Pagi hari menjelang jam siang
Sekitar pukul 10.30
Di sebuah komplek perumahan mewah, ada seorang pria muda yang sedang duduk di pinggir jalan memengang sapu memakai pakaian kebersihan, ia sedang beristirahat sambil meminum air dalam botol dengan pikiran melamun.
"Takdir memang sulit di tebak"gumamnya.
Ia mulai melanjutkan pekerjaan nya setelah istirahat sejenak, berkeliling komplek dari A ke C, membersihkan jalan dan perumahan pemilik komplek.
Sekitar pukul 1 siang
Di sebuah perumahan komplek berlantai 2 dengan halaman yang indah, pemuda itu sedang memperbaiki sebuah ayunan di halaman dengan suasana taman.
"Darius apa kamu tidak ingin beristirahat terlebih dahulu?"jawab seorang wanita tua yang terlihat cukup muda keluar dari sebuah rumah menuju ke halaman.
Aku yang sedang melakukan pekerjaan pun menjawab
"Tidak, aku akan menyelesaikan bagian ini dulu, baru aku beristirahat"katanya.
"Memang bagus kamu bekerja keras, tapi jangan memaksakan diri sendiri"
"Terima kasih atas perhatian Bu Maria"katanya.
"Baiklah, aku akan membawakan makanan kemari, jika sudah selesai,makan dulu di sini jangan pergi begitu saja"
Setelah berkata demikian wanita tua itu kembali masuk ke dalam.
Sekitar beberapa menit kemudian wanita itu membawa makanan ke sebuah meja di sekitar halaman.
Makanan tersebut terlihat sudah dingin tetapi cukup mewah, ada daging, kentang goreng, buah, nasi, serta sup sayuran dan sebuah jus dan air mineral.
"Aku taruh makanannya di sini, jangan lupa di makan!"tegasnya.
"Ya, terima kasih"
30 menit kemudian pun berlalu.
Aku telah selesai memperbaiki ayunan tersebut dengan sedikit berkeringat, karena kerusakan cukup ribet,
Ia perlu membuat desain ulang mulai dari dudukan yang terbuat dari kayu agar aman untuk anak-anak, dan sebuah pengikat ayunan di gantungkan di sebuah dahan pohon, agar terlihat kokoh dan tidak lepas atau patah.
Entah bagaimana ayunan tersebut bisa rusak, karena yang membuat ayunan tersebut adalah seorang pekerja profesional, dan malah ia yang di suruh memperbaiki yang bukan dari bidang tersebut.
Aku mulai berjalan ke arah meja, mengambil sebuah air lalu minum, kemudian melirik makanan di atas meja sambil bergumam
"Apakah ini tidak terlalu berlebihan?"
Aku merasa tidak enak, hanya untuk perbaikan sebuah ayunan ia di perlakukan seperti tamu, tapi jika ia tidak memakan hidangan yang di persiapkan, ia malah akan tidak lebih enak, karena ia sudah pernah menolak dan menghilang begitu saja, ketika memperbaiki sebuah atap yang bocor.
Aku hanya bisa mendesah, mau tidak mau untuk hari ini ia akan menghormati nya, ia duduk dan mulai menikmati hidangan di depan matanya.
Sekitar 10 atau 15 menit kemudian.
Aku yang sudah menyelesaikan makanan bersiap untuk merapikan piring yang selesai, tetapi sesaat kemudian pintu rumah terbuka dan seorang wanita keluar.
Ia memakai pakaian formal untuk liburan, berdandan cukup cantik, jika memakai make up ia terlihat sangat muda mungkin sekitar berusia kurang dari 25 tahun, dan umur asli Maria adalah 30 tahun, memang tidak terlihat tua.
"Apakah kamu menikmati hidangannya?"katanya sambil tersenyum.
"Ya terima kasih"kataku sambil membungkuk
Maria mengangguk lalu berkata kembali
"Aku akan keluar sementara, bisakah kamu menjaga rumah dan anakku? Aku terlalu khawatir meninggalkan sendirian karena ia baru berusia 13 tahun, dan hanya kamu yang aku percaya dan Kaila cukup dekat denganmu, oh tenang saja aku akan membayarmu"
"Aku sih tidak keberatan tapi aku masih dalam jam kerja"
"Tentang itu tenang saja, aku sudah berbicara pada atasanmu"katanya
"Kalau begitu baiklah"katanya dengan wajah tanpa ekspresi
"Terima kasih"sambil tersenyum lalu berbalik dengan mempesona dan memikat kaum pria dari penampilannya.
