Pada malam hari yang di iringi hujan lebat dan petir yang saling bersahutan, tepat di sebuah desa terpencil yang terletak di sala satu provinsi xx di Negara LNX terlihat seorang wanita cantik yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
Tepatnya di dalam sebuah gubuk yang bisa dibilang sudah tak layak huni lagi, wanita tersebut terlihat sedang menahan sakit yang luar biasa, karna akan segera melahirkan, yang di bantu oleh pembantu setia di keluarganya yang bernama Ema dan dua orang bidan yang berasal dari desa tersebut.
"Nona muda ayo semangat "Kata Ema sambil terus menyemangati nona mudanya tersebut dan memegang tangannya.
" Ayo terus nona sedikit lagi " Kata bidan Ami sambil membantu proses persalinan berlangsung.
" Aaaa.... huu... huu... aaa.. " Teriak Hanum sambil berusaha mengatur napasnya.
" Ayo nona tarik napas buang " Kata bidan yang satunya lagi.
" Ayo nona muda " Kata Ema yang tidak tega melihat nona mudanya kesakitan hingga mengeluarkan air mata.
"Aaaa..... " Suara teriakan Hanum seiring dengan suara petir yang menggelegar.
"Oee... oee... oee.. " Suara tangisan bayi memenuhi isi ruangan tersebut membuat ketegangan berakhir dengan kebahagiaan.
Namun semua belum sepenuhnya bernapas lega, karna masih ada satu bayi lagi yang akan dilahirkan, 10 menit kemudian bayi tersebut telah lahir ke dunia dengan selamat.
"Alhamdulillah " Suara mereka serempak.
sementara itu Hanum sudah tidak bisa lagi berkata-kata ,iya hanya terbaring lemah dan tersenyum melihat kedua bayi kembarnya yang sangat menggemaskan dan menyejukkan mata.
" Selamat nona kedua bayi anda lahir dengan selamat dan berjenis kelamin perempuan " Kata bidan Ami.
" Iya nona muda lihatlah bayi -bayi anda sangat mirip seperti anda cantik dan mempesona " Kata Ema sambil menunjukan wajah-wajah bayi mungil tersebut kepada nona mudanya itu.
Wanita tersebut telah berhasil melahirkan dua bayi kembar yang begitu cantik dan menggemaskan, bayi bayi tersebut memiliki kulit bak salju putih yang begitu lembut ,mata berwarna biru yang menawan, bibir semerah ceri dan bulu mata yang lentik.
Sungguh sangat menyejukkan mata bagi siapa saja yang melihatnya.
Ibu dari bayi kembar tersebut bernama Hanum trianjani antaraksa, yang merupakan anak ke tiga dari keluarga antaraksa pemilik perusahaan terbesar Ke-5 di benua Eropa, yaitu perusahaan Antaraksa Grup.
Dan merupakan satu satunya anak perempuan di keluarga antaraksa, kakak pertamanya bernama Adam antaraksa yang sudah berkeluarga dan memiliki satu orang putri yang bernama Ica Antaraksa yang baru berumur 3 tahun dan ibunya bernama Mela Anastasya, Adam menjabat menjadi wakil Ceo,di perusahaan yang di pimpin langsung oleh ayanya tuan Antaraksa.
Dan kakak keduanya Wahyu Antaraksa yang lebih memilih menjadi seorang dokter ketimbang melanjutkan untuk menjalankan perusahaan keluarganya, di salah satu cabang Antaraksa Grup.
Namun sayangnya tepat 2 tahun yang lalu Wahyu meninggal dunia di karenakan kecelakaan mobil yang begitu tragis, hingga mengakibatkan nyawa Wahyu tidak dapat diselamatkan (meninggal di tempat dan hangus terbakar).
Sejak saat itulah kondisi keluarga Antaraksa menjadi tidak baik-baik saja.
Nyonya Antaraksa atau yang biasa di sapa nyonya Sena tidak henti-hentinya menangisi kepergian putranya yang begitu mendadak dan tidak di sangka-sangka.
Begitu pulah dengan Hanum dan kakak pertamanya Adam serta tuan Antaraksa.
Hingga pada suatu kejadian tepatnya kurang lebih 6 bulan yang lalu kehidupan Hanum benar -benar hancur karna harus menelan kepahitan bahwa suaminya serta kakak laki-laki, kakak ipar dan keponakannya harus meninggalkan duniah dalam kecelakaan pesawat. Yang di sebabkan oleh saingan bisnis antaraksa.
