NovelToon NovelToon

Mengejar Gadis SPG

pertemuan pertama.

Di sebuah kota metropolitan yang banyak sekali penduduknya, ada seorang gadis yang hidup hanya seorang diri.

Tidak memiliki saudara, maupun keluarga.setelah lulus SMA, dirinya memutuskan untuk kuliah di luar kota karena Alea mendapatkan beasiswa sampai dirinya lulus SI , meski berat untuk meninggalkan panti asuhan yang telah membesarkannya, tapi dia juga tidak boleh egois, Alea harus menjadi orang sukses untuk membantu panti asuhan tempat dirinya di besarkan karena keadaan panti yang tidak terlalu terurus karena kurangnya biaya.

Dengan keahlian meretas yang Alea miliki, dia bisa bekerja sama dengan beberapa perusahaan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sekarang keadaan panti asuhan yang membesarkannya sudah berubah menjadi sangat baik, bangunan-bangunan mewah sudah ia bangun di desanya, bahkan Alea mampu mendirikan lapangan pekerjaan di desanya, meski bukan dari tangannya langsung, Alea meminta bantuan kepada pihak panti, untuk mengurus aset-aset yang ia miliki. Sehingga kini usahanya di bidang perkebunan , peternakan dan perikanan , sudah berkembang sangat pesat di tiga tahun terakhir ini , Alea pulang ke desanya sekali dalam setahun , itupun kalau lebaran.

Tetapi ... Alea di kota seperti orang biasa pada umumnya.

Dia bekerja sebagai SPG di toko pakaian bayi, di sebuah mall terbesar di kota itu, setelah pulang kuliah, Alea lanjut bekerja sampai jam sepuluh malam.

Dirinya tidak bisa, kalau tidak bergerak, sekarang Alea sudah semester akhir, beberapa bulan lagi dirinya akan lulus dan Alea berniat akan kembali ke desanya lagi .

" hemmmm, sudah jam 1 rupanya, sebaiknya aku bersiap-siap untuk bekerja, padahal baru istirahat sebentar, hah....oh baju-baju bayi, tunggu aku " gumamnya lalu meraih handuk yang menggantung di belakang pintu

Alea mandi dengan bersenandung ria, dirinya sangat suka dengan baju-baju bayi, menurutnya sangat lucu dan menggemaskan, maka dari itu dirinya bekerja di toko bayi menjadi seorang SPG, .

rumah Alea sangat mini, hanya ada satu kamar, kamar mandi , dapur mini juga meja makan ukuran kecil , dan ruang tamu tempat untuk bersantai sekaligus tempat motornya parkir.

Tetapi sangat nyaman, bahkan para tetangganya sangat ramah, itulah mengapa Alea sangat betah di sini.

Alea memakai celana jeans kulot, kemeja kerjanya berwarna baby pink juga hijab berwarna senada dengan kemeja nya. tak lupa sepatu kets berwarna putih juga tas Selempang nya.

" cantik juga ya , aku..." gumam Alea terkekeh menatap dirinya di cermin.

wajahnya yang sudah sangat cantik tak perlu memakai make up apapun, Alea hanya memakai serangkaian skin care yang ia pakai, itulah mengapa kulitnya sangat terawat. Tak lupa lip ice kesukaannya yang rasa strawberry.

Sebelum keluar rumah, Alea meraih jaket jeans nya , juga masker sekaligus helm.

Alea menaiki motor kesukaannya yang ia beli dengan tabungannya sendiri saat masih berada di panti, motor matic yang selalu setia membawa dirinya kemanapun yang dia inginkan.

" oke Komar , ayo kita berangkat...., bismillah"

Alea menamai motor matic nya dengan nama Komar, entahlah... alea menamai motor dengan nama itu terbesit di pikirannya saat pertama kali melihat motor matic bekas tersebut

hanya beberapa menit saja Alea sampai di pusat perbelanjaan terbesar di kota itu.

" hai nona Alea... bagaimanakah kabarnya hari ini....?" sapa seorang satpam yang begitu sangat mengenal Alea, gadis cantik nan baik hati dan tidak sombong, sekaligus suka membantu.

" Alhamdulillah Pak Bowo, seperti yang Anda lihat, " Jawabnya tersenyum.

" titip Komar ya pak?" ucapnya sambil menitipkan helmnya seperti biasa.

