Suasana di kediaman pak Sudirman tampak ramai. Mereka sedang sibuk mempersiapkan pesta pernikahan putri mereka yang bernama Aurora.
" Ma,apa mama dan papa tidak datang berkunjung ke rumah bang Farhan? Bang Farhan baru saja menghubungi ku mengatakan kalau bundo nya dari kampung sudah datang" ucap Aurora pada mama nya yang tampak sedang sibuk membantu menghias kamar pengantin untuk Aurora.
Buk Sindi melihat ke arah anak nya," mama sibuk. Besok kan ketemu juga di sini" ucap buk Sindi.
" tapi ma,mama dan papa kan belum pernah ketemu langsung sama keluarga nya bang Farhan. Apa tidak sebaiknya mama dan papa kesana untuk bersilaturahmi. Sekedar ingin mengenal mereka sebelum hubungan kami di halal kan" ucap Aurora.
Buk Sindi kembali menatap anak nya," alah, yang datang itu kan bukan ibu kandung nya Farhan. Buat apa mama kesana,cuma buang buang waktu saja. Sekarang yang penting itu Farhan nya sudah cinta mati sama kamu. Dan kamu nanti kalau sudah menikah dengan Farhan,jaga suami mu itu. Jangan biarkan keluarga nya mengusik hidup kalian dan juga uang kalian. ingat,Farhan itu sudah yatim piatu. Harta nya hanya untuk kamu,jangan biarkan suami mu mengirim uang lagi ke kampung nya untuk kakak ibu nya itu" ucap buk Sindi yang membuat Aurora terkejut.
" kok mama ngomong gitu sih ma. Menurut bang Farhan,bundo nya itu lah yang membiayai semua kebutuhan dia dulu semenjak dia lahir. Bundo itu sudah menganggap bang Farhan seperti anka kandungnya sendiri. Jadi bang Farhan harus berbakti pada nya" ucap Aurora.
Buk Sindi menarik nafas panjang," sudah,sudah. Nggak usah banyak bicara sekarang. Nanti kamu akan mama kasih tau apa yang harus kamu lakukan setelah menikah. Sekarang kamu istirahat saja, biar besok bisa tampil sempurna di acara sakral mu" ucap buk Sindi.
Aurora mengangguk dan berjalan meninggalkan mama nya.
Sementara itu,di rumah Farhan. Farhan tampak sangat senang melihat kedatangan Bundo dan keluarga nya yang lain dari kampung halaman nya di Payakumbuh Sumatera Barat.
" Bundo sehat" tanya Farhan sambil mencium tangan wanita yang sudah membesarkan nya dengan kasih sayang seperti seorang ibu pada anak kandung nya.
Buk Farida langsung tersenyum sambil mengusap kepala anak nya itu. " bundo sehat nak. kamu udah besar, sebentar lagi mau nikah. Ibu mu di sana pasti merasa bangga melihat mu sudah besar dan sukses seperti sekarang ini" ucap buk Farida sambil menitikkan air mata nya.
Farhan tersenyum," apa yang aku dapatkan hari ini,semua berkat kasih sayang Bundo pada ku. Walaupun ibu sudah tiada ,tapi Bundo selalu memperlakukan ku sama seperti anak anak Bundo yang lain. Aku tidak pernah kehilangan kasih sayang walau sudah tidak punya ayah ibu dari kecil. Karena itu lah aku bisa sukses seperti sekarang ini" ucap Farhan.
Putri anak bungsu buk Farida langsung mendekat," apa putri masih boleh minta uang jajan sama Uda kalau Uda udah nikah" tanya Putri.
Farhan langsung mencubit pelan hidung adik ya itu," tentu saja masih boleh. Kamu kan adik Uda" jawab Farhan.
" Boleh,tapi jangan banyak banyak dan tidak boleh sering sering. Harus jaga batasan,kamu harus menghargai istri uda mu" ucap buk Farida.