"Ughh, kenapa aku jadi semakin terikat"mengerutkan kening karena pusing.
Entah kenapa aku menjadi terikat dan cukup dekat dengan wanita yang bernama Maria, awalnya ia membantu nya untuk memperbaiki gas yang terus berbunyi, yang secara kebetulan bertemu di jalan.
Aku bekerja sebagai petugas kebersihan komplek sudah hampir berjalan 1 tahun dan ketika ia bertemu wanita yang bernama Maria sudah lebih dari 9 bulan.
Ia adalah seorang wanita berusia 30 tahun, dengan tubuh yang memikat dan wajah yang cantik, memiliki 1 orang anak berusia 13 tahun, yang berarti ia telah mengandung sekitar di usia 17 tahun.
Ia telah bercerai dengan suaminya sekitar 3 tahun lalu, entah apa konfliknya, ia hidup cukup mapan, juga anaknya pun cukup dekat dengan Darius.
Ia sering bermain dan belajar ketika aku sedang bekerja di sini, karena aku cukup pintar dalam hal belajar juga terutama dalam bahasa inggris dan rusia.
Aku sering mengajarinya ketika ada waktu luang ketika bekerja.
Awal mula ia dekat adalah membantunya belajar dalam bahasa inggris, ketika di suruh oleh Maria ketika ia bertanya apakah ia pintar dalam bahasa asing dan dengan polosnya aku menjawab ya dan mulai mempraktikkan nya, di saat itulah Maria tertarik dan mulai menyuruhku untuk melatih belajar Kaila.
Awalnya Maria mengajukan ia untuk menjadi guru privat Kaila karena ia lancar dalam berbahasa inggris, tapi aku menolaknya mentah-mentah, walaupun bayarannya setengah dari gaji dari pekerjaan kebersihan setiap bulan.
Tetapi pekerjaan cukup mudah dan tidak perlu berusaha lebih dan jam kerjanya pun cukup sedikit sekitar 2 jam sehari dan seminggu hanya 3 sampai 4 kali.
Alasan ia menolak adalah karena ia merasa tidak enak kepada atasnya karena belum jalan 1 tahun kerja, ia akan berhenti seakan ia tidak serius menjalani kerja, juga belum tentu bekerja sebagai guru les akan menjadi jangka panjang.
Ia berpikiran kedepan, ia memerlukan pekerjaan jangka panjang, juga ia belum terlalu banyak pengalaman kerja, ini adalah pekerjaan pertamanya setelah lulus sekolah.
Ia telah menganggur selama kurang lebih 1 tahun setelah kelulusannya, karena mencari kerja cukup sulit, terlalu banyak permintaan yang sulit, terutama dalam hal pengalaman kerja, kebanyakan pekerjaan membutuhkan pengalaman dan yang lebih memuakkan adalah soal penampilan dan juga sebuah sogokan jika ingin anda lulus.
Itulah yang membuat ia tidak percaya diri terutama dari penampilan, walaupun kenyataannya penampilan ia tidak buruk dan sedikit tampan, tapi ia tidak percaya diri dan selalu bersikap rendah hati dan naif, karena kurang pengalaman hidup, walaupun hatinya sudah di tempa menjadi cukup dingin dan acuh tak acuh karena perlakuan lingkungan.
Sewaktu sekolah ia sering di bully dan di perlakukan layaknya sampah, dan di situlah hati nya bersikap dingin terhadap orang lain dan tidak terlalu peduli selain mencari uang di saat kelulusan
Entah kenapa negara tersebut tidak melakukan tindakan tegas terhadap pemungutan biaya yang bisa di bilang ilegal terhadap pencari kerja, yang terlalu banyak pilih-pilih dan perlu uang atau koneksi.
Aku mendapatkan pekerjaan ini saja karena sebuah keberuntungan.