Yaitu Alexsader Grup, Selain karena saingan bisnis, pemilik Alexsander grup juga dendam terhadap keluarga antaraksa karna lebih memilih menikahkan anaknya Hanum dengan Pemuda biasa sedangkan anak dari tuan Alex yakni Jek sudah lama menaruh hati terhadap Hanum namun cintanya tidak pernah di hiraukan.
Hingga itulah yang menjadi penyebabkan semua ini terjadi.
Dari situlah menambah kehancuran di keluarga Antaraksa, apalagi Hanum yang harus kehilangan suaminya di usia kandungannya yang baru beranjak sekitar tiga bulan. dan di tambah lagi kepergian kakak kakaknya serta keponakan yang sangat dia sayangi.
Hingga pada suatu titik dimana hanum harus meninggalkan kedua orang tuanya karna takut akan terjadi sesuatu juga kepada kedua orang tuanya, apabila dia masih tinggal bersama orang tuanya.
Dan di sinilah dia sekarang, yang berada jauh dari kota kelahirannya dan memilih menetap di sebuah desah terpencil, di temani dengan Ema wanita berumur 33 tahun yang selalu menemaninya sedari kecil, hingga sekarang dia menjadi seorang ibu.
" Bi.... bi Ema " Panggil Hanum lirih dengan suara yang hampir tidak terdengar.
" Iya nona muda? " Jawab Ema dengan nada khawatir karena melihat nona mudanya sudah mulai melemah dan wajah yang nampak memucat.
" Titip putri -putriku, aku beri nama putri pertamaku Ayana antaraksa dan putri keduaku Ayumi antaraksa " Jawab Hanum dengan nafas yang mulai tersengal.
" Nona muda apa yang anda katakan saya akan selalu merawat putri -putri nona mudah tapi bersama dengan nona muda juga yang akan menyaksikan putri-putri nona mudah tumbuh dewasa " Jawab Ema dengan air mata yang tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata di pipinya.
"Saa... saayaaa tiit. ..tiip merekah bi.. " Jawab Hanum dan kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.
"Nona... nona... hik... hik... bagun nona " Ema menangis sejadi jadinya melihat nona mudanya yang sudah tidak bernapas lagi.
sementara itu kedua bidan yang berada di situ juga merasa begitu sedih karna merasa gagal dalam menolong proses persalinan tersebut.
" Bagaimana ini saya tidak bisa merawat putri -putri nona muda dengan kondisi ekonomi saya yang seperti ini. ...hikk.. hikk.. " Kata bi Ema lirih namun masi bisa di dengar oleh kedua bidan tersebut.
" Mbah Ema? apakah saya boleh berbicara sesuatu? "tanya Bidan ami kepada Ema.
" Iya? " Jawab Ema dengan suara yang terisak.
" Saya mau membantu mbah ema merawat bayi-bayi tersebut " Jawab bidan Ami dengan suara lembutnya.
"Tapi mereka sudah nona muda titipkan kepada saya bagaimana saya dapat memberikan mereka kepada orang lain " Jawab bi Emi dengan suara yang masi terisak.
"Bibi tenang saja, bibi juga akan tetap merawat mereka dan tinggal di rumah saya. " Jelas bidan Ami dengan lembut.
"Baiklah terimakasih banyak bu bidan " Jawab bi ema lirih sambil meraih tangan bidan ami dan memeluk nya.
Keesokan harinya, setelah selesai upacara pemakaman Hanum, bi Ema dan bidan ami sudah bersiap-siap untuk pindah di rumah bidan Ami yang letaknya tidak cukup jauh dari tempat tinggal sebelumnya.
" Sekali lagi terimakasih bu bidan dan maaf sudah merepotkan "Kata Ema sambil menatap bidan Ami.
" Sudahlah jangan terlalu di pikirkan saya merasa sangat senang karena memiliki keluarga baru seperti kalian " jawab bidan ami.
Ya bidan Ami memang sudah lama hidup seorang diri dirumahnya semenjak suaminya meninggal 3 yang lalu bidan ami masih saja sendiri dan belum memiliki anak di usianya yang sudah memasuki usia 28 tahun.
Jadi dengan kehadiran mereka sudah menambah rasa kebahagiaan di hatinya.
####
Alhamdulillah selesai untuk episode 1
tunggu kelanjutannya yaaa...😁😁😁
daaa....👋
Penulis Nur inayah safariyah
selasa 13 oktober 2020
Tiga tahun sudah berlalu sejak kejadian itu kini Ayana dan Ayumi tumbuh menjadi balita yang begitu menggemaskan.
