NovelToon NovelToon

RAJA DAN RATU

Pertemuan

Pagi yang cerah, secerah senyum Ratu yang mengembang mengingat hari ini adalah awal dia masuk kampus.

Ratu telah siap untuk berangkat ke kampus dengan segala perlengkapan ospeknya,, kemudian beranjak menuruni tangga dan mendekati meja makan.

"Pagi Pa, pagi Ma."

"Pagi sayang", sahut papa dan mama Ratu. "Bahagia banget Ratunya papa."

"Harus dong Pa", jawab Ratu.

Beberapa menit kemudian terlihat Ratu menyudahi sarapannya.

"Ehm... o ya pa. Ratu ke kampus naik angkot ya." Tersenyum sambil menampilkan deretan giginya.

"Kenapa?" Tanya sang papa sambil menyergitkan keningnya.

"Pengen aja Pa. Ya, ya, Pa... please..."

"Gak bisa, kamu itu putri papa satu-satunya. Papa gak bisa bayangin, orang-orang seperti apa yang ada didalam angkot itu... bisa saja ada yang mencopet atau bahkan melecehkan kamu."

"Iya sayang", sahut mama lembut. "Mama juga gak izinin kamu naik angkot."

"Ish... Papa dan Mama kok gitu", kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Ya udah deh... Ratu naik taksi online aja... Ratu berangkat dulu", sambil mengecup tangan papa dan mamanya. "Bye pa... bye ma."

"Kamu sama Papa aja sayang", ucap sang papa sambil berteriak pada Ratu. "Tunggu Papa sayang", namun Ratu sudah keluar rumah dan tidak mendengarkan panggilan sang papa.

"Huft... untung cepat dapat taksinya."

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Stop, stop Pak... saya turun disini aja Pak."

"Lho,, kenapa Mba? Itu kampusnya masih di depan."

"Gak apa-apa Pak... saya mau sekalian olahraga pagi", sahutnya tersenyum ramah"

"Ini uangnya Pak... ambil saja kembaliannya Pak."

"Terimakasih Mba."

"Sama-sama Pak", ucapnya sambil tersenyum.

Ratu pun berjalan kaki. Setibanya di gerbang kampus, ada mobil yang hampir menyerempetnya.

"Hei...! kalau jalan pakai mata." Teriak sipengemudi.

"Siapa bilang jalan pakai mata heh", balas Ratu. "Adanya juga orang jalan pakai kaki." Sahut Ratu menjulurkan lidahnya meledek.

"Makanya jadi cowok kalau ngomong jangan suka ngegas, efeknya nginjak gas terus kan kalau nyetir." Ratu pun berlalu meninggalkan cowok itu, tanpa menunggu jawabannya.

"Sepertinya dia mabar disini", sahut Rendy temannya.

"Lihat saja nanti, akan aku balas dia", seringai jahat Raja.

Iya,,, cowok itu adalah Raja, pria tampan yang mendapat julukan Raja kampus.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

"Pagi semua,,,"

"Pagi Kak." Sahut anak-anak mabar di kampus Universitas Galajaya.

"Hei kamu,,," semua mata memandang arah telunjuk senior itu.

"Saya Kak", tunjuk Ratu pada dirinya.

"Ya... kamu, siapa lagi. Maju sini."

"Kenapa Kak?" tanyanya sambil menatap wajah senior yang tidak asing, tepatnya dia adalah cowok yang sudah berdebat dengannya digerbang kampus.

"Kamu perkenalkan diri, tapi bukan dengan cara yang biasa."

Ratu menyergit bingung,, "mak---maksudnya Kak?"

"Hmm... ternyata kamu biasa-biasa saja. Saya pikir kamu hebat. Cih, baru disuruh seperti itu bingung. Sebagai hukuman kamu... "

"Kata siapa saya bingung Kak", memotong perkataan seniornya.

"Hmm,, cek ,cek,, perkenalkan Kakak disebelah saya adalah senior, dan saya juniornya. Dia supir dan saya penumpangnya.

Dia Raja dan saya Ratunya.

Ehak... ehak...

Sekian perkenalan dari saya. Terimakasih."

Kemudian dia berlalu kembali ke barisan.

"Kata siapa kamu boleh pergi." Seketika Ratu berhenti.

"Kamu berdiri disini", menunjuk tepat disebelahnya," dan untuk yang lain kalian akan dibagi dalam beberapa kelompok."

Ratu berdiri ditempat yang ditunjuk seniornya, sambil mengumpat dalam hati. Sialnya hal itu berlangsung sampai kegiatan ospek selesai tanpa dia tahu kesalahannya.

"Kamu!" tunjuknya pada Ratu, "bawa perlengkapan itu ke gudang."