" oke non...., selamat bekerja" balasnya,lalu melihat Alea berjalan dengan tergesa-gesa.

" kebiasaan....suka telat" kata Bowo terkekeh melihat cara berjalan alea yang sangat cepat.

Maura berlari, dan saat berada di lobby.....

" brukkkkk"

" aaah"

semua orang menahan nafasnya melihat seorang gadis menabrak orang nomor satu di kota tersebut, seseorang yang ditakuti oleh semua kalangan , karena kekejamannya dalam dunia bisnis.

Tubuh kecilnya membentur seseorang yang di takuti semua orang sampai terjatuh, para pengawal di belakangnya siap untuk menangkap seorang gadis yang menabrak tuannya begitu saja...

Tapi Tuannya mengangkat tangan nya agar tak mendekat.dia menatap lekat mata tajam gadis tersebut, wajahnya tertutup masker, tapi sukses membuat jantung laki-laki tersebut berdetak begitu cepat. Bahkan aroma wangi yang keluar dari tubuh gadis tersebut membuat dirinya bergairah.

Alea langsung berdiri.

" maafkan saya tuan, saya tidak sengaja, saya sedang terburu-buru." ucap Alea Tanpa menoleh wajah seseorang yang ia tabrak. Ia membungkuk merasa bersalah.

" hemmmm" jawab laki-laki itu.

" terima kasih tuan, kalau begitu saya permisi dulu" ucap Alea langsung meninggalkan rombongan itu begitu saja tanpa tahu siapa yang ia tabrak barusan....

Tapi tak berapa lama,...

Seseorang berteriak....

"Tolong ....." tapi tidak ada yang memperdulikannya...

Alea yang sedang terburu-buru, tetap mendekat ke arah wanita paruh baya tersebut.

" ada apa nyonya... ? Apa ada yang bisa saya bantu ?" ....

" itu nak.... mereka mencuri tas yang berisi surat-surat penting " ucapnya ketakutan sekaligus cemas....

Tanpa banyak bertanya, Alea langsung berlari mengejar pencuri itu.

"Hei....tunggu kalian..." teriak area berlari secepat mungkin sampai melewati rombongan orang-orang penting tersebut yang baru memasuki mobilnya masing-masing , membuat mata laki-laki itu membulat, dan melihat apa yang terjadi selanjutnya, sambil mengawasi apa yang akan gadis itu berbuat, kalau benar-benar kepepet baru dia akan bertindak.

Laki-laki itu sudah memegang pistol nya di saku jasnya, tapi belum dia ambil.

"Tuan ... Saatnya kita berangkat, dan pergi ke acara selanjutnya." ucap asistennya yang sedang memegang tablet untuk melihat jadwal pertemuan selanjutnya.

"Tunggu sebentar " tegasnya dengan suara berat,

Bug ...

Alea menendang laki-laki tersebut sampai terjerembab ke depan,

Lalu laki-laki tersebut bangkit, dan datang lah ke dua temannya dengan membawa pisau lipat.

" hei nona, jangan macam-macam , Atau ikut campur Atau ku bunuh anda sekarang juga?" ucapnya sambil tersenyum Remeh .

Alea tidak takut, bahkan para petugas keamanan sudah berdiri di belakang Alea tapi tidak berani melawannya karena takut perampok tersebut membawa senjata tajam

Alea maju kedepan dan langsung menendang tangan laki-laki tersebut sampai pisaunya terlepas.

" KURANG AJAR" teriaknya marah, lalu melawan Alea membabi buta.

bak buk bak buk....

serangannya tidak ada yang sampai mengenai tubuh Alea. Alea dengan cepat menghindar dan menangkis.

Setelah mereka kehabisan tenaga barulah, Alea menyerang mereka, dalam sekali tendangan bisa mengenai ketiganya sekaligus, tendangannya begitu mematikan sampai membuat ketiga orang tersebut memuntahkan darah segar dari mulutnya...

Para satpam langsung mengamankan ketiganya... Alea mengambil tasnya dan menyerahkan kepada seorang ibu paruh baya yang dari tadi melihatnya.

" ini nyonya... tasnya..." Alea menyerahkan tas itu ke tangan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu.

" terimakasih nak... tas ini berisi berkas-berkas penting suami saya, "

"iya nyonya sama-sama " ucap Alea membuka maskernya karena terasa gerah setelah berkelahi.

Deg.....

" cantik sekali" gumamnya pelan.