Banyak dari masyarakat desa yang menjuluki kedua anak kembar tersebut sebagai kembang desa, bagaimana tidak Ayana dan Ayumi memiliki wajah bak boneka hidup dengan kulit yang begitu putih dan mulus, tidak jarang mereka mendapatkan banyak hadiah dari warga setempat yang merasa
begitu menyayangi mereka.
.
Seiring bertambanya usia kini Ayana dan Ayumi sudah mulai bisa berbicara atau melakukan interaksi dengan orang di sekitarnya. Seperti saat ini misalnya saat Ayana dan Ayumi sedang diajari menggabar oleh bi Ema.
"Bibi.. bibi.. pencil walna Ana mana? "Tanya Ayana kepada bi Ema.
" Iyaa bibi punya nyumi juga mana?" Tanya Ayumi juga yang antusias ingin segera mengambar.
" Iya nona -nona muda tunggu ya...
bibi ambil dulu ada di lemari, kemarinkan baru habis di beli sama bunda Ami "jawab bi Ema dengan suara lembutnya sambil tersenyum.
"Ok bibi kita beldua tunggu disiniya "Jawab Ayana antusias dan di ikuti anggukan oleh Ayumi.
" Baik tuan putri " Jawab bi Ema sambil tersenyum.
Hari demi hari terus berjalan hingga pada suatu titik dimana bi Ema mengajak Ayana dan ayumi untuk pergi kepasar.
Ini pertama kalinya bi Ema membawa Ayumi dan Ayana keluar agak jauh dari rumah.
"Ayana sama Ayumi harus janjiya sama bibi, kalau nanti sudah tiba di pasar jangan jauh-jauh dari bibi " Kata bi Ema dengan suara lembutnya.
"Ok bibi " Jawab ayana dan ayumi serempak sambil mengacungkan jempol.
Saat ini mereka baru saja sampai di pasar, karna baru pertama kali datang ketempat ini Ayana dan Ayumi tampak begitu berbinar melihat banyaknya jajanan yang ada dimana -mana.
"Mau itu... itu... " Tunjuk Ayumi pada sala satu penjual kue boluh
"Yang mana sayang...? "Tanya bi Ema mengikuti arah telunjuk tangan Ayumi.
"Ayana juga mau? "Tanya bi Ema lembut.
Dan Ayana hanya membalasnya dengan anggukan sambil tersenyum.
Pada saat bi Ema sedang asik berintraksi dengan penjual bolu tersebut tampah di sadarinya bahwa sala-satu dari anak kembar tersebut telah menghilang entah kemana.
" Pak kue bolunya ya dua " Kata Ema sambil melihat-lihat beberapa jajanan kue lainnya.
" Baik bu " Jawab penjual bolu tersebut sambil tersenyum dan memperhatikan Ayana yang sedang memerhatikan berbagai macam olahan kue-kue yang ada di depan matanya.
Setelah membayar dan mengambil bolu serta kembaliannya barulah bi Ema menyadari bahwa di tempat tersebut hanya ada Ayana
dan di mana Ayumi???
Itulah pertanyaan yang ada di fikiran bi Ema saat ini ,seketika bi Ema langsung syok dan menghabur kesana kenari mencari keberadaan Ayumi sambil terus menggendong Ayana kedalam pelukannya.
" Yang Allah ayumi mana... nona muda hik.... hik... " Teriak bi Ema histeris dan ketakutan sambil menangis mondar -mandir kesana kemari.
"Pak tadi waktu saya kemari bapak lihat saya datang sama dua orang anak kembar nggak? tanya bi Ema panik kepada bapak penjual boluh tersebut.
" Maaf buk tapi dari tadi yang saya lihat cuma ada satu gadis kecil ini tidak ada yang lain, memangnya ibu datang bersama dua anak ibu ya? " Tanya penjual bolu tersebut.
" Iya saya datang sama kedua anak saya, mereka kembar tapi di mana anak saya yang satunya lagi " Jawab bi Ema yang sudah sangat panik.
" Bibi... bibi kenapa nangis...?" Tanya Ayana polos.
" Sayang Ayana tadi lihat dimana dedek Ayumi?" Tanya bi Ema dan melembutkan suaranya.
" Ana ndatau bi, adek tadi ada di sini tapi ko hilang.... hik... hik... " Jawab Ayana dengan suara kas anak kecil yang belum terlalu fasih berbicara sambil terisak, Ayana yang sudah mulai memahami apa yang membuat bi Ema menjadi panik dan ketakutan.
