Diko keluar dari kamar mandi lalu melihat kemeja dan Jas yang sudah di siapkan oleh Ruby di atas ranjang tidur mereka.
"Selalu saja norak seleranya!" ketus Diko sambil menghela nafas panjang dia segera mengganti jas yang sudah di siapkan Ruby untuk dirinya.
Setelah memakai semua pakaian nya Diko segera keluar kamar.
"Mas sarapan dulu aku sudah-"
"Di kantor saja" potong Diko lalu segera pergi meninggalkan Ruby yang masih bicara.
"Mas ini aku sudah siapkah bekal untuk kamu makan di kantor mas" ujar Ruby sambil berjalan mengejar sang suami.
"Aku sudah bilang kan aku makan di kantor dan bukan bekal dari kamu!" bentak Diko
"Ya mas makan di kantor juga nggak masalah,ini bekal nya aku sudah siapkah juga buah nya buat kamu,makan buatan rumah lebih sehat mas, lebih terjaga,aku letakkan di dalam mobil kamu ya" ucap Ruby lembut sambil berjalan ke arah mobil Diko dan membuka nya lalu meletakkan bekal tersebut di sebelah kursi kemudi Diko.
"Sudah mas, sekarang kamu boleh berangkat" lanjut Ruby sambil tersenyum sedangkan Diko hanya menghela nafas berat lalu hendak berjalan ke arah mobil.
"Mas" panggil Ruby membuat Diko berhenti dan memperlihatkan wajah kesalnya.
"Apa lagi Ruby? Kamu bisa lihat ini jam berapa,aku bisa telat" ujar Diko kesal
"Itu dasi kamu miring aku benerin dulu ya"jawab nya langsung berjalan ke arah sang suami dan merapikan dasi Diko, meskipun Ruby tau Diko mengganti jas pilihan nya tapi Ruby tak pernah protes dia tetap tersenyum manis saat sang suami hendak pergi bekerja.
"Selesai, hati-hati mas, jangan lupa di makan bekal nya" pesan Ruby sambil tersenyum manis.
Diko segera masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan sang istri.
Hal seperti ini terjadi setiap hari nya,Diko tak pernah perduli pada Ruby tapi perempuan ini punya seribu macam cara untuk menarik simpati sang suami.
Ruby menatap kepergian sang suami lalu segera menutup pintu pagar setelah Diko pergi.
"Sampai kapan kamu begini mas, sudah satu tahun pernikahan kita tapi kamu tetap saja dingin" batin Ruby.
*****
"Siang ini aku ke kantor kamu mas" ucap Bella melalui sambungan telepon nya
"Aku ada rapat penting Bel siang ini" sahut Diko menolak halus
"Mas kamu sudah janji loh siang ini kita belanja bareng"
"Lain kali ya aku Bel aku beneran sibuk banget hari ini"tolak Diko lalu mematikan ponselnya
"Mas...Tut.....tut...."
"Kok di matiin sih" kesal Bella
"Kamu nggak akan bisa lepas dari aku mas,aku harus bisa hamil keturunan kamu biar bisa hidup enak" ujar Bella
****
"Pagi pak...."
"Pagi" sapa para pegawai Diko,Diko seorang CEO ternama dia di kenal dengan sikap tegas nya.
"Pagi pak Diko" sapa Aina sekretariat Diko
"Berkas yang bapak minta sudah saya letakkan di meja bapak" lapor Aina
"Terimakasih"sahut Diko dingin sambil berjalan ke ruangan nya.
*****
Diko Mahendra lelaki yang terkenal dengan kesombongan nya,Diko menikah dengan Ruby setahun belakangan ini karena perjodohan.
Ya,oma Diko menjodohkan nya dengan Ruby perempuan kampung yang mengadu nasib ke Jakarta,Ruby membantu perempuan tua itu hingga oma Diko tertarik pada Ruby dan menjadi kan nya cucu menantu,Diko sudah berusaha menolak karena dia masih ingin hidup bebas tapi sang oma mengancam dengan mengeluarkan Diko dari hak warisan hingga dengan terpaksa Diko menerima nya.
Selama pernikahan Diko tak pernah menganggap Ruby sebagai seorang istri bahkan memperlakukan sang istri seperti pembantu.
Diko tipe lelaki yang tak ingin terikat dia hobi bergonta-ganti pasangan hingga membuat sang oma kewalahan mencarikan cucu nya ini jodoh.
