!)

*Karna cinta tak seindah.karang

Di samudra! *

By @biddariii

lovely Reading.!

Follow Ig : @biddariii

So happy reading today!

Bagian 2 " Aku sayang nenek! "

Seketika kedua bola mata kecoklatan. Milik zenny menangkap siluet seorang lelaki tampan berkaos putih dengan celana bahan berwarna coklat muda. "ARIS!" Panggil Irsyad membuat lelaki tampan tersebut menoleh ke arahnya.

Lelaki berkaos putih sebut. Melangkah ke arah warung nasi uduk milik zenny, Irsyad bangkit dari duduknya ia menatap sang adik yang sudah ada di hadapan nya.

"Habis, dari mana kau RIS?"tanya Irsyad seraya menepuk pelan pundak sang adik

Dengan malas Aris menepis.tangan sang Abang yang berada di bahu nya " habis dari rumah pak lurah " sahut Aris pelan terlihat jelas di kedua bola matanya,ada sebuah ketakutan

Irsyad berkerut kening.ia lalu menatap sang calon adik iparnya yaitu "zenny!" Membuat zenny menghampas pandangan nya ke .arah lain agar tak berpas - Pasan pandangannya dengan Irsyad. "Ngapain ke sana?, Harusnya kau sibuk dengan urusan pernikahan kalian.besok !" Tanya Irsyad matanya penuh selidik

"An--nu bang .... Kirim undangan ke keluarganya pak lurah di suruh .bapak!" Perkataan yang tak masuk akal menurut Irsyad.dengan hati yang berat Irsyad, percaya pada adiknya . "Lebih baik kamu istirahat ! Bukan kah .besok hari yang panjang untuk kalian berdua!.." Titah Irsyad lalu pandangannya beralih ke zenny yang duduk di sisi aca " terutama kamu dek! , Besok kamu bakal menjadi pengantin jadi jaga kesehatan!"

"Ya bang!" Sahut Aris dan Zenny hampir serempak membuat.aca tergeli hati ia menyenggol lengan zenny dengan siku nya . Lalu berbisik "Cie..cie ...kompak bener!' zenny tak menimpali kelakuan. Gadis tersebut ia hanya tersenyum tipis seraya berdecak sebal

Diam - diam dalam hati. Aris bernapas lega sang Abang tidak menyelidiki. Apa yang ia lakukan di sana , dalam hati Irsyad masih ragu percaya pada adiknya. namun ia tepiskan pikiran negatif tersebut,

"Oh ya. Kalian nanti setelah menikah jadikan pergi ke kota?"tanya Irsyad memecah kan keheningan " Insyaallah jadi , bang" Aris menatap sinis zenny membuat zenny berkerut kening. tatapan Aris seolah. Menguliti zenny dengan tatapan --dingin -- julid dan jijik!

"Abang sangat senang, kalau kalian ingin tinggal di rumah Abang! " Ucap Irsyad dengan antusiasme "ya bang" Aris menjawab

"Oh ya Abang pergi dulu, kalian berdua ingat istirahat!" Ucap Irsyad sebelum pergi dari warung nasi uduk milik zenny.

Aris dan Zenny hanya mengangguk patuh sementara.aca izin pulang ke rumahnya di kedai nasi uduk tersebut hanya ada . Aris dan Zenny. Membuat suasana sangat sepi..

"BESOK KAMU DATANG, SAJA KERUMAH PAKAI BAJU YANG SUDAH.AKU KIRIM WAKTU ITU OH YA UNDANGAN NYA SUDAH TERSEBAR .JADI KAMU TAK PERLU KHAWATIR!" ucap Aris dengan suara meninggi

Zenny merasakan, seperti ada yang menusuk relung hati nya . Saat Aris berkata dengan nada kasar dan cepat." Apa yang harus aku siap kan?"tanya zenny dengan suara bergetar maklum baru hari ini.mereka bicara empat mata Aris berdecak sinis

Menatap zenny dari atas hingga bawah gadis tersebut ,pakaian nya kuno berwarna hitam di padu padankan oleh, celana jeans dan sendal jepit berwarna hitam . Dalam hati Aris berkata " Sungguh sial . Lelaki yang menikahi gadis, intem dekil sepertinya.!" Zenny yang peka terhadap tatapan Aris pun ia tertunduk diam

"Kamu hanya perlu.siap kan mental!, Bukan kah dana kau tak punya? Lantas buat apa kau bertanya " cemooh Aris " Oh ya satu, lagi mahar pernikahan kita seperangkat alat sholat aja . Ngga usah minta yang mahal-mahal !" Ucap nya dengan nada sinis lalu tertawa kecil

"aku tidak .akan meminta yang lebih besar.abang mau terima aku aja sudah berterimakasih banyak, daripada aku di jual ke tengkulak beras pada paman Wira " Tutur zenny merendah "baguslah sadar diri!" Ujar Aris lalu ia berbalik untuk meninggalkan warung tersebut .baru lima langkah tetiba ia berhenti dan membalik badannya dan berkata