Sementara itu ditempat yang tidak terlalu jauh dari pasar, yang masi dapat di katakan sebagai lingkungan di daerah pasar terlihat seorang balitah berumur 3 tahun sedang berlari untuk mengejar seekor kelinci, dia terlalu fokus mengejar kelinci hingga tidak sadar jikah dia sudah terpisah dari saudari dan pengasunya.
Setelah cukup kelelahan Ayumi berhenti untuk mengejar kelinci tersebut dan seketika dia sadar jika di sekitarnya sudah tidak ada lagi Ayana dan bi Ema, iya langsung menangis ketakutan dan berjongkok serta membenamkan wajanya di dalam kedua lututnya.
" Bibi... hik.. hik kaka..undah... "kata Ayumi sambil terisak dia begitu ketakutan.
Tidak jauh dari tempat gadis tersebut berada terlihat seorang pria dengan tubuh atletis dengan tinggi bada 187 cm yang memiliki wajah tampan dan mempesona terus memperhatikan anak tersebut.
Karna merasa kasihan pria tersebut berjalan menghampiri ayumi kecil, saat berada dihadapan ayumi pria tersebut juga itu berjongkok dan mensejajarkan tingginya dengan posisi ayumi sekarang.
" Anak cantik kenapa menangis? " dan di mana orang tuamu " tanya adres dengan suara lembut nya.
Seketika Ayumi langsung mendongakan kepala dan melihat siapa yang berbicara kepadanya, ketika andres melihat wajah ayumi dia meresa terkejut dan merasa familiar dengan wajah tersebut.
"Hanum... " Ucapnya lirih entah mengapa melihat wajah ayumi dia langsung teringat pada Hanum istrinya.
Ya dia adalah Andres Antaraksa sejak pernikahannya dengan Hanum sekitar 4 tahun yang lalu, tuan antaraksa memberikan gelar nama antaraksa juga padanya. seketika Andres langsung sadar dari lamunannya ketika mendengar suara kecil ayumi yang semakin terisak.
" Hiikk... hiik.. nyumi ndatau " jawab Ayumi sambil sesegukan.
Seketika Andres langsung mengusap pucuk kepalah ayumi dengan lembut entah mengapa dia merasa seperti ada ikatan batin dengan Ayumi, atau mungkin karna Ayumi mengingatkannya pada istrinya Hanum yang entah sekarang dimana keberadaannya.
Sejak kejadian kecelakaan pesawat yang dialami oleh keluarga antaraksa sekitar hampir 4 yang lalu, Andres sudah tidak pernah lagi bertemu dengan istrinya Hanum yang entah dimana keberadaannya sekarang.
***
Flashback
Kejadian sekitar hampir 4 tahun yang lalu
trinng.... trinng...
Suarah ponsel andres berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
" Iya hallo ?" Kata Andes menggankat telpon tersebut tampa melihat siapa nama penelfonya.
" Hallo tuan Andre ini saya Kemal sekertaris pribadi tuan Adam " jawab Kemal di sebrang sana.
" Iya ada apa Kemal ? " Jawab Andres yang masih sibuk mengecek laporan perusahaan di layar komputernya.
" Begini tuan Andres untuk perjalanan bisnis yang akan andah lakukan bersama tuan Adam beberapa hari kedepan, saya di minta tuan Adam untuk...." Kata Kemal terhenti sejenak, dan kemudian melanjutkan ucapannya.
"Memberi kabar bahwa beliau akan melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, sekalian merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-4 bersama nyonya Mela, dan tuan Adam berencana bembawa serta nona muda Ica "Kata Kemal di sebrang sana.
" Dan tuan meminta saya menghubungi andah untuk serta membawa nona Hanum bersama dengan andah" Lanjut kemal.
" Owh ok, baiklah Kemal, beritahu kepada kak Adam saya akan ikut serta membawa hanum" Kata Andres.
" Tapi sebelum itu saya dan Hanum akan mengecek terlebih dahulu kondisi kehamilan Hanum, apakah bisa untuk pergi dalam perjalanan jauh " Lanjut Andres seketika.
###
Assalamualakum semua, sebelumnya Author mengucapkan terimakasih karena sudah mau mampir membaca cerita Author.
Jangan lupa beri like, komentar positif dan beri votenya yaa... biar Author semangat buat lanjutin nulis ceritanya.
Terimakasih 😊🙏***
Lanjut.....
