Di tengah Hutan Larangan yang lebat dan misterius, di mana cahaya matahari hanya mampu menembus celah-celah dedaunan yang rimbun, terdapat sebuah rumah kosong yang telah lama ditinggalkan. Suasana di sekitar rumah itu terasa angker dan sunyi, seolah-olah waktu berhenti di tempat itu. Pepohonan yang menjulang tinggi seakan berbisik satu sama lain, menyimpan rahasia yang hanya mereka yang berani mendengar yang dapat mengetahuinya. Aroma tanah basah dan dedaunan kering menyatu, menciptakan atmosfer yang penuh dengan aura mistis.
Luna, seorang mahasiswi arkeologi yang cerdas dan introvert, merasa berdebar saat memasuki area tersebut. Ia telah ditugaskan untuk meneliti artefak misterius yang konon disimpan di dalam rumah itu. Dengan langkah hati-hati, ia melangkah ke dalam rumah yang tampak rapuh, dikelilingi oleh jaring laba-laba dan debu yang menempel di setiap sudut. Di dalamnya, ia menemukan berbagai barang kuno, namun satu benda menarik perhatiannya, sebuah peti mati kuno berhiaskan simbol jantung merah yang mencolok di permukaannya.
"Uhh..rumah ini penuh debu dan jaring laba-laba!" keluhnya.
Rasa ingin tahunya mengalahkan ketakutannya. Luna mendekati peti mati itu, membersihkan debu yang menempel dengan lembut. Namun, saat jari-jarinya menyentuh ujung peti mati yang tajam, ia merasakan sakit yang tajam. Luka kecil di jarinya mengeluarkan darah, dan tanpa sadar, ia menggoyangkan tangan yang terluka. Setetes darahnya jatuh tepat mengenai gambar jantung merah yang terukir di atas peti mati.
"Wah..ada peti mati kuno. Pasti ini peninggalan peradaban kuno jaman dahulu," gumamnya sambil menyentuh peti mati itu.
"Aw..jari ku seperti terluka" pekik nya.
Anehnya darah yang ada di jarinya itu, seakan menyala seperti cahaya. Darahnya tidak sengaja menetes dan jatuh tepat di gambar jantung yang terdapat di atas peti mati itu. Peti tua itu berderit terbuka dengan bunyi yang menggerodak.
Seolah terbangun dari tidur panjang, peti mati itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah yang menyala, menerangi ruangan yang gelap. Luna terkejut dan mundur, namun rasa ingin tahunya membuatnya tetap berdiri di tempat. Dalam cahaya yang berkilauan itu, sosok seorang pria tampan muncul, mengenakan pakaian hitam dan merah yang elegan. Matanya berkilau merah menyala, seolah menyimpan kekuatan dan misteri yang dalam.
Pria itu menatap Luna dengan tatapan yang dalam, seolah bisa membaca setiap pikiran dan ketakutannya.
"Kau telah membangunkan ku," suaranya dalam dan menggema, membuat jantung Luna berdegup kencang.
"Darahmu adalah kunci untuk membuka kembali dunia yang terlupakan."
Luna, meski terpesona dan ketakutan, merasakan ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar penemuan arkeologis di hadapannya. Ia tahu bahwa pertemuan ini bukanlah kebetulan, melainkan awal dari sebuah petualangan yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Dengan keberanian yang baru ditemukan, ia bertanya, "Siapa kau? Apa yang kau inginkan?"
Pria itu tersenyum, dan dalam senyumnya terdapat janji akan banyak hal yang belum terungkap.
"Aku adalah penjaga dari peradaban yang hilang. Bersama kita akan menjelajahi rahasia yang tersembunyi di dalam hutan ini. Namun, kau harus siap menghadapi kegelapan yang mengintai."
Ketika dia melihat sosok pria itu. Young Jian, yang baru saja bangkit dari peti mati, hatinya berdebar kencang. Meskipun ketakutan menyelimuti dirinya, ada sesuatu yang tak bisa dia abaikan sebuah daya tarik yang kuat, seolah jiwanya mengenali sesuatu yang lebih dalam.
"Namaku Yong Jian, dari bangsa vampir hitam. Hari ini tepat seratus tahun aku tidur panjang. Aku bangun dari darah gadis pilihan, yang sudah di takdirkan."