Buk Farida kemudian mengeluarkan surat nikah almarhum ibu nya Farhan dan sebuah foto..
" Farhan,Bundo membawa buku nikah almarhumah ibu mu dan juga foto ayah mu. Apa kamu tidak berniat untuk mencari ayah mu itu" tanya buk Farida sambil menyerahkan foto itu pada Farhan.
Farhan langsung mendorong tangan Bundo nya," maaf Bundo,aku tidak berniat sedikit pun untuk melihat wajah laki laki itu. Bagi ku ayah ku sudah mati" ucap Farhan.
" jangan begitu nak, bagaimana pun juga,dia adalah ayah mu. Bondo dapat kabar kalau dia dulu merantau ke ibu kota. Siapa tau kamu bertemu dengan nya. hanya saja karena kamu tidak pernah mau melihat foto nya,maka nya kamu tidak mengenalinya " ucap buk Farida.
Farhan langsung menggeleng," udah lah Bundo. Untuk apa membicarakan laki laki yang tidak bertanggung jawab itu. dia meninggal kan ibu ku sata sedang hamil besar. Ibu yang selalu menunggu kabar dari nya jadi sering sakit sakitan karena tidak pernah mendapat kabar dari dia semenjak dia pergi. Aku jadi kehilangan ibu ku disaat usia ku baru sembilan bulan. Kalau tidak ada Bundo,entah jadi apa aku sekarang ini" ucap Farhan.
" kalau ada yang mengatakan aku iini anak durhaka,bagi ku itu tidak masalah. Karena alu durhaka di sebabkan ayah ku itu yang lebih dulu durhaka pada ku. bisa bikin anka,tapi tak bisa tanggung jawab" ucap Farhan.
pak Rustam suami nya buk Farida langsung mendekat," sudah lah Farida. Jangan ingat kan lagi Farhan pada bajingan itu. hanya akan membuat sakit hati nya bertambah" ucap pak Rustam.
Buk Farida mengangguk," kalau begitu,Bundo tidak akan membicarakan dia lagi" ucap buk Farida sambil tersenyum.
" kalau begitu,Bundo istirahat lah dulu. Perjalanan jauh pasti membuat Bundo lelah" ucap Farhan.
Buk Farida mengangguk dan berjalan masuk ke dalam.akmar yang sudah di persiapkan Farhan untuk nya.
Di saat sudah berada di dalam kamar itu,buk Farida duduk sambil menatap foto pak Sudirman dan Hafizah adik nya.
" aku punya firasat akan bertemu dengan mu di kota ini. Kalau firasat ku itu benar, kamu harus mempersiapkan kata kata bagus untuk penjelasan mu karena sudah meninggalkan adik ku sendiri tanpa kabar " ucap buk Farida.
Pak Rustam mendekati Istrinya. " untuk apa kamu membawa buk nikah Hafizah dan foto Sudirman ke sini" tanya pak Rustam.
Buk Farida menarik nafas panjang," bang,Farhan sudah lama tinggal di kota ini. Dia juga seorang pedagang. Tokonya pun banyak. dia bisa saja ketimu dengan ayah nya,tapi karena tidak kenal, makanya dia tidak tau itu ayah nya" jawab buk Farida.
" trus kalau mereka sudah ketemu dan saling kenal,kamu mau apa" tanya pak Rustam.
Buk Farida terdiam sesaat. Pak Rustam kemudian menggenggam tangan istri nya itu " Farida. Besok hari pernikahan Farhan. biarkan dia bahagia . Tidak perlu mengingat dia tentang yaha kandung nya. Itu hanya akan membuat hati nya tambah sakit" ucap rustam.
Buk Farida mengangguk," iya bang,aku ngerti " ucap buk Farida.
" ya sudah, sekarang kamu istirahat lah. Ingat,kamu baru sembuh,jadi harus banyak istirahat. Jangan sampai besok di acara anak kita,kamu malah sakit" ucap pak rustam.
