NovelToon NovelToon

Mata Bathin Laluna

bab 1 misteri sosok anak kecil part 1

"Kakak tolong aku!!! Sakit!! Dingin!!" terdengar suara anak kecil yang meminta tolong.

"Kamu dimana??? Dek, katakan kamu ada dimana??" tanya Luna.

"Aaaaaaaaaa!!! Saaaakkiiiittt" terdengar lagi teriakan anak kecil yang menyayat hati.

"Kamu dimana??? Jawab kakak, kamu dimana??" teriak Luna lagi.

Didetik berikutnya tiba-tiba Luna melihat ada banyak d*rah berceceran dan ketika dia melihat asal darah itu ternyata itu bersumber pada seorang anak kecil yang tergelak diatas lantai, sontak Luna menjerit.

"TIDAK!!!!" teriak Lina.

Luna pun langsung terbangun dari tidurnya, ternyata saat itu Luna sedang bermimpi.

Laluna atau yang sering dipanggil Luna adalah seorang dokter muda yang bekerja di salah satu rumah sakit ternama, Luna bukanlah dokter biasa tapi dia memiliki satu keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain.

Ya, benar Luna adalah seorang gadis indigo. Dia bisa melihat masa lalu seseorang hanya dengan menyentuh barang milik orang itu.

Luna juga sangat cantik dan di sukai rekan-rekan kerjanya.

"Astagfirullah, ternyata itu hanya mimpi" gumam Luna sambil mengusap wajahnya.

Setelah itu Luna melihat kearah jam dinding yang ternyata sudah menujukkan pukul 07:00 pagi.

"Sudah pagi ternyata" ucapnya lagi.

Luna langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung membereskan ranjangnya sebelum dia mandi.

Luna tinggal disalah satu kontrakan yang cukup nyaman baginya, dia sebenarnya masih mempunyai rumah dan juga orang tua tapi dia harus meninggalkan mereka semua karena dia di tugaskan di kota dan itu baru beberapa minggu yang lalu.

Setelah selesai membereskan kamar, Luna langsung bergegas mandi dan bersiap untuk berangkat ke rumah sakit karena kebetulan dia mempunyai jadwal pagi.

Luna adalah dokter forensik yang membantu menyelidiki korban-korban kecelakaan ataupun yang lainnya.

Selain itu dia juga merangkap menjadi dokter umum di rumah sakit itu, semua itu berkat kepintaran dan keahlian Luna.

Setelah beberapa saat akhirnya Luna siap juga, seperti biasanya dia memakai pakaian yang rapi dengan rambut hitam lurus sepunggung.

Luna berjalan keluar kamar dengan menenteng tasnya yang berisi laptop dan peralatan lainnya yang dia butuhkan.

Dia berjalan kearah dapur karena dia ingin membuat sarapan, ya maklumlah Luna hanya tinggal seorang diri di kontrakan itu walaupun disebelah kontrakannya ada kontrakan lain juga.

"Aku makan apa ya??hmmm makan roti saja deh" gumam Luna.

Luna mengambil dua potong roti tawar lalu mengolesinya dengan selai stroberi kesukaannya dan setelah itu dia meletakkannya diatas piring karena dia ingin membuat susu hangat dulu.

Beberapa saat telah berlalu Luna kini tengah menyantap sarapannya.

Saat itu juga tiba-tiba ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk.

KRINGGGG...

KRINGGGG...

KRINGGGG...

Luna langsung mengambil ponselnya dan mengangkat telepon itu.

"Hallo Assalamu'alaikum" ucap Luna memberi salam.

"Wa'alaikum salam Lun, Lun kamu dimana??"tanya seorang cewek dari seberang telepon yang ternyata itu adalah teman sekaligus rekan kerja Luna yang bernama Tasya.

"Aku masih di rumah Sya, memangnya ada apa??" tanya Luna balik.

"Lun, ini di rumah sakit kedatangan korban kecelakaan dan kita butuh kamu" jawab Tasya.

"Ya sudah aku kesana sekarang juga, tunggu aku ya" jawab Luna.

"Oke, cepat ya Lun" jawab Tasya.

"Iya, ya sudah kalau begitu Assalamu'alaikum" ujar Luna.

