NovelToon NovelToon

Tuan Muda Mafia Ku

Episode 01 (Laura Agnese)

Laura Agnese adalah putri tunggal dari tuan Matteo Ricardo dan nyonya Rita Agnese. Laura adalah anak satu-satu nya keluarga konglomerat yg cukup tersohor di seluruh kota Roma Italia. kekayaan orang tua nya membuat hidup nya dalam kemewahan, memiliki rumah yg mewah, mobil berbagai jenis dan merek, juga terdapat 10 pekerja di dalam rumah besar itu. yg mengerjakan dengan tugas nya masing-masing, 2 orang pekerja kebun, 2 orang yg khusus masak di dapur, 4 orang untuk membersihkan seluruh rumah, 1 orang satpam, dan 1 orang lagi adalah wanita yg bernama Luna. Luna yg di jadikan sebagai pelayan pribadi Laura. kedekatan Laura dan Luna tidak bisa di gambar kan, maka dari itu Laura hanya ingin semua yg bersangkutan dengan nya Luna lah yg mengurus nya.

Laura sendiri adalah wanita muda yg cukup mandiri, bagaimana tidak. di usia nya yg masih menginjak 22 tahun, dia sudah berhasil mendirikan sebuah perusahaan yg terbilang sukses. di tengah gempuran banyak nya mafia-mafia pebisnis di luar sana. Laura juga sudah memiliki sebuah apartemen mewah, beberapa mobil mewah, dan perhiasan yg di investasi kan nya. bisa di bilang, Laura adalah wanita karir yg sukses. tidak lupa, Laura menganggap semua kesuksesan itu juga tidak luput dari bantuan kedua orang tua nya. hal itu yg membuat Laura tidak bisa menentang keinginan ke dua orang tua nya, dia begitu menyayangi ayah dan ibu nya.

minggu pagi itu seperti biasa nya, kau akan bangun siang. namun, ponsel mu berbunyi. kau pun meraba ponsel mu tanpa membuka mata mu, kau langsung mengangkat nya

"halo.... "

"Laura, kau belum bangun?!? " suara seorang wanita di ujung ponsel mu

"hemm, siapa ini!? " kau pun bertanya karena tidak melihat siapa yg menelfon

"ayo buka mata mu, ini aku Elif. " Elif adalah asisten pribadi mu

"Elif... " begitu kau menyebut nama nya, kau pun langsung membuka mata mu dan bergegas duduk "aah, kau sudah di kantor!? " kau pun bertanya karena sudah mengingat sesuatu

"haa, aku sudah di sini. cepat lah datang!! "

"aaah, tapi ini hari minggu. mana ada kantor buka di hari minggu begini" kau kembali merebahkan tubuh mu di ranjang besar mu itu

"hei, aku juga tidak ingin kerja di hari libur. tapi kau bilang tidak akan masuk kantor selama 3 hari, jadi kita harus bekerja di hari libur. " ucapan Elif mengingat kan mu

"aah benar, aku tidak bisa menolak permintaan ayah dan ibu ku. baiklah, 1 jam lagi aku akan sampai. " ucap mu duduk kembali

"baiklah, jangan lebih dari 1 jam. aku akan pergi cari sarapan dulu. " ucap Elif mengingatkan mu

"hemm.... " kau pun memutuskan telfon nya dan melemparkan ponsel mu di atas kasur mu

kau bergegas bangun untuk mandi dan bersiap, memakai dress putih polos di atas lutut, sepatu hels hitam, dan tak lupa jas hitam. kau yg masih duduk di depan meja rias mendengar pintu kamar mu di ketuk, lalu masuk lah Luna pelayan pribadi mu

"ooh nona, kau sudah bangun rupa nya. aku baru akan membangun kan mu!! " ucap Luna melangkah masuk membereskan tempat tidur mu

"hemm, Elif sudah menelfon ku tadi. " ucap mu sembari memakai lipstik "ouh, ayah dan ibu. "

