NovelToon NovelToon

Secret Admirer

Part 1

Ayumi Larasati

Gadis manis dengan tinggi badan 165cm dengan berat badan yang ideal. Rambut hitam sepundak, kulit kuning langsat, bola mata yang indah, bentuk bibir yang sedikit tebal menambah poin manisnya ciptaan Tuhan ini. Sifat periang yang menjadikan Ayumi disukai dan dikenal mahasiswa di kampusnya. Mempunyai sahabat sahabat terbaik yang selalu ada disaat susah maupun senang. Jangan lupakan tentang pacar jelas Ayumi punya lelaki tampan impian setiap wanita kalau mereka melihatnya. Sayangnya hubungan mereka harus terpisah jarak semenjak Ayumi memutuskan kuliah diluar dari kotanya aahh itu tidak masalah bagi Ayumi selagi dilandasi rasa percaya dan setia itu terbukti jalinan itu sudah terbina selama 3 tahun.

Nathan Prasetya

Lelaki dengan tatapan yang bisa membuat jantung setiap wanita melihatnya berdebar debar. Yang kenal Nathan pasti berkata kalau Nathan lelaki "10 betul" tiada celah salah dan kurang yang terlihat. Berbahagialah para wanita yang bisa dekat dengannya. Lelaki sejuta pesona yang ramah dengan siapa saja jangan salahkan kalau banyak yang mengartikan keramahan senyumnya.

Yudha Bramasta

Seperti jailangkung datang tak diundang pulang tak diantar. Dia selalu tahu jika Ayumi sedang sedih. Karena suatu keadaan yang membuat mereka tidak bisa bersatu.

Riyo Pradipta

Lelaki yang mengisi hati Ayumi selama 3 tahun. Seorang pekerja keras dan pemikat hati setiap wanita. Dibalik sifat Don Juan nya tetap hatinya milik Ayumi.

Disinilah bermula nya cerita mereka. Bagaimana keikhlasan dan kesetiaan hati seorang Ayumi dalam cintanya.

*Kampus

"nyeeettt dah selesai belom lama beud dah" teriak Ajeng suara cempreng itu memekakkan telinga gadis manis dgn sejuta senyum didepannya

"Udah nyeettt tinggal nunggu print out nya" jawab Ayumi

Seketika pandangan mata Ayumi tertuju pada sesosok pria dengan sejuta pesona ntah mengapa itu nyata baginya.

"Jeng..Lo liat itu.cowok itu yang pake kemeja flanel tas punggung"

"Yang mana sih" mata Ajeng mencari cari

" Haduuuhhh itu looh nah yg di meja lobby"

"Hhhmmm itu dia lagi" memastikan sosok yang dituju Ayumi "kenapa?" Tanya nya lagi " belom tau juga siapa namanya, fakultas apa jurusan apa"

Ayumi menggeleng "bayangin Jeng sudah hampir 3 taun gue kuliah disini ketemu cuma saat ngurus ginian doang cuma bisa curi pandang doang Ya Allah sedih banget nasib gue gak ada yang mo bantuin apa nanya siapa namanya fakultas mana jurusan apa..sediiihh banget aku tuuuhh" mukanya memelas sekali

Iya lelaki itu berhasil membuat Ayumi penasaran tapi perjuangan Ayumi tidak begitu besar untuk mendapatkan informasi tentang lelaki yang berhasil membuatnya penasaran itu apalagi kalau bukan saat ini Ayumi masih mempunyai seorang kekasih. Meski berpacaran dengan jarak yang jauh hati Ayumi masih setia hanya matanya saja yang terkadang tergoda entah mengapa lelaki yang tak dikenal nya ini berhasil membuatnya selalu bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok tinggi berbadan atletis yang terlihat begitu dingin, tatapan tajam tapi teduh aaahhh Ayumi sendiri tidak bisa mendeskripsikan apa yang ada di hatinya jika suatu waktu bertemu.