"Apa? Takdir? Ini..ini omong kosong!" ucap Luna tidak percaya.
Young Jian, dengan wajahnya yang pucat namun kini dipenuhi kehidupan, menatap Luna dengan mata merah menyala. Dia adalah pangeran dari bangsa Vampir Hitam, makhluk yang telah terkurung dalam kegelapan selama ribuan tahun. Namun, kehadiran Luna seolah memberi cahaya baru pada dunianya yang kelam. Rumah tua yang dulunya tampak angker dan kosong kini bertransformasi menjadi tempat yang indah, penuh dengan cahaya dan kehangatan. Dinding-dindingnya berkilau, dan aroma bunga-bunga segar memenuhi udara, seolah-olah menyambut kedatangan mereka.
"Siapa kau?" tanya Luna, suaranya bergetar, tetapi ada keberanian yang mulai tumbuh di dalam dirinya.
"Aku Young Jian," jawabnya, suaranya dalam dan memikat. "Aku telah terbangun dari tidur panjangku, dan kau adalah cahaya yang membawaku kembali ke dunia ini."
Luna merasa jantungnya berdegup kencang. Dia tahu bahwa dia berada di ambang sesuatu yang besar, sesuatu yang bisa mengubah hidupnya selamanya.
"Mengapa aku? Mengapa kau memanggilku?"
"Karena kau memiliki kekuatan yang tidak kau sadari," jawab Young Jian, mendekat dengan langkah yang anggun.
"Kau adalah kunci untuk membangkitkan kembali kekuatan yang telah lama hilang. Bersama, kita bisa menemukan artefak yang hilang dan mengembalikan keseimbangan di dunia ini."
Luna menatapnya, merasakan ketegangan antara ketakutan dan harapan. Dia tahu bahwa mengikuti Young Jian berarti memasuki dunia yang penuh bahaya dan misteri, tetapi di dalam hatinya, dia merasakan panggilan untuk menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Dia ingin lebih dari sekadar hidup dalam bayang-bayang; dia ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar.
"Baiklah," ujarnya akhirnya, nada suaranya penuh tekad. "Aku akan ikut bersamamu. "
"Apa yang membawamu ke sini? " tanya pria itu dengan nada yang mengerikan.
"Aku hanya ingin mencari tahu tentang peradaban kuno yang hilang! " jawabnya.
"Tidak! Kamu dilarang untuk mencari informasi mengenai peradaban kuno ini. Tidak seorang pun seharusnya melakukannya," katanya dengan penuh amarah.
"Kenapa dilarang? Aku tidak mengganggu, kan? "
Pria itu tiba-tiba muncul di belakangnya dan menyerangnya dengan mengejutkan.
"Aku tidak ingin diketahui oleh siapapun. Jika kamu tetap nekat mencari tahu tentang itu, aku tidak akan ragu untuk menghisap darahmu dan mengakhiri hidupmu! " teriak pria itu dengan marah.
Kemudian Luna mengeluarkan tubuhnya dari genggaman Yong Jian dan memilih untuk berlari menjauh dari pria tersebut. Tetapi pria itu cepat-cepat muncul di hadapannya dan menarik tangannya.
"Setelah kamu membangunkan aku, kamu akan terikat padaku selamanya! " ucap pria itu seraya menarik tangannya.
"Lepaskan aku! "
"Tidak! Kamu akan menjadi pelayanku! "
Yong Jian memeluknya dan mulai membuka pintu menuju dimensi lain, membawa Luna pulang ke rumahnya di malam hari. Setelah tiba di rumah, di dalam kamarnya, pria tersebut memiringkan kepalanya dan menyentuh bibirnya ke bibir Luna dengan lembut. Setelah itu, Yong Jian pergi dengan melalui teleportasi. Dengan sekejap pria itu menghilang. Luna pun tertidur pulas di tempat tidur nya. Kejadian tadi, menurutnya seakan-akan seperti bermimpi di dalam tidurnya. Padahal itu memang kenyataan.