"mereka sudah menunggu mu di meja makan" ucap Luna memberitahu mu

"baiklah.... " kau pun mengambil ponsel mu dan turun meninggalkan Luna yg sedang membersihkan kamar mu. sesampainya di bawah, kau langsung menuju meja makan. melihat ayah dan ibu mu sudah duduk di sana "selamat pagi ayah, selamat pagi ibu." sapa mu tersenyum ke arah mereka

"selamat pagi sayang... Luna bilang, kau ada pertemuan dengan Elif hari ini. bukan lah ini hari minggu!?? " ibu mu pun bertanya

"hemm, ya mau bagaimana lagi ibu. bukan kah ayah dan ibu meminta ku untuk ikut makan malam bisnis. jadi, aku bilang pada Elif bahwa aku tidak akan masuk kantor selama 3 hari. jadi kami harus menyelesaikan urusan untuk 3 hari kedepan. " ucap mu mengambil roti dan mengoleskan selai.

mendengar itu, ibu mu memandang ke arah ayah mu. begitu juga sebaliknya, mereka pun saling pandang. "sayang, apa kau sudah punya kekasih??? " pertanyaan ayah mu yg begitu tiba-tiba membuat mu yg sedang meneguk susu langsung tersedak

ibu mu pun langsung memberikan tisu pada mu "ayah, kenapa tiba-tiba membicarakan ini. bukan kah sebelum nya kita pernah membahas ini. " kau melihat ayah dan ibu mu bergantian. kau memegang tangan ibu mu "ayah, ibu... aku baru berusia 22 tahun, aku masih suka dengan kesendirian ku saat ini. "

"iya, ayah tau. tapi, bukan kah ada pria yg bernama siapa itu yg menyukaimu!?? " tanya ayah mu lagi

"Martin... " jawab mu

"aah benar, Martin. dia menyukaimu bukan!?"

"hemm benar. tapi, aku sudah menolaknya. karena, aku tidak punya perasaan apa pun terhadap nya ayah. kau tau kan, perasaan tidak bisa di paksakan. "

"baiklah, habis kan sarapan mu. kau harus berangkat ke kantor kan!? " ucap Ibu mu

"hemm, aku sudah selesai. aku akan pergi sekarang. " kau berdiri dan memakai jas mu "aku pergi... " kau memeluk ayah dan ibu mu bergantian dan berlalu pergi

ayah dan ibu mu hanya tersenyum dan melihat mu pergi

"kenapa kau menghentikan ucapan ku!? " tanya ayah mu kepada ibu mu

"ini masih pagi, jangan mengejutkan nya!! " bela ibu mu

"tapi Laura harus tau, kita harus segera memberitahu nya untuk apa sebenarnya tujuan makan malam bisnis itu" tegas ayah mu melihat ibu mu

"aku tau Matteo, setidak nya kita harus pikirkan cara yg lembut bicara pada nya. mengingat dia juga tidak pernah menolak permintaan kita selama ini. tapi kali ini tentang hidup nya, bisakah kita bicara perlahan saja pada nya. " ucap Ibu mu dengan lembut

"terserah kau saja, yg jelas kita hanya punya waktu besok dan lusa untuk memberitahu nya. " ayah mu pun beranjak pergi meninggalkan ibu mu di meja makan sendirian

******

saat itu kau pun tiba di kantor mu sekitar 25 menit dari rumah. kau membawa mobil sendiri, dan kau pun bergegas masuk ke dalam kantor. langsung naik lift untuk menuju ke ruang direktur utama, yaitu ruangan mu. meletakkan tas mu dan mengambil laptop mu langsung ke ruang meeting. dan di sana Elif sudah menunggu mu

"aah, terlambat 10 menit... " protes Elif melihat jam tangan nya menunjukan pukul 10.25 pagi

"maaf, tadi ada perbincangan sedikit dengan orang tua ku. " kau pun duduk "kita langsung mulai saja"

hari itu pun kau habiskan di kantor dengan Elif asisten pribadi mu. Elif, dia juga adalah orang kepercayaan mu. kau dan Elif adalah teman dari bangku kuliah, ketidaksengajaan mempertemukan kalian kembali setelah 4 tahun tidak bertemu setelah lulus kuliah. dan ya.... akhirnya kau pun mempekerjakan nya sebagai asisten pribadi mu sekaligus sekretaris mu di kantor.