Deg deg deg ....

Jantung nya berdebar semakin kencang melihat gadis itu tersenyum....

mencari tahu

Deg deg deg...

Jantung Affan berdebar begitu kencang, melihat senyum gadis itu membuat nya meleleh, apalagi lesung pipinya yang sangat terlihat, membuat nya semakin berdebar tak karuan, seumur hidupnya Affan baru pertama kali melihat seorang gadis yang membuat dirinya begitu terpesona....

" tuan ... Tuan..., anda kenapa?" tanya asisten Abbas menyadarkan tuannya yang dari tadi terdiam,

Ehm....

"tidak .... selidiki gadis itu" tunjuk Affan dengan dagunya.

Abbas menoleh ke arah atasannya tunjuk.

Deg.....

"gadis cantik itu tuan?" tanya nya yang membuat Affan melototkan matanya tidak suka.

"iya....maksudku gadis yang berhijab itu tuan?" tanya nya kembali.

Affan mengangguk.

" baik Tuan...saya akan mencari tahu, tapi sekarang kita harus secepatnya menghadiri pertemuan penting ini" kata Abbas yang membuat Affan mengangguk.namun matanya masih melihat gadis yang masih berbicara dengan wanita paruh baya tersebut.

***

Wanita tersebut mengeluarkan segepok uang berwarna merah dan memberikannya kepada Alea...

" ini untukmu nona... karena telah membantuku untuk menyelamatkan surat-surat berharga ini"

Alea mendorong kembali uangnya kepada wanita paruh baya tersebut.

" tidak perlu Nyonya...saya masih bisa bekerja untuk menghidupi diriku sendiri , anda simpan saja uangnya, atau bagikan pada yang lebih membutuhkan, kalau begitu saya permisi" ucapnya tersenyum lalu berlari menuju tempat kerjanya.

" anak baik... Mungkin kalau putriku masih hidup, dia akan sebesar itu" ucapnya lirih....

Sementara di dalam mobil, Affan semakin terpesona dengan kebaikan gadis itu, sangat tulus mau membantu, padahal uang yang diberikan wanita itu sangat banyak,

Affan menepuk pundak Abbas " ayo jalan...."

"baik tuan" ucapnya lalu menginjak pedal nya dan meninggalkan area parkir mall tersebut.

ciiiiiiit....

seorang laki-laki paruh baya berlari ke arah seorang wanita yang tadi diselamatkan oleh Alea.

" mah... bagaimana keadaanmu...?" tanya tuan Iqbal kepada istrinya karin, memeriksa tubuh istrinya dari atas sampai bawah.

" Alhamdulillah, tidak apa-apa pah, " jawab nya tersenyum.

"mana para pengawal yang aku tugaskan untuk menjaga mu mah ?"

HOS HOS HOS

"maafkan kami tuan" ucapnya yang baru berlari untuk mencari Nyonya mereka.

"udah pah, Maafkan mama... tadi saat Mama di salon, Mama menyuruh mereka untuk makan dulu, mungkin perampok itu sudah mengawasi Mama sedari tadi Mama menginjakkan kakinya di mall ini." kata Nyonya karin menenangkan sang suami.

"beneran mama tidak apa-apa...?" tanyanya lagi untuk memastikan.

"benar Pah... tadi ada seorang gadis cantik yang menyelamatkan mama" ucapnya tersenyum saat mengingat gadis itu yang sangat cantik begitu menggemaskan.

"dimana dia sekarang?, papa akan memberikan dirinya hadiah karena sudah menyelamatkan mama" .

" tidak perlu pah, bahkan tadi mama memberikan uang 50 juta tapi ditolak, katanya dia masih mampu menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja" ucapnya tersenyum.

" memangnya masih ada orang yang membantu secara ikhlas...?"tanya Tuan Iqbal penasaran.

" ada.... buktinya tadi" jawab istrinya tersenyum.

" ya sudah ayo mah kita pulang, papa sudah membatalkan acara pertemuannya, karena terlalu khawatir setelah mendengar Mama mengalami perampokan" ajak Tuan Iqbal dengan lembut kepada istrinya.

" iya Pah" lalu pasangan suami istri yang sudah tidak muda itu lagi, pergi meninggalkan area parkir mall tersebut yang cukup luas.

***

"kamu ini Alea, selalu saja telat" ucap Dito ,manager toko pakaian bayi tersebut marah-marah.

