HOLY BLOOD
BAB 1
Malam hari pemandangan kota memang lah sangat indah, tapi itu tidak berlaku disudut kota.
Sebuah gang yang nyaris tak bercahaya itu, terdengar sebuah teriakan juga Isak tangis seorang anak kecil.
👧🏻: Eonni....hiks... eonnie aura takut hiks...
Terus menangis semuanya terasa sangat gelap bagi anak itu, tubuhnya sangat gemetaran, dia ketakutan, tak ada orang dan tidak ada siapapun.
Hingga semua terasa sangat-sangat gelap, suara langkah kaki terdengar begitu jelas ketika samar-samar anak itu melihat beberapa pria jubah hitam semakin mendekat, teriakan dan Isak tangis itu semakin mengeras.
👧🏻 : Aaaaa... eonnie... eonnie...hiks...
Semakin keras Isak tangis itu, semakin dekat orang-orang berjubah hitam itu, dalam beberapa meter lagi mereka mendekat, namun anak itu tak bisa lari, dia terlalu takut, terlalu lelah.
Laura
(Laura langsung membuka matanya)
aah...hah...
Sekejab dia terdiam sedang mengumpulkan nyawanya juga mengatur nafasnya akibat mimpi barusan.
Laura
Kenapa ini tidak pernah berakhir.
Tak berselang lama sebuah ketukan pintu terdengar.
Maid
Laura tuan memanggilmu, dia sudah siap di meja makan.
(ucapnya setelah masuk)
Laura
Ouh, sial aku kesiangan.
(Monolognya)
Tunggu sebentar aku siap-siap dulu.
(ucapnya dan buru-buru masuk ke kamar mandi)
Skip tiga puluh menit kemudian Laura sudah selesai dan buru-buru keluar.
Dan benar saja, semua orang sudah menunggu di meja makan.
Laura berjalan dengan anggun, mendekati mereka yang berada di meja makan.
Seperti biasa dia berdiri di belakang seorang namja yang sudah duduk dengan rapi di meja makan.
Menunduk kan kepala nya dia sedikit meremas jarinya, menyesali kesialannya Karena telat.
Nathan
Kenapa lama sekali?
(Tanya nya sambil menatap Laura)
Pertanyaan singkat tapi cukup membuat keringat dingin Laura bermunculan.
Laura
Ma...maaf tuan.
(gugup nya berusaha menjawab pertanyaan namja yang berada di depan nya)
Nathan
Sudahlah, kemarilah, aku ingin serapan sekarang.
(ucapnya menarik Laura kedalam pangkuannya)
Juan
Nathan, kendalikan dirimu.
(ucapnya sedikit menekan melihat kelakuan anak semata wayangnya yang semakin buruk)
Nathan
Ouh, ayolah Dad, apa sekarang sarapan saja dilarang?
Sahutnya menatap daddy nya setelah mendudukkan Laura kedalam pangkuannya.
Juan
Jangan berpura-pura bodoh dihadapan Daddy, kau pasti mengerti maksud Daddy.
Nathan
(Memutar bola matanya malas)
CK!
Juan
Bersikap lah dewasa, kau bukan anak kecil lagi, sebentar lagi pengumuman kedewasaan mu akan dirayakan.
(ucapnya memperingati)
💬 jangan lupa like dan komennya ya? Terimakasih 🤗😘
BAB 2
Dilara
Sudah lah sayang, jangan terlalu keras, biarkan dia melakukan hal yang dia inginkan dulu.
(Sahutnya yang membela sang anak yang terlihat kesal)
Dilara
Sayang...
(potongnya membuat tuan min langsung diam)
Nathan
(Nathan memandang mommy nya)
Thank you mom.
(ucapnya yang langsung dijawab dengan senyuman oleh sang mommy)
Dan tanpa membuang-buang waktu lagi Nathan menyingkap rambut Laura, mengeluarkan taringnya sambil mencengkram rahang Laura.
Laura mengepalkan tangannya bersiap menahan sakit yang akan dia terima.
Pekiknya, Sesuatu yang runcing itu semakin dalam menembus kulit lehernya, terasa sangat menyakitkan, namun tidak ada perlawanan yang bisa dia lakukan.
Laura
Akhhh...tu...tuan...
(Lirihnya)
Ini lebih menyakitkan dari biasanya, hisapan itu terasa sangat kuat sehingga membuat nya lemas.
Tentunya tuan Juan yang mendengar erangan Laura menahan emosinya, ini bukan lah tata Krama yang baik dalam bangsa mereka.
Tapi bagi Nathan yang sudah melakukannya dari dulu, ini terasa seperti biasa, tuan Juan tau ini salah nya karena tidak menegaskan hal ini dari dulu pada anaknya ini.
