TAKDIR CINTA MANTAN ANGGOTA MAFIA(GxG)
ONE
Ren
Jika suatu saat kita sudah tidak dalam pekerjaan ini lagi. Apa yang akan kamu lakukan?
Yuki
Tiba-tiba bertanya hal seperti ini?
Ren
Aku cuman penasaran jawaban kamu
Yuki
Sederhana saja, aku hanya akan mengikuti apa kata Tuhan. Sesuatu yang sudah takdirku. Aku hanya akan mengikutinya
Ren
Tapi Yuki, jika takdir tidak seperti yang kamu bayangkan. Maka apa yang akan kamu lakukan?
Yuki
Takdir Tuhan tidak bisa aku hindari Ren. Namun jika takdir itu buruk aku akan menghilangkannya
Yuki
Ya. Jika aku mampu. Tapi sesuatu yang menghalangi jalanku harus dimusnahkan. Apapun itu, sebisa yang aku mampu
Ren
Bahkan jika itu sesuatu yang kamu cintai?
Yuki
Sejak lahir aku tidak mengetahui siapa orang tuaku, asalku darimana. Cinta? Aku hidup karena takdir dan aku menjalani hidup ini dengan uang. Arti cinta pun aku tidak tau Ren
Ren
Maaf Yuki, aku gak bermaksud mengungkit hal itu
Yuki
Gapapa. Laper gak? Aku masakin sup ayam mau?
Handphone Yuki berdering, sebuah panggilan masuk.
Ana (Bos Yuki)
Yuki, hari ini kamu libur ya. Soalnya renovasi dimulai hari ini. Kamu tau kan kerusakan akibat orang yang ribut-ribut kemarin cukup parah
Yuki
Oh begitu, kemungkinan libur berapa lama?
Ana (Bos Yuki)
Mungkin 3 hari. Sekalian mau cat ulang
Ana (Bos Yuki)
Kenapa? Mau pergi?
Ana (Bos Yuki)
Aku cuman mau bilang itu. Seenggaknya kamu punya waktu libur
Setelah percakapan mereka berakhir, Yuki seperti memikirkan sesuatu. Seperti 'apakah aku pergi kesana?'.
Dibalkon apartementnya, Yuki menghisap begitu kuat rokok yang berada disela jari tengah dan jari telunjuknya. Entah berapa batang yang sudah ia habiskan, padahal ini masih pagi. Apa aku pergi ke sana aja? . Sebenarnya sudah lama juga aku tidak ke sana. Tapi sepertinya tempat itu sudah mulai berubah. Batin Yuki terus berpikir apa yang sebaiknya iya lakukan.
Yuki
Keramas sepertinya akan menyegarkan sekali
Seorang pria begitu keras menampar pipi seorang gadis remaja.
Jack (bawahan vivian)
Coba katakan sekali lagi?
Jasmine
L-Lintah da...rat //Napasnya terdengar begitu gemetar dan rapuh
Jack (bawahan vivian)
DASAR GAK TAU DIUNTUNG //PLAKK, tamparan terus berulang bergantian dikedua pipi gadis itu
Vivian
Jadi apa yang bisa kita ambil kali ini? //Mendekat perlahan kearah pria itu
Vivian
Mana ayahmu? //Jongkok dihadapan gadis yang sudah mulai lemah itu
Jasmine
//Mata sayunya mengarah pada sang ayah
Vivian
//Mendekati ayah gadis itu, mengeluarkan sebuah pistol. Bersiap untuk menembak
Jasmine
//Berusaha mendekati ayah meskipun sudah lemas
Jasmine
Ja...ngan d-dia ayah Jas-
Dengan sisa tenaga yang Jasmine punya, ia mencoba untuk meraih handphone yang berada dibawah meja. Dengan tangan lemasnya, Jasmine mencoba untuk menggunakan handphone tersebut. Penglihatannya mulai buram, ia tak tahu siapa yang ia hubungi. Namun sebelum orang yang tak sengaja Jasmine telpon mengangkatnya, lelaki berpakain serba hitam itu segara menendang tubuh Jasmine, membuat handphone itu lepas dari genggaman Jasmine. Tubuhnya tergeletak lemah dilantai, namun matanya masih samar-samar melihat ayahnya.