Episode 02 (pertemuan pertama)

setelah pukul 04.00 sore, kau dan Elif pun telah menyelesaikan semua yg harus kau kerjakan dan kau tanda tangani untuk 3 hari ke depan

"aah, rasa nya isi kepala ku akan keluar. ini sangat melelahkan" kau meregangkan tubuh mu

"hemm, Laura. sebenarnya makan malam bisnis macam apa sih yg akan kau hadiri!? " tanya Elif penasaran

"aah, aku juga kurang tau. orang tua ku tidak mengatakan apa pun. mereka hanya bilang, libur lah beberapa hari untuk ikut bersama mereka makan malam bisnis. " ucap mu menjawab pertanyaan Elif

"apa kau yakin itu hanya sekedar makan malam bisnis!? "

"aku juga tidak tau pasti. sudah lah, kenapa harus di bahas. permintaan sederhana dari orang tua, tidak perlu di pertanyaan bukan. " ucap mu begitu memuliakan kedua orang tua mu "hei, apa kau langsung pulang!?? "

"hemm, seperti nya begitu. kau masih mau tinggal!?? " Elif melihat mu

"hemm, entah lah. seperti nya aku belum ingin pulang ke rumah, mungkin aku akan pulang ke apartemen ku dulu. " ucap mu melihat ke arah luar gedung

"ooh benarkah. bagaimana kalau nanti malam kita makan bersama di resto bibi Zia, sudah lama kita tidak kesana" ajak Elif

"wah boleh juga itu, aku juga sudah lama tidak makan spageti buatan nya. " kau pun setuju

"baiklah, sampai jumpa di sana jam 08.30 malam ini. bagaimana??? "

"baiklah, sepakat... " kau pun melempar senyuman kepada Elif

******

setelah sampai di apartemen, kau mengirim pesan pada Luna. untuk mengatakan pada kedua orang tua mu, bahwa kau akan pulang sedikit terlambat. karena kau akan makan malam bersama teman mu, meminta ayah dan ibu mu tidak menunggu mu untuk makan malam. kau sengaja tidak memberitahu langsung pada ibu mu, karena jika kau menelfon nya akan ada banyak pertanyaan nanti. jadi kau lebih sering mengirim pesan pada Luna pelayan pribadi mu

sore itu kau pun tertidur di apartemen mu, dengan keadaan yg masih sedikit berantakan karena baru kembali dari kantor.

kau terbangun pukul 19.30 malam, kau melihat arah luar gedung. matahari baru saja tenggelam, kau pun bangun dan langsung mandi. malam itu kau mengenakan dress hitam tanpa lengan, di bawah lutut. tak lupa hels hitam dan jas hitam kesukaan mu.

saat kau sudah tiba di lobi parkir, kau pun mengeluarkan ponsel mu untuk menelfon Elif. namun tiba-tiba seseorang menabrak mu dengan keras "aahk..." kau pun sontak terjatuh bersama nya. kau mencoba melihat siapa orang itu, saat kau telah menemukan orang itu. dia langsung menarik mu dan mendekap mu bersandar di salah satu pilar yg ada di dekat mu, dia juga menutup mulut mu

"tolong bantu aku... " ucap nya melihat mu

kau pun yg sedari tadi memberontak, perlahan tenang. seorang pria yg ada di depan mu, yg tidak memiliki jarak dengan mu. dengan keadaan nya yg cukup berantakan, kau menatap mata nya. pria itu pun menurunkan tangan nya karena kau tidak lagi memberontak.