Aku membawa piring bekas makan ke dapur dan mulai mencucinya, lalu Maria mulai menghampiri ku sambil berkata
"Kaila akan pulang sebentar lagi dari praktek kelasnya, aku menaruh kunci rumah di ruang tamu di samping televisi, jika Kaila bertanya bilang saja aku sedang ada urusan kerja, mungkin akan pulang dalam 2, Baiklah aku berangkat dulu"
Ia menuju ke sebuah halaman depan, di pinggirnya ada sebuah bagasi mobil dan ada sebuah mobil super car mewah di depan rumah dengan warna biru dan abu, warnanya saling bercampur abstrak tetapi cukup indah seperti sebuah karya seni.
Aku seperti seorang pemilik rumah atau mungkin keluarga, berada di luar pintu, melihat Maria memasuki mobil yang telah di nyalakan selama kurang 5 menit dan menyalakan klakson tanda akan pergi,
Dengan suara yang nyaring keluar dari mobil tersebut ketika pergi.
Aku membungkuk tanda jawaban ketika klakson berbunyi.
Aku mulai memasuki rumah, aku tidak berdiam di dalam rumah, tetapi menuju ke arah taman di sebuah rumah kayu yang sederhana tempat untuk bersantai, karena aku merasa tidak enak untuk berada di dalam apalagi ini adalah rumah seseorang.
Aku mulai berbaring, melamun dan berpikir dalam hati
'Apakah ini sesuatu yang tepat?'
Entah kenapa, semenjak ia bertemu dengan Bu Maria, hidupnya mulai berubah, hanya hidupnya! Tidak dengan keluarga, Aku merasa menyimpang, aku hanya merasakan kenyamanan sendiri, sedangkan untuk keluarga tidak! Keluarga nya bisa di bilang cukup miskin, rumahnya saja menyewa, kehidupannya hanya cukup untuk bertahan hidup dan ketika aku mulai bekerja beban mulai berkurang.
Beban yang ia tanggung selain menambah peluang bertahan hidup dan sedikit menabung, ia perlu membantu membiayai adiknya yang sudah memasuki jenjang sekolah menengah pendidikan.
Dalam hati aku merasa bersalah karena di sini ia hidup cukup enak, inilah yang membuat aku tidak enak berlama-lama di sini, ia takut akan melupakan tujuannya, karena ia masih kurang pengalaman hidup di luar, aku takut terbawa arus karena pikirannya masih muda.
Memikirkan hal itu membuat aku semakin merasa bersalah dan pikiranku mulai pusing hingga tanpa sadar aku tertidur lelap.
20 menit kemudian aku terbangun, bukan terbangun sendiri, tetapi terbangun oleh sebuah teriakan seorang wanita yang marah.
"Ibu!! Buka pintunya, mengapa lama sekali!"
Berteriak ambil mengetuk pintu sambil cemberut dan bergumam
"Kenapa harus di kunci sih!"geramnya
Tubuhnya cukup mungil, cantik dan postur tubuhnya mempesona mirip dengan ibunya, memakai seragam sekolah dengan rambut di ikat.
Aku yang sedang berada di taman buru-buru bangun dan berlari menuju halaman depan dengan rambut acak-acakan karena habis bangun tidur, tidak siap merapikan penampilannya.
dengan suara krekk, pintu kunci terbuka dan akhirnya pintu pun terbuka dengan perlahan
"Maaf Kaila.."dengan suara masih lemah, sebelum melanjutkan bicara Kaila menerjang pintu yang setengah terbuka dengan marah, tidak mendengar perkataan aku karena terlalu kecil dan Kaila berteriak"Ahhh!"
Dengan suara dukk pintu terbanting dan Kaila menerjang Darius dengan marah tanpa melihat kedepan, ia menerjang sambil menunduk ingin menabrak.
Tabrakan pun terjadi, Kaila menerjang perutku hingga aku berteriak
"Ughh"
"Ibu!!" dengan kepala tertunduk sambil memegang kepala yang kesakitan.
'Mengapa ini sakit sekali, biasanya ibu akan memengang kepalaku ketika aku menerjang'pikirnya dalam hati.
Itu sudah menjadi kebiasaanya ketika sedang marah dan tidak berpikir jernih.
Kaila langsung mendongkak ke atas menatap wajahku sambil berkata dengan suara yang pelan dan belum selesai
"I.."dengan ekspresi kaget sekaligus malu
"Ehhh, kakak kamu disni"katanya dengan senyum malu lalu mulai menundukkan kepalanya.