Vivian
//Mendekati ayah gadis kecil yang sudah tergeletak namun masih sedikit bernapas
Vivian
Kalo udah gak sanggup cari duit jangan banyak ngutang, ngerti? //Berbisik tepat disamping telinga ayah gadis itu, bersiap untuk membak tepat dikepalanya
Namun, sebelum pelatuk itu berhasil ditarik 'PLAK' seseorang menendangnya dari belakang. Membuat pistol itu terlempar lumayan jauh.
Vivian
SIAPA KAMU? //Nada suara tinggi dan kesal
Jack (bawahan vivian)
//Menghampiri Vivian
Vivian
Apa? Suruhan siapa kamu? HAH? //Memegang pundaknya yang terasa begitu sakit
Yuki
Kalian dari RB Capital?
Vivian
Kenapa kamu tau? Siapa kamu?
Yuki
Ren nama bos kalian? Benar?. Katakan saja berapa sisa hutang mereka, aku akan melunasinya
Jack (bawahan vivian)
Bos, apakah kita harus menghajarnya? //Berbisik pada Vivian
Vivian
Diam dulu //Mengamati Yuki dari atas hingga bawah
Vivian
Hutang mereka begitu banyak
Yuki
Beritahu saja kemana aku harus mengirimkan uang tersebut //Menyodorkan handphone
Vivian
Ambil! //Menoleh ke bawahannya
Setelah mendapatkan nomor rekening dan rincian hutangnya, Yuki langsung mentransfer sejumlah uang. Setelah menerima uang tersebut, merekapun pergi dari rumah itu. Pertanyaannya, kenapa Yuki bisa berada disana?
Yuki
Sepertinya hari ini aku akan pergi mengunjungi apartement paman. Udah tiga bulan gak kesana pasti debu udah numpuk banget //Merapihkan pakaian didepan kaca
Yuki pergi dengan menggunakan kereta. Namun ternyata ada masalah di stasiun tujuan akhir Yuki, sehingga Yuki harus turun di stasiun sebelumnya. Jaraknya agak lumayan jauh tapi Yuki memutuskan untuk berjalan kaki dan mengambil jalan pintas. Saat itulah Yuki melihat keributan disebuah rumah.
Yuki
Berapa total biaya pengobatannya?
Resepsionis
Apakah anda wali dari mereka?
Yuki
Ya, jadi berapa yang harus saya bayar?
Resepsionis
Baik. Silahkan tanda tangan disini terlebih dahulu dan ini rincian pembayarannya
Resepsionis
Baik terimakasih, untuk selanjut mohon diisi untuk formulir walinya
Yuki
Harus? Soalnya masih ada yang harus saya kerjakan
Resepsionis
Ini wajib, sesuai dengan ketentuan rumah sakit
Yuki
//Mengambil formulir dengan rasa malas
Yuki
Sudah //Meninggalkan resepsionis tanpa senyuman
Yuki
Huh...capek juga ternyata beres-beres sendirian //Merebahkan tubuh diatas kasur
Yuki
Langit yang indah. Malam ini bulannya juga indah
Yuki mengambil rokok yang ada diatas meja, berjalan ke balkon untuk menikmati suasana malam
Yuki
Huuhh... //Mengeluarkan kepulan asap putih
Yuki
//Memandangi sebuah rumah yang masih gelap diantara cahaya malam
Yuki
Apakah orang dirumah itu sedang berlibur? //Hendak mengambil lagi rokok, tapi ternyata sudah habis. Tinggal bungkusnya
Yuki
Ke minimarket ajalah, ga enak banget kalo gak ngerokok //Mengambil jaket
Jasmine
//Menyalakan lampu
Jasmine
Huhh.....berantakan banget //Mengambil sebuah boneka yang sudah sobek dibagian depannya
Jasmine
Kalo mamah ada, apa ngga akan kayak gini? //Melanjutkan beres-beres
Jasmine memilah barang yang sekiranya masih bisa digunakan dan mengumpulkan barang-barang yang sudah rusak untuk dibuang.