" Baiklah tuan Adres, semoga semua berjalan lancar " Lanjut kemal dengan senyum liciknya
Panggillan telponpun terputus
Tutt... tut.. tut....
***
Sementara itu di tempat yang berbedah, setelah menerima telpon dari Kemal yang mengatakan bahwa sebentar lagi rencana mereka akan berjalan dengan lancar, terdengar suara tawa yang begitu nyaring dan terdengar menyeramkan memenuhi isi ruangan yang agak gelap dengan pencahayaan yang minim tersebut
" Hahaha... lihat saja kalian, sebentar lagi aku pastikan keluarga kalian benar-benar akan hancur " Ucap seseorang dengan senyuman liciknya
" Tunggu saja pembalasan ku, Antaraksa kita lihat saja sampai di mana kemampuan mu untuk bertahan setelah aku berhasil melenyapkan semua anak-anak mu itu.... hahaahaa.... " Kata tuan Alex sambil mengepalkan tangannya dengan mata yang memerah menahan amaranya "
***
Setelah Andres dan Hanum melakukan pemeriksaan ke dokter, dan dokter tidak mengijinkan jika hanum melakukan perjalanan keluar negeri hanum terlihat sangat sedih apabila harus berpisah dengan suaminya, entah mengapa hanum menjadi seperti ini padahal biasanya dia tidak begitu mempermasalakan jika suaminya tersebut pergi dalam perjalanan bisnis, mungkin karna pengaruh hormon ibu hamil.
" Sayang sudah jangan sedih lagi ya...
kan aku disana tidak lama hanya untuk 5 hari,aku janji akan segera kembali setelah semua pekerjaanku disana selesai " Tutur Andres lembut sambil memeluk istrinya yang terus menangis seakan tak relah di tinggal meskipun hanya untuk beberapa hari
" Hik... hik... aku takut sendiri di sini, aku tidak mau jauh-jauh dari kamu aku tidak mau di tinggal " Entah mengapa perkataan itu lolos begitu saja dari mulut hanum yang masih terus terisak
" Tenanglah sayang, kamu tidak perlu khawatir aku tidak akan pernah meninggalkan mu sekalipun nanti aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku pasti akan kembali....
aku janji " Ucap Andres sambil mengeratkan pelukannya dan mengecup kening istri tercintanya itu
****
Setelah kejadian itu kini tibalah saatnya dimana Andres, Adam beserta keluarga kecilnya untuk berangkat ke Negara H, yang merupakan Negara tujuan untuk bisnis mereka dan sekaligus tempat dimana adam akan perayakan ulang tahun pernikahannya.
" Selamat pagi tuan dan nyonya Adam " Kata Kemal sambil membungkuk dan tersenyum sinis,tetapi tidak di lihat oleh Adam
" Pagi Kemal, bagaimana untuk semuanya apakah sudah kamu siapkan " tanya Adam dengan santai
" Semua sudah siap tuan, untuk pesawat pribadi akan digunakan, serta hotel berbintang yang sudah saya siapkan " Jawab kemal dengan senyum palsunya
" Bagus " Jawab Adam sambil tersenyum
***
Di bandara Adam serta keluarga kecilnya sampai lebih dulu, sudah sekitar 20 menit dia menunggu kehadiran Andres, tetapi Andres belum juga sampai akhirnya Adam memutuskan untuk menghubungi Andres.