"Woooiiii.. udah belom mandanginnya. Apa kita datengin aja nih" goda Ajeng

"Jangan Jeng.. malu gw biarlah kalo jodoh gak kemana kita ikuti aja alur skenario nya yang punya hidup" Ayumi pasrah

" Sian amat anak orang segitu nya suka dalam diam.. sabar ya semoga yang punya hidup tiba tiba memberikan bala bantuan buat lo. Lagian kan Lo masih ada Riyo walaupun dia jauh"

"Dah lah kantin yuk... Biarkan hatiku ini menggapai dalam mimpi saja buat babang manis disana ituuu" muka memelas Ayumi

" Sabaaaarrr yaaak sian bener sahabat gw satu ini" sambil mengacak rambut sahabatnya yang sedang patah hati "cuuusss laaah..kita dah ditungguin daritadi"

"Eh buset...untung gak gue pesenin nih mie...bisa bisa bonyok nungguin Lo berdua kagak dateng dateng" beo Mela

"Darimana Yang? Lama amat" Tedy kekasih Ajeng bersuara

" Biasaa nemenin nona ini memandang dari kejauhan"

"Siapa?"

"Lelaki tanpa nama" jawab Ajeng

"Negara dah maju masih liat liat dari jauh.. samperin Maemunah kapan kelar nya kalo cuma dipandang doang"

" Malu Mel gue kan gadis lugu"

"Preeeettt laaaah" serempak Ajeng Tedy Mela

Begitulah mereka ber empat selalu memulai obrolan dari yang berfaedah sampai ke yang unfaedah

🍂🍂🍂

"Jeng, hampir sebulan Riyo gak ada kabarnya loh" cerita Ayumi di sela sela mengerjakan tugas di laptopnya.

Ayumi dan Ajeng menyewa apartemen kecil berdua. Karakteristik dua gadis ini hampir sama walau Ajeng sosok yang selalu menggebu gebu dalam menyatakan atau mengungkapkan sesuatu hal. Apartemen dengan dua kamar yg tidak terlalu besar, ruang tamu sekaligus ruang tivi ada dapur kecil lalu kamar mandi. Untuk ukuran anak kuliahan seperti mereka itu sudah sangat mewah tapi biaya sewa relatif murah untuk di daerah yang terkenal dengan kota ribuan atau bahkan jutaan mahasiswa.

"Kenapa gak Lo coba hubungi duluan sih" jawab Ajeng yang sibuk nonton drakor favorit nya.

"Udah Jeng, tapi kok hp nya suka nyambung eeh beberapa saat kemudian gak aktif, curiga gak sih Lo?"

"Curiga kalo gue mah" bukannya meredam kecurigaan sahabatnya malah semakin berperan sebagai kompor meleduk. Dan memang Ajeng adalah orang yang pertama yang tidak menyukai Riyo bukannya apa hubungan Ayumi dan Riyo memang aneh menurut Ajeng pacaran macam apa kalau berjauhan.

"Tuh kan.. gimana dong Jeng" makin gak karuan dah tuh

"Ntar juga nongol lagi Munaroh Lo inget inget deh 3 bulan lalu gimana dia mohon mohon ke elo buat maafin dia, kalo gue nih ya jadi elo gue suruh temen Lo kek siapa kek buat nyelidikin dia disana, gue rasa sih dia selingkuh"

Panjang lebar Ajeng menjelaskan makin perasaan Ayumi mengiyakan bagaimana tidak 3 bulan lalu ada nomer yang tak di kenal mengirimkan beberapa poto ke ponselnya yang memperlihatkan mesranya Riyo dan seorang wanita cantik di suatu cafe di kota nya. Kalau kata teman teman Ayumi terlalu bodoh kalau masalah cinta.

Masa bodo lah dengan Riyo sudah tidak pula terlalu dipikirkan oleh Ayumi selama dia selalu bersama teman temannya maka bahagianya Ayumi tidak akan sirna begitulah adanya.

Part 2

3 bulan berlalu setelah pertemuan dengan lelaki tanpa nama itu dan tidak satu orang pun dari teman teman Ayumi yang berusaha juga untuk mencari tahu siapa namanya. Terkadang lucu memang mereka selalu bertemu dengan lelaki itu di saat urusan per sks semester an saja dikampus aneh bukan.