Jasmine
Sampah-sampah ini aku taro depan deh, biar besok pagi udah ada yang ngangkut
Jasmine
//Mengangkut satu persatu kantong sampah
Kantong sampah yang Jasmine bawa jebol, membuat sampahnya berceceran.
Jasmine
Aduh...pake jebol segala sih
Jasmine
Kumpulin dulu aja deh //Memungut kembali sampah-sampah
Jasmine
//Menoleh, melihat seorang wanita yang menenteng kantong belanjaan
Jasmine
A-aa...ini lagi pungut sampah //Bingung kenapa ada wanita itu didekatnya
Yuki
Aku bantu, biar cepet selesai
Jasmine
Ga-usah...//Suaranya perlahan merendah
Yuki
//Mengumpulkan sampah yang berserakan disatu tempat
Jasmine
Makasih kak udah bantuin
Yuki
Muka kamu kenapa? //Menatap wajah Jasmine
Jasmine
A-ah ini...gapapa kok //tersenyum palsu
Yuki tau bahwa anak yang ada didepannya sekarang adalah seseorang yang ditolongnya siang tadi.
Yuki
//Berhenti lalu menoleh
Jasmine
Boleh...minta b-bantu-annya l-lagi? //Terbata-bata juga merasa malu
Jasmine
//Masuk kedalam rumah
Jasmine
Ini kak, tolong bantu angkatin lemarin nya //Tersenyum malu
Yuki
Aku kira apa //Menaruh kantong belanjaannya
Yuki
Ayo kita angkat, pegang ujung sana
Jasmine
KETEMU....//Senang kegirangan, mengambil sebuah kalung
Jasmine
MAKASIH BANGET KAKAK
Yuki
Kalo gitu, pulang dulu ya
Jasmine
Oh iya kak, pokoknya makasih banyak ya udah bantu aku nemuin lagi kalung ini
Yuki
Iya //Melangkah menuju pintu keluar
Yuki menginjak sebuah figura yang kacanya sudah pecah. Yuki mengambilnya, berniat untuk menaruhnya keatas meja. Namun Yuki terkejut saat melihat seseorang yang Yuki kenali berada difoto tersebut.
Yuki
Oh ya, nama kamu siapa? //Menoleh ke arah Jasmine yang masih memandangi kalung itu.
Yuki
Nama kamu? //Suaranya begitu rendah, seperti mengintimidasi
Jasmine
Oh...Jasmine. Nama aku Jasmine //Tersenyum manis
Yuki
Jasmine Anara? Benar?
Yuki
Apa hubungan kamu dengan bajingan itu? //Sorot mata yang tajam, raut wajahnya juga berubah drastis
Jasmine
Hah? //Bingung, tidak mengerti dengan pertanyaan Yuki
TWO
Ren
Udahan dulu berenangnya!
Yuki
Ada apa? //Mengusap wajahnya
Ren
Ketua mau bicara sama kamu
Ren
Aku udah cari kamu disemua tempat, tau nya lagi berenang
Yuki
Oke, bilang aja bentar lagi aku ke ruangannya
Yuki
Maaf membuat anda menunggu
Ketua MicroCell
Duduk, jangan berdiri seperti itu
Yuki
Ren bilang, ada yang mau anda bicarakan
Ketua MicroCell
Hah.....//Menghela nafas panjang, meneguk semua sisa minuman yang tersisa
Ketua MicroCell
Darimana saya harus memulai
Ketua MicroCell
Saya mempunyai sebuah permintaan
Ketua MicroCell
Kamu ingat saat dulu saya membawamu kesini?