"Wa'alaikum salam" sahut Tasya.

Setelah panggilan itu terputus, Luna langsung kembali melanjutkan sarapannya tapi dia terlihat buru-buru.

Setelah habis barulah Luna segera bergegas keluar rumah sambil membawa tas miliknya.

Sesampainya diluar rumah tepatnya setelah Luna mengunci pintu, dia langsung menuju mobilnya dan memasukkan tasnya kedalam mobil.

"Berangkat kerja mbak Luna" sapa tetangga Luna yang bernama bu Rendi.

"Iya tante, saya berangkat dulu mari tante" jawab Luna dengan sopan.

Setelah itu Luna langsung masuk kedalam mobilnya dan segera berlalu pergi menuju rumah sakit dimana dia bertugas.

"Mbak Luna walaupun seorang dokter tapi dia tidak pernah sombong ya bu" ucap tetangga lainnya yang bernama bu Mega.

"Iya lho bu, kira-kira mbak Luna mau tidak ya aku jodohkan sama Chiko??" jawab bu Rendi.

"Kalau itu aku tidak tau bu, tapi kayaknya sou tidak mungkin deh. Pastinya kriteria cowok yang disukai mbak Luna sekelas dokter juga sedangkan kita apa sih bu" jawab bu Mega.

"Iya juga ya bu, tapi kalau tidak di coba kan tidak tau ya bu" sahut bu Rendi.

"Ya silahkan dicoba bu tapi saranku sih jangan terlalu berharap diterima" jawab bu Mega.

"Iya aku juga tau bu" jawab bu Rendi.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

15 MENIT KEMUDIAN... 

Sekitar kurang lebih 15 menit kemudian, Luna sampai juga di rumah sakit.

Sesampainya disana dia langsung memarkirkan mobilnya di tempat biasanya lalu dia keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju dalam rumah sakit.

Tapi saat dia hampir masuk kedalam pintu tiba-tiba kedua matanya menangkap satu sosok anak kecil perempuan tapi wajahnya tidak jelas sedang berjalan masuk kedalam rumah sakit.

"Tadi seperti sosok anak kecil, ahh sudahlah biarkan saja" gumam Luna lirih.

Luna mencoba mengacuhkannya karena dia harus fokus pada pekerjaannya dulu.

"Selamat pagi dok" sapa beberapa suster pada Luna.

"Selamat pagi" jawab Luna ramah.

Luna kemudian langsung menuju ruangannya untuk bersiap, sesampainya didalam ruangannya Luna langsung memakai pakaian dokternya kemudian dia berjalan menuju ruangan dimana dia akan memeriksa pasien korban kecelakaan itu.

Beberapa langkah kemudian, Luna sampai di ruangan itu.

"Akhirnya kamu datang juga Lun" ujar Tasya.

"Memangnya ini ada apa sih Tas?? Kok kamu sampai menghubungi aku" tanya Luna.

"Begini Lun, lihatlah jenazah ini. Menurut keterangan dari para polisi katanya ini korban kecelakaan tapi saat aku cek tidak ada bekas tanda-tanda kecelakaan. Korban di temukan didalam mobilnya yang masuk ke dalam sungai" jelas Tasya.

"Lalu??" tanya Luna.

"Coba kamu cek apa benar dia korban kecelakaan atau ada motif lainnya" lanjut Tasya.

"Biar aku lihat dulu" kata Luna.

Luna berjalan mendekati korban tapi tiba-tiba Luna di kejutkan dengan kemunculan sosok anak kecil tadi.

"Astagfirullah" ucap Luna.

"Ada apa Lun??" tanya Tasya.

"Di samping korban ada sosok arwah anak kecil" jawab Luna.

Tasya memang tau kalau Luna bisa melihat makhluk astral jadi dia tidak kaget.

"Yang benar kamu?? Kok aku tidak lihat apa-apa??" tanya Tasya.

"Ya benar lah, apa kamu mau melihatnya?? Kalau mau aku akan buka mata bathin kamu" tanya Luna sambil meledek Tasya.

"Tidak, tidak, tidak, aku tidak mau. Bisa-bisa aku mati berdiri deh saking takutnya" jawab Tasya.

Luna lalu semakin mendekati jenazah itu dan sosok anak kecil itu masih berdiri disana.

