Tinggal
tentukan
mentari bersinar terang memancarkan kehangatan mendalam pagi hari. meja makan yang awalnya sunyi berubah menjadi pertikaian
kakak pertama
july beberapa bulan lagi kau lulus bukan
kakak pertama
menurutku kau tak perlu melanjutkan studi mu itu, kau cari pekerjaan saja
Jully
bagaimana kau bisa berfikir seperti itu??
kakak pertama
keluarga kita tidak punya uang untuk melanjutkan studimu dan kakak ketiga mu
ibu
memang kau ingin lanjut kemana july
Jully
aku ingin keluar kota bu, sekaligus bekerja
ayah
fokus lah dengan studimu, tak perlu bekerja
ayah
keluarga kita tidaklah semiskin itu, biar lah july menentukan nasib nya jangan menambah beban hidupnya
kakak pertama
aku menambah bebannn????
kakak pertama
bagaimana bisa aku ini membuat beban sedangkan saat keluarga kita kekurangan aku yang meng handle semua
ibu
jangan buat ayahmu marah
ayah
diluar kota maupun dikawasan kita itu sama saja, lagian paling belajaran yang di ajarkan itu itu saja kan. jadi tak perlu jauh jauh studymu. cukup di kota ini saja
Jully
ayah setiap daerah itu berbeda
ayah
kamu pikiran saja dulu. ayah sudah selesai hari ini ayah sepertinya pulang malam
ibu
baik yah, jangan terlalu memaksakan diri
petani kecil yang sedari kecil merasakan pahitnya kehidupan. yang berangan angan memiliki kehidupan nyaman dengan anak anak nya yang tidak kekurangan makan maupun pendidikannya
semua orang pun meninggalkan meja makan dan segera berangkat menuju aktivitas masing masing
keberuntungan
cahaya terik yang menusuk kulit, membuat tetesan demi tetesan keringat membasahi bajunya. terpaan angin membawa hawa panas disertai nafas yang berat darinya. usianya sudah tak muda lagi, sudah lebih dari setengah abad namun. ambisi dan tekatnya sangat kuat untuk memperjuangkan tanggung jawabnya.
ibu
ayahhh.. (teriak ibu, sembari memegang nasi untuk makan siang)
ayah
loh,bu?? kenapa menyusul? (jawabnya dengan nafas berat karna lelah)
ibu
istirahatlah dulu,, aku membawakan makanan. (berjalan pelan menuju pondok dekat sawah)
ayah
wah wah istriku bawa apa ini( menggandeng tangan ibu dengan lembut, agar tidak jatuh karna licin)
ayah
sebenarnya aku belum lapar bu... bu
ibu
ayah,, bagaimana aku tak khawatir. tadi kau bilang pulang sampai malam, berbahaya pak tuaaa(sambil mencubit lengannya)
ayah
bahaya apa? aku sudah hidup selama 65 tahun, apalagi yang aku takuti bu bu
ibu
lelaki tua ini, kalo diberi tahu. ayah itu tidak bawa senterkan(sambil melirik gedeg). liat niii aku bawakan senter, niat pulang malam tak bawa senter
ibu
nanti kalo ada ular atau binatang lain bagaimana?
ayah
hahahaha, iya ayah lupa memang ya.. kalo sudah tua begini hal kecil ini saja bisa lupa
ibu
yah yah (sembari menggelengkan kepala)
ibu
hust,, sudah ah ini dimakan nanti aku bantuin bersihin sawahnya
banyak yang bilang menikah dengan jejang waktu yang lama itu membosankan pagi, malam, siang, dikamar, diteras, ditempat kamar bertemu dengan orang yang sama. dengan aktivitas yang sama, tetapi jika yang didapat adalah orang yang selalu konyol dan bisa membuatmu hidup dalam dunianya maupun duniamu itu adalah salah satu keberuntungan hidup. tetapi? apakah keberuntungan itu gratis? atau adakah hal atau momen yang menyakitkan atau menyesakkan kita lalu terlebih dahulu baru bisa kita merasakan keberuntungan?
sementara itu disisi lain ~
kakak ketiga
mau teh? (sambil menyodorkan gelas yang dipegang)
kakak ketiga
apa?? (kebingungan)
Jully
ully mayut tyeh (dengan nada ejekan)
Jully
kalo nawari itu ya yang betul, minimal gelasnya dua~
kakak ketiga
basa basi aja lah aku
kakak ketiga
aku gak kuliah
Jully
kenapa?? (keheranan tak percaya)
Jully
bang? (dengan nada lembut)
Jully
(dalan hati najis banget)
kakak ketiga
ini sudah tahun ke empat setelah aku lulus, aku sudah tidak bisa daftar lagi. katanya kalo lulus sudah dari 4 tahun sudah tidak bisa
Jully
terus abang kedepannya gimana?