Laura meremas bajunya, menahan sekuat tenaga agar suaranya tidak keluar lagi, sebenarnya ini sangat memalukan baginya
Tapi begini lah kehidupan nya, setelah kejadian beberapa tahun silam, dia harus menjadi pemasok d4r4h bagi penerus vampir bangsawan ini.
Berhubungan dengan waktu di dalam dunia ini berbeda, siang menjadi malam, dan malam menjadi siang, dimana bangsa vampir memulai kegiatan mereka.
Ini masih dunia modern hanya saja orang-orang memiliki waktu yang berbeda dengan dunia luar/ bangsa lain
Beberapa mobil memasuki area sekolah dan tentu saja yang menaiki mobil hanya para vampire bangsawan.
Sedang kan manusia yang terdampar di sini sebagai pemasok darah, tak jauh berbeda dengan hewan.
Kelas mereka di bedakan, itu pun masih untung bisa bersekolah, karena memang yang mempunyai pemasokan langsung dari manusia hanya lah vampire bangsawan.
Begitu menggiurkan kehidupan para vampire bangsawan, namun dunia ini bergerak berdasarkan tingkatan dimana semua vampire bangsawan lah yang berpengaruh.
Dan dia adalah Nathan penerus bangsawan terkuat dalam dunia ini, dimana Keluarga nya lah yang paling ditakuti dan dihormati sebagai pemilik darah bangsawan terkuat.
Laura masih terdiam di gerbang dengan beberapa orang lainnya, menunggu sampai semua vampire bangsawan masuk.
Walaupun dia adalah pemasok darah Nathan, semua peraturan tetaplah berlaku juga untuk nya.
💬Jangan lupa like dan komennya ya? Terimakasih 🤗😘
BAB 3
Setelah berjalan cukup jauh dari mansion kesekolah dan juga berdiri di gerbang Laura langsung duduk menyiapkan bukunya dan menyenderkan kepalanya di meja.
Laura
(Menghela nafas berat, dia sedikit menutup mata nya)
Ra bertahanlah.
(Ucapnya yang sudah seperti mantra untuk dirinya tetap bertahan di kehidupan nya yang berat ini)
Sandra
Hai Ra.
(sapanya sambil mendudukkan dirinya di samping Laura)
Kau sakit?
Tanyanya Sambil menempelkan punggung tangannya di dahi Laura.
Dan benar saja Sandra bisa merasakan suhu panas dari dahi Laura.
Sandra
Laura kau demam.
(Ucapnya dengan wajah khawatir)
Tak ada jawaban, Laura hanya menatap Sandra, dia memang sedikit lemas, tapi mungkin itu karena tadi darahnya di serap lebih banyak dari biasanya.
Sandra
Kau mau istirahat saja, ayo aku antar keruang kesehatan.
(berdiri hendak membantu Laura dan membawanya ke ruangan kesehatan)
Laura
(Laura menolak)
Tidak usah nanti juga baikan
Sandra menyingkap rambut Laura, dia sedikit curiga dan benar saja, bekas gigitan itu begitu merah, Sandra tau itu pasti lah sangat dalam.
Sandra tahu bahwa perlakuan Nathan sangatlah buruk pada Laura, Nathan benar-benar hanya menganggap Laura sebagai makanan.
Sandra
dia yang melakukan nya?
Laura
(Laura mengangguk pelan)
Hmm.
Sandra
Aisss...memang tak punya hati tuan Alex saja tidak pernah melewati batas.
Laura
Sudahlah, lagipula memang begini seharusnya, aku memang makanan nya.
Belum sempat Sandra menyahuti ucapan Laura guru mereka datang membuat Laura dan juga Sandra langsung duduk dengan rapi.
Mereka bahkan belajar tanpa di beri waktu istirahat sampai tengah malam.
Bersiap-siap untuk pulang Sandra mengecek kembali dahi Laura.
Sandra
Demam mu semakin parah Laura.
Laura
Tak apa, setelah istirahat dan minum obat pasti akan lebih baik.
(ucapnya menatap Sandra dengan mata sayunya juga senyuman dari bibir nya yang sedikit pucat)
Sandra
Baiklah, aku pulang duluan ya, aku takut di hukum jika telat, apalagi sekarang tuan Alex sedikit sensitif.
Laura
Ya, hati-hati dijalan.
(Jawabnya dan Sandra pun langsung pergi)
Laura juga tak ingin berlama-lama , dan dia beranjak akan pergi tapi tiba-tiba saja, seseorang yang dia kenal masuk kedalam kelas yang sudah sepi ini.
Damian! Dia adalah sepupu terdekat Nathan.
Laura
Ouh hallo tuan.
(Jawab nya sambil membungkuk hormat)
Damian
Ayo pulang bersama ku?
(Ajaknya dan seperti biasa, Damian tak menunggu jawaban laura dia langsung menyeret Laura bersama nya)
💬 jangan lupa like dan komennya ya? Terimakasih 🤗😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