Yuki
Tentu, saya tidak akan pernah lupa kebaikan anda
Ketua MicroCell
Saya akan memberimu sebuah misi, misi yang begitu rahasia
Yuki
Misi? Apakah permintaan dari klien kita?
Ketua MicroCell
Bukan, saya sendiri yang memerintahkanmu
Ketua MicroCell
Misi ini harus berhasil sekalipun nyawamu taruhannya dan tidak alasan untuk menolaknya
Yuki
Apa yang harus saya lakukan?
Ketua MicroCell
Bunuh Lily
Yuki
INI SERIUS? //Tidak percaya
Ketua MicroCell
Ya //Datar
Ketua MicroCell
Saya akan memberikan detailnya nanti
Ketua MicroCell
Bunuh dia secepat yang kamu bisa
Yuki
Ketua, tapi dia putri anda. Bagaimana mungkin....//Tidak percaya dengan misi yang diberikan oleh ketua
Ketua MicroCell
Saya tidak akan memberitahu alasannya, sebelum kamu berhasil membunuhnya
Ketua MicroCell
Tapi sepertinya kamu akan memahami apa alasannya sebelum saya menceritakannya
Ketua MicroCell
Saat ini kamu pasti akan berpikir keras mengapa diperintahkan untuk membunuhnya
Ketua MicroCell
Tapi saat menjalankan misi, kamu pasti akan mengetahui alasan kenapa dia harus dibunuh
Yuki
Baik ketua, aku akan melaksanakannya //Masih tidak percaya dan bingung
Ketua MicroCell
Agar ini impas, kamu boleh meminta apapun sebagai imbalannya
Ketua MicroCell
Jika masih bingung pikirkan saja dulu
Ana (Bos Yuki)
Yuki, dimana kamu?
Ana (Bos Yuki)
Buku catatan penjualan di kamu kan?
Ana (Bos Yuki)
Aku perlu itu, ada sesuatu yang harus aku periksa
Ana (Bos Yuki)
Cepat pulang, aku tidak peduli apa sedang kamu lakukan
Ana (Bos Yuki)
Antarkan buku itu sebelum jam 9 malam //Menutup telpon
Yuki
Masih pagi udah ada aja yang bikin gak mood
Yuki
Makan apa ya? Tomyam kayaknya enak //Berjalan keluar stasiun, kemudian mencari restoran makanan Thailand
pelayan resto
Silahkan, mau pesan apa? //Memberikan buku menu
Yuki
Tomyamnya satu, minumnya air putih aja
Yuki
Oh satu lagi, udang goreng tepung sama onion ring
pelayan resto
Mohon ditunggu pesanannya
pelayan resto
Pesanannya kak //Menaruh semua pesanan dimeja
pelayan resto
Selamat menikmati
Saat sedang menikmati makananya, pandangan Yuki teralihkan pada dua pria disebrang jalan, mereka seperti sedang mengintrogasi seorang gadis.
Yuki pergi menghampiri dua pria itu
Yuki
Lagi apa? //Tatapan yang tajam
Jack (bawahan vivian)
//Kaget
Jack (bawahan vivian)
Ayok kita pergi //Menepuk-nepuk bahu temanya, kemudian pergi dengan keadaan panik
Yuki
Oh ya, kita ketemu lagi
Jasmine
Makasih udah tolong Jasmine buat yang kedua kalinya //Senyum penuh kebahagiaan
Yuki
Mau kemana? //Melihat tas besar yang dibawa Jasmine
Jasmine
Mau ke rumah sakit kak
Jasmine
Iya, ke rumah sakit
Jasmine
Ngga kak bukan aku, mau jenguk ayah sama bawain pakaian ganti
Yuki
Aku mau pulang, kebetulan searah
Jasmine
Gapapa, Jasmine bisa sendiri. Lagian repotin juga
Yuki
Mau diganggu pria tadi lagi?