"Siapa kamu?? Kenapa kamu disini??" tanya Luna pada sosok itu.

"Tolong aku kak... Tolong.. Mama" jawab sosok itu tapi wajahnya masih tidak terlihat.

"Tolong??? Tolong apa??"tanya Luna tapi tiba-tiba sosok itu menghilang saat ada salah satu suster masuk.

*kemana dia pergi??*,,, tanya Luna dalam hati.

"Lun.. Luna.. Malah melamun" ujar Tasya mengagetkan Luna.

"Ehh iya" jawab Luna kaget.

Luna kemudian kembali menatap kearah jenazah tersebut, didepannya sudah terbaring jenazah seorang wanita berusia sekitar kurang lebih 35 tahunan.

Luna mulai memeriksa jenazah tersebut tapi dia langsung terngiang akan perkataan sosok anak kecil tadi yang memanggil jenazah itu dengan sebutan Mama.

*apa mungkin ini benar-benar Mama dari sosok itu ya?? Tapi apa kaitannya dengan sosok akan kecil itu atau jangan-jangan ada sesuatu yang tersembunyi dibalik kematian wanita ini, ya aku harus mencari taunya*,,, gumam Luna dalam hati.

Luna dan Tasya memeriksa secara detail tentang jenazah itu namun tiba-tiba Luna merasakan kalau dirinya akan masuk ke masa lalu, tapi dia buru-buru melepaskan jenazah itu.

"Kamu kenapa Lun??" tanya Tasya.

"Tidak aku tidak kenapa-kenapa" jawab Luna.

Luna kemudian berpikir sesaat dan mengambil keputusan dengan masuk melintasi masa lalu dari jenazah yang ada di depannya.

Setelah membuat keputusan, Luna kembali menyentuh bagian dada dari jenazah itu dan dalam detik berikutnya dia langsung masuk kedalam alam bawah sadar atau masa lalu jenazah sebelum meninggal dunia.

Bersambung ke bab terbarunya besok ya... 

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan komen, ulasan serta bintangnya... 

Terima kasih banyak.. 

bab 2 misteri sosok anak kecil part 2

Didalam penglihatan lintas waktu, Luna merasa berada di sebuah rumah yang terbilang cukup berpunya.

Namun dari luar rumah tersebut Luna mendengar suara keributan dari dalam rumah.

Karena merasa penasaran, Luna langsung bergegas melihat kedalam rumah.

Ternyata sesampainya di dalam rumah , Luna melihat ada sepasang suami istri yang tengah bertengkar.

"Ini semua salah kamu, kamu sebagai ibu tidak becus mengurus anak" bentak suami itu.

Suami itu bernama Fajar sedangkan sang istri bernama Maya.

Mereka adalah pasangan suami istri yang sudah menikah selama 4 tahun.

"Kenapa kamu malah jadi menyalahkan aku?? Kamu sendiri memangnya sudah betul jadi ayah?? Kamu selalu pulang malam bahkan tidak pernah sekalipun menghiraukan anak dan istrimu sendiri" bantah Maya.

"Aku pulang malam juga karena cari uang, bukannya senang-senang. Tapi kami yang hanya malas-malasan di rumah tidak becus jaga satu anak kecil saja" jawab Fajar.

"Hahaha lucu" tawa Maya.

"Apanya yang lucu??" tanya Fajar dengan nada emosi.

"Kamu bilang kerja cari uang??? Cari uang apa cari selingkuhan hah!!" jawab Maya.

"Maksud kamu apa??" tanya Fajar kaget.

"Sudahlah mas, aku sudah lama curiga sama kamu. Kamu sudah berani main di belakangmu dan aku tidak akan membiarkan itu, aku akan kasih tau Papa biar semua aset milikmu di cabut. Asal kamu ingat ya mas!!! Semua harta yang kamu nikmati sekarang ini adalah milikku dan dari orang tuaku" kata Maya.

*waduh bagaimana ini?? Kalau dia sampai benar-benar melaporkan semuanya pada Papa mertua bisa-bisa aku kehilangan semua ini, tidak!!! Aku tidak akan membiarkan ini terjadi*,,,, gumam Fajar.