Aku tersenyum masam sambil menahan rasa sakit
"Ya, maaf aku mengunci pintunya, apakah kamu menunggu lama?"
"Tidak! Aku baru saja pulang"tegasnya dengan kepala tertunduk karena mau"Kalau begitu aku ke atas dulu untuk ganti baju"
Kaila langsung berlari menuju lantai atas
Aku menggaruk kepala karena heran, lalu aku melanjutkan kembali ke taman sambil menahan rasa sakit.
Beberapa menit kemudian pun berlalu
Aku yang sedang tidak melakukan apa-apa merasa sangat bosan, ia terbiasa sibuk tetapi kali ini ia hanya bertugas menjaga rumah, tentu saja merasa sangat bosan, ia juga tidak memiliki alat komunikasi.
Tak lama setelah itu Kaila datang ke arahnya dengan penampilan santai, memakai celana pendek di atas lutut, memakai pakaian terbuka dengan rambut terurai berkibar tertiup angin di taman.
Aku yang sedang berbaring tidak melihat kedatangan Kaila.
Ia tiba-tiba saja muncul di depan mukaku yang sedang melamun hingga membuatku kaget dan secara refleks mundur.
"Ughh"kataku
"Kakak kamu sedang apa? Melamun di sini sendirian"katanya sambil tersenyum.
"Hey kalau datang bilang-bilang, kenapa harus begini"kataku dengan kesal.
"Habisnya, kakak selalu melamun jadi aku ingin mengerjai hehe"dengan senyum menyeramkan
"Jadi ada apa?"kataku
Sambil perlahan berdiri dan duduk.
"Berhubung kakak ada di sini, bagaimana kalau ajari aku belajar lagi, kakak jadi sangat jarang kemari dan selalu pergi"katanya dengan nada murung.
Bagaimana ia tidak merasa begitu, setiap kali ia berada di sini ia merasa jati dirinya perlahan menghilang karena merasa sangat nyaman di sini, selain mereka terlalu baik terhadapku seperti sebuah keluarga, hingga aku melupakan tujuan ku.
"Oke, bawa perlengkapan belajar kamu kemari"katanya.
"kenapa tidak belajar di dalam saja?"katanya sambil memiringkan kepala dengan bingung
"Tidak! Di sini lebih sejuk"Tegasku.
Alasanku tidak masuk ke dalam pertama selain tidak enak yaitu, ia takut orang-orang akan berpikir yang tidak-tidak terhadapnya dan membuat hidupnya semakin sulit, karena para pekerja sudah tau ia terkadang sering berkunjung, hingga membuat nya di jauhi oleh pekerja lain, mungkin merasa iri
Lingkungan kerjanya menjadi semakin tidak menentu dan asing serta tidak nyaman tetapi ia tetap bertahan karena baru beberapa bulan bekerja.
Aku sudah terbiasa di perlakukan seperti ini jadi aku cukup kuat untuk bertahan, ia cukup beruntung karena tidak mengalami pembullyan di lingkungan kerja karena pemilik rumah ini yang selalu turun tangan untuk menghentikan dan agar tidak menyebar luas.
Ini juga merupakan salah satu ketidaknyamanan ketika berada di sini.
Ia merasa cukup berhutang Budi, makannya kali ini ia menerima tawaran tersebut.
"Baiklah kak Darius, tunggu sebentar!"katanya
Kaila langsung berlari menuju rumah.
Beberapa menit kemudian ia sampai membawa buku tulis.
"Oke kak Darius aku sudah siap" katanya sambil meletakkan alat belajar di lantai.
Lalu pembelajaran pun di mulai.
Itu berlangsung selama lebih dari 1 jam.
Sisanya bermain entah itu menonton televisi sebuah film atau mendengarkan sebuah cerita, tetapi kebanyakan Darius hanya sendirian.
Ia semakin jarang ber interaksi dengan Kaila tidak seperti dulu.
Kaila sedikit muram dan cemberut melihat perubahan sikap Darius.
Hingga pulang nya Maria dengan suara mobil yang kencang terdengar dari luar ke dalam.
Maria sudah dekat dalam perjalan pulang.