" Mel..cafe yuk dah lama loh gak nongkrong disana kangen juga nonton life music nya" ajak Ayumi

" Bebas gue mah ajak anak anak lah masa kita berdua doang mana seru"

" Ntar telpon dulu nih si kanjeng ratu lagi dimana" sambungan telpon pun terdengar

📲"Dimana Lo?"

📲" Apaan?"

📲" Hhhmmm mulai dah bolot.. Lo dimana Malih?" Tereak Ayumi

📲" Buseeettt suara bisa biasa aja gak..kagak usah tereak.. gw tempat Tedy ngapah emang?"

📲" Cusss lah kafe yuk dah lama nih gak nongkrong"

📲" Skrg? "

📲" Iyeess gw dah otw sama Mela ketemu disana yaaak"

📲" Ok"

20menit sampai juga di kafe tempat biasa mereka datangi tepat saat itu ada life music jadi kafe agak penuh dengan pengunjung yang kebanyakan mahasiswa sepertinya.

"Haii..lama gak kesini Mi, Mel" Sapa Andre pemilik kafe yang kebetulan berpapasan keluar kafe.

"Ehhh babang tamvaaan.. mo kemana bang? Gw dateng Lo pergi gak asik banget siii" cicit Mela

"Bentaran doang ada yang mo gue beli ada stok yang kosong..sudah sana masuk..enjoy yaaa" berlalu pergi tetapi tiba tiba membalikkan badannya "Oh iya Mi..kapan Lo nyanyi lagi?" tanya Andre "suara Lo lumayan loh suka gue"

"Kapan kapan bang.. gue orangnya mood mood an..kita masuk dulu yaaaah"

Saat memasuki kafe itu sejurus pandang Ayumi mendapati sosok yang tidak disangka-sangka. Memposisikan tempat duduk yg berada di meja nomer dua menghadap panggung kecil mata Ayumi tak lepas dari penampilan lelaki yang sedang memetik gitar akustik nya.

"Wooyy mata biasa aja napah"

"Mel.. jantung gw berdetak lebih cepat Mel.. manis nyaaaa Mel " semisal ada emoticon lope lope mungkin disekitaran Ayumi akan dipenuhi oleh emoticon itu.

"Elaaaah Munaroooh Lo bener bener mabuk cinta yaaa"

Tak berapa lama Ajeng dan Tedy datang. Kebayang tangan Ajeng yang menghalau pandangan Ayumi pun tak di gubris sama sekali.

"Nih anak kenapa Mel"

"Noh Lo liat yg di panggung"

"Eh buseeettt lelaki tanpa nama kenapa ada disana"

"dengerin suaranya dengerin petikan gitar nya pliiissss jangan ganggu gue dulu" Ayumi serius

Petikan gitar pun terdengar begitu indahnya..suara lelaki itu pun terdengar begitu merdu

🎶🎶🎶

Kuterima suratmu

Telah kubaca dan aku mengerti

Betapa merindunya dirimu

Akan hadirnya diriku

Di dalam hari-harimu

Bersama lagi..

Banyak pasangan kekasih yang terhanyut akan lagu dan suaranya sambil mengikuti lirik lagu itu..

🎶🎶🎶

Semua kata rindumu

Semakin membuatku tak berdaya

Menahan rasa ingin jumpa

Percayalah padaku aku pun rindu kamu

'Ku akan pulang

Melepas semua kerinduan

Yang terpendam

Siapa sangka Ayumi dan lelaki tanpa nama itu saling bertatapan.

Dan siapa sangka pula mereka sama sama tersenyum jantung Ayumi seakan ingin meloncat keluar.

"Ya Tuhan..senyumnya, siapa kamu sebenarnya"batin Ayumi

Bisa kebayang gak sih cowok nyanyi pegang gitar senyum ke kita tatapan matanya teduh gitu aduuuhh author mupeng iniiiihhh

"Mungkin ada yang mo request lagu atau ada yang mo sumbangin suaranya bareng saya" tawaran dari lelaki tanpa nama itu ke semua pengunjung cafe

"Adaaaa niiihh duet yaaaak..." Tetiba Mela tereak sambil mengacungkan jari nya

"Sonoo Mi.. duet sama babang manis jangan Lo sia-siakan kesempatan ini"

"Jiaahhh apa apaan nih kenapa gue.." serba salah

"Udah sonoooo buruan sekalian tanya namanya yaaa biar gak kek orang penasaran tiap kali ketemu" Ajeng ikut ikutan bersuara

Mati gue nyanyi apaan ini suara pas pas an gini..dasar Munaroh sama Maemunah ada ajaaa batin Ayumi

Dan mau tidak mau suka tidak suka kaki nya melangkah ke arah para pemain musik. Tatapan mata Ayumi melihat senyuman lelaki itu begitu manis..