Luna yang masih berdiri diam itu pun hanya bisa menatap ataupun menyaksikan pertengkaran tersebut.

Maya yang sudah terlanjur emosi langsung membalikkan badannya dan bersiap untuk pergi namun apa yang terjadi selanjutnya?? Tiba-tiba saja Fajar langsung mendorong Maya dari belakang sehingga Maya jatuh tersungkur dengan kepala memb*ntur tembok.

Dan seketika itu Maya langsung tidak sadarkan diri tapi Maya saat itu hanya pingsan biasa.

"ASTAGFIRULLAH!!!" teriak Luna saat melihat Maya terjatuh.

Tapi karena itu hanya bayangan lintas waktu, Luna tidak bisa berbuat apa-apa.

Terlihat Fajar berjalan mendekati tubuh Maya yang sudah tergeletak diatas lantai.

"Sialan dia hanya pingsan, aku tidak boleh membiarkannya hidup. Kalau sampai dia mengadu pada Papa mertua pasti dia akan menceritakan semuanya" ucapnya.

Fajar tiba-tiba berjalan menuju pintu lalu dia melihat ke sekitar dan setelah memastikan keadaan aman maka Fajar langsung memasukkan Maya dalam mobil.

Maya di dudukkan di kursi depan sebelah supir, setelah itu barulah Fajar segera mengemudikan mobilnya menjauh dari rumah.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Dalam detik berikutnya Luna berpindah ke waktu yang lain. Tubuhnya seolah-olah tersedot sebuah lubang waktu yang sangat besar tekanannya sesaat sebelum dia berpindah waktu atau tempat.

Sekarang Luna melihat mobil yang di kendarai Fajar tadi berhenti di tepi jalan tepatnya di jalan sebelum jembatan.

Luna terus memantau apa yang akan dilakukan Fajar berikutnya, terlihat jelas kalau Fajar sedang memindahkan tubuh Maya pada kursi kemudi dan memakaikan sabuk pengaman agar Maya tidak terlepas.

Setelah itu barulah Fajar menyalakan mesin mobilnya dan membuat mobilnya berjalan sendiri.

Dia merekayasa semuanya agar tidak ada yang mengetahui kebenarannya.

"Selamat jalan ke neraka sayang" gumam Fajar sambil tersenyum ketika melihat mobil tersebut melaju dengan sendirinya sedangkan Maya masih duduk tak sadarkan diri di dalam mobil itu.

Karena saat kejadian malam hari maka tidak ada yang melihat aksi Fajar saat itu.

Dan benar saja dugaan Luna, dalam beberapa detik mobil tadi langsung tercebur kedalam sungai.

Sedangkan Fajar berlari menjauh dari tempat tersebut.

"Ternyata begini kejadiannya, dasar suami bi*dap" gerutu Luna.

Saat Luna akan kembali ke alam sadarnya tiba-tiba Luna melihat arwah sosok anak kecil yang tadi dia lihat berdiri di atas jembatan.

"Kenapa dia bisa muncul disini?? Harusnya kan dia tidak ada di lintas waktu tapi kok ini aneh?? Atau jangan-jangan dia adalah anak yang dimaksud dia orang tadi?? Tapi kemana dia?? Jika dia benar meninggal, sekarang jasadnya di mana?? Dan kenapa aku tidak melihat kejadian itu??" tanya Luna pada dirinya sendiri.

Namun belum sempat semua pertanyaannya terjawab Luna sudah lebih dulu kembali ke alam sadarnya.

"Astagfirullah" ucap Luna sesaat setelah tersadar lagi.

Memang Luna saat masuk kedalam lintas waktu dia terlihat seperti orang yang melamun tapi sebenarnya dia seakan masuk kedalam lintas waktu masa lalu.

"Ada apa Lun??" tangan Tasya pada Luna.

"Sya, kamu benar wanita ini memang meninggal bukan karena kecelakaan melainkan dia sengaja dib*nuh oleh seseorang" jawab Luna.

"Astagfirullah, ternyata benar dugaanku terus apa kamu tau siapa yang memb*nuhnya??" tanya Tasya.

"Ya aku tau" jawab Luna sambil mengangguk.

"Siapa??" tanya Tasya penasaran.

"Suaminya sendiri" jawab Luna.

