NovelToon NovelToon

Cewek Tomboy Jodoh Komandan

Episode 1

***

Namaku Zoya, sebelumnya aku terlahir dari keluarga yang terbilang memiliki kehidupan lebih dari kata berkecukupan atau bisa dikatakan berasal dari keluarga kaya, tapi semua berubah, semua berbanding terbalik.

Dulu semua yang ku inginkan selalu bisa terpenuhi dengan meminta kepada orang tuaku, tanpa harus berpikir panjang, membedakan mana kebutuhan dan keinginan, tapi kini semua yang aku butuhkan atau inginkan harus dengan perjuangan dan kerja keras untuk mendapatkannya.

Orang tuaku meninggal di saat aku masih berumur 10 tahun, mereka kecelakaan di saat kami ingin pergi liburan ke gunung.

sejak saat itu aku yang belum mengerti tentang perusahaan.

kini harta benda yang kami punya hilang entah kemana.

Semenjak kepergian mereka, aku di rawat seorang bibi yang dulu bekerja di rumah kami, tapi bibi juga ikut pergi saat aku tamat SMP dan SMA ku di mulai dengan hidup sendiri... hidup dan sekolahku bertahan dengan mengandalkan uang beasiswa yang aku dapat dari sekolah.

Setelah tamat SMA aku juga mendaftar ke salah satu universitas di luar kota, dan akhirnya aku masuk di salah satu universitas di kota A, dengan jurusan Arsitektur.

Hari ini adalah hari pertama aku sampai di kota A, untuk pertama kalinya aku pergi ke luar kota dengan tekad yang tinggi.

setelah menginjakkan kaki dengan koper di tangan kiriku tiba-tiba segerombolan orang berlari-lari tepat menuju arahku, hingga menabrakku dan semua barang yang aku pegang kini bercecer di jalanan...

tiba-tiba seorang laki-laki yang bertubuh tinggi, (kira-kira tinggi 180cm) dan berpakaian rapi berhenti tepat di di depanku dan menyodorkan tangannya,

"kamu tidak apa-apa?" di bertanya dengan tangan yang masing ingin membantuku untuk bangkit.

tanpa menjawab dan tak menghiraukan tangannya, aku berdiri dan mulai memungut barang-barangku, aku pergi dari tempat tersebut dan melanjutkan langkahku.

"entah kenapa mulut ku membisu biasanya orang yang menggangguku atau menabrakku selalu kena hukuman dari ku setidaknya satu pukulan harus ada di wajahnya??? ahhhh.. bodo amatlah... ini hari pertamaku di kota A, jadi mulai kehidupan baru, semangat Zoya" gumamku kecil seraya menyemangati diri sendiri.

Aku menyewa sebuah rumah kos kecil dengan harga yang cukup murah dan kebetulan dekat dengan kampus, aku memang sengaja mencari tempat tinggal dekat dengan kampus agar mengurangi pengeluaran seperti ongkos.

*

Keesokan harinya Zoya pergi ke kampus untuk pertama kalinya, hari ini adalah hari ospek untuk semua mahasiswa baru, setelah masuk untuk tahap awal dimana semua mahawasiswa memperkenalkan diri dari setiap jurusan masing-masing.

Kini jam istirahat, sebagian mahasiswa memilih untuk ke kantin mengisi perut yang sudah mulai demo. Saat di kantin sebuah kejadian tak di inginkan terjadi, seorang mahasiswa membully mahasiswa lainnya hingga terjadi keributan.

"heh... anak kampungan ngapain Lo makan di sini?... ini tuh bukan tempat makan orang miskin kayak lo" seorang mahasiswa yang berlagak punya kedudukan menuang soda ke makanan seorang mahasiswi lainnya yang terlihat sedikit lusuh...

Semua yang melihat juga terdiam tak ada yang berkutik, mereka tau wanita itu yang bernama jian adalah anak salah satu dosen di kampus tersebut.

"aissshh... kalian mengganggu nafsu makan ku" Zoya bangkit dari duduknya menghampiri keributan tersebut

"lo siapa?" tanya Jian dengan tangan di pinggang layaknya seorang bos besar.

Episode 2

"tidak perlu siapa aku, apa hak mu membully seseorang yang tak bersalah?" tanya Zoya dengan suara santai.