"siapa kau!?? kenapa aku harus membantu mu!!? " kau mulai bertanya dengan ekspresi wajah mu yg tidak suka

"jika mungkin, aku akan jelaskan. itu pun jika kau mau membantu ku" pria itu melihat sekeliling

di saat itu, terdengar deru langkah kaki yg sedang berlari ke arah lobi. kau pun melihat sekeliling, kau mendorong nya dan mengambil tas mu. mengeluarkan kunci mobil mu "masuk lah... " ucap mu melihat pria itu

pria itu pun tidak menjawab, dia langsung masuk ke dalam mobil mu. kau pun mengambil ponsel mu yg terjatuh, merapikan dirimu. tak berapa lama, ada beberapa sekelompok pria berpakaian hitam yg datang. mereka pun berhenti tepat di dekat mu

"hei nona, apa kau melihat seorang pria lewat sini!?? " tanya salah satu pria dengan nada yg sangar

"pria..." ucap mu melihat mereka satu per satu "aku tidak melihat nya... " jawab mu dengan nada yg tenang

pria itu pun semakin mendekati mu "nona, jika aku mengetahui kau menyembunyikan nya. kau tidak akan tau apa yg bisa terjadi pada mu. " ancam nya

"itu jika aku menyembunyikan nya kan, jika tidak. bisa kah aku kembalikan kata-kata mu!?? " ucap mu melawan

"wah, wanita ini cukup berani bos... " ucap seorang pria lain nya di belakang

"benar, kau tidak tau siapa kami ya!?? " pria itu mulai mengarahkan bat (tongkat pemukul bola baseball) ke arah mu

"aku tidak perlu tau siapa kalian, aku juga tidak ada urusan dengan kalian. jangan halangi jalan ku. " kau membuka pintu mobil mu yg membuat pria yg ada di dalam mobil itu merunduk kan kepala nya untuk bersembunyi. kau pun masuk dan duduk di kursi kemudi

"sudah lah bos, lebih baik kita cari dia. dia tidak akan bisa pergi jauh kan, dia juga terluka" ucap salah satu pria di luar

kau pun mengemudikan mobil mu, meninggalkan sekelompok pria yg tidak jelas itu. kau pun mencari tempat yg cukup sepi untuk berhenti, saat kau sudah merasa aman. kau pun keluar dan membuka pintu belakang

"sudah aman, kau bisa keluar sekarang!! " ucap mu melihat pria itu

pria itu pun mulai bergerak keluar, namun saat dia berdiri. tubuh nya tidak seimbang, kau pun langsung menangkap nya "tolong ponsel ku!! " ucap nya

kau pun mencoba mencari dimana pria itu meletakkan ponsel nya. dan setelah ketemu, pria itu malah pingsan. "hei tuan... " kau yg tidak cukup kuat menopang tubuh pria itu pun jatuh tepat di atas tubuh nya. saat itu kau masih memandangi wajah nya tampan itu "ooh, sadar lah Laura. " ucap mu sendiri

kau pun bangun, dan tanpa sengaja. kau melihat baju hitam yg di kenakan nya seperti basah, saat kau menyentuh nya tangan mu pun berwarna merah "darah... " ucap mu, kau pun bingung harus bagaimana. kau bergegas mengemudikan mobil mu, kau masih bingung. kemana kau akan membawa nya, saat itu kau pun kembali ke apartemen mu. membawa nya masuk ke dalam apartemen mu, meletakkan di atas ranjang mu "haah, yg benar saja. baru kali ini aku membawa seorang pria untuk masuk ke dalam apartemen ku. " ucap mu sembari menghela nafas panjang. kau pun mengambil kotak p3k, dan membuka satu per satu baju yg di kenakan pria itu. kau melihat luka di dekat perut nya, itu seperti luka terkena senjata tajam. kau pun membersihan kan darah nya dengan alkohol, yg membuat pria itu sontak sadar "aahh.... " jerit nya begitu kapas yg kau basahi dengan alkohol menyentuh luka nya. dia memegang tangan mu begitu erat "tenang lah, ini memang sangat menyakitkan. tapi jika tidak di bersihkan, akan lebih buruk nanti. " ucap mu melepaskan pegangan tangan pria itu dengan perlahan. setelah dia tenang kembali, kau pun mulai membersihkan luka nya. kau melihat luka nya harus di jahit, tapi kau berfikir untuk memberikan obat merah dan membalut nya dengan perban.

setelah semua nya selesai, kau pun memandangi nya. "dengan wajah yg terdapat beberapa lebam saja dia masih tampan, siapa dia sebenarnya!?? " ucap mu sendiri menatap ke arah nya. kau pun mengambil ponsel nya, dan kau melihat di belakang ponsel nya terdapat kartu nama. kau pun mengeluarkan nya dan melihat nama yg tertulis di kartu nama itu Alvino Leonardo