"Astagfirullah, suaminya?? Kok bisa??" tanya Tasya kaget.

"Yang aku tau hanya suaminya melakukan itu hanya karena dia ketahuan selingkuh dan dia tidak mau kehilangan hartanya karena sebenarnya harta itu adalah milik wanita ini. Makanya untuk menutupi kejahatannya dia membuat skenario seolah-olah wanita ini mengalami kecelakaan" jelas Luna.

"Berarti kita harus segera memberitahu polisi dong dok??" tanya suster.

"Iya tapi kita juga tidak boleh sembarangan menceritakan semuanya, karena kita tidak punya bukti untuk menyatakan itu semua walaupun sebenarnya memang itu yang terjadi" jawab Luna.

"Ya kamu benar Lun, kita harus pikirkan cara lain" kata Tasya.

"Dan satu lagi Sya, seperti ada satu kasus lagi yang belum terungkap dan ini masih ada hubungannya dengan jenazah ini" ujar Luna.

"Apa itu??" tanya Tasya penasaran.

"Tentang keberadaan anak dari jenazah ini" jawab Luna.

"Waduh berarti kali ini ada dua kasus secara bersamaan maksud kamu??" ujar Tasya dan Luna menganggukkan kepala.

"Sudahlah nanti kita tanya ke polisi saja, dan sekarang kita harus periksa bagian dalam dan cepat bikin laporan" lanjut Luna.

Mereka bertiga kemudian melanjutkan pemeriksaan terhadap jenazah Maya.

Dan mereka menemukan banyak air yang masuk kedalam paru-paru Maya, itulah yang mengakibatkan Maya meninggal dunia.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Setelah sekitar hampir dua jaman, akhirnya Luna dan Tasya selesai juga memeriksa.

Usai memeriksa mereka bertiga keluar dari ruangan tersebut dan sesampainya di luar ruangan ternyata sudah ada polisi yang menunggu.

Tapi polisi kali ini terlihat berbeda dari biasanya, di depan mereka ada sekitar 4 polisi dan dua diantaranya masih muda dan tampan.

"Bagaimana dok, bagaimana hasilnya??" tanya salah satu polisi.

"Apa bisa kita bicara di ruanganku saja??" tanya Luna.

"Baik dok" jawab mereka.

"Kalian berdua tunggu disini, biar kami yang ke ruangan dokter" perintah salah satu polisi yang tampan.

"Baik komandan" jawab polisi lainnya.

Setelah itu dua polisi tadi mengikuti Luna dan juga Tasya ke ruangan praktek Luna.

Sesampainya di dalam ruangan tersebut, Luna langsung mempersilahkan kedua polisi tadi untuk duduk.

"Silahkan duduk" ucap Luna.

"Terima kasih dok" jawab polisi itu.

"Begini menurut hasil dari pemeriksaan tadi kami menemukan beberapa kejanggalan, salah satunya terdapat luka di kening korban. Namun kami tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan dan di dalam paru-paru korban sudah banyak terisi air. Ini kemungkinan besar yang menyebabkan kematian korban" jelas Luna.

"Tapi dok berarti ini murni kecelakaan dong??" tanya polisi itu.

"Tidak juga, tapi sebenarnya ada sesuatu kasus tersembunyi dibalik semua ini" lanjut Luna.

"Maksud dokter apa?? Ada kasus apa??" tanya polisi satunya.

"Begini saja apa boleh nanti kami minta waktunya?? Kami akan jelaskan semuanya secara jelas" tanya Tasya.

"Kenapa harus nanti dok?? Kenapa tidak sekarang??" tanya polisi satunya.

"Itu tidak memungkinkan, karena ini benar-benar sangat penting dan kemungkinan besar bisa membantu para polisi untuk segera menangkap pelakunya dan kami juga masih dalam jam kerja" jelas Luna.

"Baiklah kalau begitu dok, nanti tolong kabarin kami saja kalau dokter sudah ada waktu" jawab polisi itu.

"Baik, ini ada kartu namaku" jawab Luna sambil memberikan sebuah kartu nama pada mereka.

"Terima kasih dokter Luna, dan ini kartu namaku" ujar polisi satunya sambil memberikan juga kartu nama.