Dalam keheningan hutan larangan yang dipenuhi dengan aura misterius, Luna berdiri terpaku di depan peti mati kuno yang terbuat dari kayu hitam berukir rumit. Ingatan akan peristiwa yang mengubah hidupnya kembali menghantui pikirannya. Ketika ia terbangun dari tidur nya, luka berdarah di jarinya masih terasa nyeri, seolah mengingatkan akan momen itu saat ia membersihkan peti mati yang terabaikan, tanpa menyadari bahwa tindakannya akan membangkitkan sesuatu yang terpendam.
Saat darahnya menetes di atas simbol jantung yang terukir di peti, cahaya merah menyala memancar dari dalamnya, dan suara gemuruh lembut hutan seakan menjadi saksi kebangkitan makhluk yang terkurung. Dalam ingatannya, sosok tampan bernama Yong Jian, Pangeran Vampir dari bangsa Vampir Hitam, muncul dengan aura yang menakutkan namun memikat. Namun kini, saat ia menatap peti itu kembali, sosok tersebut tampak menghilang.
"Kemana pria itu? Seingat ku, dia keluar dari peti ini?" pikir Luna, kebingungan menyelimuti hatinya.
Tiba-tiba, dalam sekejap, Yong Jian muncul di hadapannya, sosoknya menjulang tinggi dengan mata merah menyala yang menatap tajam. Pakaian hitam merahnya berkilau di bawah cahaya bulan, menciptakan kesan angkuh dan berbahaya. Dengan suara yang dalam dan penuh amarah, ia bertanya, "Apa yang kamu cari di sini?"
Luna terkejut, suaranya serasa tercekik di tenggorokan. Ia tidak tahu harus berkata apa. Rasa takut dan ketertarikan bercampur aduk dalam dirinya.
"Aku... aku hanya ingin tahu," jawabnya pelan, berusaha mengumpulkan keberanian.
Yong Jian mendekat, aura dinginnya menyelimuti sekeliling.
"Mengetahui bukanlah hal yang bijak, terutama ketika berhadapan dengan makhluk seperti aku," katanya, suaranya bergetar dengan kekuatan magis yang menggetarkan jiwa. "Kau telah mengganggu kedamaian yang telah lama terjaga."
Luna merasakan ketegangan di udara. Ia tahu bahwa ia telah melanggar sesuatu yang lebih besar dari sekadar membuka peti mati. Namun, ada sesuatu dalam tatapan Yong Jian yang membuatnya merasa terhubung, seolah ada benang tak terlihat yang mengikat mereka berdua.
"Entahlah..aku cuma mengikuti apa yang ku ingat dan ku rasakan saja. Entah mengapa langkah kaki ku...melangkah ke tempat yang tak asing bagi ku. Seperti nya aku sudah pernah datang ke sini," sahut Luna dengan suara bergetar dan penuh ketakutan.
Dalam hati Yong Jian berpikir, "Kau benar-benar sudah mengunjungi tempat ini sebelumnya. Namun, aku telah mengubah ingatanmu menjadi sebuah ilusi. Aku yakin bahwa kamu adalah gadis yang ditakdirkan. Ada darah suci dan pemilik mutiara keabadian itu. Dulu, aku pernah menyelamatkan seorang anak yang dalam keadaan kritis akibat terjebak di rumah saat kebakaran. Kau adalah anak yang berhasil ku selamatkan beberapa waktu lalu. Aku memberimu mutiara keabadian itu, agar kamu bisa bertahan hidup, meskipun denyut nadimu sudah tidak ada. Kita sebenarnya terhubung satu sama lain, Luna! "
Luna kembali bertanya kepada Yong Jian karena penasaran.
"Kenapa kau terbangun?" tanya Luna, suaranya kini lebih tegas, meski masih bergetar. "Apa yang kau cari di dunia ini?"
Yong Jian terdiam sejenak, seolah mempertimbangkan jawabannya.
"Aku terkurung di dalam peti ini selama berabad-abad, terasing dari dunia luar. Kini, aku kembali, dan aku tidak akan membiarkan siapapun menghalangiku!"
Luna merasakan ketakutan yang mendalam, namun di balik itu, ada rasa ingin tahu yang tak tertahankan.
"Tapi, apakah tidak ada cara untuk mengubah takdirmu? Apakah kau tidak ingin merasakan kebebasan?"