Jasmine
//Mengikuti langkah Yuki
Yuki
Udah berapa lama dia berbaring?
Yuki
Duluan, aku ada urusan lain
Jasmine
Iya kak, hati hati yaa //Melambaikan tangan dan terus melihat Yuki hingga benar-benar pergi
Yuki
Perasaan waktu itu disimpen disini deh
Yuki
Mana ya...//Mengubek-ngubek isi laci
Ana (Bos Yuki)
Apasih Yuki teriak-teriak?
Ana (Bos Yuki)
Kayak dihutan tau
Ana (Bos Yuki)
Lagian kenapa harus pencet bel, kan kamu punya kartu aksesnya
Yuki
//Menaruh buku itu diatas meja
Ana (Bos Yuki)
Langsung pulang?
Ana (Bos Yuki)
Gini amat punya karyawan spek kulkas 10 pintu //Mengelengkan kepala
Yuki
Ahh....rokok emang paling enak //Mengeluarkan asap rokok dengan penuh kesenangan
Yuki
Hallo //Mengangkat telpon
Ren
Ayolah Yuki, dingin banget
Yuki
Jika tidak ada yang penting, aku tutup
Ren
Bentar-bentar, jangan dulu. Emm...
Ren
10 menit lagi aku sampai disana, tunggu aku //Mematikan telon
Yuki
Mau ngapain coba dia kesini?
Yuki
Ngomong-ngomong kenapa kesini? //Menyajikan kopi
Ren
Jangan galak-galak, nanti dia takut //Melirik kearah Vivian yang ternyata ikut bersama Ren
Yuki
//Melirik Vivian dengan tatapan tidak suka
Ren
2 hari lalu kamu bayar hutang Jasmine kan?
Vivian
//Mengambil sebuah amplop coklat dari dalam tas, menaruhnya diatas meja
Ren
Kenapa aku datang kesini, alasannya ada didalam amplop itu
Yuki
//Membaca selembar kertas
Yuki
Aku tau kalo diriku juga bukan orang baik, dosaku begitu banyak
Yuki
Tapi apa semua ini masuk akal?
Ren
Sepertinya Lion kita sudah menemukan apa itu cinta
Ren
Pokoknya sesuai dengan perjanjian yang ada Jasmine menjadi milikmu
Ren
Entah kamu akan menggunakannya atau tidak itu bukan urusanku
Yuki
//Menatap Ren dengan dingin
Ren
Satu hal lagi, yang terbaring dirumah sakit itu bukan ayah kandungnya
Ren
Jadi dia tidak memiliki keluarga sah secara biologis
Ren
Mungkin....sebentar lagi juga pria tua itu meninggal //Sedikit tertawa
Yuki
Sudah? //Tatapannya begitu mengintimidasi Ren
Ren
Sepertinya ini memang bukan jam bertamu// Berdiri, diikuti oleh Vivian
Ren
Ahh iya hampir lupa, tendanganmu masih sangat kuat
Ren
Dokter bilang tulang bahu Vivian sedikit retak //Meninggalkan apartement
Setelah Ren pergi, Yuki merenungkan soal Jasmine. Ternyata Jasmine sudah dijual oleh ibu tirinya pada RB Capital. Hidup Jasmine sudah berantakan sejak kecil. Sejak lahir ia tidak tau seperti apa wajah ibunya. Jasmine tidak tau ibunya masih hidup atau tidak. Jasmine dibesarkan oleh ayahnya, saat Jasmine berusia 5 tahun ayahnya meninggal karena sebuah kecelakaan. Semua harta ayahnya habis oleh ibunya tiri. Ayahnya yang sekarang adalah suami dari ibu tirinya.