"SEBELUM.KAMU PERGI DARI RUMAH MU BESOK ALANGKAH BAIKNYA MEMBACA. SURAT UNDANGAN TERSEBUT!" Ucap Aris dengan suara meninggi. Membuat zenny mengangguk patuh entah mengapa Aris yang dulu- dan sekarang berbeda? ...zenny menatap punggung. Aris yang lambat laun menghilang,

Entah mengapa seperti ada hal yang.menganjal di hatinya membuatnya tak enak sebuah lintasan masa depan yang , menghantui nya dari kemarin apalagi saat melihat calon suaminya yang tampak lebih dari dirinya .membuat zenny membandingkan dirinya dan sang calon suami--- nya tersebut

Bagaikan langit dan bumi

*....*

"Nduk !" Gaungan tersebut membawa. Zenny pada kenyataan ia. Menatap ke arah sang nenek yang sedang menatapnya , suapan sang nenek terhenti karna melihat sang cucu hanya mengandung - ngaduk nasi goreng yang .berada di piring tersebut. Tidak ada niat untuk memakan nya ,

"Kamu sedang memikirkan apa nduk?"tanya wanita tua tersebut dengan suara.parau nya

"Tidak!...aku hanya lelah saja nek!" Palsu senyuman itu palsu sepalsu perkataannya saat ini . Nek rati menaruh sendok yang ia gunakan di atas piring lalu.tangan ringkih nya bergerak mengusap puncak kepala sang cucu . Mengalirkan kehangatan ,

"Apa yang sedang ,kau pikirkan?"tanya nenek rati lagi seolah tau apa yang di pikirkan sang cucu " zenny hanya letih.nek kita ...lanjut makan ya " zenny menatap wajah sang nenek yang di penuhi garis masa-- di setiap sudut wajahnya " nenek zenny sayang.nenek !" Ucap zenny tetiba membuat nenek berkerut kening "nenek juga sayang zenny!" Ujar nek rati

Zenny melingkari lengannya. Ke pinggang sang nenek ,membuat sang nenek tersenyum menatap wajah sang cucu yang sangat mirip dengan sang cucu pertama nya yang.sudah tiada Lima tahun lalu,

"Maafkan nenek ya nduk!" Perkataan itu membuat zenny mendongak menatap sang nenek.ia berkerut kening menatap sang nenek. Terlihat jelas kedua maniknya berkaca- kaca zenny berdecak kesal " untuk apa nenek . Meminta maaf ? Nenek, tak salah apa pun pada Ku! Jadi berhenti minta maaf . Yang ada aku makasih banyak sama nenek berkat nenek aku ---- " zenny terhenti hampir saja ia kelepasan. Tangan ringkih nya mengusap pelan wajah sang nenek yang di penuhi garis masa--.

"nenek ....minta maaf karna , nenek kamu harus menikah dini maaf ya nduk! Kalau bukan karna nenek yang sakit - sakitan. Pasti kamu tidak akan terjebak --- di pernikahan ini" Tutur sang nenek air matanya luruh seketika

"Nek!... berhenti menangis! " Suaranya serak Menahan sebuah emosional yang susah untuk.di jelaskan dengan lembut Zenny menangkupkan kedua tangannya, di wajah nek rati ia menatap wajah nek rati yang wajahnya sangatlah cantik di usia yang sudah tidak muda lagi

" Nek, dengar aku sangatlah berterimakasih pada nenek yang telah membesarkan aku hingga, saat ini jadi anggap saja ini balas Budi antara aku dan nenek! Aku ingin nenek hidup terkecukupi! ....aku ingin balas jasa nenek yang selama ini.sudah rela berkorban demi aku, karna mengurus aku nenek jadi sakit- sakitan ! " Ia terhenti sejenak untuk mengambil napas panjang " Biarkan, zenny balas semua jasa nenek ! Ya sebagai mana nenek mendidik zenny dan merawat zenny hingga. Detik ini --" lanjut zenny dengan suara bergetar

Luruh sudah air mata yang. Selama ini ia usahakan tidak jatuh dari pelupuk matanya. zenny tersenyum tak peduli berapa banyak, air mata nya yang luruh ke pipi tersebut .

" Nduk ! Maafin nenek ya "

" Nenek ngga usah minta maaf, zenny yang minta maaf terlalu membebani nenek ; nek zenny berharap . Nenek bahagia selalu dan panjang umur! Agar bisa .lihat zenny punya anak nanti --nya " ucap zenny

"Nenek janji akan selalu sama kamu!" Nenek mengulurkan jari kelingking nya. zenny pun menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking sang nenek ia tersenyum bahagia mereka melakukan "Finger promise "

"Aku janji bakal temani,nenek kalau pun aku sudah menikah aku akan.selalu ada di dekat nenek! Jangan cemas !" suaranya terdengar serak sekali nenek dengan lembut mengeratkan pelukannya lalu mengecup kening sang cucu,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!