Buk Farida mengangguk dan merebahkan badan nya di tempat tidur itu untuk istirahat.
Buk Sinta sangat senang melihat para kerabat nya sudah banyak yang datang dari kampung. Dia merasa tersanjung karena saudara saudara nya memuji dekorasi pernikahan anaknya yang tampak mewah walau di adakan hanya di rumah.
" pesta nya Aurora terlihat mewah ya. tenda resepsi nya di buat sangat megah,tidak kalah mewah dari resepsi di hotel berbintang" ucap Risma,adik kandung buk Sinta.
" waktu Bima menikah kenapa tidak di buat semewah ini" tanya Risma pada buk Silvi. Bima anak laki-laki tertua buk Silvi. Waktu Bima menikahi Aini,buk Silvi hanya bikin acara syukuran kecil kecilan
Buk Silvi langsung tersenyum," mana bisa di samakan pesta pernikahan Aura dengan Bima. Aurora itu nikah sama pengusaha muda yang sukses, sementara Bima menikah hanya dengan gadis kampung biasa,jadi mana ada dana mereka buat bikin pesta seperti ini. Untuk makan aja keluarga istri nya susah. Apalagi bikin pesta mewah" ucap buk Silvi sambil melirik Aini,menantu nya yang sedang membereskan piring makan keluarga buk Silvi yang baru datang.
Semua mata keluarga buk Silvi langsung mengarah ke Aini. Aini hanya tersenyum mendapat tatapan dari mereka semua.
Buk Lela kakak nya Abuk Silvi langsung menegur Aini. " loh Aini,kok kau sendiri yang beresin ini. Sovia mana" tanya beliau yang tidak melihat kehadiran Sovia,putri bungsu buk Silvi.
Buk Silvi langsung menjawab," Sovia di kamar,lagi perawatan. Udah kak,biarin aja Aini yang membersihkan sendiri,nggak usah di bantu. Itu memang sudah kerjaan dia. Kalau tidak,buat apa dia di sini" ucap buk Silvi.
Buk Lela langsung geleng geleng kepala," kamu kok ketus gitu sama menantu mu. membereskan semua ini bukan tugas Aini,dia itu bukan pembantu,dia menantu di rumah ini. Kalau dia mau kerja membantu pesta mu di sini,itu karena kemauannya,jangan karena terpaksa. Sonia lagi perawatan,kenapa Aini tidak ikut ,malah kamu suruh ini itu,lihat wajah nya,sudah tampak lelah" ucap buk Lela.
Buk Silvi langsung menarik nafas panjang," kalau bukan dia,trus siapa lagi. nggak mungkin kan aku yang ngerjain semua nya" ucap buk Silvi.
" kalau kamu tidak sanggup mengerjakan semuanya,kamu bayar orang. jangan bebankan pada menantu mu" ucap buk Lela.
Silvi tersenyum dalam hati karena dapat pembelaan dari Mak uwo suami nya.
" kakak ini kenapa membela anak itu. Dia itu sudah terbiasa mengerjakan semuanya di kampung nya,jadi buat apa aku buang buang uang buat bayar orang" ucap buk Silvi.
" dan untuk apa dia ikut perawatan seperti Sonia dan Aurora. Dia itu besok tugas nya hanya di dapur. Bukan ikut menyambut tamu di depan" ucap buk Silvi.
Buk Lela menatap adiknya itu," kenapa dia tidak ikut menyambut tamu,kenapa malah di suruh di dapur" tanya buk Lela
" karena aku malu mengenalkan dia ke teman teman ku sebagai menantu ku. tampang miskin dan kampungannya membuat aku tidak tahan. Jadi biarkan dia di dapur saja" jawab buk Silvi.