Ya Tuhan..jantung ini takut tiba tiba berhenti..aduuuh jangan dooong

"Hai..aku Nathan" sambil menjulurkan tangan

Ooohhh akhirnyaaaa namanya aku tau batin Ayumi bersorak kegirangan sambil melihat kearah teman temannya dan berkata tanpa suara "namanya NATHAN"

"Nyanyi apa?" Tanya Nathan

"Apa ya aku bingung gak bisa nyanyi soalnya" jawab Ayumi sambil berpikir lagu apa yang cocok buat dibawa duet

"Kalo ini mau?" Nathan sembari menunjukkan lirik lagu di ponselnya

"Bolehlah"

Sepersekian detik instrumen lagu itu pun terdengar..suara Nathan lagi lagi mendayu indah

🎶🎶Tiba saatnya kita saling bicara

Tentang perasaan yang kian menyiksa

Tentang rindu yang menggebu

Tentang cinta yang tak terungkap

Matanya mengarah ke Ayumi seketika jantung Ayumi berdetak lebih kencang

Giliran Ayumi yang menyanyikan bagiannya

🎶🎶Sudah terlalu lama kita berdiam

Tenggelam dalam gelisah yang tak teredam

Memenuhi mimpi-mimpi

Malam kita

Tepuk riuh para pengunjung kafe pun terdengar saat Ayumi mengeluarkan suaranya yang tak disangka sangka

"Hahahah penyanyi kamar mandi akhirnya show up lagiiii" ujar Ajeng karena Ajeng paling tahu suara Ayumi memang perlu diapresiasikan sambil mengacungkan dua jempol untuk Ayumi

🎶🎶Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah

Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu

Dan kini hanya ada aku dan dirimu

Sesaat di keabadian...

Riuh tepuk tangan pengunjung kafe ketika mereka mengakhiri ajang duet malam ini.

"Makasih ya" ujar Nathan sambil mengulurkan tangannya"suara kamu keren"

"Haha biasa aja pas lagi dapet aja mood nya..oh ya kita satu kampus aku sering liat kamu" basa basi Ayumi yang basi banget.

"Oh iya aku juga sering liat kamu di kantin"

"Masa????" Tanya Ayumi tak percaya

"Iya tapi beberapa kali aja sih sebenarnya gak sering banget"

"Nathan" suara wanita dari belakang Ayumi yang membuat Ayumi membalikkan tubuhnya keasal suara

Cantiknya..siapa dia..pacarnya kah?Ya Allah cepet banget diambil kebahagiaan aku malam ini

"Kapan kapan kita duet bareng lagi ya..seneng bisa kenal kamu" ujarnya tersenyum dan berlalu menghampiri wanita cantik itu langsung meraih lengan Nathan

Langkah kaki ini gontai mengarah ke tempat teman temannya berada

"Cieeee yang udah kenalan" goda Mela "gimana ide gue kalo gak kayak gitu Lo bisa mati penasaran beb gak tau namanya"

"Tadi ngobrolin apa eh siapa cewek tadi Mi" tanya Ajeng

"Mana gue tau Jeng tetiba sakit liatnya gue..sakit ati adek baaang" Ayumi langsung menenggelamkan wajahnya ke tangan diatas meja

"Yaaah baru juga seneng seneng kenapa ada yang bikin jadi rusak gini sih" sebal Mela

"Sakit tapi tak berdarah" seloroh Tedy sembari dijitak Ajeng "Sorry Yang"

Setelah melalui malam dengan obrolan unfaedah nya mereka memutuskan kembali ke peraduan masing-masing. Baru berdiri dari tempat duduknya Ayumi di kagetkan dengan suara yang begitu sudah lama tak terdengar.

hhhmmm siapa tuuuh

Part 3

"Mimi" tegur pria gagah itu dengan setelan kemeja biru muda lengan panjang yg sudah tertarik keatas celana bahan Chino berwarna biru gelap menampakkan wajah lelahnya yang terlihat tapi tetap terlihat keren.