Yuki
Bisa-bisanya dia tetap menjalankan bisnis seperti itu
Ren
Ada apa? Ada yang mau ditanyain?
Vivian
//Menggelengkan kepala
Vivian
Wanita itu, sepertinya bos dekat dengannya
Ren
Yuki mengetahui semua tentang RB Capital, termasuk dirimu
Ren
Tapi kita gak akan pernah tau Yuki itu orang seperti apa
Ren
Karena Yuki tidak pernah mengubah prinsip hidupnya. Aku pun tidak tahu prinsip seperti apa yang dia pegang, namun yang harus kamu ketahui adalah jangan pernah untuk mengganggunya
Vivian
Oke bos, masih boleh nanya?
Vivian
Sedekat apa kalian berdua dulu? Aku hanya penasaran setelah melihat interaksi kalian tadi
Ren
Mungkin Yuki itu seperti orang yang selalu memegangi payung untukku, tapi suatu hari payung itu hilang terbawa badai
Vivian
//Mengerutkan keningnya, tidak mengerti dengan penjelasan Ren
Ren
Udahlah, itu masa lalu
Ren
Oh ya, kamu sudah menghubungi orang itu? Aku harus membayar dendanya
Vivian
Sudah bos, tapi mereka meminta untuk bertemu secara langsung
Vivian
Iya bos, secara langsung
Vivian
Mereka hanya akan damai jika kita membayarnya secara tunai dan bertemu dengan bos langsung
Vivian
Itu yang mereka katakan
Ren
Yasudah, jika itu yang mereka mau. Jadwalkan untuk bertemu dengan mereka
Vivian
Orang itu ingin berbicara empat dengan bos, tanpa ada orang lain
Ren
Serius? Bukannya kita hanya akan membayar denda? Kenapa seperti pertemuam khusus?
Vivian
Itu yang mereka minta selain uang
Ren
Oke, kamu boleh pulang
Vivian
Baik bos //Meninggalkan Ren yang masih tertegun diruang kerjanya
Ren
Kenapa harus bicara empat mata? Apa yang sebenarnya dia mau? //Berbicara sendirian dengan nada begitu penasaran
Three ; WARNING!!!
Bar Helio (Tempat Yuki bekerja)
Ana (Bos Yuki)
Hari ini aku akan pergi dulu sebentar
Ana (Bos Yuki)
Cari tempat baru buat buka cabang//Merapihkan isi tas
Yuki
//Melihat dari atas sampai bawah
Ana (Bos Yuki)
Aku pergi dulu, nanti kalo ada VIP nyariin, bilang aja lagi keluar
Yuki
Oke //Menata botol anggur
Jasmine
Empat hari ga kesini banyak bunga yang layu //Sedih
Jasmine
Udah gak bisa dijual //Menghela nafas
Setelah lulus SMA Jasmine membuka toko bunga, alasannya sederhana Jasmine begitu menyukai bunga dan bermimpi mempunyai kebun bunganya sendiri.
Jasmine
//Memilah bunga yang sekiranya masih bisa dijual
Jasmine
Oh iya, mau bunga apa?
unknow
Pantesan lewat sini dari kemarin-marin tutup terus
unknow
Tolong satu buket mawar merah
unknow
Makasih yaa//Memberikan uang
Jasmine
Maaf, tapi ini kebanyakan
unknow
Kembaliannya ambil aja //Meninggalkan toko
Jasmine
Makasih banyak //Membunguk pada pelanggan
Jasmine
Uangnya bisa buat beli makanan kesukaan ayah nanti
Jasmine
Sekarang lanjut beresin dulu biar nanti sore bisa jenguk ayah
Ruangan VIP disebuah restoran
Ana (Bos Yuki)
Udah dateng aja //Menarik kursi, kemudian duduk
Ren
//Cantik juga ternyata
Ana (Bos Yuki)
Cantikkan gw?