" iya iya maaf, tadi ada keributan besar di luar, jadi terpaksa aku ikut-ikutan" jawab Alea tersenyum dan mengangkat dua jarinya.

" kamu ini, pasti berkelahi lagi" ucap Dito menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan Alea yang tidak seperti gadis yang lainnya bersikap anggun dan tidak bar bar.

" hehehe, begitulah" Alea menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" ya sudah, sekarang kamu kerja, shift pagi sudah pulang dari tadi" ucap Dito, lelaki paruh baya itu yang tidak bisa marah kepada Alea, padahal sudah seringkali Alea telat, bahkan teman-temannya iri pada Alea yang di perlakukan istimewa oleh managernya.

" tuh lihat, si Alea telat lagi, dan tidak di hukum, tidak seperti kita, kalau telat pasti kena omel yang tiada henti" kata lita , SPG yang lainnya

" benar sekali, paling si Alea itu simpanan pak manager" Puspa menimpali.

" awas saja, nanti kalau ada waktu ...kita kerjain si Alea, biar di pecat, hahaha" gumamnya ....membuat Puspa mengangkat jempolnya ke atas.

Alea memakai bando berbentuk hello Kitty, sangat terlihat imut dan menggemaskan, kemudian dia berdiri di depan toko pakaian tersebut.

"ayo silahkan mampir...tuan nona, tersedia berbagai bentuk dan ukuran pakaian bayi dan anak-anak berkualitas premium di toko kami" kata Alea mempromosikan, dan benar saja... beberapa orang yang melihat cara Alea mempromosikan tokonya sangat di minati para pengunjung, bukan hanya parasnya yang cantik, tapi pakaian dan cara bicaranya yang sangat sopan, membuat orang-orang segan.

"permisi...."

"silakan tuan, nona masuk ke dalam, di sana ada teman-teman ku yang akan mencarikan apa yang kalian inginkan" ucap Alea ramah.

" terimakasih " pasangan suami istri itu bersemangat langsung masuk ke dalam.

begitulah pekerjaan Alea, sebagai SPG yang di tuntut untuk menarik pelanggan, semenjak Alea bekerja di toko tersebut, membuat toko itu semakin ramai, sayangnya Alea tidak bisa setiap hari, karena dia harus kuliah. Maka dari itu, Alea menjadi SPG kesayangan manager yang sudah menganggap Alea seperti putrinya sendiri.

" mau juga dong beli ... tapi orangnya".

Plakkkk...

Alea memukul satpam yang seumuran dengan nya, setiap hari menggoda Alea,

"memangnya untuk siapa kamu beli...?" tanya Alea tertawa melihat wajah Roni di tekuk,

"ya untuk anak kita nanti" jawabnya terkekeh sampai membuat Alea melotot.

" enak saja, aku sudah punya tunangan ya, jadi jangan ganggu aku" ucapnya seperti biasa, setiap ada orang yang mendekati nya, dia beralasan sudah bertunangan, agar tidak memberikan harapan palsu pada laki-laki lain.

" aduhhhh nasib nasib ," ucapnya berlalu pergi meninggalkan Alea yang terkekeh melihat Roni mengusap ngusap dadanya yang terasa sakit karena di tolak.

***

"bagaimana?, kau sudah tahu siapa gadis itu?" tanya Affan pada asistennya yang membuat dirinya sangat penasaran.

"sudah tuan..."

"namanya Aleana , biasa di panggil Alea, bekerja sebagai SPG di toko pakaian bayi dan anak-anak.

Usianya 21 tahun

Dia seorang mahasiswi di universitas Triatmaja, milik anda sendiri . saat ini sudah di semester akhir dan beberapa bulan lagi akan lulus.

Dia bisa masuk ke Triatmaja lewat jalur beasiswa, dia merupakan salah satu mahasiswa yang sangat jenius, dia masuk di jurusan teknologi informatika.

dikota ini, nona Alea hidup sendiri di sebuah rumah yang sangat sederhana.

" menarik...." gumamnya melengkung kan sedikit bibirnya ke atas.

" suruh orang-orang mengawasinya, dan berikan informasi nya setiap waktu" ucapan tuan Affan membuat Abbas tersentak.

" apakah ini yang namanya cinta" gumam Abbas dalam hati melihat atasannya senyum-senyum sendiri menatap foto cantik gadis tersebut.

tentang Affan.