Mata Yong Jian melebar, terkejut oleh pertanyaan yang tidak terduga.
"Kebebasan? Apa yang kau tahu tentang kebebasan?" tanyanya, suaranya kini lebih lembut, meskipun masih menyimpan ketegangan.
Luna mengingat kembali hidupnya yang monoton, terjebak dalam rutinitas yang membosankan. "Aku tahu bagaimana rasanya terjebak. Kadang, kita harus berani mengambil risiko untuk menemukan siapa kita sebenarnya."
Yong Jian menatapnya, ada sesuatu yang bergetar di dalam dirinya. "Kau berani sekali, gadis kecil. Tapi ingat, tidak semua yang kau inginkan akan datang tanpa konsekuensi."
Luna mengangguk, menyadari bahwa ia telah memasuki dunia yang penuh dengan bahaya dan keajaiban. Namun, ia juga merasakan bahwa pertemuan ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar. "Aku siap menghadapi konsekuensinya, asalkan aku bisa membantu."
Dengan itu, sebuah ikatan terbentuk di antara mereka, dua jiwa yang terjebak dalam takdir yang rumit. Dalam hutan larangan yang penuh misteri, mereka berdua bersiap untuk menjelajahi jalan yang tidak terduga, di mana kegelapan dan cahaya saling berinteraksi, dan di mana kisah mereka baru saja dimulai.
Yong Jian mulai menjelaskan mengapa dia kembali terbangun dari tidur panjangnya.
Telah banyak hal yang ku lakukan, tahta, keabadian, bahkan menolong para manusia di kehidupan sebelumnya, namun hal itu membuatku di landa lelah. Hidupku dalam bayang-bayang kehampaan. Apa lagi yang kurang padaku? di ujung lelahku, aku melakukan tidur panjang selama berabad-abad lamanya, berharap suatu takdir akan datang padaku. Sebelum aku tidur panjang, aku pernah menitipkan mutiara keabadian kepada seorang anak kecil yang hidupnya telah di renggut oleh takdir kematian.
Lalu Luna bertanya kepada Yong Jian.
"Apakah yang menimpa anak itu? Kenapa kamu membantunya? "
"Ada sesuatu yang terjadi pada anak tersebut. Rumahnya terbakar dan dia terperangkap dalam api. Seorang nenek yang sekarat memintaku untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak dalam keadaan itu. Aku berusaha menolongnya, tetapi anak itu tidak tertolong. Detak jantungnya sudah berhenti. Mengingat permohonan dari nenek itu, aku memberikan mutiara keabadian milikku untuk membantu anak tersebut," jelas Yong Jian.
"Lalu, apa kaitannya dengan diriku? Jangan bilang bahwa akulah anak itu? Apakah kau berencana untuk merebut kembali mutiara kehidupan itu? Dan, akankah aku mati? " tanya Luna dengan suara yang menggema.
Yong Jian tetap diam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Luna menyimpulkan bahwa takdir hidupnya sudah ditentukan ia akan meninggal di tangan sosok vampir. Ia merasa terkejut dan terkesiap, tidak bisa berbicara. Air matanya pun terus mengalir. Ia tidak membayangkan bahwa setetes darahnya akan membangkitkan si pencabut nyawa. Dan takdirnya adalah ia akan meninggal di usia yang sangat muda.
Yong Jian merasakan kesedihan, ia merasa bahwa dirinya tidak sejahat itu. Namun, nasib membawanya untuk melakukan hal tersebut. Ia berusaha untuk tidak terlarut dalam perasaannya kepada tumbalnya. Ia khawatir pohon keabadian akan kehilangan kehidupan, mengering, dan mati. Jika itu terjadi, ia pemimpin vampir hitam akan lenyap dan seluruh bangsa Vampir Hitam akan berkuasa di dunia manusia . Ia tak ingin hal itu terjadi. Ia pun tidak ingin pemilik darah suci itu mati terlebih dahulu. Sebab, ia masih membutuhkan darah itu untuk kelangsungan hidupnya. Agar kekuatannya tetap terjaga, tanpa runtuh dan menjadi lemah.
Ia berharap Luna bisa bersamanya, meskipun alasannya sulit untuk dijelaskan.