Ana (Bos Yuki)
Tuh kan, malah bengong
Ren
Ngomong-ngomong kenapa harus empat mata gini?
Ana (Bos Yuki)
Biar leluasa liat kecantikan gw
Ren
//Bingung, kenapa tiba-tiba tertawa
Ana (Bos Yuki)
Gapapa //Masih sedikit tertawa
Ren
Ini yang kamu minta //Mengangkat tas keatas meja
Ana (Bos Yuki)
//Tersenyum
Ana (Bos Yuki)
Itu nanti aja
Ana (Bos Yuki)
Gw masih mau liat lo lebih lama
Ana (Bos Yuki)
Kayaknya lo yang aneh, bukan gw
Ren
Ohh iya, kenapa pake gw lo ngomongnya?
Ana (Bos Yuki)
Gapapa, emang ga boleh?
Ana (Bos Yuki)
Kan biar deket aja gitu
Ana (Bos Yuki)
Biar lebih akrab aja gitu, enjoy aja
Ren
Oke //Boleh juga ini cewek
Ren
Kalo ga ada yang mau dibicarain lagi, gw duluan
Ana (Bos Yuki)
Ihhh, buru-buru banget
Ana (Bos Yuki)
Yakin emang udah mau pulang //Berjalan mendekati Ren
Ana (Bos Yuki)
//Memegang bahu Ren
Ren
Udah gw tebak kalo lo punya tujuan lain
Ana (Bos Yuki)
//Menaruh sebuah kartu berwarna hitam dimeja
Ana (Bos Yuki)
Kalo penasaran, lo bisa cek langsung
Ana (Bos Yuki)
Kayaknya hari ini sampe sini dulu //Pergi meninggalkan ruangan, membawa tas pemberian Ren
Ren
Hotel kah? Masa dia ngajak chek in?
Yuki
Ternyata emang cuman bentar
Ana (Bos Yuki)
Kalo udah selesai sama kerjaannya, urus ini //Menunjukkan tas itu pada Yuki
unknow
Kami dari ekspedisi MJK, ingin menyampaikan jika paket yang anda kirim ke alamat yang anda tuju, sepertinya akan sedikit terlambat karena ada masalah dirute ekspedisi
Yuki
Oh gitu yaa, jadi gak bisa sampe besok ya?
unknow
Iya benar, karena ada kendala dirute pengiriman. Kami atas nama ekspedisi memohon maaf atas gangguan yang terjadi
Yuki
Gapapa, yang penting paketnya sampe
unknow
Atas pengertiannya kami ucapkan terimakasih //Telpon mati
Yuki
//Melirik tas yang diberikan oleh Ana
Yuki
Ini isinya uang kah? //Membuka tas
Yuki
Tumben bukan dollar tapi won //Mengambil segepok uang
Yuki
Udahlah taro ke brankas dulu //Mengangkat tas itu
Ana (Bos Yuki)
Hari ini kita tutup lebih awal aja
Ana (Bos Yuki)
Iya, closingan aja udah
Yuki
Kenapa? Padahal bentar lagi rame
Ana (Bos Yuki)
Tutup aja, hari ini aku tidur disini
Yuki
Biasanya juga tidur dirumah
Ana (Bos Yuki)
Udahlah gausah banyak ngomong
Ana (Bos Yuki)
Pokoknya abis ini tutup aja!