Affan putra satu-satunya pasangan suami istri yang sangat berambisi di dunia bisnis.

dari usia kecil, Affan sudah di didik sangat keras, bahkan sudah seperti militer , tidak pernah mempunyai seorang teman, karena selalu belajar di rumah, atau bisa disebut home schooling, tidak ada waktu untuk bersenang-senang dengan teman sebayanya, bahkan sampai usianya sekarang sudah 27 tahun Affan selalu hidup sendiri di mansion-nya, hanya dengan para pelayan, karena orang tuanya selalu melakukan perjalanan bisnis keliling dunia, sedari dirinya masih kecil.

Untuk kuliah saja Affan harus online, sampai benar-benar lulus tidak pernah menginjakkan kakinya di tempat dirinya belajar, bahkan acara wisuda dia tidak datang.

Hanya kerja , kerja dan kerja di pikirannya, maka dari itu , Affan tumbuh dengan sifatnya yang dingin tak tersentuh, hanya pada asistennya saja Affan bisa leluasa untuk menjadi dirinya sendiri, seperti Abbas, orang yang menjadi asistennya adalah anak seorang sopir di rumahnya, yang di didik seperti Affan agar bisa selalu menjaga Affan dimanapun berada.setelah Lulus dari perguruan tinggi barulah mereka di pertemukan sampai sudah benar-benar siap memimpin perusahaan yang orang tuanya miliki.

jadilah mereka sudah seperti seorang sahabat, Abbas tidak mau menikah kalau atasannya belum menikah,

Setahun yang lalu, Affan sendiri sudah di jodohkan dengan putri dari seorang pebisnis.

rencananya mereka akan menikah dalam waktu dekat ini, walaupun Affan tidak menyetujui tapi dia bisa apa selain menurut para orang tuanya, alasannya kalau tidak setuju maka Affan akan di hapus dari nama keluarganya.

***

" tuan ... ayolah ini sudah malam, apa anda tidak ingin istirahat....?" tanya Abbas yang sudah mulai lelah karena sedari tadi menunggu Alea keluar dari tempat kerjanya padahal sudah pukul sepuluh malam.

" sebentar lagi" ucapnya...

Para pengawal juga sudah gelisah karena sedari tadi berdiam diri di mobilnya masing-masing.

" sebenarnya apa yang di lakukan tuan kita?" tanya pengawal pada rekannya.

" entahlah....kita bisa apa selain menurut, sudahlah nikmati saja, toh ini pekerjaan menyenangkan, hanya duduk di dalam mobil dan bermain ponsel" jawabnya.

" benar apa katamu, bahkan aku bisa bersantai sambil minum kopi" sahut temannya yang berada di belakang.

***

" itu dia....kita ikuti tapi dari jarak jauh," ucap Affan tersenyum manis.

" baik tuan " balasnya menginjak pedal nya pelan.

"kalian menjauhlah"ucap Abbas pada anak buahnya melalui microphone.

" baik tuan " ucapnya serempak...

***

Sementara Alea sedang bersenandung ria saat memakai helm nya.padahal suaranya fals tapi Alea suka menyanyi.

" hati-hati non Alea" ucap pak Bowo penuh perhatian.

" iya pak, terimakasih "balasnya tersenyum,lalu mengendarai si Komar dengan riang.

jarak rumah dan mall tidak terlalu jauh, bahkan kalau ada pintu belakang , mungkin sudah langsung sampai ke rumahnya, tetapi Alea harus memutar arah dulu beberapa ratus meter, barulah sampai ke rumahnya.

sebelum sampai ke rumahnya, Alea mampir dulu ke kedai martabak, untuk memesan beberapa martabak untuk anak-anak yang suka nongkrong di dekat rumahnya, karena kebetulan rumah Alea dekat dengan pos ronda.

Affan dengan sabar menunggu sampai Alea selesai membeli, lalu dia melajukan motornya kembali menuju ke arah rumahnya.

" hai neng Alea yang cantik....baru pulang neng" sapa para pemuda yang sedang nongkrong di pos dan bermain gitar.

" betul sekali.... hadiah martabak dari gadis yang baik hati dan tidak sombong" jawab Alea terkekeh, dan membuat semuanya ikut tertawa.lalu mengulurkan beberapa bungkus martabak ke arah mereka.

" terimakasih neng Alea.... jangan lupa mimpiin aku" ucap Roy yang kena timpukan oleh temannya.