"jangan sembarangan bicara yah, saya anak dosen di sini" jawab Jian lantam

"anak dosen aja bangga," ucapa Zoya sembari mengajak wanita tersebut pergi.

"heh... jangan pergi," Jian menarik baju Zoya hingga Zoya berbalik

Jian mengangkat tangannya hampir memukul Zoya tetapi di sangkal tangan Zoya dengan cepat dan langsung membuang tangan Jian hingga Jian terjatuh duduk, saat sedang terjadi keributan salah satu senior datang

"ada apa ini? knapa ribut-ribut, baru hari pertama ospek sudah berkelahi gimana mau lanjutin kuliahnya?" ucap kakak senior dengan suara nada tinggi

"kakak senior dia memukul saya, padahal saya nggak lakuin apa pun sama dia" rengek Jian kepada kakak senior tersebut.

"apa benar kamu memukul dia??"tanya Kakak senior kepada Zoya

"entah..." jawab Zoya singkat

"kamu ikut saya, kamu harus di hukum" ucap kakak senior dan meninggalkan tempat tersebut

sesampainya di beskem tempat berkumpulnya semua senior

"ada apa ini rend? "tanya salah senior yang bernama adit

"dia mukul salah satu mahasiswa baru, dan musti di hukum" jawab senior yang ternyata nama nya adalah Rendi

"suruh lari lapangan aja 10 kali, ntar juga jera" ucap ucap salah satu senior wanita

"jangan... tanya dulu apa permasalahannya baru di kasih keputusan" ucap Moza kakak senior yang berpenampilan tomboy.

Setelah semua diperjelas akhirnya Zoya keluar dari ruangan tersebut tanpa ada hukuman, pada saat itu wanita yang berpenampilan lusuh tadi mengikut Zoya dari belakang dan menghampiri Zoya

"haiii, namaku tina terimaksih untuk yang tadi" menjulurkan tangannya seraya mengajak kenalan..Zoya menyambut tangannya

"namaku Zoya" ucap Zoya singkat

"kamu mau nggak berteman sama aku" ucap Tina malu-malu

"apa untungnya???" tanya Zoya

"emang kalo berteman harus ada untungnya yah? aku nggak punya kawan makanya ngajak kamu jadi kawanku" ucap nya dengan meneteskan air matanya.

langkah Zoya terhenti melihat Tina menangis

"kalo mau jadi teman ku tidak ada istilah cengeng" ucap Zoya sambil berjalan

"baiklahhh, terima kasih zoyaaa" memeluk tangan Zoya dan tersenyum

"dasarr"... desis Zoya.

"ayo kita pulang bareng,,, "ajak Tina

"kita beda tempat tinggal" ucap Zoya

"kalo gitu setiap pagi nanti aku akan menunggumu di gerbang kampus kitaa" ucap Tina dengan ceria

"kita beda jurusan" tambah Zoya dengan singkat

"tidak apa-apa... kamu kan teman terbaikku" jawab Tina

"ternyata kamu se periang ini yahh aslinya" ucap Zoya

"hehe"... Tina hanya tersenyum.

*

setelah sebulan Zoya menjalani hidupnya di kota A tersebut ia mulai mempunyai kebiasaan pergi ke sebuah tempat dan selalu menggambar disana ketika ada waktu kosong mata perlajaran nya. tempat tersebut adalah lapangan kodim yang dimana lapangan tersebut banyak di kunjungi orang-orang untuk sekedar duduk-duduk bersantai atau bahkan jogging sore, tetapi tempat tersebut akan di tutup kala ada latihan militer tidak diperbolehkan untuk umum.

pada saat itu Zoya tidak tau kalau hari itu adalah lapangan di tutup untuk umum

"tumben sepi" ucap Zoya berkata pada diri sendiri

"tapi nggak papa lah, gambar aja deh apa yang ada" sambil mengeluarkan alat gambar nya yaitu sebuah pensil dan sebuah buku sketchbook A4 nya...

saat Zoya sedang mulai menggambar tepat di bawah pohon rindang seseorang bertanya padanya tepat di belakangnya