Beberapa tahun kemudian pun berlalu
Aku yang saat ini menginjak usia 24 tahun, sudah 4 tahun berlalu dalam sekejap mata tanpa di sadari.
Aku yang sehabis pulang dari pekerjaan tukang sapu sebuah komplek, masih memakai seragam kebersihan.
Saat ini aku sedang berada di sebuah tempat perbelanjaan dan hiburan, di penuhi oleh ruko-ruko di kiri dan kanan, tidak terlalu banyak pengunjung di sekita sini karena ini bukan pusat perbelanjaan, melainkan hanya sebuah cabang, walaupun hanya sebuah cabang tetap saja masih ramai.
Aku berada di sini karena sebuah tujuan, Pertama ia ingin berbelanja kebutuhan untuk makan sore ini dan kedua ia berjanji kepada adiknya yaitu membelikan sebuah es krim.
Sekarang pukul 4 sore, sebagain besar ruko telah terbuka, tampilan ku hari ini cukup kotor, tidak ada perubahan dalam diriku selama 4 tahun terakhir hanya saja ia bersifat lebih dingin dari 4 tahun sebelumnya.
Wajahnya masih terlihat tampan standar dengan wajah kotor.
Aku memasuki sebuah ruko seperti mini market.
Di dalamnya berbagai keperluan makanan ada, tetapi tidak cukup lengkap.
Ia berkeliling di sekitar mini market untuk mencari bahan selama beberapa menit hingga berakhir di sebuah tempat menaruh es krim, lalu ia mengambilnya.
Ia berjalan menuju ke arah kasir untuk membayar hasil belanjaannya.
Memberikan hasil belanjaannya untuk di periksa dan di catat keseluruhan harganya oleh seorang kasir.
"Total 25 dollar"katanya.
Lalu aku mengeluarkan sebuah kartu gesek dari dompet di saku celananya memberikan kepada kasir di depan.
Kasir itu pun menerimanya dan mulai menggesekkan kartunya dengan suara
Bip!
Pembayaran Transaksi telah selesai.
Pelayan kasir itu mengemaskan barang dari sebuah kertas yang elastis seperti sebuah karet.
"Terima kasih telah berbelanja"
Aku menerima nya lalu mulai keluar dari mini market, walaupun belanjaannya terbilang sedikit mungkin hanya beberapa buah, dengan sebuah rempah-rempah, sayuran, dan daging nya adalah ikan serta sebuah es krim.
Hidup di dekat perkotaan memang harga bahan baku cukup mahal, apalagi hidup di sebuah perkotaan.
Cuaca sedikit lebih cerah sore hari ini tetapi mendung seperti akan ada turun hujan.
Aku mulai berjalan menuju ke arah luar pusat perbelanjaan, tetapi saat dalam perjalanan, ia di hadang oleh seorang pria misterius yang memperkenalkan sebagai sales yang ingin mempromosikan sebuah game terbaru.
"Hallo tuan maaf menganggu perjalanan anda sebentar, Saya jail selaku sales ingin mempromosikan sebuah game vr mmorpg yang baru perusahaan kami buat"katanya sambil membawa selembaran promosi di tas selempang.
Aku tidak terlalu memperdulikannya dan terus berjalan dengan tatapan datar dan dingin.
"Tuan tunggu sebentar, aku yakin tuan pasti tertarik"ujarnya sambil tersenyum menghadang Darius.
Aku mengerutkan kening dan mulai berhenti, tanpa berbicara sedikit pun.
"Nah jadi tuan..."Pria itu menjelaskan situasi dengan khidmat sambil memperlihatkan poster.
Beberapa menit kemudian, pria itu selesai berbicara
"Bagaimana tuan apakah anda tertarik"
Dari awal sampai akhir aku hanya mendengarkan pria itu mengoceh, pria itu pun tidak peduli terhadap sikapnya yang dingin dan terlihat acuh tak acuh.
Singkat dari penjelasan pria itu dari awal dan akhir adalah bahwa, ia mempromosikan sebuah game vr mmorpg dengan judul Lord Of Yvhaous, sebuah game mmorpg yang masih dalam tahap pengembangan dan Beta.
Dan menurut perkataannya game ini berbeda dari game yang lain, ia menampilkan sebuah sistem yang sangat realistis seperti anda berada di dunia lain, dengan npc juga yang memiliki pikiran mereka sendiri, atau sistem AI yang memiliki kepribadian di setiap npc di dalam game.