"Mas" pekik Bella saat menerobos masuk kedalam ruangan kerja Diko.
"Ma-af pak saya sudah mencoba menahan perempuan ini tapi dia tetap kekeh untuk menerobos masuk" ujar Aina
"Mas,pecat saja dia aku tidak suka pada sekretariat mu ini" tunjuk Bella pada sekretaris Diko membuat Aina terkejut.
"Bel aku sedang kerja" ucap Diko menahan emosi karena di hadapannya sedang ada beberapa klien penting.
"Tapi mas kamu sudah janji kita akan pergi belanja" rengek Bella sambil bergelayut manja di lengan Diko
"Pak Diko ajak saja dulu istri anda belanja,besok bisa kita bicarakan lagi kerja sama nya" sahut pak Adnan rekan bisnis Diko yang memang tidak mengetahui siapa istri rekan bisnis nya ini secara Diko tak pernah mengumumkan nya.
"Iya mas,klien kamu saja mengerti kalau aku mau nya belanja mas" potong Bella membuat Diko benar-benar kesal pasal nya Diko sudah tak berselera lagi dengan perempuan ini, Diko saat ini tengah menjalani hubungan dengan model terkenal dia ingin menjauh dari Bella.
"Maaf sekali pak biar dia saya suruh pulang dulu kita lanjutkan lagi pembahasan nya"
"Nggak mau!" kekeh Bella
"Bel... pulang dulu"ujar Diko pelan
"Nggak mau mas,aku mau belanja"
"Setelah ini aku ke apartemen mu,kita belanja sepuas nya ya" bisik Diko
"Janji ya mas"
"Iya" bujuk Diko lagi dan akhirnya membuat Bella menyerah lalu menghentakkan kakinya dan segera pergi sambil memberikan tatapan tajam pada Aina dan Aina tak kalah memberikan tatapan tajam juga pada Bella karena dia tau kalau Bella adalah gundik dari sang atasan,Aina kasihan pada Ruby sebagai istri sah dari Diko yang tak pernah di akui,Ruby hanya seperti boneka di perlakukan tak senonoh oleh Diko tapi Aina bisa apa,dia juga hanya seorang karyawan yang butuh pekerjaan dan uang dari Diko.
*****
"Diko belum pulang?" tanya Mira ibu Tiri Diko melirik kiri kanan tak ada Diko di rumah.
Setelah menikah oma Rina sengaja meminta Diko pindah dari apartemen nya dan membelikan rumah untuk Ruby dan Diko tempati, rumah tersebut tak besar tapi cukup nyaman, semua pekerjaan rumah di handle oleh Ruby dengan alasan Diko tak ingin orang asing masuk kerumah mereka dan Ruby pun menyetujui tapi lama kelamaan Ruby mengerti maksud sang suami Diko tak ingin di ketahui perangainya oleh sang oma bahkan Diko beberapa kali memasukkan perempuan ke rumah mereka,Ruby hanya bisa pasrah dia tak bisa melawan karena Diko selalu mengancam nya jika mengadu pada oma.
"Mama mau makan?" tawar Ruby
"Tidak aku hanya ingin mencari Diko" jawab mama Mira ketus,Dia orang yang menentang pernikahan Diko dan Ruby tapi dia hanyalah menantu sambung jadi Oma Rina tak pernah memperdulikan nya.
"Bagaimana mungkin Diko betah beristri kan kamu Ruby,lihat penampilan mu seperti pembantu begini" ejek mama Mira membuat Ruby tertunduk sambil meremas kain lap yang di pegang nya.
Wanita mana yang tak ingin mempercantik dirinya sendiri dan terlihat selalu menarik di hadapan sang suami tapi semua butuh biaya, menikah dengan orang kaya raya bukan berarti hidup Ruby bahagia,dia hanya di berikan uang belanja dua juta perbulan oleh Diko hingga tak jarang Ruby harus memutar otak nya untuk mencari penghasilan tambahan agar bisa mengirimkan pada adik dan ibu nya di kampung.
Diko benar-benar menyiksa Ruby agar perempuan ini sendiri yang memilih mundur dari pernikahan ini.
"Jika Diko pulang katakan pada nya kalau aku datang mencari nya ke mari" ucap Mama Mira lalu pergi.
"Clek" terdengar bunyi pintu membuat Ruby terbangun dari tidurnya.
"Sudah pulang mas?" tanya Ruby segera bangkit dan mengambil tas kerja sang suami lalu menenteng nya sambil mengikuti langkah kaki Diko yang tengah berjalan ke arah kamar mereka.