Episode 03 (hari buruk)

setelah 1 jam berlalu, pria itu pun belum sadar. pada saat itu pun bel pintu apartemen mu berbunyi, kau pun melihat dari lubang pintu. ternyata itu Elif, kau pun sengaja tidak membuka nya. kau bergegas mengambil ponsel mu, ternyata ponsel mu mati. mungkin karena terjatuh begitu kuat "aah, pantas saja dia datang. " karena tidak mendengar bel berbunyi, kau pun kembali melihat. ternyata Elif sudah pergi, saat itu kau pun melihat ponsel mu yg sudah aktif. banyak pesan masuk dari Elif, kau pun langsung menelfon nya

"halo Elif.... "

"Laura, kau dimana!?? aku baru dari apartemen mu, tapi seperti nya kau juga tidak ada. " ucap Elif

"aah maaf kan aku, ponsel ku mati. tadi ibu menyuruh ku pulang, karena ada sesuatu. tadi nya aku mau menelfon mu, tapi aku lupa. maaf kan aku ya" ucap mu berbohong

"tidak apa-apa, aku hanya berfikir mungkin terjadi sesuatu. bagus lah kalau kau tidak apa-apa. " ucap Elif

kau pun melihat Elif yg baru keluar dari gedung apartemen mu "hemm, aku baik-baik saja. " kau pun menutup telfon nya

di saat yg sama, pria itu pun mulai sadar. kau pun menghampiri nya, dan memberikan nya sebotol minum. "ambil ini, minum lah... "

pria itu tidak langsung mengambil nya, dia berusaha duduk dan menyadarkan diri sepenuhnya. dia pun mengambil botol minum itu, dan meminum nya sampai habis.

"aku sudah membersihkan luka mu. tapi, luka mu itu harus nya di jahit. karena luka nya cukup lebar, aku tidak bisa melakukan nya karena kau akan menjerit nanti. " ucap mu dengan santai

pria itu pun melihat ke arah luka nya "berapa lama aku tertidur!?? "

"1 jam " jawab mu singkat

lalu pria itu seperti mencari sesuatu "apa kau... " belum selesai dia bicara, kau langsung memberikan ponsel nya

"aku sengaja mematikan nya, karena aku takut seseorang akan melacak nya. " ucapan mu terdengar ketus sekali

pria itu tidak bicara apa pun, dia hanya menelfon seseorang untuk menjemput nya. dia pun bergegas memakai kembali pakaian nya, dan bersiap pergi. dia bangun dan melangkah pergi meninggalkan mu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. kau hanya melihat nya dengan mengerut kan dahi mu. kau hanya menghela nafas panjang, dan bergegas mengganti baju mu.

******

kau pun tiba di rumah pukul 22.30 malam, kau membawa paperback hitam yg berisi pakaian kotor mu. begitu kau masuk ke dalam rumah, Luna pun langsung menyambut mu

"cuci ini dengan sangat bersih, seperti biasa. jangan katakan apa pun pada ibu, saat aku tidak meminta nya" kau memberikan paperback itu pada Luna

ternyata ibu mu juga telah menunggu mu, beliau pun langsung menyaut "apa yg tidak boleh ibu tau!?? "

"ooh ibu, tidak. aku fikir ibu sudah tidur, maka nya aku bilang pada nya jangan beri tau ibu kalau aku pulang terlambat. " kau menghampiri nya sembari tersenyum

"hemm, kau ini. ayah mu sudah menunggu mu dari tadi, tapi kau malah terlambat. " ucap Ibu mu

"ibu, kan aku sudah bilang pada Luna. apa dia tidak bilang!?? " kau berjalan ke kamar mu

"sayang, sebenarnya. ayah dan ibu ada hal yg harus di katakan, itu maka nya kami menunggu mu" ucap Ibu mu mengiringi langkah mu

"ooh benarkah. bagaimana kalau kita bicarakan besok!?? " kau langsung merebahkan tubuh mu di ranjang kesayangan mu

"kau pasti lelah ya. istirahat lah, kita akan bicara besok. " ibu mu membelai lembut rambut mu