Yuki
Oke, dengan senang hati
Ana (Bos Yuki)
Satu lagi, besok tutup dulu
Ana (Bos Yuki)
Aku ada urusan //Meninggalkan Yuki
Yuki
Tumben banget //Heran
Jasmine
Ayah, Jasmine pulang dulu ya. Soalnya besok Jasmine mau buat buket yang lumayan banyak, ada pesanan
Jasmine
Ayah cepat sembuh ya //Memeluk ayahnya
Yuki
Semuanya udah selesai, duluan
Ana (Bos Yuki)
Oke, hati-hati. Jangan lupa besok libur
Yuki
Kayak ada yang aneh //Memikirkan sesuatu
Yuki
Udahlah, ga penting juga
Yuki
Oh iya, kayaknya dirumah udah ga ada bahan masakan
Selesai belanja, melanjutkan perjalanan
Yuki
Lewat mana ya? Kesini ajalah biar cepet
Saat sedang berjalan, Yuki melihat seseorang dari kejauhan ditabrak oleh motor
Yuki
Ga-p-pa-pa? //Ngos-ngosan
Jasmine
//Memegangi kakinya
Jasmine
Kakak? //Menahan sakit
Yuki
Ayo kita ke rumah sakit!
Jasmine
Gausah kak, aku gapapa //Mencoba untuk berdiri
Yuki
Tapi kayaknya kaki kamu terkilir, siku juga berdarah
Jasmine
Gapapa, aku duluan ya //Berjalan namun jatuh
Yuki
Mending kita obatin dulu, apartement aku udah deket
Jasmine
//Menatap Yuki dengan wajah yang jelas menahan sakit
Yuki
Duduk dulu, bentar aku ambil dulu obatnya
Yuki
//Mengobati luka Jasmine
Jasmine
Ma-af, repotin kakaa
Jasmine
Kakak tinggal sendirian?
Yuki
Kaki kamu terkilir, tapi ga parah
Jasmine
Kamar mandi dimana ya?
Yuki
Itu disana, mau dibantu?
Tanpa Jasmine sadari tasnya jatuh dari kursi, membuat isi dari tas itu keluar.
Yuki
//Merapihkan tas Jasmine
Sebuah foto jatuh dari buku itu dengan posisi terbalik.
Raut wajah Yuki berubah setelah melihat siapa yang ada difoto itu, dibalik foto itu bertuliskan 'My superhero, always my father'
Jasmine
Kak, kamar mandinya wa-
Yuki
Kamu tau, hari itu aku ga mikir kalo kamu anaknya //Mendekati Jasmine
Yuki
Ternyata kamu anak si pengkhianat itu
Yuki
Udahlah gausah pura-pura gak tau
Yuki
//Menutup mulut Jasmine
Yuki
Padahal selama ini aku selalu bersikap baik dan menyembunyikan semuanya, berharap bisa menebus dosaku dimasa lalu
Yuki
Tapi aku malah menolong anak pengkhianat?
Yuki
Ahhh....lucu sekali takdir Tuhan
Jasmine
//Mengeluarkan air mata
Yuki
KENAPA NANGIS? //Lebih menekan mulut Jasmine
Jasmine
//Berusaha melepaskan tangan Yuki
Jasmine
//Menginjak kaki Yuki
Yuki
//Mencengkram tangan Jasmine
Yuki
Jangan harap bisa kabur!
Jasmine
JASMINE MAU PULANG
Yuki
//Melempar Jasmine keatas kasur
Jasmine
JASMINE MAU PULANG!!
Yuki
//Mencengkram kedua tangan Jasmine
Jasmine terus memberontak, namun tubuhnya terlalu lemah untuk melawan Yuki. Jasmine benar-benar tidak mengerti mengapa Yuki berbuat seperti ini.
Yuki mencengkram kedua tangan Jasmine dengan satu tangannya. Sementara tangan satunya mencengkram wajah Jasmine.
Yuki
James Anara itu ayah kamu? Benar? //Berbisik
Jasmine
LEPASIN //Memberontak
Yuki
//PLAK, menampar pipi Jasmine
Yuki terus menampar Jasmine dengan penuh amarah. Hingga Jasmine menjadi begitu lemah.
Lebam diwajah Jasmine begitu jelas, bahkan mulutnya dipenuhi oleh darah.
Yuki
Sepertinya menolong kamu waktu itu memang pilihan yang tepat //Berbisik, sedikit menggigit kuping Jasmine
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!