"Hah,, saya sendiri Kak?"

"Ya iyalah, emang ada yang lain?"

"Hei, Kakak. Apa salahku? kalau hanya karna masalah di depan gerbang kampus. Aku minta maaf deh. Walaupun aku sebenarnya bisa dikatakan gak salah."

Raja hanya berlalu tanpa menjawab atau pun berpaling.

Berawal dari suka baca novel,, dan coba-coba nulis. Please supportnya.

PERKENALAN TOKOH

Sebelum author lanjut, yuk kenalin tokoh dicerita ini

Sicantik Ratu yang kelihatannya kalem namun siapa sangka apa yang akan dilakukannya jika dia diusik. Dia adalah anak semata wayang Perkasa Sanjay dan Rivka Mete. Mahir bela diri dan calon penerus perusahaan orang tuanya The Sanjay Group.

Si Raja ganteng yang selalu stay cool namun tetap memikat setiap wanita yang memandangnya. Dia juga pewaris Arkana Coorp. perusahaan milik orangtuanya Dave Arjun dan ibunya Kanaya.

Rendy sahabat Raja Ganteng

Sisil teman seangkatan dan sahabat Ratu

Rebeca Mete selalu merasa paling populer dikampusnya. Putri dari Peter Mete dan Rani

Reihan Mete adik Rebeca Mete

Sekian perkenalannya,,, Semoga visual sesuai dengan selera pembaca 😊😊

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

*MASIH DI KAMPUS*

Ratu masih setia mengikuti langkah seniornya itu, walaupun dengan kesulitan membawa perlengkapan yang dipakai saat ospek tadi.

"Hei, Kakak." Teriak Ratu memanggil seniornya. Namun tidak sedikitpun ia berbalik atau menyahut ratu.

"Tidakkah Kakak terniat membantuku." Seniornya tetap tidak menggubrisnya malah semakin mempercepat langkahnya. "Memang susah ya ngomong sama pentol tumpul", Ratu berjalan sambil menggerutu dengan raut wajah yang tak terkondisikan.

"Hai Raja", sapa seorang wanita yang berjalan berlawanan dengan senyum menggoda. Dia adalah Rebeca mahasiswi paling populer di kampus Galajaya karna menyandang sebagai Putri kampus di tahun sebelumnya. Banyak pria yang tergila-gila padanya, tapi tidak dengan Raja.

Hah,, ternyata namanya Raja, kebetulan sekali batin Ratu. Ck, padahal tadi aku hanya asal ngomong. Karna disuruh memperkenalkan diri dengan cara yang tak biasa sama si pentol tumpul.

"Mau kemana sih Raja, aku temani ya", sambil menggandeng tangan Raja. Namun dengan cepat tangannya ditepis oleh Raja, kemudian menunjukkan raut wajah kesal dengan menatap tajam Rebeca.

"Ish,, koq dilepas sih sayang", dengan suara mendayu dan muka yang tak tau malu. Raja terlihat sangat muak lalu mendengus kuat dan berkata dalam hatinya ingin rasanya ku tenggelamkan wanita ini ke sungai amazon dan membiarkannya bercumbu dengan anaconda. Bengek-bengek dah.

"Aku sibuk!" Raja berbicara sambil melotot.

"Raja,,jangan marah donk sayang, aku kan wanita yang paling memahamimu," masih tetap dengan suara yang menggoda.

Cih dasar wanita tak tau malu, batin Raja.

"Tapi nanti malam kamu gak sibuk kan", sahut Rebeca masih dengan senyum menggoda.

Tanpa terasa mereka telah sampai di gudang, lalu Ratu meletakkan barang yang sedari tadi di bawanya. Meskipun dia wanita yang kuat, tapi tetap saja sangat melelahkan jika dia harus membawa barang itu seorang diri.

Kemudian Ratu pergi tanpa mengatakan apapun kepada seniornya itu. Karna Ratu yakin, dia pasti masih sangat sibuk meladeni kakak senior yang diakui memang cantik tapi tidak dengan tingkah dan suaranya yang terdengar sok manja itu. Ratu serasa merinding mendengarnya. Dia kemudian pergi menjauh dari kedua seniornya itu, karna merasa bulu kuduknya semakin berdiri.

Kemudian Raja berbalik, "sudah beres... Eh, si mabar tadi mana?" Raja sibuk mencari ke dalam gudang namun Ratu sudah tidak disana, lalu dia melebarkan pandangannya, terlihat Ratu sudah berjalan sangat jauh dan gak memungkinkan untuk dikejar.

"Ngapain ngurusin si mabar?" celetuk Rebeca. "Paling juga dia--- perkataannya terputus saat Raja memasang wajah yang sudah tidak bisa dikondisikan lagi.