kakak ketiga
hmmm(berfikir sejenak)
kakak ketiga
aku mau merantau lah~
kan lakik(dengan nada sombong)
Jully
kolor masih ibu yang nyuci segala mau merantau (dengan nada gurauan)
kakak ketiga
sekolah yang betul (sembari beranjak dari tempat duduk)
Jully
iya bang( bicara lirih)
keberuntungan II
gadi kecil yang berusaha bisa seperti mereka yang bisa mengingat dan mudah menyerap ilmu pengetahuan. namun naas, karna penyakit yang dideritanya saat usia 2 tahun. Ia harus menghabis kan 12 infus dan berbagai obat obatan masuk kedalam tubuh kecil yang rentah itu. kesembuhan yang didapatnya merupakan anugrah yang didapat, namun efek obat obatan yang masuk kedalam tubuhnya membuat dirinya yang kini berusia 18 tahun masih seperti gadis usia 7 tahun.
adik sep
kakak abis dua enam kan kak
Jully
bukan to dek kuuu(sambil mencubit kecil hidung adik)
Jully
Satu, dua, ini yang kayak burung miring namanya tiga (sambil menunjuk gambar angka didinding)
kakak kedua
berhitung dari satu sampai sepuluh saja gak khatam khatam
kakak kedua
gimana kedepannya kamu ini (sembari berjalan menuju mereka berdua)
adik sep
(...sambil menunduk sedih)
kakak kedua
(sembari menatap kakak adik itu)
Jully
yang kayak gini nii biasanya kalo ditabok malaikat langsung stroke ini (bicara ketus)
kakak kedua
sini belajar sama abang
adik sep
enggal lah(tiba tiba berdiri), aku belajar sendiri aja (melangkah jauh meninggalkan kedua sodaranya)
kakak kedua
gimana sih adik mu, kalo belajar sendiri bagaimana dia cepat bisanya.
Jully
bacot ah (beranjak pergi).
sementara itu ditempat lain
kakak pertama
apa kabar~(cepika cepiki)
Stefanny
baik sis, sis apa kabar
kakak pertama
baik juga tentunya~
oiya kali ini mau perawatan apa ni sis,,
Stefanny
yaa ampun sis, kek pelanggan baru aja. kek biasa aja sis, paket lengkapp( jawabnya dengan nada manja)
kakak pertama
baikk~ nanti biar anak anak aku yang melayani sis dengan baik okay~
salon kecantikan yang namanya lumayan dikenal dikota kecil itu. dibuka dengan tangisan dan jeritan anak tanpa dukungan. apalagi harus memahami keluarga
Stefanny
gak nyangka ya sis
Stefanny
salon mu ini lo~
yang awalnya gubuk reyok, sekarang sudah seperti salon salon di kota kota besar
kakak pertama
alhamdulillah sis, yaa namanya juga ditekuni. walaupun hampir gulung tikar, kalo hati sudah kuat tekatnya. pasti ada aja jalan keluarnya, nyata nya sekarang sudah seperti ini sis~
Stefanny
aku ikut seneng lo sis
Stefanny
pasti orangtua sis bangga ya kan
kakak pertama
(terdiam dalam hati sendu)
kakak pertama
gak papa sis, ini sudah selesai. nanti langsung ke kasir aja ya sis. saya mau istirahat sebentar
Stefanny
owh,,iya iya ( bicara pelan)
rasa sesak bagaikan di bekap tanpa ampun, sesuatu yang berat tak kasat mata yang melilit pikiran. rasa pedih yang dipendam amat dalam. membuat tubuh kehilangan kendali akan kekuatan. membuat jiwa yang terpaku dalam ratapan kesunyian
kakak pertama
bangga??(sambil menatap kelanggit langit)
kakak pertama
kapan datang?
Jully
aku mau ikut jaga malam kak
kakak pertama
tapi nanti kakak gak ada, kamu jaga sama anak anak
kakak pertama
gajinya kaya biasa loo~ gak naik(dengan nada sedikit menggoda)
Jully
iya kakak(sembari berjalan menuju pelanggan)
kakak pertama
seandainya aku jadi dia, mungkin semuanya akan berjalan lancar(ucap dengan lirih)
sedangkan disisi lain, dirumah
kakak kedua
yang lain kemana?
adik sep
(bicara tak acuh)
kakak kedua
dek, masih marah?
kakak kedua
nih uang,,beli jajan sana!(sambil menyodorkan uang dua puluh ribu)
adik sep
Betulan bang? hehe,, tapi aku gak mau mijitin lo(ucap malas)
kakak kedua
(berjalan mendekat)
kakak kedua
iya gak mijitin, tapi nanti kita main kayak kemaren ya dikamar abng(bicara pelan)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!