Di sebuah kerajaan yang terlupakan oleh waktu, di tengah hutan lebat yang diselimuti kabut, terletak sebuah kastil megah yang dulunya menjadi pusat kekuasaan. Di dalamnya, Pangeran Yong Jian terbangun dari tidurnya yang panjang, terkurung dalam kegelapan selama ratusan tahun. Ia adalah pangeran vampir, sosok yang legendaris, dengan aura dingin yang membuat siapa pun yang mendekat merasa merinding. Wajahnya tampan, dengan fitur yang sempurna dan mata merah menyala, seolah menyimpan rahasia yang dalam.
Saat Yong Jian membuka matanya, dunia di sekelilingnya tampak asing. Debu dan sarang laba-laba melapisi setiap sudut, dan suara angin yang berbisik seolah menceritakan kisah-kisah lama. Namun, di tengah kesunyian itu, ia mencium aroma yang menggoda aroma darah yang segar dan manis. Aroma itu berasal dari seorang gadis muda bernama Luna, yang tanpa sadar telah memasuki wilayah terlarang ini. aroma darah gadis yang di takdirkan untuk menjadi tumbal nya. gadis memiliki darah suci dan menyimpan mutiara keabadian di dalam tubuh nya.
Dengan langkah pelan, Yong Jian mengikuti aroma itu, hatinya berdebar. Namun, saat ia mendekat, ia merasakan sesuatu yang aneh. Darah Luna tidak seperti darah manusia biasa. Ada kehangatan dan kekuatan yang mengalir di dalamnya, seolah menyimpan kekuatan magis yang tidak biasa. Pangeran itu terhenti, terjebak antara hasrat dan akal sehatnya. Ia tahu bahwa meneguk darahnya bisa membuatnya kembali kuat, tetapi ia juga merasakan bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar rasa lapar yang menggerogoti dirinya.
Luna pun pergi meninggalkan pria itu. Ada yang aneh dari Yong Jian. Di sepanjang jalan, terdapat jalan setapak menuju rumah nya. Kali ini ia benar-benar tersesat. Jalan setapak yang menurut nya menjadi portal menuju rumah nya, hilang tidak berbekas. Kini ia terjebak di dunia magis para vampir. Ada banyak makhluk aneh di sekitar hutan larangan.
Di tengah hutan larangan yang gelap dan misterius, Luna merasakan ketegangan yang menyelimuti dirinya. Setiap langkahnya di jalan setapak yang seharusnya membawa pulang justru membawanya lebih dalam ke dalam dunia yang tidak dikenalnya. Yong Jian, pria yang baru saja ia tinggalkan, tampak menyimpan rahasia yang lebih dalam dari yang ia duga.
Hutan itu dipenuhi dengan bisikan lembut dari makhluk-makhluk malam yang bersembunyi di balik bayang-bayang pepohonan. Luna merasakan kehadiran mereka, seolah-olah mata-mata tak terlihat mengawasi setiap gerakannya. Dia berusaha untuk tetap tenang, tetapi rasa takut mulai merayap ke dalam jiwanya.
"Mana jalan setapak menuju rumah ku? Seingat ku ini memang jalan nya. Kok tidak ada? Apakah itu portal menuju dunia aneh ini? Bagaimana cara untuk keluar dari sini?" gumam nya.
Di tengah kebingungan, Luna melihat cahaya samar di kejauhan. Dengan harapan, ia berlari menuju cahaya itu, berharap menemukan jalan keluar dari hutan larangan ini. Namun, saat ia mendekat, ia menyadari bahwa cahaya itu berasal dari sebuah pertemuan yang aneh. Sekelompok orang-orang aneh, salah satu diantara mereka dengan mata merah menyala dan senyuman yang menakutkan, berkumpul di sekitar api unggun. Mereka tampak sedang merayakan sesuatu yang gelap dan misterius.
Luna bersembunyi di balik semak-semak, menyaksikan dengan rasa ingin tahu dan ketakutan. Salah satu vampir, yang tampak lebih muda dan berkuasa, mulai berbicara dengan suara yang dalam dan menggoda.
"Kita telah menunggu kedatanganmu, Luna," katanya, menatapnya dengan tatapan tajam.