"Hmmmm" hanya deheman jawaban yang di berikan Diko untuk sang istri yang sudah menunggu nya hingga tertidur di sofa.
"Kamu mau makan dulu atau mandi mas?"tanya Ruby lagi
"Aku capek mau langsung istirahat"
"Tapi aku sudah masak buat kamu mas apa salah nya kamu mencicipi dulu makanan nya biar aku hangatkan ya"pinta Ruby
"Apa aku pernah meminta mu untuk masak,jadi jangan pernah mengatur ku dan satu lagi jangan pernah menunggu ku,aku punya kunci sendiri jadi kamu bisa tidur duluan di kamar"
"Mas aku istri mu setidaknya aku minta kamu hargai aku mas,hanya itu saja tidak lebih" ujar Ruby mulai mengisak.
"Hargai! Berapa? 100 juta,200 juta atau 1 M?" tanya Diko dengan wajah memerah
"Mas-"
"Apa belum cukup puas uang yang di berikan oma pada kamu?" tanya Diko dan di jawab gelengan oleh Ruby,Diko menyangka kalau Ruby di berikan uang tiap bulan nya oleh oma nya hingga Ruby mau menuruti perintah sang oma untuk menikah dengan dirinya.
"Ingat Ruby kau hanya istri yang di pilihkan oleh oma ku,bukan pilihan ku jadi jangan banyak menuntut dan mengatur ku" kecam Diko lalu segera meninggalkan Ruby membuat perempuan ini menitikkan air mata.
****
"Kamu seharusnya yang harus bicara pada mama mas, kasihan Diko kalau harus hidup dengan perempuan kampungan itu, wajah nya saja kumal,kamu harus lihat pakaian nya mas daster lusuh aku yakin Diko tidak sanggup untuk hidup bersama nya"ujar Mira dengan ekspresi jijik.
"Tidak usah ikut campur Mir, biarkan saja mama yang bertindak kamu tau sendiri kan bagaimana mama kalau di larang,dia bisa marah dan kita semua tidak akan mendapatkan warisan nya"jelas Feri papa Diko.
"Kenapa dia nggak mati aja, sudah tua menyusahkan anak dan cucu" gumam Mira kesal,Mira ingin sekali Diko menikah dengan keponakan nya agar bisa menguasai harta sang suami tapi sang mertua tidak merestui nya hingga tak membuat jalan Mira mulus.
"Kamu sabar saja Mira,mama itu sudah tua jadi ikuti saja kemauan nya dari pada Diko tidak mendapatkan warisan lebih baik seperti sekarang kita hidup dalam kemewahan"jelas Feri
"Mas kenapa bukan kamu saja yang mewarisi semua nya,kamu kan anak lelaki mama mas,kenapa harus Diko cucu nya?" tanya Mira heran
"Aku ini anak mama dari suami yang berbeda jadi yang mendapat kan warisan hanya cucu beliau saja itu pun yang laki-laki dan sekarang hanya Diko dan Satria cucu lelaki oma, sedangkan Satria masih sekolah jadi semua nya jatuh ke tangan Diko setelah Satria besar nanti baru lah Satria di berikan kepercayaan mengurus separuh nya"jelas Feri pada sang istri.
Feri dan Mira baru menikah dua tahun ini, pernikahan mereka awalnya di tentang oleh oma karena dia tak menyukai Mira tapi Feri tetap menyakinkan sang mama kalau Mira perempuan baik hingga mereka menikah.
****
Seperti biasa setiap pagi Ruby bangun dan merapikan rumah hingga menyiapkan pakaian untuk Diko meskipun mereka semalam bertengkar tapi Ruby tetap melaksanakan tugas nya sebagai seorang istri.
Ruby tetap memasak di dapur meskipun dia tau kalau Diko tidak akan pernah memakan masakan nya tapi Ruby tetap berusaha menjadi istri yang baik.
Dan seperti biasanya lagi Diko tidak mengenakan pakaian pilihan dari Ruby.
"Hari ini aku lembur di kantor jadi jangan menunggu ku pulang kamu boleh tidur duluan" ujar Diko sebelum pergi
"Mas" panggil Ruby memberikan kotak bekal seperti biasanya dan kali ini di ambil oleh Diko membuat Ruby tersenyum kecil meskipun hanya sekedar pengambilan tapi Diko sudah berusaha menghargai nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!