Episode 3

Zoya melirik ke belakangnya dan di temui nya salah seorang tentara tengah berdiri tegap di belakangnya, sontak Zoya langsung berdiri hingga membuat peralatan menggambarnya terjatuh dari pangkuannya

"ngg... nggak ngapa-ngapain pak" ucap Zoya sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"kamu anak kecil, tidak boleh di sini cepat pergi"ucap tentara tersebut setengah berteriak

"ehh... iya iya baik pak" ucap Zoya sambil memungut beberapa barangnya yang tercecer

ketika Zoya memungut barang-barang nya seseorang tentara lainnya datang menghampiri mereka, kali ini tentara tersebut jauh lebih rapi, lebih tinggi, dan memiliki tubuh yang ideal, datang menghampiri mereka

"salam komandan fynanda" ucap tentara tersebut menyapa

"ada apa ini?" tanya tentara Yang lebih tinggi itu yang ternyata namanya adalah fynanda

" siap... ini komandan, ada anak kecil yang masuk ke tempat pelatihan" jawab nya dengan tegas...

"eh pakk... saya bukan anak kecil ya pak, saya ini udah kuliah" ucap Zoya sontak berdiri dan memarahi tentara tersebut

sontak membuat komandan fynanda tersenyum kecil

"eh kamu anak kecil segeralah pulang" ucap tentara tersebut marah

"sudah...sudah biar saya yang urus dia" ucap komandan fynanda

"siap komandan," menghormat lalu membalikkan badan ,pergi meninggalkan tempat tersebut

"anehh... apa saya tidak salah lihat? komandan fynanda tersenyum?? ini hari apa? pertama kalinya komandan tersenyum.." tentara tersebut bergumam kecil sembari menggaruk-garuk kepalanya...

"kamu... ikut dengan saya" ucap komandan fynanda

"tidak... saya mau pulang... "jawab Zoya ketus

"kamu tidak ingin menggambar sesuatu yang bagus???" tanya komandan fynanda

"ehh... tunggu... saya sepertinya pernah lihat bapak... tapi di mana yaaa??? " Zoya memperlihatkan ekspresi berpikir keras

"oo... saya ingat... bapak yang waktu itu kan???" lanjut Zoya

"kamu mau ikut atau tidak?? " ucap komandan fynanda sembari berjalan tanpa menghiraukan Zoya

"pak... tunggu pak... " ucap Zoya berlari mengejar

"bapak ternyata komandan di sini yah... wahh... tapi saya mau tanya sama bapak... waktu itu kenapa bapak ada di tempat orang yang berlari-lari itu? " ucap Zoya berbicara banyak.

"tidak apa-apa" jawab komandan singkat...

"woowwww.... ini kereennn" ucap Zoya tiba-tiba mengganti topik pembicaraan

Zoya melihat sebuah pemandangan dari atas gedung yang memperlihatkan suasana laut

"wooowww... ini indah pak, sebulan saya ke sini terus tetapi yang saya lihat itu itu aja, tapi kali ini benar-benar menakjubkan" Zoya tak lepas dari pandangan nya yang terus melihat suasana tersebut

"kamu tidak melukis?" tanya komandan fynanda

"biarkan saya menikmati suasana ini dulu pak.." jawab Zoya yang sudah memejamkan matanya berdiri di depan pagar pembatas gedung

"kamu tidak takut sama saya? saya baru 2 kali bertemu kamu loh" ucap komandan fynanda .

"ngapain saya harus takut, siapa pun orangnya kalo macam-macam sama saya, saya patahin lehernya" ucap Zoya enteng

"walau pun kami abdi negara???" tanya komandan lagi

"yaaa.. tergantung kalo saya benar ya saya bela diri saya sendiri..." lanjut Zoya..

setelah beberapa menit kemudian Zoya mengeluarkan sketchbook dan pensil nya ia mulai melukis dari sebuah penglihatannya

"bapak nggak pergi melatih??? " tanya Zoya yang sudah duduk dengan santai

"kamu ngusir saya?" ucap komandan tiba-tiba teriak dengan tegas...

"ehh... astagah... terkejut saya bapakkk " ucap Zoya mengelus-elus dadanya

" bapak kenapa teriak-teriak sih, saya bicara mau nanya aja Lo pak.. huh... dasarrr" gerutu Zoya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!