"Kau adalah kunci untuk membuka gerbang antara dunia kita dan dunia manusia."
Kata-kata itu membuat jantung Luna berdenyut cepat. Ia tidak paham maksudnya, tetapi ia menyadari bahwa ia perlu mencari jalan untuk melarikan diri.
Ada sesuatu yang bergerak di semak-semak, suara gemerisik lembut tersebut membuat mereka terkejut. Tiba-tiba, seorang pria yang mirip dengan Yong Jian muncul di hadapannya. Luna terperangah.
"Jangan takut. Kami tidak akan melukaimu. Sebaliknya, kami ingin memberikanmu kekuatan yang luar biasa. "
Luna merasa terjebak antara rasa takut dan rasa ingin tahunya. Dia menyadari bahwa kekuatan itu bisa menjadi sebuah hadiah atau malah bencana. Seketika, ingatannya tentang Yong Jian muncul di benaknya. Apakah ia juga terlibat dalam situasi ini?
Dengan keberanian yang baru didapat, Luna keluar dari tempat persembunyiannya.
"Apa yang kalian inginkan dariku? " tanyanya, suaranya bergetar tetapi penuh keberanian.
Pria itu tersenyum, dan suasana di sekitar mereka pun berubah.
"Kami ingin kau menjadi bagian dari kelompok kami, Luna. Dengan kekuatanmu, kami bisa mengubah arah dunia ini. Namun, ingatlah, setiap pilihan memiliki konsekuensinya. "
"Tidak! Biarkan aku pergi! " tolak Luna dengan suara bergetar. Pria itu menarik tangannya dengan paksa, membuatnya merasa sakit. Tiba-tiba, tangannya tergores oleh ranting pohon, meninggalkan luka yang berdarah. Pada saat yang sama, seolah terjadi koneksi antar jiwa antara Yong Jian dan Luna. Yong Jian merasakan bahwa gadis itu dalam bahaya. Dengan kekuatan magisnya, ia segera menyusul Luna melalui teleportasi.
Swoosh
Menggunakan kekuatan yang dimilikinya, Yong Jian menyerang pria yang mengganggu Luna. Pria tersebut mulai terjatuh. Luna terdiam panjang. Yong Jian terlihat tampan mengenakan jubah hitam, dengan topi menutupi kepalanya.
Luna mulai terpesona. Pria itu menyerang Yong Jian lagi, tetapi Luna menghalangi. Akhirnya, Luna mendapat pukulan keras di bagian belakang dadanya. Dia mengalami cedera berat, darah suci mengalir ke wajah Yong Jian. Pangeran vampir itu terlihat sangat marah. Ia memutar tubuhnya sambil melindungi gadis itu. Dengan satu tangan, ia melancarkan serangan kepada pria tersebut menggunakan kekuatannya.
Swoosh!
Tidak! Aaarrggh
Kemudian, Yong Jian menggunakan kekuatannya untuk membawa gadis itu ke kastilnya.
Luna memandang wajah Yong Jian, merasakan adanya getaran emosional di dalam hatinya yang sulit diungkapkan. Setelah menatap Yong Jian sejenak, ia akhirnya pingsan. Yong Jian segera membawanya ke kastil. Kastil yang sebelumnya terlihat kotor dan tidak terawat, sekarang tampak megah dan menawan. Luna ditempatkan di kamar pribadi Yong Jian. Meskipun kamar tersebut gelap, lampu tidur memberikan sedikit cahaya. Di ranjang yang unik, ia terbaring. Kamar itu indah dan teratur.
Saat ia kehilangan kesadaran, ia mengalami mimpi mengulang peristiwa yang baru saja berlangsung. Di satu sisi, ada keinginan dalam dirinya untuk kembali ke hidupnya yang biasa, namun di sisi lain, ada magnet yang kuat dari dunia magis ini. Di dalam hatinya, ia menyadari bahwa perjalanan ini baru saja dimulai, dan apapun yang akan terjadi, ia tidak akan kembali lagi ke kehidupan lamanya yang biasa.
Dengan tekad yang teguh, Luna melangkah pertama kali menuju masa depan yang tidak pasti, siap untuk menghadapi segala hal yang menunggunya di dunia vampir yang penuh dengan misteri ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!