*saat panggilan telepon*
" Hallo Andres kamu dimana, kami sudah di bandara sejak tadi "
"......." tidak ada jawaban dari sebrang sama
" hallo Andres apakah kau mendengarkanku ?" tanya Adam yang heran karna tidak ada jawaban dari andres
tidak lamah panggilan terputus
Saat Adam hendak menelfon balik andres henfonnya kembali bergetar menandakan ada pesan masuk
*(Isi pesan)*
Andres
" Maaf kak tadi jaringan hanphoneku jelek jadi aku hanya bisa mengirim pesan "
Adam
" Memang sekarang kau beradah dimana kenapa sampai jaringan ponselmu jelek "
Andres
" Sekarang aku sedang berada disala satu desa yang agak jauh dari kota, maaf sebelumnya aku baru mengabarimu "
" Tetapi kaka tenang saja aku akan segera kembali, dan akan berangkat ke Negeri H malam nanti jadi kaka duluan saja bersama kaka ipar "
Adam
" Ahh... begitu rupanya ya sudalah, hati-hati dan segeralah menyusul** "
(Itulah isi percakapan mereka)
Setelah selesai melakukan percakapan singkat tersebut Adam langsung memberi tahu kepada istrinya, bahwa mereka akan segera berangkat tidak perlu lagi menunggu Andres datang
" Ma kita berangkat sekarang " kata Adam setelah memasukan hanphonenya kembali
" Looh...? Pa... kitakan harusnya berangkat bersama Andres.... " Ujar Mela binggung
" Iya memang harusnya begitu, tetapi barusan aku mendapat informasi dari Andres bahwa dia akan menyusul belakangan " Jawab Adam lembut
" Owh baiklah, ayo sayang " Kata Mela sambil menarik lembut tangan Ica dan diikuti oleh Adam dari arah belakang
Ketika baru saja beberapa langkah Adam berjalan seketika Adam terhenti dan berbalik menatap Kemal
" Kemal " Panggilnya dengan raut wajah yang tidak terbaca
"Iii... iya tuan?" Jawab Kemal bingung
" Karna Andres ada keperluan mendadak dan akan menyusul malam nanti maka kamu juga harus ikut kami " Tutur Adam tiba-tiba
" Haa...? " jawab Kemal kaget
" Ada apa ? Apa ada yang salah dengan yang saya sampaikan..? " tanya Adam heran
" Tapi tuan bukannya saya akan berangkat besok pagi karna harus menyelesaikan masalah perusahaan " Kata Kemal sambil berusaha menormalkan kembali ekspresi wajahnya dan berusaha setenang mungkin
" Kamu tenang saja Jonet yang akan membereskan semuanya " Kata Adam santai
( Jonet merupakan salah-satu orang kepercayaan di keluarga antaraksa)
seketika itu wajah Kemal langsung memucat dan ketingat dingin
" Bagaimana ini apa yang harus aku lakukan " Kata Kemal dalam hati
"Kemal " Panggil Adam membuyarkan lamunan Kemal
"Ii.. iiya tu.. tuan? " Jawab Kemal tergagap
"Apa yang kau pikirkan ayo cepat, kita sudah cukup lama mengulur waktu " Jawab Adam dengan suara khasnya
Karna tidak ada pilihan lain mau tidak mau Kemal juga naik ke dalam pesawat yang sudah dia siapkan untuk membunuh keluarga Antaraksa tersebut.
***
Sementara itu ditempat lain ketika Andres hendak balik ke kota tambah di sadarinya dari ada belakang ada mobil yang di kemudikan secara ugal-ugalan dan karna tidak bisa menjaga keseimbangannya mobil tersebut menabrak mobil Andres dan menyebabkan kecelakaan itu terjadi.
Hingga Andres di larikan ke rumah sakit terdekat oleh masyarakat sekitar karna memiliki luka yang cukup parah, sedangkan sipenabrak meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit.
Dan karna kecelakaan tersebut Andres sempat mengalami koma berminggu-minggu, itulah sebabnya ketika terjadi kecelakaan pesawat yang di alami oleh keluarga Antaraksa mereka mengira bahwa mayat Kemal itu adalah Andres, karna kebetulan mayat mereka sudah tidak dapat di deteksi lagi karena hangus terbakar.
Flash off
" Paman...? " Suarah Ayumi membuyarkan lamunan Andres
" Iya gadis manis...?" Jawab Andes agak kaget
" mau ulang hik... hik.. " Jawab Ayumi kembali sambil terisak
" Ahh... iya paman akan mengantarkanmu pulang, dimana rumahmu?" tanya Andres dengan suara lembut nya
Ayumi hanya menggeleng menandakan bahwa dia juga tidak tau di mana rumahnya . Seketika Andres sadar bahwa Ayumi masi terlalu kecil untuk mengingat di mana rumanya.
" Ahh... baiklah biar kita cari dulu orangtua mu disekitar sini" jawab Andes sambil mengusap lembut kepada Ayumi
Ayumi hanya kembali mengangguk tampa bersuara karna masih terus terisak
Setelah hampir 2 jam Andres dan Ayumi mencari keberadaan seseorang yang Andres pikir orang tua Ayumi namun belum juga menemui titik terang
" Sayang kamu ikut paman dulu ya kerumah paman, nanti kita cari lagi dimana orang tuamu... " Jelas Andres sambil memengan kedua pundak Ayumi secara lembut
.
.
.
.
###
***Assalamualakum semua, sebelumnya Author mengucapkan terimakasih karena sudah mau mampir membaca cerita Author.
Jangan lupa beri like, komentar positif dan beri votenya yaa... biar Author semangat buat lanjutin nulis ceritanya
Terimakasih 😊🙏****
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!