"Riyo?" Kok???eh maksud aku kamu disini dari Bandung??? Kapan? Gak ngabarin?tanya Ayumi seakan tak percaya lelaki yang sudah hampir 3 bulan ini menggantungkan hubungan mereka

"Mi... Kita duluan yah" cicit Ajeng "jangan pulang terlalu malam"sambungnya

"Eh iya jeng.."sambil melihat ke Tedi "Ted,Lo anterin pulang tapi gak pake nginep yaaah awas loo" Ayumi memberikan peringatan ke Tedi yang sudah senyam senyum

Saat ketiga temannya pergi, Ayumi memandang Riyo tak percaya kenapa penampilannya sedikit kacau ada apa ini?? Tanya dalam hati

"Mo ngobrol disini?"Ayumi memecahkan keheningan"ada apa?

"Sebentar lagi kafe ini tutup kita ngobrol di tempat lain aja" ujar Riyo

Memasuki mobil Riyo dan melaju entah kearah mana sampai akhirnya Riyo memutuskan kearah pantai yang biasa mereka kunjungi dulu saat Riyo masih ada banyak waktu untuk mengunjungi Arumi

Mobil berhenti..kaca mobil di buka lebar angin malam saat di pantai benar benar dingin tapi entah mengapa Ayumi suka suara deburan ombak yang saling susul menyusul seperti irama yang terdengar di telinga Ayumi

"Kamu apa kabar?" Tanya Riyo

"Alhamdulillah baik..kamu lagi ada kerjaan disini?" Tanya Ayumi diikuti anggukan Riyo yg masih menatap lurus jauh ke pantai.

Riyo menghembuskan nafas nya dengan berat. Ayumi menoleh mencari jawaban ada apa ini sebenernya.

"Riyo.."ucapnya lembut

Riyo menoleh dengan tatapan sendu dan berkata "Maafkan aku" lalu diam sejurus memandang ke depan

"Ada apa? Cerita aja"

"Aku..eemmm maksudku kita harus mengakhiri hubungan ini Mi"lirihnya

Ayumi kaget..tentu tidak karena di hati Ayumi yang paling dalam dia menunggu momen ini momen dimana dia memang harus mengakhiri hubungan yang tidak sehat ini hubungan yang tadinya berlandaskan cinta tapi harus pupus dengan penghianatan.

"Kalo memang yang terbaik...mari kita akhiri?"tersungging senyuman kecil dari Ayumi

"Kamu gak nanya alasannya apa?"ujar Riyo yang ternyata kaget dengan jawaban Ayumi

"Kamu gak harus dan aku gak butuh alasan Yo..aku merasakan nya sendiri bagaimana gak sehat nya hubungan kita..percuma dipertahankan kalo yang mempertahankan hanya aku..kita simpan semua nya disini" Ayumi menunjukkan ke hati Riyo "cukup menjadi kenangan.. terimakasih sudah hadir di hidup aku selama hampir 3 tahun ini terimakasih cintanya terimakasih perhatian perhatian kamu yang dulu begitu tulus buat aku sebelum semuanya memudar dari hati kamu.. berbahagialah maka aku juga akan berbahagia" ujar Ayumi sambil mengelus lengan Riyo "gak ada yang harus di sesali bukan? semuanya mengalir seperti air..mungkin kamu sudah mencoba tapi ternyata tak sekuat hati aku yang masih setia..aku baik baik saja Yo aku sudah mempersiapkan ini jauh hari sebelum semuanya terjadi" lirih Ayumi

Tatapan mata Riyo seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar kenapa rasanya lebih sakit dari yang dia bayangkan memang tidak seharusnya dia membuat gadis manis ini terluka atas perbuatannya selama ini tapi tidak ada yang harus dilakukan nya lagi selain bertanggung jawab atas apa yang dia tebar maka itu yang dia tuai.

"Maafkan aku" hanya kata itu penutup dari pertemuan mereka yang terakhir malam ini.