Kemudian dia meninggalkan Rebeca dengan langkah cepat, tanpa menghiraukannya yang terus memanggil.

Raja, lihat saja kamu hanya akan menjadi milikku dengan senyum yang sulit diartikan.

Jangan bosan membaca ceritaku 🤗

KEDATANGAN TAMU

Ratu sudah berada di taksi online yang dipesannya. Terlihat dia asyik memainkan jarinya mengotak-atik benda pipih ditangannya dengan mimik wajah yang sangat serius, ntah apa yang menarik perhatiannya pada benda pipih itu.

Dalam waktu kurang dari tiga puluh menit taksi sudah berhenti di depan rumahnya. Terimakasih pak, sahut Ratu kemudian berlalu setelah membayar taksi online pesanannya itu.

"Mang,, mang Ojak." Teriak Ratu pada penjaga rumahnya. Terlihat mang Ojak berlari kecil dan membukakan pintu pagar rumahnya.

"Non Ratu kenapa tadi gak minta di jemput aja", seru mang ojak sambil menutup kembali pintu pagar.

"Gak apa-apa mang, Ratu mau belajar mandiri", jawab nya singkat dengan senyum ramah. Kemudian berlalu memasuki rumah.

"Ma,,mama.." teriak Ratu. Kok sepi ya, buat keributan pasti asyik nih, seru Ratu lalu meletakkan tasnya dan mencari sesuatu di dapur. Nah,, ini sepertinya cocok.

Tung,,dak,,tung,, bunyi sendok dan panci yang saling beradu.

Tiada ku sangka sejak detik itu kau membuka pintu

jalan di hatiku, cinta yang...

"Eh,,eh,, stop,,stop Ratu." Teriak sang mama. "Ada-ada aja anak gadis mama." Dia berjalan mendekati Ratu kemudian memeluknya.

"Bukannya ucapkan salam, malah ngamen." Kemudian menyubit gemas ujung hidung Ratu.

"Tadi Ratu udah teriak manggil mama, mamanya aja yang asik dengan kekasih baru mama sampai anak sendiri dilupain, sahut Ratu dengan wajah berpura-pura sedih.

"Hus,,kamu itu ya. Mama kan cuma mengisi waktu luang dengan berkebun, emangnya kamu mau mama keliatan sangat tua karna stres tidak ngelakuin apapun di rumah."

"Mama tidak akan pernah terlihat tua, meskipun tanpa harus berkebun. Mama tetap terlihat cantik dan selalu awet muda", sahut Ratu dan semakin mengeratkan pekukannya.

"Hmm,, mandi dulu sana, kamu bau acem", seru mama Rivka sambil menutup hidungnya.

"Baru aja memuji, udah di usir. Huu, mama memang udah gak sayang anaknya lagi", lalu pergi meninggalkan mamanya dengan wajah yang dibuat cemberut sambil menaiki anak tangga.

Ratu memasuki kamarnya, kemudian beranjak ke kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Malam hari, di meja makan terlihat keluarga sanjay sedang menikmati makan malam.

"Ratu, gimana kegiatan ospek hari ini?" tanya sang papa sambil menikmati makan malamnya.

"Hmm, biasa aja sih pa gak ada yang special. Besok juga Ratu sudah masuk kuliah. Tapi bagus deh pa, karna Ratu malas berlama-lama untuk kegiatan seperti itu."

Sang papa tersenyum sambil padanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Besok Ratu ke kampus diantar sama papa ya."

"Eh, jangan dong pa", sanggah Ratu.

"Harus sayang, papa gak izinin kamu naik taksi online."

Ratu cemberut dan menyudahi makan malamnya. Hampir saja dia berlalu ke kamarnya. "Ratu", panggil sang mama. "Apa yang dikatakan papa kamu benar sayang. Mama hanya gak mau anak semata wayang mama sampai kenapa-napa."

"Tapi Ratu kan bisa bela diri ma", sanggah Ratu.

"Tetap saja tidak bisa Ratu", sahut papa Sanjay.

"Is, papa sama mama gak mau ngertiin Ratu. Apa jangan-jangan--- "

Ting, Tong, suara bel rumah menghentikan perkataan Ratu.

"Bi,,coba bukakan pintunya."

Ting, Tong, suara bel rumah terdengar kembali. Sang bibi terlihat berlari untuk membukakan pintu.

"Bi biar Ratu aja yang buka", cegahnya saat bi Rumi berlari.

Kemudian Ratu berjalan ke arah pintu, membukanya dan melihat siapa yang bertamu malam ini ke rumahnya.

"Kamu,, kamu,, sahut mereka bersamaan".

Jangan lupa like dan comentnya 🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!