"Terima kasih" jawab Luna sambil melihat ke kartu nama itu yang tertulis nama Raihan di atasnya.

"Kalau begitu kami permisi dulu" pamit polisi yang bernama Raihan itu.

"Silahkan, oh iya tunggu dulu. Ini laporannya ketinggalan" kata Luna.

"Terima kasih banyak dok, kami tunggu kabarnya" ucap Raihan.

"Sama-sama" jawab Luna.

Kedua polisi tadi langsung keluar dari ruangan praktek Luna dan setelah itu Tasya merebut kartu nama itu karena penasaran dengan namanya.

"Ternyata nama polisi ganteng itu Raihan, hmmm bagus juga" gumam Tasya.

"Jangan mikir yang macem-macem deh, bawa sini!! Sudah sana kembali kerja" usir Luna.

"Iya iya" jawab Tasya.

Tasya lalu keluar dari ruangan praktek Luna dan segera kembali ke ruangannya sendiri.

Apakah Polisi tadi akan percaya dengan penjelasan dari Luna???

Penasaran dengan kelanjutannya??? 

Tunggu update bab terbarunya besok.. 

Selamat membaca semuanya dan semoga terhibur.. 

bab 3 misteri sosok anak kecil part 3

Baru saja Tasya keluar dari ruangan Laluna tiba-tiba sosok anak kecil tadi kembali muncul.

"Tolong kak!! Tolong!!" ucap sosok anak kecil itu.

"Tolong apa?? Apa yang bisa aku tolong?? Katakan padaku atau kasih aku satu petunjuk" tanya Laluna.

Percakapan Laluna dengan sosok itu hanyalah percakapan lewat mata bathin saja tidak ada percakapan melalui bibir.

Tiba-tiba Laluna merasakan berat pada kepalanya dan sepersekian detik kemudian tiba-tiba Laluna melihat ada sebuah boneka kelinci di tepi sebuah sungai, dan sungai itu adalah tempat di temukannya mobil beserta jenazah Maya.

"Astagfirullah, apa itu tadi?? Sebuah boneka?? Ini pasti adalah petunjuk dari sosok anak kecil itu, aku harus segera memberitahu komandan Raihan" gumam Luna.

Tanpa pikir panjang Luna langsung mengambil ponselnya dan menekan nomor sesuai dengan nomor telepon yang ada di kartu nama Raihan.

TUUTTTT...

TUUTTTT...

TUUTTTT... Suara nada telepon yang belum terhubung.

Dan tak berselang lama akhirnya panggilan itu pun terhubung.

"Hallo Assalamu'alaikum" ucap salam Luna.

"Wa'alaikum salam, maaf ini siapa ya?? Apa ada yang bisa saya bantu??" tanya Raihan dari seberang telepon.

"Maaf apa benar ini dengan komandan Raihan??" tanya Luna lagi.

"Iya saya sendiri" jawab Raihan.

"Maaf komandan saya dokter Luna yang tadi ketemu" jawab Lina.

"Iya dok, ada apa ya dok??" tanya Raihan lagi.

"Begini komandan apa kita bisa bertemu?? Ada suatu petunjuk lagi yang saya dapatkan"jawab Luna.

"Baiklah, tentu bisa mau bertemu dimana??" tanya Raihan penasaran.

"Begini kita bertemu di kafe Ceria siang ini tapi tolong jangan bawa orang banyak dulu karena saya ingin bicara sesuatu yang tidak boleh ada orang tau, tapi kalau cuma satu orang saja tidak apa-apa" jawan Luna.

"Baiklah, kita bertemu disana nanti. Aku akan ajak satu orang saja sebagian saksi ya" jawab Raihan.

"Iya komandan, kalau begitu sampai bertemu nanti Assalamu'alaikum" jawab Luna.

"Wa'alaikum salam dok" jawab Raihan.

Setelah mengucapkan salam barulah Laluna menutup panggilan tersebut.

Dan setelah itu dia kembali melanjutkan pekerjaannya sembari menunggu waktu siang tiba.

Sementara itu di tempat lain, tepatnya di kantor polisi tempat Raihan bertugas.

Raihan yang baru saja mendapatkan telepon dari Laluna langsung tersenyum sendiri.