Dan ia juga sedang mencari sebuah pemain pertama yang ingin memainkan game tersebut, tetapi sayangnya banyak orang yang tidak percaya selama ia terus mempromosikan.
Karena teknologi di dunia ini belum bisa menerapkan sebuah AI yang memiliki kepribadian mandiri dan emosi, tentu saja orang-orang menganggap nya membual, penipuan dan gila.
"Apa untungnya aku memainkan game ini, juga aku tidak ada waktu untuk bermain game"
"Oh itu, tenang saja, karena kami berniat menjadikan game ini menjadi dunia ke 2 setelah dunia nyata, maka kamu dapat menghasilkan uang dari game tersebut dengan berjualan, entah itu membuka bisnis, atau menjual perlengkapan, game kami memiliki sebuah pasar yang di gerakkan oleh pemain dan npc dalam game, yang memungkinkan pergerakan mata uang menjadi stabil"
"Hmm"renungku sambil memegang dagu.
Memang aku cukup tertarik dengan usulan tersebut, ia awalnya memang ingin membuka pekerjaan sendiri setelah menabung selama 4 tahun.
Tetapi ia belum menemukan ide, usaha apa yang ideal.
"Apakah anda yakin tidak menipu? Bukannya aku tidak percaya hanya saja teknologi di zaman ini tidak ada sistem seperti itu, perusahaan AI dunia saja belum memberikan penjelasan tersebut"
"Tenang saja tuan aku tidak menipu, Anda tentu boleh mencobanya terlebih dahulu"
"Benarkah?"
"Ya, tapi anda perlu membayar setengah harga, tenang saja jika aku berbohong aku akan mengembalikan harga dari itu 2 kali lipat"
Aku mengerutkan kening ketika pria itu berbicara yang kedua kalinya, aku kira benar akan di berikan uji coba gratis tapi nyatanya tidak, memang di dunia ini tidak ada yang gratis.
Pria itu kemudian mengeluarkan sebuah identitas dari saku bajunya yang berpakaian biru memakai celana jeans cream.
"Ini tuan aku akan memberikan kartu identitas ku dan sebuah kartu perusahaan"katanya sambil menunjukan.
Aku melirik kartu tersebut di sebuah tangan pria itu, lalu mulai mengambilnya dan melihatnya.
(Nama : Jail Nor
Gender : Pria
Alamat : .......
Tempat tanggal lahir : .... 20/6/2018)
Nama Perusahaan : Co.Operatin Digital.H
Alamat : .....
Pendiri : Khvaous
Domain : Www.DigitalYhaous.co.id
www.Digital.H.com
Aku mengerutkan kening ketika melihat nama pendiri perusahaan, karena namanya sama dengan nya yaitu ada kata Khvaous tetapi nama itu di terapkan di belakang.
'Apakah ini sebuah kebetulan? Namanya sama dengan ku'
"Tuan mengapa anda melamun?"katanya dengan penasaran.
"Tidak, namanya sama persis denganku"Menggelengkan kepala.
"Betulkah?"
"Ya"
"Hmm, Jadi bagaimana apakah anda tertarik? Anda bisa melihat alamat tersebut di maps jika anda tidak percaya"katanya.
"Aku percaya, karena aku pernah melihat seseorang memainkan salah satu game kalian"
Aku memang pernah melihat seseorang memainkan game tersebut di sebuah tempat sewa komputer.
Itu adalah sebuah game RPG tipe perang dengan ada lambang domain tersebut di bawah loading screen dan di sebuah forum percakapan.
"Berapa harganya?"kataku.
Karena aku memang sangat penasaran, jika perkataan memang benar, ini adalah sebuah investasi jangka panjang, karena kemungkinan besar game ini akan ramai dan tidak ada ruginya pula.
Dari identitas sudah di percaya, karena sebuah kartu identitas sangat sulit di palsukan, juga tidak ada ruginya bagi ia.
"Karena tuan akan menjadi pemain pertama dan juga katanya tuan memiliki nama yang sama dengan pendiri maka aku akan mengurangi harga sebesar 70% jadi harganya 500 dollar"
"Apa!"kataku tersentak kaget sambil mengerutkan kening.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!