Mendengar jawaban dari mertua nya,Aini langsung meremas baju nya untuk menahan emosi.
buk Lela menatap tajam kearah adik nya itu," Silvi,yang kamu rendahkan ini menantu mu. ingat,menantu mu. Tidak pantas rasa nya kamu bicara seperti itu" ucap buk Lela.
" jangan jangan di acara ini kamu juga tidak mengundang besan mu. keluarga Aini " ucap buk Lela.
buk Silvi langsung tersenyum," memang tidak. aku tidak ingin keluarga dia datang. Nanti mereka bikin rusuh di pesta ku. maklum dari kampung,semua makanan bisa langsung habis oleh mereka " ucap buk Silvi menghina keluarga Aini
Aini langsung menatap tajam kearah mama mertua nya," keluarga ku tidak seperti itu ma. Mereka memang dari kampung,tapi mereka bukan orang orang lapar yang tidak tau aturan di tempat hajatan" ucap Aini dengan mata berkaca kaca.
buk Silvi langsung menatap tajam kearah Aini," hebat kamu ya,sudah pandai melawan. Keluarga miskin mu itu memang sengaja tidak aku undang karena aku tidak mau malu" ucap buk Silvi.
Aini langsung tersenyum," mengatakan keluarga ku miskin,menghina mereka. Tapi setiap keluarga ku memberikan aku jatah beras setiap kali mereka panen,mama yang duluan maju mengambil beras itu. Mama tidak malu mengambil beras dari orang miskin itu,tapi keluarga ku yang mama katakan miskin itu belum pernah makan nasi di rumah mama . Belum pernah meminta segelas air di rumah mama" ucap Aini sambil meneteskan air matanya.
" pesta Aurora bisa semewah ini karena semua biaya nya di tanggung oleh Farhan,calon suami nya. Kalau waktu aku nikah sama bang Bima mama mau memberikan uang untuk membantu bikin pesta,pasti juga bisa semeriah ini. Ini bahkan untuk bikin acara syukuran kecil kecilan waktu itu saja,mama masih minta bantuan pada ku,orang miskin yang Mama hina ini" ucap Aini yang tidak tahan di hina terus.
Buk Silvi langsung mengambil gelas dan melemparnya kearah Aini karena marah dan malu. " kurang ajar kau ya,di kasih hati malah minta jantung. Berani berani nya di depan orang banyak kau menghina dan merendahkan aku. Menyesal dulu aku merestui Bima untuk meminang kamu. Dasar menantu durhaka tak bisa di andalkan " maki buk Silvi.
Silvi langsung berjalan mendekati buk Silvi," bukan hanya mama saja yang menyesal,aku juga menyesal nikah sama anak mama" ucap Aini yang kemudian berjalan meninggalkan buk Silvi.
Melihat pertengkaran itu, semua keluarga buk Silvi memilih diam. Karena buk Silvi memang terkenal paling sombong dan suka merendahkan orang lain,termasuk keluarga nya sendiri.
" aku akan suruh bima untuk menceritakan kamu" ucap buk Silvi pada Aini yang sedang melangkah keluar
Aini langsung berbalik dan menatap mertua nya," silahkan. katakan pada anak mama itu kalau aku tunggu dia di rumah. aku akan memasukan semua pakaian nya ke dalam koper,dia bisa langsung bawa semua pakaiannya setelah kata galak keluar dari mulut nya untuk ku" jawab Aini. Kemudian Aini kembali melangkah meninggalkan rumah itu.
" dasar menantu durhaka,kampungan dan tak tau diri. Berani berani nya dia menantang ku. Dia pikir Bima akan diam saja melihat semaunya ini. kamu tunggu saja Aini,bima pasti akan langsung menceraikan kamu" ucap buk Silvi dengan sangat marah
buk Lela menatap adik nya itu. " kamu tidak takut kalau nanti Aurora atau Sonia di perlakukan seperti kamu memperlakukan Aini oleh mertua mereka nanti" tanya buk Lela.