Temannya yang tadi bersamanya langsung menghampirinya karena melihat Raihan tersenyum sendiri.

"Hayo telepon dari siapa?? Kok senyam-senyum sendiri" tanya teman Raihan yang bernama Bima itu.

"Tidak ada apa-apa kok, mau tau saja kamu Bim" jawab Raihan.

"Halah, ngaku saja aku tuh tau betul bagaimana kamu pasti kamu habis dapat telepon dari cewek kan??" ujar Bima.

"Kamu tau saja, iya aku baru dapat telepon dari dokter Laluna" jawab Raihan.

"Maksud kku dokter cantik yang ada di rumah sakit tadi, yang kasih kamu kartu nama bukan??" tanya Bima penuh dengan semangat.

"Iya itu dia" jawab Raihan tersenyum.

"Ngapain dia telepon kamu?? Ayo dong jawab" tanya Bima.

"Kamu ini kepo banget sih, dia mengajakku bertemu di kafe katanya ada sesuatu yang mau dibicarakan" jelas Raihan.

"Wih jangan-jangan dia mau mengungkapkan isi hatinya padamu tuh Han" celoteh Bima.

"Ngaco kamu!!! Mana mungkin, kita juga baru bertemu sekali dan yang mau diomongin itu tentang kasus yang sekarang kita tangani tau" bantah Raihan.

"Hehehe itu kan tadi aku bilang bisa jadi, aku ikut ya" ujar Bima.

"Terserah kamu saja tapi ingat jangan aneh-aneh" jawab Raihan.

"Thank you Raihan, aku tidak akan aneh-aneh kok. Aku cuma berharap setidaknya bisa mendapatkan teman dokter satunya hehe" jawab Bima.

"Tuh kan belum apa-apa sudah aneh-aneh" ujar Raihan lagi.

"Iya iya " jawab Bima.

"Ya sudah kamu lanjut kerja dulu, nanti kita ketemu dia" jawab Raihan.

"Siap komandan Raihan" jawab Bima.

Setelah itu Bima kembali melanjutkan pekerjaannya, walaupun Raihan terbilang masih muda tapi dia sangat di kagumi oleh para polisi lainnya, bukan karena pangkatnya tapi karena kebaikan dan kebijakannya yang melebihi orang-orang diatas usianya.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

SIANG HARINYA..... 

Singkat cerita akhirnya siang pun tiba, jam istirahat siang pun akhirnya datang.

Laluna keluar dari ruangannya dan langsung menghampiri ruangan Tasya.

Tak harus menempuh perjalanan dan waktu yang jauh, hanya beberapa langkah kaki saja Laluna sampai di ruangan Tasya.

"Tas, mau ikut tidak??" tanya Luna pada Tasya.

"Kemana Lun??" tanya Tasya.

"Makanlah, kalau tidak aku tinggal nih" jawab Luna.

"Mau dong, tunggu" jawab Tasya.

Tasya langsung mengambil tasnya dan langsung ke luar dari ruangannya menghampiri Luna yang berdiri di depan pintu.

"Yuk" ucap Tasya.

Mereka berdua kemudian berjalan kearah pintu keluar rumah sakit.

Dan sesampai di depan rumah sakit, Laluna dan Tasya berjalan kearah tempat parkir dimana mobil Laluna berada.

Setelah mereka berdua masuk kedalam mobil barulah Laluna menyalakan mesin mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya menuju kafe Ceria.

"Memangnya kita mau makan dimana Lun??" tanya Tasya.

"Kita akan makan di kafe Ceria sekalian nanti kita ketemu polisi tadi" jawab Luna.

"Hah!!! Bertemu polisi tadi?? Maksud kamu dua polisi ganteng tadi?? Kok bisa??" tanya Tasya.

"Iya ketemu mereka, ya bia kan aku yang ajak ketemu. Memangnya kenapa??" tanya Luna balik.

"Kamu yang ajak bertemu?? Wah wah wah baru kali ini aku tau ada cewek yang ajak ketemuan sama cowok" jawab Tasya sambil tersenyum nakal.

"Mulai deh resenya, aku ajak mereka bertemu karena ada sesuatu yang mau aku bicarakan soal kasus ini dan aku ajak kamu karena kamu bisa ikut meyakinkan mereka begitu" jelas Luna.