Plakkkk....

" neng Alea itu milik gue..." sela Rahmat temannya yang badannya gembul.

" eh ngaca dulu jadi orang" ucap Roy menatap tajam pada Rahmat, membuat nyali Rahmat menciut...

" eh....janganlah ribut-ribut, neng Alea itu kan sudah punya tunangan" sela Arya pada kedua temannya...

" betullll" ucap teman lainnya tertawa, membuat kedua laki-laki tersebut menekuk wajahnya.

" ya sudah, aku lanjut dulu ya, sekalian nitip ini ...kasih ke yang jaga..., assalamualaikum...." ucap Alea...

" waalaikumsalam neng Alea cantik " ucapnya serempak lalu memakan martabak yang di belikan oleh alea.

Affan yang melihatnya geram, ia menggenggam tangan nya sendiri erat-erat melihat para lelaki menggoda gadisnya.

" berani-beraninya mereka menggoda kekasihku" gumam Affan marah dan ingin keluar untuk menghajar mereka.

" eh...tuan, tunggu ... Jangan keluar, nanti kalau nona Alea curiga bagaimana....?" tanya Abbas menahan tangan Affan yang akan membuka pintu mobilnya dan menantang para lelaki itu.

" huft...." Affan membuang nafasnya kasar...

" maju"

lalu Abbas melajukan mobilnya kembali mengikuti Alea.

Dan berhenti di bawah pohon rindang yang tidak jauh dari rumah Alea.

" kecil sekali rumahnya.... kasian kekasihku".

Cih....

Abbas berdecih melirik atasannya yang menurutnya sangat lebay, benar-benar berbanding dengan sifat aslinya yang tegas . apakah tuannya benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama.

Alea memasukkan motornya ke dalam rumah,

rumah yang tadi gelap, kini terlihat terang dari luar.

Walaupun rumah nya kecil tapi terlihat asri, terbukti dari banyaknya bunga di teras rumahnya...ada kursi santai untuk dua orang dan di tengah-tengah nya ada meja kecil cukup untuk menaruh kopi dan cemilan.

Affan malah membayangkan dia sedang duduk berduaan dengan Alea, di temani segelas kopi , dan minum segelas berdua.... Affan senyum-senyum sendiri menatap kosong rumah Alea yang kini sudah gelap kembali.

" tuan...." panggil nya...tapi Affan tidak menoleh....

" tuaaaaan" panggil nya lebih kencang.

" eh....kenapa kau berteriak....?" sentaknya menatap tajam Abbas.

" lagian, di panggil dari tadi tidak menyahut " balas Abbas tak kalah tajam, karena dirinya sudah sangat lelah.

" eh".

Lalu menoleh ke rumah Alea....

" sudah gelap" gumamnya.

" itu yang mau aku katakan, tapi tuan tak mau mendengar, dari tadi lampu sudah di matikan, kemungkinan nona Alea sudah tidur" tutur Abbas yang di angguki oleh Affan.

" baiklah, kalau begitu...kita pulang" balasnya.lalu mereka pulang dalam keadaan lelah, karena seharian bekerja, dan di lanjutkan mengintai gadis pujaan Affan.

Sedangkan Alea,sudah bersih-bersih terlebih dahulu, barulah memasuki kamarnya, untuk tidur, karena seharian ini, cukup melelahkan.

" uhhhh, akhirnya ketemu lagi baby" gumam Alea pelan memeluk guling kesayangan nya, Alea tidak bisa tidur kalau tidak memeluk guling nya.

***

Di mansion milik Affan,

Affan membersihkan diri, lalu memakai boxer tanpa baju, itu karena sudah terbiasa. Affan lebih nyaman tidur hanya memakai boxer.

Affan berbaring sambil melihat langit-langit kamarnya.

tiba-tiba muncul wajah Alea sedang tersenyum di depannya.

Affan memukul kepalanya sendiri, dimanapun ia berada, hanya ada wajah Alea selalu.

" bisa gila kalau begini terus, apakah seperti ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?" tanya Affan pada dirinya sendiri.

Kemudian dia meraih ponselnya, dan mengetikkan sesuatu , mencari tanda-tanda orang jatuh cinta di google.

Dan muncullah beberapa yang ia rasakan...

Affan senyum-senyum sendiri melihat dirinya, seperti bukan dirinya sendiri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!