Buk Silvi langsung tersenyum," anak anak ku wanita terpelajar. Cantik cantik dan pintar. tidak akan ada yang akan merendahkan mereka. Mertua mereka pasti akan sangat beruntung mendapatkan mereka,tidak seperti perempuan kampung itu" jawab buk Silvi
Buk Lela yang ingin kembali bicara langsung mendapat kode untuk diam oleh Risma,adik nya.
" udah lah kak,mending sekarang kakak dan yang lain istirahat dulu. kalian .pasti capek setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh" ucap buk Silvi.
Buk Lela dan yang lain langsung mengangguk dan berjalan kearah kamar untuk tempat istirahat mereka.
" kak Silvi itu kan emang sombong kak. percuma bicara dengan dia. Nanti kalau sudah kena batu nya,baru tau rasa" ucap Risma.
Buk Lela menarik nafas panjang," Kakak cuma tidak ingin orang menilai dia buruk . apalagi nanti membawa bawa kampung. Kalian kan tua sendiri kalau di kota besar ini,sering orang menilai seseorang dari sala usul nya.padahal belum tentu semua orang yang berada dari daerah yang sama memiliki sifat dan perangai yang sama" ucap buk Lela.
Fauzi salah seorang adik laki laki buk Silvi langsung ikut bicara, " biarkan saja kak. Toh kita di sini hanya seminggu. Habis itu kita pulang. Apa.kata orang di sini biar jadi urusan mereka. Jujur saja,aku sebenarnya malas datang kesini,tapi karena menghargai undangan bang Sudirman dan Bima,makanya aku datang juga " ucap Fauzi.
" udah, sekarang istirahat saja. Biar nanti bisa bantu bantu mereka" ucap Risma yang langsung merebahkan tubuh nya di tilam.
Sementara itu buk Silvi yang sangat kesal pada menantu nya, langsung mencari anak nya.
" Bima,sini kamu" panggil buk Silvi saya melihat bima sedang duduk di belakang rumah nya.
bima langsung melihat ke arah mama nya. " ada apa sih ma,kok marah marah gitu" tanya bima.
buk Silvi langsung berkacak pinggang," istri mu sudah semakin kurang ajar. Dia sudah berani melawan mama di depan keluarga kita yang baru sampai. Dia bikin mama malu,bahkan menantang kamu untuk menceritakan nya.
Sekarang kamu pulang, ceraikan istri mu itu dan cepat balik kesini lagi. Mama tidak akan Sudi lagi menganggap dia sebagai menantu mama " ucap buk Silvi yang membuat Bima terkejut.
" apa yang telah mama lakukan pada Aini. Kalau Aini tidak terlampau sakit, tidak mungkin dia akan melawan" ucap bima
buk silvi langsung membelalakkan mata nya mendengar ucapan anak nya itu. " kamu membela dia dan menyalahkan mama" tanya buk Silvi.
Bima menghembuskan nafas panjang," ma,aku bukan mau membela Aini. tapi mama memang sering marah marah sama istri ku itu tanpa sebab. Apa yang dilakukan Aini selalu salah di mata mama. Bahkan mama sering menghina dia di depan orang banyak . Mungkin hari ini Aini lelah sehingga tidak bisa meredam emosi nya lagi. tapi bagaimana pun itu,aku tidak akan pernah menceraikan istri ku" ucap Bima.
" kamu mau melawan perintah mama. Mau jadi anak durhaka kamu " ucap buk Silvi.
Bima tersenyum pada mama nya," ma, menyuruh anak bercerai itu dosa besar. Mama tidak akan mencium bau sorga kalau melakukan hal itu. Sudahlah, aku mau pulang dulu. Mau melihat keadaan istri ku" ucap bima.
Buk Silvi langsung terdiam mendengar ucapan anak nya itu. Saat Bima melangkah hendak pergi,buk Silvi langsung bicara kembali.