"Hahahhaa iya iya aku tau kok, kan aku cuma bercanda" jawab Tasya.

"Kamu tuh ya kebiasaan, yang ada dipikiran kamu cuma ketampanan mereka kan??" ledek Luna.

"Kamu tau saja, hehehe" jawab Tasya.

"Ya tau lah, aku tuh kenal kami tidak sehari dua hari tau" jawab Luna.

Mereka berdua malah saling melempar bercandaan selama dalam perjalanan menuju kafe Ceria itu.

Setelah sekitar kurang lebih 10 menitan akhirnya mereka sampai juga di kafe tersebut.

Sesampainya di kafe, mereka langsung turun dari dalam mobil dan mencari tempat.

Luna dan Tasya memutuskan untuk duduk di salah satu meja bernomor 8 yang ada di kafe itu.

Baru juga duduk, tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk ke dalam ponsel Laluna.

Ya, pesan tersebut adalah pesan dari Raihan.

[Aku sudah di depan kafe, kamu dimana??? ],,, tulis pesan Raihan.

[Aku sudah ada di dalam,kamu masuk saja kami duduk di meja nomor 8],,, balas Luna.

Setelah itu tak berselang lama Laluna melihat Raihan dan Bima datang ke kafe tersebut.

Mereka menutupi seragam mereka menggunakan jaket agar tidak membuat keributan atau ketakutan pengunjung lain.

Tapi walaupun sudah tertutup jaket, tetap saja para pengunjung bisa menebak mereka adalah polisi.

Raihan dan Bima yang sudah melihat keberadaan Laluna langsung menghampiri meja nomor 8.

"Assalamu'alaikum" ucap Raihan.

"Wa'alaikum salam, silahkan duduk" jawab Luna.

"Maaf kami terlambat ya" kata Raihan.

"Tidak kok, saya dan teman saya juga baru sampai" jawab Luna.

"Ngomongnya jangan resmi banget ini dong, yang biasa saja tidak enak di dengarnya" kata Raihan.

"Iya siap" jawab Tasya.

"Oh iya kita belum kenalan ya, kenalkan namaku Raihan, panggil Raihan saja jangan dikasih pak atau komandan" ucap Raihan sambil bercanda.

"Namaku Laluna, panggil saja Luna" jawab Luna.

"Aku Tasya" ucap Tasya.

"Aku Bima" ucap Bima.

Mereka berempat saling berkenalan dulu karena biar akbar saja.

"Oh iya katanya kamu mau ngomong penting sama aku?? Ada apa?? Dan apa petunjuk baru yang kamu tau??" tanya Raihan.

"Han, nanti saja bahasnya kasihan mereka. Lebih baik kita makan dulu saja baru nanti dibahas" sahut Bima.

"Iya juga ya, masa baru datang aku langsung tanya begitu maaf ya. Silahkan kalian mau pesan apa" ujar Raihan.

"Iya tidak apa-apa kok" jawab mereka.

Akhirnya mereka berempat langsung memesan makanan terlebih dulu dan setelah memesan barulah mereka saling mengobrol lagi sambil menunggu makanan mereka tiba.

"Begini sebelumnya tadikan aku sudah janji mau menjelaskan soal jenazah itu, aku akan jelaskan sekarang juga. Begini jenazah itu tidak melakukan b*nuh diri tapi dia sengaja dibu*nuh dan tersangkanya membuat skenario seolah-olah telah terjadi kecelakaan" jelas Luna.

"Apa??? Kamu serius??? Tapi darimana kamu tau itu??" tanya Raihan kaget mendengar pernyataan dari Laluna.

"Iya aku serius, sebenarnya aku tau itu dari..." jawab Luna.

"Dari siapa???" tanya Bima penasaran.

"Dari" ucap Luna sambil melihat ke arah Tasya dan Tasya menganggukkan kepalanya pertanda kalau dia menyuruh Luna untuk berkata jujur pada mereka.

𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 reaksi Raihan dan Bima saat tau kalau Laluna bukan dokter biasa??? 

Penasaran dengan arti petunjuk yang didapatkan Laluna?? 

Yuk tunggu jawabannya hanya di update bab terbarunya besok ya... 

Selamat membaca semuanya... 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!