Perasaan apa ini..kenapa begitu leganya.. hatiku sakit? tidak..aku merelakan semuanya ini memang yang terbaik. Batin Ayumi

Langkah itu semakin ringan menuju apartemen nya malam itu. Iya dia akan menjadikan semuanya kenangan yang tersimpan sangat sangat rapat di lubuk hatinya bagaimanapun Riyo sempat membuatnya begitu dicintai.

Membersihkan dirinya.. menyelimuti tubuhnya dan berdoa dalam hati "aku ikhlas dan aku berharap semua akan baik baik saja apa yang akan aku lalui kedepannya nanti.. bantu aku Ya Rabb" batin Ayumi tak lama pergi ke peraduan nya.

🍂🍂🍂

"Mi...bangun" seru Ajeng sambil membuka jendela kamar lalu menggoyangkan tubuh Ayumi. "pulang jam berapa Lo semalem?"

"Heh?gak tau pulang jam berapa dah malem banget kayaknya" Ayumi memicingkan matanya sambil menggeliat melemaskan otot-otot badannya.

"Terus apa cerita?" Tanya Ajeng

"Gue putus.. kali ini bener bener putus. Mungkin udah yang terbaik gue juga dah capek Jeng hubungan macam apa yang sudah banyak bumbu penghianatan nya"

"Hhmmm..tul itu..dah gak usah terlalu dipikirin semakin lama juga gak baik kalo Lo pertahankan ya kan. Karuan Lo cari yang lain..babang manis mungkin bisa masuk daftar list elo" goda Ajeng sambil senyam-senyum

"Hahahaha gak dulu lah dah ada pawang nya kek nya si babang..ingetkan Lo cewek semalem gila cantik banget mana ada tanding nya kalo di jejerin sama gue "

"Kek jemuran baju di jejerin hahahaha ada ada aja Lo.. Mi Lo tuh kudu ngaca Lo gak jelek, manis kok kalo Lo jelek Riyo sekeren itu gak mungkin cinta sama Lo dulu.. badan Lo oke muka loh manis kulit Lo kuning Langsat item kaga putih kaga..Lo kalo mo cari bule aja dapet hahahaha"

Berdiri dari tempat tidur menuju pintu kamar "gue mo mandi mo ke kampus ngajuin judul skripsi biar cepet kelar ini kuliah jangan sampe jadi mahasiswa abadi" celoteh Ayumi

"Ya udah sonoo jangan lupa yaaa bersihin kamar mandi Minggu ini jadwal Lo"

"Iyeeeh bawel" seloroh Ayumi

Ayumi mempersiapkan dirinya seperti biasa kemeja berlengan di gulung sedikit, jeans dengan warna pudar, sepatu Converse tas yang berada di pundak nya dan tidak lupa rambut hitamnya di kuncir tinggi memperlihatkan leher jenjang gadis itu. Kesan cuek dari penampilan Ayumi oohh tidak lupa jaket jeans belelnya yg selalu menemani jaga jaga kali ada yang tiba-tiba mengantarkan dia pulang lumayan gratisan pikirnya.

🍂🍂🍂

Kampus

Melangkah kan kaki nya memasuki lobby kampus berjalan santai menuju ruangan dosen pembimbing. Hari ini Ayumi yakin pengajuan judul skripsi nya di terima. Mengetuk ruangan dosen pembimbing setengah jam di dalam memberikan penjelasan kepada dosen pembimbing nya alasan mengapa dia memilih judul tersebut. Syukurlah judul skripsi diterima oleh DP 2minggu lagi Ayumi dijadwalkan bertemu kembali untuk penulisan bab 1.

"Yes.. gue kira bakal susah dan alot syukurlah langsung ACC"batin Ayumi sambil berjalan tanpa melihat ke depan karena sibuk membenahi kertas proposal nya kedalam tas dan..

Bruukk

"iiiissshhh..sorry ya"sambil mengaduh dan mengelus lengannya yang lumayan sakit bertabrakan dengan tubuh seorang lelaki sepertinya.

"sorry aku yang salah gak liat lagi..maaf ya ada yang sakit" ujarnya

siapa lagii tuuuh

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!