" jangan bawa istri mu itu kesini lagi. di acara pernikahan adik mu besok,mama tidak ingin melihat di hadir di sini" ucap buk Silvi.
Bima menatap mama nya," baik kalau itu yang mama minta. Berarti aku juga tidak akan kesini besok" jawab bima.
" kamu jangan keterlaluan bima, kamu tidak menghargai mama mu ini" ucap buk Silvi marah.
" ingat Bima,istri masih dapat di cari lagi. Tapi seorang ibu tidak akan bisa di ganti sampai kapan pun juga" ucap buk Silvi .
Bima kembali tersenyum," mama benar,istri masih dapat di cari lagi,sedang kan seorang ibu tidak akan bisa Adi gantikan oleh apapun juga. Sekarang aku tanya,kalau mertua dari ke dua putri mama nanti mengatakan hal yang sama.pada menantu mama,apa yang akan mama lakukan" tanya bima.
" ma, seorang ibu yang baik tidak akan pernah menyuruh anak nya memilih antara ibu nya atau istri nya. kalian berdua menduduki posisi yang penting di hati ku. Tapi di tempat yang berbeda. Aku harap mama paham " ucap bima.yang kemudian berjalan meninggalkan mama nya.
Buk Silvi langsung emosi mendengar ucapan bima. Sata buk Silvi ingin pergi, Aurora mendekati nya.
" ma,tolong tahan emosi mama. Jangan rusak acara ku karena mama mengikuti kemarahan mama. Aku tidak mau nanti orang orang mencibir ku karena kakak laki-laki ku satu satu nya tidak hadir di acara pernikahan ku" ucap Aurora.
Buk Silvi menatap anak nya," katakan itu pada Abang mu,jangan sama mama. Mama tidak melarang dia datang,hanya mama tidak ingin melihat istrinya juga hadir di sini" jawab buk Silvi.
Aurora langsung memegang tangan mama nya," ma,kalau kak Aini tidak boleh hadir, berarti mama juga melarang bang bima untuk hadir. Mama kan tau sendiri kalau bang bima sangat mencintai dan menghargai istri nya.
semua masalah ini tidak akan terjadi kalau mama tidak selalu merendahkan kak Aini. kakak Aini itu sudah sangat baik sama mama,tapi mama selalu saja merendahkan dia. Aku jadi takut kalau nanti juga mendapat mertua seperti mama " ucap Aurora.
Buk Silvi menatap Aurora," apa yang kamu takut kan,Farhan itu sudah yatim piatu. Kamu tidak akan punya mertua. Yang kamu punya hanya mama dan papa sebagai orang tua kalian" ucap buk Silvi.
" bang Farhan masih punya Bundo nya Ma. Beliau sangat di hormati dan di sayangi oleh bang Farhan. Beliau ibu pengganti bang Farhan " ucap Aurora.
" buat apa kamu khawatir. Kamu itu wanita berkelas, berpendidikan tinggi. Dan dari keluarga terpandang. Mana mungkin kamu akan di rendahkan. Kamu itu jauh beda sama istri Abang mu itu. tidak ada yang bisa di bangga kan dari dia" ucap buk Silvi.
Aurora langsung memijit kepala nya karena pusing tidak bisa menyadarkan mama nya. " udah lah ma,aku mau ke kamar ku dulu. Pokoknya bang bima harus hadir di acara pernikahan ku besok,bersama kak Aini. Aku tidak ingin malu di depan calon suamiku. Karena dia pasti akan menanyakan keberadaan bang bima nanti " ucap Aurora yang langsung berjalan meninggalkan mama nya .
Buk Silvi bertambah kesal karena permintaan Aurora. " semenjak wanita miskin itu masuk kedalam keluarga ku, anak anak ku sudah tidak mau mendengarkan kata kata ku lagi. Awas saja kau nanti Aini,selesai acara ini,akan ku minta bima memulangkan mu kembali ke kampung mu" ucap buk Silvi dalam hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!