"ooh terimakasih banyak ibu... " kau pun memeluk nya

beliau pun ikut tersenyum dan mengecup kening mu. berjalan keluar kamar mu, dan kau pun langsung merebahkan dirimu kembali ke atas ranjang. "sial, malam ku buruk karena bertemu dengan pria itu. " umpat mu sangat kesal

******

ke esok kan hari nya, kau pun bangun pukul 11.00 siang. kau membuka mata mu dan membuka tirai jendela kamar mu dengan remot. membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamar, kau pun duduk di tepi ranjang. kau langsung mandi dan turun ke bawah, saat di bawah kau bertemu dengan Luna

"kenapa kau tidak membangun kan ku!?? " kau menghampiri nya

"tadi nya saya mau membangun kan nona, tapi nyonya melarang saya dan membiarkan nona tidur hingga siang. " ucap nya menunduk

"ooh benarkah. dimana ibu!?? "

"nyonya dan tuan sedang pergi, tadi titip pesan kepada saya. untuk nona jangan pergi kemana-mana. "

"baiklah... " kau pun berlalu

"nona, mau makan apa?!? " tanya Luna

"ooh benar, aku sangat lapar sekarang. buat kan apa yg pantas di makan di jam segini, aku tunggu di taman belakang" ucap mu berlalu bergi

******

kau pun menghabiskan waktu mu di taman belakang rumah, dengan bermain dengan anjing kesayangan mu. sampai Luna menghampiri mu

"nona, tuan dan nyonya sudah pulang. " Luna memberitahu mu

"ouh benarkah." kau pun bangun sembari masih bermain dengan anjing kesayangan keluarga mu itu. menghampiri ayah dan ibu mu, mereka pun telah duduk di ruang keluarga

"ayah, dan ibu darimana!?? " kau pun duduk bersama mereka

"ayah dan ibu melihat anak teman ayah mu yg sedang sakit. " ucap Ibu mu

"ooh, bagaimana keadaan nya!?? " kau melihat ibu mu

"emm, sayang. seperti nya makan malam bisnis akan di tunda untuk sementara waktu, kau bisa kembali ke kantor jika kau mau. " ibu mu mengalihkan perhatian mu

"ooh benarkah, kenapa tiba-tiba sekali!? " kau bertanya lagi

"Laura, sebenarnya ibu ingin memberitahu mu sesuatu.... " ucapan ibu mu berhenti sejenak melihat dan memegang tangan mu

"ada apa ibu, kau membuat ku takut. " kau paksa tersenyum melihat ayah dan ibu mu bergantian

"Laura, kau harus menikah dengan putra teman ayah. " ucap ayah mu dengan tegas

mendengar itu, kau pun terdiam. kau memandangi ibu mu, seakan ingin mendengar ibu mu menjelaskan. namun ibu mu hanya menunduk "tapi ayah, bukan kah kita sudah membahas nya. aku belum ingin menikah" ucapan mu terdengar sendu

"apa kau menolak permintaan kami!?? " tanya ayah mu

"tidak, aku hanya.... "

"kalau begitu ini sudah di putus kan. makan malam bisnis itu sebenarnya adalah untuk mempertemukan kau dan calon suami mu. " ucapan ayah mu begitu menusuk hati mu

"tapi ayah.... " belum selesai kau berucap, ayah mu melangkah pergi meninggalkan mu. kau seketika diam dan menunduk.

ibu mu langsung memeluk mu yg berada di samping mu, kau pun hanya terdiam seribu bahasa "sayang.... "

saat itu pun kau pergi ke kamar mu, meninggalkan ibu mu sendiri di ruang keluarga. kau mengunci diri mu di kamar hingga malam hari, saat makan malam tiba. Luna mengetuk pintu kamar mu berkali-kali agar kau keluar. namun, kau mengabaikan nya. ucapan ayah mu masih terngiang-ngiang di telinga mu, kau seakan tak percaya. bahwa kau akan di jodoh kan. fikiran mu kacau, sangat kacau hingga kau benar-benar melewatkan malam itu dengan mengurung dirimu di kamar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!